Anda di halaman 1dari 7

KONSEP KEPERAWATAN

A. Pengkajian Fokus
Pengkajian fokus keperawatan yang perlu diperhatikan pada penderita BPH merujuk pada
teori menurut Smeltzer dan Bare (2002), Tucker dan Canobbio (2008) ada berbagai macam,
meliputi :
a. Demografi
Kebanyakan menyerang pada pria berusia diatas 50 tahun. Ras kulit hitam memiliki
resiko lebih besar dibanding dengan ras kulit putih. Status social ekonomi memili
peranan penting dalam terbentuknya fasilitas kesehatan yang baik. Pekerjaan memiliki
pengaruh terserang penyakit ini, orang yang pekerjaanya mengangkat barang-barang
berat memiliki resiko lebih tinggi.
b. Riwayat penyakit sekarang
Pada pasien BPH keluhan keluhan yang ada adalah frekuensi, nokturia, urgensi, disuria,
pancaran melemah, rasa tidak puas sehabis miksi, hesistensi ( sulit memulai miksi),
intermiten (kencing terputus-putus), dan waktu miksi memanjang dan akhirnya menjadi
retensi urine.
c. Riwayat penyakit dahulu
Kaji apakah memilki riwayat infeksi saluran kemih (ISK), adakah riwayat mengalami
kanker prostat. Apakah pasien pernah menjalani pembedahan prostat / hernia
sebelumnya.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Kaji adanya keturunan dari salah satu anggota keluarga yang menderita penyakit BPH.
e. Pola kesehatan fungsional
1) Eliminasi
Pola eliminasi kaji tentang pola berkemih, termasuk frekuensinya, ragu ragu, menetes,
jumlah pasien harus bangun pada malam hari untuk berkemih (nokturia), kekuatan
system perkemihan. Tanyakan pada pasien apakah mengedan untuk mulai atau
mempertahankan aliran kemih. Pasien ditanya tentang defikasi, apakah ada kesulitan
seperti konstipasi akibat dari prostrusi prostat kedalam rectum.
2) Pola nutrisi dan metabolisme
Kaji frekuensi makan, jenis makanan, makanan pantangan, jumlah minum tiap hari,
jenis minuman, kesulitan menelan atau keadaan yang mengganggu nutrisi seperti
anoreksia, mual, muntah, penurunan BB.
3) Pola tidur dan istirahat
Kaji lama tidur pasien, adanya waktu tidur yang berkurang karena frekuensi miksi
yang sering pada malam hari ( nokturia ).
4) Nyeri/kenyamanan
Nyeri supra pubis, panggul atau punggung, tajam, kuat, nyeri punggung bawah
5) Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat
Pasien ditanya tentang kebiasaan merokok, penggunaan obat-obatan, penggunaan
alkhohol.
6) Pola aktifitas
Tanyakan pada pasien aktifitasnya sehari hari, aktifitas penggunaan waktu
senggang, kebiasaan berolah raga. Pekerjaan mengangkat beban berat. Apakah ada
perubahan sebelum sakit dan selama sakit. Pada umumnya aktifitas sebelum operasi
tidak mengalami gangguan, dimana pasien masih mampu memenuhi kebutuhan sehari
hari sendiri.
7) Seksualitas
Kaji apakah ada masalah tentang efek kondisi/terapi pada kemampuan seksual akibat
adanya penurunan kekuatan ejakulasi dikarenakan oleh pembesaran dan nyeri tekan
pada prostat.
8) Pola persepsi dan konsep diri
Meliputi informasi tentang perasaan atau emosi yang dialami atau dirasakan pasien
sebelum pembedahan dan sesudah pembedahan pasien biasa cemas karena kurangnya
pengetahuan terhadap perawatan luka operasi.

B. Diagnosa Keperawatan
Adapun diagnosa yang muncul adalah :
1. Pre Operasi
a. Nyeri akut berhubungan dengan peregangan dari terminal saraf, distensi kandung
kemih, infeksi urinaria, efek mengejan saat miksi sekunder dari pembesaran
prostat dan obstruksi uretra.
b. Retensi urin akut/kronis berhubungan dengan obstruksi mekanik, pembesaran
prostat, dekompensasi otot destrusor, ketidakmampuan kandung kemih untuk
berkontraksi dengan adekuat.
c. Ansietas/cemas berhubungan dengan krisis situasi, perubahan status kesehatan,
kekhawatiran tentang pengaruhnya pada ADL atau menghadapi prosedur bedah.
d. Kurang pengetahuan tentang kondisi dan kebutuhan pengobatan berhubungan
dengan kurangnya informasi.
2. Post Operasi
a. Nyeri akut berhubungan dengan spasme kandung kemih dan insisi sekunder pada
pembedahan
b. Retensi urin berhubungan dengan obstruksi mekanik: bekuan darah, edema,
trauma, prosedur bedah, tekanan dan iritasi kateter.
c. Resiko perdarahan berhubungan dengan insisi area bedah vaskuler (tindakan
pembedahan) , reseksi bladder, kelainan profil darah
d. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif: alat selama pembedahan,
kateter, irigasi kandung kemih.
e. Perubahan disfungsi seksual berhubungan dengan ketakutan impoten akibat dari
pembedahan.

C. Intervensi Keperawatan
1. Pre Operasi
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Rencana keperawatan
Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Nyeri akut berhubungan dengan NOC : NIC :


peregangan dari terminal saraf, Pain Level, Lakukan pengkajian nyeri secara
distensi kandung kemih, infeksi pain control, komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
urinaria, efek mengejan saat miksi comfort level durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
sekunder dari pembesaran prostat dan Setelah dilakukan tindakan presipitasi
obstruksi uretra. keperawatan selama . Pasien Observasi reaksi nonverbal dari
tidak mengalami nyeri, dengan ketidaknyamanan
kriteria hasil: Bantu pasien dan keluarga untuk mencari
Mampu mengontrol nyeri (tahu dan menemukan dukungan
penyebab nyeri, mampu Kontrol lingkungan yang dapat
menggunakan tehnik mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
nonfarmakologi untuk pencahayaan dan kebisingan
mengurangi nyeri, mencari Kurangi faktor presipitasi nyeri
bantuan) Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
Melaporkan bahwa nyeri menentukan intervensi
berkurang dengan menggunakan Ajarkan tentang teknik non farmakologi:
manajemen nyeri napas dala, relaksasi, distraksi, kompres
Mampu mengenali nyeri (skala, hangat/ dingin
intensitas, frekuensi dan tanda Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri:
nyeri) ...
Menyatakan rasa nyaman setelah Tingkatkan istirahat
nyeri berkurang Berikan informasi tentang nyeri seperti
Tanda vital dalam rentang penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
normal berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan
Tidak mengalami gangguan tidur dari prosedur
Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama kali
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Rencana keperawatan
Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Retensi urin akut/kronis berhubungan NOC: NIC :


dengan obstruksi mekanik, Urinary elimination Urinary Retention Care
pembesaran prostat, dekompensasi Urinary Contiunence - Monitor intake dan output
otot destrusor, ketidakmampuan Setelah dilakukan tindakan - Monitor penggunaan obat
kandung kemih untuk berkontraksi keperawatan selama . retensi antikolinergik
dengan adekuat. urin - Monitor derajat distensi bladder
pasien teratasi dengan kriteria - Instruksikan pada pasien dan keluarga
hasil: untuk mencatat output urine
Kandung kemih kosong - Sediakan privacy untuk eliminasi
secarapenuh - Stimulasi reflek bladder dengan
Tidak ada residu urine >100- kompres dingin pada abdomen.
200 cc - Kateterisaai jika perlu
Intake cairan dalam rentang - Monitor tanda dan gejala ISK (panas,
normal hematuria, perubahan bau dan
Bebas dari ISK konsistensi urine)
Tidak ada spasme bladder
Balance cairan seimbang

Diagnosa Keperawatan/ Masalah Rencana keperawatan


Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Ansietas/cemas berhubungan NOC : NIC :


