Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN PALIATIF

DENGAN KANKER PAYUDARA

Oleh Kelompok I

ARDUL RUMUAR (NH0116004) ANGELIA PRETTY MOKAR (NH0119008)

SITI NUR MUSLIMAH HASMIN (NH0117143) ANGELINE PRISCYLLIA NH0119009)


ADIYANTO A SALEH (NH0119001) ANITA SULFIA MANUPUTTY NH0119010)

AGNES SEVANI (NH0119002) ANJAS YUAN PRAWIRA LELEWANA (NH0119011)


ALMIANTI (NH0119004) ARMITA S (NH0119012)
ANA JURHANA( NH019005) ELGHA THEOFANI RANTETONDOK (NH01190013)

A. SASKIA MUTIARA SAISAL (NH0119007) ENGELINA SANGGOLA (NH0119014)


 
Definisi

 Menurut (Yessie & Andra, 2013), Kanker payudara merupakan


penyakit ganas yang disebabkan karena terjadinya pembelahan
sel-sel tubuh secara tidak teratur, sehingga pertumbuhan sel tidak
dapat dikendalikan dan menjadi menjadi benjolan tumor (kanker)
 Ca mamae adalah suatu penyakit yang timbul dari jaringan
payudara dengan manifestasi yang mengakibatkan kegagalan un-
tuk mengontrol proliferasi dan maturasi sel. (Yessie & Andra,
2013)
Etiologi
Kanker payudara memperlihatkan siklus keganasan sel epitel yang membatasi
saluran atau lobus payudara. Pada awalnya hanya terdapat peningkatan sel den-
gan perkembangan sel-sel yang atipikal dan kemudian berlanjut menjadi karsi-
noma insitu dan menginvasi stroma. Kanker membutuhkan waktu 7 tahun untuk
tumbuh dari satu sel menjadi massa. (Hardhi & Amin, 2015)
Menurut (Hardhi & Amin, 2015) dalam buku Aplikasi asuhan keperawatan
berdasarkan diagnose medis dan Nanda Nic-Noc ; Faktor resiko terjadi kanker
payudara:
 Riwayat pribadi tentang kanker payudara
 Anak perempuan atau saudara perempuan dari wanita dengan kanker payudara
 Menopous pada usia lanjut
 Riwayat penyakit payudara jinak
Lanjutan...

 Pemajan terhadap radiasi ionisasi setelah masa pubertas


dan sebelum usia 30 tahun beresiko hampir 2 kali lipat
 Obesitas-resiko terendah diantara wanita pascamenopous
 Kontrasepsi oral
Klasifikasi
Menurut (Yessie & Andra, 2013), ada beberapa tipe-tipe kanker
yaitu sebagai berikut :

 Karsinoma duktal.
Kangker ini tampak seperti bintik-bintik kecil dari andepan kalsium, kangker
ini biasanya terbatas pada daerah tertentu dipayudara dan bisa diangkat secara
keseluruhan melalui pembedahan.

 Karsinoma lobuler.
Terjadi penebalan salah satu/2 payudara. karsinola lobuler mulai tumbuh
dalam kelenjar susu, biasanya terjadi setelah menopause. Kangker ini tidak
dapat dirabah dan tidak terlihat pada memmogran, tetapi biasanya ditemukan
secara tidak sengaja pada memmografi yang dilakuakan untuk keperluan
lainnya.
Lanjutan...  Kasinoma madular : Tumor dalam kapsul, dapat terjadi
besar tapi meluasnya lambat. Kangker ini berasal dari ke-
lenjar susu.
 Kangker musinus : Menghasilkan lendir, tumbuh lambat,
prognosif lebih baik.
 Karsinoma inflamatom : Nyeri tekan dan nyeri, payudara
yang membesar dan mengeras, edema, retraksi puting
susu, cepat berkembang.
 Kasinema in situ adalah kangker yang masih ada ditem-
patnya, merupakan kangker dini yang belum menyebar
atau menyusup keluar dari tempat asal.
 Kangker invasive adalah kangker yang telah menyebar
merusak jaringan lain, bisa terlokalisir maupun metastatik
Manifestasi Klinis

Menurut (Yessie & Andra, 2013), Ca Mammae memiliki beberapa tanda dan gejala yaitu :
1. Secara umum, lesi bersifat tidak nyeri saat ditekan dan keras dengan batas tidak ter-
atur.
2. Beberapa wanita tidak memiliki gejala tetapi pemeriksaan mammogram menunjukkan
hasil abnormal.
3. Tanda-tanda lanjut dapat mencakup lekkukan di kulit, retraksi putting, atau ulserarasi
kulit.(Susan, 2014)
Pada stadium awal, jika didorong oleh jari tangan, benjolan bisa digerakkan dengan mudah
dibawah kulit. Menurut (Yessie & Andra, 2013), Pada stadium lanju, benjolan biasanya
melekat pada dinding dada atau kulit disekitarnya, bisa terbentuk pada benjolan yang mem-
bengkak atau borok dikilit payudara.
Pemeriksaan Penunjang

