Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN PENGABDIAN MASYARAKAT

FIELD LAB BLOK RESPIRATORY SYSTEM

SURVEY DAN PENYULUHAN KELUARGA TERKAIT PENYAKIT SISTEM


RESPIRASI TUBERKULOSIS DAN BAHAYA MEROKOK DI DESA
TRANGSAN KECAMATAN GATAK KABUPATEN SUKOHARJO

KELOMPOK 16
TIM PENGUSUL:
1. dr. Budi Hernawan, M. Sc 1550
2. Namira Aisya Devi J500210085
3. Tri Wahyuni J500210086
4. Kezya Maharani Putri J500210087
5. Aisyah Umayanah J500210088
6. Muhammad Rizqy Noer T. J500210089

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2023

i
HALAMAN PENGESAHAN

Judul Kegiatan: Survey dan Penyuluhan Keluarga Terkait Penyakit Sistem


Respirasi Tuberkulosis dan Bahaya Merokok Di Desa Trangsan
Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo
1. Dosen pelaksana
a. Nama Lengkap dan Gelar : dr. Budi Hernawan, M. Sc
b. NIDN/NIDK : 1550
c. Jabatan Fungsional : Kepala Program Studi S1 Kedokteran
d. Program Studi : Pendidikan Kedokteran
2. Anggota Pelaksana Kegiatan :

Nama Lengkap : Namira Aisya Devi (J500210085)


Nama Lengkap : Tri Wahyuni (J500210086)
Nama Lengkap : Kezya Maharani Putri (J500210087)
Nama Lengkap : Aisyah Umayanah (J500210088)
Nama Lengkap : Muhammad Rizqy Noer T. (J500210089)
3. Biaya Kegiatan Total : Rp. 425.000,00
4. Jangka Waktu Pelaksanaan : April 2023

Surakarta, 1 Mei 2023

Mengetahui,
Kepala Program Studi S1 Kedokteran Dosen pelaksana,

dr. Budi Hernawan, M. Sc dr. Budi Hernawan, M. Sc


Menyetujui,
Dekan Fakultas Kedokteran

Dr. dr. Flora Ramona S. P., M.Kes, Sp.KK, Dipt., STD HIV., FINSD

ii
Universitas Area Aktivitas Kerjasama Tanggal Berlaku :
Muhammadiyah dan Penelitian (AL) Tanggal Revisi :
Surakarta Fungsi Penelitian (FPL) Kode Dokumen :

PERNYATAAN KOLABORASI DOSEN DAN MAHASISWA


Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Dosen Pengusul : dr. Budi Hernawan, M. Sc

NIK / NIDN : 1550

Telp. / HP : 085647055388

Prodi / Fakultas : Pendidikan Dokter/ Kedokteran

Menyatakan mengadakan (penelitian/pengabdian) kolaboratif dengan


mahasiswa tersebut dibawah dengan judul Survey dan Penyuluhan
Keluarga Terkait Penyakit Sistem Respirasi Tuberkulosis dan Bahaya
Merokok Di Desa Trangsan Kecamatan Gatak Kabupaten Sukoharjo

Nama dan NIM Mahasiswa 1. Namira Aisya Devi J500210085


Mitra Kolaboratif 2. Tri Wahyuni J500210086
3. Kezya Maharani Putri J500210087
4. Aisyah Umayanah J500210088
5. Muhammad Rizqy Noer T. J500210089
RIT Pelaksanaan : 2023
Penelitian/Pengabdian

Surakarta, 7 April 2023


Mahasiswa I Mahasiswa II Dosen Pelaksana

(Muhammad Rizqy (Namira Aisya Devi/


dr. Budi Hernawan, M. Sc
Noer T./ J500210089) J500210085)

iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL…………………………………………………………….…………..i
HALAMAN PENGESAHAN……………………...……………………………………….....ii
FORMULIR PENYATAAN KOLABORASI DOSEN DAN MAHASISWA…...……………iii
DAFTAR ISI……………..……………………………………………………………………iv
RINGKASAN……………….…………………………………………………………….…..1
ANALISIS SITUASI……………………….…………………………………………………2
PERMASALAHAN MITRA……………………….…………………………………………4
SOLUSI YANG DITAWARKAN………………….………………………………………….5
TARGET LUARAN…………………………….…………………………………………….6
PELAKSANAAN DAN KEBERLANJUTAN………………….……………………………7
ANALISIS HASIL…………………………………………………………………………...16
KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………………………17
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………...……18
LAMPIRAN…………………………………………………………………………….……19

