Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN

KEPERAWATAN
SISTITIS
OLEH: IRMAYANI. S, KEP, Ns
A. PENGERTIAN
 Sistitis (cystitis) adalah

inflamasi atau infeksi

pada kandung kemih

 Sistitis lebih sering

pada wanita dari pada

pria
B. ETIOLOGI
 Mikroorganismepenyebab :E
Coli, Enterocococcus, proteus
dan staphylococus aures yang
masuk ke buli-buli, terutama
melalui uretra
B. KLASIFIKASI
 Sistitis primer adalah suatu peradangan yang
mengenai kandung kemih. Radang pada
kandung kemih dpt terjadi akibat penyakit
seperti batu pada kandung kemih divertikel,
hipertropi prostat dan striktur uretra
 Sistitis sekunder adalah peradangan pada
kandung kemih yang timbul kemudian
setelah menderita penyakit primer, misalnya
uretritis dan prostatitis
C. MANIFESTASI KLINIS
 Urgensi ( terdesak rasa ingin berkemih)
 Sering berkemih
 Rasa panas dan nyeri pada saat berkemih
 Nokturia (sering berkemih pada malam hari)
 Nyeri atau spasme pada area kandung kemih
dan suprapubik
 Piuria (adanya sel darah putih dalam urine)
 Hematuria (sel darah merah dalam urine)
 Pemeriksaan kultur : secara kualitatif ada
koloni bakteri
D. PATOFISIOLOGI
Bakteri E. coli

Penyebaran hematogen &


Refluk melalui uretra
limphogen

Pertahanan tubuh menurun

Peningkatan & penurunan keasaman Ph


urine

Produksi urine meningkat

Mikroorganisme masuk bladder

Asending infection pria dan wanita

sistitis
E. PENATALAKSANAAN
A. Pemeriksaan penunjang
 Pemeriksaan lab : px sampel urine
 Pemeriksaan radiologi : IVU, USG atau
sitoskopi
B. Penataksanaan medis
pengobatan anti bakterial yg secara efektif
menghilangkan bakteri dari saluran perkemihan
C. Penatalaksanaan keperawatan
 Mengurangi nyeri dan ketidaknyamana
 Mengurangi frekuensi (sering berkemih )
 Pendidikan pasien
F. KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
 Pengkajian
a. Identitas : umur, jenis kelamin, tempat
tinggal dll
b. Keluhan utama : kaji nyeri, pola bak,
frekwensi nyeri, residu urine
c. Riwayat penyakit
d. Pemeriksaan fisik : TTV, kaji perkemihan
e. Pemeriksaan psikososial
f. Pemeriksaan laboratorium : urinalisa urine
tengah
g. Pengkajian radiograpi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen
cedera (misalnya biologis, zat kimia, fisik,
psikologis)
b. Gangguan eliminasi urine berhubungan
dengan obstruksi anatomic, penyebab
multiple, infeksi saluran kemih
DIAGNOSA KEPERAWATAN
NANDA
a. Nyeri akut
Defenisi : pengalaman sensori dan emosional
yang tidak menyenangkan yang muncul akibat
kerusakan jaringan yang actual atau potensial
atau di gambarkan dalam hal kerusakan
sedemikian rupa (international for the study of
pain); awitan yang tiba2 atau lambat dari
intensitas ringan hingga berat dengan akhir
yang dapat diantisipasi atau diprediksikan dan
berlangsung < 6 bln
Batasan karakteristik
 Perubahan selera makan
 Perubahan tekanan darah
 Perubahan frekuensi jantung
 Perubahan frekuensi pernapasan
 Laporan isyarat
 Diaphoresis
 Perilaku distraksi ( mis, berjalan mondar-
mandir, mencari org lain/aktifitas lain
 Mengekspresikan prilaku (mis,
gelisah,merengek, menangis, waspadah,
iritabilitas, mendesah)
 Masker wajah ( mis: mata kurang bercahaya,
Tampak kacau, gerakan mata berpencar atau
tetap pada satu focus, meringis
 Sikap melindungi area nyeri
 Fokus menyempit(mis: gangguan persepsi
nyeri, hambatan proses berpikir, penurunan
interaksi dgn org lain dan lingkungan )
 Indikasi nyeri yang dapat di amati
 Perubahan posisi untuk menghindari nyeri
 Sikap tubuh melindungi
 Dilatasi pupil
 Melaporkan nyeri secara verbal
 Fokus pada diri sendiri
 Gangguan tidur
 Faktor yang berhubungan
 Agen cidera ( misalnya biologis, zat kimia,
fisik dan psikologis)
INTERVENSI KEPERAWATAN
 Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera
(misalnya biologis, zat kimia, fisik,
psikologis)
 Nursing outcome clasification

