D IANA RUSMANINGRUM
PALIATIF PADA NY . S DENGAN POST OP E 22020090
TUMOR MAMAE (CA MAMAE DI RUANG W 4. DWI HANDAYANI
PUNTADEWA RSU ASTRINI WONOIRI I YUNIANTINI
H 22020091
A 5. YETTY KRIS BUDIONO
S 22020092
T
U
T
I
2 2021
0
2
0
0
8
9
3. D
DISUSUN OLEH E
22020088 V
HALAMAN JUDUL DAFTAR ISI
LEMBARAN Halaman
PENGESAHAN ABSTRAK
KATA PENGANTAR...........................................................................I
DAFTAR ISI.......................................................................................III
DAFTAR GAMBAR...........................................................................VI
DAFTAR TABEL..............................................................................VII
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang 1
Tujuan
Tujuan Umum 6
Tujuan Khusus 6
Manfaat 7
BAB II TINJAUAN TEORITIS
Konsep Dasar
Pengertian
Pengertian Carcinoma Mammae 9
Anatomi Fisiologi 10
Etiologi 13
Manifestasi Klinis 15
Patofisiologi 16
Komplikasi Carcinoma Mammae 20
Pemeriksaan Penunjang 20
Penatalaksanaan 22
Pengertian Metastase Tulang 24
Klasifikasi.....................................................................................25
Anatomi......................................................................................26
Patofisiologi................................................................................28
Gambaran Klinis 29
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Ancamankanker di Indonesia semakinmeningkatseiringdenganperubahanpolahidupmasyarakat. Kanker yang paling
menakutkanbagiperempuanadalahkankerpayudara, karenaseringterjadi pada hampirseluruhperempuan di dunia termasuk Indonesia.
(Infodatin, 2016). Menurut SofiAriani (2015) kankerpayudara stadium IIIB awalnyaadalah tumor yang
telahberkembangsehinggamenyusupkeluarpayudara, yaitukedinding dada, kedalamkulitpayudara,
hinggamenyebarkekelenjargetahbening, benjolanyang semakinmembesarsehinggapecah dan mengalamiperdarahan. Infiltrasisel
tumor menyebabkankerusakanlapisan epidermis dan dermis yang
disebabkankarenadeposisiataupunproliferasiselganassehinggamembentukbenjolantidakberaturan dan menonjol yang
disebutlukakanker. Ciri-ciribenjolan (nodul) adalahkeras, menetap, mudahberdarah dan terinfeksi, mengeluarkancairan yang
berbautidaksedap, terasanyeri dan sulitsembuh. Selkanker yang terusmengalamiproliferasi dan
deposisiakanmerusaklapisankulitmenyebabkanmuncullukakankerpayudarasehinggamengalami
kerusakanintegritaskulit. (Widasari dan Cristina, 2009).
Menurutorganisasi World Health Organitation (WHO) 8-9% perempuanakanmengalamikankerpayudara.
Inimenjadikankankerpayudarasebagaijeniskanker yang paling banyakditemui pada perempuan. Setiaptahunlebihdari 250.000
kasusbarukankerpayudaraterdiagnosa di Eropa dan kuranglebih 175.000 di AS (Sofi Ariani, 2015). Pada tahun 2017
inidiprediksikan 2hampir 9 juta orang meninggal di seluruh dunia akibatkanker dan akanterusmeningkathingga 13 juta orang per
tahun di 2030. Di Indonesia, prevalensipenyakitkanker juga cukuptinggi. Menurut data Riskesdas 2013, prevalensikanker di
Indonesia adalah 1,4 per 100 pendudukatausekitar 347.000 orang(Kemenkes RI, 2017). Menurut Pusat Data dan Informasi
KementerianKesehatan RI pada tahun 2017, pada rekapitulasideteksidinikankerservikdan payudarasampaidengantahun 2016,
Jumlahkankertertinggiberada padaProvinsiJawa Tengah, yaitu 20.548 penderita. Jumlahtertinggiberikutnyaberada pada
ProvinsiJawa Timur dan Bali, yaitusejumlah 17.824 penderitadan 12.653 penderita. Estimasijumlahpenderitakankerpayudara di
Indonesiapada tahun 2016, diketahuibahwaProvinsiJawa Timurmerupakanurutanke2 jumlahcurigakankerpayudaraterbesar
(Kemenkes RI, 2017). Faktorbawaangenetikmenjadi salah satupenyebabumumseseorangterserangkankerini.