iv
RINGKASAN

Tuberkulosis atau TB adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam paru dan mengakibatkan penderitanya mengalami
sesak napas disertai batuk kronis. TB adalah penyakit yang menduduki peringkat kedua dalam daftar
penyakit paling banyak menyebabkan kematian setelah COVID-19. Menurut data dari WHO, pada tahun
2020 sebanyak 1,5 juta orang meninggal akibat penyakit TB. Berdasarkan Global Report TB tahun 2019,
angka kesakitan tuberkulosis pada 2018 mencapai 10.000 orang. Sedangkan untuk kasus kematian
tuberkulosis mencapai 1.500.000 jiwa. Secara global, diperkirakan 10 juta (kisaran 8,9 - 11 juta) orang jatuh
sakit. Sejak tahun 2000-2018, 58 juta nyawa berhasil melawan penyakit ini dengan pengobatan medis.
Gejala yang ditimbulkan penyakit tuberkulosis yaitu batuk berdahak selama 2 minggu atau lebih.
Batuk yang dialami dapat disertai dengan dahak bercampur darah, batuk darah, sesak nafas, badan lemas,
nafsu makan menurun, berat badan menurun, malaise, berkeringat malam hari tanpa kegiatan fisik, demam
selama lebih dari satu bulan.
Walaupun tuberkulosis dapat terjadi pada siapa saja, tetapi perokok nampaknya memiliki risiko yang
lebih tinggi untuk mengalami penyakit paru-paru tersebut. Menurut analisis penelitian yang diterbitkan
dalam Archives of Internal Medicine, sekitar sepertiga dari populasi dunia terinfeksi bakteri yang menjadi
penyebab tuberkulosis, tetapi bakteri ini bisa diredam atau menjadi tidak aktif oleh sistem kekebalan tubuh.
Namun, peningkatan risiko penyakit TB menjadi aktif terjadi pada perokok tembakau dengan terinfeksi
Mycobacterium tuberculosis.
Ada beberapa penjelasan potensial untuk menjelaskan keterkaitan antara rokok dan tuberkulosis,
meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menentukan mekanisme yang terlibat. Salah satu
penjelasannya adalah karena merokok dapat menurunkan respons kekebalan atau merusak fungsi silia di
saluran udara sehingga meningkatkan risiko TB. Bagi orang yang memiliki kekebalan tubuh yang baik, jika
tertular kuman TB maka kuman tersebut akan dalam keadaan dorman atau tidur. Dengan begitu orang
tersebut mengidap infeksi TB laten yang tidak menimbulkan gejala apapun dan tidak dapat menularkan ke
orang lain. Namun, jika daya tahan tubuh penderita TB laten menurun, kuman TB akan menjadi aktif. Oleh
karena itu, untuk mengurangi jumlah kasus TB di masa yang akan datang, pengendalian tembakau perlu
dilakukan.
Kondisi lingkungan rumah bisa menjadi faktor lain dalam kejadian TB. Rumah yang tidak memiliki
pencahayaan yang baik dan kurang dimasuki cahaya matahari merupakan faktor yang bisa membuat bakteri
TB bertahan di lingkungan rumah sehingga kejadian TB semakin meningkat.

Kata kunci: Penyakit TBC, Mycobacterium tuberculosis, rokok

1
ANALISIS SITUASI

Sanggung merupakan salah satu desa di kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo, Jawa
Tengah. Dikecamatan Gatak terdiri dari 14 desa, dengan jumlah penduduk di Kecamatan Gatak
mencapai 48.000 orang pada tahun 2017. sebagian besar penduduk di Kecamatan Gatak bekerja
di bidang pertanian dan perkebunan.
Pada tahun 2017 tercatat jumlah penduduk di Kecamatan Gatak sebanyak 48.780 orang.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 24.136 orang adalah laki-laki dan 24.644 orang adalah perempuan.
Pada tahun 2017, desa dengan kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Gatak adalah Desa
Sraten dan yang terendah adalah Desa Tempel. Kepadatan penduduk di Desa Sraten sebesar 3.527
orang tiap kilometer persegi. Sementara kepadatan penduduk di Desa Tempel sebesar 1.764 orang
tiap kilometer persegi.
Penduduk di Kecamatan Gatak bekerja di bidang pertanian dan peternakan. Jenis tanaman
pertaniannya adalah tanaman pangan. Lahan sawah di Kecamatan Gatak seluas 1.189 Ha dan
memiliki irigasi. Sementara itu, jenis ternak yang dibudidayakan adalah ternak berukuran besar
dan kecil serta ternak unggas. Jenis ternak berukuran besar meliputi sapi dan kerbau. Sedangkan
jenis ternak kecil meliputi babi, kambing dan domba. Sementara jenis ternak unggas yang
dibudidayakan meliputi ayam kampung, ayam potong, bebek atau Itik. Di Kecamatan Gatak juga
terdapat desa yang menjadi sentra furnitur dari bahan rotan.
Setiap tahun, kita memperingati hari tuberculosis (TB) sedunia pada tanggal 24 maret untuk
meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai konsekuensi kesehatan, sosial dan ekonomi yang
menghancurkan akibat TB, dan untuk meningkatkan upaya untuk mengakhiri epidemi TB global.
tanggal tersebut menandai hari pada tahun 1882 ketika Dr RObert kock mengumumkan bahwa ia
menemukan bakteri yang menyebabkan tB, yang membuka jalan menuju diagnosis dan
menyembuhkan penyakit ini. TB tetap menjadi salah satu penyakit menular paling mematikan di
dunia. Setiap hari, lebih dari 4100 orang kehilangan nyawa ,ereka karena TB dan hampir 28.000
orang jatuh sakit dengan penyakit yang dapat dicegah dan disembuhkan ini. upaya global untuk
memerangi TB telah menyelamatkan sekitar 66 juta jiwa sejak tahun 2000. Namun, pandemi
COVID-19 telah membalikkan kemajuan bertahun-tahun yang dibuat dalam perjuangan untuk
mengakhiri TB.
Untuk pertama kalinya dalam lebih dari satu dekade, kematian TB meningkat pada tahun
2020. hingga 1,5 juta orang meninggal akibat tuberculosis (TB) pada tahun 2020 (termasuk
214.000 orang dengan HIV). TB adalah kematian terbesar ke-13 didunia dan penyakit menular
penyebab kematian terbesar kedua setelah COVID-19 (di atas HIV/AIDS). Pada tahun 2020,
diperkirakan 10 juta orang menderita TB di seluruh dunia. 5,6 juta laki-laki, 3,3 juta perempuan,
dan 1,1 juta anak-anak. TB ada di semua negara dan pada segala kelompok usia. namun, TB dapat
disembuhkan dan dapat dicegah. Pada tahun 2020, 30 negara dengan beban TB yang tinggi
menyumbangkan 86% kasus TB baru. dua pertiga jumlah ini berasal dari delapan negara, dengan
India sebagai penyumbang terbesar, diikuti Tiongkok, Indonesia, Filipina, Pakistan, Nigeria,
Bangladesh, dan Afrika Selatan. TB resistan obat (TB-RO) masih menjadi krisis kesehatan
masyarakat dan ancaman keamanan kesehatan. Pada tahun 2020, hanya sekitar satu dari tiga orang
dengan TB-RO yang mengakses pengobatan.

2
Secara global, insidensi TB menurun sebesar sekitar 2% per tahun, dan antara tahun 2015
dan 2020, terjadi penurunan kumulatif sebesar 11%. Angka ini melebihi separuh sasaran End TB
Strategy (Strategi Mengakhiri TB), yaitu penurunan sebesar 20% antara tahun 2015 dan 2020.
Antara tahun 2000 dan 2020, diperkirakan sebanyak 66 juta nyawa diselamatkan melalui
diagnosis dan pengobatan TB. Di seluruh dunia, hampir satu dari dua rumah tangga terdampak
TB menanggung biaya sebesar lebih dari 20% pemasukan rumah tangga mereka, menurut data
survei biaya pasien TB nasional terbaru. Dunia tidak mencapai sasaran 0% pasien TB dan rumah
tangga yang menghadapi biaya katastrofik akibat penyakit TB pada tahun 2020. Pada tahun 2022,
US$13 miliar akan dibutuhkan setiap tahunnya untuk pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan
pelayanan untuk mencapai sasaran global yang disepakati pada pertemuan tingkat tinggi
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang TB pada tahun 2018. Pendanaan di negara-negara
berpendapatan rendah dan menengah yang menyumbangkan 98% kasus TB yang dilaporkan
masih jauh lebih rendah dari pendanaan yang dibutuhkan. Pengeluaran sepanjang tahun 2020
hanya mencapai US$5,3 miliar, kurang dari setengah (41%) target global.
Indonesia sendiri berada pada posisi KEDUA (ke-2) dengan jumlah penderita TBC
terbanyak di dunia setelah India, diikuti oleh China, Filipina, Pakistan, Nigeria, Bangladesh dan
Republik Demokratik Kongo secara berutan. Pada tahun 2020, Indonesia berada pada posisi
ketiga dengan beban jumlah kasus terbanyak, sehingga tahun 2021 jelas tidak lebih baik. Kasus
TBC di Indonesia diperkirakan sebanyak 969.000 kasus TBC (satu orang setiap 33 detik). Angka
ini naik 17% dari tahun 2020, yaitu sebanyak 824.000 kasus. Insidensi kasus TBC di Indonesia
adalah 354 per 100.000 penduduk, yang artinya setiap 100.000 orang di Indonesia terdapat 354
orang di antaranya yang menderita TBC.
Sedangkan untuk di Kabupaten Sukoharjo sendiri, Pada Desember 2022 lalu, penemuan
terduga atau suspek Tb di Kabupaten Sukoharjo mencapai 70,6% atau jauh melebihi angka
nasional yang mencapai 45,7%. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK)
Sukoharjo, terduga Tb yang terdeteksi mencapai 7.954 orang (70,6%). Dari jumlah suspek
tersebut, 1.046 di antaranya positif Tb. Data tersebut tercatat sampai 14 Desember 2022.
Dibandingkan dengan Kota Solo yang merupakan wilayah tetangga, jumlah kasus Tb di Sukoharjo
tersebut memang lebih rendah. Data per 14 Desember 2022 dari Dinas Kesehatan Kota Solo
menunjukkan temuan suspek Tb di Solo sebanyak 9.656 orang. Sedangkan yang terkonfirmasi
positif Tb sebanyak 1.600 orang.
TB paru adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis Paru
dengan gejala yang sangat bervariasi. Tuberculosis paru adalah penyakit innfeksius yang terutama
menyerang parenkim paru. tuberculosis paru dapat juga ditularkan ke bagian tubuh lainnya
termasuk ginjal, tulang, nodus, limfe dan lain-lain. Agens infeksius utama Mycobacterium
tuberculosis paru adalah batang aerobic tahan asam dan sensitif terhadap panas dan sinar UV.
Tuberculosis tergolong airbone disease yakni penularan melalui droplet nuclei yang dikeluarkan
ke udara oleh individu terinfeksi dalam fase aktif. setiap kali penderita ini batuk dapat
mengeluarkan 3.000 droplet nuclei. penularan umumnya terjadi didalam ruangan droplet nuclei
dapat tinggal di udara dalam waktu lebih lama, di bawah sinar matahari langsung basil tuberkel
mati dengan cepat tetapi dalam ruang yang gelap, lembab dapat bertahan sampai beberapa jam.

