Anda di halaman 1dari 58

KKN TEMATIK 62

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN


YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

LAPORAN KKN TEMATIK KE-62


MAHASISWA UPN VETERAN YOGYAKARTA
DI DUSUN JENTIR, DESA SAMBIREJO,
KECAMATAN NGAWEN, KABUPATEN GUNUNGKIDUL
TANGGAL 03 JULI 28 JULI 2017

Oleh :
Kelompok 06

1. Arfani Kurniawan 112140001/TA


2. David Jourdan Manalu 112140004/TA
3. Mega Dwi Aprilia 112140020/TA
4. Adhitya Noval Pratama 112140052/TA
5. Idhandi Justin 112140071/TA
6. Juan Erlaangga 112140077/TA
7. Wildan Naufal 112140088/TA
8. Nur Rokhimah 112140126/TA
9. Edy Pangestu 112140132/TA
10. Ardi Cahyo Santoso 112140174/TA
11. Bramantyo Ravi Arrigi 112140175/TA
12. Muchammad Ali Imron 112140176/TA
13. Yauri Dwiputra Badaruddin 112140202/TA
14. Surya Arief Maulana Dewa 112141004/TA
15. Akhmad Syarief Thabrani 112141007/TA
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
2017
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN KKN TEMATIK KE-62


KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

MAHASISWA UPN VETERAN YOGYAKARTA PENGELOLAAN


SUMBERDAYA MINERL TERKAIT DENGAN SUMBERDAYA MANUSIA
DI DUSUN JENTIR, DESA SAMBIREJO, KECAMATAN NGAWEN
KABUPATEN GUNUNGKIDUL
TANGGAL 03 JULI 28 JULI 2017

Diajukan dalam rangka penyelesaian tugas KKN


UPN Veteran Yogyakarta pada tanggal 03 Juli 28 Juli 2017
Oleh :
1. Arfani Kurniawan 112140001/TA1. .
2. David Jourdan Manalu 112140004/TK 2. .
3. Mega Dwi Aprilia 112140020/TA3. .
4. Adhitya Noval Pratama 112140052/HI 4. .
5. Idhandi Justin 112140071/TA5. .
6. Juan Erlangga 112140077/TA 6. .
7. Wildan Naufal 112140088/TA7. ..
8. Nur Rohkimah 112140126/TA 8. .
9. Edy Pangestu 112140132/TA 9. ..
10. Ardi Cahyo Santoso 112140174/TA 10. ...
11. Bramantyo Ravi Arrigi 112140175/TA 11. .
12. Muchammad Ali Imron 112140176/TA 12.
13. Yauri Dwiputra Badaruddin 112140202/TA 13. .....
14. Surya Arief Maulana 112141004/TA 14.
15. Akhmad Syarief Thabrani 112141007/TK 15. .

Laporan ini disetujui pada tanggal ........ Juli 2017 oleh :

Dosen Pembimbing Lapangan Ketua Kelompok KKN 62

Dr. Edy Nursanto ST. MT Bramantyo Ravi Arrigi


NIP. 2 6601 96 0127 1 NPM. 112 14 0175
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

Mengetahui,

Kepala Desa Sambirejo Kepala Dusun Jentir

Yuliasih Dwi Martini, S.P. Sri Bakti Surana

Mengetahui,

Perwakilan Kecamatan Ngawen Kapusdimas

. Drs. R. Hendri Gusaptono, MM


NIP. 1960829 1994 03
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas
berkat rahmat-Nya Laporan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik ke-62 UPN
Veteran Yogyakarta di Dusun Jentir, Desa Sambirejo, Kecamatan Ngawen,
Kabupaten Gunungkidul dapat diselesaikan dengan baik.
KKN Tematik dengan tema Pengelolaan Sumberdaya Mineral Terkait
Dengan Sumber Daya Manusia Yang Ada di Dusun Jentir, Desa Sambirejo,
Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul ini merupakan pelaksanaan Tri
Dharma Perguruan Tinggi, berkenaan dengan Pengabdian kepada Masyarakat
lintas disiplin ilmu yang dilaksanakan dari tanggal 03 Juli 2017 sampai dengan
tanggal 28 Juli 2017.
Ucapan terima kasih yang setinggi-tingginya kami sampaikan kepada Ibu
Hj. Badingah, S.Sos (Bupati Kabupaten Gunungkidul)beserta seluruh jajarannya
yang telah berkenan memberi tempat untuk melaksanakan KKN ini.
Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ketua LPPM UPN Veteran Yogyakarta, atas dukungannya sehingga KKN
ini dapat terlaksana.
2. Kabid KKN LPPM UPN Veteran Yogyakarta yang telah memfasilitasi dan
memberi arahan terkait dengan kegiatan KKN Tematik ini.
3. Ketua Program Studi Teknik Pertambangan FTM yang telah memberi arahan
dan memotifasi mahasiswa.
Diharapkan hasil KKN ini bermanfaat, bagi masyarakat setempat dan juga
bagi mahasiswa yang pada saatnya nanti akan terjun ke masyarakat.

Yogyakarta, Juli 2017 Para Penulis

DAFTAR ISI

4
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

Halaman
KATA PENGANTAR ... 4
DAFTAR ISI............................................................................................... 5
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. 7
DAFTAR TABEL....................................................................................... 8
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. 9
BAB. I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang............................................................................. 10
1.2. Lokasi dan Kesampaian Daerah.................................................. 11
1.3. Keadaan Geologi ........................................................................ 12
1.4. Keadaan Iklim .... 13
1.5. Potensi Sumber Daya Bumi........ 14
1.6. Kependudukan ....... 14
1.7. Sosial, Ekonomi, dan Budaya ........ 15
1.8. Sarana dan Prasarana ......... 16
BAB. II. RUMUSAN MASALAH
2.1. Pengelolaan Sumber Daya Bumi ................... 17
2.2. Pemberdayaan Masyarakat .................... 17
2.3. Sosial Budaya ........................ 18
BAB. III. DASAR TEORI
3.1. Pengelolaan Sumber Daya Bumi .......... 19
3.2. Pemberdayaan Masyarakat ....... 27
3.3. Sosial Budaya ....... 29
BAB. IV. PELAKSANAAN
4.1. Pengelolaan Sumber Daya Bumi .......... 30
4.2. Sarana dan Prasarana................. 34
4.3. Peningkatan SDM ..... 36
4.4 Kesehatan Masyarakat................................................................... 42
4.5. Sosial, Budaya, dan Ekonomi........ 45
BAB.V. HASIL KEGIATAN
5.1. Pengelolaan Sumber Daya Bumi................................................... 50
5.2. Sarana dan Prasarana........................................................................ 52
5.3. Peningkatan SDM............................................................................. 52
5.4 Kesehatan Masyarakat..................................................................... 53
5.5. Sosial, Budaya, dan Ekonomi........................................................... 54
BAB. VI. PENUTUP

5
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

6.1. Kesimpulan.....................................................................55
6.2. Saran................................................................................................. 56
DAFTARPUSTAKA.................................................................57
LAMPIRAN

6
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman
1.1 Peta Kecamatan Ngawen...............................................................................11
4.1 Kegiatan Pengukuran Menggunakan Sokkia.................................................30
4.2 Kondisi Bukaan Tambang Gamping..............................................................31
4.3 Pengambilan Sample Batuan Gamping.........................................................32
4.4 Singkapan Batu Gamping..............................................................................34
4.5 Pemasangan Papan Penunjuk Arah................................................................35
4.6 Pembuatan Jembatan .................................36
4.7 Kegiatan Bimbingan Belajar..........................................................................38
4.8 Bimbingan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA)..........................................39
4.9 Pemutaran Film Edukasi.........40
4.10 Sosialisasi Kestabilan Lereng dan Longsor.............................................41
4.11 Taman Bacaan.............................................42
4.12 Cek Kesehatan.........................................................43
4.13 Senam Ibu-ibu PKK.....................................................................................44
4.14 Kegiatan Pengajian dan Tahlilan.................46
4.15 Perlombaan Anak-Anak..........................48
4.16 Malam Perpisahan bersama Warga Dusun Jentir........49

7
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman
3.1 Batasan-Batasan Ukuran Golongan Tanah....................................................25

8
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN
A. REKAPITULASI DANA PELAKSANAAN KKN UPN
VETERANYOGYAKARTA

9
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor : Skep/87a/VII/2010
(Perubahan-1), tanggal 20 Agustus 2010, tentang Pokok-Pokok Peraturan
Akademik Program Diploma, Sarjana Dan Pascasarjana UPN Veteran
Yogyakarta; Kulah Kerja Nyata (KKN) adalah mata kuliah wajib yang
merupakan implementasi dari pengabdian kepada masyarakat yang
dilaksanakan oleh mahasiswa dibawah bimbingan Dosen dengan beban 3
SKS (setara dengan 250 jam efektif). Dalam satu tahun akademik, KKN
dilaksanakan dalam dua periode yaitu semester gasal dan semester genap
yang dikelola oleh Lembaga Penelitian dan pengabdian kepada
Masyarakat (LPPM).
Dari beberapa pola KKN yang ada di UPN Veteran Yogyakarta,
KKN yang dilaksanakan saat ini adalah KKN Tematik . Tema yang
diambil pada KKN Tematik kali ini yaitu: Pengelolaan Sumberdaya
Mineral Terkait Dengan Sumber Daya Manusia Yang Ada di Dusun Jentir
Desa Sambirejo Kecamatan Ngawen. Adapun penempatan kelompok
KKN tersebar di Kabupaten Gunungkidul yakni Kecamatan Gedangsari,
Kecamatan Nglipar Kecamatan Semin, Kecamatan Ngawen dan
Kecamatan Ngawen.
Kegiatan yang dilakukan dikelompokkan kedalam dua aspek yaitu
aspek teknis dan aspek sosial ekonomi budaya yang meliputi: orientasi
lapangan (survey tinjau), pengambilan data, pengolahan data dan uji
laboratorium dan pemaparan hasil pengabdian kepada masyarakat tersebut
dihadapan Bapak Camat terkait beserta jajarannya. Diharapkan setelah
mengikuti/melaksanakan kegiatan KKN Tematik ini mahasiswa dapat

