– Computed Tomography
– MRI
– PET scan
– SPECT scan
– Cerebral Angiography
– Ultrasound
Tujuan neuroimaging pada stroke
“4P”
– Noncontrast CT (NCCT)
– CT Angiography (CTA)
– CT Perfusion (CTP)
– CBF
– CBV
– MTT
(Mean Transit Time)
7
Computed Tomography
KEUNTUNGAN
• Tersedia secara luas
• Dapat diberikan pada pasien pacemaker atau ventilator
• Dapat dilakukan secara cepat
• Interpretasinya lebih mudah
KERUGIAN
• Sulit mencapai daerah posterior
8
Computed Tomography
Infark Hiperakut (0 - 6 jam)
9
Computed Tomography
“Hyperdense MCA” or “Dense MCA” Sign
CT Angiography
• Merupakan rekonstruksi 3 dimensi dari pembuluh
darah serebral
• Sangat sensitif dalam mengidentifikasi pembuluh
darah bsar.
• Dapat digunakan untuk memeriksa pasien dengan
oklusi pembuluh darah besar yang telah mengalami
prosedur rekanalisasi intra arterial dan mekanikal
trombolisis.
• Gambaran CTA normal dapat digunakan untuk
mengeliminasi pasien yang menjalani rekanalisasi.
Wildermuth et al; Stroke 1998; 29: 935-938. Shrier et al; AJNR Am J Neuroradiol 1997; 18: 1011-1020.
Lev et al; J Comput Assist Tomogr 2001; 25: 520-528. Verro ET AL; Stroke 2002; 33: 276-278.
Knauth ET AL; AJNR Am J Neuroradiol 1997; 18: 1001-1010
CTA : stenotic lesion at the carotid bifurcation
with carotid atherosclerosis
CT Perfusi
• Akurasi CTP sebanding dng MRP dalam
identifikasi iskemik penumbra
• Defisit perfusi dinilai dengan perubahan warna
pada map perfusi.
• Penumbra ditunjukkan reduksi CBF (66%) dan
CBV (<2,4 ml) dengan mean transit time
(MTT) memanjang (>145%).
Lev , et al. Stroke 2001; 32: 2021-2028.
Lee , et al. Arch Neurol 2000; 57: 990-999.
Mayer, et al. AJNR Am J Neuroradiol 2000; 21: 1441-1449.
Eastwood, et al. Radiology 2002; 222: 227-236
Computed Tomography 14
Infark Akut
(6-24 jam)
• Hipodensitas yang
jelas
– Densitasnya
mendekati LCS
• Sedikit efek massa
Central Occipi
Sulcal tal
16
Computed Tomography 17
Perdarahan Intrakranial
• Adanya perdarahan (clot)
– Hiperdens dibanding denganjaringan otak sekitarnya.
• Perdarahan subarachnoid akut (PSA)
– Densitas tinggi pada ruang subarachnoid
– Derajat keparahan à skala Fisher
– Temuan CT à outcome klinik
– Temuan CT PSA tidak begitu jelas pada fase subacute.
• Hidrocephalus ringan
• Hilangnya sulkus difuse
• Adanya hiperdensitas pada ruang subarakhnoid.
• Perdarahan akut dan subakut sangat mudah diidentifikasi pada CT karena
perbedaan kontras dengan jaringan sekitarnya
Cohen, et al. Neuroimaging Clin N Am 1992; 2: 75-87.
Hanel , et al. Neurol Res 2002; 24( Suppl 1): S58-S62.
Becker, et al. Stroke 1999; 30: 2025-2032.
PSA Akut
CT CT FLAIR-MRI
19
MRI
PERFUSION-WEIGHTED IMAGING (PWI)
• "diffusion-perfusion mismatch“
– Ini menunjukkan adanya jaringan yang berisiko menderita
infark, menunjukkan proporsi otak yang dapat diselamatkan
MRI
Fluid-attenuated inversion recovery (FLAIR) MRI
T2 FLAIR
MRA
DWI PWI
MRI 26
Infark Akut
(6-24 jam)
T1-non T1-gad
T2
30
MRI
Infark Subakut
Infark Subakut
• T1W1 hipointen
• T2W2 Hiperinten
• Oedema akan terbentuk 48 – 72 jam setelah onset
• Pada T1WI terlihat efek massa
• Tanda intravascular enhancement akan hilang setelah satu minggu.
