Disusun Oleh:
Kelompok 3
Kelompok 3
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Institur Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata
Fakultas Teknologi dan Manajemen Kesehatan
Prodi S1 Kesehatan Masyarakat
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat
dan karunia-Nya maka penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan
Praktik Belajar Lapangan ini sebagai salah satu syarat dalam
menyelesaikan pendidikan Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri dengan judul “LAPORAN
PBL DI KELURAHAN BANDAR KIDUL RW 03 KECAMATAN
MOJOROTO KOTA KEDIRI TAHUN 2022”.
Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa laporan kegiatan
Praktik Belajar Lapangan ini jauh dari kesempurnaan, olehnya dengan
kerendahan hati mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun
demi penyempurnaan laporan kegiatan Praktik Belajar Lapangan ini.
Penulis banyak menerima bantuan, bimbingan dan dorongan dari
berbagai pihak. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada :
ii
7. Ningsih Dewi Sumaningrum, S.KM., M.Kes selaku dosen
Pembimbing Akademik yang selalu memberikan arahan dan
bantuannya.
8. Bapak Ir. Gayon Sunarko selaku Kepala Kelurahan Bandar Kidul
Kecamatan Mojoroto Kota Kediri yang selalu memberikan arahan dan
bimbingan.
9. Bapak Sudarmono selaku Ketua RW 03 Keluarahan Bandar Kidul
Kecamatan Mojoroto Kota Kediri yang selalu memberikan arahan dan
bimbingan.
10. Bapak Yitno selaku Ketua RT 01 RW 03 Keluarahan Bandar Kidul
Kecamatan Mojoroto Kota Kediri yang selalu memberikan arahan dan
bimbingan.
11. Bapak Sujono Ketua RT 02 RW 03 Keluarahan Bandar Kidul
Kecamatan Mojoroto Kota Kediri yang selalu memberikan arahan dan
bimbingan.
12. Bapak Tantowi Ketua RT 03 RW 03 Keluarahan Bandar Kidul
Kecamatan Mojoroto Kota Kediri yang selalu memberikan arahan dan
bimbingan.
13. Kedua Orang Tua Kami yang selalu memberikan doa dan
dukungannya.
14. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat
Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri atas bantuan dan
dukungannya.
Kediri,………2022
iii
Penulis
DAFTAR ISI
iv
A. Jenis Desain..........................................................................................................13
B. Lokasi dan Waktu.................................................................................................13
C. Populasi dan Sampel............................................................................................13
D. Sumber Data.........................................................................................................13
E. Metode Pengumpulan Data..................................................................................13
F. Analisis Data........................................................................................................14
G. Teknik Pengumpulan Data...................................................................................14
H. Diagnosis Masalah Kesehatan di Masyarakat.......................................................15
I. Prioritas Masalah Kesehatan................................................................................19
BAB IV............................................................................................................................21
HASIL DAN PEMBAHASAN........................................................................................21
BAB V.............................................................................................................................21
PENUTUP.......................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................22
v
DAFTAR TABEL
vi
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan meruapakan suatu hal mendasar yang penting dalam kehidupan
semua manusia. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009, kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun
sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Diperlukan berbagai macam upaya atau usaha agar tubuh selalu dalam
keadaan sehat dan perlu keasadaran masyarakat yang tinggi agar tetap berada
dalam keadaan kondisi sehat (Swarjana, 2017).
Agar kesadaran masyarakat tinggi untuk tetap berada dalam kondisi sehat,
salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui kegiatan promotif dan
preventif yang dilakukan oleh tenaga kesehatan maupun mahasiswa yang nantinya
menjadi tenaga kesehatan salah satunya masahasiswa kesehatan masyarakat.