3
PERMASALAHAN MITRA
Desa sanggung adalah salah satu desa yang terletak di Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Jawa
Tengah. Berdasarkan observasi dan diskusi langsung didapatkan beberapa permasalahan yang
dihadapu, yaitu : Kurangnya kesadaran dan pengetahuan masyarakat terhadap penyakit TB dan
bahaya merokok. Pengetahuan masyarakat yang kurang baik tentang gejala, pertolongan pertama,
perawatan, pencegahan, dan bahaya dari penyakit TB dan penyakit-penyakit akibat merokok dapat
mempengaruhi peningkatan dan penurunan dari penyakit TB dan penyakit-penyakit yang
disebabkan oleh dampak merokok. Rendahnya pengetahuan masyarakat terhadap beberapa
penyakit yang timbul karena rokok dan penyakit TB dipengaruhi oleh tingkat pendidikan,
sosialisasi, dan tingkat ekonomi masyarakat. tingkat pengetahuan dapat diukur dari tingkat
pendidikan dan pengalaman serta ekonomi atau biaya, karena orang dengan pendidikan yang
tinggi maka pengetahuan dan informasi yang di jangkau juga luas, serta dimana tingkat ekonomi
atau pendanaan yang kurang menyebabkan penyuluhan yang kurang meluas dan merata dari
pemerintah. Dengan pengetahuan dan sosialisai yang cukup maka masyarakat akan semakin
paham dan waspada terhadap gejala-gejala dan dapat melakukan pencegahan secara dini sebelum
terjadi penyebaran yang lebih luas.
Dari keterangan diatas, jika tidak dilakukan pemantauan terhadap TB dan penyuluhan
individu (keluarga) tentang upaya pencegahan TB, di Desa Sanggung mempuanyai risiko
peningkatan angka positif tB. Dari permaparan tersebut, persoalan prioritas yang disepakati
adalah:
1. kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap gejala penyakit, pertolongan pertama
terhadap penyakit dan upaya-upaya pencegahan penyakit.
2. perlunya pemeriksaan lebih lanjut mengenai adanya perkembangan penyakit TB.
3. perlunya sosialisasi atau penyuluhan mengenai pencegahan serta bahaya yang terjadi
akibat tidak melakukan pencegahan terhadap penyakit TB.

4
SOLUSI YANG DITAWARKAN

Tuberculosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.


Indonesia menjadi peringkat prevalensi ke-2 setelah India hal ini karena kurangnya pengetahuan
mengenai pencegahan, penanganan, dan gejala-gejala tentang penyakit TB yang mudah menular.
terkait dengan permasalahan yang dihadapi oleh mitra di kecamatan gatak, kabupaten sukoharjo,
jawa tengah. bersama dengan 1 dosen pembimbing maka solusi yang ditawarkan antara lain :
1. mengaplikasikan pengetahuan yang telah didapat oleh mahasiswa dari pendidikan
kesehatan kepada warga setempat untuk waspada terhadap bahaya merokok dan penyakit
Tuberculosis (TB).
2. serta membantu dalam pelaksanaan program-program yang disusun dan dilaksanakan oleh
desa mitra, program-program pencegahan tuberculosis dan merokok.
3. memberikan penyuluhan dengan tujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat setempat
mengenai merokok, penyakit tuberculosis serta etika batuk khususnya bagi pasien
tuberculosis.
4. mengajukan beberapa pertanyan terkait kebiasaan yang berhubungan dengan faktor resiko
tuberculosis.
5. memberikan edukasi dengan tujuan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai
larangan merokok sesuai dalil Al-Qur’an.

