Anda di halaman 1dari 63

BUKU RANCANGAN PENGAJARAN

MODUL PENGINDERAAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2019

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 1


DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
PENGANTAR ...........................................................................................................................3
VISI, MISI, TUJUAN PROGRAM STUDI ..............................................................................4
PENDAHULUAN .....................................................................................................................5
TUJUAN MODUL ....................................................................................................................6
KARAKTERISTIK MAHASISWA ..........................................................................................8
KOMPETENSI ..........................................................................................................................9
CAPAIAN PEMBELAJARAN ...............................................................................................10
LINGKUP BAHASAN ............................................................................................................12
METODE PENGAJARAN & PEMBELAJARAN .................................................................14
EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN ................................................................................28
EVALUASI MODUL .......................................................... Error! Bookmark not defined.62
LAMPIRAN 1 ..........................................................................................................................29
LAMPIRAN 2 ..........................................................................................................................31
LAMPIRAN 3 ..........................................................................................................................37
LAMPIRAN 4 ..........................................................................................................................56
LAMPIRAN 5 ..........................................................................................................................57
LAMPIRAN 6 ..........................................................................................................................58
LAMPIRAN 7 ..........................................................................................................................59
LAMPIRAN 8 ..........................................................................................................................62

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 2


PENGANTAR

Modul Penginderaan merupakan modul ke-17 dalam kurikulum FKIK UNIB. Modul
ini diselenggarakan pada semester VI dengan beban 6 SKS dan dilaksanakan dalam waktu 6
minggu. Pada modul ini yang harus dicapai kemampuan analisis dan sintesis dari mahasiswa,
dan kemampuan mengintegrasi berbagai pengetahuan sebelumnya dengan pengetahuan baru
yang diperoleh dalam modul ini. Melalui langkah pemecahan masalah secara sistematis,
mahasiswa menggali ilmu berupa berbagai aspek fisiologis maupun patologis dari sistem
indera. Kemudian, melalui data klinik dan data penunjang diagnostik lain, yang diberikan
sebagai data sekunder, mahasiswa dilatih untuk mengembangkan pola nalar (reasoning)
dalam menegakkan diagnosis dan menyusun rencana tata laksana pasien sampai ke tingkat
terapi farmakoterapi maupun non farmakoterapi.
Metode yang digunakan dalam modul ini adalah metode Pembelajaran Berdasarkan
Masalah (Problem Based Learning) yang diharapkan dapat menjadi suatu pendekatan baru
yang lebih efektif dan efisien dalam mempelajari modul ini.

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 3


Visi, Misi dan Tujuan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Bengkulu

Visi

Menjadi program studi kedokteran yang memiliki tata kelola yang baik dan menghasilkan
lulusan sarjana kedokteran yang beretika serta unggul dalam kedokteran tropis berbasis
masyarakat pesisir pada tahun 2030

Misi
1. Menyelenggarakan sistem tata kelola program studi yang baik.
2. Melaksanakan pendidikan/pengajaran yang profesional dan berdaya saing
3. Melaksanakan penelitian atau publikasi ilmiah bidang kedokteran/kesehatan dalam
lingkup regional, nasional dan internasional terutama di bidang kedokteran tropis dan
kesehatan masyarakat pesisir.
4. Menyelenggarakan layanan dan pengabdian kepada masyarakat yang berbasis kebutuhan
masyarakat tropis.
5. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga/institusi baik tingkat regional, nasional maupun
internasional.

Tujuan
1. Terselenggaranya tata kelola program studi kedokteran yang baik.
2. Menghasilkan sarjana kedokteran yang siap menjalani pendidikan profesi dan berdaya
saing.
3. Menghasilkan produk penelitian dan publikasi ilmiah yang bereputasi regional, nasional
maupun internasional terututama dalam bidang kedokteran tropis dan kesehatan
masyarakat pesisir.
4. Menghasilkan layanan pengabdian kepada masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat
terutama wilayah tropis.
5. Terwujudnya kerjasama dengan lembaga/ institusi baik tingkat regional, nasional dan
internasional.

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 4


PENDAHULUAN

Metode pembelajaran berdasarkan masalah (problem based learning) merupakan


pendekatan pembelajaran yang dipandang lebih efektif dan efisien. Metode ini pembelajaran
aktif (student-centered) dengan mengintegrasikan seluruh bidang ilmu kedokteran secara
horizontal maupun vertikal. Pada modul ini mahasiswa harus mencapai kemampuan yang
lebih tinggi yaitu analisis dan sintesis, dan kemampuan integrasi dari berbagai pengetahuan
sebelumnya. Melalui langakah pemecahan masalah secara sistematis mahasiswa menggali
ilmu dari berbagai aspek fisiologis maupun patologis pada sistem indera. Kemudian melalui
data klinik dan data penunjang diagnostik lain yang diberikan sebagai data skunder,
mahasiswa dilatih untuk mengembangkan penalaran dalam penegakkan diagnosis dan
menyusun rencana tata laksana pasien sampai ke tingkat terapi farmako terapi maupun non
farmakoterapi.
Kemampuan reasoning mahasiswa dalam masalah klinis ini sangat penting, untuk
nantinya di modul Kedokteran Komunitas ini menjadi bekal dalam menunaikan tugasnya
sebagai dokter keluarga. Bahkan kemampuan ini merupakan bekal dasar dalam
pendidikannya kelak nanti menjadi dokter spesialis/dokter spesialis konsultan di kemudian
hari. Dengan kata lain mahasiswa berlatih menyelesaikan masalah klinis melalui data
skunder, dan menyelesaikn masalah secara komprehensif yang harus diperlihatkan dalam
kegiatan pleno. Oleh karena itu fasilitator dituntut untuk menjamin bahwa langka PBL
dilaksanakn tuntas dan dengan arah yang benar.
Khusus dalam modul penginderaan ini, maka mahasiswa perlu dibekali pengetahuan
dasar sistem penginderaan, keterampilan dasar dalam deteksi dini kelainan/penyakit sistem
penginderaan, serta pengetahuan dan keterampilan dasar untuk menjalankan upaya promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif kelainan/penyakit sistem penginderaan. Sehingga pada
akhirnya mahasiswa mempunyai kompetensi komunikasi efektif, belajar mandiri dan
memanfaatkan teknologi informasi untuk menunjang pembelajaran.

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 5


TUJUAN MODUL

Tujuan Pembelajaran di FKIK UNIB ini mendidik mahasiswa melalui serangkaian


pembelajaran untuk menyelesaikan suatu kurikulum pendidikan. Lulusan diharapkan
mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan sikap perilaku profesional sebagai seorang
dokter yang mampu memberikan pelayanan kesehatan strata pertama dengan menerapkan
prinsip kedokteran keluarga dalam sistem pelayanan kesehatan nasional dan global. Oleh
karena itu, tujuan pembelajaran dalam modul penginderaan ini, sebagai calon dokter maka
mahasiswa perlu dibekali pengetahuan dalam sistem penginderaan, keterampilan dasar dalam
deteksi dini kelaianan/penyakit pada sistem penginderaan, serta pengetahuan dan
keterampilan dasar untuk menjalankan upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
kelaianan/penyakit pada sistem penginderaan.

Tujuan Umum

Pada akhir pembelajaran modul ini mahasiswa diharapkan:

1. Mempunyai kompetensi komunikasi efektif, belajar mandiri, memanfaatkan


teknologi informasi untuk menunjang pembelajaran
2. Menguasai ilmu dasar dan ilmu klinik dasar di bidang penginderaan dan
menerapkannya dalam pengelolaan masalah klinis dan kegawatdaruratan sistem
penginderaan, serta menjalankan upaya promotif, preventif, dan rehabilitatif
kelainan/penyakit sistem penginderaan.
3. Mampu melakukan riset serta mengembangkan etika, moral, dan profesionalisme
dalam kaitannya dengan masalah sistem penginderaan.

Tujuan khusus

Setelah menyelesaikan modul sistem penginderaan mahasiswa diharapkan:

1. Mampu menganalisis data sekunder pasien dengan mengintegrasikan ilmu biomedik


dan ilmu klinik dasar.

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 6


2. Mampu memilih berbagai prosedur klinik, laboratorium, dan penunjang diagnostik
lain, serta menafsirkan hasilnya.
3. Mampu menegakkan diagnosis dari data sekunder dan menyusun rencana tata laksana
masalah sistem penginderaan yang meliputi tata laksana medik dan bedah
4. Mampu melakukan tindak pencegahan dan tindak lanjut dalam tata laksana masalah
penginderaan dengan mempertimbangkan keterbatasan ilmu dalam diagnosis maupun
tata laksananya
5. Mampu mencari, mengumpulkan, menyusun, dan menafsirkan informasi menyangkut
masalah penginderaan dari berbagai sumber dengan memanfaatkan teknologi
informasi dan komunikasi untuk membantu penegakan diagnosis, pemberian terapi
serta tindak pencegahan dan promosi kesehatan.
6. Mampu mengenali isu dan dilema etik serta masalah medikolegal dalam situasi klinik
yang berkaitan dengan masalah penginderaan dan mengetahui saat dan cara yang
tepat untuk mendapatkan bantuan pakar atau sumber lain dalam menyelesaikan
pilihan etik dan medikolegal tersebut.
7. Peka terhadap tata nilai pasien dan mampu memadukan pertimbangan moral dan
pengetahuan/keterampilan klinik dalam memutuskan masalah etik yang terkait
dengan kelainan/penyakit sistem penginderaan.

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 7


KARAKTERISTIK MAHASISWA

Mahasiswa yang dapat mengikuti modul penginderaan adalah mahasiswa yang telah
menyelasaikan modul Gastrointestinal yang merupakan modul 1 tahun sebelumnya. Dimana
mahasiswa yang mengikuti ini merupakan mahasiswa semester VI. Selain itu, mahasiswa
hendaknya telah menguasai pengetahuan medik dasar menyangkut sistem saraf yang
dilatihkan dalam modul Neurosciense dan modul Saraf Jiwa. Dengan demikian mahasiswa
seyogyanya telah memiliki keterampilan belajar sepanjang hayat.

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 8


KOMPETENSI

(Area kompetensi yang ingin dicapai melalui modul ini)

Area & Deskripsi Kompetensi Tingkat Pencapaian Kompetensi

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 9


CAPAIAN PEMBELAJARAN

Capaian Pembelajaran Terminal

Setelah menyelesaikan modul ini, bila dihadapkan pada data sekunder menyangkut
masalah klinik, laboratorik, dan epidemiologik kelainan/penyakit pada alat indera, mahasiswa
mampu menafsirkan data tersebut dan menerapkan langkah pemecahan masalah yang baku
terhadap masalah/penyakit pada alat indera, termasuk masalah medikolegal, dengan
menggunakan teknologi kedokteran dan teknologi informasi yang sesuai. Dengan demikian
mahasiswa mampu menyusun rencana tata laksana masalah klinik, termasuk tindak
pencegahan dan rujukan.