Kesehatan masyarakat adalah kombinasi antara teori (ilmu) dan Praktek (seni)
yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan
meningkatkan kesehatan penduduk atau masyarakat. Upaya yang dilakukan untuk
meningkatkan derajat kesehatan dalam kesehatan masyarakat ditempuh melalui
pembinaan professional dalam bidang promotif dan preventif yang mengarah pada
pemahaman permasalahan kesehatan masyarakat. Sejalan dengan hal itu, Prodi
Kesehatan Masyarakat Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri yang
merupakan lembaga tinggi pendidikan mempunyai kepedulian tinggi untuk ikut
andil dalam pembangunan kesehatan. Bentuk kepedulian tersebut tercermin dalam
Tridharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Penelitian, Pengabdian Kepada
Masyarakat) yaitu pengembangan kemampuan mahasiswa dalam berkehidupan
bermasyarakat dengan mewajibkan mahasiswa untuk melaksanakan Praktik
Belajar Lapangan sesuai dengan kurikulum.
1
Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri merupakan
salah satu kelurahan yang dipilih untuk melakukan Praktik Belajar Lapangan yang
dilaksanakan di RW 03 Kelurahan Bandar Kidul, Mojoroto, Kediri.
Berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan di masyarakat RW 03
Keluruhan Bnadar Kidur, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, didapatkan empat
hal yang menjadi masalah kesehatan. Riwayat penyakit tidak menular yang
ditemukan di masyarakat seperti hipertensi dan Diabtes Mellitus, banyaknya
masyarakat yang memiliki gizi berlebih, banyaknya masyarakat mengalami stress
ringan dan masih ada masyarakat yang belum melakukan pemilahan sampah.
Masalah pertama yaitu riwayat penyakit tidak menular ditemukan di
masyarakat seperti hipertensi dan Diabtes Mellitus. Hipertensi merupakan salah
satu masalah kesehatan yang cukup berbahaya di seluruh dunia karena hipertensi
merupakan faktor risiko utama yang mengarah kepada penyakit kardiovaskuler
seperti serangan jantung, gagal jantung, stroke dan penyakit ginjal (WHO, 2018).
Kejadian hipertensi di Seluruh dunia mencapai lebih dari 1,3 milyar orang, yang
mana angka tersebut menggambarkan 31% jumlah penduduk dewasa di dunia
yang mengalami peningkatan sebesar 5,1% lebih besar dibandingkan prevalensi
global pada tahun 2000-2010 (Bloch, 2016). Sementara menurut hasil Riskesdas
2013 kejadian hipertensi di Indonesia berada dalam peringkat ke 6 dari 10
kategori penyakit tidak menular kronis (Arum 2019).
Diabetes mellitus merupakan salah satu dari empat prioritas penyakit tidak
menular. Diabtes mellitus (DM) merupakan suatu penyakit metabolik karena
adanya masalah pada pengeluaran unsulin. Hal ini disebabkan oleh insulin yang
diproduksi oleh pankreas kurang akibatnya terjadi ketidakseimbangan gula dalam
darah sehingga meningkatkan konsentrasi kadar gula darah (Kementerian
Kesehatan RI, 2014). Diabtes mellitus disebabkan oleh beberapa faktor salah
satunya pola hidup yang tidak sehat seperti makan makanan yang banyak
mengandung gula/lemak, sedikit mengandung karbohidrat dan/serat serta jarang
melakukan aktivitas fisik (Silalahi 2019).
Masalah kedua yaitu banyaknya masyarakat yang memiliki gizi berlebih.
Gizi lebih merupakan bentuk dari ketidakseimbangan gizi yang muncul akibat
2
asupan zat gizi yang berlebih menyebabkan penumpukan lemak tubuh yang
mengganggu kesehatan, gizi lebih ditetapan apabila seseorang mengalami
overweight dan obesitas (Prashant dan Pillai, 2019). Salah satu faktor yang
menyebabkan gizi lebih adalah pola makan tinggi kandungan lemak dan gula
sederhana, kurangnya asupan serat dari buah dan sayur, serta aktivitas fisik yang
kurang (Eka Firdaningrum 2020).
