Oleh:
TAHUN 2021
LEMBAR PENGESAHAN
____________________ ____________________
NIP : NIDN :
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaiakan laporan praktik kerja
tentang“ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN HIPERTENSI
PADA NY.R UMUR 35 TAHUN G3P2A0DI KLINIK H.SYAHRUDDIN”.
Dalam menyelesaikan laporan kasus ini, saya banyak mendapat masukan,
pengarahan, bantuan dan bimbingan, baik dalam bantuan moril maupun materi,
oleh karena itu pada kesempatan ini saya menyampaikan rasa terima kasih yang
terhormat kepada :
1. Ustifina Hasanah Hasibuan,SST.,M.Kes selaku Ketua Yayasan STIKes As
Syifa Kisaran
Syifa Kisaran
Syifa Kisaran
Akhir kata saya mengucapkan terima kasih yang terdalam atas terselesainya
semua.Amin
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. i
DAFTAR ISI................................................................................................ ii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................... iii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1...................................................................................................Latar
Belakang................................................................................... 1
1.2...................................................................................................Tujuan
Penelitian.................................................................................. 4
1.3...................................................................................................Manfaa
t Penelitian................................................................................ 5
BAB IIIPEMBAHASAN
3.1...................................................................................................Langka
h I. Identifikasi data dasar.........................................................42
3.2...................................................................................................Langka
h II. Identifikasi diagnosa masalah actual................................47
3.3...................................................................................................Langka
h III. Antisipasi diagnosa/masalah potensial............................50
3.4...................................................................................................Langka
h IV. Identifikasi Perlunya Tindakan Segera Atau
Kolaborasi.................................................................................54
3.5...................................................................................................Langka
h V. Rencana Tindakan............................................................55
3.6...................................................................................................Langka
h VI. Pelaksanaan Tindakan Asuhan Kebidanan……. 58
ii
3.7...................................................................................................Langka
h VII. Evaluasi Hasil Asuhan Kebidanan.................................59
BAB IVPENUTUP
4.1...................................................................................................Kesim
pulan......................................................................................... 62
4.2...................................................................................................Saran
..................................................................................................63
DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
dihitung darifase fertilisasi hingga lahirnya bayi maka kehamilan normal akan
(Manuaba, 2013).
kehamilan, hingga proses kelahiran yang juga mempunyai resiko tersendiri. Salah
kehamilan.
1
2
Bidan, 2016).
Salah satu masalah kesehatan yang sering muncul selama kehamilan dan
hipertensi pada kehamilan sekitar 5-15 % dan merupakan satu diantara tiga
lebih lanjut antara lainresiko kematian maternal, angka prematuritas, berat badan
bayi lahir rendah danangka kematian perinatal meningkat (Pesta Corry, 2016).
salah satu dari tiga penyebab tertinggi mortalitas dan morbiditas ibu bersalin.
tinggi.Halini disebabkan selain oleh etiologi tidak jelas, juga oleh perawatan
dalam persalinanmasih ditangani oleh petugas non medik dan sistem rujukan yang
belum sempurna.
primigravida tua resiko paling tinggi pada kejadian hipertensi dalam kehamilan
(LilisLisnawati, 2012).
3
sistem kardiovaskular yang penyebabnya adalah multi faktor sehingga tidak bisa
(Yudhaputra, 2016).
Kematian dan kesakitan ibu masih merupakan masalah kesehatan yang serius
tahun2016, Angka Kematian Ibu (AKI) di dunia yaitu 216 per 100.000 kelahiran
hidup.Hal ini menunjukkan bahwa sekitar 830 ibu meninggal akibat komplikasi
Negara Afrika yangmemiliki angka kejadian kematian ibu tertinggi yaitu 2/3 dari
seluruh dunia. Selainitu, target WHO pada tahun 2030 yaitu 140 kematian dari
Dari data Kementerian Kesehatan RI, AKI di Indonesia pada tahun 2012
meningkat tajam menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup. Tujuan milenium
dalamtarget MDGS pada tahun 2015 adalah AKI dapat diturunkan menjadi 102
tahun 2015sebanyak 305 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini sangat jauh dari
laintersebut antara lain adalah karena penyakit jantung, ginjal, Retensio urin,
(Depkes Sumut,2015).
ibu dan bayi dari masalah kesehatan. Berdasarkan latar belakang tersebut, sebagai
implementasi keilmuan saya mengambil kasus asuhan kebidanan pada ibu hamil
1.2. Tujuan
kebidanan pada ibu hamil dengan hipertensi pada ny. R umur 35 tahun
kebidanan pada ibu hamil dengan hipertensi pada ny. R umur 35 tahun
Klinik H.Syahruddin.
asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan hipertensi pada ny. R umur
kebidanan pada ibu hamil dengan hipertensi pada ny. R umur 35 tahun
kebidanan pada ibu hamil dengan hipertensi pada ny. R umur 35 tahun
1.3. Manfaat
asuhan kebidanan dan sebagai masukan dan wacana bagi bidan untuk
professional.