Capaian Pembelajaran Penunjang

No. Area Kompetensi Capaian Pembelajaran Penunjang

1. Keterampilan Klinis Jika mahasiswa dihadapkan pada masalah kesehatan dan hasil data
Dasar sekunder, mahasiswa mampu :

 Mahasiswa mampu menetapkan masalah medis dan


kegawatdaruratannya pada sistem indera. (C3)
 Mahasiswa mampu menyusun strategis tatalaksana terkait
masalah kesehatan pada kasus di sistem indera. (C3)

2. Mawas Diri dan Jika Mahasiswa dihadapkan pada masalah kesehatan dan hasil data
Pengembangan Diri sekunder, mahasiswa mampu :
 Mahasiswa dapat menentukan kompetensi dalam berbagai
masalah kesehatan disistem indera berdasarkan SKDI 2012
(C2)
 Mahasiswa dapat merencakan tatalaksana rujukan diluar
kompetensi dokter layanan primer (C3)

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 10


3. Prefisonalitas Luhur Jika mahasiswa dihadapkan pada masalah kesehatan dan hasil data
sekunder, mahasiswa mampu :
 Mahasiswa mampu melakukan simulasi praktik kedokteran
profesional. (C4)

Analisis Capaian Pembelajaran

Jika mahasiswa dihadapkan pada masalah kesehatan dari


hasil data sekunder, mahasiswa mampu melakukan
simulasi praktik kedokteran profesional (C4)

Jika mahasiswa dihadapkan pada Jika mahasiswa dihadapkan pada


Jika mahasiswa dihadapkan pada masalah
masalah kesehatan dari hasil data masalah kesehatan dari hasil data
kesehatan dari hasil data sekunder, dapat
sekunder, mahasiswa mampu sekunder, mahasiswa mampu menyusun
merencanakan tatalaksana rujukan diluar
menetapkan masalah medis dan strategis tatalaksana yang terkait
kompetensi dokter layanan primer (C3)
kegawatdaruratan pada sistem indera masalah kesehatan pada kasus di sistem
(C3) indera (C3)

Jika mahasiswa dihadapkan pada masalah


kesehatan dari hasil data sekunder, Mahasiswa
dapat menentukan kompetensi dalam berbagai
masalah kesehatan disistem indera berdasarkan
SKDI 2012 (C2)

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 11


LINGKUP BAHASAN

Capaian Pembelajaran Pokok


Ruang Lingkup Subpokok Bahasan
Penunjang Bahasan
(capaian pembelajaran
penunjang yang sudah dibuat Proses Penginderaan Anatomi dan  Anatomi dan histologi mata dan organ adneksa
sebelumnya) Normal Histologi mata, telinga luar, tengah, dalam serta organ
organ indera vestibular.
 Lokasi dan struktur organ penghidung dan
organ pengecap
Aspek  Penglihatan
Fisiologi Organ  Pendengaran
Indera  Keseimbangan
 Penghidungan
 Pengecapan
 Gizi

Infeksi Mata  Etiologi: Bakteri, Virus, Parasit parasit (Loa-loa,


Onchocerca volvulus, Toxocara, Gnathostoma
spirigerum); protozoa (Toxoplasma gondii,
Acanthamoeba); Athropoda penyebab infeksi pada
mata (Demodex folliculorum, Hylesia sp)
 Imunopatologi
 Perubahan Struktur
 Patogenesis & Patofisiologi
 Pemeriksaan Penunjang
 Tatalaksana
 Kesehatan Masyarakat

Telinga (Luar,  Etiologi : Bakteri, Virus, Jamur


Tengah dan  Patogenesis : OMSK Benign dan Maligna
dalam)  Patofisiologi : gangguan pendengaran dan
keseimbangan pada OMSK
 Perubahan Struktur : Perubahan makroskopik dan
mikroskopik telinga dan jaringan sekitarnya.
 Diagnosis
 Tatalaksana
 Kesehatan Masyarakat

Gangguan Penglihatan Gangguan  Etiologi


Refraksi  Underlying factors
 Patogenesis
 Patofisiologi
 Diagnosis
 Tatalaksana
 Kesehatan Masyarakat

Gangguan pada  Ablasio Retina


retina  Retinopati diabetik

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 12


Penyakit degeneratif Penyakit  Katarak
degeneratif  Degenerasi makula
mata  Retinopati
 Presbiopi

Penyakit  Presbiakusis
degeneratif  Presbiastasis
telinga  Alat Bantu dengar

Neoplasma Mata  Retinoblastoma


 Carcinoma Cell Basal

THT  Karsinoma Nasofaring


 Neuroma Akustik

Penyakit Lain Gangguan  Glaukoma


sirkulasi cairan  Neuritis optik
mata
Gangguan  Kelainan degenaratif
Vestibuler  Gangguan vaskuler
 Infeksi

Alergi pada  Konjungtivitis Vernal


mata  Pterigium

Alergi pada  Rhinits alergika


THT  Rhinitis Vasomotor
 Sinusitis

Kegawatdaruratan Mata  Trauma tajam mata


 Trauma tumpul mata
 Trauma kimia mata
 Central retinal artery occlusion
 Glaukoma akut

Telinga  Trauma tumpul telinga


 Benda asing
 Sudden deafness

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 13


Metode Pengajaran & Pembelajaran

Metode pengajar yang digunakan pada modul Penginderaan ialah pengajaran aktif (student
centered), yang menggunakan pendekatan metode Pembelajaran Berdasarkan Masalah. Metode
pengajaran meliputi :

1. Tahap Orinetasi, bertujuan memberikan wawasan mengenai Sistem Indera serta luasnya
masalah pada Sistem Indera, serta dampaknya terhadap kualitas hidup, terdiri dari :
a. Kuliah
b. Kegiatan Laboratorium

2. Tahap Latihan, bertujuan untuk mengembangkan serta mempertajam dan meningkatkan


kemampuan melalui berbagai pengalaman belajar :

a. Diskusi Kelompok dengan BDM (Pembelajaran Berdasarkan Masalah)


b. Kegiatan Praktikum
c. Presentasi Kasus (Pleno)

 Tahap Umpan Balik, bertujuan untuk memberikan input kepada mahasiswa maupun
pengelola modul untuk melakukan penilaian proses dan hasil yang telah dicapai mahasiswa :
a. Presentasi kasus (Pleno)
b. Umpan Balik pleno
c. Ujian Formatif
d. Laporan kegiatan laboratorium
e. Ujian Praktikum
f. Buku Catatan Mahasiswa
g. Lembar evaluasi Diskusi Kelompok
h. Lembar evaluasi Fasiliatator oleh Mahasiswa
i. Lembar evaluasi Narasumber oleh Mahasiswa

Perhitungan SKS
 Kuliah = 65 / 16 jam = 4,062
 Diskusi Kelompok = 20 / 32 jam = 0,625
 Praktikum = 19 / 32 jam = 0,6
 Pleno = 12 / 32 jam = 0.375
 Belajar Mandiri = 16 / 64 jam = 0,25
 Total = 5,912 ≈ 6 SKS

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 14


Matriks metode pengajaran dan evaluasi pada Modul :
Capaian Sarana & Evaluasi hasil
No Pokok Bahasan Subpokok Bahasan Metode pengajaran Indikator
Pembelajaran prasarana pembelajaran
1. Pengetahuan Dasar Anatomi organ  Anatomi mata dan organ adneksa  Kuliah  Ruang Kuliah Dapat menjelaskan Ujian Formatif
Sistem Penginderan indera (K2) mata, telinga luar, tengah, dalam serta Interaktif  2  Laptop anatomi mata dan Ujian Sumatif
organ vestibular. x tatap muka  Peralatan telinga Ujian
 Lokasi dan struktur organ (2x(1x50’)) Praktikum
audiovisual
penghidung dan organ pengecap
 Praktikum   Referensi anatomi
4x tatap muka
(4x(1x50’)

Histologi Organ  Histologi mata dan organ adneksa  Kuliah  Ruang Kuliah Dapat menjelaskan Ujian Formatif
Indera (K5) mata, telinga luar, tengah, dalam serta Interaktif  2  Laptop histologi mata dan Ujian Sumatif
organ vestibular. x tatap muka  Peralatan telinga Ujian
 Lokasi dan struktur organ penghidung (2x(1x50’)) Praktikum
audiovisual
dan organ pengecap
 Praktikum   Referensi histologi
2x tatap muka
(1x(1x50’)

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 15


Fisiologi  Fisiologi Penglihatan : Mekanisme  Kuliah  Ruang Kuliah Dapat menjelaskan Ujian Formatif
Penginderaan Pembiasan cahaya, visus, dan refraksi, Interaktif  4  Laptop fisiologi mata dan Ujian Sumatif
transmisi impuls cahaya dan
1&2 (K6-7) x tatap muka  Peralatan telinga Ujian
penglihatan warna
(4x(1x50’)) audiovisual Praktikum
 Fisiologi Pendengaran : mekanisme
konduksi bunyi, transduksi energi  Praktikum   Referensi fisiologi
mekanik dan trnsmisi impuls ke pusat 3x tatap muka
pendengaran (3x(1x50’)
 Fisiologi Keseimbangan : mekanisme
pengaturan keseimbangan, koordinasi
dengan organ lain yang berperan
dalam keseimbangan
 Fisiologi Penghiduan : reseptor
olfaktori dan sensasi penghiduan
 Fisiologi Pengecapan : reseptor kecap
dan sensasi pengecapan.

