Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PENDAHULUHAN

CA MAMAE

Disusun Oleh :
ROSITA SALU

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2018
A. KONSEP PENYAKIT
1. Defenisi
Ca mamae merupakan tumor ganas yang tumbuh didalam
jaringan payudara. Kanker bisa tumbuh didalam kelenjar susu, saluran
susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat pada payudara.
Kanker payudara adalah sekelompok sel tidak normal pada
payudara yang terus tumbuh berupa ganda. Pada akhirnya sel-sel ini
menjadi bentuk benjolan di payudara. Jika benjolan kanker tidak
terkontrol, sel-sel kanker bermestastase pada bagian-bagian tubuh lain.
Mestastase bias terjadi pada kelenjar getah bening ketiak ataupun diatas
tulang belikat. Selain itu sel-sel kanker bisa bersarang di tulang, paru-
paru, hati, kulit dan bawah kulit (Brunner &Suddart, 2002).

2. Etiologi
a. Faktor endokrin dan reproduksi
Steroid endogen (estradiol dan progesteron) apabila
mengalami perubahan didalam perubahan lingkungan seluler dapat
mempengaruhi faktor pertumbuhan bagi Ca mamae, graviditas matur
kurang dari 20 tahun dan graviditas lebih dati 30 tahun, menarche
kurang dari 12 tahun.
b. Virus
Invasi virus yang diduga ada pada air susu ibu menyebabkan
adanya masa abnormal pada sel yang sedang mengalami proliferasi.
c. Genetik
Mutasi gen biasanya ditemukan pada klien dengan riwayat
keluarga kanker mamae.
d. Defisiensi imun
Defesiensi imun terutama limfosit T menyebabkan
penurunan produksi interferon yang berfungsi untuk menghambat
yang terjadinya proliferasi sel dan jaringan kanker dan meningkatkan
aktivitas antitumor.
e. Obat anti konseptiva oral
Penggunaan pil anti konsepsi jangka panjang lebih dari 12
tahun mempunyai resiko lebih besar untuk terkena kanker.

3. Manifestasi Klinik
Gejala umum Ca mamae adalah :
a. Teraba adanya masa atau benjolan pada payudara
b. Payudara tidak simetris / mengalami perubahan bentuk dan ukuran
karena mulai timbul pembengkakan
c. Adanya perubahan kulit : penebalan, cekungan, kulit pucat disekitar
puting susu, mengkerut seperti kulit jeruk purut dan adanya ulkus
pada payudara
d. Ada perubahan susu pada kulit: hangat, kemerahan, panas
e. Ada cairan yang keluar dari puting susu
f. Adanya perubahan pada puting susu: gatal, ada rasa seperti terbakar,
erosi dan terjadi retraksi
g. Ada rasa sakit
h. Penyebaran ketulang sehingga tulang menjadi rapuh dan kadang
kalsium darah meningkat
i. Adanya pembengkakan didaerah lengan
j. Adanya rasa nyeri atau sakit pada payudara
k. Semakin lama benjolan yang tumbuh semakin besar
l. Mulai timbul luka pada payudara dan lama tidak sembuh meskipun
tidak diobati, serta puting susu seperti koreng atau eksim dan tertarik
kedalam
m. Kulit payudara menjadi berkerut seperti kulit jeruk (Peau d Orange)
n. Benjolan menyerupai bunga kobis dan mudah berdarah
o. Metastase ke kelenjar getah bening sekitar dan alat tubuh lain
4. Komplikasi
a. Metastase ke jaringan sekitar melalui saluran limfe dan pembuluh
darah kapiler ( penyebaran limfogen dan hematogen dapat mengenai
hati, paru, tulang, sum-sum tulang, otak syaraf).
b. Faktor patologi
c. Fibrosis payudara
d. Kematian

5. Pathofisiologi dan Pathway


Sel-sel kanker dibentuk dari sel-sel normal dalam suatu proses rumit
yang disebut transformasi, yang terdiri dari tahap :
a. Fase Inisiasi
Terjadi suatu perubahan dalam bahan genetik sel yang
memanjing sel menjadi ganas, perubahan disebabkan oleh suatu agen
yang disebut karsinogen, yang bisa berupa bahan kimia, virus,
radiasi(penyinaran) atau sinar matahari. Tetapi tidak semua sel
memiliki kepekaan yang sama terhadap suatu karsinogen. Kelainan
genetik dalam sel atau bahan lainya disebut promotor, menyebabkan
sel lebih rentan terhadap suatu karsinogen. Bahkan gangguan fisik
menahun bisa membuat sel menjadi lebih peka untuk mengelami
suatu keganasan.
b. Fase Promosi
Suatu sel yang telah mengalami inisiasi akan berubah
menjadi ganas. Sel yang belum melewati tahap inisiasi tidak akan
terpengaruh oleh promosi, karena itu diperlukan beberapa faktor
untuk terjadi keganasan (gabungan dari sel yang peka dan suatu
karsinogen).
Kanker mamae merupakan penyebab utama kematian pada
wanita, penyebab pasti belum pasti diketahui, namun ada beberapa
teori menjelaskan bagaimana terjdinya keganasan pada mamae:
1) Mekanisme hormonal, dimana perubahan keseimbangan hormon
estrogen dan progesteron yang dihasilkan oleh ovarium
mempengaruhi faktor pertumbuhan sel (Smeltzer & Bare, 2002).
Dimana salah satu fungsi estrogen adaah merangsang
pertumbuhan sel mamae. Menarche dini dan menaupose lambat
ternyata disertai peningkatan resiko kanker mamae dan
resikonya lebih tinggi pada wanita yang melahirkan anak
pertama pada usia lebih dari 30 tahun
2) Virus, invasi virus yang diduga ada pada air susu ibu
menyebabkan adanya masa abnormal pada sel yang sedang
mengalami proliferasi.
3) Genetik
a) Kanker mamae yang bersifat herediter dapat terjadi karena
adanya lingkage genetik autosomal dominan
b) Delensi kromosom 17 mempunyai peranan penting untuk
menjadi transformasi melignan
4) Defisiensi imun
Defisiensi imun teruatam limfosit T menyebabkan
penurunan produksi interferon yang berfungsi unruk
menghambat terjadinya proliferasi sel dan jaringan kanker dan
meningkatkan aktifitas antitumor. Gangguan proliferasi tersebut
akan menyebabkan timbulnya sel kanker pada jaringan ephitelial
dan paling sering pada system duktal. Sel ini akan berlanjut
menjadi karsinoma in situ dan menginvasi stroma. Sel kanker
butuh waktu 7 tahun untuk dapat tumbuh dari sebuah sel tunggal
menjadi masa yang cukup besar untuk bisa diraba. Invasi sel
kanker yang mengenai jaringan yang peka terhadap sensasi
nyeri akan menimbulkan rasa nyeri, seperti periosteun dan
pelksus syaraf. Benjolan yang tumbuh dapat pecah dan terjadi
ulserasi pada kanker lanjut. Pertumbuhan sel kanker terjadi
irregular dan bisa menyebar melalui saluran limfe dan melalui
aliran darah. Dari saluran limfe akan sampai di kelenjar limfe
menyebakan akan terjadi pembesaran kelenjar regional dan bisa
menyebabkan edema limfatik dan kulit bercawak (peau d
orange). Penyebarab secara hematogen akan menyebabkan
timbulnya metastasis pada jaringan paru, pleura, otak, tulang
(terutama tlang tengkorak, vertebredan panggul).
Pada tahap terminal lanjut penderita umumnya menderita
kehilangan progresif lemak tubuh, dan badannya menjadi kurus
disertai kelemahan yang sangat, anoreksia dan anemia.
6. Penatalaksanaan
a. Pembedahan
1) Mastectomy radikal yang dimodifikasi
Pengangkatan payudara sepanjang nodu limfe axila
sampai otot pectoralis mayor. Lapisan otot pectoralis mayor
tidak diangkat namun otot pektoralis minor bisa jadi diangkat
atau tidak diangkat
2) Mastectomy total
Semua jaringan payudara termasuk puting , areola dan
lapisan otot pectoralis mayor dingkat. Nodus axila tidak
disanyatdan lapisan otot diding dada tidak diangkat.
3) Lumpectomy/tumor
Pengangkatan tumor dimana lapisan mayor dari
payudara tidak turut diangkat.
4) Wide excision/mastektomy parsial
Exsisi tumor dengan 12 tepi dari jaringan payudara
normal
5) Ouadranectomy
Pengangkatan payudara dengan kulit yang ada dan
lapisan otot pectoralis mayor.
b. Radiotherapy
Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tetapi tidak
jarang pula, merupakan terapi tunggal dengan efek samping:
kerusakan kulit disekitarnya, kelelahan, nyeri karena inflamasi pada
nervus atau otot pectoralis dan radang tenggorokan.
c. Chemotherapy
Pemberian obat-obat anti kanker yang sudah menyebar dalam aliran
darah dengan efek samping: leleh, mual, muntah, hilang nafsu
makan
d. manipulasi hormonal
Biasanya dengan obat golongan tamoxifen untuk kanker yang sudah
bermetastase.

A. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Biodata: klien dan penanggungjawab, tanggal/jam pengkajian,
tanggal/jam masuk RS, diagnosa medis, nomor rekam medis
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien masuk rumah sakit karena merasakan adanya benjolan yang
menekan payudara, adanya ulkus, kulit berwarna merah dan
mengeras, bengkak dan nyeri
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Adanya riwayat Ca mamae sebelumnya atau ada kelainan pada
mamae, kebiasaan makan tinggi lemak, pernah mengalami sakit pada
bagian dada sehingga pernah mendapat penyinaran pada bagian dada
ataupun mengindap penyakit kanker lainya seperti kanker ovarium.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Adanya keluarga yang mengalami ca mamae berpengaruh pada
kemungkinan klien mengalami ca mamae ataupun keluarga klien
pernah mengindap penyakit kanker lainnya seperti kanker ovarium.
e. Pengkajian Pola fungsional Gordon
1) Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Biasanya klien tidak langsung memeriksakan benjolan yang
terasa pada payudaranya kerumah sakit atau menganggap ituh
hanya benjolan biasa
2) Pola nutrisi dan metabolik
Kebiasaan diet buruk biasanya klien akan mengalami anoreksia,
muntah dan terjadi penurunan berat badan, klien juga ada
riwayat mengkomsusi makanan yang mengandung MSG
3) Pola eliminasi
Terjadi perubahan pola eliminasi, klien akan mengalami melena,
nyeri saat defikasi, distensi abdomen dan konstipasi
4) Pola istirahat dan tidur
Klien mengalami gangguan pola tidur karena nyeri
5) Pola toleransi koping stres
Klien akan mengalami stres yang berlebihan, denial dan keputus
asaan
6) Pola hubungan dan peran
Klien akan mengalami gangguan dalam melakukan perannya
dalam berinteraksi sosial
7) Pola seksual dan reproduksi
Adanya gangguan seksual klien dan perubahan pada kehidupan
dan keseharian klien
8) Pola nilai dan kepercayaan
Diperlukan pendekatan agama supaya klien menerima kondisi
dengan lapang dada
f. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala : normal, tulang kepala bulat dengan tonjolan frontal
dibagian anterior dan oksipital dibagian posterior
2) Rambut : tersebar merata, tidak terlalu kering dan tidak
terlalu berminyak (bersinar), tidak rapuh
3) Mata : tidak anemis, tidak ikterik, dan tidak ada gangguan
penglihatan
4) Telinga : bentuk dan posisi simetris, tidak ada tanda-tanda
peradangan dan tidak ada gangguan fungsi dengar
5) Hidung : bentuk dan fungsinya normal, tidak ada gangguan
penciuman
6) Mulut : mucosa bibir kering tidak ada gangguan perasa
7) Leher : tidak ada pembesaran vena jugularis
8) Dada : adanya kelainan kulit berupa peau d orange atau
tanda-tanda radang
9) Hepar : tidak ada pembesaran hepar
10) Ekstremitas : tidak ada gangguan ekstremitas
g. Pemeriksaan Penunjang
1) Scan (mis, MRI, CT, galium) dan ultrasound
2) Biopsi : untuk mendiagnosa adanya BRCA1 dan BRCA2
3) Penanda tumor
4) Mammografi
5) Sinar x dada

2. Diagnosa Keperawatan
a. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
pembedahan
b. Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan penekanan massa
tumor
c. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pengangkatan bedah
jaringan
d. Ansietas berhubungan dengan diagnosa, pengobatan dan prognosa
e. Kurang pengetahuan tentang kanker mamae berhubungan dengan
kurang pemejanan informasi
f. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan pada bentuk
tubuh

3. Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Kep NOC NIC
1.Nutrisi NOC : NIC :
kurang dari Nutritional status : 1. Kaji adanya alergi
kebutuhan food and fluid intake makanan
tubuh Kriteria hasil : 2. Kolaborasi dengan
berhubungan 1. Adanya ahli gizi untuk
dengan peningkatan berat menentukan jumlah
pembedahan, badab sesuai kalori dan nutrisi yang
mis, dengan tujuan dibutuhkan pasien
anoreksia 2. BB ideal sesuai 3. Anjurkan pasien untuk
dengan tinggi meningkatkan intake
badan Fe
3. Mampu 4. Anjurkan pasien untuk
mengidentifikasi meningkatkan protein
kebutuhan nutrisi dan vitamin C
4. Tidak ada tanda- 5. Yakinkan diet yang
tanda malnutrisi dimakan mengandung
5. Tidak terjadi tinggi serat untuk
penurunan BB mencegah konstipasi
yang berarti 6. Monitor jumlah nutrisi
dan kandungan nutrisi
7. Berikan informasi
tentang kebutuhan
nutrisi
Nutrisi Monitoring:
1. BB pasien dalam batas
normal
2. Monitor lingkungan
selama makan
3. Jadwalkan pengobatan
dan tindakan selama
jam makan
4. Monitor intake output
2. gangguan NOC : NIC :
rasa nyaman *Pain level Pain Manajemen:
nyeri *Pain control 1. Lakukan pengkajian
berhubungan *Comfort level nyeri secara
dengan Kriteria Hasil: koprehensif, termasuk
penekanan 1. Mampu lokasi, karakteristik,
massa tumor mengontrol nyeri durasi,
2. Melaporkan nyeri frekwensi,kualitas dan
berkurang dengan faktor presipitasi
menggunakan 2. observasi reaksi
manajemen nyeri nonverbal dari ketidak
3. Mampu mengenali nyamanan
nyeri (skala, 3. Kaji kultur yang
intensitas, mempengaruhi respon
frekwensi dan nyeri
tanda nyeri 4. Ajarkan tehnik non
4. Menyatakan rasa farmakologi
nyaman setelah 5. Berikan analgetik
nyeri berkurang untuk mengurangi
5. Tanda vital dalam nyeri
rentang normal 6. Evaluasi keefektifan
kontrol nyeri
7. Kolaborasi dengan
dokter jika ada
keluhan dan tindakan
nyeri tidak berhasil
Analgesic Administration
1. Tentukan lokasi
karakteristik, kualitas
dan derajat
nyerisebelum
pemberian obat
2. Cek riwayat alergi
3. Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian analgesik
pertama kali
4. Berikan analgesik
tepet waktu terutama
saat nyeri hebat
5. Evaluasi efektifitas
analgesik, tanda dan
gejala
3.ansietas NOC : NIC :
berhubungan *Anxiety control Anxiety Reduction
dengan *Coping (penurunan kecemasan)
diagnosa Kriteria Hasil: 1. Gunakan pendekatan
pengobatan, 1. Klien mampu yang menenangkan
dan mengidentifikasi 2. Jelaskan semua
prognosanya dan prosedur dan apa yang
mengungkapkan dirasakan selama
gejala cemas prosedur
2. Mengidentifikasi, 3. Temani pasien untuk
mengungkapkan memberikan
dan menunjukan keamanan dan
tehnik untuk mengurangi takuT
mengontrol cemas 4. Dengarkan dengan
3. Vital sign dalam penuh perhatian
batas normal 5. Identifikasi tingkat
4. Postur tubuh, kecemasan
ekspresi wajah 6. Dorong pasien untuk
bahasa tubuh dan mengungkapkan
tingkat aktifitas perasaan, ketakutan
menunjukan dan persepsi
berkurangnya 7. Instruksikan pasien
kecemasan untuk melakukan
tehnik relaksasi
4.kurang NOC : NIC :
pengetahuan *Knowledge disease Teaching : Dissease
tentang *Knowledge : helth Process
kanker behavior 1. Kaji tingkat
mamae Kriteria Hasil: pengetahuan klien dan
berhubungan 1. Pasien dan keluarga tentang
dengan keluarga proses penyakit
kurang menyatakan 2. Berikan informasi
pemajanan pemahaman tentang perkembangan
informasi tentang penyakit, klien
kondisi, prognosis 3. Diskusikan perubahan
dan program gaya hidup yang
pengobatan mungkin diperlukan
2. Pasien dan untuk mencegah
keluarga mampu komplikasi dimasa
melaksanakan yang akan datang dan
prosedur yang atau kontrol proses
dijelaskan secara penyakit
benar 4. Anjurkan klien untuk
3. Pasien dan mencegah efek
keluarga mampu samping dari penyakit
menjelaskan 5. Anjurkan klien untuk
kembali apa yang melaporkan tanda dan
dijelaskan gejala yang muncul
perawat/tim pada petugas
kesehatan lainnya kesehatan
5. Kerusakan NOC : NIC :
integritas Tissue integrity : skin Preasure Management
kulit and mucous 1. Anjurkan pasien
berhubungan Membranes menggunakan pakaian
dengan Kriteria Hasil: longgar
pengangkata 1. Integritas kulit 2. Hindari kerutan pada
n bedah yang baik bisa di tempat tidur
jaringan pertahankan 3. Jaga kebersihan kulit
(sensasi, agar tetap bersih dan
elastisitas, kering
temperatur, 4. Mobilisasi pasien
hidrasi, setiap 2 jam sekali
pigmentasi) 5. Monitor kulit akan
2. Tidak ada luka adanya kemerahan
/lesi pada kulit 6. Monitor status nutrisi
3. Perfusi jaringan pasien
baik
4. Menunjukan
pemahaman dalam
proses perbaikan
kulit dan
mencegah
terjadinya cedera
berulang
5. Mampu
melindungi kulit
dan
mempertahankan
kelembaban kulit
dan perawatan
alami
6.Gangguan NOC : NIC :
citra tubuh * Body image Body image enhancement
berhubungan * Self esteem 1. Kaji secara verbal dan
dengan Kriteria Hasil nonverbal respon klien
perubahan 1. Body image positif terhadap tubuhnya
pada bentuk 2. Mampu 2. Monitor frekuensi
tubuh mengidentifikasi mengkritik dirinya
kekuatan personal 3. Jelaskan tentang
3. Mendeskripsikan pengobatan,
secara faktual perawatan, kemajuan
perubahan fungsi dan prognosis
tubuh penyakit
4. Mempertahankan 4. Dorong klien
interaksi sosial mengungkapkan
perasaannya
5. Identifikasi arti
pengurangan melalui
pemakaian alat bantu
6. Fasilitasi kontak
dengan individu lain
dalam kelompok kecil