dengan krisis situasi, perubahan - Kontrol kecemasan Anxiety Reduction (penurunan kecemasan)
status kesehatan, kekhawatiran - Koping Gunakan pendekatan yang
tentang pengaruhnya pada ADL Setelah dilakukan asuhan selama menenangkan
atau menghadapi prosedur bedah. klien kecemasan Nyatakan dengan jelas harapan terhadap
teratasi dgn kriteria hasil: pelaku pasien
Klien mampu Jelaskan semua prosedur dan apa yang
mengidentifikasi dan dirasakan selama prosedur
mengungkapkan gejala cemas Temani pasien untuk memberikan
Mengidentifikasi, keamanan dan mengurangi takut
mengungkapkan dan Berikan informasi faktual mengenai
menunjukkan tehnik untuk diagnosis, tindakan prognosis
mengontol cemas Libatkan keluarga untuk mendampingi
Vital sign dalam batas normal klien
Postur tubuh, ekspresi wajah, Instruksikan pada pasien untuk
bahasa tubuh dan tingkat
menggunakan tehnik relaksasi
aktivitas menunjukkan
Dengarkan dengan penuh perhatian
berkurangnya kecemasan
Identifikasi tingkat kecemasan
Bantu pasien mengenal situasi yang
menimbulkan kecemasan
Dorong pasien untuk mengungkapkan
perasaan, ketakutan, persepsi
Kelola pemberian obat anti cemas:........
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Rencana keperawatan
Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Kurang pengetahuan tentang kondisi NOC: NIC :


dan kebutuhan pengobatan Kowlwdge : disease process Kaji tingkat pengetahuan pasien dan
berhubungan dengan kurangnya Kowledge : health Behavior keluarga
informasi. Setelah dilakukan tindakan Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan
keperawatan selama . pasien bagaimana hal ini berhubungan dengan
menunjukkan pengetahuan tentang anatomi dan fisiologi, dengan cara yang
proses penyakit dengan kriteria tepat.
hasil: Gambarkan tanda dan gejala yang biasa
Pasien dan keluarga muncul pada penyakit, dengan cara yang
menyatakan pemahaman tepat
tentang penyakit, kondisi, Gambarkan proses penyakit, dengan cara
prognosis dan program yang tepat
pengobatan Identifikasi kemungkinan penyebab,
Pasien dan keluarga mampu dengan cara yang tepat
melaksanakan prosedur yang Sediakan informasi pada pasien tentang
dijelaskan secara benar kondisi, dengan cara yang tepat
Pasien dan keluarga mampu
Sediakan bagi keluarga informasi tentang
menjelaskan kembali apa yang kemajuan pasien dengan cara yang tepat
dijelaskan perawat/tim
Diskusikan pilihan terapi atau
kesehatan lainnya
penanganan
Dukung pasien untuk mengeksplorasi
atau mendapatkan second opinion dengan
cara yang tepat atau diindikasikan
Eksplorasi kemungkinan sumber atau
dukungan, dengan cara yang tepat

2. Post Operasi

Diagnosa Keperawatan/ Masalah Rencana keperawatan


Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Nyeri akut berhubungan dengan NOC : NIC :


spasme kandung kemih dan insisi Pain Level, Lakukan pengkajian nyeri secara
sekunder pada pembedahan pain control, komprehensif termasuk lokasi, karakteristik,
comfort level durasi, frekuensi, kualitas dan faktor
Setelah dilakukan tinfakan presipitasi
keperawatan selama . Pasien Observasi reaksi nonverbal dari
tidak mengalami nyeri, dengan ketidaknyamanan
kriteria hasil: Pertahankan patensi kateter dan system
Mampu mengontrol nyeri (tahu drainase. Pertahankan selang bebas dari
penyebab nyeri, mampu lekukan dan bekuan
menggunakan tehnik Kontrol lingkungan yang dapat
nonfarmakologi untuk mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan,
mengurangi nyeri, mencari pencahayaan dan kebisingan
bantuan) Kurangi faktor presipitasi nyeri
Melaporkan bahwa nyeri Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
berkurang dengan menggunakan menentukan intervensi
manajemen nyeri Ajarkan tentang teknik non farmakologi:
Mampu mengenali nyeri (skala, napas dalam, relaksasi, distraksi, kompres
intensitas, frekuensi dan tanda hangat/ dingin
nyeri) Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
Menyatakan rasa nyaman setelah Tingkatkan istirahat
nyeri berkurang Berikan informasi tentang nyeri seperti
Tanda vital dalam rentang penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
normal berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan
dari prosedur
Tidak mengalami gangguan tidur Monitor vital sign sebelum dan sesudah
pemberian analgesik pertama kali

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Retensi urin berhubungan dengan NOC: NIC :


obstruksi mekanik: bekuan Urinary elimination - Kaji keluaran urine dan system drainase,
darah, edema, trauma, prosedur Urinary Contiunence khususnya selama irigasi berlangsung
bedah, tekanan dan iritasi kateter. Setelah dilakukan tindakan - Bantu pasien memilih posisi normal untuk
keperawatan selama . retensi urin berkemih
pasien teratasi dengan kriteria hasil: - Perhatikan waktu, jumlah berkemih dan
- Menunjukkan perilaku yang ukuran aliran setelah kateter dilepas.
meningkatkan control - Dorong pemasukan cairan 3000 ml sesuai
kandung kemih/urinaria toleransi, batasi cairan pada malam hari
- Pasien mempertahankan setelah kateter dilepas
keseimbangan cairan : asupan - Pertahankan irigasi kandung kemih continue
sebanding dengan keluaran. (continous bladder irrigation)/CBI sesuai
indikasi pada periode pascaoperasi

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Resiko perdarahan berhubungan NOC: NIC :


dengan insisi area bedah vaskuler Blood lose severity Bleeding precautions
(tindakan pembedahan) , reseksi Blood koagulation - Monitor tanda-tanda perdarahan
bladder, kelainan profil darah - Catat nilai Hb dan Ht sebelum dan sesudah
Setelah dilakukan tindakan terjadinya perdarahan
keperawatan selama . retensi urin - Pertahankan bed rest selama perdarahan
pasien teratasi dengan kriteria hasil: aktif
- Tidak ada hematuria dan - Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake
hematemesis makanan yang banyak mengandung vitamin
- TTV dalam batas normal K.
- Hemoglobin dan hematokrit Bleeding reduction
dalam batas normal - Identifikasi penyebab perdarahan
- Jelaskan pada pasien tentang sebab terjadi
perdarahan setelah pembedahan dan tanda
tanda perdarahan.
- Irigasi aliran kateter jika terdeteksi
gumpalan dalm saluran kateter .
- Monitor status cairan yang meliputi intake
dan output
- Pertahankan patensi IV line
Diagnosa Keperawatan/ Masalah Rencana keperawatan
Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Resiko infeksi berhubungan dengan NOC : NIC :


prosedur invasif: alat selama Immune Status Pertahankan teknik aseptif
pembedahan, kateter, irigasi kandung Knowledge : Infection control
kemih. Risk control
Batasi pengunjung bila perlu
Setelah dilakukan tindakan Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
keperawatan selama pasien tindakan keperawatan
tidak mengalami infeksi dengan Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat
kriteria hasil: pelindung
Klien bebas dari tanda dan Gunakan kateter intermiten untuk
gejala infeksi menurunkan infeksi kandung kencing
Menunjukkan kemampuan
untuk mencegah timbulnya
Tingkatkan intake nutrisi
infeksi Berikan terapi antibiotik
Jumlah leukosit dalam batas Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik
normal dan lokal
Menunjukkan perilaku hidup Pertahankan teknik isolasi
sehat Inspeksi kulit dan membran mukosa
Status imun, gastrointestinal, terhadap kemerahan, panas, drainase
genitourinaria dalam batas Monitor adanya luka
normal Dorong masukan cairan
Dorong istirahat
Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
gejala infeksi
Kaji suhu badan pada pasien

Diagnosa Keperawatan/ Masalah Rencana keperawatan


Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Perubahan disfungsi seksual NOC : NIC :


berhubungan dengan ketakutan Sexuality pattern, ineffective Dampingi klien dan bina hubungan saling
impoten akibat dari pembedahan. Self-esteem situasional low percaya
Reaction Menyediakan privasi dan menjamin
Knowledge : sexual kerahasiaan
functioning Dorong pasien untuk verbalisasi ketakutan
Setelah dilakukan tindakan dan mengajukan pertanyaan
keperawatan selama pasien Kolaborasi dengan obat-obatan untuk
tidak mengalami infeksi dengan meningkatkan kemampuan melakukan
kriteria hasil: hubungan seksual
Pemulihan seksual Berikan informasi yang tepat tentang
Pengenalan dan penerimaan harapan kembalinya fungsi seksual
identitas seksual pribadi Hindari menampilkan keengganan untuk
Mengetahui masalah bagian tubuh yang berubah
reproduksi
Memberikan arahan untuk berdiskusi
Meminta informasi yang dengan tim kesehatan lain.
dibutuhkan tentang perubahan
fungsi seksual

Anda mungkin juga menyukai