Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN CA

MAMMAE
Dosen pengampu :Ns. Anindita P. Azuma, MMR.
 

Dina Febriyana NIM 2020270008


ANATOMI FISIOLOGI
Payudara adalah salah satu organ krusial bagi wanita. Organ ini
terbentuk sejak pubertas dan berperan penting dalam aktivitas seksual
dan produksi air susu ibu (ASI).
Secara anatomi fisologi payudara terdiri dari :Dinding toraks, Otot
dada, Lobus, puting susu. Areola, Saluran susu, Dan Jaringan
adiposa.

Payudara mengalami tiga perubahan yang dipengaruhi hormon;.


 Perubahan pertama ialah mulai dari masa hidup anak melalui
masa pubertas, masa fertilitas, sampai ke klimakterium dan
menopause.
 Perubahan kedua adalah perubahan sesuai dengan daur
menstruasi.
 Perubahan ketiga terjadi waktu hamil dan menyusui. Pada
kehamilan payudara menjadi besar karena epitel duktus lobul dan
duktus alveolus berproliferasi, dan tumbuh duktus baru. Sekresi
hormon prolaktin dari hipofisis anterior memicu laktasi. Air susu
diproduksi oleh sel-sel alveolus, mengisi asinus, kemudian
dikeluarkan melalui duktus ke puting susu. (Sjamsuhidajat, 2004)
Pengertian…

Ca Mamae adalah sekelompok sel tidak normal pada payudara yang terus
tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini menjadi bentuk benjolan di
payudara. Jika benjolan kanker tidak terkontrol, maka sel-sel kanker bisa
bermetastase pada bagian-bagian tubuh yang lain. Metastase bisa terjadi pada
kelenjar getah bening ketiak ataupun diatas tulang belikat. Selain itu, sel-sel
kanker bisa bersarang ditulang, paru, hati kulit dan bawah kulit. (Erik T, 2005)
Ca Mamae merupakan keganasan pada jaringan payudara yang dapat berasal
dari epitel ductus maupun lobulusnya. (Kemenkes, 2017)
Etiologi….
Ada beberapa penyebab dari Ca Mamae antara lain :
•Usia
•Pernah Ca Mamae
Wanita yang pernah menderita kanker in situ atau kanker invasif memiliki resiko tertinggi menderita Ca Mamae.
• Riwayat keluarga menderita kanker payudara
• Faktor genetik dan hormonal
• Menarche (menstruasi pertama ) sebelum 12 tahun.
• Pemakaian pil KB atau terapi sulih esterogen
• Obesitas pasca menopouse
• Pemakaian Alkohol
• Peenggunaan bahan kimia
Klasifikasi

1.Kategori (T)
2. Kelenjar getah bening (KGB) Regional (R)
3. Metasis jauh (M)
Patofisiologi

Proses terjadinya kanker payudara dan masing-masing etiologi antara lain obesitas,
radiasi, hyperplasia, optik, riwayat keluarga dengan mengkonsumsi zat-zat karsinogen
sehingga merangsang pertumbuhan epitel payudara dan dapat menyebabkan kanker
payudara. Karsinoma mamae berasal dari jaringan epitel dan paling sering terjadi di
sistem duktal, mula-mula terjadi hyperplasia sel-sel dengan perkembangan sel-sel
atipik. Sel-sel ini akan berlanjut menjadi carcinoma insitu dan menginvasi stroma.
Carsinoma membutuhkan waktu 7 tahun untuk bertumbuh dari sel tunggal sampai
menjadi massa yang cukup besar untuk dapat diraba (kira-kira berdiameter 1 cm). Pada
ukuran itu kira-kira seperempat dari carcinoma mamae telah bermetastasis. Carsinoma
mamae bermetastasis dengan penyebaran langsung ke jaringan sekitarnya dan juga
melalui saluran limfe dan aliran darah (Indonesian Cancer Foundation, 2012)
Manifestasi Klinis

1.Teraba adanya massaataubenjolanpadapayudara


2. Payudara tidak simetris/mengalami perubahan bentuk dan ukuran karena mulai timbul
pembengkakan
3. Adanya perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit pucat disekitar putting susu, mengkerut
seperti jeruk perut dan adanya ulkus pada payudara
4. Adanya perubahan suhu pada kulit : hangat, kemerahan, panas
5. Ada cairan yang keluar dari puting susu
6. Ada rasa sakit
7. Ada pembengkakan di daerah lengan
8. Adanya rasa nyeri atau sakit di daerah payudara
9. Mulai timbul luka pada payudara dan lama tidak sembuh meskipun sudah diobati, serta puting susu
seperti koreng atau eksim dan tertarik ke dalam
10.Metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar dan alat tubuh lain
Pemeriksaan diagnosis

1. Fine Needle Aspiration Biopsi (FNAB)

2. Pemeriksaan Histopatologi
3. Mammografi dan ultrasonografi
4. MRI (Magnetic Resonance Imaging) dan CT-SCAN
5. USG payudara
6. Pemeriksaan Immunohistokimia
Penatalaksanaan Farmakologi &
non Farmakologi

1. Farmakologi
Obat kemo yang paling umum digunakan untuk Ca mammae dini
meliputi antrasiklin (seperti doxorubicin/Adriamycin dan
epirubicin/Ellence) dan taxanes (seperti paclitaxel/Taxol dan
docetaxel/Taxotere). Ini dapat digunakan dalam kombinasi dengan obat-
obatan tertentu lainnya, seperti fluorouracil (5-FU), siklofosfamid
(Cytoxan), dan carboplatin.Wanita yang memiliki gen HER2 dapat
diberikan trastuzumab (Herceptin) dengan salah satu taxanes.
2. Non Farmakologi
a. pembedahan
b. terapi sistemik meliputi : kemoterapi, terapi hormonal, terapi targer dan
radioterapi.
Pemeriksaan penunjang

 Biopsi payudara (jarum atau eksisi)


 Foto thoraks
 CT scan dan MRI
 Ultrasonografi (USG)
 Mammografi.
Hiperplasia pada sel mamae

Pathways
Mensuplai Mendesak sel Mendesak
nutrisi ke Mendesak syaraf pembuluh
jaringan ca jaringan sekitar darah

Interupsi sel syaraf


Menekan jaringan
Hipermetabolis pada mamae Aliran darah
ke jaringan terhambat
nyeri
Peningkatan hipoksia
Suplai nutrisi konsistensi mamae
jaringan lain Mamae Ukuran mamae
membengkak abnormal Bakteri
patogen
BB turun Massa tumor mendesak Kecemasan
Mamae
ke jaringan luar
asimetrik
Resiko
Nutrisi kurang Perfusi jaringan infeksi
dari kebutuhan terganggu Gangguan
tubuh body image
Gangguan
integritas
jaringan
Rencana Asuhan Keperwatan
1. Pengkajian

Meliputi :
1. Data objektif
2. Data subjektif
Diagnosa keperawatan

Diagnosa keperawatan yang muncul pada klien dengan Ca Mamae antara lain :
•Nyeri akut berhubungan dengan adanya infiltrasi tumor
•Cemas berhubungan dengan krisis situasi ditandai dengan peningkatan ketegangan, gemetar dan gelisah

•Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient
ke jaringan
•Gangguan citra tubuh berhubungan perubahan pada bentuk tubuh karena proses penyakit
Tindakan yang bisa dilakukan
seorang perawat

1. Berikan pendidikan kesehatan terkait kanker payudara


2. Bantu pasien untuk mendiskusikan perubahan-perubahan
disebabkan adanya penyakit atau pembedahan
3. Monitor nyeri
4. Berikan informasi factual terkait diagnosis, perawatan dan prognosi
5. Ajarkan prinsip-prinsip manajemen nyeri
6. Monitor kecenderungan terjadinya penurunan dan kenaikan berat
badan ( monitor keseimbangan nutrisi )
7. Dorong klien mengungkapkan perasaannya
6. Berikan dukungan emosi klien
Evaluasi

1. Tingkat nyeri
2. manajemen nyeri
3. peningkatan asupan kalori
4. Keseimbangan nutrisi
5. Frekuensi dan beratnya mual dan muntah
6. manajemen nyeri
7. Penyesuaian dan penerimaan terhadap perubahan tampilan fisik
8. Kemampuan dalam beraktivitas
9. Mekanisme koping dalam penerimaan perubahan- perubahan citra tubuh.
10. Kemampuan pasien mengatasi frekuensi dari pernyataan mengkritisi diri
Thank you

Anda mungkin juga menyukai