Menurut (Hardhi & Amin, 2015), pemeriksaan penunjang


yang dilakukan untk Ca Mammae yaitu sebagai berikut :
 Scan dan ultrasound. Dilakukan untuk diagnostic, identi-
fikasi dan evaluasi
 Biopsy: untuk mendiagnosis adanya BRCA1 dan
BRCA2
 Penanda tumor
 Mammografi
 Sinar x dada.
Penatalaksanaan

Menurut (Hardhi & Amin, 2015), Ada beberapa penanganan kanker


payudara yang tergantung pada stadium klinik penyakitnya, yaitu:
• Mastektomi adalah operasi pengagkatan payudara.
• Kemoterapi
• Untasan metabolism
Patofisiologi
Tumor/neoplasma merupakan kelompok sel yang berubah dengan
ciri: proliferasi yang berlebihan dan tak mengikuti pengaruh jaringan
Sekitarnya. Proliferasi abnormal sel kangker akan menggangu fungsi
jaringan normal dengan meninfiltrasi. Didalam sel tersebut telah ter-
jadi perubahan secara biokimiawi terutama dalam intinya. Hampir
semua tumor ganas tumbuh dalam suatu sel yang mengalami trans-
formasi malikna yang berubah menjadi sekelompok sel ganas di-
antara sel normal. (Yessie & Andra, 2013)
Menurut (Yessie & Andra, 2013), Jangka panjang terjadinya kangker
ada 4 fase yaitu sebagai berikut :

o Fase induksi o Fase invasi


o Fase insitu o Fase desiminasi
Masalah yang lazim muncul

1. Ketidakefektifan pola nafas b.d keletihan otot pernapasan, deformitas dind-


ing dad
2. Nyeri akut b.d adanya penekanan massa tumor
3. Kerusakan integritas jaringan b.d faktor mekanik
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmam-
puan mengabsorbsi nutrient kejaringan
5. Gangguan citra tubuh b.d perubahan pada bentuk tubuh karena proses
penyakit
6. Resiko infeksi b.d luka operasi
7. Defisiensi pengetahuan tentang kondisi prognosis, dan serta pengobatan
penyakitnya b.d kurangnya informasi
8. Ansietas b.d perubahan gambaran tubuh. (Hardhi & Amin, 2015)
Discharge Planning
Discharge Planning pada Ca. Mamae :
1) Terapi non bedah; penyinaran, terapi hormone dan endokrin
2) Lakukan pemeliharaan kulit diri dengan benar
3) Hindari mencuci rambut setiap hari dan gunakan shampoo
ringan untuk menghindari kerontokan
4) Biarkan rambut mengering secara alami dan jangan menyikat
rambut
5) Konsultasi dengan dokter untuk pemakaian terapi hormonal
6) Makan makanan yang bergizi sehingga dapat meningkatkan
kekebalan tubuh
7) Istirahat cukup dan olahraga secara teratur
8) Jika menginginkan kehamilan konsultasikan dngan dokter
karea kebanyakan diminta menunggu selama 2 tahun
9) Sadari. (Hardhi & Amin, 2015)
Discharge Planning
Discharge Planning pada Ca. Mamae :
1) Terapi non bedah; penyinaran, terapi hormone dan endokrin
2) Lakukan pemeliharaan kulit diri dengan benar
3) Hindari mencuci rambut setiap hari dan gunakan shampoo ringan
untuk menghindari kerontokan
4) Biarkan rambut mengering secara alami dan jangan menyikat ram-
but
5) Konsultasi dengan dokter untuk pemakaian terapi hormonal
6) Makan makanan yang bergizi sehingga dapat meningkatkan keke-
balan tubuh
7) Istirahat cukup dan olahraga secara teratur
8) Jika menginginkan kehamilan konsultasikan dngan dokter karea ke-
banyakan diminta menunggu selama 2 tahun
9) Sadari. (Hardhi & Amin, 2015)
ASUHAN KEPERAWATAN

PENGKAJIAN
Data umum
Identitas Klien
Nama : Ny “L”
Umur : 50 tahun
Status Perkawinan: Menikah
Jenis Kelamin :Perempuan
Suku : Makassar
Alamat : Jalan Nuri No. 1
Pendidikan : SMA
Tanggal MRS : 22 September 2021 Pukul 11.00 WITA
Riwayat Kesehatan Saat Ini
- Keluhan utama
Terdapat benjolan di payudara klien sebelah kiri, yang semakin lama semakin
membesar dan terasa nyeri
Provocative/Palliative : karena adanya tumor pada payudara
Quality :nyeri sepertik tertusuk-tusuk dibagian payudara
Region : nyeri di rasakan pada bagian payudara karena adanya benjolan yang
semakin lama semakin membesar
Severity : skala 8
Timing :nyeri di rasakan terus menerus
- Alasan masuk RS
Suatu ketika Ny.L tidak dapat menahan rasa nyeri pada payudaranya, sehingga Ny.L
datang ke rumah sakit Salewangan Maros, ibu datang dengan keluhan nyeri pada
payudara sebelah kiri. Nyeri menjalar sampai ke punggung belakang.
- Kronologi keluhan

Biasanya klien mengatakan timbul benjolan pada payudara yang dapat diraba dengan tangan,
makin lama benjolan ini makin mengeras dan bentuknya tidak beraturan, Klien mengatakan terasa
nyeri pada payudara saat benjolan mulai membesar, Klien mengeluh keluar nanah, darah atau
cairan encer dari puting susu pada wanita yang tidak hamil, Kulit payudara mengerut seperti kulit
jeruk akibat neoplasma menyekat drainase limfatik sehingga terjadi edema dan piting kulit, bi-
asanya klien mengatakan tubuh terasa lemah, terdapat edema ( bengkak) pada lengan atau ke-
lainan kulit, ruam kulit, dan ulserasi.
- Riwayat Kesehatan lalu
Klien mengatakan pernah mengalami penyakit yang sama sebelumnya seperti penyakit payudara
jinak
- Riwayat Kesehatan Keluarga

Dari keteranga klien ditemukan data bahwa ibu dari klien pernah mengalami penyakit yang sama.
No Data Fokus Etiologi Masalah
1. DS: kanker sudah bermetastase Pola nafas tidak efektif
Klien mengatakan merasa sesak napas ke paru-paru

DO:
Klien tampak sesak, suarabnafas mengi, dengan
frekuensi pernafasan 26x/menit

2. DS: benjolan pada payudara Nyeri


Klien mengatakan nyeri pada payudara yang terus membesar
DO:  
Klien tampak meringis kesakitan

 
3. DS: kelainan kulit, ruam Kerusakan integritas kulit

Klien mengatakan sering merasa gatal kulit, dan ulserasi.


pada payudara tapi tidak bisa disentuh
karena nyeri
DO:

Tampak ada ruam pada kulit, terlihat


kemerahan
DS: nyeri yang dirasakan Hambatan mobilitas fisik
Klien mengatakan tidak mampu untuk sudah menjalar ke

bergeak karena nyeri yang dirasakan sudah anggota tubuh lainnya


menjalar ke bagian tubuh lainnya.
DO:
Klien tampak sulit untuk menggarakkan

tubuhnya
A. Diagnosa keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif b/d kanker sudah bermetastase ke
paru-paru
2. Nyeri b/d benjolan pada payudara yang terus membesar
3. Kerusakan integritas kulit b/d kelainan kulit, ruam kulit, dan
ulserasi.
4. Hambatan mobilitas fisik b/d nyeri yang dirasakan sudah
menjalar ke anggota tubuh lainnya.
INTERVENSI KEPERAWATAN
No
Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan

NOC NIC
1
Pola nafas tidak efektif b/d kanker Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Posisikan pasien untuk
sudah bermetastase ke paru-paru 2x24 jam diharapkan : memaksimalkan ventilasi
1. Mampu bernafas dengan mudah,
2. Identifikasi suara nafas, catat
2. Menunjukkan jalan nafas yang paten adanya suara tambahan
(klien tidak merasa tercekik, irama
3. Identifikasi pasien perlunya
nafas, frekuensi pernafasan dalam
adanya pemasangan alat O2
rentang normal, tidak ada suara nafas
abnormal) 4. Monitor respirasi dan O2