setelah dilakukan tindakan keperawatan


selama…x 24 jam klien akan :
 Pain level
 Pain control
 Pain : disruptive effects, yang dibuktikan
dengan indikator sebagai berikut : (1-5+
tidak pernah, kadang-kadang, sering, atau
selalu)
 Kriteria hasil :
 Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab
nyeri, mampu menggunakan teknik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri,
mencari bantuan)
 Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan
menggunakan manajemen nyeri
 Mampu mengenali nyeri(skala, intensitas,
frekuensi dan tanda nyeri)
 Menyatakan rasa aman setelah nyeri
berkurang
 Tanda vital dalam rentang normal
 Nursing interventions classification (NIC)
 Pain manajemen

Aktivitas keperawatan
 Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
durasi, frekuensi, kualitas, dan faktor
prespitasi
 Observasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
 Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk
mengetahui pengalaman nyeri pasien
 Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
 Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
 Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain
tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa
lampau
 Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
menemukan dukungan
 Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
 Kurangi faktor prespitasi nyeri
 Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi,
nonfarmakologi dan inter personal)
 Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan
intervensi
 Ajarkan tentang tekhnik non farmakologi
 Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
 Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
 Tingkatkan nyeri
 Kolaborasi dengan dokter jika ada keluhan
dan tindakan nyeri tidak berhasil
 Monitor penerimaan pasien tentang
manajemen nyeri
Analgesik administration
Aktifitas keperawatan :
 Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum pemberian obat
 Cek instruksi dokter tentang jenis obat, dosis,
dan frekuensi
 Cek riwayat alergi
 Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi
dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu
 Tentukan pilihan analgesik pilihan, rute
pemberian, dan dosis optimal
 Pilih brute pemberian secara IV, IM untuk
pengobatan nyeri secara teratur
 Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama kali
 Berikan analgesik tepat waktu terutama saat
nyeri hebat
 Evaluasi efektifitas analgesik, tanda dan
gejala (efek samping)
IMPLEMENTASI
 Pada tahap ini untuk melaksanakan
intervensi dan aktivitas-aktivitas yang telah
di catat dalam rencana perawatan klien.
Agar implementasi / pelakasanaan ini dapat
tepat waktu dan efektif maka perlu
mengidentifikasi prioritas perawatan,
memantau dan mencatat respon pasien
terhadap setiap intervensi yang dilaksanakan
serta mendokumentasikan pelaksanaan
perawatan.
EVALUASI
 Hasil yang diharapkan dari perencanaan dan implementasi
 Pada tahap ini yang perlu dievaluasi pada klien dengan
Sistitis adalah, mengacu pada tujuan yang hendak dicapai
yakni apakah terdapat :
 Nyeri yang menetap atau bertambah
 Kebutuhan akan rasa nyaman terpenuhi
 Klien bebas dari demam yang suhu tubuh normal (36-37°C)
 Pola berkemih berubah, berkemih sering dan sedikit-sedikit,
perasaaan ingin berkemih, menetes setelah berkemih.
 Kultur urine menunjukan tidak ada bakteri
 Perubahan warna urine
 Mengerti tentang kondisi, pemeriksaan dignostik, rencana
pengobatan,tindakan perawatan diri preventif
SEKIAN
Wassalam

Anda mungkin juga menyukai