vii
4. Etiologi Kista Ovarium ...................................................... 23
4. Implementasi .................................................................... 56
5. Evaluasi ............................................................................ 57
1. Pengkajian ........................................................................ 90
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................
LAMPIRAN.............................................................................................
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Tanda dan Gejala Pola Napas Tidak Efektif ......................... 34
Tabel 2.3 Tanda dan Gejala Perfusi Perfusi Perifer Tidak Efektif......... 37
ix
DAFTAR GAMBAR
Hal
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latarbelakang
(John, 2013).
1
2
2018).
100.000). insiden di Amerika Serikat (7,7 per 100.000) relative tinggi bila
akibat kista ovarium sebanyak 15.310 orang, dan yang masih menderita
Pada wanita berusia antara 20-50 tahun dan jarang pada pubertas.
Nyeri yang berlebih pada saat haid juga dapat terjadi akibat
adanya massa pada organ reproduksi seperti kista atau tumor. Kista
(SryApriani. 2015).
B. Tujuan Umum
mahasiswa dapat:
5
D. Manfaat penulisan
1) Bagi pendidikan
4) Bagi penulis
A. TINJAUAN TEORI
1. KONSEP MEDIS
8
9
dilihat dari luar, yaitu yang dimulai dari mons pubis, labia
(Hamylton, 2015)
a) Mons Pubis
hubungan seks.
b) Labia Mayora
c) Labia Minora
d) Klitoris
e) Vestibulum
kanan dan kiri dan duktus skene kanan dan kiri, antara
f) Ostium Uretra
h) Vagina
i) Perineum
urogenital.
14
a) Uterus
lebih 7,5 cm, lebar 5 cm, tebal 2,5 cm dan berat uterus
janin berkembang.
nabothian
b) Ovarium
c) Tuba fallopii
terdiri dari:
uterus.
menjadi 2, yaitu:
1) Kistadenoma
tahun.
3) Kista dermoid
4) Kista endometriosis
5) Kista hemorrhage
6) Kista lutein
d. Etiologi
antara lain:
disertai nyeri.
a) Gangguan haid
diperut.
asites.
sesak nafas.
e. Patofisiologi
HCG.
29
sebagian besar lesi kistik parsial. Jenis kista jinak yang serupa
mucinous. Tumor ovary ganas yang lain dapat terdiri dari area
kistik, termasuk jenis ini adalah tumor sel granulose dari sex cord.
Sel dan germ cel tumor darib germ sel primordial. Teratoma
mesodermal.
f. Pemeriksaan penunjang
g. Penatalaksanaan
a) Observasi
b) Pemberian Hormone
(Yatim,2015).
Yatim, (2015):
(1) Laparaskopi
(2) Laparostomi
(3) Ooferoktomi
(4) Histeriktomi
berikut:
1. PengkajianKeperawatan
b) Pengkajian Primer
keperawatan.
1) Airway :
2) Breathing :
konsentrasi.
100%konsetrasi
a) Diagnosa Keperawatan
hipoventilasi
Penyebab :
Table 2.1 Tanda dan Gejala pada Pola Nafas Tidak Efektif
Subjektif Objektif
cheyne-stokes)
Subjektif Objektif
meningkat
Tabel 2.2
Perencanaan Keperawatan Pada Pola Nafas Tidak Efektif berdasarkan SLKI dan SIKI
1 Pola nafas tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Manajemen jalan napas
sindrom hipoventilasi. nafas tidak efektif yang dibuktikan Monitor pola napas
hidung detik
Edukasi
Kolaborasi
perlu
40
3) Circulation:
c. Hb menurun
d. Ekstremitas dingin
a) Diagnosa Keperawatan
Penyebab:
Efektif
Subjektif Objektif
teraba
Subjektif Objektif
1. Parastesia 1. Edema
intermiten)
42
Tabel 2.4
Perencanaan Keperawatan Pada Perfusi Perifer Tidak Efektif berdasarkan SLKI dan SIKI
1 Perfusi perifer tidak efektif Setelah dilakukan tindakan Pemantauan Tanda Vital
b. Tidak ada edema perifer Monitor tekanan nadi (selisih TDS dan TTD)
pasien
Edukasi
4) Disability:
pupil.(Tutu, 2015).
5) Exposure:
Subjektif Objektif
3. Gelisah
5. Sulit tidur
Subjektif Objektif
5. Menarik diri
7. Diaphoresis
46
Tabel 2.6
tentang nyeri
respon nyeri
hidup
analgetik
Terapeutik
nyeri
48
Edukasi
nyeri
tepat
Kolaborasi
2. Pengkajian sekunder
1) Biodata
dan alamat.
2) Keluhan Utama
3) Riwayat Kesehatan
kesehatan pasien.
d) Riwayat Perkawinan
lama pernikahan.
e) Riwayat menstruasi
menstruasi.
g) Riwayat KB
4) Pemeriksaan umum
a) Keadaan umum
tidak.
b) Kesadaran
c) Vital sign
5) Pemeriksaan Fisik
a) Inspeksi
kesimetrisan
52
b) Palpasi
abnormal.
c) Perkusi
d) Auskultasi
39).
e) Pola Kebiasaan
latihan
54
a) Sirkulasi.
b) Integritas ego
c) Eliminasi.
pada defekasi.
d) Makanan / cairan
e) Neurosensori
tiba-tiba)
f) Nyeri
dengan berat.
g) Riwayat Obestri
atau tidak?
perdarahan?
proterm?
i) Data Spritual
dengan kepercayaannya.
j) Data Psikologis
hamil/punya keturunan.
l) Pemeriksaan Penunjang
m) Data laboratorium
(1) Pemeriksaan Hb
3. Diagnosa Keperawatan
c) Nyeri akut
e) Ansietas
f) Resiko perdarahan
58
Tabel 2.7
diri berhubungan keperawatan selama 3x24 jam 1. Identifikasi kebiasaan aktivitas perawatan
dengan Kelemahan diharapakan pasien menunjukkan diri sesuai usia keterbatasan pasiendalam
kebersihan diri
kecemasan
6. Hindari aspirin
feses
62
5. Implementasi keperawatan
6. Evaluasi keperawatan
h. Tinjauan Kasus
1) Identitas pasien
Nama :Ny. “ J”
Alasan masuk:
dan menjalar kebelakang selama 5-10 mnt, sulit teraba massa dan
37ºC.
65
1. Primary survey
a. Airway
☑Bebas Tersumbat
a) Resusitasi :-
b) Re evaluasi :-
c) Masalah keperawatan : -
d) Intervensi/ Implementasi : -
e) Evaluasi : -
b. Breathing
1) Fungsi pernapasan :
bantu pernapasan.
d) Krepitasi : Ya ☑Tidak
f) Saturasi 02 : 99 %
2) Assesment :-
3) Resusitasi :-
4) Re evaluasi :-
c. Circulation
1) Keadaan sirkulasi :
e) Gambaran kulit:
g) Kulit elastis
i) Pucat
2) Assesment : ascites
3) Resusitasi : -
4) Re evaluasi : -
5) Masalah keperawatan :
d. Disability
2) Masalah keperawatan : -
3) Intervensi/Implementasi : -
4) Evaluasi : -
67
e. Exposure
2) Masalah keperawatan : -
3) Intervensi/Implementasi : -
4) Evaluasi : -
f. Trauma Score
Frekuensi pernapasan
10 -25 4
☑ 25 -35 3
> 35 2
< 10 1
0 0
Usaha napas
Normal 1
☑ Dangkal 0
Tekanan darah
☑ > 89mmHg 4
70 -89 3
50 -69 2
1- 49 1
0 0
68
Pengisian kapiler
< 2 dtk 2
☑ > 2 dtk 1
0 0
☑ 14 -15 5
11- 13 4
8 – 10 3
5-7 2
3-4 1
h. Reaksi Pupil
Kontriksi - -
Lambat - -
Dilatasi - -
Tak - -
bereaksi
69
i. Penilaian Nyeri :
yang lalu, nyeri yang dirasakan hilang timbul sekitar 5-10 menit
Pengkajian nyeri:
P : perut membesar
Q : tertekan
R : abdomen
S : skala 4 (sedang )
2. Pengkajian Sekunder
a. Riwayat kesehatan
A :Allergies (alergi)
M :Medications (pengobatan)
yang sama
70
sebelum injuri/sakit)
danmenjalar Kebelakang
belakang
d. Pemeriksaan Fisik
1) Kepala
a) Kulit kepala :
nyeri tekan
b) Mata
isokor.
c) Telinga
adanya serumen.
nyeri tekan
d) Hidung
kering.
f) Wajah
2) Leher
3) Dada/thoraks
a) Paru-paru;
napas : 31x/menit.
b) Jantung
(2) Palpasi :-
4) Abdomen
dan asites
6) Genitalia
7) Ekstremitas
8) Neurologis
Kekuatan otot
5 5
5 5
75
Tabel 2.8
Pemeriksaan
Hematologi
HCT 35 37.0-48.0 %
MCV 77 80.0-97.0 fL
MCH 25 26.5-33.5 pg
Fungsi Hati
Kimia Darah
76
Elektrolit
e. Pengbatan
3) Ketorolac 30mg/8jam
77
Analisa data
Inisial Pasien : Ny J
No. RM 896291
Data Masalah
Keperawatan
DS:
efektif
DO :
a. Tampak sesak
b. Spo2 99%
d. Pemberian oksigen 5 L
pernapasan
31kali/menit
78
±3 bulan.
DO:
d. Asites
f. TTV :
TD : 90/50 mmHg
N : 103x/ menit
P : 31x/ menit
S : 37. ºC
DS :
lalu
79
tembus belakang
menjalar kebelakang
ke belakang
DO :
yang sakit
c Lingkaran perut 96 cm
dinilai
f Asites
k Sulit tidur
2) Diagnosa keperawatan
3) Nyeri akut
81
Tabel 2.10
c. Penggunaan otot bantu pernapasan tidak ada. Lakukan pengisapan lendir kurang
(takipnea 31x/i)
83
Klorida: 92.
f. TTV:
TD : 90/50 mmHg
N : 103x/ menit
P : 31x/ menit
S : 37. ºC
85
a. Pasien mengatakan dibuktikan dengan kriteria hasil : durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
secara tepat
Kolaborasi
Tabel 2.11
Keperawatan Tanggal
Jam
DS: Hasil: Tidak ada suara napas tambahan 3. Suara napas tambahan ronkhi
a Tampak
sesak 31x/i
b Spo2 99%
c Penggunaan
otot bantu
pernafasan
d Pemberian
oksigen 5 L
e (takipnea
31kali/menit
91
Tabel 2.12
Keperawatan Jam
dengan kekurangan 11.53 2. Memonitor nadi (frekuensi, 1. Edema pada tungkai bawah
f. TTV:
TD : 90/50 mmHg
N :103x/menit
P :31x/ menit
S : 37. ºC
94
Jam
mengatakan nyeri Hasil : Skala nyeri 4 NRS 3. Perut teraba keras, massa sulit
kebelakang nyeri
d Perut pasien
97
tampak membesar
e Perut teraba
dinilai
f Asites
g Pasien tampak
meringis
h Pola nafas
berubah 31x/m
i Frekuensi nadi
meningkat 103x/m
j Sulit tidur
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bab ini penulis akan membahas studi kasus pada asuhan
A. Pengkajian
sumber primer dan sumber sekunder serta analisa data sebagai dasar
melalui suatu interaksi dan komunikasi. Data objektif adalah data yang
dapat diobservasi dan diukur oleh perawat. Data ini diperoleh melalui
94
95
yaitu Smell dan Sight dan HT yaitu Hearing, Touch (Muttaqin, 2014)
(Prawirohardjo (2014).
pengkajian dengan teori hal ini diakibatkan oleh respon tubuh setiap
orang berbeda-beda.
B. Diagnosa Keperawatan
harapkan.
c) Nyeri akut
e) Ansietas
f) Resiko perdarahan
“J” yaitu:
a) Pola napastidakefektif
c) Nyeri akut
97
2. Ansietas
3. Resiko perdarahan
Diagnosa ini tidak ada pada kasus karena tidak ada data yang
4. Defisit perawatandiri
C. Intervensi Keperawatan
ini merujuk pada intervensi yang sesuai dengan konsep SIKI (Standar
Indonesia).
Intervensi:
98
Pemantauan Respirasi
Tindakan:
Observasinal:
ronkhikering)
Terapeutik
d Lakukanfisioterapi dada
Edukasi
Kolabrasi
Intervensi:
Perawatan Sirkulasi
warna, suhu,
3. Nyeriakut
Intervensi:
Manajemennyeri
Aktivitas Keperawatan:
Observasi :
Teraupetik
Edukasi
Kolaborasi
D. Implementasi keperawatan
1. Pola napastidakefektif
Hasil:
pernapasan
ronkhi kering).
diberikan
warna, suhu)
◦C
ascites
3. Nyeriakut
faktor presipitasi.
E. Evaluasi
Evalusi merupakan hasil proses pada kasus ini yang menunjang adanya
teraba dingin dan terlihat pucat serta pengisian kapiler lebih dari 3
detik
PENUTUP
A. KESIMPULAN
105
106
B. SARAN
1. Rumah Sakit
merawat pasien.
2. Bagi Perawat
wanita.
3. Bagi Pasien
harapan.
DAFTAR PUSTAKA
Prasanti Adriani, (2018). Hubungan Paritas Dan Usia Ibu Dengan Kista
Ovarium.
Https://Jurnal.Usu.Ac.Id/Index.Php/Gkre/Article/Viewfile/14141/8988
Prawirohardjo, Sarwono (2014). Ilmu Kandungan. Jakarta: PT Bina Pustaka