Anda di halaman 1dari 3

2.

6 Banjir

Banjir adalah dimana suatu daerah dalam keadaan tergenang oleh air dalam jumlah yang
begitu besar. Banjir merupakan salah satu masalah yang seriusbagi sebagian kota Indonesia.
Khususnya pada musim hujan. Terutama hujan-hujan besar sehingga kota menjadi
tergenang yang sangat mengganggu aktivitas sosial dan pemerintahan serta menimbulkan
kerugian yang sangat besar bagi masyarakat dan pemerintah kota.

 Penyebab Banjir

Menurut kodoatie dan sugiyanto, 2002, banjir dan genangan yang terjadi di suatu lokasi di
akibatkan oleh :

1. Perubahan tata guna lahan (land-use) di daerah aliran sugai (DAS)


2. Pembuangan sampah
3. Erosi dan sendimentasi
4. Kawasan kumuh di sepanjang sungai/drainase
5. Perencanaan sistem pengendalian banjir tidak tepat
6. Curah hujan
7. Pengaruh Fisiografi/geofisik sungai
8. Kapasitas sungai dan drainaseyang tidak memadai
9. Pengaruh air pasang
10. Penurunan tanahdan rob(genangan akibat pasang air laut)
11. Drainae lahan
12. Bendung dan bangunan air
13. Kerusakan bangunan pengendalian banjir.

Bilamana diklasifikasikan oleh tindakan manusia dan oleh alam maka penyebab banjir dapat
disusun antara lain:

1. Penyebab Banjir akibat Manusia

Yang termasuk sebab-sebab banjir karena antara lain :

1. Perubahan tata guna lahan


2. Pembuangan sampah
3. Kawasan kumuh di sepanjang sungai/drainase
4. Perencanaan sistem pengendalian banjir tidak tepat
5. Penurunan tanah dan rob (genangan akibat pasang air laut)
6. Tidak berfungsinya Drainae lahan
7. Bendung dan bangunan air
8. Kerusakan bangunan pengendalian banjir.
9. Penyebab Banjir akibat Alam

Meliputi semua kegiatan yang menghambat aliran maupun memperbesar limpasan


permukaan berikut. :

1. Erosi dan sendimentasi


2. Curah hujan
3. Pengaruh Fisiografi/geofisik sungai
4. Kapasitas sungai dan drainase yang tidak memadai
5. Pengaruh air pasang
6. Penurunan tanah dan rob
7. Drainae lahan.

https://alhiedjamal.wordpress.com/2016/09/14/27/

Permasalahan drainase:
Permasalah drainase perkotaan bukanlah hal yang sederhana. Banyak faktor yang
mempengaruhi dan pertimbangan yang matang dalam perencanaan, antara lain :

1. Peningkatan debit
manajemen sampah yang kurang baik memberi kontribusi percepatan pendangkalan
/penyempitan saluran dan sungai. Kapasitas sungai dan saluran drainase menjadi berkurang,
sehingga tidak mampu menampung debit yang terjadi, air meluap dan terjadilah genangan.

2. Peningkatan jumlah penduduk


meningkatnya jumlah penduduk perkotaan yang sangat cepat, akibat dari pertumbuhan
maupun urbanisasi. Peningkayan jumlah penduduk selalu diikuti oleh penambahn
infrastruktur perkotaan, disamping itu peningkatn penduduk juga selalu diikuti oleh
peningkatan limbah, baik limbah cair maupun pada sampah.

3. Amblesan tanah
disebabkan oleh pengambilan air tanah yang berlebihan, mengakibatkan beberapa bagian
kota berada dibawah muka air laut pasang.

4. Penyempitan dan pendangkalan saluran

5. reklamasi

6. limbah sampah dan pasang surut

c) Penanganan drainase perkotaan :

1. Diadakan penyuluhan akan pentingnya kesadaran membuang sampah


2. Dibuat bak pengontrol serta saringan agar sampah yang masuk ke drainase dapat
dibuang dengan cepat agar tidak mengendap
3. pemberian sanksi kepada siapapun yang melanggar aturan terutama pembuangan
sampah sembarangan agar masyarakat mengetahui pentingnya melanggar drainase.
4. Peningkatan daya guna air, meminimalkan kerugian serta memperbaiki konservasi
lingkungn.
5. Mengelola limpasan dengan cara mengembangkan fasilitas untuk menahan air hujan,
menyimpan air hujan maupun pembuatan fasilitas resapan.

https://rathocivil02.wordpress.com/2007/12/23/tugas-drainase/

PERMASALAHAN DRAINASE PERKOTAAN


Banjir merupakan kata yang sangat popular di Indonesia, khususnya pada musim hujan,
mengingat hampir semua kota di Indonesia mengalami bencana banjir. Peristiwa ini hampir
setiap tahun berulang, namun sampai saat ini belum terselesaikan bahkan cenderung makin
meningkat, baik frekuensinya, luasannya, kedalamannya, maupun durasinya.

Jika dilihat, akar permasalahan banjir di perkotaan berawal dari pertambahan penduduk yang
sangat cepat akibat urbanisasi (baik migrasi musiman maupun permanen). Pertambahan
penduduk yang tidak diimbangi dengan penyediaan prasarana dan sarana perkotaan yang
memadai mengakibatkan pemanfaatan lahan perkotaan menjadi semrawut. Pemanfaatan
lahan yang tidak tertib inilah yang menyebabkan persoalan drainase di perkotaan menjadi
sangat kompleks. Hal ini barangkali juga disebabkan oleh tingkat kesadaran masyarakat yang
masih rendah dan tidak peduli terhadap permasalahan yang dihadapi oleh kota.

Permasalahan lain yang dihadapi dalam pembangunan drainse adalah lemahnya koordinasi
dan sinkronisasi dengan komponen infrastruktur yang lain. Sehingga sering dijumpai tiang
listrik di tengah saluran drainase dan pipa air bersih (PDAM) memotong saluran pada
penampang basahnya. Sering juga dihadapi penggalian saluran drainase dengan tak sengaja
merusak prasarana yang telah lebih dulu tertanam dalam tanah karena tidak adanya informasi
yang akurat, arsip/dokumen tidak ada, atau perencanaan dan pematokan di lapangan tidak
melibatkan instansi pengendali tata ruang.

sumber: Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan oleh D. Ir. Suripin, M.Eng

Anda mungkin juga menyukai