5
TARGET LUARAN

1. Publikasi pengabdian masyarakat


2. Laporan unntuk penilaian
3. Integrasi dalam blok respirator

6
PELAKSANAAN DAN KEBERLANJUTAN
IDENTITAS PENGAMBIL DATA
Nama : Namira Aisya Devi
NIM : J500210085
Tanggal kunjungan : 8 April 2023

Nama Kepala Keluarga


Slamet
Nama Responden Usia 75 thn
Sakad
Hubungan dengan kepala keluarga Jenis kelamin:
Istri
Perempuan
Alamat responden
Provinsi Kab / Kota Kecamatan Desa RW RT

Jawa Tengah Sukoharjo Gatak Sanggung 02 01


Agama Islam
Status pernikahan Menikah
Pencari nafkah utama di keluarga (breadwinner) Slamet
Perawat kesehatan utama keluarga (caregiver) Sakad
Pembuat keputusan utama keluarga (decision maker) Slamet
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
Pendidikan terakhir SD
Pendapatan Rp 500.000,00
Luas ventilasi rumah / luas lantai 2x1 m2
Penyakit yang diderita
dalam satu bulan terakhir Sakit mata
Kebiasaan Tidak pernah √ Mantan perokok [3 bulan Perokok [3 bulan
merokok terakhir berhenti merokok] terakhir biasa merokok]
merokok

Khusus yang merokok / mantan perokok


Berapa rata-rata berapa batang rokok/cerutu yang biasa Anda
hisap perhari? 12 batang
Pada usia berapakah Anda mulai merokok
20 tahun
Apakah Anda biasa merokok di dalam rumah ketika bersama ◻ Ya ◻ √ Tidak
anggota keluarga yang lain?

Topik edukasi Penyakit Tuberkulosis dan Bahaya Merokok

7
Sasaran edukasi Kepala keluarga dan istri

Kuesioner ketergantungan nikotin (Khusus yang merokok aktif)

Pertanyaan Pilihan Respon Point


1. Berapa lama setelah bangun tidur Anda ◻dalam 5 menit (3)
merokok? 6-30 menit (2)
30-60 menit (1) 0
◻setelah 60 menit (0)
2. Apakah Anda mengalami kesulitan untuk ya (1) tidak (0)
menahan diri dari merokok di tempat-tempat 0
yang dilarang?
3. Pada saat kapan waktu merokok Anda yang ◻pagi hari (1)
paling susah ditinggalkan? ◻waktu lain (0) 0
4. Berapa jumlah batang rokok yang Anda hisap ≤10 (0)
setiap hari? 11-20 (1)
21-30 (2) 0
≥31 (3)
5. Apakah Anda merokok lebih banyak selama ya (1)
beberapa jam setelah bangun tidur dibanding tidak (0) 0
waktu lain?
6. Apakah Anda tetap merokok apabila tidak sehat ya (1)
dan pada saat bed rest? tidak (0) 0

Kategori
0-5 ketergantungan rendah; 6-10 ketergantungan sedang; 11-15 ketergantungan berat

8
IDENTITAS PENGAMBIL DATA
Nama : Tri Wahyuni
NIM : J500210086
Tanggal kunjungan : 8 April 2023

KUESIONER
Nama Kepala Keluarga Habib Isan Nurdin
Nama Responden Setyo Peni Usia 22 thn
Hubungan dengan kepala keluarga Istri Jenis kelamin:
Perempuan
Alamat responden
Provinsi Kab / Kota Kecamatan Desa RW RT
Jawa Tengah Sukoharjo Gatak Sanggung 02 01
Agama Islam
Status pernikahan Menikah
Pencari nafkah utama di keluarga (breadwinner) Habib
Perawat kesehatan utama keluarga (caregiver) Peni
Pembuat keputusan utama keluarga (decision maker) Suwoto
Pekerjaan Sopir taxi online
Pendidikan terakhir SD
Pendapatan Rp 4.000.000,00
Luas ventilasi rumah / luas lantai 16 X 20 m2
Penyakit yang diderita
dalam satu bulan terakhir Demam, 2 hari
Kebiasaan Tidak pernah Mantan perokok [3 bulan √ Perokok [3 bulan
merokok terakhir berhenti merokok] terakhir biasa merokok]
merokok

Khusus yang merokok / mantan perokok


Berapa rata-rata berapa batang rokok/cerutu yang biasa Anda
hisap perhari? 2 bungkus
Pada usia berapakah Anda mulai merokok
12 tahun
Apakah Anda biasa merokok di dalam rumah ketika bersama Ya√ Tidak
anggota keluarga yang lain?

Topik edukasi Penyakit Tuberkulosis dan Bahaya Merokok


Sasaran edukasi Kepala keluarga dan istri
9
Kuesioner ketergantungan nikotin (Khusus yang merokok aktif)

Pertanyaan Pilihan Respon Point


1. Berapa lama setelah bangun tidur Anda merokok? √ dalam 5 menit (3)
6-30 menit (2)
30-60 menit (1) 0
setelah 60 menit (0)
2. Apakah Anda mengalami kesulitan untuk menahan √ ya (1) tidak (0)
diri dari merokok di tempat-tempat
0
yang dilarang?
3. Pada saat kapan waktu merokok Anda yang paling pagi hari (1)
susah ditinggalkan?
√ waktu lain (0) 0
4. Berapa jumlah batang rokok yang Anda hisap setiap ≤10 (0)
hari?
11-20 (1)
√ 21-30 (2) 0
≥31 (3)
5. Apakah Anda merokok lebih banyak selama ya (1)
beberapa jam setelah bangun tidur dibanding
√ tidak (0) 0
waktu lain?
6. Apakah Anda tetap merokok apabila tidak sehat √ ya (1)
dan pada saat bed rest? tidak (0) 0

Kategori
0-5 ketergantungan rendah; 6-10 ketergantungan sedang; 11-15 ketergantungan berat

10
IDENTITAS PENGAMBIL DATA
Nama : Kezya Maharani Putri
NIM : J500210087
Tanggal kunjungan : 8 April 2023
KUESIONER
Nama Kepala Keluarga
Sugianto
Nama Responden Usia 60 thn
Sumini
Hubungan dengan kepala keluarga Jenis kelamin:
Istri
Perempuan
Alamat responden
Provinsi Kab / Kota Kecamatan Desa RW RT

Jawa Tengah Sukoharjo Gatak Sanggung 02 01


Agama Islam
Status pernikahan Menikah
Pencari nafkah utama di keluarga (breadwinner) Sugianto
Perawat kesehatan utama keluarga (caregiver) Lukman
Pembuat keputusan utama keluarga (decision maker) Sugianto
Pekerjaan Ibu Rumah Tangga
Pendidikan terakhir SMP
Pendapatan Rp 800.000,00
Luas ventilasi rumah / luas lantai 100M
Penyakit yang diderita
dalam satu bulan terakhir Batuk
Kebiasaan Tidak pernah Mantan perokok [3 bulan Perokok [3 bulan
merokok terakhir berhenti merokok] terakhir biasa merokok]
merokok

Khusus yang merokok / mantan perokok


Berapa rata-rata berapa batang rokok/cerutu yang biasa Anda
hisap perhari? 5 batang
Pada usia berapakah Anda mulai merokok
21 tahun
Apakah Anda biasa merokok di dalam rumah ketika bersama ◻ Ya ◻ Tidak
anggota keluarga yang lain?

Topik edukasi Penyakit Tuberkulosis dan Bahaya Merokok


Sasaran edukasi Kepala keluarga dan istri

11
Kuesioner ketergantungan nikotin (Khusus yang merokok aktif)

Pertanyaan Pilihan Respon Point


1. Berapa lama setelah bangun tidur Anda ◻dalam 5 menit (3)
merokok? 6-30 menit (2)
30-60 menit (1) 0
◻setelah 60 menit (0)
2. Apakah Anda mengalami kesulitan untuk ya (1) tidak (0)
menahan diri dari merokok di tempat-tempat 0
yang dilarang?
3. Pada saat kapan waktu merokok Anda yang ◻pagi hari (1)
paling susah ditinggalkan? ◻waktu lain (0) 0
4. Berapa jumlah batang rokok yang Anda hisap ≤10 (0)
setiap hari? 11-20 (1)
21-30 (2) 0
≥31 (3)
5. Apakah Anda merokok lebih banyak selama ya (1)
beberapa jam setelah bangun tidur dibanding tidak (0) 0
waktu lain?
6. Apakah Anda tetap merokok apabila tidak sehat ya (1)
dan pada saat bed rest? tidak (0) 0

Kategori
0-5 ketergantungan rendah; 6-10 ketergantungan sedang; 11-15 ketergantungan berat

12
IDENTITAS PENGAMBIL DATA
Nama : Aisyah Umayanah
NIM : J500210088
Tanggal kunjungan : 8 April 2023
KUESIONER
Nama Kepala Keluarga
Endang Kusumastuti
Nama Responden Usia 38 thn
Yusef
Hubungan dengan kepala keluarga Jenis kelamin: Laki -
Anak
Laki
Alamat responden
Provinsi Kab / Kota Kecamatan Desa RW RT

Jawa Tengah Sukoharjo Gatak Sanggung 02 01


Agama Kristen
Status pernikahan Cerai mati
Pencari nafkah utama di keluarga (breadwinner) Yusef
Perawat kesehatan utama keluarga (caregiver) Yusef
Pembuat keputusan utama keluarga (decision maker) Endang Kusumastuti
Pekerjaan Pensiunan
Pendidikan terakhir SMP
Pendapatan Rp 1.500.000,00
Luas ventilasi rumah / luas lantai 90 m2
Penyakit yang diderita
dalam satu bulan terakhir Sakit mata
Kebiasaan Tidak pernah Mantan perokok [3 bulan √Perokok [3 bulan
merokok terakhir berhenti merokok] terakhir biasa merokok]
merokok

Khusus yang merokok / mantan perokok


Berapa rata-rata berapa batang rokok/cerutu yang biasa Anda
hisap perhari? 2 batang
Pada usia berapakah Anda mulai merokok
15 tahun
Apakah Anda biasa merokok di dalam rumah ketika bersama ◻ √Ya ◻ Tidak
anggota keluarga yang lain?

