Di susun oleh :
Kelompok 4:
Kediri, 13 Februari2024
Penanggung jawab Ruang Flamboyan Ketua Pelaksana
Mengetahui,
(Dr. Dr, H. Sentot Imam Suprapto, MM) (Dr. Agusta Dian ellina,
S.Kep., Ns., M.Kep) NIDN. 88422010 NIDN. 0720088603
“PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN TUBERKULOSIS PARU(TBC)
DI RUANG FLAMBOYAN RUMAH SAKIT BHAYANGKARA KOTA KEDIRI”
Untuk pencegahan tuberkulosis, berbagai cara harus terus dilakukan agar dapat
memutus rantai penularan, menegakkan diagnosis cepat, mengendalikan infeksi dengan
baik, dan pengobatan yang efektif merupakan hal yang sangat penting dalam
memberantas TBC di masyarakat. Pengetahuan sangat penting agar dapat menambah
wawasan dan mempengaruhi sikap dan tindakan seseorang. Namun, kenyataan sering
kali individu tidak memiliki pengetahuan yang cukup atau sikap positif dalam
melakukan kehidupan sehari-harinya ketika melakukan sesuatu. oleh karena itu kami
mahasiswa profesfesi Ners institusi ilmu kesehatan STRADA Indonesia melakukan
kegiatan pengabdian masyarakat untuk melakukan penerapan edukasi pencegahan dan
pengendalian tuberkulosis paru(TBC) di ruang Flamboyan RS. bhayangkara kota
Kediri. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan menerapkan
pada keluarga pasien TB paru tentang pencegahan dan pengendalian tuberkulosis
paru(TBC) diruang Flamboyan RS. bhayangkara tota Kediri. hal ini harus diterapkan
pada keluarga agar tau cara pencegahan tuberkulosis paru dengan menggunakan
masker pada saat keluarga batuk atau bersin. Menggunakan metode satuan acara(SAP)
secara ofline.setelah dilakukan penyuluhan hampir 90% dari keluarga pasien TBC
dapat memahami dan menerapkan prosedur cara pencegahan tuberkulosis paru(TBC)
Kata Kunci: pencegahan dan pengendalian tuberkulosis paru(TBC)
“PREVENTION AND CONTROL OF PULMONARY TUBERCULOSIS
(TBC) IN THE FLAMBOYAN ROOM OF BHAYANGKARA HOSPITAL, KEDIRI
CITY”
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan hasil pengabdian masyarakat yang berjudul
“Pencegahan Dan Pengendalian Tuberkulosisi Paru(TBC)RS. Bhayangkara Kota Kediri” sesuai
waktu yang ditentukan. Laporan pengabdian ini kami susun dari tugas Keperawatan Medikal
Bedah dalam Program Studi Pendidikan Profesi Ners di Institut llmu Kesehatan Strada
Indonesia.
Dalam penyusunan, kami mendapatkan banyak pengarahan dan bantuan dari berbagai
pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada yang
terhormat:
1. Dr. dr. H. Sentot Imam Suprapto, MM, selaku Rektor Institut Ilmu Kesehatan Strada
Indonesia yang telah mendukung program pengabdian masyarakat Profesi Ners ini.
2. Dr. Agusta Dian Ellina, S.Kep.,Ns., M.Kep, selaku Dekan Fakultas Keperawatan Kebidanan
(F2K) Institut Ilmu Kesehatan Strada Indonesia yang telah menyetujui pelaksanaan kegiatan
program ini.
3. Mohamad Asad Efendy, S.Kep.,Ns., M.Kep, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Profesi
Ners Institut Ilmu Kesehatan Strada Indonesia.
4. Atik Setiawan W, S.Kep.Ns.,M.Kep, selaku pembimbing yang telah memberikan kesempatan
dan fasilitas untuk mengikuti dan menyelesaikan program ini.
5. Imam Mukti, Amd. Kep selaku pembimbing lahan praktik keperawatan medikal bedah dan
pegawai yang bersangkutan atas kerjasamanya dalam kegiatan pengabdian masyarakat
program Profesi Ners.
6. Semua staff kampus IIK Strada Indonesia atas turut membantu dalam kegiatan ini.
7. Semua teman dan pihak yang telah membantu dalam menyusun laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh untuk dikatakan sempurna. Oleh karena
itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif untuk perbaikan pada masa
yang akan datang.
