Oleh:
AMELIA REGITA
NIM: 1815471042
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
HALAM JUDUL.............................................................................................
LEMBAR RINGKASAN...............................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................
BIODATA PENULIS.....................................................................................
LEMBAR PERSETUJUAN ……………………………………………….
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………
LEMBAR PERNYATAAN………………………………………………...
DAFTAR ISI…………………………………………………………………
DAFTAR TABEL………………………………………………………….
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………......
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………….
DAFTAR SINGKATAN…………………………………………………. ..
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................
A. Latar Belakang .......................................................................
B. Rumusan Masalah ..................................................................
C. Tujuan penyusunan................................................................
1. Tujuan Khusus...................................................................
2. Tujuan khusus....................................................................
D. Ruang Lingkup........................................................................
E. Manfaat ...................................................................................
1. Manfaat teoritis…………………………………..
2. Manfaat praktis……………………………………
1. Data Subyektif....................................................................
2. Data Obyektif.....................................................................
3. Assements .........................................................................
4. Planning ………………………………………………..
5. Implementasi……………………………………………
BAB IV PEMBAHASAN..........................................................................
BAB V PENUTUP...................................................................................
A. Simpulan.................................................................................
B. Saran.......................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN....................................................................................................
BAB l
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat secara menyeluruh mencakup fisik, mental
dan kehidupan sosial yang berkaitan dengan alat fungsi serta proses reproduksi. yang pemikiran
kesehatan reproduksi bukannya kondisi yang bebas dari penyakit melainkan bagaimana
seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan sebelum dan sesudah
Menstruasi adalah proses alamiah yang terjadi pada setiap perempuan. Mentsruasi merupakan
perdarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ kandungannya telah berfungsi
dengan matang. Pada umunya remaja akan mengalami menarche pada usia 12 sampai dengan 16
tahun.). Periode ini akan mengubah prilaku dari beberapa aspek, misalnya psikologis dan lain
sebagainya. Pada wanita biasanya pertama kali mengalami menstruasi (menarche) pada usia 12-
16 tahun. Siklus menstruasi normal terjadi setiap 22-35 hari, dengan lamanya menstruasi selama
Desminorea merupakan suatu fenomena simptomatik meliputi nyeri abdomen, kram dan
sakit punggung. Gejala gastrointestinal seperti mual dan diare dapat terjadi sebagai gejala dari
menstruasi (rosyida desta ayu cahya,2020). dismenorea primer yaitu suatu kondisi yang
dihubungkan dengan siklus ovulasi dan mula timbul sejak menstruasi pertama kali dan akan
pulih sendiri berjalannya waktu, tepatnya setelah stabil hormon tubuh atau perubahan posisi
rahim setelah menikah dan melahirkan. nyeri haid itu normal tetapi bisa juga berlebihan jika
dipengaruhi oleh faktor psikis dan fisik, seperti stres, syok, penyempitan pembuluh darah,
penyakit yang menahun, kurang darah, dan kondisi tubuh yang menurun, gejala tersebut tidak
Dismenore mempengaruhi 40% sampai 70% dari wanita usia reproduksi. Kebanyakan
penderita dismenorea adalah usia muda (sarni,2019). Beberapa penelitian telah menunjukan
bahwa remaja dengan dismenore mengalami penurunan pada prestasi akademis, sosial dan
kegiatan olahraga. Dismenore yang paling sering terjadi adalah dismenore primer lebih dari 50%
wanita mengalaminya dan 10-15% diantaranya mengalami nyeri yang hebat sampai menggangu
aktivitas dan kegiatan sehari-hari. Biasanya dismenore primer timbul pada masa remaja, yaitu
sekitar 2-3 tahun setelah haid pertama dan terjadi pada umur kurang dari 20 tahun.
Menurut data World Health Organization (WHO) dalam penelitian idaningsih ayu.dkk
(2019) didapatkan kejadian sebesar 1.769.425 jiwa (90%) remaja mengalami dismenore dengan
10- 15%. WHO dalam penelitian Sulistyorini (2017) angka kejadian dismenore cukup tinggi
diseluruh dunia. Rata-rata insidensi terjadinya dismenore pada wanita muda antara 16,8–81%,
rata-rata di negara - negara Eropa dismenore terjadi pada 45-97% wanita, dengan prevalensi
terendah di Bulgaria (8,8%) dan tertinggi mencapai 94% di negara Finlandia. Prevalensi
dismenore tertinggi sering ditemui pada remaja wanita yang diperkirakan antara 20-90%. Sekitar
15% remaja dilaporkan mengalami dismenore berat (Sulistyorinin, 2017). Angka kejadian
dismenore di Indonesia terdiri dari 54,89% dismenore primer dan 9,36% dismenorea sekunder
(idaningsih ayu.dkk, 2019). Menurut penelitian Rosmiyati (2018) angka kejadian dismenorea
Hasil data di puskesmas tanjung harapan terdapat salah satu anak dengan dismenorea
tersebut ditemukan di BPM Sri Marjiyati S.ST. berdasarkan penjelasan diatas ternyata
dismenorea dapat berdampak buruk pada kesehatan reproduksi wanita. Dampak yang
ditimbulkan dari gangguan menstruasi seperti dismenorea, dapat terjadi gangguan – gangguan
yang berhubungan dengan proses reproduksi wanita dan dapat berpengaruh pada wanita dalam
proses reproduksinya walaupun dismenorea tidak menimbulkan kematian tetapi siklusnya yang
datang tiap bulan menimbulkan terganggunya kualitas hidup dari seorang perempuan ,sehingga
sangat penting dilakukan asuhan agar wanita dapat menjalankan fungsi reproduksi secara
optimal.