dan sebagai bentuk aplikasi keilmuan baik pada kasus Ny.R maupun kasus
BAB II
KAJIAN KASUS DAN TEORI
Hamil ini
8
Data Obyektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Compos Mentis
c. Tanda Vital :
TD : 140/90 mmHg Suhu : 36,50c
Nadi : 88x/menit Respirasi : 20x/menit
d. Berat badan
Sebelum Hamil: 50kg Selama Hamil :TM I: 54kg
13
TM II:59kg
TM III: -
e. Tinggi badan : 159 cm
f. Lila : 28 cm
g. Status present
1) Kepala – Muka
a) Kepala : mesochepal, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri
tekan,
b) Rambut: bersih, tidak ada ketombe
c) Muka: Bentuk oval, tidak ada bekas luka operasi, tidak
pucat, tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema.
d) Mata : Simetris, tidak ada secret,
Konjungtiva : merah muda, tidak anemis
Sclera : putih, tidak ikterik
e) Hidung: Simetris, tidak ada polip, tidak ada secret, tidak
ada gerak cuping hidung saat bernafas, tidak ada kelainan.
f) Mulut/gigi: Simetris, mukosa lembab, tidak ada karies
gigi, tidak ada perdarahan gusi, lidah bersih, tidak ada
tanda-tanda infeksi, tidak ada kelainan seperti labioskisis,
palatoskisis, labiopalatoskisis dan lain-lain.
g) Telinga: Simetris, pendengaran baik, ada gendang telinga,
tidak ada serumen, tidak ada kelainan dan lain-lain.
2) Leher : Tidak ada pembengkakan kelenjar tiroid,
paratiroid, parotis, dan limfe tidak ada pembesaran vena
jugularis.
3) Aksila : Tidak ada pembengkakan kelenjar
4) Dada : Tidak ada retraksi dinding dada, tidak ada
wheezing dan ronchi, gerakan dada teratur.
Bentuk : Simetris
14
2. Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi
1) Muka :Bentuk oval, tidak ada bekas luka operasi,
tidak pucat, tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada
oedema.
2) Mammae : Simetris, tidak ada benjolan abnormal,
tidak ada nyeri tekan, hiperpigmentasi aerola
Putting susu : menonjol/inverted
Kolostrum/ASI: belum keluar
Kebersihan : kebersihan terjaga
3) Abdomen : Pembesaran sesuai umur kehamilan, tidak
ada bekas luka, tidak ada bekas operasi, ada linea nigra, ada
linea alba, ada striae gravidarum.
4) Genitalia : Bersih, tidak ada pembesaran kelenjar
bartholini, tidak ada varices, tidak ada tanda-tanda infeksi
15
b. Palpasi
1) Leopold I : TFU 1 jari dibawah pusat
Bagian fundus ibu teraba bagian janin agak
bulat, lunak dan tidak melenting (bokong)
2) Leopold II :Sebelah kanan perut ibu teraba bagian kecil
kecil janin dan k8 adang ada gerakan
menendang (ekstremitas).Sebelah kiri perut ibu teraba
bagian janin panjang seperti ada tahanan dank eras
(punggung)
3) Leopold III : Diatas shiympisis ibu teraba bagian janin
bulat, keras, dan melenting (kepala)
4) Leopold IV : Kedua tangan pemeriksa masih bisa
bertemu (konvergen)
Bagian terendah janin belum masuk PAP
5) TFU (Mc. Donald): 24cm
6) TBBJ : 1860 gram
c. Auskultasi
7) DJJ/regular : 136 x/menit
d. Perkusi
8) Reflek patella kanan : (+) positif
9) Reflek patella kiri : (+) positif
e. Pemeriksaan panggul luar
10) Distansia spinarum : tidak dilakukan
11) Distansia cristarum : tidak dilakukan
12) Konjugata eksterna : tidak dilakukan
13) Lingar panggul : tidak dilakukan
f. Pemeriksaan panggul dalam
14) Konjugata vera : tidak dilakukan
15) Promontorium : tidak dilakukan
16) Tanda goodell : tidak dilakukan
3. Pemeriksaan penunjang (Tanggal: 25-10-2020, Pukul: 08.00 WIB)
16
2. Masalah
Ibu tidak dapat mengatasi rasa nyeri kepala
17
panas, sesak nafas, dan sakit di dada. Reaksi terlihat dalam 5-10 menit
dan mencapai puncaknya setelah 60 menit dan obat dapat bekerja
sampai 6 jam.
8. Menganjurkan ibu untuk melakukan kunjungan ulang 4 minggu lagi
tanggal 05-04-2012 atau jika pusing kepala tidak menghilang
2010).
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
20
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga
lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau
trimester kedua 15 minggu (minggu ke-1 hingga ke-27) dan trimester ketiga 13
sampai minggu ke 12, yang ditandai oleh beberapa hal seperti, mual muntah yang
terjadi karena perubahan dalam tubuh yang terjadi selama hamil, nyeri pada
seperti menstruasi karena darah yang dilepas saat telur dibuahi melekatkan diri ke
melakukan penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala hamil, antara lain :
a. Kemungkinan
a) Tanda Hegar
posterior dan tangan satunya pada dinding perut atas symphyse, maka
isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah
dari cerviks.
b) Tanda Piscaseck
c) Tanda Chadwicks
Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu atau merah muda
Pada saat palpasi atau waktu toucher rahim yang lunak tiba-tiba
e) Teraba Ballottement
b. Tidak Pasti
tidak terjadi pembentukan folikel degraff dan ovulasi. Oleh karena itu
sangat penting juga untuk mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir,
22
Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen dan
gravidarum”.
b) Mengidam
kehamilan.
c) Sering BAK
kandung kencing.
d) Pingsan
23
h) Pigmentasi
berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula line alba di
i) Epulis
satu.
j) Varises
c. Pasti
dengan USG.
25
3) Terasa gerak janin dalam rahim. pada primigravida bisa dirasakan ketika
3. Konsepsi
Suatu proses kehamilan akan terjadi bila empat aspek penting terpenuhi,
a. Fertilisasi
penggerak, digerakkan oleh silia dan peristatik kontraksi otot tuba.Pada saat
ini serviks, dipengaruhi oleh estrogen mensekresi aliran mukus asam yang
pada forniks vagina.sperma mencapai mukus serviks akan bertahan hidup lalu
oleh media asam vagina. lebih banyak yang mati dalam perjalanan di
sepanjang uterus dan hanya seribu yang mampu mencapai tuba dan bertemu
dengan ovum. Hanya pada perjalanan inilah sperma akhirnya matang dan
sperma dibutuhkan pada masa ini, namun hanya satu yang bisa memasuki
lain dan inti dari dua sel ini bersatu. Sperma dan ovum masing-masing
46.Sperma dan ovum yang dibuahi disebut zigot. Baik sperma maupun ovum
tidak dapat bertahan lebih dari 2 sampai 3 hari dan pembuahan terjadi bila
menstruasi berikutnya.
b. Implantasi
Setelah pertemuan kedua inti ovum dan spermatozoa, terbentuk zigot yang
dalam beberapa jam telah mampu membelah dirinya menjadi dua dan
seterusnya.
a. Minggu ke – 1
disiapkan.
b. Minggu ke – 2
bagian blastokist, terlihat adanya ruangan amnion dan yolk sac. Ruangan ini
kelak menjadi besar dan meliputi seluruh embrio, di dalam ruangan inilah
27
ectoderm. Pada waktu yang sama, timbul sebuah rongga lain dibawah
ruangan amnion, yaitu ruangan kuning telur. Sel-sel disekitar kuning telur
procordal plate.
c. Minggu ke – 3
Selama minggu ketiga, hasil konsepsi tumbuh pesat yaitu berlangsung mulai
hari ke 15 sampai dengan 21. Pada masa ini terjadi diferensiasi sel-sel
1) Ektoderm
kulit dan sistem saraf seperti otak, sumsum tulang belakang dan saraf
2) Mesoderm
3) Endoderm
dan garis uterus. pembentukan genetalia dan sistem urinarius dimulai dari
d. Minggu ke – 4
Selama empat minggu, embrio tumbuh dan bertambah panjang 3,5 cm dan
arah bawah menjadi ekor dan ke arah samping menjadi tubula. Penutupan
maxilla menjadi rahang yang terpisah, rudimeter mata, telinga dan hidung
jantung mulai berdetak, lambung, liver dan pankreas, tiroid dan kelenjar
e. Minggu ke – 5
f. Minggu ke – 6
jantung.Posisi mata, hidung dan mulut jelas.Kaki atas dan bawah mulai dapat
berupa alat kelamin testis mulai terjadi, sedangkang ovarium terjadi lebih
seperti kepala. Posisi mata pindah, dari lateral ke arah frontal sesuai dengan
ventral lebih dahulu, karena memiliki fungsi vital bagi embrio, tali pusat
mengecil.Bentuk lengan atas dan bawah, tungkai atas dan bawah menjadi
g. Minggu ke – 7
merasakannya. Pada akhir minggu ini, otak akan terbentuk lengkap. Dalam
mencapai bentuk yang kita kenal.Pada akhir minggu ketujuh dan selama
tulang.
h. Minggu ke – 8
Selama akhir periode ini embrio telah menunjukkan bentuk dan ciri-ciri
dari massa embrio. Letak wajah setengah bagian bawah dari kepala dan mata
jenis kelamin bagian luar bisa dilihat oleh mata yang sudah terlatih, mulai
yang dikeluarkan oelh kelenjar kelamin, obat-oabatan, radiasi dan gizi ibu
i. Minggu ke 9 – 12
Pada usia 9 minggu, kepala terlihat lebih besar, wajah tampak secara garis
dan laki-laki terlihat sama pada minggu ke-9, tetapi mencapai maturitas,
sempurna dan dapat dibedakan pada minggu ke-12. Sel-sel darah merah mulai
diproduksi oleh liver selama minggu awal dan fungsinya diambil alih oleh
a. Sistem Reproduksi
1) Uterus
fundus dan korpus akan membulat dan akan menjadi bentuk sferis pada
2) Serviks Uteri
mempertahankan kehamilan.
3) Ovarium
kehamilan akan terhenti dan kematangan volikel baru ditunda, hanya satu
korpus luteum yang dpat ditemukan oleh ovarium. Volikel ini akan befuksi
maksimal selama 6-7 minggu awal kehamilan dan setelah itu akan
4) Payudara
32
besar. Papilia mamae akan membesar, lebih tegang dan tambah lebih
b. Sistem Endokrin
1) Hormon Plasenta
2) Kelenjar Hipofisis
hormon meningkat.
3) KelenjarTiroid
4) Kelenjar Adrenal
glukosa oleh otot dan lemak, dapat membuat kebutuhan fetus akan glukosa
terpenuhi.
c. Sistem Kekebalan
HCG mampu menurunkan respon imun pada perempuan hamil. Selain itu,
kehamilan hingga mencapai kadar terendah pada minggu ke-30 dan tetap
d. Sistem Perkemihan
e. Sistem Pencernaan
Estrogen dan HCG meningkat dengan efek samping mual dan muntah-
muntah, selain itu terjadi juga perubahan peristaltik dengan gejala sering
f. Sistem Musculoskeletal
Estrogen dan relaksasi memberi efek maksimal pada relaksasi otot dan
g. Sistem Kardiovaskuler
h. Sistem Integumen
i. Metabolisme
3) Sistem Pernafasan
4) Sistem Persyarafan
Pada ibu hamil akan ditemukan rasa sering kesemutan atau acroestresia pada
saraf (otak dan struktur-struktur lain seperti tulang belakang) muncul pada
divisi utama dari sistem saraf pusat mulai terbentuk. Divisi ini terdiri atas
otak depan, otak tengah, otak belakang dan saraf tulang belakang. Pada
37
minggu ke-7 otak depan terbagi menjadi dua hemisfer yang akan menjadi
6. Pemeriksaan Diagnostik
b. Pemeriksaan USG
d. Gambaran yang terlihat, yaitu adanya rangka janin dan kantong kehamilan
e. Pemeriksaan Rontgen
kehamilan
belakang
1. Pengertian
Penyakit tersebut hingga kini masih menjadi penyebab tingginya angka kesakitan
(morbiditas) dan kematian (mortalitas) baik pada ibu, janin, maupun bayi yang
dilahirkan di seluruh dunia. Karena itu, perlu ada penatalaksanaan secara khusus
bagi ibu hamil, terutama yang menderita penyakit itu.Hipertensi dalam kehamilan
38
yaitu tekanan darah sebesar 140/90 mmHg atau peningkatan diastolik sebesar 15-
20 mmHg di atas nilai normal (misalnya, catatan kunjungan awal antenatal) pada
dua kali pemeriksaan dengan jeda waktu 24 jam (NB-jika diastolik normalnya
sebagai darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah distolik ≥90 mmHg.
nifas.Hipertensi yang muncul pada saat kehamilan adalah hipertensi akut, karena
hanya muncul pada saat hamil dan sebagian besar tidak memiliki riwayat
tekanan darah dan terkadang diserati dengan proteinuria, edema, konvulsi, koma,
a. Hipertensi yang hanya terjadi dalam kehamilan dan khas untuk kehamilan
dengan proteinuria atau edema atau kedua-duanya pada ibu hamil setelah
minggu ke-20.
39
ibu hamil dan disebabkan oleh penyakit kronik seperti penyakit ginjal
c. Pre-eklamsi dan eklamsi yang terjadi atas dasar hipertensi yang kronis.
kelainan retina.
d. Transient hipertension.
jam pertama dari nifas pada ibu yang tadinya normotensif dan yang
e. Hipertensi gestasional
pertama kalinya pada kehamilan di atas 20 minggu, tidak ada protein urin,
2. Etiologi
a. Primigravida, primipaternitas.
diabetes
3. Patofisiologi
dan kerusakan organ lain yang terkadang dijumpai dalam hipertensi yang berat
hipertensi dalam kehamilan, tetapi tidak ada satupun teori tersebut yang
endometrium menjadi arteri basalis dan arteri basalis memberi cabang arteri
42
yang belum jelas, terjadi infasitrofoblas ke dalam lapisan otot arteria spiralis,
sehingga
darah ke janin cukup banyak dan perfusi jaringan juga meningkat, sehingga
dalam kehamilan tidak terjadi invasi sel-sel trofoblas pada lapisan otot arteri
menjadi tetap kaku dan keras sehingga lumen arteri spiralis tidak
selanjutnya. Diameter rata-rata arteri spiralis pada hamil normal adalah 500
radikal bebas). Oksidan atau radikal bebas adalah senyawa penerima elektron
sebagai bahan toksin yang beredar dalam darah, maka dulu hipertensi
membran sel, yang mengandung banyak asam lemak tidak jenuh menjadi
peroksida lemak. Peroksida lemak selain akan merusak membran sel, juga
akan merusak nukleus, dan protein sel endotel. Produksi oksidan (radikal
bebas) dalam tubuh yang bersipat toksis, selalu diimbangi dengan produksi
dengan aliran darah dan mengandung banyak asam lemak tidak jenuh.Asam
lemak tidak jenuh sangat rentan terhadap oksidan radikal hidroksil, yang akan
4. Manifestasi klinis
3) Nyeri kepala.
4) Gangguan penglihatan.
6) Oliguria.
7) Kejang.
8) Kreatinin meningkat.
9) Trombositopenia.
5. Pemeriksaan diagnostic
di hepar.
7. Penatalaksanaan
2) Menimbang berat badan ibu setiap hari mulai dipertama kali ibu
3) Analisis protein urin ibu saat masuk rumah sakit dan selanjutnya
BAB III
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan menguraikan pembahasan tentang asuhan kebidanan pada
asuhan kebidanan.
Pada langkah ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dari semua sumber
(Betty mangkuji, 2014).Kegiatan pengumpulan data dimulai saat klien masuk dan
Data dapat dikumpulkan dari berbagai sumber yang dapat memberikan informasi
paling akurat yang dapat diperoleh secepat mungkin dan upaya sekecil
mungkin.Pasien adalah sumber informasi yang paling akurat dan ekonomis yang
disebut dengan sumber data primer.Sumber data alternatif atau sumber data
sekunder adalah data yang sudah ada,praktikan kesehatan lain dan anggota
batuk, bunyinafas), penciuman (bau nafas, bau luka), perabaan (suhu badan,
di arahkan data yang relefan. Dan Pemeriksaan, dimana pengumpulan data yang
dilihat dari profesi ibu yang dapat menerima kehadiran penulis saat pengumpulan
menerima anjuran serta saran yang diberikan oleh penulis maupun tenaga medis
tanggal 25Oktober 2020 pukul 08.00, dari hasil pemeriksaan TTV ibu didapatkan
Klinik H.Syahruddin, dengan keluhan sakit kepala yang disertai dengan rasa
pusing pada tanggal 22 Oktober 2021 pada pukul 7.00 WIB, pasien mengatakan
selama hamil pergerakan janinnya kuat dan bergerak pada bagian sebelah kanan
sebanyak 3x, dan telah mendapat kansuntikan Tetanus Toksoit sebanyak 2x,
hamil ia tidak pernah merasakan nyeri perut yanghebat. Pasien mengatakan tidak
lalu. Pasien tidak pernah memiliki riwayat penyakit seperti Hipertensi, Asma,
Jantung, Diabetes Mellitus dan penyakit menular lainnya. Pasien tidak memiliki
riwayat mengkonsumsi obat-obatan selam hamil tanpa resep bidan atau dokter,
di mulai dari anak pertama dan pasien berhenti ber KB karena ingin hamil, pasien
tidak pernah mengalami penyakit yang serius dan tidak pernah di rawat di Rumah
Sakit atau Puskesmas, selama hamil pola makan pasien kurang baik, di
pekerjaannya.
51
22x/menit, ekspresi wajah ibu tampak cemas, tidak tenang dan tanpak lesuh,
kedua konjungtiva mata tidak anemis dan ikterik, tidak ada pembesaran pada
yaitu: TFU pertengahan Prosesus Xipoideus dan pusat, 30 cm, teraba bokong
pada fundus dan sesuai usia kehamilan 32 minggu 1 hari, punggung kiri,
hasil laboratorium Hemoglobin: 11,2, Albumin: (-) Negatif tidak terdapat protein
tunggal, hidup, presentasi kepala, usia kehamilan 32-34 minggu, jk: perempuan,
TBJ:2,700gram.
Hasil usia kehamilan dilihat dengan menggunakan rumus neagel, mulai dari
hari pertama haid terakhir tanggal sampai tanggal pengkajian, maka umur
tampak linea nigra dan striae alba yang menandakan kehamilan lebih dari satu
dan otot perut sudah kendor, terdapatnya denyut jantung janin dan terabanya
pada uterus tidak sedang berkontraksi, dengan posisi ibu setengah duduk, lalu
mulai melakukan pengukuran dengan menempelkan ujung pita dari tepi atas
simpisis pubis dan puncak fundus uteri, hal tersebut dilakukan untuk menilai
tinggi fundus uteri apakah tinggi fundus uteri sesuai dengan usia kehamilan atau
perabaan pada fundus uteri bulat, keras dan melenting maka dapat dilakukan
sebagai presentasi bokong karena kepala janin berada pada bagian fundus, atau
jika pada bagian fundus uteri teraba lunak, kurang melenting, dapat dikatakan
proporsi bagian terbawah janin yang masih berada di atas shimpisis dan dapat
diukur dnegan lima jari tangan (per limaan), bagian di atas simfisis adalah
proporsi yang belum masuk pintu atas panggul (PAP) dan sisanya telah
dengan usia kehamilan. Saat palpasi teraba satu kepala dan satu punggung,
sedangkan auskultasi denyut jantung janin terdengar jelas, kuat dan teratur pada
kuadran kiri bawah perut ibu (Baety, 2012).Adanya gerakan janin dan denyut
jantung janin (DJJ) merupakan tanda bahwa janin hidup. Janin yang dalam
keadaan sehat, bunyi jantungnya teratur dan frekuensinya antara 120-160 kali per
menit, selain itu tanda janin hidup juga dapat dilihat dari pergerakan janin yang
53
dirasakan kuat oleh ibu satu kali per jam atau lebih dari 10 kali per hari dan
2014).
dipengaruhi oleh pola makan yang kurang baik dikomsusmsi oleh ibu hamil
menyebabkan sirkulasi darah terganggu sehingga jantung akan bekerja lebih kuat
jantung akan bekerja lebih kuat dalam memompa darah dan pada akhirnya
tekanan darah seseorang akan tinggi sesuai dengan aktifitas jantungnya dalam
memompa darah. Dari hasil penelitian yang mengenai hubungan pola makan dan
istirahat tidur dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil, maka dapat disimpulkan
54
bahwa terdapat hubungan antara pola makan dan pola istirahat dengan hipertensi
kurang tidur. Karena, jika kurang tidur tingkat hormon stress pada tubuh akan
meningkat dan juga terjadi peningkatan peradangan. Faktor lama tidur tidak saja
menjadi penyebab adanya hubungan dengan tekanan darah, tetapi bisa juga ada
faktor lain yang dapat mempengaruhi perubahan tekanan darah yaitu faktor yang
tidak dapat dimodifikasi seperti umur, jenis kelamin, dan genetik (Pesta Corry
Sihotang, 2016).
mengeluh masih merasakan sedikit sakit kepala dan pusing, ibu mengatakan ini
kehamilan yang kedua dan tidak pernah mengalami keguguran sebelumnya, ibu
makanan yang bergizi sesuai anjuran yang telah diberikan, ibu mengatakan tidak
yang timbul pada hipertensi dalam kehamilan.Hal ini membuktikan bahwa tidak
mangkuji, 2014).
Oktober 2020 pukul 09.20 WIB, dengan keluhan sakit kepala yang disertai
dengan rasa pusing. Kehamilan ibu adalah kehamilan yang kedua dan tidak
sudah mencapai ±8 bulan. Riwayat kesehatan yang lalu Ny “R” tidak pernah
didefinisikan sebagai kenaikan tekanan darah yang melebihi batas normal yaitu
sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolic ≥90 mmHg (Prawirohardjo,
2014). Umumnya pasien hipertensi akan mengeluh sakit kepala yang disertai
dengan rasa pusing, hal ini disebabkan karena terjadinya perubahan pada
pada uterus tidak sedang berkontraksi, dengan posisi ibu berbaring dan kaki
pita dari tepi atas simfisis pubis dan puncak fundus uteri, hal tersebut dilakukan
untuk menilai tinggi fundus uteri apakah tinggi fundus uteri sesuai dengan usia
kehamilan atau tidak dan untuk menentukan presentase janin dilakukan dengan
perabaan pada fundus uteri bulat, keras dan melenting maka dapat dilakukan
sebagai presentasi bokong karena kepala janin berada pada bagian fundus, atau
jika pada bagian fundus uteri teraba lunak, kurang melenting, dapat dikatakan
proporsi bagian terbawah janin yang masih berada diatas shympisis dan dapat
diukur dengan lima jari tangan (per limaan), bagian di atas shimfisis adalah
proporsi yang belum masuk pintu atas panggul (PAP) dan sisanya telah
dengan usia kehamilan. Saat palpasi teraba satu kepala dan satu punggung,
sedangkan auskultasi denyut jantung janin terdengar jelas, kuat dan teratur pada
kuadran kiri bawah perut ibu (Baety, 2012).Adanya gerakan janin dan denyut
jantung janin (DJJ) merupakan tanda bahwa janin hidup. Janin yang dalam
keadaan sehat, bunyi jantungnya teratur dan frekuensinya antara 120-160 kali per
menit, selain itu tanda janin hidup juga dapat dilihat dari pergerakan janin yang
57
dirasakan kuat oleh ibu satu kali per jam atau lebih dari 10 kali per hari dan
2014).
kasus Ny “R” secara garis besar tampak adanya persamaan antara teori dengan
selanjutnya.
aman. Pada langkah ini kita mengidentifikasi masalah atau diagnosis potensial
Preeklampsia ringan dapat terjadi apabila tekanan darah sistolik lebih dari
140 mmHg atau tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg atau terjadi
darah diastolik hingga 15 mmHg dari tekanan darah awal, dan disertai dengan
atas timbulnya hipertensi yang disertai proterin urin dan atau edema setelah
mempersulit kehamilan pada wanita yang sudah memiliki suatu kelainan patologi
suplai darah yang baik ke plasenta dan janin. Pada preklamsia, terjadi kelainan
invasi oleh sel tropoblas yaitu arteri spiralis mempertahankan tonusnya dan
berdilatasi hanya 40% dari yang biasa terjadi pada kehamilan normal.Hasilnya
59
kondisi pada janin dan pertumbuhan janin dapat terhambat (Judi Bothamley,
2013).
mestinya oleh karena itu disebabkan oleh 2 hal yaitu tidak semua arteri spiralis
mengalami infasi oleh sel-sel tropoblas, pada arteri spiralis yang mengalami
infasi, terjadi tahap pertama infasi sel tropoblas secara normal tetapi infasi tahap
kedua tidak berlangsung sehingga bagian arteri spiralis yang berada dalam
masih terdapat resistensi vaskuler. Di samping itu juga terjadi arterosis akut (lesi
seperti atheroskelosis) pada arteri spiralis yang dapat menyebabkan lumen arteri
bertambah kecil atau bahkan mengalami obliterasi. Hal ini akan menyababkan
terjadi sebelum kehamilan atau timbul dalam kehamilan atau pada permulaan
60
mati dan kematian neonatal. Ibu dengan hipertensi akan menyebabkan terjadinya
hubungan yang bermakna antara hipertensi dalam kehamilan dengan hasil luaran
tidak terjadi perkembangan sel-sel trofoblas pada lapisan otot arteri spiralis
danjaringan matriks sekitarnya. Lapisan otot arterispiralis menjadi tetap kaku dan
ada hubungan antara hipertensi dengan kejadian bayi berat lahir rendah.Maka
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara kejadian berat lahir rendah
Pada hipertensi dalam kehamilan tidak terjadi invasi sel-sel tropoblas pada
lapisan otot arteri spiralis dan jaringan matriks sekitarnya.Lapisan otot arteri
61
spiralis menjadi tetap kaku dan keras sehingga lumen arteri spiralis tidak
selanjutnya.
menghasilkan oksidan (disebut juga radikal bebas). Oksidan atau radikal bebas
adalah radikal hidroksil yang sangat toksis, khususnya terhadap membran sel
dianggap sebagai bahan toksin yang beredar dalam darah, maka hipertensi dalam
yaitu lingkar perut menjadi jauh lebih kecil dari pada lingkar kepala. Pada
keadaan yang parah mungkin akan terjadi tingkat seluler berupa kelainan nukleus
62
pertumbuhan janin terhambat ialah faktor janin atau lingkungan uterus yang
(Prawirohardjo, 2014).
kelainan komplikasi pada ibu maupun janin yang mungkin akan terjadi pada
hipertensi dalam kehaamilan, karena penanganan yang dilakukan pada ibu yang
hipertensi dalam kehamilan telah sesuai dengan teori sehingga tidak ada diagnosa
perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau
ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan lainnya sesuai dengan kondisi
klien. Adakemungkinan, data yang kita peroleh memerlukan tindakan yang harus
segera dilakukan oleh bidan, sementara kondisi yang lain masih bisa menunggu
kebidanan yang terjadi dalam kondisi darurat. Kondisi darurat dapat terjadi pada
saat mengelolaan ibu hamil, ibu bersalin, nifas dan bayi baru lahir.Kondisi
menangani diagnosis maupun masalah darurat yang terjadi apabila tidak segera
menyelamatkan ibu dan bayi. Dalam rumusan ini, termasuk tindakan segera yang
mampu dilakukan secara mandiri atau bersifat rujukan (Rita Yulifah, 2013).
Pada studi kasus Ny “R” tidak ada tindakan segera yang dilakukan karena
protein pada urin. Tindakan segera atau kolaborasi akan segera dilakukan jika
pasien telah mengalami sakit kepala secara terus-menerus dan pada pemeriksaan
laboratorium terdapat protein urin ≥+2 dan tindakan segera juga akan dilakukan
ini informasi/data dasar yang tidak lengkap dapat dilengkapi. Rencana asuhan
yang menyeluruh tidak hanya meliputi apa yang sudah teridentifikasi dari kondisi-
kondisi klien atau dari setiap masalah yang berkaitan tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut seperti apa yang diperkirakan akan
Adapun sasaran/target dalam rencana asuhan pada kasus ini berfokus untuk
mencegah terjadinya mortalitas dan morbiditas pada ibu bersalin dan juga pada
(Prawirohardjo,2014).
asuhan yang diberikan adalah memeberitahu ibu dan keluarga hasil pemeriksaan,
mengetahui keadaan tekanan darah pada ibu, melakukan perencanaan pada ibu
adanya protein urin dan juga untuk memastikan bahwa keadaan janin dalam
menjaga privasi dan kebersihan ibu, serta menjelaskan pada ibu tanda-tanda
dengan memberikan asuhan secara rutin selama 5 minggu sampai tekanan darah
ibu berada dalam batas normal, setiap tindakan yang dilakukan dapat berupa
asuhan yang terfokus seperti dengan penerapan asuhan sayang ibu yang dilakukan
keluarganya mengenai segala tindakan dan tujuan yang akan dilakukan dalam
pemeriksaan.
65
fisik dan pada pasien yaitu Ny “R” datang dengan keluhan sakit kepala yang
disertai dengan rasa pusing pada tanggal 22 Oktober 2021 pada pukul 08.00 WIB.
ekspresi wajah ibu tampak cemas, tidak tenang dan tampak lesuh, kedua
konjungtiva mata tidak anemis dan ikterik, tidak ada pembesaran pada kelenjar
pertengahan Prosesus Xipoideus dan pusat, 30 cm, teraba bokong pada fundus dan
sesuai usia kehamilan 32 minggu 1 hari, punggung kiri, presentasi kepala, situs
jantung janin dengan frekuensi 142x/menit janin intrauterin, tunggal dan hidup,
Albumin: (-) Negatif tidak terdapat protein dalam urin ibu, reduksi (-). Dari hasil
Rencana tindakan yang telah disusun yaitu: sapa ibu dan keluarga untuk
meningkatkan rasa percaya sehingga ibu menjadi lebih koperatif dengan petugas,
dan semangat kepada ibu, memberikan KIE tentang istirahat yang cukup, diet
seimbang dan menjaga personal hygine dalam kehamilan, minta persetujuan ibu
66
dan keluarga untuk melakukan iform consent, laksanakan tindakan sesuai dengan
(2x1).
makan dengan makan makanan yang bergizi dan sedikit mengkomsumsi natrium
yang berupa garam, makanan yang berlemak, serta menganjurkan ibu untuk
memperbaiki pola tidur di mana ibu harus lebih banyakberistirahat dan tidak
terlalu banyak pikiran atau stres, menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi obat-
hal ini menunjukan tidak ada kesenjangan antara teori dengan manajemen asuhan
Pada langkah keenam ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang telah
Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dilakukan
oleh klien, atau anggota tim kesehatan lainnya. Jika bidan tidak melakukan
kesempatan kepada pasien dan keluarga untuk bertanya apabila ada hal yang
tidak dia mengerti, memberikan dukungan moril kepada ibu dan keluarga untuk
mengambil keputusan penting dalam setiap tindakan yang akan dilakukan seperti
pentingnya Health Education selama kehamilan seperti pada pola istirahat yang
dengan menghindari makanan yang tinggi kadar garam, lemak dan makanan yang
ibu yang dapat menurunkan tekanan darah berupa nefidipi 10 mg yang diminum
Mansyur pada tanggal 22 Oktober 2021, yaitu ibu merasakan sakit pada kepala
dan merasa pusing, keadaan umum ibu baik, tampak cemas dengan keadaanya,
negatif, dan pada pemeriksaan USG didapatkan hasil tunggal, hidup, presentasi
22 Oktober 2021 yaitu dengan menjelaskan penyebab nyeri kepala yang disertai
rasa pusing pada ibu, menganjurkan ibu untuk memperbaiki pola makan dan
istirahat serta tidak telalu banyak pikiran, menganjurkan pada ibu untuk dapat
mengenali tandatanda preklamsia yaitu sakit kepala, rasa nyeri di daerah perut,
penglihatan kabur, terdapat protein urin, menjelaskan pada ibu tentang 9 tanda
Antenatal care agar kesehatan ibu dan janinnya dapat dipantau dengan baik,
memberikan kepada ibu obat penurun tekanan darah berupan nefidipin 10 mg.
mana pada tahap ini ditemukan kemajuan atau keberhasilan dalam mengatasi
masalah yang dihadapi klien. Proses evaluasi merupakan langkah dari proses
tidak ditemukan hambatan pada saat pelaksanaan asuhan. Diet yang seimbang
dalam kasus hipertensi dalam kehamilan, di mana pola makan yang tidak
69
mana tekanan darah dapat menjadi meningkat melebihi batas normal, sehingga
berupa nefidipin yang diberikan sesuai dengan intruksi dokter juga dapat
menganjurkan ibu dan keluarga untuk tetap bersabar dan meyakinkan ibu bahwa
ibu baik, meskipun masih merasacemas, akan tetapi ibu dalam keadaan baik,
ditandai dengan tanda-tanda vital yang sudah kembali normal dan meminta ibu
utuk tetap berserah diri kepada Allah swtagar kehamilannya tetap dalam keadaan
yang terjadi pada ibu maupun janin.Hal tersebut terjadi karena manajemen
asuhan yang diberikan sesuai dengan teori dan sesuai dengan wewenang bidan.
BAB IV
PENUTUP
praktek melalui studi kasus tentang manajemen asuhan kebidanan pada Ny “R”
dengan Asuhan Persalinan Normal di Klinik H.Syahruddin, maka bab ini penulis
4.1. Kesimpulan
dimulai dari pengkajian dan analisa data dasar, pada langkah ini dilakukan
berdasarkan adanya keluhan yaitu nyeri pada kepala yang disertai dengan
adanya rasa pusing dan dari hasil pemeriksaan tekanan darah didapatkan hasil
Rencana tindakan yang telah disusun pada Ny “R” bertujuan agar ibu
dengan adanya kerjasama antara bidan dengan petugas lainnya agar dapat
4.2. Saran
kesehatan janinnya.
gizi seimbang.
genetalianya.
angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian perinatal (AKP). Oleh
IPTEK.
kasus.
73
dan janin, oleh karena itu bidan diharapkan mampu mendeteksi secara
pelaksanaan tugas.
keterampilan bidan.
74
DAFTAR PUSTAKA
Asri, Dwi dan Cristine Clervo P. Asuhan Persalinan Normal Plus Contoh Askeb
dan
Patologi Persalinan, Yogyakarta : Nuha Medika, 2012.
Corry Sihotang, Pesta, dkk. Hubungan pola makan dan kecukupan istirahat tidur
dengan kejadian hipertensi pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas
biromaru.Jurnal Kesehatan Tadulako Vol. 2 No. 1, Januari 2016.
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/HealthyTadulako/article/
download/
5747/4513.(Diakses tanggal, 10 Oktober 2020)
Lilis Lisnawati, Asuhan Kebidanan Terkini, Jakarta: Trans info media, 2013
Manuaba, Ida Ayu handranita., Ida Bagus Gde Fajar Manuaba., Ida Bagus
GdeManuaba. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB, Jakarta:
EGC,
2013
Mangkuji, Betty, dkk. Asuhan Kebidanan 7 Langkah SOAP, Jakarta : ECG : 2014
Nursiah, Ai, dkk. Asuhan Persalinan Normal Bagi Bidan,Bandung : PT. Refika
Aditama, 2014.
Sai Wawai Volume VII No. 2 Edisi Desember 2014, ISSN; 199779-469X.
http://ejurnalp2m.poltekkesmajapahit.ac.id/index.php/HM/article/viewfile/
23/(Diakses tanggal 10 Oktober 2020)