Akhir kata kami mengucapkan terima kasih, semoga hasil laporan ini bermanfaat amin.
Kediri, 13 Februari 2024
Ketua Pelaksana
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................................
ABSTRAK................................................................................................................................
ABSTRACT..............................................................................................................................
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................
A. Latar Belakang
.....................................................................................................................
B. Rumusan Masalah
.................................................................................................................
C. Tujuan....................................................................................................................................
D. Manfaat..................................................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................................
A. Definisi.................................................................................................................................
B. Etiologi.................................................................................................................................
C. Manifestasi Klinis.................................................................................................................
D. Pemeriksaan Diagnostik.......................................................................................................
E. Pencegahan dan pengendalian TBC.....................................................................................
F. Pentalaksanaan......................................................................................................................
BAB III METODE PELAKSANAAN SATUAN ACARA PENYULUHAN.........................
BAB IV ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..............................................
A. Anggaran Biaya
....................................................................................................................
B. Jadwal Kegiatan ....................................................................................................................
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................
BAB VI PENUTUP...............................................................................................................
A. Kesimpulan ...........................................................................................................................
B. Saran .....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................
LAMPIRAN .......................................................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Leafleat..................................................................................
Lampiran 2. Dokumentasi..........................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tuberkulosis paru (TB paru) merupakan suatu penyakit kronik menular
yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis (Kemenkes RI,
2019). Seseorang akan terinfeksi dengan hanya menghirup udara yang sudah
terkontaminasi oleh bakteri tersebut, namun tergantung seseorang seperti daya
tahan tubuh seseorang, kondisi sirkulasi udara/ventilasi, frekuensi kontak
dengan orang TB (Kemenkes RI, 2020). Seorang pasien TB, khususnya TB
paru pada saat dia bicara, batuk dan bersin dapat mengeluarkan percikan dahak
yang mengandung Mycobacterium tuberculosis. Orang-orang disekeliling
pasien TB tersebut dapat terpapar dengan cara menghisap percikan dahak.
Infeksi terjadi apabila seseorang yang rentan menghirup percik renik yang
mengandung kuman TB melalui mulut atau hidung, saluran pernafasan atas,
bronchus hingga mencapai alveolus (Kemenkes RI, 2016).
Tuberkulosis menjadi penyebab utama kematian di antara semua
penyakit menular lainnya di dunia dan WHO melaporkan bahwa pada tahun
2010 terdapat 1,1 juta kematian karena TBC (WHO., 2018) (Amin M, et al.,
2017). Berdasarkan studi pendahuluan pada tahun 2024 ditemukan pasien TBC
diruang flamboyan rumah sakit bhayangkara kota kediri sejumlah 6 orang , 4
pasien mengatakan paham cara mencegah dan mengendalikan penyakit
tuberkulosis paru dengan cara patuh dan rutin minum obat TBC dengan
jangkah panjang kurang lebih 6 hingga 9 bulan, dan selalu menggunakan
masker ketika batuk supaya tidak cepat tertular kepada keluarga atau orang
orang sekitar, 2 pasien mengatakan tidak paham bagaiamana cara mencegah
penyakit tuberkulosis, Secara umum diasumsikan bahwa 4 pasien di ruang
flamboyan rumah sakit bhayangkara kota kediri mengetahui dan paham
penyakit TBC ini maka pasien dapat secara mandiri mencegah penularan
penyakit TBC.
D. Manfaat
a. Bagi Pasien
a. Meningkatkan pengetahuan dan mendapatkan pemahaman
terkait pencegahan dan pengendalian penyakit tuberkulosis paru
kepada pasien
b. Bagi Mahasiswa
Dapat menambah ilmu pengetahuan sebagai perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan tentang cara pencegahan dan
pengendalian tuberkulosis paru(TBC)
c. Bagi Rumah Sakit
Dapat sebagai masukan dan menambah ilmu masyarakat
terhadap pencegahan dan pengendalian tuberkulosis paru (TBC)
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Tuberkulosis adalah penyakit infeksi yang menular yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis.(Price dan Wilson, 2005). Tuberkulosis Paru
(TB Paru) adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang parenkim paru.
