Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN

TUMOR MAMAE

A. KONSEP PENYAKIT
1. Definisi
Tumor mamae berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan
jaringan penunjang payudara, tidak termasuk kulit payudara. Ca
mammae adalah tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara.
Kanker bisa mulai tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan
lemak maupun jaringan ikat pada payudara(Medicastore, 2011)
Tumor mamae adalah suatu penyakit pertumbuhan sel, akibat
adanya onkogen yang menyebabkan sel normal menjadi sel kanker pada
jaringan payudara (Karsono, 2006).
Tumor mamae adalahkarsinoma yang berasal dari parenkim,
stroma, areola dan papilla mamma. (Lab. UPF Bedah RSDS, 2010).
Tumor mammae adalah adanya ketidakseimbangan yang dapat terjadi
pada suatu sel / jaringan di dalam mammae dimanbal ia tumbuh secara
liar dan tidak bisa dikontol(Dr.Iskandar,2007).

2. Etiologi dan Faktor Resiko


Menurut Dr.Iskandar (2008) Sampai saat ini, penyebab pasti
tumor payudara belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor
resiko yang telah teridentifikasi, yaitu :
1. Jenis kelamin
Wanita lebih beresiko menderita tumor payudara dibandingkan
dengan pria.Prevalensi tumor payudara pada pria hanya 1% dari
seluruh tumor payudara.
2. Riwayat keluarga
Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita tumor
payudara beresiko tiga kali lebih besar untuk menderita tumor
payudara.
3. Faktor genetik
Mutasi gen BRCA1pada kromosom 17 dan BRCA2 pada
kromosom 13 dapat meningkatkan resiko tumor payudara sampai
85%. Selain itu, gen p53, BARD1, BRCA3, dan noey2 juga
diduga meningkatkan resiko terjadinya kanker payudara.
4. Faktor usia
Resiko tumor payudara meningkat seiring dengan pertambahan usia.
5. Faktor hormonal
Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif, terutama
jika tidak diselingi oleh perubahan hormon akibat kehamilan,
dapat meningkatkan resiko terjadinya tumor payudara.
6. Usia saat kehamilan pertama
Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko dua kali lipat
dibandingkan dengan hamil pada usia kurang dari 20 tahun.
7. Terpapar radiasi
8. Intake alkohol
9. Pemakaian kontrasepsi oral
Pemakaian kontrasepsi oral dapat meningkatkan resiko tumor
payudara. Penggunaan pada usia kurang dari 20 tahun beresiko
lebih tinggi dibandingkan dengan penggunaan pada usia lebih tua.
Macam Tumor Mamae
1. Tumor jinak
Hanya tumbuh membesar, tidak terlalu berbahaya dan tidak
menyebar keluar jaringan
2. Tumor ganas
Kanker adalah sel yang telah kehilangn kendali danb mekanisme
normalnya sehingga mengalami pertumbuhan tidak wajar , lair ,
dan kerap kali menyebar jauh ke sel jaringan lain serta merusak

3. Manifestasi klinis
Keluhan penderita tumor payudara (Lab. UPF Bedah RSDS, 2010):
Mungkin tidak ada, tumor mammae umumnya tidak nyeri,
ulkus/perdarahan dari ulkus, erosi putting susu, perdarahan.keluar
cairan dari putting susu, nyeri pada payudara, kelainan bentuk
payudara, keluhan karena metastaseGejala umum tumor mamae
adalah : teraba adanya massa atau benjolan pada payudara, payudara
tidak simetris / mengalami perubahan bentuk dan ukuran karena mulai
timbul pembengkakan, ada perubahan kulit : penebalan, cekungan,
kulit pucat disekitar puting susu, mengkerut seperti kulit jeruk purut
dan adanya ulkus pada payudara, ada perubahan suhu pada kulit :
hangat, kemerahan , panas, ada cairan yang keluar dari puting susu,
ada perubahan pada puting susu : gatal, ada rasa seperti terbakar, erosi
dan terjadi retraksi, ada rasa sakit, penyebaran ke tulang sehingga
tulang menjadi rapuh dan kadar kalsium darah meningkat, ada
pembengkakan didaerah lengan, adanya rasa nyeri atau sakit pada
payudara, semakin lama benjolan yang tumbuh semakin besar, mulai
timbul luka pada payudara dan lama tidak sembuh meskipun sudah
diobati, serta puting susu seperti koreng atau eksim dan tertarik ke
dalam, kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk (Peau d'
Orange), benjolan menyerupai bunga kobis dan mudah berdarah,
metastase (menyebar) ke kelenjar getah bening sekitar dan alat tubuh
lain.

4. Kompikasi
Komplikasi yang mungkin terjadi adalah metastase
keotak,hati,kelenjar adrenal,paru,tulangdan ovarium ( Dr.Iskandar
Junaidi,2007 )Selain itu komplikasi tumor Mammae yaitu:metastase ke
jaringan sekitar melalui saluran limfe dan pembuluh darahkapiler
( penyebaran limfogen dan hematogen, penyebarab hematogen dan
limfogen dapat mengenai hati, paru, tulang, sum-sum tulang ,otak
,syaraf.gangguan neuro varkuler, faktor patologi, fibrosis
payudaradankematian

5. Patofisiologi
Tumor merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri-ciri
proliferasi sel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak
menguikuti pengaruh struktur jaringan sekitarnya. Neoplasma yang
maligna terdiri dari sel-sel knker yang menunjukan proliferasi yang
tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan normal dengan
menginfiltrasi dan memasukinya dengn cara menyebarkan anak sebar
ke organ-organ jauh. Didalam sel tersebut terjadi perubahan secara
biokimia terutama dalam intinnya. Hampir semua tumor ganas tumbuh
dari suatu sel dimana telah terjadi transformasi maligna dan berubah
menjadi sekelompok sel-sel ganas diantar sel-sel normal.Proses jangka
panjang terjadinya kanker ada 4:
1. Fase induksi 5-30 tahun
Sampai saat ini belum dapat dipastikan sebab kanker, tapi
bourgeois lingkungan mungkin memegang peranan besar dalam
terjadinya kanker pada manusia. Kontak dengan karsinogen
membutuhkan waktu bertahun-tahun sampai bisa merubah jaringan
displasi menjadi tumor ganas. Hal ini tergantung dari sifat, jumlah
dan konsentrasi zat karsinogen atau ko-karsinogen lain, kerentanan
jaringan dan individu.
2. Fase in situ 1-5 tahun
Pada fase ini perubahan jaringan yang muncul menjadi suatu lezi
pre-cancererous yang bisa ditemukan di serviks uteri, rongga
mulut, paru-paru, saluran cerna, kandung kemih, kulit dan akhirnya
di payudara.

3. Fase Invasi
Sel- sel yang menjadi ganas, berkembangbiak dan menginfiltrasi
melalui membran sel ke jaringan sekitarnya ke pembuludarah serta
limfe. Waktu fase ke 3 dan ke 4 berlangsung antara beberapa
minggu sapai beberapa tahun.
4. Fase desiminasi 1-5 tahun
Bila tumor makin besar maka kemungkinan penyebaran ke tempat-
tempat lain bertambah .
Pathway
FaktorpredisposisidanresikotinggiH
iperplasiapadaselmammae

Mendesak mendesak syaraf mendesak


jaringan pembuluh
aliran darah
menekan jaringan terhambat
Nyeri
mamae

mensuplai nutrisi konsitensi Hipoksia


ke jaringan ca mamae

hipermetabilis mamae bengkak ukuran abnormal Nekrosis


ke jaringanjaringan
masa tumor mamaeasimetris
bakteri
Gag. Body patogen
image
suplai nutrisi perfusi jaringan ke
jatungmenurunterganggu Infeksi
terjadiulkus

Nutrisi <keb. Gang.integritas


6.Tubuh
Penatalaksanaan
kulit
1) Penatalaksanaan medis
a. Pembedahan
Mastektomi parsial (eksisi tumor lokal dan penyinaran). Mulai dari
lumpektomi sampai pengangkatan segmental (pengangkatan
jaringan yang luas dengan kulit yang terkena).
Mastektomi total dengan diseksi aksial rendah seluruh payudara,
semua kelenjar limfe dilateral otocpectoralis minor.
Mastektomi radikal yang dimodifikasi
Seluruh payudara, semua atau sebagian besar jaringan aksial
Mastektomi radikal
Seluruh payudara, otot pektoralis mayor dan minor dibawahnya :
seluruh isi aksial.
Mastektomi radikal yang diperluas
Sama seperti mastektomi radikal ditambah dengan kelenjar limfe
mamaria interna.
b. Non pembedahan
Penyinaran
Pada payudara dan kelenjar limfe regional yang tidak dapat
direseksi pada kanker lanjut pada metastase tulang, metastase
kelenjar limfe aksila.
Kemoterapi
Adjuvan sistematik setelah mastektomi; paliatif pada penyakit
yang lanjut.
Terapi hormon dan endokrin
Kanker yang telah menyebar, memakai estrogen, androgen,
antiestrogen, coferektomi adrenalektomi hipofisektomi.

B.ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Biasanya klien masuk ke rumah sakit karena merasakan adanya
benjolan yang menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah
dan mengeras, bengkak dan nyeri.
Riwayat Kesehatan Dahulu
Adanya riwayat tumor mammae sebelumnya atau ada kelainan
pada mammae, kebiasaan makan tinggi lemak, pernah mengalami sakit
pada bagian dada sehingga pernah mendapatkan penyinaran pada
bagian dada, ataupun mengidap penyakit kanker lainnya, seperti
kanker ovarium atau kanker serviks.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Adanya keluarga yang mengalami tumor mammae berpengaruh
pada kemungkinan klien mengalami tumor mammae atau pun keluarga
klien pernah mengidap penyakit kanker lainnya, seperti kanker
ovarium atau kanker serviks.
b. Pola Gordon
1). Pola persepsi dan manajemen
Biasanya klien tidak langsung memeriksakan benjolan yang terasa
pada payudaranya kerumah sakit karena menganggap itu hanya
benjolan biasa.
2) Pola nutrisi metabolik
Kebiasaan diet buruk, biasanya klien akan mengalami anoreksia,
muntah dan terjadi penurunan berat badan, klien juga ada riwayat
mengkonsumsi makanan mengandung MSG.
3) Pola eliminasi
Biasanya terjadi perubahan pola eliminasi, klien akan mengalami
melena, nyeri saat defekasi, distensi abdomen dan konstipasi.

4) Pola aktivitas dan latihan


Anoreksia dan muntah dapat membuat pola aktivitas dan lathan
klien terganggu karena terjadi kelemahan dan nyeri.
Pola kognitif dan persepsi
Biasanya klien akan mengalami pusing pasca bedah sehingga
kemungkinan ada komplikasi pada kognitif, sensorik maupun
motorik.
5) Pola istirahat dan tidur
Biasanya klien mengalami gangguan pola tidur karena nyeri.
6) Polapersepsi dan konsep Diri
Payudara merupakan alat vital bagi wanita. Kelainan atau
kehilangan akibat operasi akan membuat klien tidak percaya diri,
malu, dan kehilangan haknya sebagai wanita normal.
7) Pola peran dan hubungan
Biasanya pada sebagian besar klien akan mengalami gangguan
dalam melakukan perannya dalam berinteraksi social.
8) Pola reproduksi dan seksual
Biasanya akanada gangguan seksualitas klien dan perubahan pada
tingkat kepuasan.
9) Pola koping dan toleransi stress
Biasanya klien akan mengalami stress yang berlebihan, denial dan
keputusasaan.
10) Pola nilai dan keyakinan
Diperlukan pendekatan agama supaya klien menerima kondisinya
dengan lapang dada.
c. Pemeriksaanfisik
a) Kepala : normal, kepala tegak lurus, tulang kepala umumnya bulat
dengan tonjolan frontal di bagian anterior dan oksipital dibagian
posterior.
b) Rambut : biasanya tersebar merata, tidak terlalu kering, tidak
terlalu berminyak.
c) Mata : biasanya tidak ada gangguan bentuk dan fungsi mata. Mata
anemis, tidak ikterik, tidak ada nyeri tekan.
d) Telinga : normalnya bentuk dan posisi simetris. Tidak ada tanda-
tanda infeksi dan tidak ada gangguan fungsi pendengaran.
e) Hidung : bentuk dan fungsi normal, tidak ada infeksi dan nyeri
tekan.
f) Mulut : mukosa bibir kering, tidak ada gangguan perasa.
g) Leher : biasanya terjadi pembesaran KGB.
h) Dada : adanya kelainan kulit berupa peau dorange,
dumpling,ulserasi atau tanda-tanda radang.
i) Hepar : biasanya tidak ada pembesaran hepar.
j) Ekstremitas: biasanya tidak ada gangguan pada ektremitas.
d. Pemeriksaan penunjang (Diagnostik/Laboratorium)
Pemeriksaan labortorium meliputi: Morfologi sel darah, LED, Test
fal marker (CEA) dalam serum/plasma, Pemeriksaan sitologis
Test diagnostik lain:
1) Non invasive: Mamografi, Ro thorak, USG, MRI, PET
2) Invasif : Biopsi, Aspirasi biopsy (FNAB), True cut / Care
biopsy, Incisi biopsy, Eksisi biopsy
Pemeriksaan penunjang dapat dilakukan dengan :
1) Pemeriksaan payudara sendiri
2) Pemeriksaan payudara secara klinis
3) Pemeriksaan manografi
4) Biopsi aspirasi
5) True cut
6) Biopsi terbuka
7) USG Payudara, pemeriksaan darah lengkap, X-ray dada,
therapy medis, pembedahan, terapi radiasi dan kemoterapi.

2. Diagnosa Keperawatan
1) Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan pembedahan,
2) Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan proses pembedahan
3) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengangkatan bedah
jaringan
4) Ansietas berhubungan dengan diagnosa, pengobatan dan prognosanya.
5) Kurang pengetahuan tentang kanker mammae berhubungan dengan
kurang pemajanan informasi

3. PerencanaanKeperawatan

Diagnosa NOC NIC


Nutrisi kurang dari NOC : NIC :
Nutrition Management
kebutuhan tubuh Nutritional Status : food
Kaji adanya alergi makanan
berhubungan dengan and Fluid Intake Kolaborasi dengan ahli gizi
pembedahan Kriteria Hasil : untuk menentukan jumlah
Adanya peningkatan kalori dan nutrisi yang
berat badan sesuai dibutuhkan pasien.
dengan tujuan Anjurkan pasien untuk
Berat badan ideal meningkatkan intake Fe
sesuai dengan tinggi Anjurkan pasien untuk

badan meningkatkan protein dan


Mampu vitamin C
mengidentifikasi Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan
kebutuhan nutrisi
Tidak ada tanda tanda mengandung tinggi serat untuk
malnutrisi mencegah konstipasi
Tidak terjadi Berikan makanan yang terpilih

penurunan berat badan ( sudah dikonsultasikan dengan


yang ahli gizi)
Ajarkan pasien bagaimana
membuat catatan makanan
harian.
Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori
Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk
mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan
Nutrition Monitoring
BB pasien dalam batas normal
Monitor adanya penurunan
berat badan
Monitor tipe dan jumlah
aktivitas yang biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau
orangtua selama makan
Monitor lingkungan selama
makan
Jadwalkan pengobatan dan
tindakan tidak selama jam
makan
Monitor kulit kering dan
perubahan pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut
kusam, dan mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total
protein, Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan
konjungtiva
Monitor kalori dan intake
nuntrisi
Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik papila
lidah dan cavitas oral.
Gangguan rasa NOC : NIC :
nyaman nyeri Pain Level,Pain control, Pain Management
berhubungan dengan Comfort level Lakukan pengkajian nyeri
proses pembedahan Kriteria Hasil : secara komprehensif termasuk
Mampu mengontrol lokasi, karakteristik, durasi,
nyeri (tahu penyebab frekuensi, kualitas dan faktor
nyeri, mampu presipitasi
Observasi reaksi nonverbal
menggunakan tehnik
nonfarmakologi untuk dari ketidaknyamanan
Gunakan teknik komunikasi
mengurangi nyeri,
terapeutik untuk mengetahui
mencari bantuan)
Melaporkan bahwa pengalaman nyeri pasien
Kaji kultur yang mempengaruhi
nyeri berkurang dengan
respon nyeri
menggunakan Evaluasi pengalaman nyeri
manajemen nyeri masa lampau
Mampu mengenali Evaluasi bersama pasien dan
nyeri (skala, intensitas, tim kesehatan lain tentang
frekuensi dan tanda ketidakefektifan kontrol nyeri
nyeri) masa lampau
Menyatakan rasa Bantu pasien dan keluarga
nyaman setelah nyeri untuk mencari dan menemukan
berkurang dukungan
Tanda vital dalam Kontrol lingkungan yang dapat
rentang normal mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
Kurangi faktor presipitasi nyeri
Pilih dan lakukan penanganan
nyeri (farmakologi, non
farmakologi dan inter personal)
Kaji tipe dan sumber nyeri
untuk menentukan intervensi
Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
Berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri
Evaluasi keefektifan kontrol
nyeri
Tingkatkan istirahat
Kolaborasikan dengan dokter
jika ada keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
Monitor penerimaan pasien
tentang manajemen nyeri
Analgesic Administration
Tentukan lokasi, karakteristik,
kualitas, dan derajat nyeri
sebelum pemberian obat
Cek instruksi dokter tentang
jenis obat, dosis, dan frekuensi
Cek riwayat alergi
Pilih analgesik yang diperlukan
atau kombinasi dari analgesik
ketika pemberian lebih dari satu
Tentukan pilihan analgesik
tergantung tipe dan beratnya
nyeri
Tentukan analgesik pilihan, rute
pemberian, dan dosis optimal
Pilih rute pemberian secara IV,
IM untuk pengobatan nyeri
secara teratur
Monitor vital sign sebelum dan
sesudah pemberian analgesik
pertama kali
Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
Evaluasi efektivitas analgesik,
tanda dan gejala (efek samping)
Kerusakan integritas NOC : Tissue Integrity : NIC : Pressure Management
kulit berhubungan Skin and Mucous Anjurkan pasien untuk
dengan pengangkatan Membranes menggunakan pakaian yang
bedah jaringan Kriteria Hasil : longgar
Hindari kerutan padaa tempat
Integritas kulit yang
tidur
baik bisa dipertahankan
Jaga kebersihan kulit agar tetap
(sensasi, elastisitas,
bersih dan kering
temperatur, hidrasi, Mobilisasi pasien (ubah posisi
pigmentasi) pasien) setiap dua jam sekali
Tidak ada luka/lesi Monitor kulit akan adanya
pada kulit kemerahan
Perfusi jaringan baik Oleskan lotion atau
Menunjukkan
minyak/baby oil pada derah
pemahaman dalam
yang tertekan
proses perbaikan kulit Monitor aktivitas dan mobilisasi
dan mencegah pasien
Monitor status nutrisi pasien
terjadinya sedera
berulang
Mampu melindungi
kulit dan
mempertahankan
kelembaban kulit dan
perawatan alami
Ansietas berhubungan NOC : NIC :
dengan diagnosa, Anxiety control Anxiety Reduction (penurunan
pengobatan, dan Coping kecemasan)
prognosanya . Kriteria Hasil : Gunakan pendekatan yang
Klien mampu menenangkan
Nyatakan dengan jelas harapan
mengidentifikasi dan
mengungkapkan gejala terhadap pelaku pasien
Jelaskan semua prosedur dan apa
cemas yang dirasakan selama prosedur
Mengidentifikasi, Temani pasien untuk memberikan
mengungkapkan dan keamanan dan mengurangi
menunjukkan tehnik takut
Berikan informasi faktual mengenai
untuk mengontol cemas
Vital sign dalam batas diagnosis, tindakan prognosis
normal Dorong keluarga untuk menemani
Postur tubuh, ekspresi anak
Lakukan back / neck rub
wajah, bahasa tubuh
Dengarkan dengan penuh perhatian
dan tingkat aktivitas
Identifikasi tingkat kecemasan
menunjukkan Bantu pasien mengenal situasi yang
berkurangnya menimbulkan kecemasan
kecemasan Dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan,
ketakutan, persepsi
Instruksikan pasien menggunakan
teknik relaksasi
Barikan obat untuk mengurangi
kecemasan
Kurang pengetahuan NOC : Teaching : Dissease Process
tentang penyakit, Kowlwdge : disease Kaji tingkat pengetahuan klien
perawatan,pengobatan process dan keluarga tentang proses
kurang paparan Kowledge : health penyakit
terhadap informasi Behavior Jelaskan tentang patofisiologi

Kriteria Hasil : penyakit, tanda dan gejala

Pasien dan keluarga serta penyebabnya


Sediakan informasi tentang
menyatakan
kondisi klien
pemahaman tentang Berikan informasi tentang
penyakit, kondisi, perkembangan klien
prognosis dan program Diskusikan perubahan gaya
pengobatan hidup yang mungkin
Pasien dan keluarga
diperlukan untuk mencegah
mampu melaksanakan komplikasi di masa yang akan
prosedur yang datang dan atau kontrol proses
dijelaskan secara benar penyakit
Pasien dan Jelaskanalasan
keluarga mampu dilaksanakannya tindakan atau
menjelaskan terapi
Gambarkan komplikasi yang
kembali apa yang
dijelaskan mungkin terjadi
Anjurkan klien untuk
perawat/tim
mencegah efek samping dari
kesehatan lainnya
penyakit
Gali sumber-sumber atau
dukungan yang ada
Anjurkan klien untuk
melaporkan tanda dan gejala
yang muncul pada petugas
kesehatan

DAFTAR PUSTAKA

Junaedi, iskandar dr (2008) kanker. Jakarta : PT.Buana Ilmu Populer.


Lab. UPF Bedah, 2010. Pedoman Diagnosis Dan Terapi, RSDS-FKUA surabaya
Manuaba, T.W.( 2010).Panduan Penatalaksanaan Kanker Solid, Peraboi 2010.
Jakarta : Sagung Seto
Nurarif A, H, dkk. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa
Medis dan Nanda NIC-Noc, Edisi Revisi Jilid 1. Jogjakarta : Mediaction
Jogja
Smeltzer. (2012). Buku ajar keperawatan medikal bedah. Jakarta : EGC

LAPORAN PENDAHULUAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
Disusun oleh:
YattiPurwasari
SN162213

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA
TAHUN AKADEMIK 2017/2018

Anda mungkin juga menyukai