Masalah ketiga yaitu banyaknya masyarakat yang mengalami stress
ringan. Stress dianggap sebagai penyakit zaman sekarang, hampir semua orang
mengalami stress dalam bentuk tertentu, stress tidak hanya berbahaya secara
kejiwaan, tetpai juga dapat merusak bagian tubuh. Stress yang hampir pernah
dirasakan oleh semua orang adalah suatu keadaan batin yang merasakan
kekhawatiran seperti perasaan takut, tidak aman, ledakan perasaan yang
berlebihan dan berbagai tekanan lainnya yang merusak keseimbangan tubuh
(Febrianti and Masnina 2019).
Permasalah keempat yaitu masih ada masyarakat yang belum melakukan
pemilahan sampah. Setiap jenis sampah ditangai dengan cara yang berbeda,
sehingg perlu dilakukan pemilahan. Pemilahan sampah diatur dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengolahan Sampah Rumah Tangg
dan Sampah Sejenis Smpah Rumah Tangga yang dilakukan melalui kegiatan
pengelompokan sampah menjadi paling sedikit 5 (lima jenis sampah yang terdiri
dari atas : (1) sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun serta
limbah bahan berbahaya dan beracun; (2) sampah yang mudah terurai; (3) sampah
yang dapat digunakan kembali; (4) sampah yang dapat didaur ulang; (5) sampah
lainnya. Pemilahan sampah rumah tangga akan memberikan kesempatan bagi
masyarakat untuk mendapatkan sampah yang bernilai jual (Andina 2019).
Terkait denga permasalahan yang ditemukan tersebut, maka diperlukan
upaya dari masyarakat, swasta, pemerintah dan juga termasuk petugas kesehatan,
demikian pula mahasiswa kesehatan yang nantinya akan menjadi petugas
kesehatan yang akan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
3
B. Tujuan
1. Mengidentifkasi permasalahan yang terdapat di RW 03 Kelurahan Bandar
Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri
2. Menentukan prioritas masalah yang terdapat di RW 03 Kelurahan Bandar
Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri
3. Mengidentifkasi akar penyebab masalah yang ada di RW 03 Kelurahan
Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri
4. Menentukan alternative pemecahan masalah yang ada di RW 03
Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri
5. Menyusun perencanaan pelaksanaan program pemecahan masalah yang
ada di RW 03 Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri
6. Menyusun pengorganisasian pelaksanaan program pemecahan masalah
yang ada di RW 03 Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota
Kediri
7. Melaksanakan program pemecahan masalah yang ada di RW 03 Kelurahan
Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri
8. Melakukan monitoring terkait program pemecahan masalah yang ada di
RW 03 Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri
9. Melakukan evaluasi hasil pelaksanakan program pemecahan masalah yang
ada di RW 03 Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri
C. Manfaat
1. Bagi ketua RW 03 Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto, Kota
Kediri
Sebagai masukan untuk pengambilan kebijakan tentang alternative
solusi tentang permasalahan yang terjadi di masyarakat.
2. Bagi masyarakat RW 03 Kelurahan Bandar Kidul, Kecamatan Mojoroto,
Kota Kediri
Agar masyarakat mengetahui masalah kesehatan yang ada di lingkungan
dan bagaimana mencegah dan menanggulanginya sehingga tercipat derajat
kesehatan yang tinggi.
4
3. Bagi Instansi Pendidikan
Sebagai acuan untuk menambah wawasan dan sumber informasi
bagi mahasiswa khususnya Program Studi Kesehatan Masyarakat dalam
melakukan PBL selanjutnya.
4. Bagi Mahasiswa
Diharapkan observasi ini bermanfaat untuk menambah wawasan,
pengetahuan, dan pengalaman mahasiswa khususnya dalam identifikasi
masalah dan penentuan alternatif pemecahan masalah serta mampu
mengembangkan dan mempraktikkan ilmu yang telah dipelajari selama
mengikuti perkuliahan.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
B. Pengertian Hipertensi
Hipertensi ialah suatu kondisi dimana terjadi kenaikan tekanan darah
sistolik mencapai angka diatas sama dengan 140 mmHg dan diastolik diatas sama
dengan 90 mmHg.
6
E. Manfaat Daun Sirih Merah
Secara empiris sirih merah dapat menyembuhkan berbagai jenis penyakit
seperti diabetes millitus, hepatitis, batu ginjal, kolesterol, hipertensi, asam urat,
keputihan, obat kumur, maag, radang mata, nyeri sendi dan memperhalus kulit.
Sirih merah banyak digunakan pada klinik herbal center sebagai ramuan atau
terapi bagi penderita yang tidak dapat disembuhkan dengan obat kimia (Anonim,
2009).
1. Pengertian Fishbone
Menurut Sallis (2015) diagram tulang ikan atau fishbone diagram
merupakan sebuah daftar visual yang disusun secara terstruktur. Diagram ini
mengilustrasikan berbagai sebab yang mempengaruhi proses dengan cara
memisahkan dan menghubungkan satu sebab dengan sebab lain. Diagram tulang
ikan digunakan ketika sebuah perusahaan atau tim perlu mengidentifikasi dan
mengeksplorasi sebab-akibat masalah atau mencari faktor-faktor yang bisa
mengarahkan pada sebuah perbaikan atau peningkatan (E Setyawan, 2021).
Menurut Schwalbe (2009) cause and effect diagram trace complaint about
quality problem back to the responsible production operation. In other words,
they help you find the root cause of problem. They are also known as fishbone ore
Ishikawa diagrams. Artinya bahwa Diagram Sebab Akibat atau dengan nama lain
Diagram Tulang Ikan dan Diagram Ishikawa dapat membantu kita untuk mencari
akar penyebab masalah pada sebuah operasi produksi. Menurut Tanjong (2013)
dalam jurnalnya, Diagram Sebab-Akibat digunakan untuk mengidentifikasi
faktor-faktor permasalahan yang berpengaruh secara signifikan.
7
Fishbone diagram (diagram tulang ikan) sering juga disebut Cause-and-
Effect Diagram atau Ishikawa Diagram diperkenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa,
seorang ahli pengendalian kualitas dari Jepang, sebagai satu dari tujuh alat
kualitas dasar (7 basic quality tools). Dr.Kaoru Ishikawa seorang ilmuwan Jepang,
merupakan tokoh kualitas yang telah memperkenalkan Fishbone cause and effect
diagram kepada dunia. Diagram Fishbone dari Ishikawa menjadi satu tool yang
sangat populer dan dipakai di seluruh penjuru dunia dalam mengidentifikasi faktor
penyebab masalah. Alasannya sederhana, Fishbone diagram tergolong praktis,
dan memandu setiap tim untuk terus berpikir menemukan penyebab utama suatu
permasalahan (CR Pitoy,et.al. 2017).
8
d. Mengidentifikasi tindakan untuk menciptakan hasil yang diinginkan.
e. Membahas issue secara lengkap dan rapi.
f. Menghasilkan pemikiran baru.
3. Langkah-langkah Fishbone
Dalam langkah-langkah pembuatan fishbone alat-alat yang digunakan
yaitu flipchart atau whiteboard dan marking pens atau spidol. Adapun langkah-
langkah pembuatan fishbone yaitu dengan cara:
Cause Effect
Masalah
Sumber : ?
9
- Dari garis horizontal utama, buat garis diagonal yang
menjadi cabang. Setiap cabang memiliki sebab utama dari
masalah yang ditulis. Sebab ini diinterpretasikan sebagai
cause, atau secara visual dalam fishbone seperti tulang ikan.
- Kategori sebab utama mengorganisasikan sebab demikian
rupa sehingga masuk akal dengan situasi. Kategorinya
yaitu:
Metode
Material
Masalah
Machine Man
Sumber : ?
10
sama dimana sebab tersebut harus ditempatkan dalam
fishbone diagram, yaitu tentukan di bawah kategori
yang mana gagasan tersebut harus ditempatkan.
− Sebab-sebab ditulis dengan garis horizontal sehingga
banyak “tulang” kecil keluar dari garis diagonal.
− Satu sebab dapat ditulis di beberapa tempat jikak sebab
tersebut berhubungan dengan beberapa kategori.
Tabel 3. Langkah 3 Menentukan Sebab-sebab Potensial Dengan Cara
Brainstorming
Cause Effect
Material Metode
1 2.1 1
2
3 2 3
1 4
3.1
5 1 4 25
43.1 5 3
3 3
3 Masalah
1 1
1.1
2 2
3
3 1 4
2.1
3
Sumber: ?
Machine Man
d) Langkah 4 Mengkaji dan menyepakati sebab-sebab yang paling
mungkin
11
pokok dari permasalahan.
− Tanyakan “Mengapa ?” sampai saat pertanyaan itu
tidak bisa dijawab lagi. Jika sudah sampai situ sebab
pokok teridentifikasi.
− Lingkari sebab yang tampaknya paling memungkinkan
pada fishbone diagram.
Tabel 4. Langkah 4 Mengkaji dan menyepakati sebab-sebab yang paling mungkin
Cause Effect
Material Metode
1 2.1 1
2
3 2 3
1 4
3.1 55 1 4 25
3
4.1 3
33 3
Masalah
1 1
1.1
2 2
3
3 2.1 1 4
3
Machine Man
Sumber: ?
BAB III
METODE KEGIATAN
A. Jenis Desain
Sesuai dengan tujuan progam ini maka bersifat deskriptif, yaitu untuk
membuat gambaran mengenai situasi dan keadaan masyarakat dengan melihat
sistem pengolahan sampah di Kecamatan Bandar Kidul RW 3 Kota Kediri
12
B. Lokasi dan Waktu
Lokasi yang dipilih berada di RW 003 Kecamatan Bandar Kidul Kota
Kediri. Waktu yang digunakan dalam progam ini pada tanggal 18 Juli sampai
dengan 4 Agustus 2022
D. Sumber Data
1. Data primer
Data primer yang diperoleh berasal melalui wawancara, observasi
menggunakan instrumen kuesioner yang disebarkan ke 3 RT di RW 3
2. Data sekunder
Data diperoleh dari UPTD Puskesmas 2021
F. Analisis Data
Dari kesimpulan hasil observasi dapat disimpulkan bahwa pemasalahan
terbesar pada hipertensi dan diabetes melitus. Banyak warga yang menderita
penyakit tersebut dan tidak mau mengobati karena kurangnya tingkat pengetahuan
masyarakat dan ekonomi yang rendah.
13
G. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam kegiatan PBL di RW 03
Kelurahan Banda Kidul ini adalah menggunakan metode pengumpulan data
primer dan sekunder. Data primer yang digunakan dalam kegiatan ini adalah
dengan melakukan survey sebagai studi pendahuluan untuk menemukan
permasalahan yang harus diteliti, dan juga untuk mengetahui hal-hal dari
responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil
(Sugiyono, 2016). Sedangkan, data sekunder yang digunakan adalah dari
koordinasi dengan Puskesmas Campurejo terkait permasalahan penyakit yang
berada di Kelurahan Bandar Kidul. Data sekunder sendiri merupakan data
pendukung yang dapat meningkatkan kualitas suatu penelitian.
14
H. Diagnosis Masalah Kesehatan di Masyarakat
Masalah kesehatan yang ada di masyarakat Kelurahan Bandar Kidul RW 03
diperoleh berdasarkan data primer dengan melakukan wawancara menggunakan
lembar kuesioner kepada responden. Permasalahan yang dipilih merupakan
masalah yang berdampak besar pada masyarakat di Kelurahan Bandar Kidul RW
03. Selain itu, permasalahan yang dipilih merupakan permasalahan dengan kasus
yang tinggi di daerah tersebut berdasarkan hasil pengumpulan data primer melalui
wawancara. Berikut penyajian data hasil yang diperoleh dari permasalahan
kesehatan warga Kelurahan Bandar Kidul RW 03 sebagai berikut:
1) Penyakit Tidak Menular
Tabel 5. Riwatay Penyakit Tidak Menular di Kelurahan Bandar Kidul RW 03
15
dan lemak trans, sehingga arteri menyempit dan perlu tekanan lebih besar
untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh yang menyebabkan terjadinya
hipertensi (Hermina dan Prihatini, 2016).
Riwayat penyakit tidak menular diabetes melitus terdapat sebanyak 10
orang (12,5%) dari total responden sebanyak 80 orang. Saat ini masyarakat
Indonesia cenderung mengikuti gaya hidup orang barat. Hal tersebut
mengakibatkan perubahan pola makan masyarakat merujuk pada pola makan
tinggi kalori, tinggi lemak dan kolesterol terutama pada makanan siap saji
(fastfood) yang berdampak meningkatkan risiko obesitas. Menurut Amalia et
al., (2016) menyatakan gaya hidup dan makanan yang berlebih merupakan
faktor pemicu utama diabetes melitus. Hasil penelitian Veridiana & Nurjana
(2019) menyebutkan Terdapat hubungan antara perilaku konsumsi makanan
olahan dari tepung berupa biskuit dan aktivitas fisik dengan kejadian DM di
Indonesia. Sedangkan perilaku konsumsi buah segar, sayur,
makanan/minuman manis, makanan berlemak/berkolesterol/gorengan dan
mie instan tidak ada hubungan dengan kejadian DM di Indonesia. Faktor
yang paling dominan dalam mempengaruhi kejadian DM adalah aktivitas
fisik setelah dikontrol oleh perilaku konsumsi. Semakin berat aktivitas fisik
yang dilakukan maka semakin sedikit kemungkinan terkena DM.
2) Zat Gizi Berlebih
Tabel 6. Tabulasi Silang Berdasarkan Umur dengan Angka Kecukupan Gizi di
Kelurahan Bandar Kidul RW 03
ANGKA
KECUKUPAN 17-25 26-45 46-65 ≥68 Total
GIZI
AKG Lebih 3 19 26 9 57
Energi Cukup 0 2 6 0 8
Kurang 0 7 5 3 15
AKG Lebih 3 20 25 8 56
Protein Cukup 0 3 5 2 10
Kurang 0 5 7 2 14
AKG Lebih 3 17 31 11 62
16
Lemak Cukup 0 1 0 0 1
Kurang 0 10 6 1 17
AKG Lebih 3 19 28 10 60
Karbo Cukup 0 2 2 0 4
Kurang 0 7 7 2 16
Lebih 3 20 27 9 59
AKG VIT. Cukup 0 1 1 0 2
A
Kurang 0 7 9 3 19
AKG Lebih 3 15 19 7 44
VIT.C Cukup 0 6 4 2 12
Kurang 0 7 14 3 24
Lebih 2 18 30 11 61
AKG Besi Cukup 1 5 7 1 14
Kurang 0 5 0 0 5
Lebih 0 1 7 1 9
AKG_Natri Cukup 0 1 1 0 2
um
Kurang 3 26 29 11 69
Sumber: Data Primer, 2022
17
Tabel 7. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kategori Tingkat Stress di Kelurahan
Bandar Kidul RW 03
Perilaku N %
Melakukan 31 38,8
Tidak Melakukan 49 61,2
Total 80 100
Sumber: Data Primer, 2022
Berdasarkan tabel 4, dari total responden sebanyak 80 orang di wilayah
Kelurahan Bandar Kidul RW 03 diketahui bahwa sebanyak 49 orang (61,2%)
tidak melakukan pemilahan sampah. Penelitian Zakianis dan Djaja (2017: 3)
menemukan bahwa perilaku pemilahan sampah berkaitan dengan kepedulian
18
lingkungan. Kepedulian lingkungan dapat mendorong individu untuk
memilah dan mendaur ulang sampah (Zakianis & Djaja, 2017: 3).
Kebiasaan masyarakat dimana sampah yang dikumpulkan rumah tangga
diangkut oleh petugas sampah untuk dibuang di TPA. Petugas sampah pun
tidak meminta masyarakat untuk memilah sampahnya dan langsung
memasukkan kantong sampah rumah tangga ke tempat sampah yang
kemudian sampah rumah tangga diangkut dengan gerobak sampah. Semua
sampah disatukan dalam satu gerobak untuk dibawa ke TPS. Kunci
perubahan perilaku menurut Molstad et al. (2018) adalah memberikan
kemudahan bagi masyarakat untuk melakukan penyortiran sampah dekat,
jelas, tepat, dan memadai. Membantu mengklasifikasikan sampah yang dapat
dimanfaatkan, diolah lagi, dan yang tidak bisa dimanfaatkan pada sampah
organik dan anorganik. (Andina, 2019).
Dengan keterbatasan waktu, tenaga, biaya dan alat kesehatan yang ada,
maka beberapa masalah yang telah diidentifikasi kemudian di prioritaskan
dengan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth). Metode USG adalah
salah satu alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus diselesaikan.
Setiap peserta MMD diminta memberikan point pada masing-masing masalah
yang diidentifikasi menggunakan metode USG dengan memberikan skor pada
tiap alternatif penyelesaian masalah dari skor 1 – 5 yang dimana 1 = sangat
tidak penting, 2 = tidak penting, 3 = sedang, 4 = penting, 5 = sangat penting
atau harus di prioritaskan.
Adapun 3 komponen penialaian dalam metode USG ini yang
merupakan cara pandang dalam menilai alternatif penyelesaian masalah, yaitu
:
1. Urgency : seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan
dengan waktu yang tersedia dan seberapa kerasa tekanan waktu terseut
untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tersebut.
19
2. Seriousness : seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan
dengan akibat yang timbul dengan penundaan pemecah masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan masalah-
masalah Penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa
dengan keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat menimbulkan
masalah lain adalah lebih serius bila dibandingkan dengan suatu
masalah lain yang berdiri sendiri. Seriousness dilihat dari dampak
masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, dan membahayakan system atau tidak.
3. Growth : seberapa besar kemungkinannya isu tersebut menjadi
berkembang dikaitkan dengan kemungkinan masalah Penyebab isu
akan Semakin memburuk kalau dibiarkan.
Data atau informasi yang dibutuhkan dalam pelaksanaan metode USG,
yakni sebagai berikut :
W : Hasil analisa situasi
X : Informasi tentang sumber daya yang dimiliki
Y : Dokumen tentang perundang – undangan, peraturan, serta
kebijakan pemerintah yang berlaku.
Berdasarkan hasil dari identifikasi masalah, didapatkan 4 (Empat)
masalah kesehatan yang terjadi di RW/03 (RT 01/ RT 02/ RT 03) Kel. Bandar
Kidul, Kec. Mojoroto, Kota Kediri. Dalam menentukan prioritas masalah
digunakan metode USG dari hasil Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
sebagai berikut :
20
Berdasarkan identifikasi masalah yang dilakukan oleh kelompok
dengan menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).
Banyaknya kasus penyakit tidak menular yaitu Diabetes Mellitus &
Hipertensi di kalangan lansia merupakan prioritas masalah. Setelah dilakukan
identifikasi dengan metode USG, yang dilakukan di RW/03 Kelurahan
Bandar Kidul, di dapatkan prioritas masalah yaitu “banyaknya kasus
hipertensi & Diabetes di kalangan lansia”
BAB IV
BAB V
PENUTUP
21
DAFTAR PUSTAKA
Sari, D. K., Gunawan, D. & Septiani, R. P. (2018). Gambaran Coping Stress Pada
Pendatang Baru Yang Tinggal di Lingkungan Padat dan Bising di Jakarta.
Psikoislamedia Jurnal Psikologi, 3(2548–4044), 125–136.
https://jurnal.ar-raniry.ac.id/index.php/Psikoislam/article/view/5619
Susanti, N., Siregar, P. A., & Falefi, R. (2020). Determinan kejadian hipertensi
masyarakat pesisir berdasarkan kondisi sosio demografi dan konsumsi
makan. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 2(1), 43-52.
Arum, Yuniar Tri Gesela. 2019. “Hipertensi Pada Penduduk Usia Produktif (15-
64 Tahun).” Higeia Journal of Public Health Research and Development
1(3):84–94.
22
Tahun) Di Provinsi Kepulauan Riau (Analisis Riskesdas 2018).” Etheses Uin
Malang.
23