Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN KEMAJUAN

KKN-PPM

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN PEMANFAATAN LIMBAH DI SENTRA


INDUSTRI TAHU MELALUI PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA
BERWAWASAN LINGKUNGAN

Oleh :

Ir. Imam Pujo Mulyatno M.T NIDN 0025106012


Dr. Sulardjaka S.T M.T NIDN 0001067702
Ir. Mochtar Hadiwidodo M.si NIDN 0007036710

UNIVERSITAS DIPONEGORO
2017
HALAMAN PENGESAHAN
Dengan selesainya kegiatan Survey Oleh KKN UNDIP Tim II Tahun 2017 Desa Daleman
Kecamatan Daleman yang beranggota :
No Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
1 Said Abdillah (F.T) Muhammad Risky L.R Annisa Tiara Safitra (FT)
(FT)
2 Ayu Desy Rahmawati Silvia Nur Octaviani P. Anisah Nur Aini ( FKM)
(FSM) (FEB)
3 Anjas Asmara (FT) Tricya Yolanda (FT) Cornelia Palmasari (FKM)

4 Dzikri Rahman Bijak Dwi Setiawan (FPIK) Ebigail Daeli (FK)


(FT)
5 Ratna Sari Rhomadoni Faudzi Ath Tho Azzam (FPIK) Faisar Dhamar Kusuma (FEB)
(FT)
6 Gilang Dhimas Y N (FT) Adyastuti Fitria D (FISIP) Vincensia Tasha Devi Ariyanti
(FT)

7 Vika Qorinawati (FEB) Kharismatulloh Muna P Nur Rohmah (FPP)


(FPIK)
8 Ezra Arrifa N (FPP) Sri Rahayu (FT) Nila Himayati (FKM)

9 Anderson Adrian W (FT) Chandra Tabligh Wiguna (FT) Budi Haryadi Prasetyoaji ( FK )

10 Muhammad Irsyad Rina Andriyaningrum (FT) Jasevaldo Bagus P. (FK)


Reynaldi (FT)
Maka kami mengajukan pengesahan atas LRK yang telah disusun.
Semarang, Agustus 2017

Mengetahui,

Kepala Desa/ Lurah Koordinator Desa

Mursito S.H.

Anjas Asmara
21090113120020

Mengetahui,
Dosen Kuliah Kerja Nyata

Ir. Imam Pujo Mulyatno MT Dr. Sulardjaka ST, MT Ir. Mochtar Hadiwidodo
NIP. 196010251998021001 NIP. 197104201998021001 NIP. 195808071987031001
RINGKASAN PROPOSAL

Desa Cokro Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengahadalah salahsatu


sentra industri tahu. Bagi para perajin tahu, bahan bakar merupakan faktor penunjang
kelangsungan proses produksi.Para perajin tahu menggunakan kayu untuk memasak kedelai dan
mengolah tahu yang sudah dicetak.Kebutuhan bahan bakar kayu sebagian akan dilakukan
penggantian menggunakan biogas dari hasil pengolahan air limbah tahu.
Sebagian besar limbah cair yang dihasilkan oleh industri pembuatan tahu adalah cairan
kental yang terpisah dari gumpalan tahu yang disebut air dadih(whey), dari pencucian kedelai,
pencucian peralatan proses, dan pemasakan serta larutan bekas rendaman kedelai Limbah
dibuang secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu sehingga menghasilkan bau busuk
dan mencemari sungai. Proses biologis dapat menurunkan kandungan polutan organik di dalam
limbah namun masih cukup tinggi menjadi sumber pencemaran lingkungan. Air buangan limbah
tahu diolah secara anaerob menjadi biogas, potensi biogas dari limbah tahu lebih besar
dibandingkan dari kotoran hewan. Bahwa 2,4 liter larutan limbah tahu mampu menghasilkan
381,82 liter biogas. Kesetaraan energi biogas per 1 m3 setara dengan 3,50 kg kayu bakar.
Program Kegiatan KKN PPM bertujuan meningkatkan manajemen produksi dan
pemasaran tahu, memperoleh peningkatan kualitas produk,dengan perbaikan sistem dan
penggunaan bahanbakar yang ramah lingkungan.Target khusus yang ingin dicapai pada kegiatan
inimengembangkan energi terbarukan dengan merancangbangun unit biogas dan instalasi
kompor biomass, menghemat biaya energi dengan membangun tungku hemat energi,
menumbuhkan semangat kewirausahaan kepada pemuda karang taruna dan ibu-ibu PKK,
membuka unit usaha peternakan lele organik bagi pemberdayaan wanita di desa Cokro.Metode
yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi pendaftaran peserta KKN PPM,
pembekalan,pelaksanaan KKN PPM, pelaporan dan evaluasi.Pembekalan dilaksanakan selama 3
minggu, pelaksanaan KKN PPM selama 2 bulan.
KATA PENGANTAR

Kuliah Kerja Nyata (KKN PPM TEMATIK Th. 2017) merupakan suatu bentuk kegiatan
yang memadukan Dharma Pendidikan dan Penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat
dalam satu kegiatan. Sebagai lapangan intergral dari proses pendidikan, KKN adalah suatu
bentuk pendidikan dengan cara memberikan pengalaman belajar kepada mahasiswa untuk hidup
di tengah-tengah masyarakat di luar kampus, dengan secara langsung mengidentifikasi serta
menangani masalah-masalah pembangunan yang di hadapi.
KKN dilaksanakan oleh perguruan tinggi dalam upayanya meningkatkan isi dan bobot
pendidikan bagi mahasiswa , dan untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih besar pada
pendidikan tinggi. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan nantinya memberikan nilai positif
untuk mahasiswa dan masyarakat. Pada mahasiswa dapat meningkatkan kepekaan sosial
terhadap lingkungan sekitar, memberikan kemampuan secara langsung untuk mengidentifikasi
serta menangani masalah-masalah pembangunan yang dihadapi. Pada masyarakat dapat
memunculkan potensi daerah dan masyarakat melalui program-program yang memiliki kapasitas
dan karakter intelektual yang nantinya dapat terwujud tujuan akhir yaitu peningkatan dan
pengembangan kesejahteraan desa tempat KKN tersebut.
Penyusun merasa laporan ini masih belum sempurna oleh karena itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. Penyusun
berharap semoga laporan ini dapat berguna dan berrmanfaat dalam menambah pengetahuan bagi
penyusun khususnya serta pembaca pada umumnya.

Semarang, Agustus 2017

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
RINGKASAN........ ....................................................................................... iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
DAFTAR ISI.................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ......................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN. ............................................................................. Viii
BAB 1 PENDAHULUAN. ............................................................................ 1
BAB 2 TARGET DAN LUARAN. ............................................................... 9
BAB 3 METODE PELAKSANAAN. ......................................................... 10
BAB 4 KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI. ....................................... 17
BAB 5 HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI. ................................... 19
BAB 6 RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA. ...................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Rancangan indikator capaian program KKN PPM .......................... 9


Tabel 2. Materi pembekalan KKN........ ....................................................... 11
Tabel 3. Jumlah JKEM selama KKN ........................................................... 14
Tabel 4. Daftar Kelompok KKN .................................................................. 20
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Salah satu produk tahu ................................................................. 2


Gambar 2. Diagram proses pembuatan tahu .................................................. 3
Gamabar 3. Neraca massa pembuatan tahu. .................................................. 3
Gambar 4 Metode pelaksanaan KKN. ........................................................... 5
Gambar 5. Diagram alir kegiatan KKN PPM. ............................................... 8
Gambar 6, Rancangan digester biogas. ........................................................ 11
Gambar 7. Rancangan tungku hemat energi. ............................................... 12
Gambar 8. Rancangan kolam lele. ............................................................... 13
Gambar 9. Perawatan dan penghidupan kompor biomass. .......................... 20
Gambar 10. Kolam lele dan Kolam cacing sutra.. ....................................... 22
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Desa Cokro Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah adalah salahsatu
sentra industri tahu karena di desa tersebut terdapat kurang lebih 50 pengusaha tahu yang
tersentral di Desa Cokro.Pengusaha tahu yang turun temurun sehingga hampir sebagian besar
sumber dayanya hanya tamatan SMP atau SMA. Bagi para perajin tahu, bahan bakar merupakan
faktor penunjang kelangsungan proses produksi terpenting setelah listrik. Para perajin tahu
menggunakan bahan bakar kayu untuk memasak kedelai dan mengolah tahu yang sudah dicetak.
Secara umum manajeman perusahaan masih sangat sederhana, berupa manajemen
keluarga yang tidak memisahkan antara kekayaan pribadi dan hasil usaha, sedangkan karyawan
adalah warga sekitar dengan sistem penggajian harian. Produk tahu yang dihasilkan sebagian
besar sudah dilakukan penggorengan setengah matang, sehingga lebih tahan lama saat dijual
dipasaran. Namun banyak juga produk yang belum dilakukan penggorengan, namun biasanya
hanya tahan sampai sore hari dikarenakan produk tahu memang masih alami, tanpa adanya
bahan pengawet makanan. Usaha tahu di Desa Cokro menempati lahan yang merupakan rumah
pribadi sekaligus tempat usaha, biasanya tempat usaha ada disekitar rumah tinggalnya, dan
sangat berdekatan antara pengusaha tahu satu dengan lainnya.
Pengusaha tahu tradisional yang menjadi mitra KKN PPM ini adalah Paguyuban Tahu Sari
berdiri 2005 yang dipimpin Bapak Suryo Sembodo yang berlokasi di Desa Cokro, Kabupaten
Klaten, Jawa Tengah. Jumlah pengrajin tahu yang tergabung di Paguyuban Tahu Sari ini ada 50
pengusaha.Wilayah pemasaran selain di pasar-pasar Klaten juga ke Sragen, Karanganyar,
Boyolali, dan Sukoharjo. Pelanggan adalah bakul-bakul di pasar tradisional yang akan di bawa
keliling langsung ke konsumen.
Usaha tahu Cokro Klaten memiliki produk berupa tahu yang masih mentah (belum
dilakukan penggorengan), tahu setengah matang dan tahu matang (siap saji). Adapun jenis/
bentuknya bermacam-macam namun semua itu dihasilkan dari sumber yang sama, sehingga rasa
dan tingkat kehalusannya juga sama, serta memiliki variasi ukuran/ besar-kecilnya yang
berbeda-beda disesuaikan dengan harga dan kemampuan daya beli masyarakat/ pasar, dengan
kisaran harga Rp 450,-per biji. Pemasaran produk tahu ini sampai wilayah Semarang,
Karanganyar, Boyolali, Salatiga yang dihantar tiap harinya dengan armada mobil.
Gambar 1. Salah satu produk tahu Desa Cokro Tulung Klaten

Tahu merupakan makanan yang terbuat dari bahan baku kedelai, dan prosesnya masih
sederhana dan terbatas pada skala rumah tangga. Suryanto (dalam Hartaty, 1994) menyatakan
bahwa yang dimaksud dengan tahu adalah makanan padat yang dicetak dari sari kedelai
(Glycine spp) dengan proses pengendapan protein pada titik isoelektriknya, tanpa atau
dengan penambahan zat lain yang diizinkan.
Pembuatan tahu pada prinsipnya dibuat dengan mengekstrak protein, kemudian
mengumpulkannya, sehingga terbentuk padatan protein. Cara penggumpalan susu kedelai
umumnya dilakukan dengan cara penambahan bahan penggumpal berupa asam. Bahan
penggumpal yang biasa digunakan adalah asam cuka (CH3COOH), batu tahu (CaSO4nH 2O)
dan larutan bibit tahu (larutan perasan tahu yang telah diendapkan satu malam).

Secara umum tahapan proses pembuatan tahu adalah sebagai berikut :

Kedelai yang telah dipilih dibersihkan dan disortasi.


Perendaman dalam air bersih berkisar 4 - 10 jam.
Pencucian dengan air bersih.
Penggilingan kedelai menjadi bubur kedelai dengan mesin giling.
Pemasakan kedelai dilakukan di atas tungku dan dididihkan selama 5 menit.
Penyaringan bubur kedelai dilakukan dengan kain penyaring.
Setelah itu dilakukan penggumpalan dengan menggunakan air asam, pada suhu 50oC,
kemudian didiamkan sampai terbentuk gumpalan besar.
Langkah terakhir adalah pengepresan dan pencetakan.
Diagram proses pembuatan tahu ditujukkan seperti pada gambar 1, sedangkan diagram
neraca masa untuk proses pembuatan tahu ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2 : Diagram proses pembuatan tahu.

Gambar 3 : Diagram neraca masa proses pembuatan tahu.

Lokasi KKN PPM terletak di Desa Cokro Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten Jawa
Tengah. Lokasi dapat dicapai dengan kendaraan roda empat, baik kendaraan pribadi/dinas
maupun kendaraan umum, jarak kampus UNDIP ke lokasi diperkirakan 90 km.Lembaga yang
menjadi mitra Program KKN PPM ada 2 lembaga yang akan diangkat bidang usaha dan
permasalahannya dan diselesaikan selama program KKN PPN berlangsung. Pertama,
Paguyuban Tahu Sari Kedua, PKK Desa Cokro. Permasalahan yang dihadapi oleh mitra secara
keseluruhannya yang menjadi prioritas adalah sebagai berikut : Limbah cair yang dikeluarkan
oleh industri tahu masih menjadi masalah bagi lingkungan sekitarnya, karena industri tahu
mengalirkan langsung air limbahnya ke selokan atau sungai tanpa diolah terlebih dahulu. Dengan
adanya proses biologis anaerob tersebut maka kandungan polutan organik yang ada di dalam air
limbah dapat diturunkan. Tetapi dengan proses tersebut efisiesi pengolahan hanya berkisar antara
50 % - 70 % saja. Dengan demikian jika konsertarsi COD dalam air limbah 7000 ppm, maka
kadar COD yang keluar masih cukup tinggi yakni sekitar 2100 ppm, sehingga hal ini masih
menjadi sumber pencemaran lingkungan.
Keadaan ini akibat masih banyaknya pengrajin tahu yang belum mengerti akan kebersihan
lingkungan dan disamping itu pula tingkat ekonomi yang masih rendah, sehingga pengolahan
limbah akan menjadi beban yang cukup berat bagi mereka. Namun demikian keberadaan industri
tahu harus selalu didukung baik oleh pemerintah maupun oleh masyarakat karena tahu
merupakan makanan yang digemari oleh hampir seluruh lapisan masyarakat Indonesia,
disamping nilai gizinya tinggi harganya pun relatif murah.
Saat ini pengelolaan air limbah industri tahu belum ada,sebagian besar limbah cair yang
dihasilkan adalah cairan kental yang terpisah dari gumpalan tahu yang disebut air dadih(whey).
Limbah cair ini sering dibuang secara langsung tanpa pengolahan terlebih dahulu. Sumber
limbah cair lainnya berasal dari pencucian kedelai, pencucian peralatan proses, dan
pemasakan serta larutan bekas rendaman kedelai. Limbah industri tahu dapat menimbulkan
pencemaran yang cukup berat karena mengandung polutan organik yang cukup tinggi. Dari
beberapa hasil penelitian, konsentrasi COD (Chemical Oxygen Demand) di dalam air limbah
industri tahu yakni berkisar antara 7.000 - 10.000 ppm, serta mempunyai keasaman yang rendah
yakni pH 4-5. Dengan kondisi seperti tersebut di atas, air limbah industri tahu merupakan salah
satu sumber pencemaran lingkungan yang sangat potersial.Air buangan limbah tahu inilah yang
direncanakan untuk diolah menjadi biogas, karena dari hasil studi literatur, ternyata potensi biogas
yang dihasilkan dari limbah tahu lebih besar dibandingkan dari kotoran hewan. Penelitian yang
dilakukan oleh Staf Pengajar Program Studi Teknologi Hasil Ternak Fakultas Perternakan UNDIP
menunjukkan bahwa 2,4 liter larutan limbah tahu mampu menghasilkan 381,82 liter biogas.
Kesetaraan energi biogas tiap 1 m3 setara dengan 0.46 kg LPG = 0.62 liter minyak tanah = 0.80
liter bensin = 3.50 kg kayu bakar.
Para pengelola industri pembuatan tahu masih menggunakan bahan bakar dari kayu,
yang tentunya dalam waktu jangka panjang sangat tidak menguntungkan kelestarian hutan
sekitar. Kebutuhan bahan bakar ini sebagian akan dilakukan penggantian menggunakan biogas
dari hasil pengolahan air limbah pemrosesan tahu.
Dari permasalahan yang dirumuskan di atas, maka program Kegiatan KKN PPM
bertujuan untuk mengembangkan energi terbarukan di Paguyuban Tahu Sari dengan merancang
bangun unit biogas, instalasi kompor biomass, menghemat biaya energi dengan membangun
tungku hemat energi, serta membuka unit usaha peternakan lele organik bagi pemberdayaan
wanita di Desa Cokro.Adapun metode yang diterapkan dalam pelaksanaan KKN PPM, disajikan
dalam gambar 4. sebagai berikut :
SK Penugasan KKN PPM

Persiapan
LAPORAN RENCANA
dan Survei Awal
KERJA Pembekalan KKN PPM

LAPORAN OBSERVASI Pengumpulan Data/Informasi


Lapangan
Penerjunan Tim KKN Rincian Rencana Kegiatan
PPM Pelaksanaaan KKN PPM
Pembagian Kegiatan tiap Tim

Pelaksanaan Kegiatan di
mitra KKN PPM

LAPORAN KEMAJUAN
PELATIHAN BIOGAS
Produksi Massal PELATIHAN TUNGKU H.E.
PELATIHAN PEMASARAN

Monitoring dan Evaluasi

Rekomendasi
Keberlanjutan Progam

DISKUSI DAN PRESENTASI


DRAFT LAPORAN
AKHIR

SEMINAR MAHASISWA

LAPORAN AKHIR

Gambar 4. Metode pelaksanaan KKN PPM

1.2 PERUMUSAN PERMASALAHAN


Berdasarkan identifikasi dan pengamatan awal terhadap industri tahu sari di wilayah
Kabupaten Klaten Jawa Tengah yang akan menjadi permasalahan mitra cukup banyak antara
lain, Limbah cair yang dikeluarkan oleh industri tahu masih menjadi masalah bagi lingkungan
sekitarnya, karena industri tahu mengalirkan langsung air limbahnya ke selokan atau sungai
tanpa diolah terlebih dahulu
Adapun permasalahan yang dihadapi oleh mitra industri tahu sari secara rinci yang
menjadi prioritas adalah sebagai berikut :
1. Limbah Industri Tahu masi menjadi masalah bagi lingkungan sekitarnya
2. Perlu adanya inovasi baru dalam mengatasi masalah limbah yang dihasilkan dari industri
tahu
3. Perlu adanya pengembangan produk industri berkaitan dengan pengembangan industri tahu
menjadi industri yang lebih maju
4. Perlu adanya program-program tepat guna yang berwawasan lingkungan dalam pengelolaan
limbah yang dihasilkan dari pabrik tahu.
5. Perlunya pengetahuan mengenai industri tepat dan benar berkaitan dengan lingkungan.

1.3 KONSEP YANG DITAWARKAN BAGI MITRA


Berangkat dari permasalahan yang dirumuskan di atas, maka program kegiatan KKN-
PPM yang akan dilaksanakan sebagai solusi terhadap masalah yang dihadapi. Pendekatan yang
digunakan dalam penyelesaian masalah tersebut antara lain, merancang bangun unit biogas,
instalasi kompor biomass, menghemat biaya energi dengan membangun tungku hemat energi,
serta membuka unit usaha peternakan lele organik bagi pemberdayaan wanita di Desa Cokro.
Rencana kegiatan KKN-PPM yang akan dilaksanakan dalam kegiatan ini adalah dengan
membagai mahasiswa menjadi 3 kelompok dengan 3 subtema yaitu kelompok 1 dengan subtema
Biogas, kelompok 2 dengan subtema Pembutan Kolam Terpak dan kelompok 3 dengan subtema
Pemasaran dan Diversivikasi Produk. Sehingga diharapkan dengan adanya pemfokusan kerja
mahasiswa permasalahan yang dihadapi oleh mitra industri tahu sari dapat teratasi dengan baik.
Program kegiatan KKN-PPM pada masyarakat untuk industri tahu sari di daerah Klaten
akan terdiri dari beberapa kegiatan yang meliputi :
1. BIOGAS
a. Rancang bangun biogas
b. Pembuatan pupuk cair dari media limbah hasil produksi mitra tahu sari
2. PEMBUATAN KOLAM TERPAL
a. Budidaya Cacing Sutra
Penentuan Media
Persiapan Media
Pemanfaatan limbah cair dan padat dari industri tahu untuk memuat media budidaya
cacing sutra
Proses Budidaya Cacing Sutra
Pemanenan cacing sutra
Pemanfaatan cacing sutra sebagai pakan alternatif budidaya ikan lele
b. Budidaya Ikan Lele
Penentuan Lahan
Persiapan Lahan
Pembuatan Kolam Terpal
Proses Budidaya Ikan Lele
Panen Ikan Lele
3. PEMASARAN DAN DIVERSIFIKASI PRODUK
Pemanfaatan Bahan Baku Tahu Sehat Sari menjadi Produk Olahan
Diversifikasi pada Proses Pembuatan Stick Tahu All Varian Rasa Guna
Meningkatkan Kualitas dan Nilai Ekonomis Produk.
Proses Pemasaran Produk Tahu Sehat Sari dan Produk Diversifikasi Stick Tahu
All Varian Rasa melalui Marketing Online Berbasis Facebook
Proses Edukasi Produk Tahu yang Ditujukan untuk Masyarakat sebagai Salah
Satu Bahan Pangan Lokal dengan Kualitas Unggul.

4. Pendampingan
Untuk mencapai tujuan kegiatan KKN-PPM ini maka kegiatan pada point diatas akan
dijabarkan lagi menjadi bagian-bagian terkecil lagi menjadi program kerja yang akan
dilaksanakan mahasiswa selama melakukan KKN-PPM. Kegiatan KKN ini akan melibatkan
pihak-pihak terkait seperti pemerintah daerah kabupaten Klaten dan Universitas Diponegoro
sebagai pelaksana KKN-PPM ini.
Untuk lebih jelasnya mengenai KKN-PPM ini dapat dilihat pada gambar 4 untuk lebih
jelasnya. Pada kegiatan KKN-PPM ini akan di laksanakan selama 2 bulan dengan jumlah
mahasiswa 30 orang dengan 3 dosen pembimbing lapangan sehingga diharapkan tujuan KKN-
PPM tercapai dan terjadinya perubahan pada pola pikir pemilik usaha industri,
Program kegiatan yang telah direncanakan diatas dilakukan dalam formula bagan sebagai
berikut :

Mitra Industri Tahu Sari

Tim KKN-PPM Undip

Jenis Pelayanan :
1. Merancang bangun unit
Internal support biogas eksternal support
Fasilitas Lab, 2. Instalasi kompor biomass Pemerintah,
SDM, Gedung 3. Menghemat biaya energi KKP,Kemperinda
dengan membangun tungku g,Mitra strategis
hemat energi
4. Membuka unit usaha
peternakan lele organik

Mitra industri Tahu diharapkan :


1. Mengaplikasikan unit biogas yang
ada.
2. Mampu menggunakan kompor
biomass yang terbentuk
3. Mampu menggunakan tungku hemat
energi yang terbentuk 4. Meningkatkan
kesejahteraan
4.Mampu mengelola unit usaha
peternakan lele

Gambar 5. Diagram alir kegiatan KKN-PPM di kabupaten Klaten


BAB 2
TARGET DAN LUARAN KKN-PPM

Bagi mahasiswa KKN PPM akan meningkatkan kepedulian dan empati kepada permasalahan
pencemaran lingkungan yang dihadapi masyarakat.Mahasiswa sebagai agen perubahan sosial
mampu memberikan solusi permasalahan di masyarakat.
Dengan adanya kegiatan KKN PPM ini, manfaat yang diperoleh adalah peningkatan
partisipasi masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup untuk mengendalikan pencemaran
oleh limbah industri tahu, swadaya masyarakat untuk memelihara unit pengolahan biogas limbah
tahu dan perbaikan mutu lingkungan, kesadaran untuk hidup sehat dan memproduksi lele secara
sistem organik dari limbah cair biogas sebagai biakan probiotik pakan lele.Rincian indikator
yang akan dicapai, ditunjukkan pada tabel 1.
Tabel. 1. Rincian indicator capaian program KKN PPM.
INDIKATOR CAPAIAN PAGUYUBAN TAHU SARI PKK desa COKRO
PROGRAM KKN PPM
1. Peningkatan Biogas, sebanyak 2 ton kedelai lele 300 kg tiap panenper kolam
produksi 795.458 liter per menjadi 4 ton/ hari terpal
hari
2. Efisiensi Biaya Penerapan kompor Penerapan tungku Penghematan biaya pakan
biogas hemat energi probiotik (outlet biogas)
Penghematan biaya Penghematan biaya mencapai Rp. 2,7 juta per
kayu Rp. 835 ribu kayu Rp. 900 ribu panen per kolam.
per hari. per hari.
3. Perbaikan Sistem Limbah cair diolah Manajemen keuangan Mengolah pakan probiotik
sebagai biogas dan tertib administrasi lele (outlet biogas)

4. Peningkatan Partisipasi aktif Partisipasi aktif Kebersihan Lingkungan


masyarakat

No Jenis Luaran Indikator Capaian


1. Publikasi ilmiah di jurnal/prosisding Ada
2. Publikasi di media masa (cetak/elektronik) Ada
3. Peningkatan kualitas dan kuantitas produksi Ada peningkatan
4. Efisiensi biaya aktifitas ekonomi produktif masyarakat Ada peningkatan
5. Perbaikan system, manajemen produksi, tata kelola Ada peningkatan
pemerintahan desa
6. Peningkatan kesehatan/pendidikan/ketentraman masyarakat Ada
7. Peningkatan pendapatan dan partisipasi masyarakat Ada
8. Peningkatan swadana dan swadaya masyarakat Ada peningkatan
9. Hak kekayaan intelektual (paten, paten sederhana, hak cipta, Ada
merek dagang, rahasia dagang, desain produk industry,
perlindungan varietas tanaman, perlindungan topografi)
10. Jasa, model, rekayasa social, system, produk/barang Ada
11. Buku ajar Ada
BAB 3
METODE PELAKSANAAN KKN-PPM

Metode pelaksanaan KKN PPM yang dilaksanakan oleh Tim Pelaksana KKN UNDIP
dan kelompok masyarakat Desa Cokro, kecamatan Tulung, kabupaten Klaten akan dilaksanakan
sebagai berikut :
a. Persiapan dan Pembekalan
Dalam tahap persiapan kegiatan yang dilakukan adalahPerekrutan mahasiswa peserta KKN-
PPM. Kegiatan ini mulai dilakukan 4 minggu sebelum pelaksaaan KKN yang dibagi
dalam 4 sub-tahapan:
1) Pembuatan dan upload pengumuman tentang dibukanya pendaftaran peserta KKN-PPM.
2) Seleksi peserta dengan mengadakan ujian penerimaan peserta untuk mengetahui kejiwaan
dan kemampuan penyelesaian persoalan.
3) Pembekalan peserta dengan memberikan gambaran dan wawasan kegiatan yang akan
dikerjakan dalam KKN selama 2 bulan sesuai tematik.
4) Mahasiswa dibuat kelompok-kelompok untuk melakukan survey awal di lapangan
sehingga mendapatkan strategi dalam pelaksanaanya agar pada waktu dimulai kegiatan
dapat langsung berjalan dengan lancar.
Tabel 2. Materi pembekalan mahasiswa KKN-PPM Undip
No. Materi Pembekalan Mahasiswa Narasumber
1 - Tata tertib KKN PPM LPPM
- Filosofi & tujuan KKN PPM LPPM
- Pengorganisasian KKN PPM DPL
2 - Participatory Rural Appraisal (PRA) LPPM
- Softskill, Teknik Reportase dan Pelaporan LPPM
- Pengenalan wilayah Camat
3 - Teknologi biogas : pembuatan dan produk hilir
- Teknologi pengolahan limbah
- Administrasi Manajemen ; Produksi &Pemasaran Tim KKN-PPM
- Perikanan darat
- Pemberdayaan ekonomi keluarga/perempuan
Diharapkan dari pembekalan tersebut maka mahasiswa mampu menerapkan teori ilmu
pengetahuan tidak hanya sebatas di dunia akademik namun mampu melakukan transfer
teknologi kepada kelompok masyarakat
b. Pelaksanaan
1. Pembuatan Biogas

Gambar. 6. Rancangan Digester Biogas


Dengan fermentasi, pengolahan limbah cair pabrik tahu, dilaksanakan dalam alat kedap
udara yang berfungsi bagi pembangkitan metana (CH4) yakni instalasi reaktor yang
disebutDigester biogas. Biogas akan dihasilkan dari proses fermentasi dengan prasyarat
material (ukuran halus, C/N rasio= 25-30, PH netral ~7). Di dalam digester kedap udara yang
secara alami akan dihasilkan biogas dan pupuk organik. Digester Biogas yang akan dibangun
di mitra berukuran kapasitas volume 5 meter kubik. Biogas yang dihasilkan kemudian
dialirkan ke sistem distribusi/penyaluran pemakai. Gas yang dihasilkan, methana
(CH4), dapat digunakan sebagai sumber energi panas atau digunakan menyalakan kompor
gas.
2.Pembuatan Tungku Hemat Energi

Gambar. 7. Rancangan Tungku Hemat Energi


Tungku Hemat Energi yang akan digunakan untuk merebus tahu berukuran kapasitas volume
200 liter air. Bahan bakar fleksibel dapat memakai kayu bakar, biobriket, elpiji, minyak
bakar industri, dapat juga menggunakan kayu bakar yang masih basah.

