Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH PBL KESEHATAN LANSIA

DENGAN PENYAKIT HIPERTENSI


MODUL KOMPREHENSIF

PEMBIMBING :
dr. Rivo Mario, Sp. KJ

KELOMPOK I SUB KELOMPOK 3

ANGGOTA KELOMPOK
1. Anindya Rezquyta Amelia 03015025

2. Anisah Supriyadi 03015027


3. Arrival Rahman 03015031
4. Asfi Raihan 03015033

5. Astharie Zulkarnain 03015034

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA, 9 NOVEMBER 2018


i
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
Rahmat-Nya, kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah PBL untuk
kesehatan lansia. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu tugas
dari modul Komprehensif yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran
Universitas Trisakti Jakarta Makalah ilmiah ini dapat kami buat dan selesaikan
dengan bantuan dari berbagai pihak, untuk itu kami menyampaikan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah memberikan kontribusi dalam penyusunan
makalah PBLini.
Khususnya kami ucapkan terima kasih kepada Dr. dr. Agnes TWR, Sp. KJ
sebagai Ketua Pelaksana Modul (KPM) dan dr. Rivo Mario, Sp. KJ selaku
Sekretaris Modul (SM) modul Komprehensif periode ganjil tahun 2018-2019 ini
yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk mendapatkan lebih banyak
pengalaman melalui terjun langsung ke lapangan dan belajar langsung dari
masyarakat. Kami ucapkan pula terima kasih kepada dr. dr. Rivo Mario, Sp. KJ
yang telah sebagai dosen pembimbing kelompok kami. Tak lupa pula kami
ucapkan terima kasih kepada Ibu Warti yang telah bersedia kami wawancara, dan
kepada Ibu Wiwin sebagai kader kesehatan yang telah mendampingi kami selama
kami dilapangan.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami susun masih memiliki banyak
kekurangan, baik dari tata bahasa maupun materi yang disampaikan. Akhir kata,
kami mohon maaf apabila isinya masih jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,
kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat konstruktif yang
dapat memacu kami untuk menjadi lebih baik lagi ke depannya.

Jakarta, 9 November 2018

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................i


KATA PENGANTAR...............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
1.1 Latar belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………1
1.3 Tujuan...................................................................................................1
1.3.1 Tujuan umum.............................................................................1
1.3.2 Tujuan khusus............................................................................2
1.4 Manfaat................................................................................................2
1.4.1 Manfaat bagi Masyarakat...........................................................2
1.4.2 Manfaat bagi Institusi Pemerintahan.........................................2
1.4.3 Manfaat bagi Institusi Pendidikan……………………………

BAB II TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………………


2.1 Definisi lansia ..............................................................................3
2.2 Kesehatan lansia ...........................................................................3
2.3 Hipertensi .......................................................................................
2.3.1 Definisi
2.3.2 Klasifikasi
2.3.3 Hipertensi pada lanjut usia
2.3.4 Faktor risiko
2.3.5 Tatalaksana
2.3.5.1 Non-farmakologi
2.3.5.2 Farmakologi

BAB III HASIL PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN ………………….


3.1 Identitas pasien...................................................................
3.2 Hasil pemeriksaan puskesmas............................................
3.3 Anamnesis..........................................................................
3.4 Pemeriksaan fisik...............................................................
3.5 Rapid geriatric assessment.................................................

iii
3.6 Hasil kunjungan rumah......................................................
3.7 Denah rumah......................................................................

BAB IV PEMBAHASAN......................................................................………….
4.1 Analisis penyakit.................................................................
4.2 Analisis assessment geriatric...............................................
4.3 Rencana pelaksanaan..........................................................
4.4 Plan of action......................................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN...................................................................


5.1 Kesimpulan............................................................................................
5.2 Saran.......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................
LAMPIRAN...............................................................................................................

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Kuesioner kemandirian ADL..............................................


Lampiran 2. Kuesioner indeks kompetensi TMIG..................................
Lampiran 3. Rapid cognitive screen (RCS).............................................
Lampiran 4. Geriatric depression scale (short form)..............................
Lampiran 5. Simplified nutrition assessment questionnaire (SNAQ).....
Lampiran 6. Frailty questionnaire screening tool...................................
Lampiran 7. Pengukuran antropometri....................................................
Lampiran 8. Foto Kegiatan PBL……………………………………….

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Besarnya jumlah penduduk lansia di Indonesia di masa depan membawa


dampak positif maupun negatif. Berdampak positif, apabila penduduk lansia
berada dalam keadaan sehat, aktif dan produktif. Disisi lain, besarnya jumlah
penduduk lansia menjadi beban jika lansia memiliki masalah penurunan kesehatan
yang berakibat pada peningkatan biaya pelayanan kesehatan, penurunan
pendapatan/penghasilan, peningkatan disabilitas, tidak adanya dukungan sosial
dan lingkungan yang tidak ramah terhadap penduduk lansia 1.Menurut Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 1998 tentang Kesejahteraan Lanjut
Usia, yang dimaksud dengan lanjut usia (lansia) adalah seseorang yang telah
mencapai usia 60 tahun ke atas.2
Secara global populasi lansia diprediksi terus mengalami peningkatan baik
secara global, Asia dan Indonesia dari tahun 2015 sudah memasuki era penduduk
menua (ageing population) karena jumlah penduduknya yang berusia 60 tahun ke
atas (penduduk lansia) melebihi angka 7 persen. Berdasarkan data proyeksi
penduduk, diperkirakan tahun 2017 terdapat 23,66 juta jiwa penduduk lansia di
Indonesia (9,03%). Diprediksi jumlah penduduk lansia tahun 2020 (27,08 juta),
tahun 2025 (33,69 juta), tahun 2030 (40,95 juta) dan tahun 2035 (48,19 juta).2
Ditinjau dari aspek kesehatan, kelompok lansia akan mengalami penurunan
derajat kesehatan baik secara alamiah maupun akibat penyakit.Penyakit yang
sering ditemukan pad lansia antara lain hipertensi .Hipertensi pada lanjut usia
berhubungan dengan usia, kebiasaan olahraga, obesitas ,tipe kepribadian dan
stress. Tipe kepribadian serta stress merupakan faktor yang paling dominan
mempengaruhi hipertensi pada usia lanjut.3 Oleh karena itu, sejalan dengan
semakin menigkatnya jumlah penduduk lansia maka sejak sekarang kita sudah
harus mempersiapkan dan merencanakan program kesehatan bagi para lansia.

vi
1.2 Rumusan Masalah
Faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi pada
lansia.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum


Meningkatkan kualitas hidup pada lansia

1.3.2 Tujuan Khusus


a. Menilai faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan penyakit
hipertensi pada lansia
b. Meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga mengenai penyakit
yang di derita pasien

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat bagi Masyarakat


Diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai
kondisi kesehatan lansia.

1.4.2 Manfaat bagi Institusi Pemerintahan


Memberikan masukan agar lebih memperhatikan kondisi kesehatan
lansia dan memperbaiki program tentang kesehatan lansia secara
komprehensif.

1.4.3 Manfaat bagi Institusi Pendidikan


Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi informasi untuk melakukan
penelitian selanjutnya mengenai lansia dan penyakit pada lansia

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lansia

2.1.1 Definisi

vii
Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah seseorang yang
telah memasuki usia 60 tahun keatas. Lansia merupakan kelompok umur pada
manusia yang telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya. Kelompok
yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu proses yang disebut Aging Process
atau proses penuaan. Proses penuaan adalah siklus kehidupan yang ditandai
dengan tahapantahapan menurunnya berbagai fungsi organ tubuh, yang ditandai
dengan semakin rentannya tubuh terhadap berbagai serangan penyakit yang dapat
menyebabkan kematian misalnya pada sistem kardiovaskuler dan pembuluh
darah, pernafasan, pencernaan, endokrin dan lain sebagainya. Hal tersebut
disebabkan seiring meningkatnya usia sehingga terjadi perubahan dalam struktur
dan fungsi sel, jaringan, serta sistem organ. Perubahan tersebut pada umumnya
mengaruh pada kemunduran kesehatan fisik dan psikis yang pada akhirnya akan
berpengaruh pada ekonomi dan sosial lansia.1

2.1.2 Klasifikasi

Menurut WHO, ada empat tahapan usia, yaitu :4


1. Usia pertengahan (middle age) : usia 45 – 59 tahun
2. Lanjut usia (elderly) : usia 60 – 74 tahun
3. Lanjut usia tua (old) : usia 75 – 90 tahun
4. Lanjut usia sangat tua (very old) : usia diatas 90 tahun

2.2 Kesehatan Lansia


Untuk menghasilkan penduduk lanjut usia yang sehat tidaklah mudah dan
memerlukan kerja sama para pihak, antara lain : lansia itu sendiri, keluarga,
masyarakat, pemerintah, organisasi dan pemerhati kesejahteraan serta profesi
dibidang kesehatan yang lebih penting adalah peran aktif dari lansia itu
sendiri dan keluarga dalam melaksanakan perilaku hidup sehat. Seiring
dengan semakin meningkatnya populasi lansia, pemerintah telah
merumuskan berbagai kebijakan yaitu mengadakan pelayanan kesehatan
untuk lansia. Pelayanan kesehatan ditingkat masyarakat adalah posyandu
lansia, pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah puskesmas, dan
pelayanan kesehatan tingkat lanjut adalah rumah sakit.13

viii
2.3 Hipertensi
2.3.1 Definisi
Hipertensi merupakan manifestasi gangguan keseimbangan hemodinamik
sistem kardiovaskular, yang mana patofisiologinya adalah multifaktor,
sehingga tidak bisa diterangkan dengan hanya satu mekanisme tunggal. 5
Semua definisi hipertensi adalah angka kesepakatan berdasarkan bukti klinis
(evidence based) atau berdasarkan konsensus atau berdasar epidemiologi
studi meta-analisis. Yang paling penting ialah tekanan darah harus presistens
di atas atau sama dengan 140/90 mmHg.6
2.3.2 Klasifikasi
Klasifikasi hipertensi menurut JNC-8.7

a. Usia > 60 tahun : tekanan sistolik > 150 mmHg


tekanan diastolik > 90 mmHg
b. Usia < 60 tahun : tekanan sistolik >140 mmHg
tekanan diastolik > 90 mmHg

Klasifikasi hipertensi menurut WHO-ISH dan JNC-78

Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah


Klasifikasi Tekanan
Diastolik
Darah
WHO-ISH JNC-7 WHO-ISH JNC-7

Optimal <120 <80

Normal <130 <120 <85 <80

Normal-tinggi 130-139 85-89

Hipertensi derajat 1
140-159 90-99
(ringan)

Hipertensi derajat 2 160-179 100-109

ix
(sedang)

Hipertensi derajat 3
≥180 ≥110
(berat)

Pre-hipertensi 120-139 80-89

Tahap 1 140-159 90-99

Tahap 2 ≥160 ≥100

2.3.3 Hipertensi pada Lanjut Usia


Baik tekanan darah sistolik (TDS) maupun tekanan darah diastolik (TDD)
meningkat sesuai dengan meningkatnya umur. TDS meningkat secara
progresif sampai umur 70-80 tahun sedangkan TDD meningkat sampai
umur 50-60 tahun dan kemudian cenderung menetap atau sedikit menurun.
Kombinasi perubahan ini sangat mungkin mencerminkan adanya
kekakuan pembuluh darah dan penurunan kelenturan (compliance) arteri
dan ini mengakibatkan peningkatan tekanan disesuai dengan umur.
Mekanisme pasti hipertensi pada lanjut usia belum sepenuhnya jelas. Efek
utama dari ketuaan normal terhadap sistem kardiovaskuler meliputi
perubahan aorta dan pembuluh darah sistemik. Penebalan dinding aorta
dan pembuluh darah besar meningkat dan elastisitas pembuluh darah
menurun sesuai umur. Perubahan ini menyebabkan penurunan compliance
aorta dan pembuluh darah besar dan mengakibatkan peningkatan TDS.
Penurunan elastisitas pembuluh darah menyebabkan peningkatan resistensi
vaskuler perifer.9
2.3.4 Faktor Resiko
1. Usia : Laki-laki > 55 tahun
Perempuan > 65 tahun
2. Jenis kelamin
3. Riwayat keluarga
4. Kebiasaan merokok
5. Konsumsi garam
6. Konsumsi lemak jenuh atau dislipidemia : kolesterol HDL  Laki-laki
< 40 mg/dL; Perempuan < 46 mg/dL

x
7. Kadar gula puasa : 102-125 mg/dL
8. Kebiasaan konsumsi minuman beralkohol
9. Obesitas
10. Kurang aktifitas fisik
11. Stres 8

2.3.5 Penatalaksanaan Hipertensi

2.3.5.1 Terapi nonfarmakologi


Menerapkan gaya hidup sehat bagi setiap orang sangat penting untuk
mencegah tekanan darah tinggi dan merupakan bagian yang penting dalam
penanganan hipertensi. Semua pasien dengan prehipertensi dan hipertensi
harus melakukan perubahan gaya hidup. Disamping menurunkan tekanan
darah pada pasien-pasien dengan hipertensi, modifikasi gaya hidup juga
dapat mengurangi berlanjutnya tekanan darah ke hipertensi pada pasien-
pasien dengan tekanan darah prehipertensi.10 Modifikasi gaya hidup yang
penting yang terlihat menurunkan tekanan darah adalah mengurangi berat
badan untuk individu yang obes atau gemuk; mengadopsi pola makan
DASH (Dietary Approach to Stop Hypertension) yang kaya akan kalium
dan kalsium; diet rendah natrium; aktifitas fisik; dan mengkonsumsi
alkohol sedikit saja. Pada sejumlah pasien dengan pengontrolan tekanan
darah cukup baik dengan terapi satu obat antihipertensi; mengurangi
garam dan berat badan dapat membebaskan pasien dari menggunakan
obat.11 JNC VII menyarankan pola makan DASH, yaitu diet yang kaya
dengan buah, sayur, dan produk susu redah lemak dengan kadar total
lemak dan lemak jenuh berkurang. Natrium yang direkomendasikan < 2.4
g (100 mEq)/hari. 8

2.3.5.2 Terapi farmakologi


Terdapatsembilan kelas obat antihipertensi. Diuretik, penyekat beta,
penghambat enzim konversi angiotensin (ACEI), penghambat reseptor
angiotensin (ARB), dan antagonis kalsium dianggap sebagai obat
antihipertensi utama. Obat-obat ini baik sendiri atau dikombinasi, harus
digunakan untuk mengobati mayoritas pasien dengan hipertensi karena
bukti menunjukkan keuntungan dengan kelas obat ini. Beberapa dari kelas

xi
obat ini (misalnya diuretik dan antagonis kalsium) mempunyai subkelas
dimana perbedaan yang bermakna dari studi terlihat dalam mekanisme
kerja, penggunaan klinis atau efek samping. Penyekat alfa, agonis alfa 2
sentral, penghambat adrenergik, dan vasodilator digunakan sebagai obat
alternatif pada pasien-pasien tertentu disamping obat utama.12

BAB III
HASIL PENGALAMAN BELAJAR LAPANGAN

3.1 IDENTITAS PASIEN

Nama : Ibu Warti

Tempat tanggal lahir : Pandeglang, 10 Juni 1952

Umur : 66 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Krendang Barat Gang I No. 207B RT 12 / RW


03, Kelurahan/Desa Krendang, Kecamatan
Tambora, Jakarta Barat

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Pendidikan : Sekolah Dasar (kelas 4)

Penghasilan : Ekonomi cukup

xii
Kepemilikan : Rumah yang ditempati adalah milik pasien sendiri

Tinggal bersama : Suami, anak, cucu, menantu (total 7 orang dalam

satu rumah)

3.2 HASIL PEMERIKSAAN PUSKESMAS

Pasien terakhir kali melakukan pemeriksaan kesehatan ke Puskesmas pada

tanggal 3 Oktober 2018. Pasien juga sebelumnya pergi ke Puskesmas pada tanggal
20 September 2018 dan 24 September 2018. Data hasil pemeriksaan didapat dari
buku lansia.

Kunjungan ke 1 2 3
Tanggal 20/09/2018 24/09/2018 03/10/2018
Keluhan Rujukan dari Hasil lab Hipertensi
Posbindu :
Hipertensi
Tanda vital
Tekanan darah 165/100 mmHg 171/97 mmHg 154/93 mmHg
(tinggi) (tinggi) (tinggi)
Nadi 93 88 95
Tingkat kemandirian
AKS / ADL
dengan indeks 20 A - -
Barthel
Risiko jatuh 2 - -
Status gizi
BB/TB/TL/TD 61 kg / 148 cm 59,6 kg 59,4 kg
IMT 28 - -
MNA 14 - -
Keterangan / Diberikan obat Obat masih ada -

xiii
tindak lanjut berupa dan dilanjutkan,
Amlodipine 1 x 5 Amlodipine 1x5
mg dan vitamin B mg dan vitamin B
kompleks 1x1 kompleks 1x1

3.3 ANAMNESIS

Keluhan Utama

 Pasien mengeluh pegal pada leher bagian belakang

 Pegal dan kesemutan pada jari-jari tangan dan kaki

 Pegal dan kesemutan pada bahu

 Gatal dan nyeri pada bagian lutut

Riwayat Gangguan Sekarang

 Pasien mengeluhkan gejala berupa pegal pada leher bagian belakang, jari
tangan dan jari kaki.

 Pada hasil pemeriksaan didapatkan bahwa tekanan darah pasien termasuk


tinggi.

 Pasien rutin konsumsi amlodipine sebanyak 1 tablet dalam sehari sebelum


makan, obat tersebut diminum apabila pasien sedang merasakan keluhan
dari hipertensi yang dideritanya. Selain amlodipine, pasien juga minum
vitamin B kompleks.

 Pasien juga mengeluhkan sakit maag, perutnya perih ketika belum makan
hingga siang hari, namun keluhan itu membaik setelah pasien konsumsi

xiv
Promag.

 Pasien mengeluhkan bahwa sulit untuk buang air besar karena keras.

 Pasien tidak memiliki alergi obat atau makanan atau penyebab lain seperti
debu atau udara dingin, pasien pun tidak memiliki penyakit alergi lain.

Riwayat Gangguan Dahulu

 Pasien belum pernah menjalani operasi apapun

 Pasien belum pernah dirawat inap di Puskesmas / Rumah Sakit atau


fasilitas kesehatan lain.

 Pasien belum pernah menjalani perawatan di rumah (home care) atau panti
atau nursing care.

Riwayat Keluarga

Dalam wawancara, pasien mengaku di keluarganya tidak ada yang


menderita penyakit seperti hipertensi, diabetes mellitus dan stroke, namun nenek
dari pasien memiliki riwayat asma.

Riwayat Perkawinan

Pasien menikah dengan suaminya ketika usianya masih 13 tahun, saat ini
suami pasien masih hidup dan bekerja di sebuah toko bangunan. Dari pernikahan
pasien dengan suaminya, pasien memiliki 3 orang anak, anak keduanya meninggal
karena lahir saat usianya masih 8 bulan (bayi premature).

Aktivitas Fisik

Pasien masih bisa belanja ke pasar sendiri, namun untuk jarak yang agak
jauh pasien harus berhenti beberapa kali karena merasa lelah. Pasien mengaku
untuk aktivitas fisik hanya dilakukan sekitar sekali dalam seminggu. Pasien lebih

xv
banyak menghabiskan waktunya di rumah.

Hubungan Sosial

Pasien memiliki hubungan sosial yang baik dengan sekitarnya, ia sering


mengobrol dengan tetangga yang datang ke rumahnya, pasien pun sering
berinteraksi dengan keluarganya terutama cucunya. Pasien pun memiliki kegiatan
keagamaan dan kerap pergi ke pengajian walau tidak terlalu sering

Tempat berobat : Puskesmas, pasien juga memiliki BPJS.

3.4 PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan Umum : Baik, tidak tampak sakit

Kesadaran : Compos mentis

Tanda Vital :

 Tekanan darah : 164/100 mmHg (posisi duduk)

 Nadi : 90x / menit, irama reguler

 Suhu : 36,3oC

Status Gizi :

 Berat badan : 60,7 kg

 Tinggi badan : 148 cm

 Tinggi lutut : 46 cm

 IMT : 27,71 (kategori kelebihan BB tingkat berat dengan

status gizi sangat gemuk atau obesitas)

Kulit : Tidak ditemukan kelainan

Kepala : Tidak ditemukan kelainan

xvi
Mata : Konjungtiva tampak agak anemis

THT : Tidak ditemukan kelainan

Leher : Tidak ditemukan kelainan

Thoraks : Tidak ditemukan kelainan

Abdomen : Tidak ditemukan kelainan

Ekstremitas : Ada bekas garukan pada lutut yang sudah

Menghitam

3.5 PEMERIKSAAN PENUNJANG

Belum dilakukan pemeriksaan penunjang ketika kunjungan ke rumah


pasien. Namun sebelum dilakukan kunjungan, dari hasil wawancara
didapatkan bahwa pasien pernah melakukan pemeriksaan gula darah sewaktu
dan kolesterol, namun hasil yang didapatkan masih dalam batas normal.

3.6 DIAGNOSIS KERJA DAN DIAGNOSIS BANDING

 Aksis I : Mild Cognitive Impairment

 Aksis II : -

 Aksis III : Hipertensi

 Aksis IV : Lingkungan yang padat

 Aksis V : GAF  85

3.7 RAPID GERIATRIC ASSESSMENT

xvii
 ADL : 18  mandiri

 TMIG : 12  kapasitas fungsional baik

 RCS : 6  Mild cognitive impairment

 GDS : 5  normal

 SNAQ : 16  tak berisiko

 FQS : 1  pre-frail

Pengukuran antropometri :

 Lingkar lengan atas : 28,0 cm (kiri)

 Lingkar betis : 33,0 cm (kiri)

 Lingkar pinggang : 106 cm

 Genggam tangan : 20 mmHg manometer

 Tinggi duduk : 47 cm

 Berat badan : 60,7 kg

 Tinggi badan : 148 cm

 Tinggi lutut : 46 cm

 IMT : 27,71  obesitas

xviii
3.8 HASIL KUNJUNGAN RUMAH

Gambar 1. Denah lokasi rumah dan pembagian ruangan

Kondisi rumah

 Sanitasi : Lantai 2 rumahnya berdebu, kamar mandi kotor

 Ventilasi : Ada ventilasi namun kurang baik

xix
 Pencahayaan : Kurang, hanya dari lampu

 Lingkungan sekitar : Lingkungan sekitar termasuk padat dengan

kebersihan yang kurang baik

 Sumber air bersih : PAM (untuk mandi dan air minum)

 Jamban keluarga : toilet jongkok

 Tempat sampah : ada di samping TV (ruang keluarga)

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Analisis Penyakit

Seorang wanita usia 66 tahun bernama Ibu Warti mengeluh rasa pegal
pada daerah punuknya yang sering timbul. Pasien memiliki penyakit hipertensi
sejak lama dan telah dibawa ke puskesmas untuk melakukan pengobatan dengan
diberikanya obat penurun tekanan darah (amlodipine) dan vitamin b kompleks.
Namun obat tersebut sudah tidak diminum kembali dikarenakan telah habis.
Selain itu, pasien mengeluh adanya rasa pegal – pegal pada daerah glenohumeral
dan jari – jari tangan serta adanya rasa sakit pada persendian lutut. Untuk
mengurangi keluhannya tersebut pasien hanya mengistirahatkan anggota tubuhnya
dengan memasangkan koyo pada anggota yang sakit. Selain itu, ditemukannya
keluhan pada daerah gigi dan lambung pasien yang kemudian diatasi dengan
penggunaan obat penurun asam lambung (promag) sedangkan pada gigi pasien
tidak ada tindakan yang dilakukan. Pasien memiliki asuransi BPJS dan
berkunjung ke puskesmas hanya apabila terdapat keluhan.
Pada pemeriksaan didapatkan bahwa tekanan darah pasien cukup tinggi
(164/100) sedangkan tanda vital lainnya dalam batas normal. Selanjutnya, pada
rongga mulut ditemukan adanya karies pada gigi bawah kanan dan terdapat gigi
yang patah pada gigi atas sebelah kanan. Pasien memiliki berat badan yang cukup

xx
berlebih dengan status gizi obesitas sehingga memberikan pengaruh pada lutut
pasien untuk menumpu beban yang lebih. Selain itu, pasien melakukan aktivitas
fisiki yang lebih dominan didalam rumah seperti menyuci pakaian, menyetrika
dan aktifitas rumah lainnya yang menimbulkan rasa pegal pada daerah bahu dan
jari - jari tangan. Pasien juga merasakan sulit Buang Air Besar. Rasa perih
dilambung dirasakan jika hanya pasien telat makan. Pada riwayat hasil lab pasien
kolesterol, asam urat, dan gula darah pasien dalam batas normal.
Pasien setiap harinya mengkonsumsi nasi dan lauk pauk dengan jumlah
dua kali sehari. Jenis makanan yang dimakan cukup variatif tetapi konsumsi
garam yang digunakan cukup berlebih dan pasien sering mengkonsumsi kopi
setiap hari satu gelas sehingga hal ini dapat mempengaruhi tekanan darah pada
pasien.

4.2 Analisis Assesment Geriatric

Hasil pemeriksaan kusioner ADL, pasien memiliki skor 18 menunjukkan


pasien mandiri. Kuisioner TMIG memiliki skor 12 menunjukkan kapasitas
fungsional baik. Pada kuisioner RCS skor pasien adalah 6 yaitu pasien mengalami
mild cognitive impairment yang menunjukkan bahwa pasien dapat mengalami
gangguan kognitif namun saat wawancara pasien dapat berkomunikasi dengan
baik. Untuk skor GDS pasien memiliki nilai 5 yang berarti normal. Pada
kuiosioner SNAQ pasien memiliki skor 16 yang berarti tidak berisiko kekurangan
nutrisi dan tidak berisiko mengalami penurunan berat badan sekurangnya 5% dari
normal dalam 6 bulan. Pada kuisioner FQS, pasien mendapat skor 1 yaitu pre-
frail. Untuk status antropometri didapatkan pengukuran lingkar lengan atas kiri
yaitu 28 cm, lingkar betis kiri yaitu 33 cm, lingkar pinggang yaitu 106 cm, berat
badan yaitu 60,7 kg dan tinggi badan yaitu 148 cm, tinggi lutut, yaitu 46 cm.
Status gizi (IMT) didapatkan sebesar 27,7 Kg/m2 yang masuk kedalam kategori
obesitas.

4.3 Rencana Penatalaksanaan

xxi
a. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluargabahwa pasien perlu
mematuhi aturan meminum obat karena penyakit hipertensi perlu meminum
obat terus menerus
b. Memberikan edukasi kepada pasien bahwa pasien perlu kontrol tekanan
darah secara rutin ke puskemas atau rumah sakit setiap minimal 1 bulan
c. Memberikan edukasi pada pasien bahwa pasien perlu membatasi asupan
garam dan mengurangi konsumsi kopi untuk menurunkan risiko hipertensi
d. Memberikan edukasi kepada pasien mengenai pola hidup sehat, yaitu
mengkonsmsi makanan yang bergizi serta tinggi serat, meningkatkan
aktifitas fisik seperti senam lansia dan kegiatan sosial seperti pengajian
e. Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga bahwa pasien jangan
memikirkan hal yang membuat pasien merasa lelah dan stress
f. Merujuk pasien ke fasilitas rumah sakit untuk memeriksa apakah adanya
komplikasi akibat dari hipertensi

xxii
4.4 Plan Of Action
Penanggung
NO Kegiatan Tujuan Sasaran Tempat Pelaksana Waktu Dana Metode Tolok ukur
Jawab

1. Melakukan Menginformasikan Orang lanjut Kantor Arrival Mahasiswa 15 Nov 5.000.000 Presentasi dan Melakukan survey
penyuluhan tentang faktor-faktor usia yang Kelurahan Rahman, Asfi Kakultas ember diskusi di terhadap lansia di
dan yang berhubungan tinggal di Krendang, Raihan, dan Kedokteran 2018 kantor Kelurahan
pemeriksaan dengan hipertensi Kelurahan Jakarta Astharie Universitas kelurahan dan Krendang melalui
kesehatan serta melakukan Krendang, Barat Zulkarnain Trisakti pemeriksaan di kuesioner yang
pemeriksaan Jakarta Barat lapangan terkait hipertensi
kesehatan kelurahan dan data hasil
Krendang, pemeriksaan
Jakarta Barat kesehatan

23
2. Senam Untuk meningkatkan Orang lanjut Kantor Anindya Mahasiswa 21 Nov 1.500.000 Melakukan Melakukan survey
Lansia kebugaran lansia usia yang Kelurahan Rezquyta dan Kakultas 2018 senam di terhadap lansia di
tinggal di Krendang, Anisah Kedokteran lapangan Kelurahan
Kelurahan Jakarta Supriadi Universitas kelurahan Krendang melalui
Krendang, Barat Trisakti kuesioner aktifitas
Jakarta Barat fisik

24
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Ibu Warti, usia 66 tahun memiliki penyakit hipertensi. Saat kunjungan


rumah didapatkan tekanan darah iIbu Warti ialah 164/100 mmHg. Hal ini dapat
terjadi karena beberapa faktor seperti kebiasaan konsumsi makanan tinggi garam,
stress, kurangnya aktivitas fisik dan faktor usia. Ibu Warti awalnya mengeluh
pegal di bagian belakang leher, setelah dilakukan pemeriksaan di puskesmas
diberikan obat yaitu amlodipine. Ibu Warti mengkonsumsi obat tersebut hanya
ketika ada keluhan. Ibu Warti mengalami obesitas dengan berat badan 60,7 kg dan
tinggi badan 148 cm. Didapatkan IMT 27,7 (obesitas). Lingkar pinggang berlebih,
yaitu 106 cm.
Dari hasil pemeriksaan Rapid Cognitive Screening, didapatkan skor 6. Ini
menunjukan bahwa ibu Warti mengalami Mild Cognitive Impairment. Dimana ada
kemungkinan bahwa Ibu Warti menderita demensia, tetapi untuk memastikan
masih diperlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter. Hasil pemeriksaan
Geriatric Depression Scale didapatkan skor 5, masih dalam batas normal. Untuk
pemeriksaan kuesioner kemandirian ADL didapatkan skor 18, menunjukkan
bahwa pasien masih mandiri. Pemeriksaan TMIG didapatkan skor 12, pasien
masih dalam kapasitas fungsional baik. Untuk pemeriksaan SNAQ didapatkan
skor 16, menunjukkan bahwa pasien tidak berisiko kekurangan nutrisi.
Pemerikaan frailty questionnaire screening tool didapatkan skor 1, masih dalam
batas normal.
Dirumah Ibu Warti tinggal bersama 7 anggota keluarga lainnya. Rumahnya
berukuran 4x8 meter, terdiri dari 2 lantai, tangganya cukup curam dan memiliki
pegangan, terdapat 3 kamar, sumber ventilasi dan pencahayaan kurang, lantai dari
ubin dan tidak licin, toilet jongkok, banyak debu di lantai 2 rumah. Hubungan Ibu
Warti dengan suami, anak, menantu dan cucunya baik. Hubungan dengan

25
tetangganya juga baik, Ibu Warti mengaku sering berbincang-bincang dengan
tetangganya.
5.2 Saran

a. Bagi pasien / masyarakat

Masyarakat dapat memahami mengenai hipertensi, bagaimana


penanganan, siapa saja yang berisiko serta komplikasi dari hipertensi itu
sendiri.

b. Bagi institusi pemerintah (Pemerintah daerah / Puskesmas)

Puskesmas diharapkan dapat memberikan penyuluhan dan edukasi


mengenai hipertensi dan komplikasinya. Serta edukasi mengenai
pentingnya gaya hidup sehat, seperti pola makan, aktivitas fisik dan
konsumsi obat secara rutin.

c. Bagi institusi pendidikan

Dapat turut serta dalam kegiatan puskesmas dan memberikan


edukasi kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

26
1. Infodatin. Situasi dan analisis lanjut usia. Jakarta : Kementrian Kesehatan
RI Pusat Data dan Informasi. 2014.

2. Analisis lansia di Indonesia. Jakarta :Kementrian Kesehatan RI Pusat Data


dan Informasi. 2017

3. Wahyuningsih , Astuti E. Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi pada


Usia Lanjut. Journal ners and midwifery indonesia. 2013; 1(3) : 71-5

4. Guidance on ethical considerations in planning and reviewing research


studies on sexual and reproductive health in adolescents. Geneva: World
Health Organization; 2018.

5. Kaplan NM. Primary hypertension: pathogenesis. Kaplan’s clinical


hypertension. 10th edition. Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins.
2010.p.44-108.

6. European Society of Hypertension – European Society of Cardiology


Guidelines Committee. 2003 European Society of Hypertension –
European Society of Cardiology Guidelines for the Management of Artial
Hypertension. J Hypertens. 2003;21:1011-53.

7. Withworth JA. World Health Organization International Society of


Hypertension Writing Group. 2003 World Health Organization
(WHO)/International Society of Hypertension (ISH) statement on
management of hypertension. J Hypertens. 2003;21:1983-92.

8. Chobanian AV, Bakris GL, Black HR, et al. The Seventh Report of The
Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and
Treatment of High Blood Pressure. J Hypertens. 2003;42:1206-52.

9. Rigaud AS, Forette B. Hypertension in older adults. J Gerontol


2001;56:217-215.

27
10. He J. Long-term effects of weight loss and dietary sodium reduction on
incidence of hypertension. J Hypertens. 2000;35:544-9.
11. Hyman DJ. Characteristic of patients with uncontrolled hypertension in the
united states. NEJM. 2001;345:479-86.
12. Direktorat Bina Farmasi Komunitas dan Klinik Departemen kesehatan RI.
Pharmaceutical care untuk penyakit hipertensi. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI. 2006.
13. Utami RS, Rusilanti, Artanti GD. Perilaku hidup sehat dan status
kesehatan fisik lansia. JKKP. 2014;01(02):61-9

14.

28
LAMPIRAN

Lampiran 1

KUESIONER KEMANDIRIAN ADL

Pilih salah satu untuk setiap ranah:

1. Makan: 0= tidak mampu; 1=butuh bantuan; 2=mandiri


2. Mandi: 0= tergantung orang lain; 1=mandiri
3. Perawatan diri: 0=butuh bantuan; 1=mandiri
4. Berpakaian: 0=butuh bantuan; 1=sebagian dibantu; 2= mandiri
5. Buang air kecil: 0=inkontinensia; 1= kadang inkontinensia; 2= kontinensia
6. Buang air besar: 0=tidak teratur; 1= sekali seminggu; 2= teratur
7. Penggunaan toilet: 0=dibantu orang; 1= butuh bantuan; 2= mandiri
8. Transfer: 0= tidak mampu duduk sendiri; 1= butuh bantuan 2 orang; 2=
bantuan kecil (1 orang); 3= mandiri
9. Mobilitas: 0= immobile; 1= kursi roda; 2= berjalan butuh bantuan satu orang;
3= mandiri dengan alat bantu
10. Naik turun tangga: 0=tidak mampu; 1= membutuhkan alat bantu; 2= mandiri

Skoring : 18 (mandiri)
20 : mandiri
12-19 : tergantung ringan
9-11 : tergantung sedang
5-8 : tergantung berat
1.1 : tergantung total

Lampiran 2

29
KUESIONER INDEKS KOMPETENSI TMIG (Tokyo Metropolitan Index
Gerontology)

Jawablah pertanyaan dibawah ini sesuai dengan kondisi anda saat ini.
Beri tanda √ pada kolom ya atau tidak.

1. Apakah anda dapat menggunakan kendaraan umum sendiri? (√ )


2. Apakah anda dapat pergi berbelanja untuk keperluan sehari-hari? (√ )
3. Apakah anda dapat menyiapkan makan sendiri? (√ )
4. Apakah anda dapat membayar tagihan-tagihan anda (listrik, air, telepon, dll)?
(√ )
5. Apakah anda dapat mengurus keuangan anda di bank? (√ )
6. Apakah anda dapat mengisi formulir pensiun/pegawai anda? (√ )
7. Apakah anda membaca surat kabar/koran? (√ )
8. Apakah anda membaca buku-buku/majalah? (√ )
9. Apakah anda tertarik dengan berita atau program terbaru tentang kesehatan?
(√ )
10. Apakah anda masih mengunjungi rumah teman-teman anda? ( - )
11. Apakah anda kadang-kadang dimintai saran/pendapat? (√ )
12. Apakah anda dapat mengunjungi teman yang sedang sakit? (√ )
13. Apakah anda kadang-kadang mengajak orang muda bercakap-cakap? (√ )

Nilai TMIG : 12 (kapasitas fungsional baik)


12-13 : kapasitas fungsional baik
8-11 : taraf cukup
0-7 : taraf kurang

Lampiran 3

RAPID COGNITIVE SCREEN (RCS)

1. Tolong diingat lima benda ini, nanti akan saya tanya kembali
dibaca kata per kata dengan interval 1 detik)

30
Apel Pena Dasi Rumah Mobil

2. Berikan pensil dan kertas bergambar lingkaran.


Ini gambar jam, tuliskan jarum jam yang menunjukkan pukul 11 kurang 10
menit.

(nilai 2 bila petunjuk jarum jam/waktu benar, nilai 2 bila benar


menggambarkan pukul 10.50; total benar = 4)

Lembaran terpisah untuk pertanyaan RCS no.2


a. Ini adalah gambar lingkaran jam
b. Lengkapi gambar lingkaran ini dengan angka petunjuk waktu (nilai benar:
2)
c. Gambarlah petunjuk waktu yang menunjukkan pukul 11 kurang 10 menit
(pukul 10.50)

3. Ingat apa nama kelima benda yang telah disebut sebelumnya


(nilai 1 setiap benda yang disebut; total benar = 4)

4. Saya akan bercerita mohon didengar dengan baik, nanti akan saya tanyakan
hal-hal tentang cerita itu:

Anggi adalah profesional yang sukses. Dia mempunyai penghasilan yang


sangat besar dari bisnisnya. Kemudian dia bertemu Aldi seorang pria yang
menarik dan ganteng. Mereka menikah dan punya tiga orang anak. Saat ini
mereka tinggal di Surabaya. Anggi berhenti bekerja dan mengurus anak di rumah.

31
Setelah anak remaja, Anggi kembali melakukan bisnis. Anggi dan Aldi kemudian
hidup bahagia hingga masa tua.

5. Pertanyaan: dimana Anggi dan Aldi tinggal? (Nilai 1 bila jawaban benar:
Surabaya)
Jawaban salah

Skor RCS : 6 (mild cognitive impairment)


8-10 : normal
6-7 : mild cognitive impairment
0-5 : demensia

Lampiran 4

GERIATRIC DEPRESSION SCALE (SHORT FORM) – GDS 15

1. Apakah merasa puas dengan hidup? Y/N


2. Apakah sudah mengurangi kegiatan yang disukai? Y/N
3. Apakah merasa hidup itu kosong? Y/N
4. Apakah sering merasa bosan? Y/N
5. Apakah merasa bersemangat tinggi? Y/N
6. Apakah takut kejadian buruk? Y/N
7. Apakah merasa gembira? Y/N
8. Apakah merasa tidak berdaya? Y/N
9. Apakah lebih suka tinggal di rumah? Y/N
10. Apakah merasa sering lupa? Y/N
11. Apakah merasa bersyukur hidup? Y/N
12. Apakah merasa tidak berguna? Y/N
13. Apakah merasa penuh semangat? Y/N
14. Apakah merasa keadaan tidak memberi harapan? Y/N
15. Apakah merasa orang lain lebih berhasil? Y/N

32
Kunci jawaban:
1. N 6. Y 11. N
2. Y 7. N 12. Y
3. Y 8. Y 13. N
4. Y 9. Y 14. Y
5. N 10. Y 15. Y

Skor : 5 (normal)
0-5 : normal
>5 : depresi
Lampiran 5

SIMPLIFIED NUTRITION ASSESSMENT QUESTIONNAIRE (SNAQ)

1. Nafsu makan saya:


a= sangat buruk; b= buruk; c= cukup; d=baik; e=sangat baik

2. Ketika saya makan:


a= kenyang sesudah hanya beberapa suap sendok saja
b= kenyang setelah makan sepertiga porsi makan
c= kenyang setelah makan setengah porsi makanan
d= kenyang setelah makan seluruh porsi makanan
e= tidak pernah merasa kenyang

3. Menurut saya rasa makanan:


a= sangat buruk; b= buruk; c= cukup/sedang; d=baik; e=sangat baik

4. Kebiasaan makan saya:


a= kurang 1 jenis makanan
b= 1 jenis makanan per hari
c= 2 jenis makanan per hari
d= 3 jenis makanan per hari
e= lebih 3 jenis makanan per hari

skor total : 16 ( tidak beresiko)


skor : a=1; b=2; c=3; d=4; e=5

33
skor <14 : signifikan berisiko sekurangnya penurunan BB 5% dari normal
dalam 6 bulan
skor >14 : tidak berisiko

Lampiran 6

FRAILTY QUESTIONNAIRE SCREENING TOOL

1. Fatique/ kelelahan: apakah anda merasa letih? Ya(1=ya)


2. Resistance/daya tahan: apakah anda dapat menaiki anak tangga? Ya
(1=tidak)
3. Aerobic: apakah anda dapat berjalan sejauh 100 m? Ya (1=tidak)
4. Illness: apakah anda mempunyai penyakit lebih dari 5 jenis? Tidak
5. (1=demensia; 2=jantung; 3=depresi; 4= artritis; 5=asma; 6=bronkhitis;
7=diabetes; 8=hipertensi; 9=osteoporosis; 10=stroke)
6. Loss of weight: apakah berat badan anda turun 5% dalam 6 bulan terakhir?
Tidak (1=ya)

Skor total : 1 (pre-frail)


1-2 : pre-frail
≥3 : frail

Lampiran 7

PENGUKURAN ANTROPOMETRI

34
1. Lingkar lengan atas (kiri) : 28 cm
2. Lingkar betis (kiri) : 33 cm
3. Lingkar pinggang : 106 cm
4. Tinggi lutut : 46 cm
5. Genggam Tangan : 20 mmHg

35
36
37

Anda mungkin juga menyukai