PLASENTA PREVIA
Oleh:
Pembimbing
Dr. dr. I Wayan Agung Indrawan, Sp.OG(K)
Pendamping
dr. Arghya Wicaksana
LABORATORIUM OBSTETRI-GINEKOLOGI
2018
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KASUS
PLASENTA PREVIA
Oleh:
Menyetujui:
Pendamping, Pembimbing,
PENDAHULUAN
dari 385 kematian setiap 100.000 kelahiran pada 1990 menjadi 216
beberapa sebab, yakni plasenta previa, solusio plasenta dan ruptur uterus.
bawah rahim sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uteri
didunia berkisar 5,2 dari 1000 kehamilan, sedangkan untuk kawasan Asia
lebih tinggi yaitu 12,2 dari 1000 kehamilan (Rowe, 2014). Etiologi dari
plasenta previa sendiri belum diketahui secara pasti, namun terkait dengan
tinggi. Ditemukan pula pada ibu dengan paparan asap terjadi insiden
terjadinya perdarahan tanpa rasa nyeri yang tidak banyak dan dapat
berhenti sendiri. Namun, perdarahan ini biasanya baru terjadi pada akhir
akan semakin banyak bahkan seperti mengalir Jika tidak ditangani dengan
yang hebat dan terjadinya trauma obstetrik, keadaan ini yang sangat
1.2 Tujuan
plasenta previa di Rumah Sakit Umum Dr. Saiful Anwar Malang, sehingga
diketahui:
1.3 Manfaat
2.1 IDENTITAS
2.1.1 Pasien
Nama : Ny.SN
Umur : 30 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Suku :Jawa
Bangsa : Indonesia
2.1.2 Pasangan
Nama : Tn. SS
Usia : 37 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pendidikan :SMP
Pekerjaan :Petani
Pasien mengalami pendarahan dari jalan lahir saat pasien sedang tidur,
darah berwarna merah segar tanpa disertai lendir, darah yang keluar dari jalan
lahir sebanyak satu pembalut. Pendarahan tanpa disertai nyeri dan kontraksi.
Pendarahan sudah mulai berhenti dan hanya keluar sedikit. Dari hasil
USG didapatkan plasenta previa totalis. Dari hasil pemeriksaan darah lengkap
lebih lanjut.
29 Juli 2018 Pukul 21.00
terakhir pada tanggal 24 Juli 2017. Riwayat trauma (-), mual muntah (-), pijat
oyok (-), minum jamu-jamuan (-), konsumsi obat-obatan (+) yaitu vitamin C dan
SF yang diberikan oleh bidan, riwayat koitus selama kehamilan (+) 2 bulan
yang lalu.
pertama, rutin setiap 3 bulan sekali. Kemudian berhenti sejak 2 tahun yang lalu
Menarche pada usia 13 tahun. Terdapat riwayat haid tidak teratur yaitu
haid 3 bulan sekali, dengan siklus haid ± 6 hari. Nyeri saat haid (+), keputihan
(-).
2.2.8 Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada keluhan serupa. Tidak ada riwayat hipertensi ataupun diabetes
merokok oleh pasien disangkal. Namun suami pasien adalah perokok sejak
sayuran, dan buah. Pantang makan ikan. Riwayat koitus dengan suami pada
Berat badan : 60 kg
RR : 20x/menit
Thorax
-/- -/-
-/- -/-
Abdomen : Soefl, BU (+) normal, meteorismus (-), bruit (-)
(-)
VT : Tidak dilakukan
Hematologi
Hematokrit 28,90 % 38 - 42
MCV 99,70 fL 80 – 93
MCH 34,10 pg 27 – 31
PDW 12.3 fL 9- 13
Hitung Jenis
Neutrofil 87,7 % 51 – 67
Limfosit 9,9 % 25 – 33
Retikulosit 3,19 %
Faal Hemostasis
PTT
FAAL HATI
AST/SGOT 15 U/L 0 - 32
ALT/SGPT 14 U/L 0 - 33
URINALISIS
Warna Kuning
10 X
40 X
Eumorfik 98 %
Dismorfik 2 %
Kristal - LPB
HASIL USG
Kesimpulan :
HASIL NST
Kardiotopografi : Normal
2.5 Assesment
Anemia
Trombositopenia
2.3.3 Rencana
- Perawatan konservatif
trombosit ≥ 100.000
- Pro Induksi maturasi paru dengan Injeksi
- Injeksi Gentamicin 2 x 80 mg
- kaltrofen supp II
SF 2x1
30 Juli 2018
31 Juli 2018
S : tidak ada keluhan
O : - KU : cukup, CM
- KL : anemis -/- ict -/-, Pembesaran KGB -
- Thorax : cor pulmo dalam batas nomal
- Abdomen : TFU 21 cm, letak bujur U, TBJ: 1240 gr, DJJ 152 x/menit
(doppler)
- GE : v/v fluxus (+), fluor (-)
A : G2P1001Ab000 Gr 28-30 mgg T/H
+ APB e.c. Plasenta Previa Totalis
+ Anemia (Hb = 8)
+ Trombositopenia (Tc = 61.000)
+ Post IMP
+ Perawatan Konservatif hari ke 1
P : - PDx : Darah Lengkap ualang post transfusi
- PTx :
Perawatan konservatif lanjut
Bedrest
Pro perbaikan KU dengan transfusi PRC 2 lb/hari s.d Hb ≥ 10
Pro perbaikan KU dengan transfusi TC 4 Kolf/hari s.d trombosit ≥
100.000
Po Asam mefenamat 3x500 mg
Po Isoxuprin 3x1 tab
Po Rob 1x1
Po Asam Folat 1x1
Po Cefadroxyl 2x500 mg
Tokolitik Kaltrofen Supp II k/p
- PMo : Keluhan subjektif, tanda-tanda vital, DJJ, His, Fluxus, tanda-tanda
inpartu TRALI, TACO
BAB III
PERMASALAHAN
Apa saja yang dapat menjadi faktor risiko pada kasus ini?
3.2 Diagnosa
3.3 Penatalaksanaan
Apa saja komplikasi dan prognosis yang dapat terjadi pada kasus ini?
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Definisi
bawah rahim sehingga menutupi seluruh atau sebagian dari ostium uterus
nyeri yang terjadi pada trimester ketiga kehamilan. Klasifikasi dari plasenta
previa terbagi menjadi tiga menurut lokasi implantasi yaitu plasenta previa
segmen bawah rahim dan menutupi seluruh ostium uterus interna sehingga
4. Multiparitas
sebelumnya.
yang dilakukan rutin setiap 3 bulan selama 8 tahun (Senkoro, 2017). Hal ini
dalam rokok memiliki daya ikat terhadap hemoglobin yang lebih tinggi
yang tidak dapat mengikat oksigen. Hal ini akan menyebabkan kadar
1999).
1. Anamnesis
a. Pendarahan dari jalan lahir
2. Pemeriksaan fisik
segar.
(Oppenheimer, 2007).
a. Pemeriksaan umum
b. Palpasi abdomen
- Didapatkan fluxus
e. Pemeriksaan Inspekulo
3. Pemeriksaan penunjang
a. Pemeriksaan Laboratorium
- Hematokrit ↓ (28,90%)
- Trombosit ↓ (62000/uL)
b. USG
I.
4.4 Perdarahan pada Plasenta Previa
Sumber perdarahan dari plasenta previa adalah sinus uterus yang robek
karena terlepasnya plasenta dari dinding uterus. Perdarahan ini tidak dapat
perdarahan pada plasenta previa totalis akan terjadi lebih dini daripada
plasenta letak rendah, yang mungkin baru berdarah setelah persalinan mulai
(Chalik, 2009).
yang banyak karena segmen bawah rahim dan serviks cenderung tidak mampu
berkontraksi dengan kuat. Hal ini dikarenakan elemen otot pada segmen bawah
rahim dan servix sangat minimal, sehingga pembuluh darah pada tempat ini
tidak dapat tertutup dengan sempurna. Perdarahan akan berhenti jika terjadi
pembekuan darah, kecuali terjadi laserasi pada sinus besar plasenta, maka
keadaan umum pasien, kadar Hb, jumlah perdarahan yang terjadi, umur
kehamilan atau taksiran berat badan janin, jenis plasenta previa, paritas dan
atau trimester ketiga diminta untuk istirahat baring. Jika kemudian perdarahan
tidak banyak dan berhenti serta janin dalam keadaan sehat dan masih
ibu serta keluarga perlu diberi edukasi mengenai pemeriksaan rutin USG
jumlah banyak, maka perlu segera dilakukan terminasi bila janin sudah viable.
- Bed rest
- Perawatan konservatif
(selang 24 jam)
- Injeksi Gentamicin 2 x 80 mg
- Kaltrofen supp II
Isoxuprin 3x1
SF 2x1
Asam Folat 1x1
bahwa pada pasien dengan riwayat plasenta previa mempunyai 4-8% resiko
lebih besar untuk terjadi plasenta previa berulang. Selain itu, persalinan
adalah metode menyusui anak, apakah sang ibu ingin menyusui anak secara
penuh atau tidak karena menyusui juga bisa menjadi salah satu metode
kontrasepsi. Faktor sosial, antara lain pekerjaan dan status pendidikan dan
dalam.
pascasalin antara lain: metode amenore laktasi, metode kalender, kondom, alat
hormonal yaitu : progestin (pil, injeksi dan implan) dan kombinasi progesterone
dan estrogen (pil dan injeksi). Pada pasien ini, metode kontrasepsi pilihan yang
dapat digunakan paling awal adalah metode laktasi amenore dengan syarat
dan masih menginginkan memiliki anak lagi (CDC, 2010). Penggunaan AKDR
karena tidak perlu meminum obat setiap hari dan dapat digunakan sampai 8
tahun dan merupakan metode yang cukup baik untuk menjarangkan kehamila.
maka kurang disarankan pada wanita yang ingin menyusui (Tanto C, 2014).
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
uterus interna.
2. Gejala klinis yang dapat timbul berupa perdarahan tanpa disertai nyeri
ultrasonografi
kehamilan.
5.2 Saran