• Gyriform parenchymal enhancement yang terlihat seperti pada CT scan
post kontras akan terlihat 5 – 7 hari setelah onset dan akan menetap sampai
beberapa minggu.
• Saat reperfusi jaringan yang infark terjadi à Perdarahan petekial dan
hematom terlihat 24 – 48 jam
• Perdarahan petikeal pada infark -à Phenomena “fogging” (produksi
degradasi haemoglobin dan ekstravasasi protein)
MRI Stroke Subakut
T1-gad T1-gad
PD
MRI 33
FLAIR DWI T1
35
MRI
Perdarahan Intrakranial
PET Scan
Positron Emission Tomography
PET Scan
• Perdarahan Intrakranial
– 11C PIB dapat berguna untuk perdarahan intra
cerebral karena Amyloid Angiopathy Hemorrhage
(CAAH)
Baron, et al. Cerebrovasc Dis 1999; 9: 193-201
38
PET Scan
39
PET Scan
• Keuntungan
– Baik untuk deteksi penumbra
• Kekurangan
– Tidak dapat untuk evaluasi vaskuler serebral
– Mahal
– Masih jarang yang punya
Single Photon Emission Computed
40
Tomography (SPECT)
SPECT Scan
42
Cerebral angiography
Infark Hiperakut
Qureshi system
GRADE STATUS
0 No occlusion
1 MCA occlusion(M3 ACA occlusion(A2 or distal 1 BA/VA branch
segment) segment) occlusion
2 MCA occlusion(M2 ACA occlusion(A1 and A2 segment) =2 BA/VA branch
segment) occlusions
3 MCA occlusion(M1 segment)
3A Lentikulostriate arteries spared and/or leptomeningeal collaterals visualized
3B No sparing of lenticulostriate arteries, no leptomeningeal collaterals visualized
4 ICA occlusion (collateral present) BA occlusion (partial
filling direct or from
4A Collaterals fill MCA collaterals)
4B Collaterals fill ACA Anterograde filling
Retrograde filling
5 ICA occlusion (no BA occlusion (complete)
collaterals)
MCA: Middle Cerebral Artery; ACA: Anterior Cerebral Artery; BA: Basilar Artery; VA: Vertebral Artery
45
Cerebral Angiography
Stroke Subakut
• Untuk mengkonfirmasi sifat alamiah dan
derajat keparahan dari patologi serebral.
• Sangat baik untuk melihat derajat stenosis
terutama pada prosedur pembedahan
(endovaskuler)
• Baik untuk diagnosis vaskulitis, diseksi, moya
moya desease
Cerebral Angiography
47
Ultrasonography
• Identifikasi arteri dan oklusi pembuluh darah cerebral.
• Dua prinsip
– echo impulse technique
• B-mode images
• morphologi struktur dalam lumen vaskuler dan jar sekitar.
• Membutuhkan gelombang ultra sound yang tinggi
• Evaluatsi pada karotis servikal dan arteri vertebral
• Tidak dapat memberikan gambaran morfologis pembuluh darah
intrakranial secara detail.
– Doppler technique.
• Melihat kecepatan aliran darah, digunakan untuk melihat derajat
stenosis
• Metode stu-satunya untuk memeriksa aliran darah intracranial
Hyperacute stroke
• MRI
– Pilihan utama
• MRA dengan ultrasound
– Sensitif dan spesifik untuk identifikasi oklusi dan stenosis
arteri
• CTA
– Digunakan apabila tidak dapat dilakukan MRI
53
Ringkasan
• Terapi r-TPA diberikan dalam waktu 3jam setelah serangan
stroke iskemik .
• NECT/MRI digunakan untuk deteksi perdarahan .
• Perlu dipertimbangkan :
- Diferensial diagnosis
- availabilitas dan reliabilitas tehnik
- waktu dilakukan,
- tenaga ahli,
- interpretasi,
- biaya,
- monitoring dan kenyamanan pasien
KORELASI KLINIS DAN
IMAGING
TERIMAKASIH
55
56
57