Topik edukasi Penyakit Tuberkulosis dan Bahaya Merokok


Sasaran edukasi Kepala keluarga dan Anak

13
Kuesioner ketergantungan nikotin (Khusus yang merokok aktif)

Pertanyaan Pilihan Respon Point


1. Berapa lama setelah bangun tidur Anda ◻dalam 5 menit (3)
merokok? 6-30 menit (2)
30-60 menit (1) 0
◻setelah 60 menit (0)
2. Apakah Anda mengalami kesulitan untuk ya (1) tidak (0)
menahan diri dari merokok di tempat-tempat 0
yang dilarang?
3. Pada saat kapan waktu merokok Anda yang ◻pagi hari (1)
paling susah ditinggalkan? ◻waktu lain (0) 0
4. Berapa jumlah batang rokok yang Anda hisap ≤10 (0)
setiap hari? 11-20 (1)
21-30 (2) 0
≥31 (3)
5. Apakah Anda merokok lebih banyak selama ya (1)
beberapa jam setelah bangun tidur dibanding tidak (0) 0
waktu lain?
6. Apakah Anda tetap merokok apabila tidak sehat ya (1)
dan pada saat bed rest? tidak (0) 0

Kategori
0-5 ketergantungan rendah; 6-10 ketergantungan sedang; 11-15 ketergantungan berat

14
IDENTITAS PENGAMBIL DATA
Nama : Muhammad Rizqy Noer Tuanaya
NIM : J500210089
Tanggal kunjungan : 8 April 2023
KUESIONER
Nama Kepala Keluarga
Teguh Prayitno
Nama Responden Usia 25 thn
Muhammad Nur I.
Hubungan dengan kepala keluarga Jenis kelamin: Laki-laki
Anak
Alamat responden
Provinsi Kab / Kota Kecamatan Desa RW RT

Jawa Tengah Sukoharjo Gatak Sanggung 01 02


Agama Islam
Status pernikahan lajang
Pencari nafkah utama di keluarga (breadwinner) Teguh Prayitno
Perawat kesehatan utama keluarga (caregiver) Yanti
Pembuat keputusan utama keluarga (decision maker) Teguh Prayitno
Pekerjaan Swasta
Pendidikan terakhir Sarjana (S1)
Pendapatan Rp 2000.000,00
Luas ventilasi rumah / luas lantai 1,5 m x 3 m
Penyakit yang diderita Batuk Pilek
dalam satu bulan terakhir
Kebiasaan Tidak pernah √ Mantan perokok [3 bulan √ Perokok [3 bulan
merokok terakhir berhenti merokok] terakhir biasa merokok]
merokok

Khusus yang merokok / mantan perokok


Berapa rata-rata berapa batang rokok/cerutu yang biasa Anda
hisap perhari? 12 batang
Pada usia berapakah Anda mulai merokok
20 tahun
Apakah Anda biasa merokok di dalam rumah ketika bersama ◻ Ya √ ◻ Tidak
anggota keluarga yang lain?

Topik edukasi Penyakit Tuberkulosis dan Bahaya Merokok


Sasaran edukasi Kepala Keluarga, anak, dan istri

15
Kuesioner ketergantungan nikotin (Khusus yang merokok aktif)

Pertanyaan Pilihan Respon Point


1. Berapa lama setelah bangun tidur Anda ◻dalam 5 menit (3)
merokok? 6-30 menit (2)
30-60 menit (1) 1
◻setelah 60 menit (0)
2. Apakah Anda mengalami kesulitan untuk ya (1) tidak (0)
menahan diri dari merokok di tempat-tempat 1
yang dilarang?
3. Pada saat kapan waktu merokok Anda yang ◻pagi hari (1)
paling susah ditinggalkan? ◻waktu lain (0) 0
4. Berapa jumlah batang rokok yang Anda hisap ≤10 (0)
setiap hari? 11-20 (1)
21-30 (2) 1
≥31 (3)
5. Apakah Anda merokok lebih banyak selama ya (1)
beberapa jam setelah bangun tidur dibanding tidak (0) 0
waktu lain?
6. Apakah Anda tetap merokok apabila tidak sehat ya (1)
dan pada saat bed rest? tidak (0) 1

Kategori
0-5 ketergantungan rendah; 6-10 ketergantungan sedang; 11-15 ketergantungan berat

15
ANALISIS HASIL
Nikotin merupakan salah satu obat-obatan yang sangat beracun bagi manusia. Dosis
60mg akan menyebabkan kematian dalam beberapa menit, diperkirakan hanya 10% dari
jumlah tersebut yang terhisap oleh perokok, dan dosis ini terserap ke dalam tubuh dalam waktu
yang sangat lama. Adanya kemampuan tubuh untuk mendegradasi atau metabolisme nikotin
dengan cepat dan mengeluarkannya, sehingga mencegah penumpukan zat tersebut didalam
tubuh. Tubuh memproses nikotin di dalam hati, enzim yang disebut CYP2A6 akan mencerna
sekitar 80% nikotin akan menjadi kotinin.
Nikotin dengan cepat masuk ke dalam otak pada saat seseorang merokok. Kadar nikotin
yang dihisap akan mampu menyebabkan kematian apabila kadarnya lebih dari 30 mg. Nikotin
yang terbawa dalam aliran darah dapat memengaruhi berbagai bagian tubuh. Menurut Nurjanah
(2014) nikotin memiliki waktu paruh yang pendek dalam urine 2 hingga 4 hari setelah terpapar
asap rokok.
Berdasarkan wawancara dan pengisian kuesioner ketergantungan nikotain selama
kegiatan berlangsung, kegiatan ini mendapatkan hasil dari 5 responden yang berasal dari desa
Sanggung, 2 dari 5 responden tidak pernahmerokok, 2 dari 5 responden ketergantungan sedang
nikotin dan 1 dari 5 responden ketergantungan rendah nikotin. Diklasifikasikan dengan
ketergantungan rendah dengan point 0-5, ketergantungan sedang dengan point 6-10, dan
ketergantungan berat dengan point 11- 15.