3. Pembudidayaan Lele Organik


Limbah cair biogas sangat efektif menjadi media tumbuh probiotik bagi budidaya lele.
Bobot ikan lele organik lebih berat dari non organik. Satu kilo gram lele organik isinya
berjumlah 7 sampai 8 ekor. Dari tiap 100 liter limbah cair biogas, dapat mendukung 1 m3
media hidup bagi 200 ekor ikan lele organik. Atau, dengan 90 hari masa panen ikan, larutan
probiotik dari digester biogas akan mendukung kepada 90 m3 kolam media hidup ikan lele.
Dalam kegiatan pelaksanaan KKN PPM akan dibuat 12 m3 kolam terpal untuk ternak lele
organik. Cara beternak lele dilakukan cara sederhana dibuat kolam dari terpal untuk
menghemat biaya, untuk membuat kolam ikan caranya adalah:
1. Siapkan terpal tebal,peralatan kerja seperti gergaji, palu, paku, tali dan sebagainya
2. Menentukan lokasi kolam memanfaatkan lahan pekarangan warga.
3. Kayu kaso untuk rangka kolam
4. Pipa pralon PVC untuk saluran air kolam
Gambar. 8. Rancangan kolam lele
Agar tercapainya tujuan KKN-PPM ini maka dalam pelaksanaan KKN ini dibuat volume
pekerjaan mahasiswa pada masa KKN dalam bentuk Jam Kerja Efektif Mahasiswa(JKEM).
Satuan dalam JKEM merupakan 1 jam efektif yang dilaksanakan mahasiswa dalam suatu
kegiatan dimana total mahasiswa akan melaksanakan total 252 JKEM selama melaksanakan
kegiatan KKN-PPM di Desa Cokro, kecamatan Tulung, kabupaten Klaten. Dalam KKN-
PPM ini kegiatan mahasiswa selama 2 bulan disajikan pada tabel.5
Tabel 3. Jumlah Jam Kerja Efektif Mahasiswa(JKEM) selama KKN-PPM
Nama Volume Kete
No Pekerjaan Program (JKEM) rangan
Perkenalan mahasiswa dengan aparat kecamatan Tulung
( 1 x 2 jam) 2
Perkenalan mahasiswa dengan aparat kelurahan, RT
&RW , UKM Cokro( 1 X 2 jam) 2
Pembagian kelompok mahasiswa KKN-PPM di
Kecamatan Tulung ( 1 x 4 jam) 4
Diskusi dan menampung masukan mitra (1 x 2 jam x 3
lokasi) 6
Pengumpulan Data dan informasi lapangan mitra (1 x 3
Sosialisasi
jam x 3 lokasi) 3
Kegiatan KKN
Pengolahan Data dan informasi temuan lapangan mitra (3
1 PPM
x 4 jam ) 12
Menyiapkan rincian pekerjaan program di mitra (3 x 3
jam x 3 lokasi) 9
Menyusun rencana jadual dan tempoh pengerjaan
program ( 1 x 3 jam) 3
Membuat jadual bersama mitra untuk pelaksanaan
pengerjaan program
(1 x 2 jam x 3 lokasi) 6
penyuluhan dan pelatihan( 3 x 2 jam) 6
2 Pembuatan
Penyiapan bahan dan peralatan(4 x 4 jam) 16
biogas
uji laboratorium untuk pembuatan biogas (4 x 4 jam) 16
Pembuatan biodigester 5 meter kubik ( 8 x 4 jam ) 32
Pembuatan bak utk ekualisasi ( 2 x 4 jam ) 8
Pembuatan bak outlet slurry biogas ( 2 x 4 jam) 8
Pemasangan pipa distribusi ( 2 x 4 jam ) 8

Produksi massa biogas (3 x 4 jam) 12


pembuatan
tungku Hemat
3 Energi Penyuluhan dan pelatihan( 1 x 3 jam) 3
4 Penyiapan bahan (1 x 2 jam) 2
Pembuatan tungku (3 x 4 jam) 12
Pelatihan manajemen Penjualan ( 1 x 2jam ) 2
Budidaya lele Penyuluhan dan pelatihan budidaya lele ( 1 x 2 jam) 2
5
Penyiapan bahan pembuatan kolam (1 x 4 jam) 4
Pembuatan kolam terpal 4 m3 (2 x 4 jam x 3 lokasi ) 24
Pembuatan CAUTION Sign ( 1 x 2 jam x 5 lokasi) 10
Evaluasi Mempresentasikan hasil kegiatan KKN-PPM pada pihak
kegiatan KKN- kecamatan Tulung ( 1 x 4 jam) 4
6 PPM Memberikan laporanhasil kegiatan KKN-PPM dalam
rapat kelurahan Cokro (1 x 4 jam) 4
Evaluasi Mahasiswa membuat laporan mengenai dampak adanya
kegiatan KKN- KKN-PPM ( 1 x 4 jam ) 4
7 PPM Mahasiswa melakukan koordinasi dengan aparat terkait
dengan masa selesainya KKN-PPM ( 1 x 2jam) 2
Mahasiswa melakukan sosialisasi berakhirnya KKN-PPM
Penutupan ( 1 x 4 jam) 4
8 Kegiatan Melakukan upacara penutupan kegiatan KKN-PPM 4
KKN-PPM dengan TPQ, RT , RW dan aparat terkait ( 1 x 4 jam )

Pelaporan Mahasiswa melakukan pelaporan berakhirnya masa


9 kegiatan KKN-PPM pada pusat KKN UNDIP ( 1x 4 jam ) 4
KKN-PPM Membuat laporan akhir KKN-PPM ( 3 x 4 jam ) 12
Mahasiswa melakukan ujian akhir KKN-PPM ( 1 x 2
jam) 2
Total JKEM kegiatan KKN-PPM 252 90
Total Volume Kegiatan(rata-rata )
JKEM x total mahasiswa KKN-PPM) 22680
c. Rencana Keberlanjutan Program
Keberlanjutan program KKN-PPM ini sejalan dengan Tri Dharma perguruan tinggi
Universitas Diponegoro dimana program KKN merupakan mata kuliah wajib yang bisa
diintegrasikan dengan pengabdian kepada masyarakat Desa Cokro, kecamatan Tulung,
kabupaten Klaten yang masih minim perhatian dari Pemerintah. Dengan adanya jurusan Teknik
Penyehatan Lingkungan di UNDIP maka ke depan dapat dilakukan KKN tematik yang sesuai
dengan Pola Ilmiah Pokok (PIP) UNDIP yaitu pemberdayaan masyarakat yang meliputi UKM
industri tahu, PKK , RW, Dinas Perindustrian dan Kementerian Pertanian. Sehingga dengan
semakin baiknya koordinasi berbagai instansi tersebut akan meningkatkan kesejahteraan
pengrajin, menurunkan tingkat pencemaran lingkungan meningkatkan mutu pengelolaan
lingkungan dan menjadikan desa mandiri energi dengan energi terbarukan Mekanisme
pelaksanaan kegiatan KKN PPM dijabarkan dalam gambar 3, sebagai berikut :
TAHAP I TAHAP II TAHAP III
PERSIAPAN DAN PEMBEKALAN RENCANA KEBERLANJUTAN
PELAKSANAAN KKN PPM PROGRAM

Keputusan Melaksanakan Diskusi dan menampung masukan mitra Pelatihan Pemasaran


KKN PPM
Menyusun jadual rinci dan tempoh Demplot ke UKM lainnya
Merumuskan tujuan pelaksanaan
KKN PPM Membagi tugas dan tanggungjawab tim KKN
PPM Monitoring dan Evaluasi
Pengumpulan data dan informasi
Pembentukan Tim
Pelaksana KKN PPM Menyusun Rekomendasi :
Pengolahan data temuan lapangan dan Pembuatan bungkil ampas
analisanya tahu
Rekruitmen mahasiswa Penyiapan rincian pekerjaan pada mitra Pemurnian dan
pembotolan biogas
Pembuatan briket biomass
Diskusi teknis dan pendampingan pekerjaan
Pendirian depo batubara
pada mitra
Persiapan Perlengkapan
Pengamatan awal seluruh area di lokasi mitra
Pembekalan Mahasiswa 1,2 Presentasi ke
Pengukuran dari disain konstruksi di mitra Disperindagkop kab. Klaten

Sosialisasi KKN PPM


Perencanaan Layout dan Konstruksi
ke masyarakat
Penyusunan Laporan Akhir
Penyiapan alat, bahan dan uji laboratorium

Pelatihan dan penyuluhan

Pembuatan Sistem dan konstruksi pada


mitra 1/2 : biogas,kompor biomass,lele
Uji coba produksi biogas dan

Pemasangan instalasi kompor biogas


BAB 4
KELAYAKAN PERGURUAN TINGGI

Tim dosen pengabdian kepada masyarakat yang merupakan bagian dari Lembaga
Penilitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Diponegoro yang
berkompenten dan memiliki komitmen untuk berperan aktif dalam pemberdayaan dan
pengembangan masyarakat pesisir. Tim Dosen telah berpengalaman menjadi DPL (Dosen
Pembimbing Lapangan) untuk kegiatan KKN-PPM yang menjadi MK wajib di UNDIP. Tim
pengabdian masyarakat mempunyai kemampuan serta kompetensi untuk membantu
memecahkan masalah dan pendampingan rancang bangun kapal secara modern dengan
dukungan dari tim dosen Program Studi Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Universitas
Diponegoro maupun dari Jurusan yang ada pada Universitas. Berbagai kendala yang
dihadapi oleh mitra KKN Pabrik Tahu Sehat Sari adalah kurangnya pemahaman tentang
rancang bangun digester biogas, pembuatan kolam lele, dan diversifikasi pruduk tahu.
a. Struktur organisasi :
Ketua : Ir. Imam Pujo Mulyatno, MT
Anggota : Dr. Sulardjaka, S.T., M.T.
Ir. Mochtar Hadiwidodo, M.Si.

b. Badan organisasi
Ketua

Bidang Material, Bidang


Manufaktur, dan Lingkungan
mesin
Ketua Pelaksana : Ir. Imam Pujo Mulyatno, MT
Ketua pelaksana bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan.
Secara khusus bertanggung jawab terhadap proses pembuatan digester biogas, koordinasi
kegiatan KKN-PPM meliputi kegiatan pembuatan kolam lele, diversifikasi produk tahu,
dan pembuatan laporan. Pengalaman ketua pelaksana dalam penerapan dan
pengembangan teknologi tepat guna dan pengalaman lain yang relevan dapat dilihat pada
lampiran biodata.

Anggota I: Dr. Sulardjaka, S.T., M.T.


Anggota I mempunyai keahlian dalam bidang material, manufaktur, dan mesin sehingga
anggota I memiliki tanggung jawab membantu Ketua dan memberikan pembekalan kepada
para mahasiswa. Pengalaman anggota I dalam penerapan dan pengembangan teknologi
tepat guna dalam rancang bangun digester biogas bagi mitra dan pengalaman lain yang
relevan dapat dilihat pada lampiran biodata.

Anggota II : Ir. Mochtar Hadiwidodo , M.Si.


Anggota II mempunyai keahlian dalam bidang managemen lingkungan dan teknik
lingkungan sehingga anggota II memiliki tanggung jawab membantu Ketua dan membantu
managemen pengolahan limbah tahu. Pengalaman anggota II dalam penerapan dan
pengembangan teknologi tepat guna di bidang lingkungan dan pengalaman lain yang
relevan dapat dilihat pada lampiran biodata.
BAB 5
HASIL YANG DICAPAI

5.1 PROSES RECRUITMENT TIM KKN TEMATIK DESA DALEMAN


Rapat koordinasi tim Pelaksana pengabdian KKN PPM membahas tentang metodologi
pengabdian KKN PPM dan pengumpulan literatur yang relevan / mendukung Kunjungan awal
Dosen KKN ke lokasi pelaksanaan KKN PPM. Pengumuman rekruitmen program KKN-PPM oleh
tim pelaksana/ dosen kkn memberikan informasi dan dimuat di Web www.lppm undip.ac.id
Pelaksanaan KKN PPM diawali dengan beberapa agenda seperti pembekalan, survey, dan
pelepasan mahasiswa. Pembekalan diberikan oleh dosen untuk memberikan gambaran pelaksanaan
KKN PPM kepada mahasiswa. Pembekalan dilakukan dua kali, pertama oleh universitas dan
pembekalan yang kedua oleh dosen-dosen yang lebih dulu mengetahui profil daerah Cokro. Pada
tahap pembekalan ini dijelaskan tentang pelaksanaan survey, seperti berapa banyaknya survey yang
harus dilakukan agar mahasiswa dapat mengetahui masalah yang terjadi di wilayah Cokro,
menganalisis, dan kemudian menyelesaikannya melalui berbagai program kegiatan yang akan
dilakukan oleh setiap mahasiswa peserta KKN. Selain itu juga dijelaskan bagaimana mahasiswa
harus menyusun laporan yang baik, padat, dan ringkas. Adapun contoh laporan yang dikenalkan
kepada mahasiswa seperti LRK (Laporan Rencana Kerja) dan LPK (Laporan Pelaksanaan
Kegiatan), selain itu juga ada pendokumentasian kegiatan dalam bentuk foto maupun video untuk
melengkapi LRK dan LPK. Setelah serangkaian tahapan tersebut dilaksanakan pelepasan
mahasiswa sebagai bentuk simbolis penerjunan mahasiswa KKN PPM ke lokasi.
Tujuan utama dari pelaksanaan KKN ini yaitu meningkatkan manajemen produksi dan
pemasaran tahu, memperoleh peningkatan kualitas produk,dengan perbaikan sistem dan
penggunaan bahan bakar yang ramah lingkungan. Tujuan utama ini terimplimentasi dalam 3
program utama KKN ini diharapkan mitra industri tahu tersebut dapat meningkatkan produktifitas
industri dengan menggunakan peran teknologi yang lebih modern dalam proses produksi dan
pemasaran yang selama ini masih menggunakan teknologi yang tradisional. Diharapkan dengan
adanya pengembangngan energi terbarukan di Paguyuban Tahu Sari dengan merancang bangun
unit biogas, instalasi kompor biomass, menghemat biaya energi dengan membangun tungku
hemat energi, serta membuka unit usaha peternakan lele organik bagi pemberdayaan wanita di
Desa dapat mencapai sasaran dan tujuan program ini dapat tercapai.
Oleh karena itu, Melalui KKN ini diharapkan mahasiswa dapat mengaplikasikan berbagai
teknologi yang telah diperoleh di kampus dan dari civitas akademika Universitas Diponegoro,
sehingga dapat bermanfaat untuk memecahkan permasalahan di Kab. Klaten sehingga tujuan bisa
tercapai. KKN PPM ini diikuti oleh 30 orang mahasiswa, yang mewakili dari berbagai fakultas
yang ada di Universitas Diponegoro. Untuk mewujudkan tujuan utama KKN ini, dari ke-30 orang
mahasiswa dibagi menjadi 3 kelompok yang terdiri dari 10 orang. Berikut adalah Tim KKN PPM
Kab. Klaten
Tabel 4. Daftar Kelompok KKN
No Kelompok 1 Kelompok 2 Kelompok 3
1 Said Abdillah (F.T)Muhammad Risky L.R Annisa Tiara Safitra (FT)
(FT)
2 Ayu Desy Rahmawati Silvia Nur Octaviani P. Anisah Nur Aini ( FKM)
(FSM) (FEB)
3 Anjas Asmara (FT) Tricya Yolanda (FT) Cornelia Palmasari (FKM)
4 Dzikri Rahman Bijak Dwi Setiawan (FPIK) Ebigail Daeli (FK)
(FT)
5 Ratna Sari Faudzi Ath Tho Azzam Faisar Dhamar Kusuma
Rhomadoni (FT) (FPIK) (FEB)
6 Gilang Dhimas Y N Adyastuti Fitria D (FISIP) Vincensia Tasha Devi
(FT) Ariyanti (FT)
7 Vika Qorinawati Kharismatulloh Muna P Nur Rohmah (FPP)
(FEB) (FPIK)
8 Ezra Arrifa N (FPP) Sri Rahayu (FT) Nila Himayati (FKM)
9 Anderson Adrian W Chandra Tabligh Wiguna Budi Haryadi Prasetyoaji
(FT) (FT)
( FK )
10 Muhammad Irsyad Rina Andriyaningrum Jasevaldo Bagus P. (FK)
Reynaldi (FT) (FT)

Dalam persiapan melaksanakan 3 program KKN ini kami membagi masing masing menjadi 1
proker per kelompok dimana kelompok 1 melaksanakan program merancangbangun unit biogas
dan instalasi kompor biomass, menghemat biaya energi dengan membangun tungku hemat
energi, kelompok 2 membuka unit usaha peternakan lele organic dan kelompok 3 pemasaran dan
diversifikasi produk tahu.
5.2 PEMBEKALAN KKN
Pembekalan Universitas untuk tim KKN tematik dilaksanakan di Dekanat Teknik
Universitas Diponegoro pada 2 Juni 2017. Pembekalan KKN dihadiri oleh Bapak Ari
Wibowo selaku dosen pembina, Bapak Imam Pujo Mulyatno selaku dosen pembimbing
lapangan, Bapak Fahmi selaku pihak dari LPPM dan beberapa dosen yang mengisi materi.
Pembekalan ini diisi beberapa materi dasar untuk bekal saat pelaksanaan KKN dari
pembuatan Laporan Rencana Kegiatan(LRK), pembuatan dokumentasi, pembuatan reportase
dan Participatory rulal Appriasal (PRA) hingga penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan
(LPK).

Gambar 5.2 Pembekalan KKN PPM TEMATIK Universitas Diponegoro

5.3 SURVEY LOKASI


Survei Lokasi dilaksanakan pada 17 Juni 2017. Survei Lokasi didampingi dengan
bapak Ari Wibowo dan bapak Imam Pujo Mulyatno untuk berkoordinasi dengan bapak
Mursito selaku Kepala Desa Daleman dan perangkat desa mengenai keberlangsungan
KKN.
Gambar 5.3 Survei Lokasi di Pengamatan lokasi pabrik tahu sari dan
Pembahasan permasalahan bersama

5.4 Pembukaan KKN Tematik di Desa Daleman Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten
Pembukaan Tim KKN Tematik Tematik Desa Daleman Kecamatan Tulung Kabupaten
Klaten Dilaksanakan pada 10 juli 2017. Pembukaan KKN tematik klaten ini bertempat di balai
desa Daleman. Kegiatan dihadiri oleh bapak Ari Wibowo,Bapak Sulardjaka dan bapak Agus
Hadiyanto serta para perwakilan warga. Selain itu juga hadir bapak Mursito selaku kepala desa
dan beberapa perangkat desa lainnya. Pembukaan ini sekaligus penyerahan mahasiswa KKN
kepada warga desa daleman untuk melaksanakan pengabdian masyarakat dengan beberapa
program yang telah disusun.

Gambar 5.4 Acara Pembukaan KKN Tematik Desa Daleman


5.5.PELAKSANAAN PROGRAM
5.5.1 BIOGAS
Program dipersiapkan oleh kelompok 1 ini untuk mitra Tahu Sari berupa pelaksanaan
beberapa program perawatan terhadap Digester Biogas milik Tahu Sari yang sudah ada
berjumlah 2 unit. Dilakukannya perawatan DIgester Biogas dikarenakan dalam segi perawatan
unit sangatlah kurang yang berimbas pada menurunnya produksi hasil biogas yang dapat
digunakan. Digester Biogas per unit memiliki kapasitas 12.000 liter dan kapasitas produksi
secara berlanjut pabrik tahu sari sekitar 600 liter yang berupa limbah cair.
Kelompok 1 memiliki program berupa memecahkan permasalahan perawatan biogas milik
tahu sari dengan salah satu caranya yaitu bekerja sama dengan tenaga ahli yang berkompeten
yang mendalami biogas. Kemudian melakukan perawatan berkala yaitu dengan cara menguras
isian digester dan menambal retakan retakan yang ada pada dinding digester yang menyebabkan
kebocoran isian digester. Perawatan yang dilakukan selama 20 hari ini menghasilkan hasil yang
signifikan berupa hasil produksi biogas yang normal dari sebelumnya kurang maksimal.
Selain perawatan secara fisik, Kelompok 1 juga membuat SOP perawatan untuk mitra
Tahu Sari agar dapat melakukan perawatan kedepannya secara mandiri.
Program lain dari kelompok 1 yaitu berupa mencari perbandingan antara lama penggunaan
LPG ukuran 3 kg dan Biogas. Hasil pengujian didapatkan dimana ketahanan pada Biogas yang
dihidupkan terus menerus melalui kompor tidak menunjukan tanda tanda nyala api mati lebih
dari 24 jam , dibandingkan LPG 3 kg yang hanya bertahan selama 10 jam pemakaian. Hasil
perbandingan ini dapat ditingkatkan dengan penggunaan biogas lebih jauh yaitu pada kompor
produksi di Tahu Sari, sehingga dapat mengurangi penggunaan pellet untuk bahan bakar boiler di
pabrik
Kelompok 1 juga menggagas program lainnya yaitu berupa pemanfaatan limbah tahu
lainnya selain limbah cair yang dapat digunakan sebagai pupuk tanaman. Setelah diteliti limbah
tahu sari berupa slurry ini didapatkan kandungan kandungan yang bermanfaat untuk tanaman.
Walaupun setelah ditelaah lebih dalam kandungan kandungan ini dapat ditingkatkan lebih baik
agar kualitasnya mendekati atau menyamai pupuk dipasaran. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut dari kelompok 1 menggunakan cara fermentasi selama 2 minggu dan penambahan bahan
bahan organik lainnya untuk meningkatkan mutu pupuk. Kemudian setelah didapatkan hasil
yang sesuai , dilakukan pengemasan untuk dikomersialkan berupa penjualan pada kemasan botol
250ml, 500ml, dan pada kemasan drum yang akan diletakkan di area sekitar pertanian. Drum ini
dijual menggunakan takaran layaknya pom bensin dimana pembeli membelinya dengan takaran
per liter.

Gambar 9 Perawatan dan Penghidupan Kompor untuk perbandingan lama nyala api Biogas

5.5.2 PEMBUATAN KOLAM TERPAL


Program pembuatan kolam untuk budidaya ikan lele dilaksanakan di desa cokro yang
lokasinya berada dilingkungan sekitar sentra industri tahu sehat sari, tepatnya disisi barat pabrik
tahu dimana lokasi masih berupa ladang perkebunan yang sangat cocok digunakan sebagai lahan
untuk budidaya ikan lele. Sistem budidaya ikan lele yang dikembangkan yaitu sitem budidaya
kolam terpal.
Tahapan dalam pembuatan media untuk budidaya ikan lele yaitu tahap survey lokasi ,
persiapan lahan dan peletakan kolam terpal dalam tahapan survey lokasi dilakukan peninjauan
mengenai lahan yang akan digunakan sebagai lahan dalam budidaya ikan lele, kemudian
pengukuran luasan lahan, tahap selanjutnya adalah tahap persiapan lahan pada tahap ini dilakukan
fiksasi ukuran lahan budidaya yaitu 4 x 7 cm, pembersihan lahan dari rumput-rumput liar, perataan
lahan, pengukuran panjang saluran pemipaan dilanjutkan dengan pemasangan pipa, tahap terakhir
adalah pemasangan kolam terpal serta uji coba keberlangsungan hidup ikan lele. dalam pembuatan
media budidaya ikan lele dengan metode kolam terpal hal yang perlu diperhatikan adalah struktur
lahan harus rata sehingga akan mempermudah dalam peletakan kolam terpal. Kolam terpal yang
digunakan terbuat dari rangka berbahan besi dan terpal yang diletakkan dibagian dalam kerangka
dengan bentuk bulat. Berkaitan dengan budidaya ikan lele hal-hal lain seperti saluran pemipaan air,
kondisi air dan jenis bibit lele yang akan dibudidayakan perlu diperhatikan. Dalam budidaya ikan
lele ini juga dikembangkan pengolahan limbah cair dari industri tahu sebagai media dalam budidaya
cacing sutra dimana cacing sutra akan digunakan sebagai pakan alternatif dalam budidaya ikan lele.
Budidaya cacing sutra yang dikembangkan berlokasi di dekat pabrik tahu dimana media utamanya
adalah tanah yang telah diolah menjadi lahan persawahan serta limbah cair dan limbah padat dari
industri tahu. Cacing sutra ini kemudian dijadikan pakan alternatif dalam budidaya ikan lele

Gambar 10. Kolam lele model kolam terpal dan media budidaya cacing sutra
5.5.3 PEMASARAN DAN DIVERSIVIKASI PRODUK
Program yang akan dilakukan oleh kelompok 3 yaitu diversifikasi produk dengan
memilih untuk membuat stik dengan berbahan dasar tahu. Produk olahan stik tahu ini belum
terlalu diketahui oleh banyak orang namun lebih bermasyarakat karena sesuai dengan selera
pasar. Pada pengolahan produk diversifikasi ini kami berkerjasama dengan Mitra Tahu Sehat
Sari sebagi pemasok bahan baku
Tahapan dalam pembuatan stik tahu ini, berupa persiapan bahan dan alat yang akan
digunakan untuk memasak. Bahan bahan yang digunakan terdiri dari tepung beras, tepung
tapioka, tepung terigu dan tahu itu sendiri. Kemudian alat yang digunakaan adalah kompot,
tempat penggorenegan, alat pemotong dan penipis pangsit. Untuk pembuatan 80 gram stik tahu
diperlukan 2 sendok makan tepung tapioka, 4 sendok makan tepung terigu, 4 sendok makan
tepung beras dan 2 kotak tahu putih. Pemilihan jenis tahu putih untuk bahan dasar karena tahu
putih teksturnya lebih padat dan lebih kenyal daripada tahu kuning. Kemudian untuk
peggorengannya sendiri dibutuhkan minya seperampat liter untuk bisa menghasilkan stik dengan
rasa yang renyah sesuai selera pasar pada umumnya.

Gambar 11. Pembuatan stik tahu


Selain melakukan pembuatan produk difersifikasi, kami juga melakukan program
pemasaran produk olahan tahu yang ada di Tahu Sehat Sari sebagai mitra kerja dengan via
Facebook. Pada prosesnya kami membuat beberapa konten yang akan dimasukkan dalam
facebook sebagai media pemasran yaitu, sasaran pembeli, beberapa banyak pengikalanan yang
akan dimunculkan di beranda facebook, kualitas produk tahu sehat sari seperti hygienitas,
kehalalan, dan kandungan zat yang ada di tahu sehat sari. Untuk sasarana pembeli telah
diputuskan untuk kalangan umur produktif (15 45 tahun).
Gambar. 12 Konsultasi Konten Faceboook degan Mitra Tahu Sehat Sari

5.5.4 Edukasi Pengelolaan Sampah Organik dan Non-Organik

Kegiatan ini berjalan diawali pada tanggal 10 Juli 2017 dengan melakukan
perizinan ke Kepala Desa Daleman selaku pimpinan di Desa Daleman yang bertujuan
untuk meminta izin untuk melakukan kegiatan serta untuk memudahkan akses di sekitar
lingkungan dan dusun tersebut.
Setelah melakukan tahap pertama tersebut, selanjutnya pada tanggal 13-14 Juli
2017 yaitu melakukan checking peralatan dan studi literatur mengenai pengelolaan
sampah organik dan non-organik serta dilanjutkan dengan tahap pengecatan peralatan.
Pada tanggal 16 Juli 2017 dilakukan proses edukasi kepada ibu-ibu PKK desa
daleman dengan jumlah anggota kurang lebih 80 orang, dalam proses edukasi ini
dijelaskan mengenai jenis-jenis sampah khususnya sampah yang sering dihasilkan dari
kegiatan rumah tangga, dilanjutkan dengan pengenalan tempat sampah organik dan non-
organik yang dibedakan dengan 2 warna dimana warna hijau untuk sampah organik dan
warna kuning untuk sampah non-organik.
Dalam pelaksanaanya, programnya berjalan dengan lancar, mulai dari tahap
perizinan hingga proses edukasi kepada ibu-ibu PKK desa daleman. Dalam proses edukasi
ini diperoleh data bahwa masyarakat desa daleman cukup tertarik dan antusias selama
proses penyampaian materi yang diikuti dengan materi dari mahasisawa KKN lainya
mengenai pengolahan sampah organik dan non-organik menjadi produk-produk bernilai
guna.

Gambar proses edukasi pengolahan sampah organik dan non-organik


5.5.5 Edukasi Pembuatan sabun cuci piring
Kegiatan ini berjalan diawali pada tanggal 10 Juli 2017 dengan melakukan perizinan
ke Kepala Desa Daleman selaku pimpinan di Desa Daleman yang bertujuan untuk meminta
izin untuk melakukan kegiatan serta untuk memudahkan akses di sekitar lingkungan dan
dusun tersebut.
Setelah melakukan tahap pertama tersebut, selanjutnya pada tanggal 13 juli 2017
yaitu melakukan checking peralatan dan studi literatur mengenai proses pembuatan sabun
cuci piring, dimana checking peralatan yang dilakukan meliputi pembeliana bahan baku
yaitu texapon, jeruk nipis, daun salam garam dan wadah penampungan.
Kemudian pada tanggal 14 juli 2017 dilakukan proses uji coba sebelum pelaksanaan
edukasi yaitu pembuatan sabun cuci piring dengan bahan-bahan yang telah tersedia, setelah
tahap uji coba dilakukan dilanjutkan dengan tahap edukasi yang dilakukan pada tanggal 16
juli 2017 didesa daleman, dalam kegiatan rutin bulanan ibu-ibu PPK desa dalam, dalam
kegiatan edukasi ini berjalan dengan lancar tampak dari antusias ibu-ibu PPK yang
bertanya mengenai bahan utama yaitu texapon yang digunakan.
Dalam pelaksanaanya, programnya berjalan dengan lancar, mulai dari tahap
perizinan hingga proses edukasi kepada ibu-ibu PKK desa daleman. Dalam proses edukasi
ini diperoleh data bahwa masyarakat desa daleman cukup tertarik dan antusias selama
proses penyampaian materi dilihat dari beberapa pertanyaan mengenai penggunaan bahan
texapon dalam pembutan sabun cuci piring.
Gambar Edukasi pembuatan sabun pencuci piring
5.5.6 Edukasi Safety Riding
Kegiatan ini berjalan diawali pada tanggal 10 Juli 2017 dengan melakukan
perizinan ke Kepala Desa Daleman selaku pimpinan di Desa Daleman yang bertujuan
untuk meminta izin untuk melakukan kegiatan serta untuk memudahkan akses di sekitar
lingkungan dan dusun tersebut.
Setelah melakukan tahap pertama tersebut, selanjutnya pada tanggal 13-14 Juli
2017 yaitu melakukan checking peralatan dan studi literatur mengenai Safety Riding.
Pada tanggal 21-22 Juli 2017 dilakukan proses edukasi kepada pelajar dengan
jumlah peserta edukasi kurang lebih 50 orang, dalam proses edukasi ini dijelaskan
mengenai jenis-jenis rambu lalu lintas, standar perlengkapan berkendara dan cara
berkendara yang aman.
Dalam pelaksanaanya, programnya berjalan dengan lancar, mulai dari tahap
perizinan hingga proses edukasi kepada para pelajar desa daleman. Dalam proses edukasi
ini diperoleh data bahwa para peserta cukup tertarik dan antusias selama proses
penyampaian materi yang diikuti dengan materi dari mahasisawa KKN lainya mengenai
edukasi Safety Riding
Gambar kegiatan edukasi safety riding
5.5.7 Edukasi Perawatan Ringan pada Sepeda Motor
Kegiatan ini berjalan diawali pada tanggal 10 Juli 2017 dengan melakukan
perizinan ke Kepala Desa Daleman selaku pimpinan di Desa Daleman yang bertujuan
untuk meminta izin untuk melakukan kegiatan serta untuk memudahkan akses di sekitar
lingkungan dan dusun tersebut.
Setelah melakukan tahap pertama tersebut, selanjutnya pada tanggal 13-14 Juli
2017 yaitu melakukan checking peralatan dan studi literatur mengenai edukasi perawatan
dan tune up ringan pada sepeda motor.
Pada tanggal 21-22 Juli 2017 dilakukan proses edukasi kepada pelajar dengan
jumlah peserta edukasi kurang lebih 50 orang, dalam proses edukasi ini dijelaskan
mengenai bagian penting dan cara tune up ringan pada sepeda motor.
Dalam pelaksanaanya, programnya berjalan dengan lancar, mulai dari tahap
perizinan hingga proses edukasi kepada para pelajar desa daleman. Dalam proses edukasi
ini diperoleh data bahwa para peserta cukup tertarik dan antusias selama proses
penyampaian materi yang diikuti dengan materi dari mahasisawa KKN lainya mengenai
edukasi perawatan ringan pada sepeda motor.
Gambar edukasi Perawatan Ringan pada Sepeda Motor
5.5.7 Edukasi usaha perikanan sebagai alternatif penghasilan
Kegiatan ini berjalan diawali pada tanggal 10 Juli 2017 dengan melakukan
perizinan ke Kepala Desa Daleman selaku pimpinan di Desa Daleman yang bertujuan untuk
meminta izin untuk melakukan kegiatan serta untuk memudahkan akses di sekitar
lingkungan dan dusun tersebut.
Setelah melakukan tahap pertama tersebut, selanjutnya pada tanggal 13-14 Juli
2017 yaitu melakukan checking peralatan dan studi literatur mengenai usaha di bidang
perikanan serta berdiskusi dengan seorang pembudidaya.
Pada tanggal 28 Juli 2017 dilakukan proses edukasi kepada bapak-bapak desa
daleman dengan jumlah anggota kurang lebih 50 orang, dalam proses edukasi ini dijelaskan
mengenai bisnis perikanan khususnya bisnis budidaya dan pembenihan ikan lele.
Dalam pelaksanaanya, programnya berjalan dengan lancar, mulai dari tahap
perizinan hingga proses edukasi kepada bapak-bapak desa daleman. Dalam proses edukasi
ini diperoleh data bahwa masyarakat desa daleman cukup tertarik dan antusias selama proses
penyampaian materi yang diikuti, banyak terdapat tanya jawab dan diskusi.
5.5.8 Edukasi Jam Efektif Menonton Televisi Bagi Anak Kepada Siswa Sekolah
Dasar
Kegiatan ini berjalan pada tanggal 10 Juli 2017 dengan melakukan perizinan
kepada Kepala Desa Daleman selaku pimpinan di Desa Daleman yang bertujuan untuk
meminta izin dalam melakukan kegiatan serta untuk memudahkan akses di sekitar
lingkungan dan dusun tersebut. Kemudian meminta izin kepada kepala sekolah SDN 1
Daleman untuk dapat melaksanakan program kerja monodisiplin.
Setelah melakukan tahap pertama tersebut, selanjutnya pada tanggal 13-19 Juli
2017, yaitu melakukan studi literatur dan pembuatan stiker, serta checking peralatan untuk
presentasi Pada tanggal 25 Juli 2017 dilakukan proses edukasi kepada siswa-siswi SDN 1
Daleman kelas 5 dengan jumlah 20 orang, dalam proses edukasi ini dijelaskan mengenai
pengaruh yang diberikan televisi kepada anak-anak dimana televisi tayang selama 24 jam
dan menayangkan berbagai macam informasi dan hiburan. Televisi merupakan media massa
yang paling mudah diakses oleh seluruh kalangan masyarakat, sehingga masih menempati
peringkat pertama dalam hal penggunaan media oleh masyarakat di Indonesia. Dilanjutkan
dengan pemutaran video mengenai dampak positif dan negatif anak-anak dalam
mengkonsumsi media televisi.
Dalam pelaksanaanya, programnya berjalan dengan lancar, mulai dari tahap
perizinan hingga proses edukasi kepada siswa-siswi SDN 1 Daleman. Dalam proses edukasi
ini diperoleh kesimpulan bahwa siswa-siswi SDN 1 Daleman cukup tertarik dan antusias
selama proses penyampaian materi yang diikuti dengan materi dari mahasiswa KKN lainya
mengenai edukasi penggunaan internet sehat dan games interaktif mengenai ketekniksipilan
untuk meningatkan kreatifitas anak.

Gambar L. Durasi sehat menonton tv bagi Gambar K. Edukasi mengenai jam anak,
anak yaitu 2 jam dalam sehari
5.5.9 Mengajar Bahasa Inggris untuk Siswa Sekolah Dasar
Kegiatan ini berjalan pada tanggal 10 Juli 2017 dengan melakukan perizinan ke
Kepala Desa Daleman selaku pimpinan di Desa Daleman yang bertujuan untuk meminta
izin untuk melakukan kegiatan serta untuk memudahkan akses di sekitar lingkungan dan
dusun tersebut. Kemudian meminta izin kepada kepala sekolah SDN 1 Daleman untuk
dapat melaksanakan program kerja monodisiplin.
Setelah melakukan tahap pertama tersebut, selanjutnya pada tanggal 16-22 Juli
2017, yaitu melakukan studi literatur dan checking peralatan untuk presentasi.
Pada tanggal 25 Juli 2017 dilakukan proses edukasi kepada siswa-siswi SDN 1
Daleman kelas 5 dengan jumlah 20 orang, dalam proses edukasi ini dijelaskan mengenai
materi greeting (sapaan) dan parts of the body (bagian-bagian tubuh). Bahasa Inggris
adalah bahasa yang paling sering digunakan oleh penutur bahasa asing di seluruh dunia.
Ketika orang-orang dengan berbagai bahasa datang bersama-sama, pada umumnya mereka
menggunakan bahasa Inggris untuk saling berkomunikasi. Banyak sumber pembelajaran
baik dari buku maupun media internet yang menggunakan bahasa Inggris. Dengan
menguasai bahasa Inggris, dapat menambah pengetahuan dari berbagai sumber tersebut.
Kemudian dilanjutkan dengan pemutaran video animasi mengenai bagian-bagian tubuh.

Gambar O. Siswa-siswi praktek Gambar P. Penyampaian materi bahasa


langsung percakapan bahasa inggris inggris
5.5.10 Pendidikan Kreatifitas Sampah Anorganik
Kegiatan program multidisiplin ini dimulai pada tanggal 10 Juli 2017 diawali dengan
mendisusikan dan menjelaskan program dengan Kepala Desa. Kemudian dilanjutkan dengan
melakukan perizinan ke Kepala Desa Daleman selaku pimpinan di Desa Daleman dan Mitra
Industri Pabrik Tahu Sehat Sari yang bertujuan untuk meminta izin untuk melakukan
kegiatan serta untuk memudahkan akses di sekitar lingkungan dan dusun tersebut.
Setelah melakukan kedua tahap tersebut, pada tanggal 12-13 Juli 2017 melakukan
studi literatur tentang pemanfaatan sampah anorganik. Kemudian dilanjutkan dengan
pembuatan materi pendidikan kreatifitas tentang pemanfaatan sampah anorganik dengan
pembuatan leaflet pada tanggal 14 Juli 2017. Pada tanggal 15 Juli 2017 melakukan
pencarian bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan produk-produk pemanfaatan
sampah anorganik dan dilanjutkan pembuatan contoh-contoh produk hasil pemanfaatan dari
sampah anorganik.
Selanjutnya pada tanggal 16 Juli 2017 dilakukan proses edukasi kepada ibu-ibu PKK
Desa Daleman dengan jumlah anggota kurang lebih 80 orang berupa pendidikan kreatifitas
pemafaatan sampah anorganik berupa botol bekas menjadi beberapa produk seperti pot
gantung, kotak pensil dan celengan. Proses edukasi ini berupa penjelasan mengenai jenis-
jenis sampah khususnya sampah anorganik yang sering dihasilkan dari kegiatan rumah
tangga.
5.5.11 Sadar Energi Sejak Dini
Kegiatan program monodisiplin ini dimulai pada tanggal 24 Juli 2017 diawali
dengan mendiskusikan dan menjelaskan program dengan Kepala Desa. Kemudian
dilanjutkan dengan melakukan perizinan ke Kepala Desa Daleman selaku pimpinan di Desa
Daleman dan Kepala Sekolah SDN 1 Daleman. yang bertujuan untuk meminta izin untuk
melakukan kegiatan serta untuk memudahkan akses di sekitar lingkungan dan dusun
tersebut.
Setelah melakukan tahap tersebut, selanjutnya pada tanggal 25 Juli 2017 melakukan
persiapan peralatan dan studi literatur mengenai materi tentang kesadaran hemat energi sejak
dini. Kemudian pada tanggal 28 Juli 2017 dilakukan proses pembuatan power point untuk
presentasi. Setelah tahap persiapan telah selesai kemudian dilanjutkan dengan tahap
pelaksanaan edukasi di SDN 1 Daleman pada tanggal 29 Juli 2017.

5.5.12 Belajar Bersama Mengenai Apa Itu Perikanan


Kegiatan ini berjalan diawali pada tanggal 19 Juli 2017 dengan melakukan perizinan
ke Kepala sekolah SMP N 2 Tulung selaku pimpinan di sekolah yang bertujuan untuk
meminta izin untuk melakukan kegiatan serta untuk mudahkan akses. Setelah melakukan
tahap pertama tersebut, selanjutnya pada tanggal 21 Juli 2017 dilakukan pemberian materi
mengenai perikanan kepada siswa sekolah menengah pertama di SMP N 2 Tulung dengan
jumlah siswa kurang lebih 30 orang, dalam proses edukasi ini dijelaskan mengenai
perikanan secara umum dan jenis-jenis ikan berdasarkan habitatnya.

Gambar. Kegiatan edukasi perikanan


5.5.13 Pengenalan Variasi Produk Olahan Ikan
Kegiatan ini berjalan diawali pada tanggal 22 Juli Kegiatan ini berjalan diawali pada tanggal
19 Juli 2017 dengan melakukan perizinan ke Kepala sekolah SMP N 2 Tulung selaku pimpinan
di sekolah yang bertujuan untuk meminta izin untuk melakukan kegiatan serta untuk mudahkan
akses. Setelah melakukan tahap pertama tersebut, selanjutnya pada tanggal 22 Juli 2017
dilakukan pengenalan produk olahan mengenai perikanan kepada siswa sekolah menengah
pertama di SMP N 2 Tulung dengan jumlah siswa kurang lebih 30 orang, dalam proses edukasi
ini dijelaskan mengenai jenis olahan makanan berbahan dasar ikan.

Gambar. Pengenalan produk hasil olahan perikanan


5.5.14 Deteksi Risiko Tinggi (Risti) Ibu Hamil
Kegiatan ini berjalan diawali pada tanggal 10 Juli 2017 dengan melakukan perizinan ke
Kepala Desa Daleman selaku pimpinan di Desa Daleman yang bertujuan untuk meminta izin
untuk melakukan kegiatan serta untuk memudahkan akses di sekitar lingkungan dan dusun
tersebut.
Setelah melakukan tahap pertama tersebut, selanjutnya pada tanggal 16 Juli 2017 yaitu
melakukan perizinan kepada bidan desa selaku tenaga medis yang mengetahui akan derajad
kesehatan di wilayah tersebut. 17 19 studi literature dan pembuatan materi mengenai resiko
tinggi ibu hamil.
Pada tanggal 20 Juli 2017 dilakukan konsultasi kemabli kepada bidan desa. 21 juli 2017
memberikan informasi kepada kader jika akan dilakukan penyuluhan mengenai ibu hamil. 22- 23
Juli 2017 melakukan persiapan dan fiksasi materi ke bidan desa. 24 Juli 2017 dilakukan proses
edukasi kepada kader desa daleman dengan jumlah anggota kurang lebih 15 orang, dalam proses
edukasi ini dijelaskan mengenai penegrtian ibu hamil, tanda tanda kehamilan yang berbahaya,
cara pengukuran skoring menggunan kartu resiko tinggi dan pencegahan kematian pada ibu
hamil.

5.5.15 Edukasi Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan


Kegiatan ini berjalan diawali pada tanggal 10 Juli 2017 dengan melakukan perizinan ke
Kepala Desa Daleman selaku pimpinan di Desa Daleman yang bertujuan untuk meminta izin
untuk melakukan kegiatan serta untuk memudahkan akses di sekitar lingkungan dan dusun
tersebut.
Setelah melakukan tahap pertama tersebut, selanjutnya pada tanggal 19 Juli 2017 yaitu
melakukan perizinan ke Kepala Sekolah untuk memperlancar program kegiatan
Pada tanggal 20 - 25 Juli 2017 dilakukan studi literatur mengenai materi pertolongan
pertama untuk murid SD serta dilanjutkan dengan tahap konsultasi materi dengan pihak yang
mendalami materi P3K (seperti KSR). Kemudian 26-28 Juli 2017 persiapan alat dan bahan
materi yang akan disampaikan. Kemudian pada 29 Juli 2017 edukasi kepada siswa SD daleman 2
dengan jumlah siswa kurang lebih 43 orang, dalam proses edukasi ini dijelaskan mengenai luka
bakar dan penaganannya, luka terbuak dan penangannyan, pingsan dan penagannya, mimisan
dan penaganannya.
5.5.16 Edukasi Mengenai Rumah Sehat
Kegiatan ini berjalan diawali pada tanggal 10 Juli 2017 dengan melakukan perizinan ke
Kepala Desa Daleman selaku pimpinan di Desa Daleman yang bertujuan untuk meminta izin
untuk melakukan kegiatan serta untuk memudahkan akses di sekitar lingkungan dan dusun
tersebut.
Setelah melakukan tahap pertama tersebut, selanjutnya pada tanggal 16 Juli 2017 yaitu
mendatangi ibu kader untuk berdiskusi mengenai program edukasi yang akan diberikan. Dari
hasil diskusi dapat disimpulkan bahwa masalah lingkungan terutama kebersihan dan kesadaran
membuang sampah masih kurang. Pada tanggal 17-19 Juli 2017 melakukan studi literature dan
pembuatan materi yang akan disampaikan. Pada tanggal 18 Juli 2017 berbelanja bingkisan yang
akan diberikan kepada peserta yang hadir berupa sabu cuci pirig dan cup plastic. Pada tanggal 20
Juli 2017 dilakukan proses edukasi kepada ibu-ibu PKK RT RW desa daleman dengan jumlah
anggota 35 orang, dalam proses edukasi ini dijelaskan mengenai pengertian rumah sehat, kriteria
rumah sehat, dampak negative yang ditimbulkan, dan langkah menuju rumah sehat. Kemudian
dilanjutkan dengan sesi diskusi, dimana ibu PKK saling bertanya dan berbagi pengalaman dan
cerita menangani masalah kebersihan rumah yang dilakukan setiap harinya. Acara kemudian
ditutup dengan pemberian bingkisan kepada ibu PKK.

Pertemuan ibu PKK Memberikan edukasi rumah sehat


5.5.1.7 Pelatihan wirausaha pada remaja dengan pemanfaatan teknologi informasi berbasis
online system dengan produk potensial unggulan

Kegiatan ini berjalan diawali pada tanggal 10 Juli 2017 dengan melakukan perizinan ke
Kepala Desa Daleman dan Kepala sekolah SMP Negeri 2 Tulung. Kegiatan ini bertujuan untuk
meminta izin untuk melakukan kegiatan serta untuk memudahkan akses di sekitar lingkungan
dan dusun tersebut.
Setelah melakukan tahap pertama tersebut, selanjutnya pada tanggal 16 Juli 2017
dilakukan pengumpulan modul dan jurnal untuk materi pelatihan wrausaha. Kemudian materi
disusun dalam bentuk powerpoint.
Pada tanggal 23 Juli 2017 dilakukan pelatihan wirausaha pada remaja dengan
memanfaatkan teknologi informasi berbasis online system dengan produk potensi unggulan.
Program ini bertempat di SMP Negeri 2 Tulung dengan sasaran siswa kelas IX. Pukul 10.00
dilakukan persiapan materi dan penataan tempat. Setelah siap, siswa dikumpulkan. Pada pukul
12.00 presentasi pelatihan wirausaha dimulai, dan materi ditampilkan dalam layar lcd.

Gambar. Pelatihan wirausaha berbasis online system

5.5.1.7 Edukasi pentingnya investasi sejak dini dan alokasi pendapatan sebagai sumber
investasi pada remaja

Kegiatan ini berjalan diawali pada tanggal 10 Juli 2017 dengan melakukan
perizinan ke Kepala Desa Daleman dan Kepala sekolah SMP Negeri 2 Tulung.
Kegiatan ini bertujuan untuk meminta izin untuk melakukan kegiatan serta untuk
memudahkan akses di sekitar lingkungan dan dusun tersebut.
Setelah melakukan tahap pertama tersebut, tahap selanjutnya adalah
mengumpulkan modul dan jurnal terkait investasi dan pengalokasian pendapatan.
Materi dipilih yang mudah dipahami dan sesuai untuk remaja. Contoh materi
investasi adalah perbedaan Asset, Liabilities dan Equity, real asset dan non real asset,
dan produk-produk investasi. Materi alokasi pendapatan contohnya rasio
perbandingan konsumsi, tabungan dan investasi yang baik. Setelah materi ditentukan,
presentasi di powerpoint dibuat.
Pada tanggal 22 Juli 2017 dilakukan persiapan dan penataan tempat
presentasi di SMP Negeri 2 Tulung. Sasaran kegiatan ini adalah siswa kelas XI.
Setelah tempat presentasi siap, siswa kelas XI dikumpulkan kemudian presentasi
dimulai. Terdapat sesi tanya jawab sehingga materi lebih dipahami oleh siswa kelas
XI. Setelah diskusi berakhir acara ditutup dan dilakukan lokasi pelatihan di
bersihkan.

Gambar. Edukasi pentingnya investasi sejak dini dan alokasi pendapatan


sebagai sumber investasi pada remaja
BAB 6
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA

1. Merancang bangun unit biogas dan kompor biomass


2. Melaksanakan Konsultasi dan Monitoring dari pelaksanaan KKN PPM. Perihal program yang
telah dilaksanakan berjalan dengan baik dan membawa dampak baik bagi kehidupan
masyarakat sekitar ataukah tidak? Dalam hal ini yang berhubungan dengan mitra industri tahu
sari
3. Melakukan edukasi kepada masyarakat sesuai dengan bidang ilmu TIM KKN PPM Kab.
Klaten
4. Melaksanakan program tambahan kemasyarakatan berupa senam sehat, lomba memasak dan
pengobatan massal.
5. Menyusun/ menulis jurnal dan di terbitkan di jurnal nasional berkala.
6. Menyelesaikan laporan
BAB 7
KESIMPULAN DAN SARAN
1.KESIMPLAN
Pelaksanaan KKN ini diharapkan dapat berdampak positif khususnya bagi mitra industri
tahu sari dan masyarakat desa daleman pada umumnya. Dengan adanya rancang bangun biogas,
kompor biomass, kolam lele, produk baru untuk industri tahu dan metode pemasaran yang baru
dapat mengatasi permasalahan dari pabrik tahu khususnya berkaitan dengan permasalahan
linkungan.

2.SARAN

Diharapkan kedepannya tetap ada komunikasi berkaitan dengan program-program yang


telah dilaksanakan dan adanya pengembangan dari metode-metode yang telah digunakan untuk
mengatasi masalah lingkungan yang ditimbulkan dari pabrik tahu.
DAFTAR PUSTAKA

Junus, M., 1987, Teknik Membuat dan Memanfaatkan Unit Gas Bio, Fakultas Peternakan
Universitas Brawijaya, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.
Ludwig Sasse-Borda, 1988, Biogas Plant Manual Book, A Publication of the Deutsches
Zentrum Entwicklungstechnologien GATE in: Deutsche Gesellschaft Technische
Zusammenarbeit (GTZ)
Suriawiria, U., 2005, Menuai Biogas dari Limbah
Suyati, F., 2006, Perancangan Awal Instalasi Biogas Pada Kandang Terpencar Kelompok
Ternak Tani Mukti Andhini Dukuh Butuh Prambanan Untuk Skala Rumah Tangga,
Skripsi, Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Lampiran 1. Peta Lokasi Pelaksanaan KKN PPM

Jarak lokasi mitra ke kampus UNDIP 79 km

Anda mungkin juga menyukai