A.Pengertian
Ca Mamae adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus
tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di payudara.
Jika benjolan kanker tidak terkontrol, maka sel-sel kanker bisa bermetastase pada bagian-
bagian tubuh yang lain. Metastase bisa terjadi pada kelenjar getah bening ketiak ataupun
diatas tulang belikat. Selain itu, sel-sel kanker bisa bersarang ditulang paru, hati kulit dan
bawah kuli. Ca Mamae merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal
dari epitel ductus maupun lobulusnya. (Kemenkes, 2017).
Ca Mamae biasanya terdeteksi pada saat dilakukan pemeriksaan, sebelum gejala
berkembang, atau setelah wanita memperhatikan benjolan. Sebagian besar massa
terlihat saat terjadi benjolan di payudara dimana awalnya bersifat jinak dan terus
berkembang dan menyebar sehingga tidak terkendali. Analisi mikroskopis payudara
diperlukan untuk diagnosis definitis dan untuk mengetahui tingkat penyebaran (in situ
atau invasif) dan ciri jenis penyakitnya. Analisis mikroskopis jaringan didapat melalui
biopsi jarum atau bedah. Biopsi didasarkan pada klinis pasien individu faktor,
ketersediaan perangkat biopsi, dan sumber daya tertentu (American Cancer Soxiety,
2015).
Usia Sekitar 60% terjadi pada usia diatas 60 tahun. Resiko terbesar ditemukan pada
wanita berusia 75 tahun.
Pernah Ca Mamae Wanita yang pernah menderita kanker in situ atau kanker invasif
memiliki resiko tertinggi menderita Ca Menarche (menstruasi pertama) sebelum usia
12 tahun, menopause setelah usia 55 tahun, kehamilan pertama setelah usia 30 tahun
atau belum pernah hamil. Semakin dini menarke, semakin besar resiko Ca Mamae
Resiko menderita Ca Mamae adalah 2-4 kali lebih besar pada wanita yang
mengalami menarke sebelum usia 12 tahu
Mamae. Setelah payudara yang terkena diangkat, maka resiko terjadinya karsinom
pada payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-1%/tahun
Riwayat keluarga menderita kanker payudara Wanita yang ibu, saudara perempuan
atau anaknya menderita kanker, memiliki resiko 3 kali lebih besar untuk menderita
Ca Mamae
Faktor genetic dan hormonal Telah ditemukan 2 varian gen yang tampaknya berperan
terjadinya kanker payudara, yaitu BRCA1 dan BRCA2. Jika seorang wanita memiliki
salah satu dari gen tersebut, maka kemungkinan menderita kanker payudara sangat
besar.
D.Patofisiologi
Proses terjadinya kanker payudara dan masing-masing etiologi antara lain
obesitas, radiasi, hyperplasia, optik, riwayat keluarga dengan mengkonsumsi zat-zat
karsinogen sehingga merangsang pertumbuhan epitel payudara dan dapat menyebabkan
kanker payudara. Karsinoma mamae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi di
sistem duktal, mula-mula terjadi hyperplasia sel-sel dengan perkembangan sel-sel atipik.
Sel-sel ini akan berlanjut menjadi carcinoma insitu dan menginvasi stroma. Carsinoma
membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai menjadi massa yang
cukup besar untuk dapat diraba (kira-kira berdiameter 1 cm). Pada ukuran itu kira-kira
seperempat dari carcinoma mamae telah bermetastasis. Carsinoma mamae bermetastasis
dengan penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya dan juga melalui saluran limfe dan
aliran darah (Cancer Foundation, 2014).
E.Pathway
Faktor predisposisi
1. Genetik
2. Hormonal
3. Lingkungan
4. Infeksi9
Merus
Mendesak jaringan Gangguan
sekitar Ak jaringan sekitar pernapasan
Peningkatan Gangguan
konsitensi pada suplai oksigen
Peningkatan
6mamae konsistensi mamae
Pola napas
Mamae tidak efektif
membengkak Mamae membengkak
Perpusi jaringan
terganggu
Gangguan
integrasi kulot
( Kristin 2017)
F.Penatalaksanaan.
Terapi pada Ca mammae harus didahului dengan diagnosa yang lengkap dan akurat
( termasuk penetapan stadium ). Diagnosa dan terapi pada Ca mammae haruslah dilakukan
dengan pendekatan humanis dan komprehensif. Terapi pada Ca mammae sangat ditentukan
luasnya penyakit atau stadium dan ekspresi dari agen biomolekuler atau biomolekuler-
signaling. Terapi pada Ca mammae selain mempunyai efek terapi yang diharapkan, juga
mempunyai beberapa efek yang tak diinginkan (adverse effect ), sehingga sebelum
memberikan terapi haruslah dipertimbangkan untung ruginya dan harus dikomunikasikan
dengan pasien dan keluarga. Selain itu juga harus dipertimbangkan mengenai faktor usia, co-
morbid evidence-based, cost effective, dan kapan menghentikan seri pengobatan sistemik
termasuk end of life isssues.( Kemenkes 2017 )
G.Pemeriksaan Penujang
Prosedur pemeriksaan ini dengan cara menyuntikkan jarum berukuran 22 – 25 gauge
melewati kulit atau secara percutaneous untuk mengambil contoh cairan dari kista payudara
atau mengambil sekelompok sel dari massa yang solid pada payudara. Setelah dilakukan
FNAB, material sel yang diambil dari payudara akan diperiksa di bawah mikroskop yang
sebelumnya terlebih dahulu dilakukan pengecatan sampel.Selain itu, lidokain yang digunakan
sebagai bahan anestesi bisa menimbulkan artefak yang dapat terlihat pada pemeriksaan
mikroskopis Hampir semua tumor dapat dilakukan biopsi aspirasi, baik yang letaknya
superfisial palpable ataupun tumor yang terletak di dalam rongga tubuh unpalpable,dengan
indikasi:Selain itu, lidokain yang digunakan sebagai bahan anestesi bisa menimbulkan artefak
yang dapat terlihat pada pemeriksaan mikroskopis Hampir semua tumor dapat dilakukan
biopsi aspirasi, baik yang letaknya superfisial palpable ataupun tumor yang terletak di dalam
rongga tubuh unpalpable, dengan indikasi:( Kristin 2017)
H. Pengkajian focus
Nama, umur (usia lebih dari 50 tahun beresiko terkena Ca mamae), jenis kelamin
(jenis kelamin perempuan sangat beresiko terkena Ca mammae dibandingkan dengan laki-
laki), agama, pendidikan, alamat, No. RM, pekerjaan, status perkawinan (wanita yang belum
menikah memiliki resiko untuk terkena Ca Mamae) tanggal MRS, tanggal pengkajian, dan
sumber informasi. ( Elisabeth swanshon 2015)
Riwayat Kesehatan
Diagnosa Medik : Ca Mamae
Keluhan Utama
Terasa nyeri dan adanya benjolan pada payudara
Riwayat Penyakit Sekarang
Biasanya klien timbul benjolan pada payudara dan benjolan ini makin lama makin
mengeras
Terasa nyeri pada payudara jika benjolan semakin membesar
Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk
Riwayat Kesehatan Terdahulu
Penyakit yang pernah dialami Pasien pernah mengalami penyakit yang sama
sebelumnya seperti penyakit payudara jinak, hyperplasisa tipikal, dan pernah
mengalami sakit bagian dada sehingga mendapatkan terapi penyinaran
Alergi (obat, makanan, plester,dll) Tidak ada
Imunisasi Imunisasi lengkap
Kebiasaan/pola hidup/life style Kebiasaan makan tinggi lemak
Obat-obat yang digunakan
Persepsi Kesehatan & Pemeliharaan Kesehatan Biasanya klien menganggap
benjolan di payudara adalah hal yang biasa dan tidak perlu untuk dibawa ke dokter
Pola Nutrisi/metabolic Biasanya klien mengalami gangguan dalam pemenuhan nutris
karena klien susah makan dan akibatnya klien tidak dapat memenuhi kebutuhan
nutrisinya. Adanya penurunan berat badan Pola Eliminasi BAB dan BAK klien lebih
sedikit dari biasanya karena klien sulit makan Pola Aktivitas & Latihan (saat sebelum
sakit dan saat di RS) Adanya gangguan dalam melakukan aktivitas sehari-hari karena
adanya rasa nyeri pada payudara .( Erik T 2015 ).
I.Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul pada klien dengan Ca Mamae antara lain :
1. Nyeri akut berhubungan dengan penekanan saraf ( D.0078)
2.Gangguan integrasi kulit b/d agen pencederaan fisik( D.0077)
3.Pola napas tidak efektif b/d Hambatan upaya napas ( D.005 )
J.Perencanaan Keperwatan
No Diagnosa Tujuan Dan Kreteria Intervensi Keperawatan
Keperawata Hasil
n
( SDKI )
1 Nyeri b/d Tingkat Nyeri Menejemen nyeri:
dengan Tujuan : Observasi:
penekanan Setelah dilakukan 1. Indentifikasi
saraf tindakan keperawatan lokasi,krakteristik,durasi,frekuensi,kualitas
3x 24 jam tingkat dan intensitas nyeri.
nyeri menurun : 2. Indensitas skala nyeri
1. Kemampuan 3. Indentitas respon nyeri nonverbal
menuntaskan 4. Indentifikasi faktor yang memperberat
aktifitas nyeri
meningkat 5. Indentifikasi faktor yang memperberat dan
2. Keluhan nyeri memperingan nyeri
menurun 6. Indentifikasi pengetahuan dan keyakinan
3. Meringis tentang nyeri
menurun 7. Indentifikasi pengaruh nyeri terhad+%ap
4. Sikap protektif kualitas hidup
menurun 8. Monitor keberhasilan trapi komplementer
5. Gelisah yang sudah diberikan
Menurun
Terapetik
1. Berikan tehknik inframakologis untuk
mengurangi nyeri ( mis
tens,hyiponis,akupresur,trapi
music,biofedback terapi
pijat,aromaterapi,tekhnik
imajinasi,terbimbing,kompres hangat /
dinginterapi bermain)
2. 2Kontrol lingkungan yang memperberat
rasa nyeri ( miss,suhu,ruangan,
pencahayaan bimbimgan)
3. Fasilitasi istrihat dan tidur
.Edukasi .
1. Jelaskan penyebab,priode,dan pemicu,
nyeri
2. Jelaskan strategi meredaka.n nyeri
3. Anjurkan monitor nyeri secara mandiri
4. Anjurkan menggunakan analgetic secara
tepat
5. Ajarakan tekhnik nonfarmakologis untuk
mengurangi nyeri
Kalobarasi
1. Kalaborasi pemberian analgetic.
Edukasi
1. Anjurkan asupan caira 200ml/ hari jika
tidak ada kontraindikasi
2. Ajarkan tehknik batuk efektif jika perlu
Kalaborasi
1. Kalaborasi pemberian
bronkodilator.ekspektoran dan mukolitik
jika perlu
K. Daftar Pustaka
American cencer socite.2015.Breast cancer fact and figure 2015 ,atlanta American
Cancer Socite
Erik ,T ( 2015) Kanker,antioksidan dan terapi Komplemeter Jakarta ,Gramedia
Elisabet Swanson ( 2015) Nursing Outcomes Clasifiktion ( NOC)
Kementerian Kesehata RI ( 2017)Stuasi penyakit Kanker