Anda di halaman 1dari 5

WOC (WEB OF CAUSATION)

CARSINOMA MAMMAE (KANKER PAYUDARA)

Faktor Risiko :

- Genetik Pertumbuhan sel abnormal


- Hormonal
- Merokok, alkohol, pola makan
Hyperplasia pada sel mammae Tumor Jinak

CA MAMMAE

Mendesak jaringan Peningkatan Mendesak pembuluh


sekitarnya metabolisme sel kanker darah

Pembengkakkan mammae Sel kanker mengambil Aliran terhambat


nutrisi sel normal hingga terjadi hipoksia

Peningkatan massa tumor


Bakteri patogen
Kebutuhan nutrisi tidak tercukupi

Keluar cairan putih di


MK : Defisit Nutrisi puting

Tindakan pembedahan

Pre OP Post OP

Massa tumor mendesak


Insisi jaringan
jaringan
mammae

MK : Nyeri Akut
Perubahan bentuk
mammae
Metastase sel kanker

Melalui aliran MK : Gangguan citra


darah Menekan MK : Nyeri tubuh
tulang
(hematogen) syaraf Kronis
Definisi Insidensi

Carcinoma mammae merupakan gangguan Pada tahun 2018 2,1 juta wanita terkena Ca mammae.
dalam pertumbuhan sel normal mammae Sebanyak 630.000 meninggal karena kurang
dimana sel abnormal timbul dari sel-sel pengetahuan tentang penyakit dan juga kurangnya
normal, berkembang biak dan menginfiltrasi ekonomi (WHO, 2019).Indonesia berada pada urutan
jaringan limfe dan pembuluh darah. (Nurarif ke 8 di Asia Tenggara dengan Angka kejadian penyakit
& Kusuma, 2015). kanker sebanyak (136.2/100.000 penduduk), di Asia Ca
mammae berada pada urutan ke 23 (Globocan, 2018).
Angka kejadian tertinggi yaitu sebesar 42,1 per
Klasifikasi
100.000 penduduk dengan rata-rata kematian 13,9 per
100.000 penduduk (Kemenkes RI, 2019).
1. Karsinoma duktal menginfiltrasi
2. Karsinoma lobular menginfiltrasi
3. Karsinoma medular Manifestasi Klinis
4. Kanker musinus
5. Kanker duktal tubular 1. Munculnya benjolan pada payudara
6. Karsinoma inflamatori 2. Munculnya benjolan di ketiak (aksila)
3. Perubahan bentuk dan ukuran payudara
4. Keluarnya cairan dari puting (Nipple Discharge)
Pemeriksaan Penunjang
5. Perubahan pada puting susu
6. Kulit payudara berkerut
1. Pemeriksaan laboratorium
2. Monografi
3. SCAN (CT, MRI, Galfum), ultra ETIOLOGI
pasienund
4. Biopsi (aspirasi, eksisi) Tidak ada satupun penyebab spesifik dari kanker
5. Penanda tumor payudara, sebaliknya serangkaian factor genetic,
6. Tes skrining kimia : elektrolit, tes hepar, hormonal dan kemungkinan kejadian lingkungan dapat
hitung sel darah menunjang terjadinya kanker ini. Kanker membutuhkan
7. oto thoraks waktu 7 tahun untuk tumbuh dari satu sel menjadi
8. USG massa. Hormone steroid yang dihasilkan oleh ovarium
9. Mammografi juga berperan dalam pembentukan kanker payudara
10. Termografi (estradiol dan progesterone mengalami perubahan
11. SADARI dalam lingkungan seluler). (Nurarif & Kusuma, 2015).

Komplikasi
DAFTAR PUSTAKA
1. Metastase ke jaringan sekitar melalui
saluran limfe ke paru, pleura, tulang dan Indrayani, E., Mutoharoh, S., & Astutiningrum, D. (2020).
Deteksi Dini Kanker
hati Gangguan neurovaskuler Payudara Dengan Sadanis Dan Kanker Serviks Dengan Iva Di
2. Faktor patologi Kecamatan Sempor. Stikes Muhammadyah Gombong.
3. Fibrosis payudara http://repository.urecol.org/index.php/proceeding/article/view/
4. Kematian 1060

Husni, M., Romadoni, S., & Rukiyati, D. (2015). Hubungan


Penatalaksanaan
Dukungan Keluarga
dengan Kualitas Hidup Klien Kanker Payudara di Instalasi Rawat
1. Mastektomi radikal Inap
2. Mastektomi total Bedah RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2012.
3. Pembedahan penyelamatan payudara Jurnal
4. Biopsi nodus limfe sentinel Keperawatan Sriwijaya, 2(2) Juli 2015, 77-83.
5. Terapi radiasi sinar eksternal
6. Kemoterapi Widikusumo, A. (2016). Radiasi Paliatif sebagai Tatalaksana
Nyeri pada
7. Terapi hormonal
Metastasis Tulang : Suatu Laporan Kasus pada Kanker Payudara.
8. Terapi target : trastuzumab (Herceptin), Jurnal
bevacizumab (Avastin) Berkala Ilmiah Kedokteran Duta Wacana. Vol.1 No.3
9. Rekonstruksi payudara. September2016.
SIKI :
DEFISIT NUTRISI  Manajemen Nutrisi (1.03119)
- Observasi
SLKI : Status Nutrisi (L.03030) 1. Identifikasi status nutrisi
2. Monitor asupan makanan
Indikator Skala Skala - Terapeutik
awal target 1. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah
Porsi makanan yang 1 5 konstipasi
dihabiskan 2. Berikan makanan tinggi kalori and tinggi
Frekuensi makan 1 5 protein
Bising usus 1 5 - Edukasi
1. Anjurkan posisi duduk, jika mampu
SLKI : Berat Badan (L.03018)

Indikator Skala Skala  Pemantauan Nutrisi (1.03123)


awal target - Observasi
Berat badan 1 5 1. Identifikasi kelainan pada rambut (mis.
Tebal lipatan kulit 1 5 kering, tipis, kasar, dan mudah patah)
2. Identifikasi kelainan eliminasi (mis. Diare,
Inddeks massa tubuh 1 5
darah, lendir, dan eleminasi yang tidak teratur)
- Tarapeutik
1. Timbang berat badan
- Edukasi
1. Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
GANGGUAN CITRA TUBUH

SLKI : Citra Tubuh (L.09067)


SIKI :
Indikator Skala Skala  Promosi Citra Tubuh (1.09305)
awal target - Observasi
Verbalisasi 1 5 1. Identifikasi harapan citra tubuhberdasarkan
kecepatan bagian tahap perkembangan
tubuh 2. Identifikasi perubahan citra tubuh yang
Verbalisasi 1 5 mengakibatkan isolasi sosial
kehilangan 3. Monitor apakah pasien bisa melihat bagian
bagian tubuh tubuh yang berubah
Menyembunyika 1 5 - Tarapeutik
n bagian tubuh 1. Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
berlebihan 2. Diskusikan perbedaan penampilan fisik
terhadap harga diri
SLKI : Status Koping (L.09086) - Edukasi
1. Jelaskan kepada keluarga tentang perawatan
Indikator Skala Skala perubahan citra tubuh
awal target
Verbalisasi 1 5  Dukungan Pengungkapan Perasaan
pengakuan (1.09267)
masalah - Observasi
Verbalisasi 1 5 1. Identifikasi tingkat emosi
93 2. Identifikasi perasaan saat ini
kelemahan
diri - Tarapeutik
Verbalisasi 1 5 1. Fasilitas menetralkan kembali emosi yang
menyalahkan negatif
orang lain - Edukasi
1. Ajarkan mengekspresikan perasaan secara
asertif
9NYERI KRONIS SIKI :
 Manajemen Nyeri
SLKI : Tingkat Nyeri (L.08066) - Observasi
1. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
Indikator Skala Skala frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
awal target 2. Identifikasi skala nyeri
Keluhan 1 5 3. Identifikasi respon nyeri non verbal
nyeri 4. Monitor efek samping penggunaan analgetik
Meringis 1 5 - Tarapeutik
Gelisah 1 5 1. Kontrol lingkungan yang memperberat rasa
Kesullitan 1 5 nyeri (mis. Suhu ruangan, pencahayaan,
tidur kebisingan)
Frekuensi 1 5 2. Fasilitas istirahat dan tidur
nadi - Edukasi
1. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu
nyeri
SLKI : Kontrol Nyeri (L.08063) - Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu
Indikator Skala Skala
awal target  Edukasi Aktifitas/istirahat (1.12362)
Melaporkan 1 5 - Observasi
nyeri 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
terkontrol menerima informasi
Kemampuan 1 5 - Tarapeutik
mengenali 1. Sediakan materi dan media pengaturan
penyebab aktivitas dan istirahat
nyeri 2. Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan
sesuai kesepakatan
Keluhan 1 5
3. Berikan kesempatan kepada pasien dan
nyeri
keluarga untuk bertanya
Penggunaan 1 5
analgesik
LAPORAN PENDAHULUAN
WOC (WEB OF CAUSATION) DENGAN GANGGUAN ENDOKRINC CA
MAMMAE (KANKER PAYUDARA) METASTASE TULANG DI RUANG
PAVILIUN SOERHADO
RSPAD GATOT SUBROTO

DISUSUN OLEH :

LOLITA DEWI AGUSTIN


18220100015

UNIVERSITAS INDONESIA MAJU (UIMA)


PROFESI NERS
JAKARTA SELATAN
2022-2023

Anda mungkin juga menyukai