Anda di halaman 1dari 30

Referensi Artikel

CT SCAN KEPALA PADA KASUS


EMERGENSI
Tharra Audreya G992003144
Vita Pertiwi G992003154
Tinet Endah Rinani G992003147

Pembimbing Referensi Artikel


 
 
dr. Sulistyani Kusumaningrum, Sp.Rad(K) RI, M.Sc.
Daftar Isi

A B c
Definisi Cara kerja, Tujuan dan Indikasi kontraindikasi
manfaat

d e F
Komplikasi CT scan kepala normal CT scan kepala emergensi
Definisi CT Scan

Computer Tomography (CT) Scanner


merupakan teknik pencitraan medis non-
invasif untuk menghasilkan gambaran tubuh
berdasarkan penyerapan sinar-x yang
kemudian ditampilkan pada layar monitor
hitam putih untuk tujuan diagnostik.
Prinsip Kerja

● Penyinaran khusus yang dihubungkan ke


komputer berfungsi memperoleh penampang-
lintang badan.
● Pasien dibaringkan diatas suatu meja khusus
yang secara perlahan-lahan dipindahkan ke
dalam cincin CT Scan.
● Scanner berputar mengelilingi pasien pada saat
pengambilan sinar rontgen.
● Waktu proses scanning berkisar dari 45 menit-1
jam
● Suatu sinar sempit (narrow beam) yang
dihasilkan oleh X-ray
● Sinar X-ray yang telah dideteksi oleh detektor
kemudian dikonversi menjadi arus listrik yang
kemudian ditransmisikan ke komputer dalam
bentuk sinyal.
● Setelah diperoleh arus listrik dan sinyal aslinya,
maka sinyal tadi dikonversi ke bentuk digital
agar diolah oleh komputer sehingga membentuk
citra yang sebenarnya.
● Hasilnya dapat dilihat langsung pada monitor
komputer ataupun dicetak ke film.
Tujuan dan Manfaat
● Saat ini CT telah menjadi alat penting dalam pencitraan medis untuk
melengkapi sinar-X dan ultrasonografi medis.
● CT scan digunakan untuk pengobatan, pencegahan atau skrining
penyakit, misalnya :
1. CT kolonografi, misalnya untuk orang dengan risiko tinggi kanker
usus besar
2. Pemindaian jantung dan pembuluh darah (CT-angiography), untuk orang
dengan risiko tinggi penyakit jantung.
Tujuan dan Manfaat

3. CT scan dapat digunakan untuk


mendapatkan gambaran dari jaringan
lunak, panggul, paru-paru, otak,
abdomen, dan tulang.
4. CT sering digunakan untuk
mendiagnosis banyak kanker, seperti
kanker hepar, paru-paru, dan
pankreas.
Tujuan dan Manfaat

5. Pemindaian kepala dapat memberikan informasi penting


tentang otak, misalnya, jika ada pendarahan,
pembengkakan, atau tumor.
6. CT scan juga dapat menunjukkan adanya laserasi pada
limpa, ginjal, atau hati.
Tujuan dan Manfaat

7. CT scan juga dapat membantu dokter menilai


penyakit pada tulang, kepadatan tulang, dan
keadaan tulang belakang pasien.
8. CT scan juga dapat memberikan data penting
tentang cedera tangan, kaki, dan struktur
kerangka pasien lainnya. Bahkan tulang kecil
terlihat jelas, serta jaringan di sekitarnya
Indikasi

● mendiagnosis, mempersempit diagnosis banding, dan memastikan


kecurigaan. Selain itu, juga dapat digunakan untuk skrining kanker,
penentuan stadium, dan tindak lanjut.
Otak: tumor, hematoma traumatis atau spontan, stroke, edema, fraktur
tengkorak, kalsifikasi, malformasi arteriovenosa, hidrosefalus, sinusitis,
dan empiema
Kontraindikasi dan kompllikasi
Kontraindikasi Komplikasi
● Hamil ● Kanker
● Alergi kontras ● Leukimia
● Gangguan ginjal ● Reaksi Alergi
● Hipertiroidisme ● Nefropati
● Gagal ginjal
CT scan kepala normal
Fraktur tulang tengkorak

Fraktur linear Fraktur basis cranii


Fraktur depresi
Contusio cerebri

Pada kasus kontusio cerebri dapat terjadi deficit neurologis tergantung dari lokasi kontusio
cerebri. Pada CT scan akan didapatkan gambaran hiperdens karena pada jaringan yang memar
akan terjadi akumulasi cairan sehingga akan tampak sebagai gambaran hiperdens
Intracranial hemorage
Hematoma epidural (EDH)

Hematoma epidural terjadi karena robeknya arteri meningea media yang sering kali berhubungan dengan
terjadinya trauma. Pada pemeriksaan CT scan akan didapatkan massa hiperdens ekstrakranial
bikonveks. Gambaran bikonveks ini dapat terjadi karena akumulasi darah terjadi diluar selaput otak
sehingga gambarannya akan tampak sebagai massa bikonveks. Adanya kalsium pada darah
menyebabkan sinar dipantulkan kembali dan mengahsilkan gambaran hiperdens
Intracranial hemorage
Hematoma subdural (SDH)

Hematoma subdural terjadi karena robeknya bridging vein diantara duramater dan arachnoid. Pada CT scan akan
tampak lesi berbentuk konkaf (satu sisi cembung satu sisi cekung, seperti bulan sabit). SDH akut akan memberikan
gambaran hiperdens sedangkan pada SDH kronis akan memberi gambaran hipodens
Intracranial hemorage
Hematoma subarachnoid (SAH)

Perdarahan subarachnoid biasanya berhubungan dengan terjadinya trauma seperti laserasi, kontusio otak, dan
komplikasi perdarahan intraventrikuler. Perdarahan terjadi di antara arachnoid dan piamater sehingga mengisi ruang
subarachnoid. Pada CT scan akan tampak lesi hiperdens (akut) atau hipodens (subakut) yang mengisi ventrikel dan
sisterna cerebri
Intracranial hemorage
Hematoma intraceberal (ICH)

Perdarahan pada parenskim dapat terjadi secara sekunder karena kontusio atau berhubungan dengan diffuse axonal
injury dimana biasanya terjadi pada tempat yang dalam di basal ganglia, thalamus, dan jaringan parasagittal.
Hematoma intraparenkim yang terjadi karena proses traumatic terjadi karena adanya robekan pada pembuluh-
pembuluh darah intreaparenkimal otak
Intracranial hemorage
Hematoma intraventrikel (IVH)

Perdarahan intraventrikuler biasanya terjadi karena trauma dan biasanya merupakan perdarahan
sekunder dari perdarahan di basal ganglia dan kontusio. Pada CT scan akan tampak lesi hiperdens
pada ventrikel
Diffuse axonal injury
Pada CT scan dapat tampak gambaran
Diffuse axnal injury (DAI) merupaja kerusakan akson luas
perdarahan kecil berukuran 5-15 mm di
pada otak akibat trauma, hipoksia, iskemia, maupun substansia alba, perbatasan substansia alba dan
nigra, maupun di substansia nigra. DAI akan
hipoglikemia
lebih jelas dengan pemeriksaan MRI

1. Grade I : DAI ringan yang ditandai dengan adanya


peruabahn white matter yang sangat kecil pada korteks
cerebri, korpus kalosum, dan batang otak.
2. Grade II: DAI sedang yang ditandai adanya lesi fokal di
korpus kalosum yang jelas
3. Grade III : DAI beat yang ditandai dengan DAI grade II
disertai lesi tambahan di batang otak.
Edema cerebri

Pada CT scan kasus edema otak akan tampak sebagai area


dengan penurunan densitas dan hilangnya substansia
alba/grisea. Sulkus dan girus cerebri juga sulit diidentifikasi.
Kasus edema cerebri sering kali dikuti oleh peningkatan
TIK sehingga akan menunjukkan gambaran girus yang
pipih, sulkus menyempit, maupun kompresi ventrikel
Iskemia cerebri

Pemeriksaan CT scan non kontras merupakan pemeriksaan


penunjang paling awal pada stroke yang paling sering
dilakukan. Pada iskemi tahap awal gambaran CT scan dapat
menunjukkan adanya lesi hipodens, hilangnya diferensiasi
srea putih dan area abu-abu otak, cortical swelling, dan
menghiangnya sulcus (sebagai akibat dari adanya soft tissue
swelling). Penggunaan CT scan non kontras juga dapat
mendeteksi adanya hemoragik secara cepat, namun pada
iskemi tahap lanjut CT scan memiliki sensitivitas dan
spesiisitas yang lebih rendah untuk mendeteksi perubahan
yang terjadi, sehingga sebaiknya dilanjutkan dengan CT scan
dengan kontras, MRI, dll
Corpus alienum

Imaging dengan CT scan pada kasus korpus alienum


khususnya di otak dapat meliat perkiraan vaskularisasi
yang terlibat, proses inflamasi, abses, maupun
granuloma yang terbentuk. Selain itu posisi dari
korpus alienum juga dapat diperkirakan dengan baik.
Kemampuan CT scan untuk mendeteksi korpus
alienum memiliki sensitivitas sebesar 68% dan
spesifisitas 98%
Daftar Pustaka
● Ramadhani, P., 2006. Elektronika Kedokteran "CT Scanner". [ebook] Makassar: Universitas Hasanuddin, pp.1-12.
Available at: https://web.unhas.ac.id/tahir/Bahan-Kuliah/Biomedical.pdf> [Accessed 4 May 2021].
● Nibib.nih.gov. 2021. Computed Tomography (CT). [online] Available at: <https://www.nibib.nih.gov/science-
education/science-topics/computed-tomography-ct> [Accessed 4 May 2021].
● Won, Hye-Sung & Chun, Hoo & Lee, Kyungji. (2011). Retroperitoneal smooth muscle tumor of uncertain malignant
potential after hysterectomy: A case report. Journal of medical case reports. 5. 214. 10.1186/1752-1947-5-214.
● Brazier, Y., 2018. CT scan or CAT scan: How does it work?. [online] Medicalnewstoday.com. Available at :
https://www.medicalnewstoday.com/articles/153201 [Accessed 4 May 2021].
● Patel, PR. De Jesus, O. 2021. CT Scan. In StatPearls. Treasure island. StatPearls Publishing.
● Renowden, S. 2012. Normal anatomu of the brain on CT and MRI with a few normal variants.Practical neurology 12:225-
233
● Martin RM, Wright MJ, Lutkenhoff ES, Ellingson BM, Van Horn JD, Tubi M, Alger JR, McArthur DL, Vespa PM,
Traumatic hemorrhagic brain injury: impact of location and resorption on cognitive outcome. J Neurosurg. 2017 Mar;
126(3):796-804.
● Talbott JF, Gean A, Yuh EL, Stiver SI. Calvarial fracture patterns on CT imaging predict risk of a delayed epidural
hematoma following decompressive craniectomy for traumatic brain injury. AJNR Am J Neuroradiol. 2014;35:1930–1935
● Ivamoto HS, Lemos HP Jr, Atallah AN, Surgical Treatments for Chronic Subdural Hematomas: A
Comprehensive Systematic Review, World Neurosurg. 2016 Feb; 86():399-418.
● Marder CP, Narla V, Fink JR, Tozer Fink KR. Subarachnoid hemorrhage: beyond aneurysms. AJR Am J
Roentgenol. 2014 Jan; 202(1):25-37.
● Heit JJ, Iv M, Wintermark M. Imaging of Intracranial Hemorrhage. J Stroke. 2017 Jan;19(1):11-27. doi:
10.5853/jos.2016.00563. Epub 2016 Dec 12. PMID: 28030895; PMCID: PMC5307932.
● Mata-Mbemba D, Mugikura S, Nakagawa A, Murata T, Kato Y, Tatewaki Y, et al. Intraventricular hemorrhage
on initial computed tomography as marker of diffuse axonal injury after traumatic brain injury. J
Neurotrauma. 2015 Mar 1. 32 (5):359-65
● Sorby-Adams AJ, Marcoionni AM, Dempsey ER, Woenig JA, Turner RJ. The Role of Neurogenic
Inflammation in Blood-Brain Barrier Disruption and Development of Cerebral Oedema Following Acute
Central Nervous System (CNS) Injury. Int J Mol Sci. 2017 Aug 17;18(8)
● Nehring SM, Tadi P, Tenny S. Cerebral Edema. [Updated 2021 Jan 31]. In: StatPearls [Internet]. Treasure
Island (FL): StatPearls Publishing; 2021 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537272/
● Lin MP, Liebeskind DS. Imaging of Ischemic Stroke. Continuum (Minneap Minn). 2016 Oct;22(5,
Neuroimaging):1399-1423. doi: 10.1212/CON.0000000000000376. PMID: 27740982; PMCID: PMC5898964
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai