SKENARIO B BLOK 21
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tutorial yang berjudul
“Laporan Tutorial Skenario B Blok 21” sebagai tugas kompetensi kelompok.
Kami menyadari bahwa laporan tutorial ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna perbaikan di
masa mendatang.
Dalam penyelesaian laporan tutorial ini, kami banyak mendapat bantuan, bimbingan
dan saran. Pada kesempatan ini, kami ingin menyampaikan syukur, hormat, dan
terimakasih kepada :
1. Tuhan yang Maha Esa, yang telah merahmati kami dengan kelancaran diskusi tutorial,
2. …. selaku tutor kelompok G6, serta
3. teman-teman sejawat FK Unsri, terutama kelas PSPD GAMMA 2017
Semoga Tuhan memberikan balasan pahala atas segala amal yang diberikan kepada
semua orang yang telah mendukung kami dan semoga laporan tutorial ini bermanfaat
bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan
Tuhan.
Palembang, 2020
Penulis
DAFTAR ISI
Tutor :
Moderator : Prasetya Dwi Anugrah
Sekretaris 1 : Nadiah Putri
Sekretaris 2 : Farah Azizah Putri
Presentan : Ari Millian Saputra
Pelaksanaan : 13 Januari 2020 (10.00-12.30 WIB)
15 Januari 2020 (10.00-12.20 WIB)
Avril, laki-laki, 3 tahun 8 bulan, BB 13 kg, PB 94 cm, dibawa berobat dengan riwayat
pucat sejak 1 bulan SMRS disertai perut yang makin membesar. Tidak terdapat demam,
mimisan, gusi berdarah, maupun bintik merah di badan. Tidak terdapat BAB hitam
maupun BAK merah. Sebelum ini anak belum pernah dibawa berobat.
Sejak 3 hari SMRS penderita bertambah pucat. Perut penderita tampak membesar dan anak
terlihat semakin lemas. Anak disarankan untuk dirawat inap.
Pemeriksaan fisik:
Vital sign : TD : 90/60, Nadi : 110x/ menit, RR : 28x/ Menit, temperature : 36, 7C.
Kepala : konjungtiva palpebra anemis, sklera ikterik (+), frontal bossing (-), tulang
pipi menonjol (-).
Leher : tidak ditemikan perbesaran kelenjar getah bening (KGB)
Abdomen : hepar teraba 5 cm bac dan 5 cm bpx, permukaan rata, tepi tajam, nyeri
tidak ada, lien teraba schuffner 4, bising usus dalam batas normal.
Ekstremitas : akral pucat, CRT<3
Pemeriksaan penunjang :
Labolatorium :
HB : 4,2 g/dL, Ht : 12 vol%, leukosit 10.700/mm 3, MCV: 62.9 fL, MCH: 21 pg, MCHC
34%, Trombosit: 261.000/ mm3, Diff. count: 0/3/39/52/6, retikulosit 3.39%, LED: 32
mm/jam.
Bilirubin total 1.81 g/dL, bilirubin indirect 1,21g/dL, bilirubin direct 0,6 g/dl. Besi serum
185 ng/L, TIBC 305 ng/dL, Saturasi transferrin 60.6, ferritin 223 ng/ mL
GDT :
Eritrosit mikrositer hipokrom dengan anisopoikilositosis (fragmentosit, anulosit, eliptosis),
sel pencil (+), target cell (+).
Leukosit jumlah normal, bentuk normal
Trombosit: jumlah normal, bentuk normal
I. Klarifikasi istilah
No. Istilah Pengertian
1. Anisopoikilositosis Suatu kondisi variasi bentuk dan ukuran pada sel
darah merah.
A test result indicating the present of red cell of
various size and shape in the peripheral blood
(NCBI)
2. Frontal Bossing A medical term used to describe a prominent,
protruding forehead that is also often associated
with a heavy brow ridge.
Bilateral bulging of the lateral frontal bone
prominencess with relative sparing of the midline.
3. Mimisan Pendarahan pada rongga hidung bagian anterior
maupun posterior karena iritasi mukosa atau
trauma.
Is defined as acute hemorrhage from nostrill, nasal
cavity or nasopharing.
4. Pucat Pale complexion is an usual lightness of skin color
compared with a normal complexion. Paleness
may be caused by reduced blood flow and O2 or
by a decreased number of RBC (Medline)
5. CRT A rapid clinical test for assessing blood flow
through peripheral tissues.
6. Eritrosit mikrositer Is the type of anemia in which the circulating
hipokrom RBCs are smaller than the usual size of RBC and
have decreased red color.
GDT :
Eritrosit mikrositer hipokrom dengan anisopoikilositosis (fragmentosit, anulosit,
eliptosis), sel pencil (+), target cell (+).
Leukosit jumlah normal, bentuk normal
Trombosit: jumlah normal, bentuk normal
Alasan prioritas : karena merupakan keluhan yang membawa pasien ke rumah sakit
4. Pemeriksaan Fisik:
Vital sign : TD : 90/60, Nadi : 110x/ menit, RR : 28x/ Menit, temperature :
36, 7C.
Kepala : konjungtiva palpebra anemis, sklera ikterik (+), frontal
bossing (-), tulang pipi menonjol (-).
Leher : tidak ditemukan perbesaran kelenjar getah bening (KGB)
Abdomen : hepar teraba 5 cm bac dan 5 cm bpx, permukaan rata, tepi
tajam, nyeri tidak ada, lien teraba schuffner 4, bising usus dalam batas
normal.
Ekstremitas : akral pucat, CRT<3
a. Apa interpretasi dari pemeriksaan fisik? Faris dullah khaira
b. Bagaimana mekanisme abnormalitas vital sign pada kasus ini?dullah khaira
pras
c. Bagaimana mekanisme abnormalitas pemeriksaan fisik kepala pada kasus ini?
Khaira pras sheren
d. Bagaimana mekanisme abnormalitas pemeriksaan fisik abdomen pada kasus
ini?pras sheren bela
e. Bagaimana mekanisme abnormalitas pemeriksaan fisik ekstremitas pada kasus
ini? Sheren bela ned
5. Pemeriksaan penunjang :
Labolatorium :
HB : 4,2 g/dL, Ht : 12 vol%, leukosit 10.700/mm 3, MCV: 62.9 fL, MCH: 21 pg,
MCHC 34%, Trombosit: 261.000/ mm3, Diff. count: 0/3/39/52/6, retikulosit
3.39%, LED: 32 mm/jam.
Bilirubin total 1.81 g/dL, bilirubin indirect 1,21g/dL, bilirubin direct 0,6 g/dl.
Besi serum 185 ng/L, TIBC 305 ng/dL, Saturasi transferrin 60.6, ferritin 223
ng/ mL
GDT :
Eritrosit mikrositer hipokrom dengan anisopoikilositosis (fragmentosit,
anulosit, eliptosis), sel pencil (+), target cell (+).
Leukosit jumlah normal, bentuk normal
Trombosit: jumlah normal, bentuk normal
a. Apa interpretasi dari pemeriksaan labolatorium? Bela ned farah
b. Bagaimana interpretasi dari pemeriksaan GDT ( beserta gambarya) ? Ned farah
syin
c. Bagaimana mekanisnme abnormalitas HB pada kasus ini? Farah syin alvi
d. Bagaimana mekanisnme abnormalitas Ht pada kasus ini?syin alvi faris
e. Bagaimana mekanisnme abnormalitas MCV pada kasus ini? Alvi faris dullah
f. Bagaimana mekanisnme abnormalitas MCH pada kasus ini?faris dullah khaira
g. Bagaimana mekanisnme abnormalitas MCHC pada kasus ini? Dullah khaira
pras
h. Bagaimana mekanisnme abnormalitas diff count pada kasus ini? Khaira pras
sheren
i. Bagaimana mekanisnme abnormalitas retikulosit pada kasus ini?pras sheren
libna
j. Bagaimana mekanisnme abnormalitas LED pada kasus ini?sheren libna bela
k. Bagaimana mekanisnme abnormalitas bilirubin total pada kasus ini?libna bela
ned
l. Bagaimana mekanisnme abnormalitas bilirubin indirect pada kasus ini? Bela
ned farah
m. Bagaimana mekanisnme abnormalitas bilirubin direct pada kasus ini?ned farah
syin
n. Bagaimana mekanisnme abnormalitas besi serum pada kasus ini? Farah syin
alvi
o. Bagaimana mekanisnme abnormalitas saturasi transferrin pada kasus ini? Syin
alvi faris
p. Bagaimana mekanisnme abnormalitas ferritin pada kasus ini?alvi faris dullah
What I
What I don’t
Learning Issues What I know Have to How I learn
know
prove