Selkankertidakmenurundari orang tuakeanak, tapiseseorang yang memiliki gen tertentu (BRCA1 dan BRCA2)
memilikirisikolebihbesarterkenakankerpayudara. Gejalamulaimunculkankerpayudaraadalahtimbul rasa sakit di sekitarpayudara dan
ketiak, munculnyaruammerah dan kerutan di kulitpayudara, bentukputingpayudaramengerut danmengeluarkandarah,
atauberubahnyaukuran pada salah satuataukeduapayudara. Massa tumor yang mendesakjaringankulitterusmenerus dan 3
menyebabkanpecahnyabenjolansehinggamengeluarkandarahataupun pusdan bautidaksedap pada pasienkankerpayudara stadium
IIIB.
Penangananmasalahkerusakanintegritaskulit pada pasienkankerpayudara stadium IIIB adalahmencegah dan
mengontrolperdarahan,mengurangibautidaksedap, mengatasicairanlukaberlebihan dan mengatasinyeri. Peran
perawatsebagaitenagamedissangatlahpentingdalammenanganimasalahgangguanintegritaskulit pada kankerpayudara stadiumIIIB
denganmemberikanasuhankeperawatansecaramenyeluruhmulaidaripengkajianmasalah, menganalisa data,
menentukandiagnosakeperawatan,
membuatintervensi, implementasisertaevaluasikeperawatan pada pasienkankerpayudara stadium IIIB. Perawatanluka yang terdapat
pada pasienkankerpayudara stadium IIIB dengancaramemonitorkarakteristiklukasepertiwarna, ukuran dan bau,
membersihkandengancairan NaCl ataupembersih yang tidakberacun, memberikanbalutanlukadengankasasesuaiukuranluka dan
mempertahankanteknikbalutansteriluntukmenghindariresikoinfeksiluka.
B. Tujuan
Melaksanakan asuhan keperawatan paliatif pada pasien dengan ca mammae
B. Etiologi
Faktor etiologi kanker payudara yang pasti sampai saat ini belum diketahui,namun dapat dicatat pula hubungan riwayat
keluarga dengan kejadian kanker payudara,usia haid pertama ada hubungan dengan kejadian kanker payudara. Usia
kehamilan pertama ada hubungan dengan kejadian kanker payudara. ( jurnal faktor- faktor yang berhubungan denan
resiko kanker payudara wanita, Gusti Ayu Tirtawati, 2012)
C. Patofisiologi (Pathway)
Berdasarkanfaktorpredisposisi dan resikotinggikankerpayudara yang sudahdijelaskansebelumnya,
bisamenyebabkanselkankerpayudarahiperplasiayaituperkembanganselsecaraterusmenerustanpaterkendalisehingga
seabnormal tersebutmendesakjaringansekitar, selsaraf, dan
pembuluhdarahdisekitarpayudara.Selmulaibermetastasisataumenyebarkejaringantubuh lain
yaitulimfe dan pembuluhdarah. Sel-selkanker yang telahmetastasekejaringantubuh lain
disebutneoplasmaganasataumaligna. Apabilasistemimun di dalamtubuhgagalmenghacurkansel abnormal
dengancepatmenyebabkansel-seltumbuhbesar. Virus dan bakteri, agenfisik, agenkimia, agen hormonal, dan
faktorgenetikmerupakanalatyang berperansebagaitransportasimalignaataukarsinomagenesis.(Smeltzer, 2016)
MenurutonkologInggrismenerangkanbahwaneoplasmaadalahmasa jaringan abnormal, tumbuhberlebih,
tidakseimbangdenganjaringan normal, dan selalutumbuh. Tumor terbentukkarenaproliferasi neoplastic yang
membuatmassaneoplasmamenimbulanpembengkakanataubenjolan di jaringantubuh. Tumor dibedakanmenjadi tumor
jinak dan ganas. Jika tumor ganasitulah yang disebutkanker. (Padila, 2013)
Selkankerpayudara yang invasivmembuatmassa tumor ganas
mendesakkejaringanluarsehinggabentukpayudaraasimetrikdengan
benjolan yang tidakteratur. Perfusijaringansekitarpayudara yang terdapat tumor menjaditerganggusementara tumor
terusmembengkakkemudianpecah dan terjadipendarahan, biasanyabercampurulkusataunanah yang
menimbulkanbaukurangsedap.Pecahnyabenjolanmembuatlukaterbuka pada payudara yang
sangatmudahterkontaminasidenganbakterilingkunganmakamenimbulkan
jaringansekitarpayudaramenghitamataudisebutnekrosis. Daritahap-
tahapterjadinyakankerpayudaradarifaktorpenyebabatauetiologi dan proses terbentuknyabenjolan yang membesar dan
pecahsehinggamunculmasalahkeperawatanyaitugangguanintegritaskulit.
D. ManifestasiKlinik
Kankerpayudara pada stadium dinitidakmenimbulkankeluhanrasa sakit. Salah satutanda yang diamati pada stadium
diniadalah 10adanyabenjolankecildi payudara. Beberapakeluhanakandirasakanoleh penderita pada stadium lanjut. (Sofi
Ariani, 2015)
a. Jika dirabadengantangan, terasaadabenjolan di payudara.
b. Jika diamatibentukpayudaraberbedadengansebelumnya.
c. Ada luka dan eksim di payudara dan puting susu yang tidakdapatsembuhmeskipuntelahdiobati.
d. Keluardarahataucairanencerdariputing susu.
e. Puting susu masukkedalampayudara.
f. Kulitpayudaradapatberkerutsepertibuahjeruk.
Gejalaawalberupasebuahbenjolan yang biasanyadirasakanberbedadarijaringanpayudara di sekitarnya,
tidakmenimbulkannyeri danbiasanyamemilikipinggiran yang tidakteratur. (Andar dan Yessie,2013)
a. Faseawalyaituasimtomatik, pada faseawal, jika di dorong olehjaritangan, benjolanbisadigerakkandenganmudah di
bawahkulit. Tanda umumterdapatbenjolan/ penebalan pada payudara.
Tanda dan gejalalanjut:
1. Kulitcekung
2. Retraksi/ deviasi putting susu
3. Nyeri tekan/ raba
4. Kulittebal dan pori-porimenonjolsepertikulitjeruk
5. Ulserasi pada payudara
Tanda metastase:
1. Nyeri pada bahu, pinggang, punggungbawah11
2. Batukmenetap
3. Anoreksia
4. BB turun
5. Gangguanpencernaan
6. Kabur
7. Sakitkepala
b. Stadium lanjut, benjolanbiasanyamelekat pada dinding dada ataukulitdisekitarnya. Pada kanker stadium lanjut,
bisaterbentukbenjolan yang membengkakatauborok di kulitpayudara. Kadangkulitdiatasbenjolanmengkerut dan
tampaksepertikulitjeruk.
Tanda-tanda:
1. Terdapatmassautuhkenyal, biasa di kwadranatasbagiandalam, di bawahketiakbentuknyatakberaturan danterfiksasi
2. Nyeri di daerahmassa
3. Adanyalekukankedalam, tarikan dan refraksi pada areamammae
4. Edema dengan “peant d’ orange (keriputsepertikulitjeruk)
5. Pengelupasan papilla mammae
6. Adanyakerusakan dan retraksi pada area putting, keluarcairanspontan, kadangdisertaidarah
7. Ditemukanlesi pada pemeriksaanmammografi
E. PemeriksaanPenunjang
a. Mammografi
Pemeriksaaninisangatdianjurkansecaraberkalasetiaptahun pada semuaperempuan yang di atasusia 40 tahun, dan
padaperempuan yang mengalamitandagejalakankerpayudara. (dr.ImamRasjidi, SpOG (K) onk, 2009)
b. USG (Ultrasonography)
Pemeriksaan USG dilakukanjika pada pemeriksaan CBEterdapatbenjolan. USG
dilakukanuntukmembuktikanadanyamassakistik dan solid yang menuju pada keganasan. (dr. ImamRasjidi, SpOG (K)
onk, 2009)
c. MRI mammae
Kemampuan MRI untukmendeteksikankerpayudara (baikinvasifmaupun in situ)
secaralangsungberhubungandenganfotokualitastinggi, sepertiresolusispasialdarigambar MRI. Untuk
21dapatmendeteksikankerpayudarasecaradiniseperti DCIS, fotopada
keduapayudarasecarabersamaandenganresolusispasialtinggisebaiknyadilakukan. (Andra dan Yessie, 2013)
d. Biopsi (aspirasi, eksisi)
Tindakan biopsy dilakukanuntukpengambilan sampleyang hasilnyadigunakanuntukpemeriksaan histologic
secarafroxen section. Ada 2 macamtindakn biopsy yang bisadilakukanyaitudenganmenggunakanjarum, Aspirasi
biopsy (FNAB) danTrue cut/care biopsy yaitudenganperlengkapan stereotacticbiopsy. (Andra dan Yessie, 2013)
e. Monografi
Untukmenemukankankerinsito yang kecil yang tidakdapatdideteksidenganpemeriksaanfisik. (Andra dan
Yessie,2013)
f. Termografi
Pemeriksaantermografidilakukanuntukmenemukankelainan pada payudaramenggunkansuhu. (Andra dan
Yessie,2013)
g. Fototoraks
F. Komplikasi
Kankerpayudarabisamenjadi fatal jikamenyebarkebagiantubuhlainnya, sepertiparu-paru, hati, otak, dan lain-lain.