( Smeltzer, 2001). Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang
disebabkan oleh Mycobakterium Tuberculosa yang merupakan bakteri batang
tahan asam, dapat merupakan organisme patogen atau saprofit (Sylvia Anderson,
1995). Tuberkulosis adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang
parenkim paru (Bruner dan Suddart. 2002). Tuberkulosis adalah contoh lain
infeksi saluran nafas bawah. Penyakit ini disebabkan oleh mikrooganisme
Mycobacterium tuberculosis (Elizabeth J. Corwn, 2001). Tuberkulosis adalah
penyakit infeksi yang disebabkan oleh mycobakterium tuberkulosa gejala yang
sangat bervariasi (FKUI, 2001).
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa tuberkulosis
paru adalah suatu penyakit infeksi pada saluran nafas bawah yang menular
disebabkan mycobakterium tuberkulosa yaitu bakteri batang tahan asam baik
bersifat patogen atau saprofit dan terutama menyerang parenkim paru
B. Etiologi
Tuberkulosis paru adalah penyakit menular yang disebabkan oleh basil
mikrobakterium tuberkulosis tipe humanus, sejenis kuman yang yang berbentuk
batang dengan ukuran panjang 1-4/mm dan tebal 0,3-0,6/mm. Sebagian
besar kuman terdiri atas asam lemak (lipid). Lipid inilah yang membuat kuman
lebih tahan terhadap asam (asam alkkohol) sehingga disebut bakteri tahan
asam (BTA) dan ia juga lebih tahan terhadap gangguan kimia dan fisis.
Kuman dapat bertahan hidup pada udara kering maupun dingin (dapat tahan
bertaun-tahun dalam lemari es). Hal ini terjadi karena kuman bersifat dormant.
Dari sifat dormant ini kuman dapat bangkit lagi dan menjadikan tuberculosis
menjadi aktif lagi. Sifat lain kuman ini adalah aerob. Sifat ini menunjukkan
bahwa kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi oksigennya. Dalam hal ini
tekanan bagian apikal paru-paru lebih tinggi dari pada bagian lainnya, sehingga
bagian apikal ini merupakan tempat predileksi penyakit tuberkulosis. (Amin,
2007)
Kuman ini tahan hidup pada udara kering maupun dalam keadaan dingin
(dapat tahan bertahun-tahun dalam lemari es). Hal ini terjadi karena kuman
berada dalam sifat dormant. Dari sifat dormant ini kuman dapat bangkit kembali
dan menjadikan tuberkulosis aktif kembali. Sifat lain kuman adalah aerob. Sifat
ini menunjukkan bahwa kuman lebih menyenangi jaringan yang tinggi
kandungan oksigennya. Dalam hal ini tekanan bagian apikal paru-paru lebih
tinggi dari pada bagian lainnya, sehingga bagian apikal ini merupakan tempat
predileksi penyakit tuberkulosis.
C. Manifestasi Klinis
Keluhan yang diraskan pasien pasien tuberkulosis dapat bermacam-
macam atau malah banyak ditemukan TB paru tanpa keluhan sama sekali
dalam pemeriksaan kesehatan .keluhan yang terbanyak:
a. Demam
Biasanya subfebril menyerupai demam influenza. Tetapi kadang-kadang
0
pana badan dapat mencapai 40-41 Celsius. Serangan demam pertama
dapat sembuh sebentar ,tetapi kemudian dapat timbul kembali. Begitulah
seterusnya hilang timbul demam influenza ini ,sehingga pasien merasa tidak
pernah terbeba dari serangan demam influenza. Keadaan ini sangat
terpengaruh oleh daya tahan tubuh pasien dan berat ringannya infeksi kuman
tuberkolosis masuk.
b. Batuk/batuk berdarah
gejala ini bayak ditemukan.batuk terjadi karena adanya iritasi pada
bronkus.batuk ini diperlukan untuk membuang produk-produk radang keluar.
Karena terlibatnya bronkus pada setiap penyakit tidak sama.mungkin saja
batuk baru ada setelah penyakit berkembang dalam jaringan paru yakni
setelah minggu-mimggu atau berbulan-bulan peradangan bermula.sifat batuk
dimulai dari batuk kering (non-produktif) kemudian setelah timbul peradagan
menjadi produktif(menghasilkal sputum). keadaan yang lanjut adalah berupa
batuk darah karena terdapat pembuuh darah yang pecah.kebanyakan batuk
darah pada tuberkulusis terjadi pada kavitas,tetapi dapat juga terjadi
pada ulkus dinding bronkus
c. sesak bernafas
pada penyakit ringan (baru tumbuh)belum dirasakan sesak nafas.sesak nafas akan
ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut,yang infiltrasinya sudah meliputi setengah
bagian paru-paru dan takipneu
d. nyeri dada
gejala ini agak jarang ditemukan.nyeri dada timbul bila infiltrasinya radang sudah
sampai ke pleura sehingga menimbulkan pleuritis .terjadi gesekan kedua pleura sewaktu
pasien menarik/melepaskan napasnya
e. Malaise dan kelelahan
Penyakit tuberculosis bersifat radang menahun, gejala malaise sering ditemukan berupa
anaoreksia tidak ada nafsu makan,badan makin kurus (berat badan turun), sakit
kepala, keringat malam, dll. Selain itu juga terjadi kselitan tidur pada malam hari (Price, 2005).
Gejala malaise ini makin lama makin berat dan terjadi ilang timbul secara tidak teratur
Takikardia (Amin, 2007)
D. Pemeriksaan Diagnostik
Diagnosis TB menurut Depkes (2006):
a. Diagnosis TB paru
1. Semua suspek TB diperiksa 3 spesimen dahak dalam waktu 2 hari, yaitu sewaktu - pagi
- sewaktu (SPS)
2. Diagnosis TB Paru pada orang dewasa ditegakkan dengan ditemukannya kuman TB
(BTA). Pada program TB nasional, penemuan BTA melalui pemeriksaan dahak
mikroskopis merupakan diagnosis utama. Pemeriksaan lain seperti foto toraks, biakan
dan uji kepekaan dapat digunakan sebagai penunjang diagnosis sepanjang sesuai dengan
indikasinya
3. Tidak dibenarkan mendiagnosis TB hanya berdasarkan pemeriksaan foto toraks saja.
Foto toraks tidak selalu memberikan gambaran yang khas pada TB paru, sehingga sering
terjadi overdiagnosis
4. gambaran kelainan radiologik Paru tidak selalu menunjukkan aktifitas penyakit
5. Untuk lebih jelasnya lihat alur prosedur diagnostik untuk suspek TB paru.
E. Tempat
Diruang flamboyan RS, Bhayangkara Kota Kediri
F. Materi
1. Pengeretian tbc
2. Pencegahan dan pengendalian tbc
3. Langkah lan gkah cara mencegah tbc
4. Tanda dan gejala tbc
5. Penularan tbc
6. Pengobatan tbc
G. Kegiatan
H. Kepanitiaan
a. Moderator :
1. Vina Suci Lestari, S.Kep
Tugas :
a) Membuka dan menutup acara
b) Memperkenalkan diri
c) Menetapkan tata tertib acara
d) Menjaga kelancaran acara
b. Penyaji :
1. Jefrianus Beti, S.Kep
2. Fitri Azizatuz Zahro, S.Kep
Tugas :
a) Menyampaikan materi pengabdian masyarakat
b) Membertikan pertanyaan kepada peserta disaat materi sedang disampaikan
c. Observer :
1. Eunike Hosiana Rambu Ilen, S. Kep
2. Artha Lebrina Nakmofa, S. Kep
3. Bella Meinisa Rahayu, S. Kep
4. Nikita Wardani, S. Kep
Tugas :
a) Mengamati jalannya kegiatan
b) Mencatat perilaku verbal dan non verbal peserta kegiatan
d. Fasilitator :
1. Atik Setiawan W, S.Kep.Ns.,M.Kep
2. Imam Mukti, Amd. Kep
Tugas :
a) Bersama moderator menjalin kerjasama dalam menyajikan materi Pengabdian
Masyarakat
b) Memotivasi peserta kegiatan dalam bertanya
e. Dokumentasi dan Perlengkapan :
1. Rizma Elwalida, S. Kep
Tugas :
a) Mengabadikan setiap momen pada saat pengabdian berlangsung
b) Membagikan bingkisan kepada peserta
c) Membagikan hadiah kepada peserta
d) Menyiapkan perlengkapan dan media yang aan digunakan pada saat pengabdian
berlangsung
SETTING TEMPAT
Penyaji moderator
O
B
S Pasien Keluarga
E
R
Dokumentasi Fasilitator
V
E
R
I. Kriteria evaluasi
a. Evaluasi Struktur
Persiapan pengabdian dan media selama 15 menit
Media yang digunakan dalam pengabdian semua lengkap dan dapat digunakan
dalam pengabdian yaitu : kamera, leaflet
Pengorganisasian sistem
b. Evaluasi Proses
100% peserta antusias
100% peserta mengikuti acara pengabdian dari awal sampai akhir
Proses pengabdian dapat berjalan dengan lancar dan peserta mampu
memahami materi pengabdian yang diberikan.
