Anda di halaman 1dari 33

CEDERA KEPALA

Disusun oleh :
Asfi Raihan
030.15.033
 
Pembimbing:
dr. Ibnu Benhadi, Sp.BS
Anatomi kepala
TULANG TENGKORAK

SAS Scholars
Foundation
SELAPUT OTAK (MENINGENS)

SAS Scholars
Foundation
OTAK

SAS Scholars
Foundation
VASKULARISASI OTAK

SAS Scholars
Foundation
CEDERA KEPALA
DEFINISI
CEDERA KEPALA
Menurut Brain Injury Association of America,
cedera kepala adalah suatu kerusakan pada
kepala, bukan bersifat kongenital ataupun
degeneratif, tetapi disebabkan oleh serangan
atau benturan fisik dari luar, yang dapat
mengurangi atau mengubah kesadaran dan
dapat menimbulkan kerusakan kemampuan
kognitif dan fungsi fisik.
EPIDEMIOLOGI
CEDERA KEPALA
Cedera kepala merupakan penyebab utama
kecacatan dan kematian, menurut riskedas 2018
bagian tubuh yang terkena kepala mencapai
11,9%. Proporsi tempat terjadinya cedera sebanyak
31,4% terjadi di jalan raya. Dan sebanyak 72,7%
karena mengendarai sepeda motor dan 19,2%
menumpang sepeda motor.
ETIOLOGI
CEDERA KEPALA
MENURUT KONSENSUS NASIONAL
PENANGANAN TRAUMA KAPITIS DAN
KLASIFIKASI

TRAUMA SPINAL : SECARA PRAKTIS


DIKENAL 3 DESKRIPSI KLASIFIKASI, YAITU
BERDASARKAN; 
1.BERATNYA CEDERA,
2.MEKANISME DAN,
3.MORFOLOGI
BERDASARKAN BERATNYA
CEDERA KEPALA
BERDASARKAN
MEKANISME CEDERA TUMPUL

CEDERA
KEPALA CEDERA TEMBUS
Berdasarkan morfologi / bentuk lesi
BENTUK CERDERA OTAK LESI FOKAL

KOMOSIO CEREBRI KONTUSIO SEREBRI

kehilangan fungsi neurologis kerusakan jaringan otak yang


sementara yang disebabkan disebabkan oleh trauma
tumpul maupun cedera
oleh cedera kepala tanpa
akibat akselerasi dan
menunjukkan kelainan
deselerasi yang dapat
struktur ataupun mikroskopis
menyebabkan kerusakan
jaringan otak. parenkim otak dan
perdarahan sekitar kapiler
pembuluh darah otak.
Lesi yang terdapat pada titik trauma disebut lesi coup,
sedangkan yang terdapat di sisi kontralateral titik trauma di sebut
contercoup
CT SCAN
KONTUSIO
CEREBRI
BENTUK CERDERA OTAK LESI FOKAL

ØFraktur basis cranii


•Fraktur basis cranii fossa anterior :
Manifestasi klinis berupa Ecchymosis
periorbita, bisa bilateral dan disebut
“brill hematoma” atau “racoon eyes” •
BENTUK CERDERA OTAK LESI FOKAL

•Fraktur basis cranii fossa media :


Manifestasi klinis berupa Ecchymosis
pada mastoid (battle’s sign),
otorrhea, hemotympanum.
BENTUK CERDERA OTAK LESI FOKAL

•Fraktur basis cranii fossa posterior :


Manisfestasi adanya fraktur pada
daerah ini harus waspada
kemungkinan timbulnya hematoma.
CT
SCAN DENGAN
TEKNIK “BONE
WINDOW”
PERDARAHAN INTRACRANIAL
CT-SCAN DAN
MRI HEMATOMA
EPIDURAL
CT-SCAN DAN
MRI HEMATOMA
SUBDURAL
(AKUT)
CT-SCAN DAN
MRI HEMATOMA
SUBDURAL
(KRONIS)
PERDARAHAN INTRACRANIAL

•Perdarahan Subarachnoid : Perdarahan dengan


letak di antara arachnoid dan piamater.
Perdarahan subarachnoid seringkali menjadi
penyulit pada kasus perdarahan intraventikular
karena kebocoran (leakage) darah ke ruang
subarachnoid melalui foramen Luschka dan
Magendie.
CT-SCAN
PERDARAHAN
SUBARAKHNOID
Sindroma Lobus Frontal (Frontal Lobe Syndrome)

suatu kumpulan gejala ketidakmampuan


mengatur perilaku seperti impulsive, apati,
disorganisasi,  gangguan dalam pengaturan
emosi serta gangguan defisit memori.
BENTUK CEDERA OTAK LESI DIFUS

•Cedera aksonal difus : Adanya kerusakan axon


yang difus dalam hemisfer cerebri, korpus
kallosum, batang otak dan serebelum. Secara
klinis pasien akan kehilangan kesadaran (koma)
sejak terjadinya cedera 6-24 jam tanpa adanya
perbaikan, disabilitas berat
CT SCAN
DIFFUCE AXONAL
INJURY
ABCD

TATALAKSANA TATALAKSANA
FARMAKOLOGIS

TATALAKSANA
OPERATIF
PROGNOSIS
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai