Anda di halaman 1dari 23

PROPOSAL KULIAH KERJA NYATA (KKN) TEMATIK ANGKATAN 62

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”


YOGYAKARTA
DI DUSUN TRENGGUNO LOR, DESA SIDOREJO,
KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNG KIDUL
3 JULI 2017 - 31 JULI 2017

Oleh :
1. Luthfi Muzakkir 112140013/T. Pertambangan
2. Desy Fitriyani 112140021/T. Pertambangan
3. Kismo Zuhdi Sutowo 112140022/T. Pertambangan
4. Bernadetta Irina Dona Sofia Wayoi 112140030/T. Pertambangan
5. Noer Faisal Rifqi As’ari 112140093/T. Pertambangan
6. Yuyut Kadarismansyah 112140103/T. Pertambangan
7. Nur Wahyu Anugrah 112140110/T. Pertambangan
8. Egy Yahya Aditama 112140112/T. Pertambangan
9. Kavin Zain Maulana 112140123/T. Pertambangan
10. Puguh Prasetyo Yordan Febrian 112140135/T. Pertambangan
11. Iqbal Azhari 112140141/T. Pertambangan
12. Rahmat Budi Prasetya 112140142/T. Pertambangan
13. Praditya Yuriangga Pradana 112140143/T. Pertambangan
14. Gilang Budi Permana 112140153/T. Pertambangan

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT


UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
YOGYAKARTA
2017
PROPOSAL KKN TEMATIK KE-62
MAHASISWA UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
DI DUSUN TRENGGUNO LOR, DESA SIDOREJO,
KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNGKIDUL
TANGGAL 3 JULI – 31 JULI 2017

Diajukan dalam rangka penyelesaian tugas KKN


UPN “Veteran” Yogyakarta pada tanggal 3 Juli 2017 – 31 Juli 2017

OLEH
1. Luthfi Muzakkir 112140013 1……………
2. Desy Fitriyani 112140021 2……………
3. Kismo Zuhdi Sutowo 112140022 3……………
4. Bernadetta Irina D. S. Wayoi 112140030 4……………
5. Noer Faisal Rifqi As’ari 112140093 5……………
6. Yuyut Kadarismansyah 112140103 6……………
7. Nur Wahyu Anugrah 112140110 7……………
8. Egy Yahya Aditama 112140112 8……………
9. Kavin Zain Maulana 112140123 9……………
10. Puguh Prasetyo Yordan F. 112140135 10…………..
11. Iqbal Azhari 112140141 11…………..
12. Rahmat Budi Prasetya 112140142 12…………..
13. Praditya Yuriangga Pradana 112140143 13…………..
14. Gilang Budi Permana 112140153 14…………..

Proposal ini disetujui pada tanggal 30 Maret 2017 oleh :

Dosen Pembimbing Lapangan Ketua Kelompok KKN 62

Ir. Priyo Widodo, MT Puguh Prasetyo Yordan Febrian


NIP. 195811181990031001 NPM. 112.14.0135
Menyetujui,

Kepala Desa Sidorejo Kepala Dusun Trengguno Lor

Sakina, S.H, M.Si Sumilan

Mengetahui,
Camat Ponjong Kapusdimas

Susila Marwanta, S.Sos Drs. R. Hendri Gusaptono, M.M


NIP.196110291982021003 NIP.19640829 199403
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
berkat rahmat-Nya Proposal Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Dusun
Trengguno Lor, Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong dapat diselesaikan dengan
baik.
KKN Tematik dengan tema Pengelolaan Sumberdaya Mineral terkait
dengan Sumberdaya Manusia yang ada di Dusun Trengguno Lor, Desa
Sidorejo, Kecamatan Ponjong ini merupakan pelaksanaan Tri Dharma
Perguruan Tinggi, berkenaan dengan Pengabdian kepada Masyarakat lintas
disiplin ilmu yang dilaksanakan dari tanggal 1 Juli 2017 sampai dengan tanggal 1
Agustus 2017.
Ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada Ibu
Hj. Badingah, S.Sos (Bupati Gunungkidul) dan Bapak R. Haryo Ambar Suwardi,
SH., M.Si (Camat Kecamatan Ponjong), beserta seluruh jajarannya yang telah
berkenan member tempat untuk melaksanakan KKN ini.
Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ketua LPPM UPN “Veteran” Yogyakarta, atas dukungannya sehingga KKN
ini dapat terlaksana.
2. Kabid KKN LPPM UPN “Veteran” Yogyakarta yang telah memfasilitasi dan
memberi arahan terkait dengan kegiatan KKN Tematik ini.
3. Ketua Jurusan Teknik Pertambangan, Program Studi Sarjana Teknik
Pertambangan, yang telah memberi arahan dan memotivasi mahasiswa
Kami berharap hasil KKN ini bermanfaat, bagi masyarakat setempat dan
juga bagi mahasiswa yang pada saatnya nanti akan terjun ke masyarakat.

Yogyakarta, 26 Maret 2017 Para Penulis


DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... ii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
BAB
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2. Letak dan Kesampaian Lokasi............................................................ 2
1.3. Keadaan Geologi................................................................................ 3
1.4. Keadaan Iklim..................................................................................... 4
1.5. Potensi Sumber Daya Bumi................................................................ 5
1.6. Kependudukan.................................................................................... 5
1.7. Sosial, Ekonomi dan Budaya.............................................................. 6
1.8. Sarana dan Prasarana.......................................................................... 7
II. RUMUSAN MASALAH
2.1. Pengelolaan Sumber Daya Bumi........................................................ 9
2.2. Pemberdayaan Masyarakat................................................................. 9
2.3. Sosial Budaya..................................................................................... 10
2.4. Kesehatan Masyarakat........................................................................ 10
III. PROGRAM KERJA
3.1. Pengelolaan Sumber Daya Bumi........................................................ 12
3.2. Pemberdayaan Masyarakat................................................................. 12
3.3. Sosial Budaya..................................................................................... 12
3.4. Kesehatan Masyarakat........................................................................ 13

IV. PELAKSANAAN
4.1. Pengelolaan Sumber Daya Bumi........................................................ 14
4.2. Pemberdayaan Masyarakat................................................................. 14
4.3. Sosial Budaya..................................................................................... 15
4.4. Kesehatan Masyarakat........................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 16
REKAPITULASI DANA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada dasarnya dalam pemanfaatan sumber daya mineral kita harus
mengutamakan prinsip sustainable development. Mengingat sumber daya mineral
tersebut sangat terbatas jumlahnya dan tidak terbarukan, sekalipun
memulihkannya tentu memerlukan waktu yang lama hingga jutaan tahun
sehingga, dalam pemanfaatannya kita sebagai manusia dituntut untuk seefisien
mungkin menggunakannya. Karena hal itu, diharapkan akan mampu menopang
bagi kelancaran dan kelangsungan hidup manusia khususnya.
Sumber daya mineral merupakan kebutuhan yang sifatnya esensial bagi
kehidupan manusia. Sungguh ironi limpahan sumber daya mineral yang
terkandung dan tersebar secara merata tak lantas menjadikan masyarakat di negeri
ini dapat mencicipi manisnya kesejahteraan. Hal itu, ditengarai oleh minimnya
sumber daya manusia yang berkualitas sehingga semua kekayaan alam ini belum
mampu tereksplorasi secara maksimal.
Sebagai tanggapan atas berbagai persoalan pemanfaatan sumber daya
bumi (mineral) tersebut di atas dan sebagai suatu bentuk pengabdian kepada
masyarakat, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
mengadakan Kuliah Kerja Nyata. Untuk itu Kuliah Kerja Nyata ini
diselenggarakan guna menerapkan teori-teori dari mata kuliah yang terkait dengan
pengembangan masyarakat. Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor :
Skep/87a/VII/2010 (Perubahan-1), tanggal 20 Agustus 2010, tentang Pokok-
Pokok Peraturan Akademik Program Diploma, Sarjana Dan Pascasarjana UPN
“Veteran” Yogyakarta; Kulah Kerja Nyata (KKN) adalah mata kuliah wajib yang
merupakan implementasi dari pengabdian kepada masyarakat yang dilaksanakan
oleh mahasiswa di bawah bimbingan Dosen dengan beban 3 SKS (setara dengan
250 jam efektif). Dalam satu tahun akademik, KKN dilaksanakan dalam dua