80% peserta memperhatikan materi yang diberikan
Peserta aktif saat proses tanya jawab berlangsung
c. Evaluasi Hasil
Peserta pengabdian mengerti 80% dari apa yang telah disampaikan dengan kriteria mampu
menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemateri. Berikut beberapa pertanyaan yang akan
diberikan :
Saya mengalami batuk sudah lebih dari 3 bulan batuk kering dan kadang keringat
dingin dimalam hari, penyebabnya apa ya?
Jawaban : Seperti yang sudah dijelaskan tadi, bahwa TBC yang dirasakan dalam
waktu kurang dari 3 bulan itu bisa jadi termasuk dalam penyakit tuberkulosis paru,
jadi masnya untuk mengetahui lebih lanjut bisa langsung periksakan diri ke faskes
terdekat atau rumah sakit
Jika putus minum obat sebelum waktu yang ditentukan oleh dokter apakah nanti
mengulang lagi dari awal? Jawaban : Seperti yang saya sudah jelaskan tadi bahwa
orang yang terinfeksi TBC pengobatannya 6-9 bulan, jika sampai di pertengahan
sudah merasa sembuh lalu berhenti untuk mengkonsumsi obat jawabannya
mengulang lagi dari awal, karena durasi pengobatan 6-9 bulan.
BAB IV
ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran Biaya
B. Jadwal Kegiatan
Bulan februari
No Jadwa
l 23 6 8 13 16
1. Penyusunan
Proposal
2. Mencari Tempat
dan Menetapkan
Tempat
3. Pelaksanaan
4. Penyusunan
Laporan
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. PELAKSANAAN KEGIATAN
Tahap ini meliputi pemberian salam pembuka, memperkenalkan diri, menyampaikan tema
dan menjelaskan pokok bahasan. Kemudian pemateri memberikan pertanyaan pembuka untuk
mengetahui tingkat pengetahuan Peserta tentang materi yang akan diberikan. Pertanyaan
sebagai berikut :
e. Pengobatan TBC?
Peserta menjawab dengan bahasa mereka. Sebagian peserta dapat menjawab pertanyaan
dengan benar. Setelah itu penyaji langsung masuk pada materi pengabdian.
B. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Persiapan untuk pengabdian dan media 15 menit
b. Media yang digunakan dalam pengabdian semua lengkap dan dapat digunakan dalam
pengabdian yaitu : Leaflet
c. Pengorganisasian sistem
2. Evaluasi Proses
a. 100% peserta antusias
b. 100% peserta mengikuti acara pengabdian dari awal sampai akhir
c. Proses pengabdian dapat berjalan dengan lancar dan peserta mampu memahami materi
pengabdian yang diberikan
d. 80% peserta memperhatikan materi yang diberikan
e. Peserta aktif saat proses tanya jawab berlangsung
3. Evaluasi Hasil
Peserta pengabdian mengerti 80% dari apa yang telah disampaikan dengan kriteria
mampu menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemateri. Peserta memperhatikan
materi pengabdian masyarakat yang disampaikan. Terdapat beberapa pertanyaan dari
peserta pengabdian masyarakat yang disampaikan kepada pemateri pengabdian
masyarakat. Hal ini menunjukan peserta sangat antusias dengan diadakannya
pengabdian masyarakat tentang pencegahan dan pengendalian tuberkulosis
paru(TBC)yang disampaikan oleh mahasiswa IIK Strada Indonesia Kediri. Sebelum
diberikan materi, pasien diuji dengan dilakukan pre-test untuk mengetahui tingkat
pengetahuan dalam Pencegahan dan pengendalian tuberkulosis paru(TBC) Dari hasil
pre-test tersebut diperoleh hasil sebanyak 8 dari 12 pertanyaan mengetahui tentang cara
Mencegah dan mengendalikan TBC.Dari hasil data tersebut, bisa dilihat pada diagram
Pre Test
30% Benar
70% Salah
sebagai berikut:
Berdasarkan dari hasil data tersebut jumlah pengetahuan pasien tentang Pencegahan
dan pengendalian tuberkulosis paru(TBC)sebelum dan sesudah pengabdian masyarakat
mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa pasien memahami materi yang
telah disampaikan oleh pemateri.