Gizi  Dinamika Nutrisi pada fungsi sistem  Kuliah  Ruang Kuliah Dapat menjelaskan Ujian Formatif
indera Interaktif  2  Laptop nutrisi pada sistem Ujian Sumatif
x tatap muka  Peralatan indera
(2x(1x50’)) audiovisual
 Referensi
Aspek Biokimia  Aspek Biokima mata  Kuliah  Ruang Kuliah Dapat menjelaskan Ujian Formatif
penginderaan Interaktif  2  Laptop nutrisi pada sistem Ujian Sumatif
(K4) x tatap muka  Peralatan indera
(2x(1x50’)) audiovisual
 Referensi

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 16


Mikrobiologi  Mikrobiologi pada pengeinderaan :  Kuliah  Ruang Kuliah Dapat menjelaskan Ujian Formatif
Penginderaan epidemiologi, daur hidup penyebab, Interaktif  2  Laptop mikrobiologi pada Ujian Sumatif
patogenesis dan gejala klinis.
(K10) x tatap muka  Peralatan mata dan telinga Ujian
 Imunopatologi : respon imun, (2x(1x50’)) yang dapat Praktikum
audiovisual
inflamasi
 Perubahaan struktur : Perubahan  Praktikum   Referensi menyebabkan mikrobiologi
makroskopik pada organ/ sistem 3x tatap muka infeksi / gangguan.
terkait (1x(1x50’)
 Patogenesis dan patofisiologi
 Pemeriksaan penunjang

Infeksi Parasit  Parasitologi pada pengeinderaan :  Kuliah  Ruang Kuliah Dapat menjelaskan Ujian Formatif
Penginderaan epidemiologi, daur hidup penyebab, Interaktif  2  Laptop parasit pada mata Ujian Sumatif
patogenesis dan gejala klinis.
(K8) x tatap muka  Peralatan dan telinga yang Ujian
 Imunopatologi : respon imun, (2x(1x50’)) dapat Praktikum
audiovisual
inflamasi
 Perubahaan struktur : Perubahan  Praktikum   Referensi menyebabkan parasitologi
makroskopik pada organ/ sistem 3x tatap muka infeksi / gangguan.
terkait (1x(1x50’)
 Patogenesis dan patofisiologi
 Pemeriksaan penunjang

Aspek Patologi  Aspek PA penginderaan  Kuliah  Ruang Kuliah Dapat menjelaskan Ujian Formatif
anatomi  Neoplasma mata : Retinoblastoma, Interaktif  2  Laptop gambaran PA pada Ujian Sumatif
Penginderaan Basall cell CA x tatap muka  Peralatan mata dan telinga Ujian
(K9)  Neoplasma THT : KNF, Neuroma (2x(1x50’)) yang terjadi Praktikum PA
audiovisual
Akustik
 Praktikum   Referensi keganasan.
3x tatap muka
(1x(1x50’)

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 17


Perubahan  Perubahan parameter laboratorium  Kuliah  Ruang Kuliah Dapat menjelaskan Ujian Formatif
parameter klinik berdasarkan patogenesis dan Interaktif  2  Laptop gambaran infeksi Ujian Sumatif
laboratorium patofisologis x tatap muka  Peralatan pada mata dan Ujian
klinik pada infeksi (2x(1x50’)) audiovisual telinga Praktikum PK
mata dan telinga  Praktikum   Referensi
2x tatap muka
(1x(1x50’)

Masalah  Tajam Penglihatan dan Kelainan  Kuliah  Ruang Kuliah Dapat menjelaskan Ujian Formatif
Kesehatan Mata- Refraksi : patogenesis, patofisiologi, Interaktif  2  Laptop kelainan refraksi Ujian Sumatif
diagnosis, tatalaksana.
1(K12) x tatap muka  Peralatan dan infeksi pada
 Kelainan Kelopak mata dan jaringan (2x(1x50’)) mata dan jaringan
audiovisual
orbita (Infeksi)
 Referensi orbita

Masalah  Penyakit degenaratif mata : Katarak,  Kuliah  Ruang Kuliah Dapat menjelaskan Ujian Formatif
Kesehatan Mata-2 degenarasi makula, retinopati Interaktif  3  Laptop kelainan Ujian Sumatif
(etiologi, FR, Gambaran Klinis,
(K13) x tatap muka  Peralatan degeneratif dan
Diagnosis, tatalaksana) sirkulasi cairan
(3x(1x50’)) audiovisual
 Gangguan sirkulasi cairan mata :
Glaukoma, Neuritis Optik (dinamika  Referensi pada mata
cairan bola mata dan pemeriksaan
tonometri)

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 18


Masalah  Trauma tajam mata, trauma tumpul  Kuliah  Ruang Kuliah Dapat menjelaskan Ujian Formatif
kegawatdaruratan mata, trauma kimia mata, central retna Interaktif  3  Laptop kegawatdaruratab Ujian Sumatif
artery occlusion dan glaukoma akut
mata dan x tatap muka  Peralatan pada mata dan
strabismus (K20)  Starbismus (3x(1x50’)) strabismus
audiovisual
 Referensi

Gangguan N. II,  Fisiologis dan mekanisme N.II, III,  Kuliah  Ruang Kuliah Dapat menjelaskan Ujian Formatif
III, IV,V, VI dan IV, V, VI dan VIII Interaktif  2  Laptop fungsi dan kelainan Ujian Sumatif
VIII (K19)  Patologis N.II, III, IV, VI dan VIII x tatap muka  Peralatan
pada N.II, III, IV,
VI dan VIII
(2x(1x50’)) audiovisual
 Referensi

Gangguan  Infeksi pada Telinga (luar,tengah dan  Kuliah  Ruang Kuliah Dapat menjelaskan Ujian Formatif
Pendengaran dan dalam) : OE, OMA, OMSK, dll Interaktif  3  Laptop Infeksi telinga dan Ujian Sumatif
kelainan telinga  Tuli x tatap muka  Peralatan
Tuli
(K17)  Penyakit degenratif telinga dan alat (3x(1x50’)) audiovisual
bantu dengar
 Referensi

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 19


Sumbatan Hidung  Sumbatan Hidung: Rinitis, Sinusitis,  Kuliah  Ruang Kuliah Dapat menjelaskan Ujian Formatif
dan Perdarahan Polip Hidung, dll Interaktif  3  Laptop Sumbatan hidung Ujian Sumatif
Hidung (K18)  Epistaksis dan Tampon x tatap muka  Peralatan
dan
(3x(1x50’)) audiovisual
 Referensi

Kegawatdarurata  Kegawatan THT : Trauma tumpul  Kuliah  Ruang Kuliah Dapat menjelaskan Ujian Formatif
n THT dan telinga, Benda Asing dan sudden Interaktif  2  Laptop kegawatdaruratan Ujian Sumatif
deafness. THT dan Keganasan
Keganasan x tatap muka  Peralatan
THT(K22)  KNF, Neuroma akustik (2x(1x50’))
THT
audiovisual
 Referensi

Radiologi  Radiologi pencitraan mata  Kuliah  Ruang Kuliah Dapat menjelaskan Ujian Formatif
Pencitraan mata  Radiologi pencitraan telinga Interaktif  2  Laptop gambaran radiologi Ujian Sumatif
pada mata dan
dan Telinga (K26) x tatap muka  Peralatan
telinga
(2x(1x50’)) audiovisual
 Referensi

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 20


Farmakologi yang  Farmakologi  Kuliah  Ruang Kuliah Dapat menjelaskan Ujian Formatif
berhubungan  Sediaan obat topikal mata dan telinga Interaktif  2  Laptop Farmakologi pada Ujian Sumatif
dan peresepan alat indera
dengan alat x tatap muka  Peralatan
indera (K16) (2x(1x50’)) audiovisual
 Praktikum   Referensi
2x tatap muka
(1x(1x50’)

Forensik  Penginderaan dalam aspek  Kuliah  Ruang Kuliah Dapat menjelaskan Ujian Formatif
penginderaan medikolegal Interaktif  2  Laptop kelaianan forensik Ujian Sumatif
pada penginderaan
(K21) x tatap muka  Peralatan
(2x(1x50’)) audiovisual
 Referensi

Rehabilitasi  Rehabilitasi pada anak  Kuliah  Ruang Kuliah Dapat menjelaskan Ujian Formatif
pendengaran  Rehabilitasi pada geriatri Interaktif  2  Laptop rehabilitasi Ujian Sumatif
penginderaan
(K24) x tatap muka  Peralatan
(2x(1x50’)) audiovisual
 Referensi

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 21


Komunitas  Penginderaan dalam perspektif  Kuliah  Ruang Kuliah Dapat menjelaskan Ujian Formatif
Kedokteran (K23) kedokteran komunitas Interaktif  3  Laptop kegawatdaruratan Ujian Sumatif
THT dan Keganasan
x tatap muka  Peralatan
THT
(3x(1x50’)) audiovisual
 Referensi

Fisika Medik  Bio optik dan mekanisme kerja alat  Kuliah  Ruang Kuliah Dapat menjelaskan Ujian Formatif
(K14) bantu dengar Interaktif  2  Laptop biooptik dan Ujian Sumatif
mekanisme alat
x tatap muka  Peralatan
bantu dengar
(2x(1x50’)) audiovisual
 Referensi

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 22


Sumber Pembelajaran

Anatomi
1. Agur, A.M.R. & A.F. Dalley. Grant’s Atlas of Anatomy. 11th ed. Lippincott Williams
and Wilkins, Baltimore. 2005.
2. Drake, R.L., W. Vogl & A.W.M. Mitchell. Gray”s Anatomy for Students. Elsevier
Churchill Livingstone, Philadelphia. 2005.
3. Marieb, EN & J. Mallat. Human Anatomy. 3rd ed. Benjamin Cummings, San
Fransisco. 2001
4. Snell, R.S. Clinical neuroanatomy for medical students. 5th ed. Lippincott Williams
and Wilkins, Baltimore. 2001.

Histologi

1. Gartner, LP and Hiatt, J.L. (2001). Special Sense in: Color Textbook of Histology,
W.B. Saunders Company, USA, pp.509-534
2. Fawcett, D.W. (1994). The eye in: A Textbook of Histology (Bloom and Fawcett),
12th Ed, Chapman and Hall, New York, USA, pp 872-916; The ear: pp. 919-941
3. Wonodirekso S (2003), Praktikum Bola Mata dalam Penuntun Praktikum Histologi,
Edisi Pertama, Dian Rakyat, Jakarta, Indonesia, Hal 161-166; Praktikum Telinga Hal
167-172

Fisiologi
1. Ganong WF. Review of Medical Physiology. Lange Medical publication, CA 22th ed,
2005
2. Guyton AC, Hall E. Text book of Physiology, WB Saunders Co 9th ed
3. Rhoades R, Pfanzers R. Human Physiology. Saunders College Publishing, Fortworth
3rd ed.
4. Human Physiology from cells to system, Sherwood l West Publishing Co St Paul 4th
ed.
5. Silverthorn DU. Human physiology: an integrated approach. 3rd ed. San Francisco.
Pearson Education, Inc. 2004.
6. Kandel, ER et al, Principles of Neural Science. 4th ed. New York. McGraw Hill, 2000.

Biokimia

1. Devlin TM. Textbook of Biochemistry with Clinical Correlations. Wiley-Liss.New


York. 2002: 1002-16
2. Halliwell B, Gutteridge JMC. Free Radicals in Biology & Medicine. 3rd ed. Oxford
University Press. 1999: 516-24
3. Voet D & Voet JG. Biochemistry. John Willey & Sons Inc. 2004: 620-1
4. Murray R, Granner DK, Mayes PA, Rodwell VW. Harper’s Illustrated Biochemistry.
26th ed. McGraw Hill Education (Asia). 2003; 17

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 23


Mikrobiologi
1. Brooks G.F., Butel J.S., and Morse S.A. (eds)., Jawetz, Melnick, and Adelberg’s :
Medical Microbiology, 24th ed, international edition. Appleton and Lange, California,
2007
2. Tortora GJ., Funke BR., and Case CL: Microbiology an Introduction. 9th ed. Pearson.
Benjamin Cummings. San Francisco., 2007
3. Chin, RL (edited): Diamond MS., Teri, A. R. Emergency Management of Infectious
Diseases. Cambridge UP. New York. 2008. p: 33 – 51

Farmakologi
1. Dukes, MNG. Meyler’s side effects of drugs. Amsterdam-Oxford. Excerpta Medica,
1975
2. Katzung BG. Basic & Clinical Pharmacology, 11th ed. Mc-Graw-Hill Lange. Boston,
2009: pp. 95-126
3. Henderer JD and Rapuano CJ. Ocular pharmacology. In: Brunton LL, Lazo JS, Parker
KL, eds. The Pharmalogical basis of therapeutics, 11th ed, NY, McGraw-Hill, 2006;
1707-1737

Patologi Anatomi

1. Underwood JCE (editor). General and Systematic Pathology. 3rd ed. Edinburgh.
Churchill- Livingstone; 2000: 325-60
2. Kumar V, Cotran RS, Robbins SL. Robbins Basic Pathology. 7th ed.
International edition. Saunders; 2003: 453-508

3. Kumar V, Abbas AK, Fausto N. Robbins and Cotran Pathologic Basic of Disease,
7th ed, Elsevier Saunders, Philadelphia. 2005. pp: 787-788 & 1421-1447.

Patologi Klinik

1. Sacher RA, Mc Pherson RA. Wildman’s Clinical Interpretation of Laboratory Tests.


10th ed. Singapore : PG Publishing, 1991 : 322-7
2. Wirawan R, Silman E. Pemeriksaan Laboratorium Hematologi Sederhana. Ed 3.
Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 1992

Ilmu Penyakit Mata

1. Berson, F.G. Basic Ophtalmology for medical students and primary care residents.
1993
2. Vaughan DG, General Ophthalmology, 15th ed. Appleton & Lange. Connecticut,
1999.
3. Binkesmas DepKes., Pedoman Usaha Kesehatan Masyarakat- Penanggulangan
Kebutaan (UKM-PK)

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 24


Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok

1. Soepardi EA, Iskandar N (ed). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung
Tenggorok-Kepala Leher; edisi 6; thn 2007
2. WHO. Chronic suppurative otitis media burden of illness and management options.
Child and Adolescent Health and Development Prevention of Blindness and
Deafness. WHO Geneva, Switzerland 2004
3. Adams, G.L., L.R.Boies & P.H. Higler. Boies Fundamentals Of Otolaryngology.
1989. W.B. Saunders Company, Philadelphia

Radiologi

1. Som PM, Curtain HD. Head and Neck Imaging, Philadelphia, Mosby. 2004.
2. Departemen Radiologi FKUI/RSCM. Buku Ajar Radiologi. 2006

Neurologi

1. J. Misbach, F. Sitorus. Dewati. Neuro-oftalmologi. Pemeriksaan Klinis dan


Interpretasi. Balai Penerbit FKUI, 1999
2. Dejong. The Neurologic Examination. 6th ed. Lippinccott William Wilkins, 2005
3. A Victor’s Principles of Neurology, 8th ed. McGraw Hill, 2004
4. Lindsay. Neurology and Neurosurgical Illustrated. Churchil Livingstone, 2007

Ilmu Rehabilitasi Medik

1. Schein JD, Miller MH. Diagnosis and Rehabilitation of Auditory Disorders. In:
Kottke, Lehmann. Krusens’s Handbook of Physical Medicine and Rehabilitation.
4th ed. Philadelphia, WB Saunders; 1990. p 935-66
2. Owens RE. Metz DE, Haan A. Comunication disorders A Life Span Perspective.
Boston: Allyn and Bacon; 200 p 455-97
3. Allinders JEJ. Sensory Loss: Deafness and Blindness. In: Hopkins HL, Smith HD.
Williard and Spackman’s Occupational Therapy. Philadelphia: JB Lippincott
Company; 1993. p. 706-15

Kedokteran Komunitas

1. Colenbrander A. Visual impairment. In: Demeter SL, and Anderson GBJ Editors.
Disability Evaluation. Chicago: Mosby; 2003. P. 495-511
2. Jeyaratnam J, Koh D. Text Book of Occupational Medicine Practice. 2nd Ed,
Singapore, World Scientific; 2003.
3. Palmer KT, Cox RAF, Brown I. Fitness for Work, The Medical Aspects. 4th Ed.
Faculty of Occupational Medicine of the Royal College of Physicians, Oxford,
Oxford University Press. 2007.
4. Sataloff RT. Otolaryngolgical impairment. In: Demeter SL, and Anderson GBJ
Editors. Disability Evaluation. Chicago: Mosby; 2003. P. 512-530
5. PT Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Persero). Kumpulan Peraturan Perundangan
Program Jamsostek. Jakarta, 2007

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 25


Kedokteran Forensik dan Medikolegal

1. Ilmu Kedokteran Forensik. Bagian Kedokteran Forensik FKUI. 1997.


2. Peraturan perundang-undangan bidang kedokteran. Cetakan kedua. Bagian
Kedokteran Forensik FKUI. 1994

Sumber Daya Manusia


Tim Pengelola Modul Program Studi Kedokteran Universitas Bengkulu

1. KETUA dr. Meutia Arini Yasrizal


2. SEKRETARIS dr. Ahmad Azmi Nasution, M.Biomed
3. SEKRETARIAT Suprianto, S.Si

PENANGGUNGJAWAB PRAKTIKUM
JUDUL PRAKTIKUM DEPARTEMEN

Pr-1 Anatomi Sistem Indera – 1 Anatomi

Pr-2 Histologi Sistem Indera Histologi

Pr-3 Anatomi Sistem Indera – 2 Anatomi

Pr-4 Fisiologi Penginderaan Fisiologi

Pr-5 Patologi Anatomi Organ Indera Patologi Anatomi

Pr-6 Mikroorganisme Penyebab Infeksi pada Organ Indera Mikrobiologi

Pr-7 Perubahan Parameter Laboratorium pada Infeksi Mata dan Patologi Klinik
Telinga

Pr-8 Parasit Penyebab Infeksi pada Organ Indera Parasitologi

Pr-9 Sediaan Obat Topikal Mata dan Telinga Farmakologi

FASILITATOR DISKUSI KELOMPOK

KELOMPOK Fasilitator
1 Oktoviani, S.Farm, M.Farm, Apt
2 Elvira Yunita, S.Si, M.Biomed
3 dr. Marisadonna Asteria, M.Biomed
4 dr. Swandito Wicaksono,M.Biomed
5 dr. Wiwit, M.K3
Cadangan 1 dr. Meutia Arini Yasrizal
Cadangan 2 dr. Ahmad Azmi Nasution, M.Biomed

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 26


NARASUMBER PLENO

PLENO Narasumber & Departemen


Dr. Hilda Taurina, M.Biomed & dr. Besly, SpPK
PEMICU 1
Histologi dan Mikrobiologi UNIB
Mata UNIB & dr. Novriantika Lestari, M.Biomed
PEMICU 2
Mata M.Yunus & Farmakologi UNIN
PEMICU 3 Mata UNIB & dr. Ahmad Azmi Nasution,
M.Biomed
Mata M.Yunus & Anatomi UNIB
PEMICU 4 THT UNIB & Radiologi UNDIP
THT M.Yunus & Radiologi UNDIP

Tutor KKD

KELOMPOK Tutor
1 dr. Meutia Arini Yasrizal
2 dr. Marisadonna Asteria, M.Biomed
3 dr. Swandito Wicaksono,M.Biomed
4 dr. Radithiya Abdullah
5 dr. Budiman Ade Satria
6 dr. Atika

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 27


Evaluasi

 Evaluasi Modul

Ditentukan berdasarkan hasil belajar dan proses pendidikan mahasiswa

 Penilaian hasil (60 %)


o Ujian MCQ 1 25%
o Ujian MCQ 2 25 %
o Ujian praktikum 10%
(dengan nilai minimal 55 untuk masing-masing ujian)

 Penilaian proses (40%)


o Observasi diskusi kelompok 25%
o Laporan praktikum 10%
o Buku catatan mahasiswa 5%

Mahasiswa dinyatakan Lulus jika penjumlahan setiap komponen lebih dari 55 dan
nilai setiap komponen minimal 55. Sistem penilaian berdasarkan acuan universitas
dalam nilai angka, huruf mutu, bobot.

Rentang Nilai Huruf Bobot


85-100 A 4
80-84 A- 37,5
75-79 B+ 3,5
70-74 B 3
65-69 B- 2,75
60-64 C+ 2,5
55-59 C 2
45-54 D 1
0-44 E 0

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 28


Lampiran 1

PANDUAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN MASALAH (BDM)

PROBLEM BASED LEARNING :

A. FALSAFAH DASAR

Sebagai calon ilmuwan, mahasiswa senantiasa wajib menggunakan ilmu pengetahuan dalam
menjelaskan terjadinya suatu masalah serta penanggulangannya. Oleh karena itu dalam pembelajaran
mahasiswa, perolehan ilmu pengetahuan perlu dilatihkan bersama dengan ketrampilan berpikir analitik yang
diperlukan untuk mengidentifikasi dan menanggulangi masalah sesuai dengan metode ilmiah disiplin ilmu
tertentu.
Seorang dokter akan senantiasa menanggulangi masalah kedokteran pasien/masyarakat, karena itu
penerapan langkah penanggulangan masalah secara ilmiah perlu menjadi satu kemahiran, di samping pembinaan
sikap kepedulian terhadap lingkungan sejak awal. Secara khusus metode belajar berdasarkan masalah
(BDM/PBL) bertujuan memantapkan pembelajaran dengan cara menghubungkan apa yang telah diketahui
mahasiswa dengan pengetahuan baru, yang dapat menunjukkan kesinambungan pengetahuan yang
dipelajarinya. Cara pembelajaran ini sebenarnya akan selalu dapat digunakan bahkan setelah seseorang lulus
dari pendidikan dokter, karena seorang dokter senantiasa akan menghadapi masalah, dan melakukan langkah
penanggulangan masalah dengan menerapkan ilmu pengetahuan dasar kedokteran. Pemantapan pembelajaran
terjadi kalau mahasiswa dapat mengadakan elaborasi pengetahuan yang telah dikuasainya.

B. LANGKAH BDM

1. Identifikasi masalah yang terdapat pada pemicu. Istilah yang tidak jelas diklarifikasi.
2. Analisis masalah, yaitu dengan menguraikan kemungkinan faktor penyebabnya.
3. Penyusunan pertanyaan yang berkaitan dengan tiap faktor penyebab yang memerlukan penjelasan,
yang dilanjutkan dengan membuat hipotesis yang sesuai.
4. Menetapkan ilmu pengetahuan yang diperlukan untuk menjawab tiap pertanyaan.
5. Menjawab pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan pengetahuan yang sudah
dimiliki.
6. Untuk pertanyaan yang belum diketahui jawabannya, dilakukan identifikasi sumber pembelajaran yang
sesuai.
7. Belajar mandiri. Hasil belajar mandiri/tugas baca dicatat dalam buku catatan.
8. Menyusun pengetahuan baru berdasarkan berbagai hal yang telah dipelajari (pengetahuan lama dan
baru).
9. Langkah BDM dapat diulang seluruhnya atau sebagian sebagaimana dibutuhkan.
10. Mengidentifikasi hal-hal yang belum dipelajari.
11. Merangkum hal-hal yang telah dipelajari.
12. Bila mungkin, menguji pemahaman pengetahuan yang didapat dengan menerapkannya pada masalah
lain.

C. PANDUAN UNTUK MAHASISWA

Berdasarkan Langkah BDM dalam butir B, Diskusi dapat dibagi menjadi Diskusi Kelompok-1 (DK-1)
untuk penerapan langkah 1 s/d 7, serta Diskusi kelompok-2 untuk penerapan langkah 9 s/d 12.

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 29


Panduan Diskusi Kelompok-1 (DK-1)

1. Untuk setiap diskusi kelompok, pilihlah Ketua dan Sekretaris secara bergilir.
2. Bacalah dengan seksama setiap uraian pemicu. Masing-masing mahasiswa membaca sendiri.
3. Identifikasi berbagai masalah dalam pemicu tersebut.
4. Buatlah analisis masalah, yaitu kemungkinan hubungan antara berbagai isu bila ada, atau kemungkinan
mekanisme yang mendasari berbagai hal yang teridentifikasi di butir (3). Selanjutnya disusun suatu
hipotesis berdasarkan analisis masalah.
5. Susunlah sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan berbagai kemungkinan hubungan tersebut, atau
yang berkaitan dengan kemungkinan mekanisme yang mendasari hal tersebut yang Saudara belum
ketahui.
6. Urutkan pertanyaan tersebut secara sistematik berdasarkan pertanyaan kunci: apa, mengapa, bagaimana
dan seterusnya.
7. Tetapkan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjawab tiap pertanyaan.
8. Pilih pertanyaan yang sudah dapat dijawab langsung berdasarkan ilmu pengetahuan yang Saudara
miliki.
9. Untuk pertanyaan yang belum terjawab, rencanakan pencarian jawaban secara mandiri. Jika tugas
belajar mandiri dibagi dalam kelompok, setiap pertanyaan sedikitnya dijawab oleh 2-3 mahasiswa.
10. Saudara harus mencatat proses diskusi mulai dari analisis masalah (langkah 3) sampai dengan tugas
belajar mandiri (langkah 9).

Belajar mandiri (BM)

Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar mahasiswa secara mandiri, yang dilaksanakan
setiap selesai diskusi kelompok. Hasil pencarian dalam belajar mandiri dicatat dalam buku catatan
Saudara. Rujukan yang digunakan dalam belajar mandiri wajib dicantumkan, yang dapat disusun
dengan sistem nomor rujukan.

Panduan Diskusi Kelompok-2 (DK-2)

1. Pilihlah Ketua dan Sekretaris Diskusi Kelompok.


2. Tiap mahasiswa melaporkan hasil tugas belajar mandirinya dengan menyebut sumber bacaannya.
Mahasiswa lainnya menyimak dan mencatat seperlunya bila ada yang perlu dibahas.
3. Setelah semua melaporkan hasil tugas baca, dilakukan pembahasan bersama. Dalam pembahasan,
kaitkan selalu pembahasan dengan pertanyaannya.
4. Gunakan jawaban yang Saudara peroleh untuk menjelaskan masalah yang teridentifikasi dalam
pemicu.
5. Setelah seluruh kegiatan diskusi selesai, seluruh peserta kelompok menyusun/merapikan catatan hasil
tugas baca yang dikumpulkan dari masing-masing peserta (rangkuman), dalam buku catatan masing-
masing.

BRP Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 Page 30


Lampiran 2
MATRIKS MODUL
Minggu I
WAKTU SENIN, 28 JANUARI 2019 SELASA, 29 JANUARI 2019 RABU, 30 JANUARI 2019 KAMIS, 31 JANUARI JUMAT, 1 FEBRUARI
2019 2019

08.00-08.50 K1: KuliahPengantarModul Pr1: Praktikum Anatomi 1 K5: Tinjauan Histologi Bola SENAM PAGI
K7: Fisiologi
Mata, Alat Pendengaran, dan
(dr. Meutia) (dr. Azmi) Penginderaan - 2
Keseimbangan

08.50-09.40 K2: Anatomi Sistem Indera (dr. Swandito)


(dr. Rina)

09.40-10.30 (dr. Azmi) Pr2: Praktikum Anatomi 2 Pr3: Praktikum Histologi Pleno Pemicu 1 (dr.
Pr4: Fisiologi
Rina/dr.Besly, Sp.PK)
Penginderaan
10.30-11.20 BM (dr. Azmi) (dr. Rina)
(dr. Swandito)

11.20-12.10 K3: Kuliah Pengantar KKD BM BM BM

(dr.)

12.10-13.10 ISTIRAHAT

13.10-14.00 K4: Aspek Biokimia Mata DK1-P1 K6: Fisiologi Penginderaan - DK1-P2 BM
1
14.00-14.50 (dr. Sylvia)
(dr. Swandito)

14.50-15.40 BM BM

Fisiologi UNIB Histologi dan Mikrobiologi


Histologi UNIB/Fisiologi UNIB
Departemen Anatomi UNIB/Biokimia UNIB Anatomi UNIB
UNIB

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 31


MINGGU 2

WAKTU SENIN, 4 FEBRUARI 2019 SELASA, 5 FEBRUARI 2019 RABU, 6 FEBRUARI KAMIS, 7 FEBRUARI JUMAT, 8 FEBRUARI
2019 2019 2019

08.00-08.50 K8: Parasit Penyebab Infeksi K10: Mikrobiologi K9: Aspek Patologi K12: Masalah Kesehatan
LIBUR IMLEK
pada Organ Indera Penginderaan Mata -1
08.50-09.40 Anatomi Organ Indera
(Dr. Dessy) (dr.Besly) (Mata UNIB)
(dr. Kartika)

09.40-10.30 Pr5: Parasit Penyebab Infeksi Pr7: Organisme Penyebab Pr6: PA Organ Indera K13: Masalah Kesehatan
pada Organ Indera Infeksi pada Organ Indera Mata -2
10.30-11.20 (dr. Kartika)
(dr. Dessy) (dr.Besly) (Mata UNIB)
11.20-12.10

12.10-13.10 ISTIRAHAT

13.10-14.00 KKD 1 - i Pleno Pemicu 2


DK1-P2 DK2-P2
14.00-14.50 (Mata UNIB, dr.
Novriantika)
14.50-15.40 BM BM

Departemen Patologi Anatomi UNIB Mikrobiologi UNIB Anatomi UNIB Mata UNIB/Farmakologi
UNIB

Pr Patologi Anatomi Patologi Anatomi Organ Indera

Pr Parasitologi Parasit Penyebab Infeksi pada Organ Indera

Pr Mikrobiologi Mikroorganisme Penyebab Infeksi pada Organ Indera

Pr Patologi Klinik Perubahan Parameter Laboratorium pada Infeksi Mata dan Telinga

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 32


MINGGU 3

WAKTU SENIN, 11 FEBRUARI 2019 SELASA, 12 FEBRUARI RABU, 13 FEBRUARI KAMIS, 14 FEBRUARI JUMAT, 15 FEBRUARI
2019 2019 2019 2019

08.00-08.50 K14: Bio-optik dan Mekanisme K16: Farmakologi yang Pr9: Sediaan Obat Formatif SENAM PAGI
Kerja Alat Bantu Dengar Berhubungan dengan Alat Topikal Mata dan Telinga
08.50-09.40 Indera
(Suwarsono) (Oktoviani, S,Farm,
(dr.Novriantika) M.Farm)

09.40-10.30 K19: Gangguan N.II , N.III, IV K17: Gangguan K20 : Masalah K5: Dinamika Nutrisi pada
VI dan VIII Pendengaran dan kelainan K18: Sumbatan Hidung dan kegawatdaruratan mata dan Fungsi Sistem Indera
10.30-11.20 telinga Perdarahan Hidung strabismus
(dr. Iman, Sp.S) (Gizi UNDIP)
(THT M.YUNUS) (THT M.YUNUS) (MATA UNIB)

11.20-12.10 BM

12.10-13.10 ISTIRAHAT

13.10-14.00 KKD 1 - ii DK1-P3 KKD 1-iii DK2-P3 Pleno Pemicu 3

14.00-14.50 (Mata UNIB, dr. Azmi)

14.50-15.40 BM BM

Departemen Fisika UNIB/Gizi UNDIP Farmakologi UNIB/THT Farmasi UNIB Mata UNIB, Anatomi
UNIB UNIB

Pr Farmakologi Sediaan Obat Topikal Mata dan Telinga

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 33


MINGGU 4

WAKTU SENIN, 18 FEBRUARI 2019 SELASA, 19 FEBRUARI RABU, 20 FEBRUARI KAMIS, 21 FEBRUARI JUMAT, 22 FEBRUARI
2019 2019 2019 2019

08.00-08.50 K11: Perubahan Parameter K 27 : Kelainan sistem K25: Uji Bivariat dengan K26: Radiologi Pencitraan
K21: Penginderaan dalam Aspek
Laboratorium Klinik pada indera pada anak SPSS dan Presentasi Data Mata dan Telinga
Medikolegal
08.50-09.40 Infeksi Mata dan Telinga (dr. Riry)
(Anak UNIB) (Radiologi Undip)
(Forensik UNDIP)
(dr. Besly)

09.40-10.30 Pr8: Praktikum Patologi K24: Rehabilitasi K22: Kegawatdaruratan Pleno Pemicu 4
K23: Penginderaan dalam
Klinik Penginderaan THT dan Keganasan THT
Perspektif Kedokteran
10.30-11.20 (THT UNIB, Radiologi
Komunitas
(dr. Besly) (RehabMed UNDIP) (THT M.YUNUS) Undip)
(IKK Undip)

11.20-12.10 BM

12.10-13.10 ISTIRAHAT

13.10-14.00 KKD 1 – iv DK1-P4 KKD 2 - i DK2-P4 Formatif 2

14.00-14.50

14.50-15.40 BM

Departemen Anak UNIB & RehabMed Radiologi UNIB/THT


Forensik UNDIP IKK UNIB Riset UNIB
UNDIP UNIB

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 34


MINGGU 5

WAKTU SENIN, 25 FEBRUARI SELASA, 26 RABU, 27 FEBRUARI KAMIS, 28 FEBRUARI JUMAT, 1 MARET 2019
2019 FEBRUARI 2019 2019 2019

08.00-08.50 Ujian Praktikum Histologi- Sumatif 1 Ujian Praktikum Sumatif 2 Ujian Praktikum
PA Anatomi Parasitologi-Mikrobiologi
08.50-09.40

09.40-10.30

10.30-11.20

11.20-12.10

12.10-13.10 ISTIRAHAT

13.10-14.00 KKD 2 - ii Ujian Praktikum KKD 2 - iii KKD 2-iv


Fisiologi-Farmasi-PK
14.00-14.50

14.50-15.40

Departemen Biologi-Histologi-PA Anatomi Farmakologi-Parasitologi-


Mikrobiologi

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 35


MINGGU 6

WAKTU SENIN, 4 MARET 2019 SELASA, 5 MARET RABU, 6 MARET 2019 KAMIS, 7 MARET JUMAT, 8 MARET 2019
2019 2019

08.00-08.50 Remedial Ujian Praktikum Remedial Sumatif 1 Remedial Ujian Remedial Sumatif 2 Remedial Ujian Praktikum
Histologi-PA Praktikum Anatomi Parasitologi-Mikrobiologi
08.50-09.40

09.40-10.30

10.30-11.20

11.20-12.10

12.10-13.10 ISTIRAHAT

13.10-14.00 REMEDIAL KKD Remedial Ujian REMEDIAL KKD


Praktikum Fisiologi-
14.00-14.50 Farmasi-PK

14.50-15.40

Departemen Biologi-Histologi-PA Anatomi Farmakologi-Parasitologi-


Mikrobiologi

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 36


Lampiran 3

Pemicu 1. Telinga gatal si perenang

Tujuan Pembelajaran : Untuk mengtehui anatomi, histologi telinga, dan macam-macam infeksi pada telinga

Tn.Dino seorang atlet renang yang berusia 25 tahun, mengeluhkan gatal pada telinga kirinya sejak 7 hari yang lalu. Keluhan gatal
dirasakan terus-menerus dan membuatnya sering terbangun dimalam hari karena gatal. Dino juga mengeluhkan telinga kirinya terasa penuh,
pendengaranya menurun dan otalgia . Dino sering sekali menggaruk-garuk telinganya menggunakan ujung kuku dan cutton bud. Dino berenang
3-4 hari seminggu. Riwayat gatal seperti ini pertama kali dirasakannya, tetapi jika Otitis eksterna sering dirasakan dino.

Data Tambahan

Diharapkan agar fasilitator dapat menstimulasi mahasiswa agar ingin menanyakan dan mengetahui data tambahan ini. Arahkan agar
mahasiswa menyebutkan item jenis pemeriksaan yang dibutuhkannya, sehingga fasilitator hanya memberikan hasil pemeriksaannya
saja, tanpa harus menyampaikan seluruh keterangan secara cuma-cuma.

Pemeriksaan Telinga
Telinga luar AD: Deformitas (-), benjolan (-), lesi kulit (-), nyeri tarik telinga (-), nyeri tekan tragus (-), nyeri tekan
belakang telinga (-)

AS: Deformitas (-), benjolan (-), lesi kulit (-), nyeri tarik telinga (-), nyeri tekan tragus (-), nyeri tekan
belakang telinga (+),

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 37


Telinga tengah-dalam AD: sekret (+) sedikit, benda asing (-), oedema mukosa telinga tengah (-), membran timpani intak,
warna dan kontur membran timpani normal, gerakan membran timpani normal

AS: liang telinga sempit, hiperemis (+), terdapat debris berwarna putih, hifa (+), edema (+), serumen
(+) sekret (+) sedikit, benda asing (-), oedema mukosa telinga tengah (+), membran timpani sulit
dinilai.

Pemeriksaan sampel delbris Tampak hifa lebar berseptum : Aspergillus


dengan swab KOH 15%

Langkah- Langkah PBL

Langkah-langkah PBL Informasi/Pertanyaan Topik pembelajaran

Kata Sulit - Otalgia - Anatomi dan histologi telinga luar,


- Otitis Eksterna tengah dan dalam
Kata Kunci dan Informasi Umum - Laki-laki 25 tahun. - Struktur makroskopis dan
- Atlet renang mikroskopis telinga luar, tengah dan
- Gatal pada telinga kiri terus menerus dalam
- Telinga kiri terasa penuh - Fisiologi pendengaran
- Penurunan pendengaran - Mekanisme konduksi mekanik bunyi
- Otalgia - Proses transduksi energi mekanik
- Sering membersihkan dengan cotton bud menjadi energi listrik

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 38


- Renang 3-4x seminggu - Transmisi impuls ke pusat
- Riwayat OE berulang pendengaran
Masalah Seorang atlet renang mengalami gatal pada telinganya terus menerus - Sensai pendengaran
- Otitis Eksterna
Analisis Masalah Lihat kerangka berpikir
- Otomikosis
Hipotesis Pasien tersebut mengalami otomikosis AS

Pertanyaan Terjaring 1. Jelaskan mengenai struktur makroskopis telinga luar,


tengah, dan dalam!
2. Jelaskan mengenai struktur mikroskopis telinga luar,
tengah, dan dalam
3. Bagaimana mekanisme konduksi mekanik bunyi?
4. Bagaimana proses terjadinya transduksi energi mekanik
menjadi energi listrik?
5. Bagaimana proses transmisi impuls ke pusat
pendengaran?
6. Bagaimana proses timbulnya sensasi pendengaran ?
7. Kondisi apa saja yang dapat menyebabkan kemampuan
mendengar berkurang? Bagaimana patofisiologinya?
8. Apa definisi otitis eksterna ?
9. Sebutkan klasifikasi otitis eksterna!
10. Apa saja etiologi dan faktor risiko terjadinya otitis
eksterna?
11. Jelaskan patogenesis dan patofisiologi otitis eksterna!
12. Jelaskan setiap stadium otitis eksterna!
13. Jelaskan tanda dan gejala otitis eksterna!

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 39


14. Bagaimana tatalaksana otitis eksterna?
15. Apa saja komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh otitis
eksterna?
16. Bagaimana prognosis pada penderita otitis eksterna?
17. Apa saja upaya pencegahan yang dapat dilakukan pada
kasus otitis eksterna?
18. Apa yang dimaksud dengan otomikosis?
19. Apa saja etiologi dan Faktor resiko otomikosis?
20. Bagaimana patogenesis dan patofisiologi otomikosis?
21. Jelaskan tanda dan gejala otomikosis!
22. Bagaimana tatalaksana otomikosis?
23. Apa hubungan atlet renang dengan terjadinya
otomikosis?
24. Apakah ada hubungan OE berulang dengan otomikosis
?
25. Apakah ada hubungan OE dengan atlet renang ?

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 40


Analisis Masalah

Perenang

Kelembapan yang tinggi pada liang


telinga

Jamur terjebak di telinga tengah

Edema saluran Gatal pada liang telinga Lendir yang dihasilkan sel
Eustachius di telinga tengah terjebak
di cavitas timpanica

Peningkatan tekanan di cavitas Membran timpani dan tulang penghubungnya


timpanica tidak dapat bergerak bebas

Otalgia Gangguan konduksi suara

Gangguan pendengaran

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 41


Tujuan: Mahasiswa mengetahui jenis kelainan refraksi dan kelainan visus turun mendadak

Pemicu 2. Mataku rabun mendadak

Ny.Tris (57 tahun) seorang pensiunan PNS datang ke IGD RSUD UNIB karena tiba-tiba nyeri pada bola mata kanan saat bangun tidur pagi tadi.
Semalam beliau merasakan nyeri kepala yang hebat, disertai dengan mual dan muntah, sehingga dibawa untuk istirahat. Ny.Tris merasa visus
mata kananya menurun disertai gambaaran halo sejak 2 hari yang lalu. Selain itu juga mengeluhkan mata kanannya merah dan berair,
menyangkal adanya sekret mata. Keluhan ini pertama kali dirasakannya, Ny.tris mempunyai riwayat Hipertensi dan memakai kacamata
Hipermetropia.

Data Tambahan

Diharapkan agar fasilitator dapat menstimulasi mahasiswa agar ingin menanyakan dan mengetahui data tambahan ini. Arahkan agar
mahasiswa menyebutkan item jenis pemeriksaan yang dibutuhkannya, sehingga fasilitator hanya memberikan hasil pemeriksaannya
saja, tanpa harus menyampaikan seluruh keterangan secara cuma-cuma.

Pemeriksaan Oftalmologi

OD OS
Visus 6/30, Pinhole 6/15 3/60

Dengan lensa S+ 3 D 6/12


Konjunctiva bulbi Injeksi silier (+), injeksi Injeksi silier (-), injeksi
konjunctiva (+) konjunctiva (-)
Pupil Tidak bulat, tepi irreguler, tidak Bulat, tepi reguler, sentral,
sentral, refleks cahaya (+) refleks cahaya (+)
minimal, middilatasi
Lensa Jernih Jernih
Bilik Mata Depan Dangkal Normal
TIO 61 mmHg 12 mmHg
Funduskopi Refleks fundus (+) oranye, papil Refleks fundus (+) oranye, papil
N. II dan Cup Disc Ratio sulit N. II bulat, batas tegas, Cup
dinilai Disc Ratio 0,2

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 42


Lapangan Pandang Pengecilan lapangan pandang Normal
pada bagian perifer nasal mata
kanan

Langkah – Langkah PBL

Langkah-langkah PBL Informasi/Pertanyaan Topik pembelajaran

Kata Sulit - Visus - Anatomi mata dan organ adneksa


- Gambaran Halo mata
- Hipermetropia - Histologi mata dan organ adneksa
Kata Kunci dan Informasi Umum - Perempuan 57 tahun. mata
- Nyeri mendadak pada bola mata kanan - Aspek fisiologi penglihatan:
- Nyeri kepala hebat - Mekanisme pembiasan cahaya
- Mual muntah - Visus dan refraksi
- Visus menurun disertai gambar halo - Transmisi impuls cahaya
- Mata merah dan berair - Penglihatan warna
- Riwayat Hipertensi - Dinamika cairan bola mata
- Riwayat Hipermetropia - Gangguan refraksi
Masalah Seorang wanita 57 tahun dengan keluhan mata kanan terasa nyeri - Glaukoma
mendadak disertai penurunan visus dengan gambaran halo sejak 2 - Glaukoma Akut
hari yang lalu.

Analisis Masalah Lihat kerangka berpikir

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 43


Hipotesis 1) Pasien tersebut mengalami glaukoma akut.
2) Glaukoma yang dialami pasien dipicu oleh kondisi
matanya yang hipermetropia

Pertanyaan Terjaring 1. Jelaskan anatomi mata beserta organ adneksanya !


2. Jelaskan histologi mata beserta organ adneksanya!
3. Bagaimana mekanisme pembiasan cahaya?
4. Jelaskan mengenai visus dan mekanisme refraksi !
5. Bagaimana proses transmisi impuls cahaya pada mata ?
6. Bagaimana proses terjadinya penglihatan warna?
7. Bagaimana dinamika cairan bola mata?
8. Apa definisi gangguan refraksi?
9. Sebutkan klasifikasi gangguan refraksi!
10. Apa saja etiologi dan faktor risiko terjadinya gangguan
refraksi?
11. Jelaskan patogenesis dan patofisiologi gangguan
refraksi!
12. Jelaskan tanda dan gejala gangguan refraksi!
13. Jelaskan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk
membantu penegakan diagnosis gangguan refraksi!
14. Bagaimana tatalaksana gangguan refraksi?
15. Apa saja komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh
gangguan refraksi?
16. Bagaimana prognosis pada penderita gangguan refraksi?
17. Apa saja upaya pencegahan yang dapat dilakukan pada
kasus gangguan refraksi?
18. Apa definisi glaukoma?
19. Sebutkan klasifikasi glaukoma!
20. Apa saja etiologi dan faktor risiko terjadinya glaukoma

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 44


akut?
21. Jelaskan patogenesis dan patofisiologi glaukoma akut!
22. Jelaskan tanda dan gejala glaukoma akut!
23. Jelaskan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk
membantu penegakan diagnosis glaukoma akut!
24. Bagaimana tatalaksana glaukoma akut?
25. Apa saja komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh
glaukoma akut?
26. Bagaimana prognosis pada penderita glaukoma akut?
27. Apa saja upaya pencegahan yang dapat dilakukan pada
kasus glaukoma akut?
28. Apakah ada hubungan antara kelainan hipermetropia
dengan glaukoma akut?
29. Bagaimana terapi yang tepat pada kasus ini?

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 45


Analisis Masalah

Mata

Gangguan Refraksi

Hipermetropia Presbiopia
Myopia

Pendangkalan sudut
bilik mata depan

Gangguan akses
aqueous humor ke
sistem drainase
Glaukoma sudut
terbuka
Gangguan Sirkulasi
Cairan Mata
Gangguan aliran keluar Peningkatan Tekanan
Glaukoma
aqueous humor Intraokular
Glaukoma sudut
tertutup

Akut Kronis

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 46


Tujuan Pembelajaran : Mahasiswa mampu mengetahui macam penurunan visus mendadak dan macam kelainan pada retina

Pemicu 3 Pepengkor (perebut penglihatan orang)

Margareth berusia 61 tahun datang ke dokter mata dengan keluhan tiba – tiba mata kanan tidak dapat melihat sejak 1 hari yang lalu. Sejak satu
minggu yang lalu, Ny. Margareth meminum asiklovir oral, karena menderita infeksi herpes zooster pada daerah pipi kanan dan dokter pada saat
itu pernah mengatakan bahwa penyakit herpes zooster yang diderita dapat mengakibatkan kerusakan pada mata didekatnya. Pemeriksaan fisik :

Wajah : ditemukan banyak vesikel tersegmentasi pada regio yang dipersarafi N.Trigeminus dextra (dahi kanan, kelopak mata atas)

Visus : OD dapat menghitung jari dan OS 16/20

TIO : OD 13 mmHg dan OS 12 mmHg

Slit lamp : OD : konjungtiva hiperemis, erosi kornea , COA terdapat sel inflamasi .

OS : dalam batas normal

Fundukopi : OD : terlihat lesi inflamasi multipel pada kutub posterior, eksudatif detachment makula

OS : dalam batas normal.

Rangkaian Jawaban Topik Pembelajaran


Penyesaian (Learning Issues)
Pemicu
Istilah Sulit - Herpes zooster
- Erosi kornea Mempelajari infeksi herpes
- eksudatif zoster pada sistem indera

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 47


Kata kunci - Perempuan 61tahun Mempelajari mekanisme
- Hepers zooster penurunan visus mendadak

- N.Trigeminus Mempelajari kelainan pada


- Tidak dapat melihat retina

- Detachtmen makula
Masalah Seorang perempuan tiba – tiba tidak
dapat melihat setelah terkena herpes
zooster di wajah
Analisis terlampir
Masalah
Hipotesis Seorang perempuan dengan
chorioretinitis
Pertanyaan - Apa saja infeksi virus pada mata?
Terjaring - Mekanisme penurunan visus
mendadak ?
- Mengapa perempuan usia lanjut
mudah terkena herpes zooster?
- Apa saja komplikasi herpes zooster
pada segmen N.trigeminus?
- Bagaimana mekanisme VZV dapat
menyebabkan konjungtiva
hiperemis?
- Bagaimana VZV dapat
mengakibatkan erosi kornea?
- Bagaimana mekanisme VZV dapat

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 48


menyebabkan peredangan pada
COA?
- Bagaimana mekanisme VZV dapat
menyebabkan peningkatan TIO?
- Bagaimana mekanisme VZV dapat
mengakibatkan kerusakan pada
koroid dan retina?
- Pemeriksaan apa saja yang
diperlukan untuk penegakan
diagnosis pada pasien ini?
- Bagaimana tatalaksana yang tepat
untuk pasien ini?

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 49


Analisis Masalah

Perempuan 61 tahun

herpes zooster segment


N.Trigeminal dextra

VZV

Konjungtiva Erosi Peradangan Koroid dan


hyperemis kornea COA dan TIO retina

Tidak dapat
melihat

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 50


Tujuan pembelajaran : Agar Mahasiswa mengetahui keganasan pada sistem indera

Pemicu 4 Ada apa dengan mata, hidung dan telingaku?

Farhat, 42 tahun datang ke poli mata dengan keluhan mata kanan melihat ganda dan kabur sejak 5 bulan terakhir. Dalam satu tahun ini, Farhat
sering mengeluh sering pilek (hidung tersumbat) pada hidung kanan yang tidak sembuh – sembuh, infeksi telinga kanan dan telinga kanan
sampai saat ini terasa penuh. Pada pemeriksaan didapatkan :

N. Cranialis : parese N.III dan N.IV dextra

Oleh dokter mata, Farhat dikonsulkan ke dokter spesialis THT untuk mengkonfirmasi kelainan di THT yang dapat menyebabkan diplopia. Farhat
semakin cemas tentang penyebab semua keluhannya. Apalagi dokter mata mengatakan kemungkinan adanya tumor yang dapat disebakan oleh
perilaku Farhat sebagai perokok berat.

Rangkaian Jawaban Topik Pembelajaran


Penyesaian (Learning Issues)
Pemicu
Istilah Sulit - N.cranialis
- Diplopia
- Tumor

Kata kunci - Laki – laki 42 tahun


- Parese N.III dan N.IV
- Hidung tersumbat
- Diplopia

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 51


Masalah Seorang Laki – laki 42 tahun dengan
diplopia dan hidung tersumbat
Analisis terlampir
Masalah
Hipotesis Seorang laki – laki dengan tumor
nasofaring
Pertanyaan - Bagaimana anatomi nasofaring?
Terjaring - Apa faktor risiko tumor
nasofaring?
- Apa saja kelainan yang sering
terjadi pada daerah nasofaring?
- Bagaimana mekanisme efek
desakan tumor nasofaring pada
telinga?
- Bagaimana mekanisme efek
desakan tumor nasofaring pada
hidung?
- Bagaimana mekanisme efek
desakan tumor nasofaring pada
ruang intrakranial?
- Bagaimana mekanisme efek
desakan tumor nasofaring pada
mata?
- Bagaimana mekanisme efek
desakan tumor nasofaring pada
leher?
- Pemeriksaan apa saja yang

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 52


diperlukan untuk penegakan
diagnosis pada pasien ini?
- Bagaimana tatalaksana yang tepat
untuk pasien ini?

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 53


Analisis Masalah

Laki – laki 42 tahun

Faktor risiko

Tumor
nasofaring

Desakan Desakan Desakan Telinga Desakan


Hidung mata dan leher intrakranial

Diplopia, hidung
tersumbat dan telinga
terasa penuh

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 54


Lampiran 4
Program Studi Pendidikan Kedokteran
Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu

HASIL DISKUSI – 2

Kelompok : .......................... Modul : ..........................


Nama Fasilitator : .......................... Semester : ..........................
Hari/Tanggal : .......................... Waktu : ..........................

Anggota kelompok:
1. ............................................. 6. .............................................
2. ............................................. 7. .............................................
3. ............................................. 8. .............................................
4. ............................................. 9. .............................................
5. ............................................. 10. ...........................................

Partisipasi anggota kelompok terhadap setiap presentasi yang dilakukan anggota

Materi presentasi anggota yang masih belum jelas Apa yang akan dilakukan :
adalah tentang :

Tugas/pertanyaan yang masih belum diketahui dan Apa yang akan dilakukan :
dibahas :

Tanda tangan Fasilitator

[ Borang ini diparaf fasilitator setelah memeriksa kesesuaian isinya dengan tugas diskusi. Setelah diparaf
dikembalikan kepada kelompok.Seluruh anggota menyetujui isi borang ini].

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 55


Lampiran 5
UNIT PENDIDIKAN KEDOKTERAN
(MEDICAL EDUCATION UNIT) PSPD UNIVERSITAS BENGKULU

LEMBAR EVALUASI PESERTA DALAM DISKUSI KELOMPOK


(UNTUK DISERAHKAN KEPADA PENGELOLA MODUL)

Kelompok : ______________ Modul : ______________

Nama Fasilitator : ______________ Tahun akademik : ______ – ______


Tanggal : ______________ Shari

No Nama Peran Serta Perilaku


Argumentasi

Komunikasi
Sharing

Kehadiran
Dominan
Aktivitas

Disiplin/
Jumlah
(Max= 40)

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Keterangan:
Nilai Nilai
0-5 6-7 8-10 -5 -3 0
Sharing Kurang Kadang2 Selalu Dominasi Ya Kadang2 Tidak
Terlambat Terlambat Tepat
Argumentasi Kurang Cukup Baik Disiplin/Kehadiran
> 15’ < 15’ Waktu
Aktivitas Kurang Cukup Baik
Komunikasi Kurang Cukup Baik

Definisi butir evaluasi :

Sharing : berbagi pendapat/ pengetahuan yang sesuai dengan lingkup bahasan Bengkulu______________2018
di antara anggota kelompok
Argumentasi : memberikan pengetahuan dan tanggapan yang logis berdasarkan
literatur yang dibacanya
Aktivitas : giat dalam diskusi tanpa didorong fasilitator (________________________)
Dominan : sikap menguasai forum pada saat diskusi kelompok nama jelas fasilitator
Komunikasi : menyimak, menjelaskan dan bertanya dengan menggunakan bahasa
yang baik dan benar serta sistematis

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 56


Lampiran 6

UNIVERSITAS BENGKULU
EVALUASI FASILITATOR OLEH MAHASISWA ( EFOM )
TAHUN AKADEMIK……………….

Fakultas :
Blok / Modul :
Nama Dosen Fasilitator :
Semester : Gasal / Genap
Tanggal :
Angkatan tahun mahasiswa:

No Komponen yang dinilai Angka

( skor )

1 2 3 4
A Pelaksanaan
1 Fasilitator menunjukkan antusiasme
2 Fasilitator hadir tepat waktu
3 Fasilitator berada di kelas selama proses diskusi
4 Fasilitator proaktif memantau proses diskusi
5 Fasilitator mengajukan pertanyaan yang memicu mahasiswa untuk berpikir kritis
6 Fasilitator memberi kesempatan pada tiap mahasiswa untuk mengekspresikan
pendapatnya
7 Fasilitator berperan aktif mengingatkan kelompok apabila diskusi menyimpang dari
topik
8 Fasilitator berperan aktif mendorong mahasiswa mengevaluasi dan meringkas hasil
diskusi
9 Fasilitator mengevaluasi proses diskusi dan memberi umpan balik yang berkaitan
dengan proses diskusi tersebut

B Evaluasi
10 Fasilitator selalu memeriksa dan mengembalikan buku catatan/log book tepat waktu

Saran dan Kritik

Keterangan :
Berikan tanda silang (X) pada kotak yang sesuai
1 = sangat tidak sesuai
2 = kurang sesuai
3 = cukup sesuai
4 = sangat sesuai

Keterangan :

1. Fasilitator menunjukkan kegembiraan, semangat dan bersikap akrab


2. Fasilitator hadir tepat waktu

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 57


1. Terlambat pada 100 % pertemuan
2. Terlambat pada ≥ 50 % pertemuan
3. Terlambat pada < 50 % pertemuan
4. Selalu tepat waktu
3. Fasilitator berada di kelas selama proses diskusi
1. Hanya di awal dan akhir
2. Keluar masuk ruangan ≥ 3 kali
3. Keluar masuk ruangan < 3 kali
4. Tetap di tempat
4. Fasilitator pro aktif memantau proses diskusi: memastikan diskusi berjalan sesuai dengan rencana, dan
tiap anggota diskusi menjalankan perannya dengan baik
5. Fasilitator mengajukan pertanyaan yang memicu mahasiswa untuk berpikir kritis: menstimulasi tanpa
mengarahkan
6. Fasilitator memberi kesempatan pada setiap mahasiswa untuk mengekspresikan pendapatnya:
memotivasi mahasiswa yang kurang aktif berpartisipasi dalam diskusi dan meredam mahasiswa yang
terlalu mendominasi dengan cara yang bijaksana
7. Fasilitator berperan aktif mengingatkan melihat kembali tujuan yang ingin dicapai melalui pemicu
apabila diskusi menyimpang dari topik.
8. Fasilitator berperan aktif mendorong mahasiswa mengevaluasi dan meringkas hasil diskusi
9. Fasilitator mengevaluasi proses diskusi dan memberi umpan balik yang berkaitan dengan proses
diskusi tersebut.
Fasilitator selalu memeriksa dan mengembalikan buku catatan / logbook dengan tepat waktu

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 58


Lampiran 7

UNIVERSITAS BENGKULU
EVALUASI MODUL OLEH MAHASISWA ( EMOM )
TAHUN AKADEMIK……………….
(Diberikan dalam bentuk google form setelah ujian sumatif 2)

Blok / Modul :
Nama :
NPM :

No Komponen yang dinilai Angka


( skor )
1 2 3 4 5
1 Menurut Anda, apakah pemicu DISKUSI KELOMPOK yang diberikan sudah
memadai untuk mencapai tujuan pembelajaran Anda?
2 Menurut Anda, apakah pemicu DISKUSI KELOMPOK yang diberikan sudah
relevan dengan kompetensi profesi Anda?
3 Menurut Anda, pemicu DISKUSI KELOMPOK mana yang perlu diperbaiki?
4 Menurut Anda, apakah FASILITATOR pada diskusi kelompok sudah bagus
dalam hal mengarahkan dan memotivasi proses diskusi?
5 Menurut Anda, Siapa Fasilitator diskusi kelompok yang perlu masukan dan
perbaikan ?
a
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
6 Menurut Anda, apa yang perlu diperbaiki oleh FASILITATOR?

7 Menurut Anda, apakah KULIAH yang telah diberikan sudah memadai?


8 Menurut Anda, materi KULIAH mana yang perlu diperbaiki?
a. Fisiologi ..
b. Biologi & Histologi ..
c. Biokimia ..
d. Imunologi
e. Pengaruh Nutrisi ..
f. Mikrobiologi ..
g. Parasitologi ..
h. Morfologi Kelainan ..
i. Histopatologi luka
j. Inflamasi infeksi ...
k. Inflamasi non infeksi ..
l. Aspek farmakologi ..
m. Pengobatan topikal pada ...

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 59


No Komponen yang dinilai Angka
( skor )
1 2 3 4 5
n. Anamnesis ...
o.
9 Menurut Anda, topik KULIAH apa saja yang perlu ditambahkan?

10 Menurut Anda, apakah materi PRAKTIKUM yang telah diberikan sudah


memadai?
11 Menurut Anda, PRAKTIKUM mana yang perlu diperbaiki?
a. Histologi
b. Parasitologi
c. Mikrobiologi
d. Patologi Anatomi
e. Kulit
f. Farmakologi
12 Menurut Anda, topik PRAKTIKUM apa yang perlu ditambahkan?
13 Menurut Anda, topik KKD yang telah diberikan sudah memadai?
14 Menurut Anda, KKD mana yang yang perlu diperbaiki?
a. Topik 1 :
b. Topik 2 :
c. Topik 3 :
d. Topik 4 :
15 Menurut Anda, topik KKD apa yang perlu ditambahkan?
16 Menurut Anda, Apakah TUTOR sudah bagus dalam membimbing KKD?
17 Menurut Anda, Siapa TUTOR yang perlu melakukan perbaikan dalam
pembimbingan KKD?
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
i.
j.
18 Menurut Anda, apa yang perlu diperbaiki TUTOR dalam membimbing KKD?

19 Menurut Anda, apakah sarana prasarana pendukung kegiatan DISKUSI


KELOMPOK sudah tersedia dengan memadai?
20 Menurut Anda, apakah sarana prasarana pendukung kegiatan KULIAH sudah
tersedia dengan memadai?
21 Menurut Anda, apakah sarana prasarana pendukung kegiatan PRAKTIKUM
sudah tersedia dengan memadai?
22 Menurut Anda, apakah sarana prasarana pendukung kegiatan KKD sudah tersedia
dengan memadai?
23 Menurut Anda, apakah buku PUSTAKA yang tersedia untuk modul sudah
memadai?
24 Menurut Anda, apakah akses INTERNET yang tersedia sudah memadai?
25 Apakah hampir seluruh kegiatan MODUL dapat terlaksana sesuai jadwal?

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 60


No Komponen yang dinilai Angka
( skor )
1 2 3 4 5
26 Apakah terdapat komunikasi yang baik antara pengelola MODUL dan Anda?
27 Secara keseluruhan, apakah pelaksanaan MODUL ini cukup baik?
28 Kritik dan Saran

Keterangan :
Berikan tanda silang (X) pada kotak yang sesuai
1 = tidak ada
2 = kecil
3 = agak kecil
4 = besar
5 = sangat besar

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 61


Lampiran 8

LEMBAR EVALUASI PESERTA DALAM DISKUSI KELOMPOK


(UNTUK EVALUASI FORMATIF OLEH FASILITATOR)

Kelompok : ______________ Modul : ______________

Nama Fasilitator : ______________ Tahun akademik : ______ – ______


Trigger : 1/ 2/ 3/ 4/ 5/ 6

No Nama Sharing Peran Serta Perilaku

Argumentasi

Komunikasi
Kehadiran
Dominan
Aktivitas

Disiplin/
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Keterangan:
Nilai Nilai
0-5 6-7 8-10 -5 -3 0
Sharing Kurang Kadang2 Selalu Dominasi Ya Kadang2 Tidak
Terlambat Terlambat Tepat
Argumentasi Kurang Cukup Baik Disiplin/Kehadiran
> 15’ < 15’ Waktu
Aktivitas Kurang Cukup Baik
Komunikasi Kurang Cukup Baik

Definisi butir evaluasi :


Sharing : berbagi pendapat/ pengetahuan yang sesuai dengan lingkup bahasan
di antara anggota kelompok Bengkulu_______________20
Argumentasi : memberikan pengetahuan dan tanggapan yang logis berdasarkan
literatur yang dibacanya
Aktivitas : giat dalam diskusi tanpa didorong fasilitator
Dominan : sikap menguasai forum pada saat diskusi kelompok (________________________)
Komunikasi : menyimak, menjelaskan dan bertanya dengan menggunakan bahasa nama jelas fasilitator
yang baik dan benar serta sistematis

BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 62


BRP, Modul Penginderaan FKIK UNIB 2018-2019 63

Anda mungkin juga menyukai