5. Implementasi dan Evaluasi


Implementasi/ pelaksanaan yang dilakukan sesuai dengan keadaan klien di
rumah sakit. Pelaksanaan merupakan pengelolaan dan perwujudan dari
rencana keperawatan
Evaluasi adalah perbandingan yang sistematik dan terencana tentang
keresahan klien dengan berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan
Dalam evaluasi tujuan terdapat 3 alternatif yaitu:
a. Tujuan tercapai
Klien menunjukkan perubahan dengan standart yang telah ditetapkan
b. Tujuan tercapai sebagian
Klien menunjukkan perubahan sebagian sesuai standart yang telah
ditetapkan
c. Tujuan tidak tercapai
Klien tidak menunjukkan perubahan dan kemajuan sama sekali
DAFTAR PUSTAKA

Bickley, L.S., 2008, Buku Saku Pemeriksaan Fisik Dan Riwayat Kesehatan Bates,
Jakarta :EGC

Brunner & Suddart. 2002. Keperawatan Medikal Bedah Vol 2. Jakarta : EGC

Debora, Oda. 2012. Proses Keperawatan Dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta :


Salemba Medika

Kusuma, Hardi. 2013. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa


Medik NIC-NOC. Jakarta:EGC

Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta : Media


Aesculapius

Seelan. 2013. Kanker payudara. http://respiratory.usu.ac.id Diakses tanggal 16


April 2016

Subekti, Nike Budi. 2014. NANDA Internasional Diagnosa Keperawatan Definisi


Dan Klasifikasi. Jakarta:EGC

Smeltzer, Suzane C. And Brenda G Bare. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah: Brunner & Suddart. Vol. 2. EGC: Jakarta

Wiley dan Blacwell. 2009. Nursing Diagnoses: Definition & Clasification Nanda.
Singapura

Anda mungkin juga menyukai