Tindakanpengobatan juga bisamenyebabkanefeksampingataukomplikasiyagmerugikantermasuk:
a. Infeksi pada lukaoperasi
G. Penatalaksanaan
Ada 2 macamyaitukuratif (pembedahan) dan paliatif (nonpembedahan).Penanganankuratifdenganpembedahan
yangdilakukansecaramastektomiparsial, mastektomi total, mastektomiradikal, tergantungdariluas, besar dan
penyebarankanker.
Penanganan non pembedahandenganpenyinaran, kemoterapi dan
terapi hormonal.
a. Terapikuratif:
Untukkanker mamma stadium 0, I, II, dan III
1. Terapi Utama adalahmastektomiradikalmodifikasi,alternative tomoorektomidiseksiaksila
2. TerapiAjuvan:
a) Radioterapipaskabedah 4000-6000 rads
b) Kemoterapiuntukpra menopause dengan CMF(Cyclophosphamide 100 mg/m2dd po harike 1-14,methtexate 40
mg/m2 IV hari ke-1 siklusdiulangtiap 4minggu dan flouroracil 600 mg/m2IV hari ke-1 ata
CAP(cyclophosphamide 500 mg/m2hari ke-1, Adriamycin 50mg/m2hari ke-1 dan flouroracil 500 mg/m2IV
hari k-1 dan8 untuk 6 siklus.
c) Hormonterapiuntukpasca menopause dengantamoksifenuntuk 1-2 tahun
3. Terapibantuan, roboransia
4. Terapisekunderbilaperlu
5. Terapikomplikasipascabedahmisalnyagangguangeraklengan (fisioterapi)
b. Terapipaliatif
Untukkanker mammae stadium III B dan IV
1. Terapiutama
a) Pramenopause, bilateral ovaridektomi
b) Pasca menopause:
1) Hormone reseptorpositif (tamoksifen)
2) Hormone reseptor negative (kemoterapidengan CMFatau CAF)
2. Terapi adjuvant
a) Operable (mastektomi simple)
b) Inoperable (radioterapi)
3. Terapibantuan (roboransia)
4. Terapikomplikasi, bilaada:
a) Patah, akandireposisi dan fiksasiuntukmembatasipergerakansainitu juga dilakukantindakanradioterapi.
b) Oedema lenganakandiberikandiuretikatauTindakan operasitransposisikondoleon.
H. KonsepAsuhanKeperawatansesuaiKasus
KonsepAsuhanKeperawatan (menurutAndra dan Yessie 2013)
1. Pengkajian
Pengkajiantanggal : Jam :
MRS tanggal : No. RM :
DiagnosaMedis :
a. Identitas
Nama : Penanggung Jawab :
Usia : Nama :
JenisKelamin: Alamat :
Suku : HubunganKeluarga :
Agama : Telepon :
Pendidikan : Alamat :
b. Keluhan Utama
Saat MRS (alasanutamasepertiadabenjolan pada payudara danlain-lain, dirasakansejakkapan)Saatpengkajian (yang
paling dikeluhkanklien)
c. Riwayat PenyakitSekarang
Klienperiksakerumahsakitbiasanyakarenamerasakanadabenjolan di area yang menekanpayudara, adanyaulkus,
kulitberwarnamerah, memar dan mengeras, bengkak, dan merasakannyeri.
