Anda di halaman 1dari 30

P B L K E S E H ATA N L A N S I A

D E N G A N P E N YA K I T H I P E R T E N S I

Pembimbing: dr. Rivo Mario Sp. KJ


Anggota Sub-Kelompok 3 :
1. Anindya Rezquyta Amelia
2. Anisah Supriyadi
3. Arrival Rahman
4. Asfi Raihan
5. Astharie Zulkarnain
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
• Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 1998 tentang
Kesejahteraan Lanjut Usia, yang dimaksud dengan lanjut usia (lansia) adalah
seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun ke atas.
• Berdasarkan data proyeksi penduduk, diperkirakan tahun 2017 terdapat
23,66 juta jiwa penduduk lansia di Indonesia (9,03%). Diprediksi jumlah
penduduk lansia tahun 2020 (27,08 juta), tahun 2025 (33,69 juta), tahun
2030 (40,95 juta) dan tahun 2035 (48,19 juta).
• Ditinjau dari aspek kesehatan, kelompok lansia akan mengalami penurunan
derajat kesehatan baik secara alamiah maupun akibat penyakit.Penyakit yang
sering ditemukan pad lansia antara lain hipertensi dan ….
• Hipertensi pada lanjut usia berhubungan dengan usia, kebiasaan olahraga,
obesitas dan tipe kepribadian
• Oleh karena itu, sejalan dengan semakin menigkatnya jumlah
penduduk lansia maka sejak sekarang kita sudah harus mempersiapkan
dan merencanakan program kesehatan bagi para lansia.
RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan diatas, maka
masalah yang dapat dirumuskan adalah:
Faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya
hipertensi dan … pada lansia
TUJUAN

Tujuan Umum
• Meningkatkan kualitas hidup pada
lansia

Tujuan Khusus
• Menilai faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan
penyakit hipertensi dan ….. pada lansia
• Meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga mengenai
penyakit yang di derita pasien
MANFAAT
Manfaat bagi intitusi
Manfaat bagi Masyarakat Manfaat bagi Pemerintah
pendidikan

• Hasil penelitian • Diharapkan dapat • Memberikan


diharapkan dapat meningkatkan masukan agar
menjadi kesadaran lebih
informasi untuk masyarakat memperhatikan
melakukan mengenai kondisi
penelitian kondisi kesehatan lansia
selanjutnya kesehatan lansia. dan memperbaiki
mengenai lansia . program tentang
dan penyakit kesehatan lansia
pada lansia. secara
komprehensif..
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI LANSIA
• Menurut World Health Organisation (WHO), lansia adalah
seseorang yang telah memasuki usia 60 tahun keatas.
• Lansia merupakan kelompok umur pada manusia yang
telah memasuki tahapan akhir dari fase kehidupannya.
Kelompok yang dikategorikan lansia ini akan terjadi suatu
proses yang disebut Aging Process atau proses penuaan.
KLASIFIKASI
Menurut WHO, ada empat tahapan usia, yaitu :
• Usia pertengahan (middle age) : usia 45 – 59 tahun
• Lanjut usia (elderly) : usia 60 – 74 tahun
• Lanjut usia tua (old) : usia 75 – 90 tahun
• Lanjut usia sangat tua (very old) : usia diatas 90 tahun
KESEHATAN LANSIA

• Seiring dengan semakin meningkatnya populasi lansia,


pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan yaitu
mengadakan pelayanan kesehatan untuk lansia. Pelayanan
kesehatan ditingkat masyarakat adalah posyandu lansia,
pelayanan kesehatan lansia tingkat dasar adalah puskesmas,
dan pelayanan kesehatan tingkat lanjut adalah rumah sakit.
HIPERTENSI

• Definisi : Hipertensi merupakan manifestasi gangguan


keseimbangan hemodinamik sistem kardiovaskular, yang
mana patofisiologinya adalah multifaktor, sehingga tidak
bisa diterangkan dengan hanya satu mekanisme tunggal.
Yang paling penting ialah tekanan darah harus presistens di
atas atau sama dengan 140/90 mmHg.
KLASIFIKASI
Klasifikasi hipertensi menurut JNC-8.

• Usia > 60 tahun : tekanan sistolik > 150 mmHg


tekanan diastolik > 90 mmHg
• Usia < 60 tahun : tekanan sistolik >140 mmHg
tekanan diastolik > 90 mmHg
Tekanan Darah Sistolik Tekanan Darah Diastolik
Klasifikasi Tekanan
Darah WHO-ISH JNC-7 WHO-ISH JNC-7

Optimal <120 <80


Normal <130 <120 <85 <80

Normal-tinggi 130-139 85-89

Hipertensi derajat 1
140-159 90-99
(ringan)
Hipertensi derajat 2
160-179 100-109
(sedang)
Hipertensi derajat 3
≥180 ≥110
(berat)

Pre-hipertensi 120-139 80-89

Tahap 1 140-159 90-99

Tahap 2 ≥160 ≥100


FAKTOR RESIKO
• Usia : Laki-laki > 55 tahun, Perempuan > 65 tahun
• Jenis kelamin
• Riwayat keluarga
• Kebiasaan merokok
• Konsumsi garam
• Konsumsi lemak jenuh atau dislipidemia : kolesterol HDL  Laki-laki <
40 mg/dL; Perempuan < 46 mg/dL
• Kadar gula puasa : 102-125 mg/dL
• Kebiasaan konsumsi minuman beralkohol
• Obesitas
• Kurang aktifitas fisik
• Stres
TATALAKSANA
• Farmakologi : Terdapatsembilan kelas obat antihipertensi. Diuretik,
penyekat beta, penghambat enzim konversi angiotensin (ACEI),
penghambat reseptor angiotensin (ARB), dan antagonis kalsium
dianggap sebagai obat antihipertensi utama.
• Non-Farmakologi : Menerapkan gaya hidup sehat bagi setiap orang
sangat penting untuk mencegah tekanan darah tinggi dan
merupakan bagian yang penting dalam penanganan hipertensi.
Modifikasi gaya hidup yang penting yang terlihat menurunkan
tekanan darah adalah mengurangi berat badan untuk individu yang
obes atau gemuk; mengadopsi pola makan DASH (Dietary Approach
to Stop Hypertension) yang kaya akan kalium dan kalsium; diet
rendah natrium; aktifitas fisik; dan mengkonsumsi alkohol sedikit
saja.
BAB IV
A N A L I S I S P E N YA K I T, A N A L I S I S R A P I D
G E R I AT R I C A S E S S M E N T, R E N C A N A
P E N ATA L A K S A N A A N D A N P L A N O F
ACTION
ANALISIS PENYAKIT

• Pasien Ibu Warti usia 66 tahun mengeluh pegal pada leher belakang ,
bahu, dan jari – jari tangan.
• Pasien memiliki penyakit hipertensi serta obat yang diberikan
amlodipine dan vitamin b kompleks
• Pasien sudah tidak meminum obat dikarenakan telah habis
• Keluhan lain berupa rasa sakit didaerah gigi, perut, dan rasa nyeri pada
daerah lutut
• Pada lutut disertai dengan rasa gatal - gatal
ANALISIS PENYAKIT

• Pasien mengalami obesitas


• Pasien sering mengkonsumsi garam
• Pasien sering mengkonsumsi kopi setiap hari
• Aktivitas fisik pasien lebih dominan di rumah
• Pasien memiliki BPJS dan hanya berkunjung ke puskesmas apabila
terdapat keluhan
ANALISIS ASESSMENT
GERIATRIC
• ADL: Skor 18  Mandiri
• TMIG: Skor 12  Kapasitas Fungsional Baik
• RCS: Skor 6  mild cognitive impairment
• GDS: Skor 5  Normal
• SNAQ: Skor 16  tidak berisiko kekurangan nutrisi dan tidak berisiko
mengalami penurunan berat badan sekurangnya 5% dari normal dalam
6 bulan
• FQS: Skor 1  Pre-Frail
ANALISIS ASESSMENT
GERIATRIC
• Status Antropometri:
– LLA: 28cm
– LB: 33cm
– LP: 106 cm
– BB: 60,7 kg
– TB: 148 cm
– Tinggi lutut: 46 cm
– IMT: 27,7 kg/m2  Obesitas
RENCANA PENATALAKSANAAN

Makanan

PHBS
Aktifitas Fisik

Lingkungan

Hindari Stressor

Edukasi Psikososial
Aktifitas Sosial

Kontrol ke
Puskesmas
Pengobatan
Kepatuhan minum
obat
PLAN OF ACTION
BAB V
K E S I M P U L A N DA N S A R A N
KESIMPULAN

• Berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik didapatkan bahwa


Ibu Warti mengalami hipertensi. Keadaan tersebut dapat disebabkan
oleh berbagai faktor seperti usia, gaya hidup, keturunan.
• Dari hasil pemeriksaan RCS didapatkan skor 6, menunjukkan bahwa
Ibu Warti mengalami Mild Cognitive Impairment.
SARAN
Bagi intitusi pendidikan Bagi Masyarakat Bagi Pemerintah

• Dapat turut serta • Masyarakat dapat • Puskesmas


dalam kegiatan memahami diharapkan dapat
puskesmas dan mengenai memberikan
memberikan edukasi hipertensi, penyuluhan dan
kepada masyarakat bagaimana edukasi mengenai
dalam bidang
kesehatan.
penanganan, siapa hipertensi dan
saja yang berisiko komplikasinya. Serta
serta komplikasi edukasi mengenai
dari hipertensi itu pentingnya gaya
sendiri. hidup sehat, seperti
pola makan,
aktivitas fisik dan
konsumsi obat
secara rutin.
REFERENSI

1. Infodatin. Situasi dan analisis lanjut usia. Jakarta : Kementrian


Kesehatan RI Pusat Data dan Informasi. 2014.
2. Analisis lansia di Indonesia. Jakarta :Kementrian Kesehatan RI Pusat
Data dan Informasi. 2017
3. Wahyuningsih , Astuti E. Faktor Yang Mempengaruhi Hipertensi pada
Usia Lanjut. Journal ners and midwifery indonesia.2013; 1(3) : 71-5

Anda mungkin juga menyukai