C. PEMBAHASAN
Sosialisasi yang dilakukan pada hari Selasa tanggal 13 februari 2024 berjalan
dengan lancar, Meskipun masih banyak kekurangan. Untuk struktur dalam
sosialisasi mulai dari persiapan yang dilakukan 15 menit sebelum sosialisasi
berlangsung, media yang digunakan yaitu leaflet, persiapan tempat, koordinasi
peserta dan pengorganisasian dalam sosialisasi lengkap dan mahasiswa bertugas
dengan tugasnya masing-masing.
Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian tuberkulosis paru(TBC) yang
dilakukan di ruang Flamboyan tersebut diikuti oleh pasien yang berjumlah 9
orang peserta. Peserta antusias dalam pelaksanaan sosialisasi yang dilakukan oleh
mahasiswa IIK Strada Indonesia Kediri pada hari Selasa tanggal 13 februari 2024
Pencegahan dan pengendalian tuberkulosis paru diberitahukan kepada para
keluarga pasien agar mereka tahu cara mencegah dan mendelaian TBC sehingga
dapat membantu keluarga yang mengalami penyakit TBC, serta dapat mencegah
dengan cara rutin untuk pengobatan dan juga memakai masker pada saat batuk
atau bersin untuk mengantisipasi penularan TBC,
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Setelah membaca tulisan ini, semoga petugas kesehatan, keluarga pasien bahkan
pasien dapat tahu cara mencegah dan mengendalikan TBC yang dialami.
Jika seseorang mampu meningkatkan toleransinya terhadap
pencegahan TBC maka seseorang akan mampu beradaptasi dengan orang lain, dan
juga akan memiliki pertahanan diri yang baik pula.
DAFTAR PUSTAKA
Darmanto. (2015). Gambaran Perilaku Pasien TB Paru Terhadap Upaya Pencegahan Penyebaran
Penyakit TB Paru pada Pasien yang Berobat di Poli Paru RSUD Arisin Achmad Provinsi Riau.
SKRIPSI. Riau, Fakultas Kedokteran Universitas Riau
Dewi, P.M.S. (2011). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Penderita Tb Paru Dengan Kepatuhan
Minum Obat Anti Tuberkulosis di Puskesmas Lidah Kulon Surabaya. SKRIPSI. Surabaya, Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga.
Dian. (2015). Hubungan Antara Pengetahuan dengan Perilaku Pencegahan Penularan TB pada
Penderita TB Paru di Poli Paru Rumah Sakit Prof. Dr.sulianti Saroso. Jurnal Kesehatan Vol. 5 No.
1. Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar. (2020). Profil Kesehatan Kabupaten Kampar. Kampar,
Dinkes Kabupaten Kampar.
Djannah. (2015). Hubungan Pengetahuan dan Sikap dengan Perilaku Pencegahan Penularan TB
pada Penderita TB Paru di Asrama Manokwari Sleman Yogyakarta. Jurnal Keperawatan.
Dwiefendi. (2021) hubungan pengentahuan dengan perilaku pencegahan penularan TB paru
diwilayah kerja upt blud puskesmas rumbio
Leaflet
Dokumentasi
Lampiran
A. DATA UMUM
1. Nomor Responden :
Dwi Efendy 2021 hubungan pengentahuan dengan perilaku pencegahan tuberkulosis paru