1
periode yaitu semester gasal dan semester genap yang dikelola oleh Lembaga
Penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat (LPPM).
Dari beberapa pola KKN yang ada di UPN “Veteran” Yogyakarta, KKN
yang dilaksanakan saat ini adalah KKN Tematik dengan peserta yang berasal dari
lintas fakultas ataupun program studi, yakni Fakultas Teknologi Mineral (Program
Studi Teknik Pertambangan) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (Program Studi
Manajemen). Tema yang diambil pada KKN Tematik kali ini yaitu : Pengelolaan
Sumberdaya Mineral terkait dengan Sumber Daya Manusia yang ada di Dusun
Trengguno Lor, Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong . Adapun lokasinya adalah
di Kabupaten Gunungkidul (Kecamatan Nglipar, Kecamatan Gedangsari,
Kecamatan Semin dan Kecamatan Ponjong).
Kegiatan yang dilakukan dikelompokkan ke dalam dua aspek yaitu aspek
teknis dan aspek sosial ekonomi budaya yang meliputi : orientasi lapangan (survei
tinjau), pengambilan data, pengolahan data dan uji laboratorium dan pemaparan
hasil pengabdian kepada masyarakat tersebut di hadapan Bapak Camat terkait
beserta jajarannya. Diharapkan setelah mengikuti/melaksanakan kegiatan KKN
Tematik ini mahasiswa dapat memahami kompleksitas persoalan riil di lapangan
dan dapat memberikan solusi terkait dengan masing-masing bidang studi yang
ditekuni secara komprehensif, terintegrasi.

1.2. Letak dan Kesampaian Lokasi


Lokasi KKN berada di Dusun Trengguno Lor, Desa Sidorejo, Kecamatan
Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi DI Yogyakarta. Wilayah ini secara
administratif berbatasan dengan :
sebelah Utara : Kecamatan Semin
sebelah Selatan : Kecamatan Rongkop
sebelah Barat : Kecamatan Karangmojo dan Kecamatan Semanu
sebelah Timur : Provinsi Jawa Tengah
Secara Geografis Kabupaten Gunungkidul yang merupakan salah satu
wilayah di DIY terletak antara 7o 55’ - 8o 17’ LS dan 110o 55’ -111o 25’ BT
dengan luas daerah 1.485,36 km2.

2
Gambar 2.1
Peta Lokasi KKN

1.3. Keadaan Geologi


Ditinjau dari aspek morfologi umumnya daerah di Kabupaten
Gunungkidul merupakan perbukitan yang didominasi oleh Batugamping, di mana
bukit-bukit tersebut berhubungan satu sama lain oleh punggung bukit atau
hamparan lembah.
Ditinjau dari aspek stratigrafi, termasuk ke dalam stratigrafi pegunungan
selatan yang disusun oleh satuan-satuan batuan sebagai berikut :
a. Kelompok batuan Pra Tersier, disusun oleh batuan metamorf dan batuan
sedimen, utamanya Batugamping. Secara tidak selaras di atasnya terdapat
Formasi Wungkal dan Formasi Gamping.
b. Formasi Wungkal, dicirikan oleh Kalkarenit dengan sisipan Batupasir,
batu lempung. Sedangkan Formasi Gamping dicirikan Kalkarenit,
Batupasir Tufan. Hubungan Formasi Wungkal dan Formasi Gamping
adalah tidak selaras.

3
c. Formasi Kebo terdiri dari selingan konglomerat, Batupasir Tufan, serpih
dan lanau. Di beberapa tempat ada lava bantal dan intrusi Diorit.
Ketebalan endapan ini ± 800 m dan diendapkan dengan mekanisme
gravity flow.
d. Formasi Butak, tersusun oleh breksi, Batupasir Tufan, Konglomerat,
Batuapung Batulempung dan Serpih.
e. Formasi Semilir, tersusun oleh perselingan Tuff, Tuff Lapili, Batupasir
Tufan, Batulempung, Serpih dan Lanau.
f. Formasi Nglanggotaran, tersusun oleh breksi vulkanik dengan sisipan
Batupasir Tufan.
g. Formasi Sambipitu, terletak secara selaras di atas Formasi Semilir-
Nglangggotaran, tersusun oleh persilangan litologi batupasir coklat
kehijauan, serpih dan lanau.
h. Formasi Oyo, terdiri dari perselingkungan batugamping bioklastik,
kalkarenit dan napal dengan sisipan batugamping konglomerat.
i. Formasi Wonosari, tersingkap secara baik di daerah Wonosari dan
sekitarnya, membentuk morfologi karst, terdiri dari batugamping terumbu,
batugamping bioklastik (berlapis) dan napal.
j. Formasi Kepek, tersusun oleh batugamping dan napal.
k. Satuan Lempung Hitam, secara tidak selaras menutupi satuan di
bawahnya. Tersusun oleh litologi lempung hitam, konglomerat dan pasir.
Ditinjau dari aspek struktur geologi, yang dominan adalah perlipatan di
samping itu juga terdapat struktur patahan.

1.4. Keadaan Iklim


Kabupaten Gunungkidul memiliki curah hujan rata - rata sebesar 2145
mm/tahun dengan jumlah hari hujan rata - rata 115 hari tahun. Bulan basah berkisar
antara 4 - 6 bulan , sedangkan blan kering berkisar antara 4 - 5 bulan. Musim hujan
dimulai pada bulan Oktober - November dan berakhir pada bulan Mei - Juni setiap
tahunnya. Puncak curah hujan dicapai pada bulan Desember - Februari, wilayah
kabupaten Gunungkidul bagian utara merupakan wilayah yang memiliki curah hujan

4
paling tinggi, dibanding wilayah tengah dan selatan . sedangkan selatan memiliki
awal hujan paling akhir.
Suhu udara Kabupaten  Gunungkidul untuk suhu rata-rata harian 27,7°  C,
Suhu minimum 23,2°C dan suhu maksimum 32,4° C. Kelembaban nisbi di
Kabupaten Gunungkidul berkisar antara 80 % - 85 %. Kelembaban nisbi ini bagi
wilayah Kabupaten Gunungkidul tidak terlalu dipengaruhi oleh tinggi tempat
tetapi lebih dipengaruhi oleh musim. Kelembaban tertinggi terjadi pada bulan
Januari – Maret, sedangkan terendah pada bulan September.

1.5. Potensi Sumber Daya Bumi


Dusun Trengguno Lor merupakan sebuah wilayah yang cukup kaya
dengan sumber daya mineral berupa bebatuan gamping, yang lebih dikenal
sebagai paras Yogyakarta oleh masyarakat setempat. Sejauh ini warga dusun
setempat hanya memanfaatkan batuan gamping untuk bahan pembangunan,
seperti dinding rumah, dan lain sebagainya. Belum ada kegiatan penelitian,
eksplorasi dan eksploitasi di wilayah tersebut sehingga sampai saat ini sumber
daya mineral tersebut masih tetap sebagai potensi.
Selain potensi sumber daya mineral (batuan gamping), wilayah dusun
Trengguno Lor juga memiliki potensi penunjang lain di bidang pertanian yaitu
lahan palawija yang dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan
ekonomi.

1.6. Kependudukan
Berdasarkan data Hasil Konsolidasi dan Pembersihan Database
Kependudukan oleh Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri pada
akhir 2016, penduduk Kabupaten Gunungkidul berjumlah 762.452 jiwa yang
tersebar di 18 kecamatan dan 144 desa, dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu
Kecamatan Wonosari dengan 92.339 jiwa. Secara keseluruhan jumlah penduduk
perempuan lebih banyak daripada penduduk laki-laki, yaitu 382.577 perempuan
dan 379.875 laki-laki.
Dilihat dari status pekerjaan utama, sebagian besar penduduk Kabupaten
Gunungkidul bekerja di sektor Pertanian/Peternakan/Perikanan sekitar 38,4% dari

5
jumlah penduduk. Sedangkan yang bekerja sebagai Buruh/Tukang Berkeahlian
Khusus sekitar 11,3 %.
Berdasarkan data Hasil Konsolidasi dan Pembersihan Database
Kependudukan oleh Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri pada
akhir 2016, jumlah penduduk yang dikelompokkan berdasarkan usia adalah
sebagai berikut Usia 0-4 Tahun ( balita ) sebanyak 44.739 orang, 5-9 Tahun
sebanyak 52.511 orang, Usia 10-14 Tahun adalah sebanyak 50.430 Jiwa
sedangkan usia 15-19 Tahun sebanyak 53.190 jiwa, usia 20-24 Tahun sebanyak
54.612 Jiwa, usia 25-29 sebanyak 48.898 jiwa, usia 30-34 sebanyak 53.634 jiwa,
usia 35-39 sebanyak 53.470 jiwa, usia 40-44 yaitu 55.171 jiwa, 56.908 jiwa usia
45-49, 51.005 jiwa usia 50-54 tahun, dan 46.944 jiwa berusia 55-59 tahun,
sedangkan usia 60+ sebanyak 104.520 jiwa.
Untuk data kependudukan masyarakat Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong
Berdasarkan data Hasil Konsolidasi dan Pembersihan Database Kependudukan
oleh Ditjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri pada akhir 2016,
banyaknya penduduk di Desa Sidorejo adalah kurang lebih 9.497 jiwa.
Banyaknya penduduk menurut kelompok umur produktif di Desa Sidorejo
terdiri dari 1.867 usia belum produktif, 6.263 usia produktif, 1.367 usia tidak
produktif.

1.7. Sosial, Ekonomi dan Budaya


Secara garis besar dalam pemetaan kondisi perekonomian, semua
penduduk Dusun Trengguno Lor bermata pencaharian sebagai penambang.
Kenyataan seperti ini ditunjang oleh kondisi geologi dan topografi wilayah Desa
Sidorejo pada khususnya dan Kabupaten Gunungkidul pada umumnya yang
sebagian besar terdiri dari lahan penambangan batu. Selain sebagai penambang,
sebagian besar masyarakat Dusun Trengguno Lor juga bertani untuk menambah
pendapatan keseharian.
Di bidang sosial dan budaya, terdapat beberapa jenis ikatan kekerabatan
yang telah menjadi nilai yang mendarah daging (internalized value), misalnya
gotong-royong penghargaan dan perilaku hormat kepada pendatang.

6
Untuk persoalan sanitasi, sebagian besar masyarakat Dusun Trengguno
Lor sudah menyadari pentingnya kesehatan bagi kelangsungan hidup mereka. Hal
ini ditandai dengan kepemilikan fasilitas MCK (Mandi, Cuci, Kakus) yang
memadai untuk setiap Kepala Keluarga. Di samping itu, sistem penyerapan air
(drainase) di wilayah lingkungan Dusun Trengguno Lor juga sudah memenuhi
standar kesehatan minimum, dalam artian bahwa setiap rumah warga memiliki
satu daerah pengairan yang memadai untuk keperluan sendiri.

1.8. Sarana dan Prasarana


Pergerakan barang dan jasa di Kabupaten Gunungkidul dipengaruhi oleh
fasilitas sarana dan prasarana yang tersedia, salah satunya adalah sarana jalan.
Fasilitas tersebut di Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2010 berpengaruh dalam
menunjang aksesibilitas yang dibutuhkan masyarakat. Panjang jalan nasional
sepanjang 61,42 Km, jalan provinsi sepanjang 260,33 Km, dan jalan kabupaten
sepanjang 686 Km.

Kondisi Jalan di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2011-2012


Jalan 2011 2012
Baik Sedang Kurang Baik Sedang Kurang
Nasional 56,11 56,11
Provinsi 166,57 67,13 33,86 166,57 67,13 33,86
Kabupaten 418,48 48,5 219,02 431,81 48,12 206,07

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum

Selain sarana dan prasarana jalan, kebutuhan mendasar yang tidak kalah
penting adalah penyediaan sarana dan prasarana air bersih untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat. Terkait dengan penyediaan sarana dan prasarana air bersih
hambatan utama adalah kondisi geografi Gunungkidul yang berbukit-bukit
sehingga membutuhkan investasi yang cukup besar, akan tetapi Pemerintah tetap
berupaya mencukupi kebutuhan air bersih bagi masyarakatnya antara lain dengan
memanfaatkan sumber air bawah tanah yang tersedia melimpah di Kabupaten
Gunungkidul. Optimalisasi terhadap sumber air bawah tanah ini dijadikan solusi
dan terus ditingkatkan pemanfaatannya untuk menghadapi permasalahan

7
kekeringan yang datang pada musim kemarau. Sejauh ini masyarakat
menggunakan sumber air dari mata air pegunungan berkat kerja sama dengan PT
Angkasa Pura I melalui program penyulingan air.

Sedangkan Sarana dan prasana di Dusun Trengguno Lor, Desa Sidorejo,


Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul sendiri masih jauh dari daerah-
daerah lainnya yang sering kita lihat yang mana masih jauh dari standar sarana
dan prasarana jalan dan air di daerah-daerah lain di Gunungkidul dalam hal ini
sarana jalan masih menggunakan bahan dasar semen yang digunakan untuk
sebagai paving semen.

8
BAB II
RUMUSAN MASALAH

2.1. Pengelolaan Sumber Daya Bumi


Sumber daya bumi yang terdapat di Dusun Trengguno Lor, Desa Sidorejo,
Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi DIY terdiri dari batu
gamping dan napal. Untuk batuan gamping di wilayah Dusun Trengguno Lor
sudah dilakukan penambangan oleh masyarakat lokal. Batuan gamping
dimanfaatkan oleh masyarakat Dusun Trengguno Lor sendiri dan masyarakat
yang berada di sekitar wilayah Dusun Trengguno Lor. Pemanfaatan batu gamping
oleh masyarakat yaitu untuk pembangunan infrastruktur seperti dinding rumah di
wilayah Dusun Trengguno Lor dan sekitarnya .

2.2. Pemberdayaan Masyarakat


Peran serta aparat dusun dalam mengelola program pembangunan Dusun
Trengguno Lor untuk kemajuan warganya sangat terkoordinasi dengan baik. Hal
ini tercermin dengan rasa kebersamaan yang terbina antar warga Dusun
Trengguno Lor. Peran aparat Dusun Trengguno Lor sangat penting, sehingga
masyarakat sangat menghormati kebijakan yang diambil oleh aparat dusun.
Masyarakat Dusun Trengguno Lor sangat antusias untuk berpartisipasi
dalam kegiatan yang bertujuan memajukan Dusun Trengguno Lor. Warga di
Dusun Trengguno Lor berusaha semaksimal mungkin untuk meningkatkan dan
mengembangkan SDM dengan menyekolahkan anak-anak mereka setinggi-
tingginya. Pihak aparat dusun memberikan perhatian lebih pada hal ini yaitu
dengan membuka peluang bagi pendatang apabila ingin membagi ilmu
pengetahuan untuk program pengembangan SDM Dusun Trengguno Lor.

9
2.3. Sosial Budaya
Karakteristik sosial budaya masyarakat Gunungkidul adalah masyarakat
tradisional yang masih memegang teguh budaya luhur warisan nenek moyang.
kearifan lingkungan merupakan perilaku positif manusia dalam berhubungan
dengan alam dan lingkungan sekitarnya yang dapat bersumber dari nilai-nilai
agama, adat istiadat, petuah nenek moyang atau budaya setempat, yang terbangun
secara alamiah dalam suatu komunitas masyarakat untuk beradaptasi dengan
lingkungan di sekitarnya, perilaku ini berkembang menjadi suatu kebudayaan di
suatu daerah dan akan berkembang secara turun-temurun, secara umum, budaya
lokal atau budaya daerah dimaknai sebagai budaya yang berkembang di suatu
daerah, yang unsur-unsurnya adalah budaya suku-suku bangsa yang tinggal di
daerah itu. Dalam pelaksanaan pembangunan berkelanjutan oleh adanya kemajuan
teknologi membuat orang lupa akan pentingnya tradisi atau kebudayaan
masyarakat dalam mengelola lingkungan, sering kali budaya lokal dianggap
sesuatu yang sudah ketinggalan di abad sekarang ini, sehingga perencanaan
pembangunan sering kali tidak melibatkan masyarakat.
Salah satu contoh Kemiskinan masih menjadi masalah utama sosial
budaya di Kabupaten Gunungkidul, penyebab kemiskinan di Gunungkidul antara
lain: rendahnya mutu SDM, terbatasnya kepemilikan tanah, kondisi tanah yang
relatif kurang subur, banyaknya rumah tangga yang tidak memiliki aset,
terbatasnya alternatif lapangan kerja, degradasi Sumber Daya Alam dan
Lingkungan Hidup, lemahnya kelembagaan dan organisasi masyarakat, dan
ketidakberdayaan menentukan harga produk pertanian (perikanan) yang
dihasilkan