3. Tanda-tanda vital dalam rentang 5. Monitor aliran oksigen

normal (tekanan darah, nadi, dan


6. Pertahankan posisi pasien
pernafasan)
2
Nyeri b/d benjolan pada Setelah dilakukan intervensi 2x24 jam 1. Lakukan pengkajian nyeri secara

payudara yang terus pasien diharapkan : kompreensif termasuk lokasi, karak-


membesar 1. Mampu mengontrol nyeri (tahu teristik, durasi frekuensi, kualitas dan
penyebab nyeri, mampu faktor presipitas
menggunakan tehnik 2. Pilih dan lakukan penanganan nyeri

nonfarmakologi untuk mengurangi (farmakologi, non farmakologi dan in-


nyeri, mencari bantuan) terpersonal)
2. Melaporkan bahwa nyeri berkurang 3. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
dengan menggunakan manajemen menentukan intervensi

nyeri 4. Berikan analgetik untuk mengurangi


3. Mampu mengenali nyeri (skala, nyeri
intensitas, frekuensi dan tanda 5. Tingkatkan istirahat
nyeri)
4. Menyatakan rasa nyaman setelah

nyeri berkurang
Kerusakan integritas kulit Setelah di lakukan tindakan 2x24 jam di 1. Anjurkan pasein untuk menggu-
b/d kelainan kulit, ruam harapkan : nakan pakaian yang longgar
kulit, dan ulserasi. 1. Integritas kulit yang baik bisa diperta- 2. Hindari kerutan pada tempat tidur
hankan (sensasi, elastisitas, temperature, 3. Jaga kebersihan kulit agar tetap
hidrasi, pigmentasi) bersih dan kering
2. Tidak ada luka/lesi pada kulit 4. Mobilisasi pasien (ubah posisi
3. Perfusi jaringan baik pasien) setiap dua jam sekali
4. Menunjukkan pemahaman dalam proses 5. Monitor kulit akan adanya kemer-
perbaikan kulit dan mencegah terjadinya ahan
secara berulang 6. Oleskan lotion atau minyak/ baby
5. Mampu melindungi kulit dan memperta- oil pada daerah yang tertekan
hankan kelembapan kulit dan perawatan 7. Monitor aktivitas dan mobilisasi
alami pasien
8. Monitor status nutrisi pasien
9. Memandikan pasien dengan sabun
dan air hangat
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Tgl Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi

24/09/19 Pola nafas tidak efektif b/d 1. Posisikan pasien untuk S: klien mengatakan sesaknya sudah
09.00 kanker sudah bermetastase ke memaksimalkan ventilasi berkurang, walauoun terkadang tiba-tba

paru-paru merasa sesak


2. Identifikasi suara nafas, catat adanya
O:Klien terlihat sesaknya sudah berkurang
suara tambahan
dengan frekuensi pernafasan 24x/menit
3. Identifikasi pasien perlunya adanya A: Masalah teratasi sebagian

pemasangan alat O2 P:Lanjutkan intervensi

1. Posisikan pasien untuk memaksimalkan


4. Monitor respirasi dan O2
ventilasi
5. Monitor aliran oksigen
2. Identifikasi suara nafas, catat adanya
6. Pertahankan posisi pasien suara tambahan

7. Monitor frekuensi dan irama 3. Identifikasi pasien perlunya adanya


pernafasan pemasangan alat O2

8. Monitor suara paru 4. Monitor respirasi dan O2

9. Pantau TD, nadi, RR, sebelum, selama, 5. Monitor aliran oksigen


24/09/19 Hambatan mobilitas fisik b/d 1. Memonitoring vital sign sebelum / S: klien mengatakan belum bisa
09.45 nyeri yang dirasakan sudah sesudah latihan dan lihat respon menggerakkan anggota tubuhnya karena
menjalar ke anggota tubuh pasien saat latihan. nyeri yang dirasakan belum berkurang
lainnya 2. Mengkonsultasikan dengan terapi O: klien tampak tidak bisa bergerak, dan jika
fisik tentang rencana ambulasi di bantu untuk mengubah posisinya klien
sesuai denga kebutuhan. tampak meringis kesakitan
3.  Membantu klien untuk menggu- A: masalah belum teratasi
nakan tongkat saat berjalan dan P: lanjutkan intervensi
cegah terhadap cedera. 1. Memonitoring vital sign sebelum /sesu-
4.  Mengajarkan pasien atau tenaga dah latihan dan lihat respon pasien saat
kesehatan lain tentang teknik am- latihan.
bulasi. 2. Mengkonsultasikan dengan terapi fisik
5.  Mengkaji kemampuan pasien tentang rencana ambulasi sesuai denga
dalam mobilisasi. kebutuhan.
6. Memberikan alat bantu jika klien 3.  Membantu klien untuk menggunakan
memerlukan. tongkat saat berjalan dan cegah ter-
7. Mengajarkan pasien bagaimana hadap cedera.
merubah posisi dan berikan ban- 4.  Mengajarkan pasien atau tenaga kese-
tuan jika diperlukan.Invalid source hatan lain tentang teknik ambulasi.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai