A. Konsep Penyakit
2. Etiologi
Menurut Junaedi (2015) ada beberapa faktor resiko yang
telah teridentifikasi yaitu:
a. Jenis kelamin: Wanita lebih beresiko menderita tumor payudara
dibandingkan dengan pria
b. Riwayat keluarga : Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu
penderita tumor payudara beresiko tiga kali lebih besar untuk
menderita tumor payudara.
c. Faktor genetic
d. Faktor usia
e. Riwayat reproduksi: Melahirkan anak pertama diatas usia 35
tahun
f. Faktor hormonal: Kadar hormon yang tinggi selama masa
reproduktif terutama jika tidak diselingi oleh perubahan
hormone akibat kehamilan, dapat meningkatkan resiko
terjadinya tumor payudara
g. Terpapr radiasi
h. Intake alkohol
i. Pemakaian kontrasepsi oral : pemakaian kontrasepsi oral dapat
meningkatkan resiko tumor payudara. Penggunaan pada usia
kurang dari 20 tahun beresiko lebih tinggi dibandingkan dengan
penggunaan pada usia lebih tua
3. Manifestasi klinik
a. Terdapat massa utuh kenyal, bisa di kuadran atas bagian dalam,
1
dibawah ketiak bentuknya tak beraturan dan terfiksasi
b. Nyeri di daerah massa
c. Perubahan bentuk dan besar payudara, adanya lekukan ke
dalam, tarikan dan refraksi pada areola mammae
d. Edema ( keriput seperti kulit jeruk)
e. Pengelupasan papilla mammae
f. Adanya kerusakan dan rektraksi pada area putting
g. Keluar cairan abnormal dari putting payudara berupa nanah,
darah, cairan encer padahal ibu tidak sedang hamil/ menyusui
h. Ditemukan lesi pada pemeriksaan mamografi
4. Komplikasi
Tumor mammae bisa berkembang menjadi kanker mammae
jika tidak mendapatkan penanganan yang baik. Kemudian Ca
mammae dapat bermetastase ke jaringan sekitar melalui saluran
limfe (limfogen) menuju ke paru, pleura, tulang dan hati
5. Patofisiologi dan Pathway
Menurut Iskandar (2015) patofisiologi tumor mammae
Tumor merupakan kelompok sel yang ebrubah dengan ciri ciri
proliferasi yang berlebihan dan tak berguna, yang tak mengikuti
pengaruh jaringan sekitarnya. Proliferasi abnormal sel kanker akan
mengganggu fungsi jaringan normal dengan menginfiltrasi dan
memasukinya dengan cara menyebarkan anak sel ke organ organ
yang jauh di dalam sel tersebut telah terjadi perubahan secara
biokimiawi terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas
tumbuh dari suatu sel yang mengalami transformasi maligna dan
berubah menjadi sekelompok sel ganas diantara sel normal. Proses
jangka panjang terjadinya tumor ada 4 fase:
a. Fase induksi 15-30 tahun
Kontak dengan bahan karsinogen membutuhkan waktu
bertahun-tahun sampai merubah ajringan displasia menjadi
tumor ganas
b. Fase insitu 5-10 tahun
Terjadi perubahan jaringan menjadi lesi pre concerous yang
bisa ditemukan di serviks uteri, rongga mulut, paru, saluran
cerna, kulit dan akhirnya juga di payudara
c. Fase invasi 1- 5 tahun
Sel menjadi ganas berkembang biak dan menginfiltrasi melalui
membrane sel ke jaringan sekitarnya dan ke pembuluh darah
limfa
d. Fase desiminasi 1- 5 tahun
Terjadinya penyebaran ke tempat lain
2
6. Pathway
Genetik, gang hormonal; estrogen,
makanan berkarsinogen, dll
Reseptor meningkat
Maligna
Tumor mammae
Perfusi jaringan
Nyeri terganggu
dipersepsikan
Nyeri menjalan
MK: Nyeri
Ketidakmampuan
mobilisasi
3
7. Penatalaksanaan
Menurut Doenges (2011)
a. Pembedahaan/ operasi
Pembedahaan dilakukan untuk mengangkat Sebagian atau
seluruh payudara yang terserang tumor/ kanker payudara.
Tindakan pembedahaan tumor payudara dapat dilakukan
dengan 3 cara yaitu:
1) Masektomi radikal (lumpektomi), yaitu operasi
pengangkatan sebagian dari payudara
2) Masektomi total ( masetomi), yaitu operasi pengangkatan
seluruh payudara saja, tetapi bukan kelenjar di ketiak
3) Modified mastektomi radikal, yaitu operasi pengangkatan
seluruh payudara jaringan payudara di tulang dada, tulang
selangka dan tulang iga serta benjolan disekitar ketiak
b. Radioterapi
Radioterapi yaitu proses penyinaran pada daerah yang
terkena tumor/ kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar
gamma yang bertujuan membunuh sel tumor/ kanker yang
maasih tersisa di payudara, tindakan ini mempunyai efek
kurang baik seperti tubuh menjadi lemah, nafsu makan
berkurang, warna kulit disekitar payudara menjadi hitam serta
Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi
c. Kemoterapi
Kemoterapi merupakan proses pemberian obat-obatan
anti kanker dalam bentuk pil cair atau kapsul atau melalui
infuse yang bertujuan membunuh sel kanker. Sistem ini
diharapkan mencapai target pada pengobatan kanker yang
kemungkinan telah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Dampak
dari kemoterapi adalah pasien mengalami mual dan muntah
serta rambut rontok karena pengaruh obat-obatan yang
diberikan pada saat kemoterapi
d. Terapi hormonal
Pertumbuhan tumor/ kanker payudara bergantung pada
suplai hormone estrogen, oleh karena itu tindakan mengurangi
pembentukan hormone dapat menghambat laju perkembangan
sel kanker, terapi hormonal disebut juga dengan terapi anti
estrogen karena sistem kerjanya menghambat atau menghentikan
kemampuan hormone estrogen yang ada dalam menstimulus
perkembangan tumor/ kanker pada payudara.
4
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Identitas klien
Nama, umur, suku/bangsa, status perkawinan, agama,
pendidikan, pekerjaan, alamat, tanggal masuk rs, tanggal pengkajian
b. Keluhan utama
Adanya benjolan yang menekan payudara, adanya ulkus,
kulit berwarna merah dan mengeras, bengkak, nyeri
c. Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya
benjolan yang menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah
dan mengeras, bengkak dan nyeri
d. Riwayat kesehatan keluarga
Adanya keluarga yang mengalami ca mammae berpengaruh pada
kemungkinan klien mengalami ca mammae atau pun keluarga klien
pernah mengidap penyakit kanker lainnya, seperti kanker ovarium atau
kanker serviks.
e. Pola Gordon
5
membuat klien tidak percaya diri, malu, dan kehilangan
haknya sebagai wanita normal.
- Mammografi
Memperlihatkan struktur internal payudara dapat
mendeteksi tumor yang terjadi pada tahap awal
- Biopsi
Untuk menentukan secara menyakinkan apakah tumor
jinak atau ganas, dengan cara pengambilan massa.
2. Diagnosa keperawatan
a. Nyeri akut b.d agen cidera fisik ( D.0077)
b. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan ( D. 0056)
c. Ansietas b.d krisis situasional ( D.0080)
d. Resiko infeksi b.d kerusakan integritas kulit ( D.0142)
3. Perencanaan keperawatan
No DX SLKI SIKI
7
nyeri (relaksasi
nafas dalam)
Edukasi
- Ajarkan teknik
nonfarmakologis
untuk mengurangi
nyeri (relaksasi
nafas dalam)
Kolaborasi
- Kolaborasi
pemberian
analgetik
Carpenito, Lynda Juall. 2013. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC
Nurarif, Amin Huda & Kusuma, Hardhi. (2013). Aplikasi Asuhan Keperawatan
berdasarkan Diagnosis Medis & NANDA, Yogyakarta: Medi Action Publishing
10