2.4. Kesehatan Masyarakat


Status gizi serta perilaku kesehatan masyarakat Kabupaten Gunung Kidul sampai
pada tahun 2011 mengalami pasang surut, berdasarkan dari data Dinas Kesehatan
Kabupaten Gunungkidul, saat ini terdapat rata-rata penduduk sakit per tahun
sebanyak 5.856 orang, sedangkan Prevalensi Balita Gizi Buruk sebanyak 0,73%.
Dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, pemerintah senantiasa
meningkatkan dan melakukan penambahan-penambahan fasilitas kesehatan

10
dengan cakupan yang semakin luas, dekat dengan masyarakat dan dibutuhkan
masyarakat.

Cakupan yang belum merata dan belum menggambarkan kualitas yang


sebenarnya mengenai fasilitas sanitasi tersebut. Ada beberapa hal yang
menyebabkan hal ini, antara lain disebabkan lemahnya perencanaan pembangunan
sanitasi, yang ditandai dengan pembangunan sanitasi tidak terpadu, salah sasaran,
tidak sesuai kebutuhan, dan tidak berkelanjutan, serta kurangnya perhatian
masyarakat pada perilaku hidup bersih dan sehat.

11
BAB III

PROGRAM KERJA

3.1. Pengelolaan Sumber Daya Bumi


KKN dengan tema “ Pengelolaan Sumber Daya Mineral Terkait Dengan Sumber
Daya Manusia Yang Ada di Dusun Trengguno Lor, Desa Sidorejo Kecamatan
Ponjong“ Memiliki beberapa program kerja teknis yang meliputi kegiatan:
 Penyuluhan tentang bahan galian yang ada di daerah sekitar mengenai
kawasan bentang alam karst.

3.2. Pemberdayaan Masyarakat


Untuk meningkatkan kualitas masyarakat yang ada di Dusun Trengguno
Lor, Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong program kerja yang dibuat antara
lain :
 Mengadakan Hari Krida yang diisi dengan Senam, Sepak bola, dan
kegiatan olahraga lainnya.
 Membuat atau memperbarui penunjuk jalan untuk memudahkan akses
ke lokasi-lokasi penting di Dusun Trengguno Lor.
 Mengadakan gotong royong bersama warga untuk memperbarui cat
pada gapura dan gardu.
3.3. Sosial Budaya
Sosial budaya di Dusun Trengguno Lor sangat kental. Hubungan
kekeluargaan yang dimiliki antar sesama warga sangatlah erat.
Pada program kerja sosial budaya ini kami akan :
 Memberikan pengajaran kepada anak-anak di TPA (tempat pendidikan
Al-Quran) dan PAUD
 Membuat perpustakaan kecil.
 Membuat mading atau papan pengumuman di dekat gardu.
 Ikut serta membantu menjaga keamanan dusun (Ronda)

12
3.4 Kesehatan Masyarakat
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan kesehatan lingkungan yang ada
di Dukuh Trengguno Lor, Desa Sidorejo, program yang dibuat meliputi:
 Mensosialisasikan tentang penanggulangan penyakit Pernapasan

13
BAB IV

PELAKSANAAN

4.1. Pengelolaan Sumber Daya Bumi


 Sosialisasi Pemanfaatan bahan galian yang ada di sekitar dusun.
Dusun Trengguno Lor merupakan daerah yang mempunyai cukup banyak
sumberdaya yang dapat dimanfaatkan.
 Sosialisasi Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan Kerja
K3 merupakan faktor yang sangat penting bagi perusahaan untuk
memberikan keselamatan, kesehatan, dan keamanan kepada pekerja
sehingga kegiatan penambangan dapat berjalan dengan baik dan dapat
meminimalkan kerugian materi dan agar tidak menghambat produksi.
Penanggung Jawab : Nur Wahyu Anugrah, Yuyut Kadarismansyah, Kismo
Zuhdi Sutowo

4.2. Pemberdayaan Masyarakat


 Mengadakan Hari Krida yang diisi dengan Senam, Sepak bola, dan
kegiatan olahraga lainnya.
Olahraga perlu dilakukan agar kondisi tubuh tetap sehat dan bugar.
 Membuat atau memperbarui penunjuk jalan untuk memudahkan akses ke
lokasi-lokasi penting di Dusun Trengguno Lor.
Plang atau petunjuk jalan yang ada di Dusun Trengguno Lor perlu
diperbarui dan ditambah agar memudahkan akses ke lokasi-lokasi penting.
 Mengadakan gotong royong bersama warga untuk memperbarui cat pada
gapura dan gardu.
Warna dari cat pada gapura dan gardu di Dusun Trengguno Lor mulai
memudar sehingga butuh peremajaan.
Penanggung Jawab : Puguh Prasetyo Yordan Febrian, Noer Faisal Rifqi As’ari,
Rahmat Budi Prasetya, Gilang Budi Permana

14
4.3. Sosial dan Budaya
 Memberikan pengajaran kepada anak-anak di TPA (tempat pendidikan Al-
Quran) dan PAUD
 Membuat perpustakaan kecil.
Mengumpulkan buku-buku dari berbagai sumber untuk meningkatkan
wawasan warga dusun Trengguno Lor
 Membuat mading atau papan pengumuman di dekat gardu.
Pengadaan mading atau papan pengumuman penting untuk dilakukan agar
informasi-informasi penting seputar dusun dan desa dapan tersampaikan
secara visual.
 Ikut serta membantu menjaga keamanan dusun (Ronda).
Penanggung Jawab : Kavin Zain Maulana, Egy Yahya Aditama, Bernadetta Irina
Dona Sofia Wayoi, Praditya Yutiangga Pradana

4.4. Kesehatan Masyarakat


 Mensosialisasikan tentang penanggulangan penyakit Pernapasan
Dalam bidang kesehatan masyarakat kegiatan yang dilakukan adalah
sosialisasi tentang Jenis Penyakit, cara pencegahan, dan pertolongan
pertama serta cara pengobatan.
Penanggung jawab : Desy Fitriyani, Luthfi Muzakkir, Iqbal Azhari

15
DAFTAR PUSTAKA

1. .................... (2017), Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata UPN “Veteran”


Yogyakarta, Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat, Lembaga penelitian
dan Pengabdian Kepada Masyarakat UPN “Veteran” Yogyakarta.

2. Bemmelen, R W, Van (1949), First Regional Of Geology Indonesia


Basins Tectonism and Sedimentary, Possibility Of Indonesia Geologist
Indonesia.

16
LAMPIRAN I
REKAPITULASI DANA PELAKSANAAN KKN UPN “VETERAN” YOGYAKARTA
DUSUN TRENGGUNO LOR, DESA SIDOREJO, KECAMATAN PONJONG KABUPATEN GUNUNGKIDUL
No Program Perkiraan Biaya
.
Pemetaan Topografi -
Pemetaan Situasi -
Pemetaan Geologi -
1 Pengelolaan Sumber Daya Bumi Perhitungan Luas dan Volume -
Sosialisasi Pemanfaatan bahan galian -
Sosialisasi Pentingnya Keselamatan dan Kesehatan -
Kerja
Pengadaan Plang Rp 400.000,00
Pengecatan Gapura dan Gardu Rp 300.000,00
2 Pemberdayaan Masyarakat
Gotong Royong Rp 100.000,00
Hari Krida -
Pengadaan Mading Rp 100.000,00
Pengajaran di TPA dan PAUD -
3 Sosial dan Budaya
Perpustakaan Kecil Rp 300.000,00
Ikut Serta Dalam Kegiatan Ronda -
4 Kesehatan Masyarakat Sosialisasi Penyakit Pernapasan -
Cetak Proposal, dll. Rp 250.000,00
5. Kesekrariatan
Dana Tak Terduga Rp 500.000,00

17
TOTAL Rp 2.050.000,00

18

Anda mungkin juga menyukai