Untuk mengatasi dismenore dapat dilakukan dengan metode farmakologi dan non
farmakologi. Terapi farmakologi yaitu terapi yang dapat membantu engurangi dismenorea
dengan mengkonsumsi obat anti peradang non streroid. Sedangkan terapi non farmokologi yaitu
terapi yang dapat membantu mengurangi dismenoria yang terdiri dari kompres panas ,masase,
distraksi, dan olahraga (senam dismenorea), aroma terapi dan masih banyak lagi. Solusi
melakukan penanganan secara ilmiah tanpa obat-obatan dalam mengatasi dismenorea primer
seperti melakukan senam yang 1,8% telah berhasil dalam penurunan intesitas nyeri dimenorea
pada wanita. Pada penelitian rahayu (2016) mengenai efektifitas senam dismenorea pada
perubahan derajat nyeri dari 60 responden yang diteliti, 28.3% mengalami dismenorea berat ,
sebelum melakukan senam dismenorea , dan setelah melakukan senam dismenorea terdapat
penurunan menjadi 15% selan itu terdapat 1 responden yang mengalami dismenorea tingkat
ringan setalah melakukan senam dismenorea rasa nyeri tersebut menghilang (tidak lagi
mengalami dismenorea). Berdasarkan jumblah kasus yang selalu ada sehingga perlu penanganan
khusus untuk mengatasinya penulis terdorong untuk mengkaji permasalahan pada wanita yang
mengalami dismenorea untuk melakukan asuhan kebidanan dari yang didapatkan dan sebaga
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis mengambil perumusan masalah yaitu
“Apakah Asuhan kebidanan kesehatan reproduksi Nn. L di usia 18 tahun dengan disemnorea
promer”
C. Tujuan
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
d. Mampu Melakukan evaluasi asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada Nn. L dengan
e. Mampu Mendokumentasikan asuhan kebidanan yang telah dilakukan pada Nn. L dengan
D. Ruang lingkup
1. Sasaran
Saran asuhan kebidanan adalah Nn. L usia 18 tahun dengan kasus dismenorea primer
2. Tempat
Lokasi yang dipilih untuk memberikan asuhan kebidanan ini adalah di PMB Sri Marjiyati
3. Waktu
Waktu yang diperlukan mula dari penyusunan proposl asuhan kebidanan dalam plaksanaan
E. Manfaat
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dapat memberikan sumbangan positif dan gambaran bagi peneliti yang ada
hubungan nya dengan status sosial ekonomi dan lainya, yang dpat mempengaruhi kesehetan
repoduksi pada remaja dengan melakukan senam dismenorea pada remaja usia 18 tahun.
2. Manfaat praktis
Adapun manfaat praktis yang dapat diperoleh memberikan informasi kepada tenaga
kesehetan setempat mengenai kesehatan reproduksi remaja di wilayah Desa tanjung harapan
TINJAUAN TEORI
A. Kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sejahtera fiisk, mental, dan sosial secara utuh
tidak semata – mata bebas dari penyakit atau kecacatan dalam suatu yang berkaitan dengan
system reproduksi, fungsi dan prosesnya (WHO). Kesejahteran reproduksi adalah keadaan
sempurna fisik, mental dan kesejahteraan social dan tidak semata – mata ketiadaan penyakit atau
kelemahan, dalam segala hal yang berkaitan dengan system reproduksi dan fungsi serta proses
(ICPD,1994).
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat mental, fisik dan kesejahteraan sosial
secara utuh pada semua hal yang berhubungan dengan system dan fungsi serta proses
vreproduksidan bukan hanya kondisi yang bebas dari penyakit dan kecacatan serta dibentuk
berdasarkan perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan spiritual dan material yang
layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, spiritual yang memiliki hubungan yang serasi,
selaras dan seimbang antara anggota keluarga dan antara keluarga dengan masyrakat dan
dan persalinan serta aman mendapatkan bayi tanpa resiko apapun (Well health mother baby) dan
Kesehatan reproduksi adalah suatu keadaan sehat secara menyeluruh mencakup fisik, mental
dan kehidupan sosial yang berkaitan dengan alat, fungsi serta proses reproduksi yang pemikiran
kesehatan reproduksi bukannya kondisi yang bebas dari penyakit melainkan bagaimana
seseorang dapat memiliki kehidupan seksual yang aman dan memuaskan sebelum dan sesudah
Kesehatan reproduksi adalah merupakan hal yang sangat penting baik bagi individu maupun
B. Menstruasi
1. Pengertian
Menstruasi adalah proses alamiah yang terjadi pada setiap perempuan. Mentsruasi
merupakan perdarahan yang teratur dari uterus sebagai tanda bahwa organ kandungannya telah
berfungsi dengan matang. Pada umunya remaja akan mengalami menarche pada usia 12 sampai
dengan 16 tahun.). Periode ini akan mengubah prilaku dari beberapa aspek, misalnya psikologis
dan lain sebagainya. Pada wanita biasanya pertama kali mengalami menstruasi (menarche) pada
usia 12-16 tahun. Siklus menstruasi normal terjadi setiap 22-35 hari, dengan lamanya menstruasi
Menstruasi atau haid adalah perdarahan secara periodic dan siklik dari uterus, disertai
pelepasan ( deskuamasi ) endometrium. Proses terjadinya menstruasi ini terjadi melalui empat
tahap yaitu fase menstruasi, fase ploriferasi, fase luteal/ sekresi, dan fases iskemik
2. Fisologi Menstruasi
a. Stadium menstruasi
Stadium ini berlangsung selama 3- 7 hari. Pada saat itu, endometrium (selaput rahim)
b. Stadium poliferasi.
Stadium ini berlangsung pada 7-9 hari. Dimulai sejak berhentinya darah menstruasi
sampai hari ke 14. Setelah menstruasi berakhir. Dimulailah fase poliferasi dimana
perlekatan janin. Dalam fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke -14
dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi ).
c. Stadium sekresi
Stadium sekresi berlangsung 11 hari. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya
endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin
ke rahim)
d. Stadium premenstruasi
Stadium yang berlangsung selama 3 hari. Ada infiltrasi sel – sel darah putih, bisa sel
bulat, stroma mengalami desintegrasi dengan hilangnya cairan dan secret sehingga
akan terjadi kolaps dari kelenjar dan arteri. Pada saat ini terjadi vasokontriksi,
kemudian pembuluh darah berelaksasi dan akhirnya pecah. (Rosyida desta ayu
cahya, 2020)
Hormon – hormon yang akan mempengaruhi terjadinya haid pada seorang wanita
yaitu follicle stimulating hormone (FSH) yang dikeluarkan oleh hifosis, estrogen
yang akan dihasilkan oleh ovarium, luteinizing Hormone (LH) yang dihasilkan oleh
b. Faktor enzim
Enzim hidrolik yang ada pada endometrium akan merusak sel yang berperan dalam
c. Faktor vascular
endometrium, akan timbul statis dalam vena – vena serta saluran – saluran yang
menghubungkan dengan arteri, dan akhirnya terjadi nekrosis dan perdarahan dengan
d. Faktor prostagaldin
1) Apabila haid tidak pernah teratur sejak semula walau telat melewati tahun-tahun
gangguan pada organ reproduksi, terutama jika rasa nyeri itu semakin lama akan
3) Jika darah mengalir sangat berlebihan sehingga membutuhkan pembalut lebih dari
12 dalam sehari.
Warna darah kelihatan tidak seperti biasa, menjadi lebih kecoklatan atau merah darah
4. Siklus menstruasi
Umumnya siklus menstruasi terjadi secara periodic setiap 28 hari (ada pula setiap 21 dan
30 hari ), yaitu pada hari 1-14 terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer yang di
rangsang oleh hirmon FSH. Pada saat tersebut, sel oosit primer akan membelah dan
menghasilkan ovum yang haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel de graaf yang
matang, folikel ini juga menghasilkan hormon estrogen yang merangsang keluarnya LH dari
hipofisis. Estrogen yang keluar berfungsi merangsang perbaikan dinding uterus, yaitu
endometrium yang habis terkelupas saat mensruasi. Selain itu ekstrogen menghambat
folike de graaf yang matang untuk mengadakan ovulasi yang terjadi pada hari ke -14. Waktu
disekitar terjadinya ovulasi disebut fase esterus. (rosyida desta ayu cahya,2020)
Selain itu, LH merangsang folikel yang telah kosong untuk berubah menjadi bahan kuning
(corpus luteum). Badan kuning menghasilkan hormon progesterone yang berfungsi mempertebal
lapisan endometrium yang kaya dengan pembuluh darah untuk mempersiapkan datangnya
embrio. Periode ini disebut fase luteal. Selain itu, progesterone juga berfungsi menghambat
pembentukan FSH dan LH, akibatnya korpus luteum mengecil dan menghilang. Pembentukan
menjadi mengering dan selanjutnya akan terkelupas dan terjadilah perdarahan atau fase
menstruasi. Oleh karena itu ada progesterone, maka FSH mulai terbentuk lagi dan terjadilah
Gambar 1
persiapan preovulasi (Sumber . rosyida desta ayu cahya,2020)
Berikut adalah gambar dari siklus menstruasi dimana siklus menstruasi ini melibatkan kompleks
hipotalamus – hipofisis – ovarium. Dan perubahan kadar hormon selama siklus menstruasi.
Gambar 2
siklus menstruasi (Sumber . rosyida desta ayu cahya,2020)
Masa subur adalah masa dimanai akan terjadi kehamilan pada saat fertilisasi. Pada masa itulah
sel telur yang dihasilkan berada dalam keadaan siap untuk dibuahi.
Contoh : bila seorang wanita mendapatkan menstruasi pada tanggal 5 april dengan daur
menstruasi 28 hari, maka masa suburnya adalah 5+28-14-19 mei (ovulasi). Masa subur ini
diperkirakan berlangsung selama 1 minggu. Maka masa subur wanita tersebut dimulai sejak 16
april- 22 april, yatu 3 hari sebelum hari subur dan 3 hari setelah hari subur.
Gambar 3
daur menstruasi (Sumber rosyida desta ayu cahya,2020)
5. Gangguan menstruasi
Konsep difungsi menstruasi secara umum adalah terjadinya gangguan dari pola perdarahan
(menstruasi yang jarang), polymenorrhea (mensruasi yang sering), amenorrehea (tidak haid
sama sekali). Disfungsi menstruasi ini berdasarkan fungsi dari ovarium yang berhubungan
dengan anovulasi dan gangguan fase luteal. Disfungsi ovarium tersebut dapat menyebabkan
gangguan pola menstruasi. Lamanya menstruasi dapat dipengaruhi oleh dysmenorhea atau gejala
lain seperti sindrom premenstruasi. Gangguan perdarahan menstruasi dapat menimbulkan resiko
patologis apabila dihubungkan dengan banyaknya kehilangan darah, menganggu aktivitas sehari-
hari, adanya indikasi inkompatibel ovarium pada saat konsepsi atau adanya tanda- tanda kanker.
a. Amenorrhea adalah tidak adanya menstruasi. Kategori Amenorrhea primer jika pada
adanya menstruasi selama enam bulan atau selama tiga kali tidak menstruasi sepanjang
tidak ada menstruasi dalam rentang waktu 90 hari. Amenorrhea sering terjadi pada
wanita yang sedang menyusui, tergantung frekuensi menyusui dan satus nutrisi dari
wanita tersbut.
b. Oligomenorrhea adalah tidak adanya menstruasi untuk jarak interval yang pendek atau
c. Polymenorhea adalah sering menstruasi yaitu jarak siklus menstruasi yang pendek
d. Defek fase luteal yaitu tidak adekuatnya sekresi atau kerja dari hormon progesterone
sehingga menganggu proses suklus menstruasi di ensometrium. Defek pada fase luteal ini
sering ditemukan pada wanita yang mengalami infertilitas dan abortus spontan yang
a. Berat badan
Berat badan dan perubahan berat badan mempengaruhi fungsi menstruasi. Penurunan
berat badan akut dan sedang menyebabkan gangguan pada fungsi ovarium,
tergantung derajat tekanan pada ovarium dan lamanya penurunan berat badan.
Kondisi patologis seperti berat badan yang kurang atau kurus dan anorexia nervosa
b. aktifitas fisik
tingkat aktivitas fisik yang sedang dan berat bisa membatasi fungsi menstruasi. Atlet
wanita seperti pelari, senam balerina memiliki resiko untuk mengalami amenorrhea,
anovulasi dan defek fase luteal. Aktifitas fisik yang berat merangsang inhibisi
c. Stres
dalam hipotalamus melalui perubahan prolaktin dan endogenous opiat yang bisa
mempengaruhi elevasi kortisol basal dan menurunkan hormon lutein (LH) yang
mengakibatkan amenorrhea.
d. Diet
anovulasi, penurunan respon hormon pituitary, fase folikel yang pendel, tidak
rendah kalori seperti daging merah dan rendah lemak berhubungan dengan
amenorrhea.
Beban kerja yang berat berhubungan dengan jarak menstruasi yang panjang
dibandingkan dengan beban kerja ringan dan sedang. Wanita yang berkerja di
wanita yang bekerja perakntoran. Paparan suara bising di pabrik dan keteraturan dari
beberapa obat anti kanker (obat sitotoksik) merangsang gagalnya proses di ovarium
termasuk hilangnya folike-folikel, anovulasi, oligomenorrhea dan amonerrhea,
dengan gangguan pada metabolisme esterogen sehingga terjadi elevalasi folikel pada
fase plasma esterogen dan progesteroe. Faktor tersebut menyebabkan infertilitas dan
menopause yang lebih cepat. Hasil penelitian pendahuluan dari merokok bisa juga
Interaksi manusia dan lingkungan merupakan siklus yang sinkron. Proses interaksi
tersebut melibatkan fungsi hormonal. Salah satu fungsi hormonal adalah hormon-
hormon reproduksi. Adanya pherohormon yang dikeluarkan oleh setiap individu yang
dapat mempengaruhi prilaku individu lain melalui persepsi dari penciuman baik
melalui interaksi dengan individu jenis kelamin sejenis maupun lawan jenis, serta
dapat menurunkan varibilitas dari siklus menstruasi dan sinkronisasi dari onset
menstruasi.
g. Ganguan endokrin
Adanya penyakit- penyakit endokrin seperti diaetes, hipertiroid, serta hipertiroid yang
h. Gangguan perdarahan
jumblah perdarahan meliputi pola actual perdarahan, fungsi ovarium, dan adanya
kondisi patologis. Abnormal uterin bleeding (AUB) adalah suatu keadaan yang
1) Menorraghia, yaitu kondisi perdarahan yang terjadi regular dalam interval yang
2) Metrorraghia, yaitu kondisi perdarahan dalam interval irregular, durasi dan aliran
darah berlebihan.
suatu kondisi kehilangan darah lebih dari 80 ml per menstruasi. Faktor gangguan
ddefinisikan sebagai suatu kondisijk perdarahan lebih dari 7-8 hari. Namun hasil
i. dismenorea
pada saat menstruasi wanita terkadang mengalami nyeri. Sifat dan tingkat rasa nyeri
bervariasi, mulai dari yang ringan hingga yang berat. Kondisi tersebut dinamakan
dismenorea yaitu suatu keadaan nyeri yang hebat dan bisa menganggu aktivitas
sehari- hari.
C. Dismenoria
1. pengertian
dismenorea merupakan suatu fenomena simptomatik meliputi nyeri abdomen, kram dan
sakit punggung. Gejala gastrointestinal seperti mual dan diare dapat terjadi sebagai gejala dari
2. Klasifikasi dismenorea
a. desmenorea primer
dismenorea primer yaitu suatu kondisi yang dihubungkan dengan siklus ovulasi dan mula
timbul sejak menstruasi pertama kali dan akan pulih sendiri berjalannya waktu, tepatnya
setelah stabil hormon tubuh atau perubahan posisi rahim setelah menikah dan melahirkan.
nyeri haid itu normal tetapi bisa juga berlebihan jika dipengaruhi oleh faktor psikis dan
fisik, seperti stres, syok, penyempitan pembuluh darah, penyakit yang menahun, kurang
darah, dan kondisi tubuh yang menurun, gejala tersebut tidak membahayakan kesehatan.
b. Desminore sekunder yaitu sebuah kelaninan secara anatomi pada organ reproduksinya
yang mengakibatkan seorang perempuan mengalami nyeri haid atau terdapat penyakit
yang menetap, seperti wanita yang menderita infeksi rahim, kista atau polip, tumor
sekitar kandungan, serta kelainan kedudukan rahim yang mengganggu organ dan jaringan
3. Patofisiologis
Dahulu banyak faktor yang dihubungkan dengan kejadian dismenore, misalnya saja seperti
keadaan emosional/psikis, obstruksi kanalis servikalis, ketidak seimbangan endokrin, dan alergi.
Namun sekarang peningkatan kadar prostagaldin berdampak pada peningkatan kontraktilitas dari
otot uterus. Nyeri ini dihasilkan ketika pada otot uterus mengalami iskemi akibat dari efek
vasokontriksi yang dihasilkan prostaglandin. Konsentrasi prostaglandin selama siklus haid terjadi
peningkatan yang bermakna. Ditemukan kadar PGE2 dan PGF2α sangat tinggi dalam
endometrium, myometrium dan darah haid wanita yang menderita nyeri haid primer.
Cunningham (2013) menyatakan bahwa 2 hari pada saat awal seorang perempuan mengalami
haid merupakan konsentrasi tertinggi dari kadar prostaglandin yang mengakibatkan seorang
Pada usia kurang dari 11 tahun, jumblah folikel folikel-folikel ovary primer masih dalam
Kesiapan sendiri lebih banyak dihubungkan dengan faktor psikologis. Talamus dan
koteks merupakan bagian dari otak yang bertugas menyampakan rasa nyeri. Derajat
penderita yang dialami akibat rangsangan nyeri sendiri dapat tergantung pada latar
belakang pendidikan penderita pada dismenore, faktor pendidkan dan faktor psikologis
sangat berpengaruh. Nyeri dapat ditimbulkan atau diperberat oleh keadaan psikologis
penderita.
Siklus haid yang normal adalah jika seorang wanita memiliki jarang haid yang setiap
bulannya relatif tetap yaitu 28 hari. Jika mengalami perbedaan terhadap siklus haid maka
biasanya siklus haid tersebut tetap pada perkiraan 21-35 hari, jumblah siklus haid
tersebut dihitung mulai dari haid pertama hingga haid bulan berikutnya. Selama haid
dilihat dari darah keluar sampai bersih antara 2-10 hari. Ketika seorang perempuan
mengeluarkan darah dari organ reproduksinya dalam waktu sehari saja, maka perempuan
belum dikatakan mengalami haid, namun setelah lebih dari 10 hari dapat dikategorikan
sebagai gangguan
Jumblah darah haid biasanya 50 ml – 10 ml atau tidak lebih dari 5 kali ganti pembalut
darah, jika darah yang dikeluarkan sangat banyak dan cepat maka enzim yang dilepaskan
e. Merokok
Nikotin pada rokok meyebabkan pematangan ovum (sel telur) hal inilah yang diduga
menjadi penyebabnya sulitnya terjadi kehamilan pada wanita yang merokok. Selain itu
nikotin juga meyebabkan gangguan haid pada wanita perokok. Hal ini menyebabkan
metabolisme estrogen pada perempuan menjadi teganggu. Sebagai hormon yang salah
satu tugasnya mengatur proses haid, kadar estrogen harus cukup dalam tubuh gangguan
pada metabolismenya akan menyebabkan haid tidak teratur. Wanita perokok akan
mengalami nyeri lebih berat saat haid tiba. Pada dismenorea dan perokok pasif wanita
perokok pasif memiliki resiko 23 kali lebih besar untuk menderita dismenorea primer
f. Riwayat keluarga
Wanita yang memiliki ibu atau saudara perempuan yang menderita endometriosis
memiliki resiko besar terkena penyakit endometriosis. Hal ini disebabkan adanya gen
hipermenorea dan menoragia dapat mempengaruhi sistem hormonal tubuh. Tubuh akan
gangguan pertumbuhan sel endometrium. Kadar dari hormon estrogen dan progesteron
ini meningkat ketika sel-sel dari endometriosis juga mengalami peningkatan atau
tumbuh.
g. Kegemukan
Perempuan dengan obesitas biasanya mengalami anovulactory chronic atau haid tidak
teratur secara kronis hal ini mempengaruhi kesuburan, disamping juga faktor hormonal
yang ikut berpengaruh, perubahan hormonal atau perubahan pada sistem reproduksi bisa
terjadi akibat timbunan lemak pada perempuan obesitas timbunan lemak memicu
h. Konsumsi alkohol
Alkohol dapat meningkatkan kadar estrogen yang efeknya dapat memicu lepasnya
prostaglandin yang membuat otot-otot rahim berkontraksi (pramardika dwi dhita dkk,
2019).
i. Status nutrisi
Mengingat pada proses mentsruasi terjadi terjadi pengelupasan endometrium disertai
perdarahan, maka gizi harus menjadi perhatian saat menstruasi karena gizi pada saat
menstruasi mengantikan komponen darah yang hilang seperti zat besi dan juga
menstruasi harus memperhatikan pola makan seimbang sesuai kebutuhan. Gizi kurang
atau terbatas selain akan mempengaruhi pertumbuhan, fungsi organ tubuh, juga akan
menyebabkan terganggunya fungsi reproduksi, hal ini akan berdampak pada gangguan
haid, tetapi akan membaik bila asupan nutrisinya. Pada remaja wanita perlu
mempertahankan status gizi yang baik, dengan cara mengonsumsi makanan seimbang
karena sangat dibutuhkan pada saat haid, terbukti pada saat haid tersebut terutama fase
luteal akan terjadi peningkatann nutrisi , apabila hal ini diabaikan maka dampaknya akan
5. Derajat dismenorea
a. Dismenorea ringan merupakan dismenorea terjadi dalam waktu singkat dan penderita
tersebut dapat menjalankan kembali aktifitasnya tanpa merasa terganggu dari dimenorea
yang ia rasakan
b. Dismenorea sedang adalah ketika seorang penderita merasa terganggu dari nyeri yang ia
rasakan dan penderita tersebut ahkan memerlukan obat penghilang rasa nyeri, sehingga ia
c. Dismenorea berat membutuhkan pnderita untuk beristirahat beberap hari dan dapat
disertai sakit kepala, sakit pinggang, diare dan rasa tertekan (pramardika dwi dhito.dkk,
2019)
Gambar 4
(sumber pramardika dwi dhito.dkk, 2019)
6. Dampak disminorea
Nyeri haid berdampak buruk dan dapat mempengaruhi obsentisme dan menimbulkan
Dimenorea memang tidak terlalu berbahaya tetapi selalu dialami oleh penderitanya setiap bulan,
sehingga menjadi penderitaan bagi yang mengalaminya. Sebaiknya hal ini tidak boleh dibiarkan
karena kondisi ini merupakan salah satu penyebab endometriosis dimana hal ini dapat
menurunkan kesehatan, kualitas hidup dan kesuburan perempuan secara signifikan (pramardika
7. Penanganan
Untuk mengatasi dismenore dapat dilakukan dengan metode farmakologi dan non
farmakologi. Terapi farmakologi yaitu terapi yang dapat membantu engurangi dismenorea
dengan mengkonsumsi obat anti peradang non streroid. Sedangkan terapi non farmokologi yaitu
terapi yang dapat membantu mengurangi dismenoria yang terdiri dari kompres panas ,masase,
distraksi, dan olahraga (senam dismenorea), aroma terapi dan masih banyak lagi. Salah satu cara
yang sangat efektif untuk mencegah nyeri dismenore yaitu dengan melakukan olahraga.
memperlancar peredaran darah, olahraga teratur seperti berjalan kaki, jogging, berlari, bersepeda,
renang atau senam aerobik dapat memperbaiki kesehetan secara umum dan membantu menjaga
siklus menstruasi yang teratur. Olahraga setidaknya dilakukan tiga hingga empat kali dalam
adalah melakukan penanganan secara ilmiah tanpa obat-obatan dalam mengatasi dismenorea
primer seperti melakukan senam yang 1,8% telah berhasil dalam penurunan intesitas nyeri
dimenorea pada wanita. Salah satu cara yang sangsdat efektif untuk mencegah nyeri dismenore
yaitu dengan melakukan olahraga. Beberapa latihan dapat meningkatkan pasokan darah ke organ
reproduksi sehingga memperlancar peredaran darah. Pada penelitian rahayu (2016) mengenai
efektifitas senam dismenorea pada penurunan dismenorea mahasiswi D III kebidanan karawang
menyatakan bahwa terdapat perubahan derajat nyeri dari 60 responden yang diteliti, 28.3%
mengalami dismenorea berat , sebelum melakukan senam dismenorea , dan setelah melakukan
senam dismenorea terdapat penurunan menjadi 15% selan itu terdapat 1 responden yang
mengalami dismenorea tingkat ringan setalah melakukan senam dismenorea rasa nyeri tersebut
Senam merupakan gerakan yang sederhana namun membawa manfaat besar senam dapat
mengurangi kadar kolestrol dan lemak, menurunkun tekanan darah tinggi , melatih otot jantung,
senan membantu kita dalam memperbaiki hormone endorphin yang berfungsi dalam memperbaki
suasana hati, sehingga akan menurunkan rasa stres. Gerakan senam untuk mengurangi
dismenorea:
1) Diawali berdiri kemudian kaki dibuka lebar dan pinggul anda. Jari kaki kanan dan kiri
mengarah pada sudut 45 derajat. Tahan kedua kaki agar lurus sambil bertumpu pada
2) Tarik badan anda ke kanan sejauh yang anda bisa untuk mengatur panjangnya melalui
3) Tempatkan tangan kanan diatas atau dibawah lutut dan panjangkan lengan kiri
langsung diatas bahu. Putar pinggul kanan ke depan dan pinggul kiri ke belakang.
4) Tahan dalam 10 tarikan dan embusan napas untuk setiap sisi, selama 3 sampai 5 kali.
Tarik napas secara dalam selama 20 sampai 30 detik dan ulangi hingga 3 kali di
setiap sisi.
1) Posisikan tubuh anda dengan menekuk lutut kanan dan tempatkan ujung jari anda dari
tangan kanan anda dilantai atau di balok sejajar ke bawah bahu anda.
2) Angkat kaki kiri hingga ketinggian yang sama dengan pinggul, sementara kaki kanan
anda mulai diluruskan. Anda juga bisa mengankat kaki dan memperluas lengan kiri
3) Ambil nafas dalam-dalam, atahan posisi ini selama 10 sampa 15 detik dan ulangi
4) Posisi senam bentuk setengah bulan ini dapat membantu menghentikan perdarahan
masing masing ke samping. Gerakan senam ini dapat membantu meredakan nyeri
haid.
2) Setelah itu, letakan tangan anda dilantai dengan hadapan anda, buat bahu anda
serileks mungkin tahan selama 30 detik kemduian raih lengan anda dan lipat ke arah
depan.
3) Katupkan tangan membentuk posisi salam atau bisa juga anda tempatkan pada ujung
masing-masing kaki. Ketika melakukan gerakan ini maka otot paha, perut dan tulang
belakang akan tertarik. Dimana bagian –bagian tersebut merupakan bagian yang
4) Tahan pose ini selama 2 sampai 5 menit untuk mengurangi lelah tubuh dan mengatur
Gambar 8
(sumber pramardika dwi dhito.dkk, 2019)
1) Gerakan ini bisa dimulai dengan posisi duduk dengan telapak kaki anda menyentuh
2) Boleh lanjut dengan bersandar sehingga satu siku dilantai kemudian turunkan diri
anda sehingga punggung anda posisinya beristirahat dilantai. Tahap ini fokus saja
untuk merebahkan punggung anda ke matras atau lantai. Lengan anda harus berada
3) Tutup mata anda dan mulai bernafas secara teratur. Lakukan posisi ini selama yang
anda inginkan
4) Anda juga dapat menyelipkan bantal atau selimut dilipat dibawah lutut atau paha, jika
5) Lakukan pose ini selama 5 sampai 10 menit betnafas perlahan dan dalam untuk
membuka daerah panggul anda, mengurangi rasa kembung, kram, nyeri dan kelelahan
e. Sikap lilin
Gambar 9
(sumber pramardika dwi dhito.dkk, 2019)
Gerakan terakhir , Berbaring dengan mengankat pinggul hingga kaki lurus keatas ternyata
dapat mengatasi sakit kepala yang datang saat menstruasi. Gerakan ini bisa melancarkan
8. Upaya pencegahan
a. Kurangi stres
Cobalah untuk bersantai dan menikmati hidup refreshing sejenak dari rutinitas yang
b. Olahraga teratur
Olahraga merupakan kegiatan untuk mendapatkan status sehat. Diantara jenis olahraga
yang sangat populer adalah senam , karena senam merupakan olahraga yang murah
meriah sederhana tanpa menggunakan alat dengan mudah dapat dilakukan sendiri dalam
sehari-hari. Gerakan senam dapat dirancang untuk membentuk bagian tubuh tertentu
Menstruasi yang tidak teratur bisa juga disebabkan konsumsi makana pedas Dan
gorengan berlebih untuk itu hindari dua hal tersebut , batasi juga mengunyah permen
serta makanan manis diantaranya coklat dan kue. Makanan manis bisa membuat tubuh
menjadi gemuk hingga kelebihan berat badan dapat menjadi alasan siklus menstruasi
menjadi tidak teratur. Sehingga perubahan pola makan dapat membantu mencegah
kenaikan berat badan serta masalah mensruasi yang dihasilkan , hindari juga minuman
berkafein dan alkohol, menjaga pola makan yang baik dan teratur serta mengkonsumsi
1) Brokoli sayuran hijau ini sangat efektif untum memperlancar siklus menstruasi dan
2) Salmon , makanan ini merupakan sumber maknan yang sangat kaya kalsium dan
3) Sayuran berdaun hijau , sayuran berdaun hijau dapat melancarkan siklus menstruasi
4) Ikan dan minyak ikan , makanan ini kaya akan asam lemak omega 3 dan merkuri
yang baik untuk tubuh, asam lemak dan omega 3 melindungi pembuluh di ovarium
dari kerusakan yang dapat menunda menstruasi , dan dapat melancarkan siklus
menstruasi.
5) Almond , kacang almond dapat memperlancar siklus menstruasi karena kaya akan
6) Yogurt dapat dikonsumsi setiap hari karena kaya kalsium dan protein dapat
7) Telur , telur rebus kaya akan protein dan kalsium dan dapat mengatasi masalah
8) Jahe dan biji adas , meminum wedang jahe dengan madu 2 kali sehari dapat
membantu mengatur siklus menstruasi , biji adas dengan rasa mint yang menyegarkan
dianggap sebagai obat alami yang efektif mengatasi nyeri mentruasi (haryono rudi,
2016)
BAB III
PENDOKUMENTASIAN
TAHUN 2021
A. Kunjungan awal
1. DataSubjektif
Biodata pasien
Umur : 18 Tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMA
Pasien datang dan mengatakan terasa sakit pada perut , kram dan sakit pasien juga
mengatakan mual , pasien mengatakan sedang menstruasi dan setiap menstruasi pasien
mengatakan selalu merasakan sakit pada hari pertama sampai hari ketiga, pasien
Riwayat Haid
HPHT : 23-01-2021
Riwayat Obstetri
1) Nutrisi
Makan : makan 2-4 kali sehari dengan porsi sedang
2) Aktifitas : pasien mengatakan aktifitas seperti biasa pasien jarang keluar rumah
dikarena pandemi dan sekolah daring , jika menstruasi aktifitas menjadi terganggu
2. Data Objektif
Pemeriksaan umum
BB : 56 Kg
TD : 110/70 mmhg
N : 80X/menit
R : 20X/menit
S : 370C
Pemeriksaan Fisik
kepala dan wajah : normal tidak ditemukan kelainan, wajah sedikit pucat
Ekstremitas
Varises : Tidakada
3. Assement
- dismenorea primer
4. Planning
6. Menganjurkan pasien untuk menarik nafas dalam secara perlahan untuk relaksasi
7. Memberitahu pasien bahwa besok akan ada kunjungan untuk melalukan olahraga agar
N : 80x/menit
R : 20x/menit
S : 370C
berserat
S:
- pasien mengatakan masih sakit di bagian perut , terasa mulas dan kram , namun tidak
sesakit kemarin
O:
TD : 110/70 mmhg
N : 78x/ menit
R : 18x/menit
S : 36.6 0C
A:
- Menstruasi hari ke 2
- Dismenorea primer
P:
4. Kunjungan ulang
LEMBAR IMPLEMENTASI
WAKTU
N : 78x/ menit
R : 18x/menit
S : 36,60
mengurangi dismenorea
kanan.
punggung anda.
merengangkan leher.
anda.
anda.
membantu menghentikan
haid.
ke samping. Gerakan
7) Katupkan tangan
masing-masing kaki.
mentsruasi berrjalan
dalam anda.
merebahkan punggung
disisi tersebut.
j. Sikap lilin
4. Kunjungan ulang
11.00 wib
C. CATATAN PERKEMBANGAN II
S:
- Pasien mengatakan sudah mengikuti anjuran menjaga pola makan dan melakukan senam
O:
TD : 120/70 mmhg
R : 19x/menit
N : 78x/menit
S : 370C
A:
- Mentruasi hari ke 3
9. Memberitahu pasien bulan depan jika sudah akan datang menstruasi segera menghubungi
LEMBAR IMPLEMENTASI
WAKTU
N : 78x/menit
S : 370C
menstruasi.
berat.dikhawatirkan dianjurkan
LAMPIRAN - LAMPIRAN
Gambar 10 Gambar 11
Gambar 13
Gambar 12 Gambar 12
DAFTAR PUSTAKA
ingsih, s. s. (2017). faktor - faktor yang mempengaruhi dismenorea primer pada siswi SMA
PGRI 2 Palembang. jurnal penelitian, 5(1) 223-231.