d. Riwayat PenyakitDahulu
Ada riwayatkeluarga yang menderitakankerpayudaraataukankerjenis lain sebelumnya,
riwayatbenjolanataupunkankerdibagiantubuhyang lain sepertikanker ovarium atauservik,
seringmengkonsumsimakanantinggi lemak dan mengandungbahanpengawet, pernahmengalamisakit di bagian dada
ataupernahmendapatpenyinaran dibagian dada.
e. Riwayat PenyakitKeluarga
Biasanyapernahadakeluarga yang mengalamikankerpayudaraataukanker yang lain sangatberpengaruh pada klien.
f. Pola Fungsi Kesehatan (Gordon)
1) Pola Persepsi dan Manajemen
Biasanyaklienmenganggapbenjolan di
payudaraadalahbenjolanbiasasehinggatidaklangsungmemeriksakankefasilitaskesehatan,jikasudahmembesarklie
nbarucuriga dan memeriksakannya.
2) Pola Nutrisi dan Metabolik
Klienbiasanyamengalamianoreksiaatautidaknafsumakan, muntahdan terjadipenurunn BB drastis, kebiasaan diet
yang burukjikaklienobesitas, seringkonsumsimakanan yang mengandungbahanpengawetseperti MSG.
3) Pola Eliminasi
Perubahanpolaelminasi juga menjadimasalahkliennyerisaat BABdan BAB bercampurdarah (melena),
konstipasiatausembelit dandistensi abdomen.
4) Pola Aktifitas dan Latihan
Apabilaklienanoreksia, kondisimelemah dan merasakannyeriitusangatmenggangguaktivitas.
5) PersepsiKognitif
Klien yang terdiagnosiskenkerpayudarakebanyakankaget, takut,syok, karenamasihharusbekerja dan
memenuhikebutuhankeluarga.Ada juga yang
merasatakutkarenaefeksampingdariserangkaianpengobatansepertilukakanker yang semakinmeluas,
bekasoperasi,dan akibatkemoterapi yang menyebabkanrambutnyarontok.(Enesnasia, 2018)
6) Istirahat dan Tidur
MenurutpenelitianLinawa et al. (2014) menyimpulkanbahwahubunganantaradepresi dan nyeri pada
klienkankerpayudarasangatmempengaruhigangguanpolatidursertaistirahat yang kurang.
7) Persepsi dan KonsepDiri
Klienseringkalimemikirkanaspekfisikjikakehilanganpayudaranya,karenapayudaramerupakanidentitasperempua
n yang seutuhnya.Kehilanganpayudara salah satuakanmengubah body imageperempuan.
Selainitumempengaruhidampakpsikologismendalammisalnya stress, ansietas, depresi dan lain-lain
setelahoperasi. (Dewi,et al., 2004 dalam Sri Guntari&Suariyani, 2016)
8) Peran dan Hubungan
Terkadangklienmengalamikemunduran dan ketidakpercayaandirisaatberintersaksidengan orang lain. Dan
cenderungpilih-pilihlawanyang akandiajakberkomunikasi.
9) Koping dan Toleransi stress
Sebagian klienbelumbisamenerimakeadaan dan ada juga yangmenolakdenganmengurungdiri, menjauh, stress
dan merasasendiri.Jadi harusada yang selalumenasehati dan menerimasegalakeluhkesahklien.
10)Nilai dan Keyakinan
Klienseharusnyadibiasakanuntukmelatihpikiran agar positifterhadap Allah SWT seperti yang dikemukakan
oleh Enesnasia (2018)berpikirpositifsupayaimanmerekakuat dan menatap masa depanyang lebihbaik dan
yakinsemua rasa sakit, kesehatansertakesembuhanhanyadari Allah SWT.
g. PemeriksaanFisik
1) Kepala : ukuran dan bentuknormal, kepalategaklurus, tulangkepalaumumnyabulatataulonjongdengan frontal
lebihmenonjol di bagian anterior dan oksipitaldibagian posterior.
2) Rambut : tumbuhmeratatebal, tipis, lurusataubergelombang,biasanyatidakterlaluberminyak dan bersih.
3) Mata : skleraikterik, konjungtivatidakanemis, kemungkinankonjungtivaanemisjikaklienmengalamipenurunan
hemoglobinnormalnyatidakjuling, penglihatanjelas.
4) Telinga : normalnyabentuk dan letaksimetris, fungsipendengaranbaik, telingaluar dan dalambersih,
tidakadabenjolan dan tidakadatandainfeksi.
5) Hidung : bentukhidungsimetris, tidakadapolip, nyeritekantidakada
6) Mulut : mulutsimetris, mukosabibirkeringbiasanyapecahpecah, fungsiperasabaik
7) Leher : kemungkinanadanyapembesarankelenjargetahbening(KGB), tidakadanyeritekan
8) Dada : munculkelainankulitberupapeaud’orange (kerutansepertikulitjeruk), ulserasiatautanda-tandaradang,
pengeluarancairandari putting payudara, perdarahanbercampurulkus
9) Hepar : Tidakadapembesaranhepar
10)Ekstrimitas: biasanyaekstrimitas normal dan tidakadamasalah
h. PemeriksaanPenunjang
1) Scan (misalnya MRI, CT, Gallium) dan ultrasound. Dilakukanuntukdiagnostic, identifikasimetastatik dan
evaluasi.
2) Biopsi: untukmendiagnosisadanya BRCA1 dan BRCA2
3) Penanda Tumor
4) Mammografi
5) Sinar X dada
jaringan 1. Nyeri
b. Objektif 4. Hematoma
Monitor Tanda -tanda vital
Kerusakan jaringan dan/
1. Monitor tekanan darah,
atau lapisan kulit
nadi, suhu, dan status
Gejala dan Tanda Minor
pernafasan Rasional:
a. Subjektif (tidak tersedia)
Mengetahui keadaan status
b. Objektif
kondisi pasien secara
1. Nyeri
umum
2. Perdarahan
2. Monitor dan laporkan
3. Kemerahan
4. Hematoma tanda dan gejala hipotermia
dan hipertermia Rasional:
Memantau dan mencegah
adanya perubahan suhu
secara drastic
3. Monitor warna kulit, suhu,
dan kelembapan Rasional:
Mengetahui adanya tanda -
tanda perubahan yang
terjadi pada kulit
4. Periksa secara berkala
keakuratan instrument yang
digunakan untuk perolehan
data pasien Rasional:
Memastikan instrument
pengukuran tidak rusak dan
hasil yang
ditunjukanakurat.
4. ImplementasiKeperawatan
Menurut Gordon (1994) dalam Potter & Perry
(2011)mengemukakanbahwaimplementasikeperawatanadalahurutanTindakan yang dilaksanakan oleh
perawatberdasarkanStandarOperasionaProsedur (SOP) yang
telahditetapkanuntukmembantukliendalammenghadapimasalahkesehatannya, supayalebihbaik dan mendapatkanhasil
yang diharapkandenganberpedoman pada
kriteriahasil.Merupakanpengelolaandariperwujudanintervensimeliputikegiatanyaituvalidasi, rencanakeperawatan,
mendokumentasikanrencana,memberikanaskepdalampengumpulan data,
sertamelaksanakanadvisdoktersesuaiketentuanrumahsakit.
5. EvaluasiKeperawatan
Sedangkanevaluasikeperawatan yang diungkapkan oleh Wijaya &Putri (2013)
adalahkesimpulanterakhirberdasarkanperbandingansistematisdarirencanatindakankeperawatan yang
dilakukanberdasarkantujuan yang sudahditetapkan, sehinggatercapainyakesembuhanpasien. Hal
tersebutkarenaketerlibatanpasien dan kerjasama yang baikdengan sesame petugaskesehatan
LAPORAN KASUS ASUHAN KEPERAWATAN PALIATIF PADA NY . S DENGAN POST OP TUMOR MAMAE (CA
MAMAE DI RUANG PUNTADEWA RSU ASTRINI WONOIRI
DISUSUN OLEH
No.Registrasi : 092517
PENGKAJIAN
I.BIODATA
1.IDENTITAS KLIEN
Umur : 54 Th
Agama : Islam
Pendidikan : SLTP
Nama : Tn. S
Umur : 55 Th
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Swasta
Genogram :
: Laki-laki
: penderita
: perempuan
Keluhan - -
3. Pola Eliminasi
a. BAB
Keluhan - -
b. BAK
Frekuensi 3x 2x sehari
Jumlah Urine 200 cc sekali BAK 100 cc sekali BAK
Keluhan - -
Makan/minum V
Mandi V
Toileting V
Berpakaian V
Berpindah V
Ambulasi/ROM V
Ket: 0: Mandiri, 1: Dengan ALat Bantu , 2: Dibantu orang lain ,3: Dibantu orang lain dan alat, 4:Tergantung total.
IV.PEMERIKSAAN FISIK
Kanan Kiri
b. Bawah
Kanan Kiri
Rabu DARAH
LENGKAP
2-08-2017
Hb 14-18 Gr% 13,8 Normal
Rabu HEMATOLO
2-08-2017 GI 2-6 Menit 4 Normal
BT 2-6 % 0 Normal
MCV
Mg/dl 115 Normal
KIMIA 70-
DARAH 140 Mg/dl 24 Normal
20 tpm
RL Larutan
elektrolit
C. Pengkajian tambahan
Pengkajian keperawatan pasien paliatif dan end of life
1. Assesment Sistematik (berilahtanda √ pada jawaban yang sesuaidengankondisipasien)
respirasi
General
Sistem
Nyeri V Sputum V
Gangguan Hemoptosis V
Mobilisasi v
Nafsu Makan V Sakit kepala V
Hilang Pusing V
Gaangguan oral V Pingsan V
Penurunan berat Kelemahan V
badan Tungkai V
Mual v Kesadaran V
Muntah V Kebingungan V
Konstipasi V Hilang memori V
Diare V Halusinasi V
Hematemesis V Mimpi buruk V
Melena V
Psikologis
Gangguan v Depresi v
Saluran
kemih
kandungan v Cemas v
Kateter
Gatal v
Lainnya
Kemerahan
Kulit
Wawasan
Mengetahui diagnosis Ya Ya
Mengetahui prognosis Ya Ya
Mengetahui tujuan perawatan Ya Ya
Kebutuhan akan dukungan spiritual pada pasien Ya Ya
Dukungan
D. Analisa Data
ANALISA DATA
DO:
- klien tampak
menyeringai jika
bergerak
- TD 150/100
mmHg
2. Kamis, DS: Resiko infeksi Invasi kuman
01-04- pada luka
klien mengatakan
2021 operasi
bekas luka operasai
terasa nyeri
DO:
- Terdapat balutan
luka operasi di
dada kanan,
balutan tampak
basah karena darah
dan pus.
1.Mampu 5.Ajarkan
menggunakan terapi penggunaan metode
non farmakologis non farmakologik
untuk mengatasi nyeri dalam mengatasi
nyeri seperti
2.Melaporkan nyeri
hypnosis, terapi
terkontrol
music,
3.Mampu relaksasi,distraksi.
menggunakan terapi
VITAL SIGN
farmakologis dengan
MONITORING
tepat
1.MonitorTTV.
VITAL SIGN
MONITORING
1.Monitor tanda-
tanda vital.
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
R:mamae kanan
S:6
T:4-5 detik
2.Mengobservasi
tanda non verbal
nyeri:tampak
menyeringai
3.Menggunakan
komunikasi
terapeutik.
4.Mengkolaborasi
penggunaan
metode
farmakologi untuk
mengurangi
nyeri:minum obat
ketorolac 30mg/8
jam
5.Mengajarkan
penggunaan
metode non
farmakologik
dalam mengatasi
nyeri: relaksasi
nafas dalam 3 kali
sehari atau bila
nyeri muncul
VITAL SIGN
MONITORING
1.Memonitor tanda
vital.
T: 100/70 mmHg
R:20x/mnt
N:80x/mnt
S:36,5°C
2.Memonitorproses
penyembuhan
luka.
3.Melakukan
perawatan luka
dengan tehnik
aseptik.
4.Mengajarkan
pasien dan
keluarga tentang
perawatan balutan
dan luka saat
mandi.
5.Mengajarkan
pasien cara
perawatan luka dan
kenali tanda
infeksi.
VITAL SIGN
MONITORING
1.Monitor tanda-
tanda vital.
T: 110/70 mmHg
R:20x/mnt
N:80x/mnt
S:37°C
EVALUASI
A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan