273 / Bedah
Oleh
FEBRUARI
2019
i
HALAMAN PENGESAHAN
PENGABDIAN MASYARAKAT
Judul Pengabdian : Sirkumsisi Massal Menggunakan Metode
Konvensional di Lingkungan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Bengkulu
Kode/ Nama Rumpun Ilmu 273 /Bedah
Ketua Tim Pengusul :
a. Nama Lengkap : dr. Makbruri, M.Biomed
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 198707262014041001
d. Disiplin Ilmu : Kedokteran / Farmakologi
e. Pangkat/Golongan : Penata Muda Tk 1/ Gol IIIB
f. Jabatan : Dosen Anatomi
g. Fakultas/Jurusan/Prodi : Kedokteran dan Ilmu Kesehatan/Kedokteran
h. Alamat kantor : Jln. Wr.Supratman, Kelurahan Kandang
Limun Kota Bengkulu
i. Nomor HP : 081373439039
j. Alamat surel(email) makbruribruri@gmail.com
Jumlah Anggota : 2
a. Nama anggota 1 : dr.Swandito Wicaksono, M.Biomed
NIDN/NIK : 00112038701/198704122014041001
Bidang Keahlian : Fisiologi
Peneliti Anggota : 2
Nama anggota : dr. Maria Eka PY, M.Biomed (AAM)
NIDN/NIK : 0020018703/198607182010122004
Bidang Keahlian Biologi Medik
Lokasi Kegiatan Sekitar FKIK UNIB
Biaya Pengabdian yang diusulkan Rp. 10.000.0000
Mengetahui,
Halaman Judul....................................................................................................... i
Halaman Pengesahan............................................................................................. ii
Daftar Isi................................................................................................................ iii
Ringkasan Pengabdian........................................................................................... iv
A. Pendahuluan..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 2
C. Tinjauan Pustaka............................................................................................... 2
D. Tujuan dan Manfaat.......................................................................................... 3
E. Pemecahan Masalah.......................................................................................... 3
G. Metode Penerapan............................................................................................. 4
H. Rancangan Evaluasi......................................................................................... 4
I. Keterkaitan....................................................................................................... 4
J. Jadwal Kegiatan.................................................................................................. 5
K. Personalia........................................................................................................... 5
L. Pekiraan Biaya.................................................................................................... 6
M. Hasil Yang Dicapai………………………………………………………….. 7
N. Rencana Tahapan Berikutnya……………………………………………….. 7
Daftar Pustaka.......................................................................................................... 8
iii
RINGKASAN PENGABDIAN
Sirkumsisi atau yang lebih dikenal dengan istilah sunat atau khitan di indonesia,
adalah prosedur bedah untuk membuang atau memotong kulit (kulup) yang menutupi
penis. Penelitian terbaru menyatakan bahwa sunat memiliki banyak manfaat. Sunat
dapat mengurangi resiko infeksi saluran kemih (ISK). Laporan yang dikeluarkan oleh
Pusat Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit di Amerika Serikat atau Center for
Disease Control and Prevention (CDC) menyatakan bahwa kulup seorang laki -laki
yang tidak disunat cenderung meningkatkan risiko infeksi Human Immunodeficiency
Virus (HIV), karena kulup dapat mendorong peningkatan cairan yang berpotensi
sebagai jalan masuk patogen seperti HIV. Lebih lanjut lagi, dalam uji coba klinis,
virus yang menyebabkan kanker, seperti kanker penis pada pria dan kanker serviks
dan vulva pada wanita yang melakukan hubungan seks dengan pria yang tidak
disunat angka kejadiannya meningkat pada penis yang tidak disunat.Penelitian di
Amerika Serikat di tahun 1954 dan 1997, mengungkapkan sedikitnya 95% pasien
tidak disunat terkena kanker penis.
Jumlah kelahiran anak laki-laki setiap tahun semakin meningkat, begitu juga
jumlah anak laki-laki di Provinsi Bengkulu. Selain dari anjuran agama sirkumsisi
terbukti berdampak positif untuk kesehatan. Saat ini sirkumsisi tidak ditanggung oleh
BPJS dan ini menjadi kendala bagi masyarakat kurang mampu melalui pengabdian
masyarakat ini diharapkan mampu memberikan kesempatan kepada masyarakat
kurang mampu untuk mendapatkan layanan sirkumsisi secara gratis dan dapat
meningkatkan status kesehatan masyarakat karena terhindar dari phymosis, infeksi
saluran kemih, dan memberikan pengetahuan kepada coass (sarjana kedokteran)
karena akan dilibatkan sebagai assisten operator
iv
A. Pendahuluan
Sirkumsisi atau yang lebih dikenal dengan istilah sunat atau khitan di
indonesia, adalah prosedur bedah untuk membuang atau memotong kulit (kulup)
yang menutupi penis, yang terdiri dari jaringan otot dan pembuluh darah. Ketika
kulup dibuang, pembukaan uretra (mulut uretra luar atau lubang kencing) dan glans
penis (kepala penis) akan tersingkap. 1
Saat baru lahir, kulup menempel pada kepala penis, yang tampak seperti
tumpukan lapisan kulit karena berlipat. Di tengah kepala penis terdapat tabung yang
memiliki lubang kencing dan merupakan jalan keluar air seni dan mani. Walaupun
hanya sedikit bukti yang juga tidak meyakinkan, namun banyak orang meyakini
bahwa kulup berperan melindungi dan menjaga kelembaban kepala penis, serta
meningkatkan gairah seksual karena jaringan saraf tidak terputus. 1
Sunat bukan prosedur yang wajib untuk dilakukan di berbagai negara, tetapi
menjadi prosedur yang wajib dilakukan di negara-negara dengan mayoritas
penduduk beragama Islam, seperti Indonesia, Turki, Arab Saudi, dll. Salah satu
alasan utama yang melatarbelakangi sunat adalah agama. Prosedur sunat wajib
hukumnya pada agama Yahudi, begitu pula di agama Kristen dan Islam. Di berbagai
negara, sunat memiliki kombinasi antara dasar kebudayaan dan keagamaan.
Contohnya, prosedur sunat dianggap sebagai tanda seorang anak lelaki memasuki
masa pubertas. Hal ini seakan menjadi penjelasan mengapa di belahan negara lain,
sunat dilakukan pada anak lelaki berusia 10 hingga 12 tahun. Beberapa tahun
terakhir ini, persentasi sunat di Amerika Serikat mengalami penurunan, dari 82% di
tahun 1960 hingga 77% di tahun 2010.
Terlepas dari kepercayaan tersebut, kulup perlu diangkat karena rentan
terhadap gangguan kesehatan tertentu. Kondisi ini meliputi kulup yang tidak mampu
untuk menarik kembali karena terlalu ketat (fimosis) dan parafimosis, yang terjadi
ketika kulup ditarik ke belakang untuk membuka seluruh bagian kepala penis,
namun tidak dapat menutup kembali. Kedua kondisi ini dapat menyebabkan nyeri
dan peradangan. Sunat pada pria sangat dibutuhkan, khususnya bila kulup meradang
atau pasien terdiagnosis menderita kanker penis.
Di sisi lain, penelitian terbaru menyatakan bahwa sunat memiliki banyak
manfaat.Sunat dapat mengurangi risik infeksi saluran kemih (ISK).Laporan yang
dikeluarkan oleh Pusat Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit di Amerika
Serikat / Center for Disease Control and Prevention(CDC) menyatakan bahwa kulup
1
seorang laki-laki yang tidak disunat cenderung meningkatkan risiko infeksiHuman
Immunodeficiency Virus (HIV), karena kulup dapat mendorong peningkatan cairan
yang berpotensi sebagai jalan masuk patogen seperti HIV. Lebih lanjut lagi, dalam
uji coba klinis, virus yang menyebabkan kanker, seperti kanker penis pada pria dan
kanker serviks dan vulva pada wanita yang melakukan hubungan seks dengan pria
yang tidak disunat. Penelitian di Amerika Serikat di tahun 1954 dan 1997,
mengungkapkan sedikitnya 95% pasien tidak disunat terkena kanker penis.2
Metode sunat atau khitan pada anak sampai sekarang cukup banyak,
diantaranya sunat manual, sunat menggunakan laser atau besi yang dipanaskan,
sunat menggunakan metode Klamp/Klem, sunat menggunakan Gomco, atau
dikombinasi antara Gomco dan Lem khusus untuk sunat. Selain itu terdapat metode
sunat menggunakan metode stapler. Pada kesempatan kali ini kami mengajukan
pengabdian sirkumsisi menggunakan metode manual atau konvensional dengan
pertimbangan ekonomis, lebih banyak peserta berpartisipasi untuk sunat dan metode
ini merupakan metode yang direkomendasikan oleh ikatan ahli bedah Indonesia
(IKABI). Saat ini tindakan khitan tidak ditanggung oleh BPJS, dan hal ini menjadi
masalah bagi sebagian masyarakat ekonomi ke bawah, sehingga diharapkan kegiatan
ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang tidak mempunyai biaya untuk
mengkhitankan anaknya, sehingga diharapkan status kesehatan anak akan meningkat
setelah dikhitan dan akan terhindar dari penyakit infeksi saluran kemih.
B. Rumusan Masalah
Jumlah kelahiran anak laki-laki setiap tahun semakin meningkat, begitu juga
jumlah anak laki-laki di Provinsi Bengkulu. Selain dari anjuran agama sirkumsisi
terbukti berdampak positif untuk kesehatan. Saat ini sirkumsisi tidak ditanggung oleh
BPJS dan ini menjadi kendala bagi masyarakat kurang mampu
C. Tinjauan Pustaka
Sepertiga manusia di dunia melakukan tindakan sunat, tindakan sunat
merupakan tindakan bedah yang paling sering dilakukan di dunia dan tindakan bedah
yang tertua yang dilakukan.3 Penelitian menunjukan bahwa tindakan sirkumsisi
bermanfaat bagi kesehatan ,mengurangi resiko HIV hingga 60%, menambah higienitas
dan mengurangi resiko infeksi.4 Tindakan sirkumsisi merupakan tindakan memotong
sebagian kulup (foreskin) yang menutupi gland penis.5 Indikasi medis dilakukannya
2
tindakan sirkumsisi sebagian besar adalah phimosis diikuti paraphimosis dan
balanoposthitis.6 Salah satu alasan utama yang melatarbelakangi sunat adalah agama.
Prosedur sunat wajib hukumnya pada agama Yahudi, begitu pula di agama Kristen
dan Islam. Di berbagai negara, sunat memiliki kombinasi antara dasar kebudayaan
dan keagamaan. Contohnya, prosedur sunat dianggap sebagai tanda seorang anak
lelaki memasuki masa pubertas. Hal ini seakan menjadi penjelasan mengapa di
belahan negara lain, sunat dilakukan pada anak lelaki berusia 10 hingga 12 tahun.
Beberapa tahun terakhir ini, persentasi sunat di Amerika Serikat mengalami
penurunan, dari 82% di tahun 1960 hingga 77% di tahun 2010.
Kontraindikasi dilakukannya tindakan sirkumsisi adalah kelainan pembekuan darah,
hipospadia dan epispadia.7 Metode sunat atau khitan pada anak sampai sekarang cukup
banyak, diantaranya sunat manual, sunat menggunakan laser atau besi yang
dipanaskan, sunat menggunakan metode Klamp/Klem, sunat menggunakan Gomco,
atau dikombinasi antara Gomco dan Lem khusus untuk sunat. Sunat manual
(konvensional) saat ini tetap menjadi pilihan utama dalam melakukan tindakan
sirkumsisi, karena biayanya yang ekonomis, cepat sembuh dan merupkan tindakan
yang direkomendasikan oleh ahli bedah (Ikatan Ahli Bedah Indonesia/IKABI).
E. Pemecahan Masalah
Kegiatan ini dilakukan dalam upaya meningkatkan status kesehatan anak
melalui tindakan khitan, dengan dikhitan anak akan terhindar dari penyakit infeksi
saluran kemih dan untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat kurang mampu
untuk mendapatkan layanan sirkumsisi secara gratis.Layanan gratis ini termasuk
tindakan, jasa dokter, dan obat-obatan, peserta tidak akan dipungut biaya.
3
F. Khalayak Sasaran
Anak laki-laki yang belum dikhitan dan tidak mempunyai biaya diprioritaskan untuk
mendapatkan pelayanan khitan gratis ini dan diutamakan untuk wilayah sekitar Fakutas
Kedokteran Ilmu Kesehatan UNIB. Hal ini diharapkan status kesehatan anak di sekitar
wilayah FKIK UNIB akan meningkat dengan berkhitan
G. Metode
Kegiatan sirkumsisi atau sunat massal yang dilakukan di Fakultas Kedokteran dan
Universitas Bengkulu terdiri dari kegiatan penyuluhan tentang manfaat dari sirkumsisi
atau sunat itu sendiri, yang dilanjutkan dengan kegiatan sirkumsisi massal menggunakan
metode manual (konvensional). Metode kegiatan ini melalui beberapa tahapan ;
1. Pendataan anak yang belum dikhitan di sekitar wilayah FKIK UNIB diprioritaskan
Umur 5 tahun ke atas, mau untuk dikhitan dan tergolong masyarakat kurang
mampu, diberikan informasi mengenai tanggal dan tempat pelaksaan khitan
2.Diberikan penjelasan mengenai tindakan khitan, pentingnya khitan dan perawatan
setelah khitan
3. Mengisi surat persetujuan tindakan (inform consent)
4. Dilakukan tindakan khitan oleh operator dokter dan didampingi oleh perawat atau
coass FKIK UNIB setelah khitan diberikan obat-obatan antibiotik dan anhti nyeri
5. Kontrol ulang di hari ke 4 di Praktek dr.Makbruri,M.Biomed
H. Keterkaitan
Institusi yang terkait bidang ini adalah Ketua RT/ RW sekitar wilayah FKIK
UNIB, IDI Kota Bengkulu, Mahasiswa FKIK, Coass ( Sarjana Kedokteran) FKIK
UNIB – RSUD M. Yunus, Dokter FKIK UNIB, Masyarakat dan anak-anak wilayah
kecamatan Muara Bangkahuli
I. Personalia
4
d. Disiplin Ilmu : Anatomi
e. Pangkat/Golongan : Penata Muda Tingkat I / III B
f. Jabatan Fungsional : Tenaga Pengajar
g. Fakultas/ Jurusan / Prodi : KIK/ Pendidikan Dokter
h. Waktu yang disediakan untuk kegiatan : 10 jam / minggu
4. Tenaga Administrasi
Nama Lengkap : Nur Hadi, Amd Kep
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Fakultas/ Jurusan / Prodi : KIK/ Pendidikan Dokter
5
J. Hasil dan Pembahasan
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat “Sirkumsisi massal menggunakan
metode konvensional di lingkungan sekitar Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Universitas Bengkulu” didahului dengan sosialisasi dan pengumuman kepada masyarakat
bahwasannya akan diadakan kegiatan sunatan masal gratis diprioritaskan untuk masyarakat
sekitar lingkungan Universitas Bengkulu diutamakan yang kurang mampu, keluarga, dan
anak dosen dan staff tenaga kependidikan Universitas Bengkulu, sosialisasi dilakukan
menggunakan media sosial, Facebook, Instagram, dan WhatsApp. Sosialisasi juga dilakukan
dengan mendatangi Kantor Camat Muara Bangkahulu dan Kantor Lurah Kandang limun
secara langsung, memberikan surat sosialisasi yang ditujukan ke Camat Muara Bangkahulu
dan Lurah Kandang Limun dengan maksud meminta bantuan untuk mensosialisasikan
kegiatan sunatan masal kepada masyarakat sekitar Universitas Bengkulu, Kelurahan Kandang
Limun, Kecamatan Muara Bangkahulu. Sosialisai berlangsung dengan baik dibuktikan
dengan banyaknya orang tua calon pasien yang ingin dikhitan menghubungi panitia, jumlah
pasien yang menghubungi menanyakan persyaratan cukup banyak, melebihi kuota yang
ditetapkan, calon peserta yang memenuhi persyaratan didata dan dimasukan ke dalam daftar
calon peserta khitan.
Panitia melakukan persiapan alat medis jauh hari dari kegiatan dilaksanakan.
Kegiatan dilaksanakan di Praktek dr.Makbruri, M.Biomed di Jl. WR Supratman Lingkungan
Kecamatan Muara Bangkahulu dengan pertimbangan masih dalam lingkungan sekitar
Universitas Bengkulu dan pertimbangan sterilitas alat dan ruangan, Tindakan khitan
merupakan tindakan bedah minor prinsip kesterilitas alat perlu dijaga, di Praktek dr.Makbruri
M,Biomed Alat untuk mensterilkan alat (sterilitator) tersedia dengan lengkap dan obat-obatan
emergency tersedia dengan lengkap, sehingga apabila terjadi kejadian yang tidak diinginkan
(perdarahan, alergi obat,dll) bisa tertangani dengan segera.
Dalam pelaksanaanya kegiatan ini bekerja sama dengan IDI Kota Bengkulu.
Alhamdulillah Ketua IDI dan Sekretaris IDI Kota Bengkulu dapat hadir dan turut membuka
acara ini, beberapa dokter turut ikut serta melihat, belajar tindakan khitan. Kegiatan ini juga
melibatkan BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) FKIK UNIB, TBM ( Tim Bantuan
Mahasiswa ) FKIK UNIB, Mahasiswa dapat melihat secara langsung tindakan khitan dan
beberapa diberi kesempatan sebagai asisten operator untuk belajar langsung ke pasien tidak
melalui teori saja. Beberapa dokter lulusan Alumni FKIK UNIB juga hadir, mereka belajar
secara langsung tindakan khitan dengan dibimbing oleh dokter yang sudah berpengalaman,
6
diharapkan skill kemampuan tindakan bedah minor dan khitan alumni FKIK UNIB akan
meningkat dengan mengikuti kegiatan ini.
Kegiatan “Sirkumsisi massal menggunakan metode konvensional di lingkungan
sekitar Fakultas kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Bengkulu” dibuka dengan
lafas Basmallah, kemudian dilanjutkan dengan Kata Sambutan dari Sekretaris IDI Kota
Bengkulu dr.Eko, dan dilanjutkan dengan Kata Sambutan oleh Ketua Tim Pengabdian
dr.Makbruri,M.Biomed, selanjutnya ditutup dengan doa. Sebelum kegiatan sunatan masal
dimulai dr.Makbruri, M.Biomed memberikan edukasi informasi kepada orang tua mengenai
pentingnya tindakan khitan, SOP khitan, proses dan tindakan khitan yang akan dilakukan,
perawatan paska khitan, kontra indikasi, dan komplikasi yang mungkin bisa timbul paska
tindakan khitan, dijelaskan juga kepada orang tua pasien bahwa hari ke empat setelah sunat
kembali lagi ke klinik untuk kontrol paska khitan. Dalam kegiatan pengabdian khitan masal
gratis ini untuk proses penyembuhan akan diikuti terus sampai pasien benar-benar sembuh,
dan ketika kontrol atau konsultasi berikutnya tidak akan dikenakan biaya.
Jumlah peserta yang mendaftar melalui pesan WhatssApp sudah mencukupi kuota
yang ditetapkan antusias masyarakat sangat tinggi sebanyak kurang lebih 50 anak, dan
persiapan alat medis (minor set, Pisau, benang jahit, dll) obat-obatan disiapkan dengan kuota
jumlah anak 50 orang, Ketika hari pelaksanaan jumlah peserta yang datang kurang lebih 38
anak, beberapa orang yang sudah mendaftar sebagian kecil tidak datang dengan berbagai
alasan. Dari 38 peserta yang hadir, 32 peserta yang menjalani proses khitan, 6 tidak menjalani
proses khitan dikarenakan beberapa penyebab antara lain; anak takut menangis minta pulang
dan adanya kontraindikasi khitan dengan diagnose hipospadia (lubang kencing tidak terletak
di tempat yang semestinya). Tim pengabdian menyediakan empat bed tindakan supaya pasien
tidak lama antri dan menunggu. Khitan dilakukan sesuai dengan prosedur atau SOP yang
ditetapkan dimulai dengan tindakan aseptik antiseptik, bius lokal dengan jarum suntik,
membersihkan kulup, memotong kulup, menjahit, dan menutup dengan perban. Metode yang
digunakan selain metode konvensional juga digunakan metode elektrocauter (laser) dan
Alisklamp, dengan pertimbangan lebih minim perdarahan, waktu pengerjaan lebih singkat,
pasien lebih nyaman, dan beberapa mahasiswa dan dokter alumni FK UNIB ingin
mempelajari metode ini.
Setelah tindakan khitan selesai dilakukan pasien diberi celana sunat, obat-obatan,
brosur perawatan paska sunat, goody bag dan tas dukung sekolah, kembali lagi
diinformasikan kepada orang tua pasien untuk kontrol kembali paska tindakan khitan di hari
ke empat (4) ke klinik. Orang tua pasien ketika diwawancarai terasa terbantu dengan
7
diadakannya khitanan masal ini, karena tindakan khitan tidak ditanggung oleh BPJS dan rata-
rata orang tua pasien yang ikut acara khitan gratis ini termasuk golongan yang tidak mampu.
K.2 Saran
Dari kegiatan ini dapat disarankan
1. Satu minggu sebelum hari pelaksanaan tindakan khitan sebaiknya orangtua pasien yang
telah terdaftar dikonfirmasi ulang, tentang kepastian jadi atau tidaknya untuk ikut, karena
banyak masyarakat lain yang ingin ikut apabila tidak jadi ikut
2. Tingginya antusias warga yang ingin ikut perlu dipertimbangkan untuk diadakan kembali
khitanan masal ini tahun depan untuk memfasilitasi warga yang belum dapat kesempatan
pada tahun ini terutama warga yang kurang mampu
8
DAFTAR PUSTAKA
9
LAMPIRAN
A. Foto Kegiatan
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
B. Daftar Peserta Khitan
20
Jl. Kalimantan Nomor 6 Rawa
23 Lysandro Lassa 9 Tahun Fitri Handayani Makmur
Jl. Merapi X RT 01 RW 01
24 Raffles Samudra 4 Tahun Permana Sari Bengkulu
Jl. Merai X RT 01 RW 01
25 DiJuna Tri Putra 7 Tahun Permana Sari Bengkulu
Perum Griya Duta Kemiling,
26 Akhdan Dzaky Al-Abiyy 9 Tahun Andrizal Blok C no 7 RT 26 RW 04
27 Zayn Falah Alfatih 1 Tahun Yudi Kurniadi Jl. Barito V nomor 29, Bengkulu
Putri Wahyu
28 Daffa Alkhalfani Stiawan 4 Tahun Utami Jl. Hibrida 8
Fredy
29 Rodyansyah Aretha 8 Tahun Mardiansyah Rawa Makmur Bengkulu
30 Diosi Resel JayaSakti 8 Tahun Desmauli Hartati Gang Surabaya Permai
31 Rajo Diwo Pat Petulai 4 Tahun Desmauli Hartati Gang Surabaya Permai
Perum Griya Duta Kemiling,
32 Syafiq El Fawwaz 5 Tahun Andrizal Blok C no 7 RT 26 RW 04
21
C. Daftar Operator & Assisten Operator
22