16
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Dari kegiatan field lab dan penyuluhan edukasi merokok dan tuberculosis pada beberapa
keluarga di Desa Sanggung, Kecamatan Gatak, Kabupaten Sukoharjo dapat disimpulkan
bahwa warga desa sangat kooperatif dan membantu proses pelaksanaan penyuluhan edukasi
dari kami dibuktikan dengan adanya respon dan timbal-balik saling berdiskusi antara warga
dengan kami, seperti warga responsive terhadap edukasi yang kami berikan dan terkadang
warga bertanya kepada kami mengenai beberapa aktivitas sehari-hari yang dilakukan apakah
bisa berkaitan dengan tuberculosis ataupun merokok, selain itu warga juga membantu kami
dalam mengisi kuisioner yang telah diberikan, dan juga warga memberi kesan positif dan bai
katas apa yang telah kami edukasi kepada mereka. Pada penyuluhan kali ini kami menemukan
responden yang mengonsumsi rokok dengan ketergantungan sedang dan tidak ditemukan
keluarga yang memiliki gejala penyakit tuberculosis.

4.2 SARAN
Dalam kegiatan field lab yang dilaksanakan pada dasarnya sangat bermanfaat bagi
mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surakarta dimana mahasiswa
dapat langsung melihat lapangan, melakukan Gerakan pengabdian untuk masyarakat yang
berguna melakukan pengamatan dan memberikan edukasi kepada warga desa Sanggung,
Gatak, Kabupaten Sukoharjo. Harapannya untuk kedepan nanti kegiatan ini dapat dirutinkan
dikarenakan banyaknya hal positif serta manfaat yang didapatkan. Manfaat tersebut antara nya
manfaat untuk mencegah warga agar terhindar dari penyakit tuberculosis dan bahaya nya
merokok maka dari itu diusahakan dan diperintahkan bagi warga yang merokok untuk
mengurangi secara perlahan suaya tidak ketergantungan. Harapan kami untuk desa Sanggung
dapat kiat pencegahan tuberculosis seperti menjaga kualitas ventilasi rumah, dan memastikan
sinar matahari dapat masuk dengan cukup di dalam rumah guna membunuh bakteri penyebab
penyakit. Serta para penguna rokok untuk mencegah dan berusaha untuk mengurangi
penggunaan rokok guna terjaga dan bersihnya Kesehatan saluran pernapasan dan paru pada
masyarakat desa Sanggung, Gatak.

17
DAFTAR PUSTAKA
Yanti, B. (2021). Penyuluhan Pencegahan Penyakit Tuberkulosis (Tbc) Era New Normal.
Martabe: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(1), 325.
Budi, I. S., Ardillah, Y., Sari, I. P., & Septiawati, D. (2018). Analisis Faktor Risiko
Kejadian penyakit Tuberculosis Bagi Masyarakat Daerah Kumuh Kota Palembang
(Artikel Jurnal). Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 17(2), 87-94.
Ernawati, K., Duarsa, A. S. B., Wulansari, R., & Zamzami, L. (2017). Hubungan
Merokok Dengan Kejadian Tuberkulosis Paru di Provinsi Sulawesi Utara Berdasarkan
Data Riskesdas Tahun 2010. Jurnal Kedokteran Yarsi, 25(1), 033–040.
Pralambang, S. D., & Setiawan, S. (2021). Faktor Risiko Kejadian Tuberkulosis di
Indonesia.
Jurnal Biostatistik, Kependudukan, Dan Informatika Kesehatan, 2(1), 60.
Wulandari, S., Aseptianova, A., & Hidayat, S. (2018). Perilaku Merokok di Dalam
Rumah dan Kejadian Penyakit Tuberculosis Paru Sebagai Sumber Pembelajaran. Jurnal
Biota, 4(2), 54-61.
Who.int. Kamis, 27 Oktober 2022. Tuberculosis. Diakses pada 7 April 2023,
dari https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/tuberculosis

18
LAMPIRAN
Lampiran 1

19
20
Lampiran 2

21
Lampiran 3
Rincian Anggaran Biaya

No Jenis Pengeluaran Harga (satuan rupiah) Total

1. Bahan habis pakai dan peralatan


-minyak goreng 1 liter Rp 15.000 x 6 = Rp 90.000
-map kertas warna Rp 2.000 x 5 = Rp 10.000 Rp 100.000, 00

2. Lain-lain
Rp 20.000 Rp 35.000, 00
- percetakan
Rp 65.000 Rp 65.000, 00
- transportasi

Total Rp 200.000, 00

22
Lampiran 4

23
Lampiran 5

24

Anda mungkin juga menyukai