10
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

memahami kompleksitas persoalan riil dilapangan dan dapat memberikan


solusi terkait dengan masing masing bidang studi yang ditekuni secara
komprehensif dan terintegrasi.

1.2. Lokasi dan Kesampaian Daerah


1.2.1 Lokasi
Lokasi KKN Tematik terletak di Dusun Jentir, Desa
Sambirejo, Kecamatan Ngawen.
Batas Wilayah desa Sambirejo adalah sebagai berikut :
Batas Utara : Klaten
Batas Selatan : Kecamatan Semin
Batas Barat : Desa Tancep
Batas Timur : Kecamatan Semin

Lokasi KKN tematik


(Dusun Jentir)

Gambar 1.1
Peta Gunung Kidul

1.2.2. Kesampaian Daerah


Orbitan (jarak dari pusat Pemerintah Desa)
a. Jarak dari Pusat Pemerintahan Desa : 17 Km
b. Jarak dari Ibukota Kabupaten : 30 Km
c. Jarak dari Ibukota Propinsi : 63 Km
Akses dari Condongcatur menuju Dusun Jentir, Desa Sambirejo,
Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul dapat dicapai melalui :
Jl. Yogya-Solo Jembatan Janti Jl. Jogja-Wonosari Patuk
Gunungkidul Tahura Jl. Wonosari Kota Wonosari Jl.
Semanu Ngeposari Sambirejo Ngawen
1.3. Keadaan Geologi

11
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

Ditinjau dari aspek morfologi umumnya daerah di Kabupaten


Gunungkidul merupakan perbukitan yang didominasi oleh batu gamping,
dimana bukit - bukit tersebut berhubungan satu sama lain oleh punggung
bukit atau hamparan lembah.
Ditinjau dari aspek stratigrafi, termasuk ke dalam stratigrafi
pegunungan selatan yang disusun oleh satuan-satuan batuan sebagai
berikut
a. Kelompok batuan Pra Tersier, disusun oleh batuan metamorf dan
batuan sedimen, utamanya batugamping. Secara tidak selaras
diatasnya terdapat Formasi Wungkal dan Formasi Gamping.
b. Formasi Wungkal, dicirikan oleh kalkarenit dengan sisipan batupasir,
batu lempung. Sedangkan Formasi Gamping dicirikan kalkarenit,
batupasir tufan. Hubungan Formasi Wungkal dan Formasi Gamping
adalah tidak selaras.
c. Formasi Kebo terdiri dari selingan konglomerat, batupasir tufan,
serpih dan lanau. Di beberapa tempat ada lava bantaldan intrusi
diorite. Ketebalan endapan ini 800 m dan diendakan dengan
mekanisme gravity flow.
d. Formasi Butak, tersusun oleh breksi, batupasir tufan, konglomerat,
batuapung batulempung dan serpih.
e. Formasi Semilir, tersusun oleh perselingan tuff, tuff lapili, batupasir
tufan, batulempung, serpih dan lanau.
f. Formasi Nglanggeran, tersusun oleh breksi vulkanik dengan sisipan
batupasir tufan.
g. Formasi Sambipitu, terletak secara selaras di atas Formasi Semilir-
Nglangggotaran, tersusun oleh persilangan litologi batupasir coklat
kehijauan, serpih dan lanau.
h. Formasi Oyo, terdiri dari perselingkunganbatugamping bioklastik,
kalkarenit dan napal dengan sisipan batugamping konglomerat.
i. Formasi Wonosari, tersingkap secara baik di daerah Wonosari dan
sekitarnya, dimembentuk morfologi karst, terdiri dari batugamping
terumbu, batugamping bioklastik (berlapis) dan napal.
j. Formasi Kepek, tersusun oleh batugamping dan napal.

12
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

k. Satuan Lempung Hitam, secara tidak selaras menutupi satuan di


bawahnya. Tersusun oleh litologi lempung hitam, konglomerat dan
pasir.
Ditinjau dari aspek struktur geologi, yang dominan adalah
perlipatan disamping itu juga terdapat struktur patahan
1.4. Keadaan Iklim
Wilayah Kabupaten Gunungkidul termasuk daerah beriklim tropis,
dengan curah hujan rata-rata 80,06 mm/tahun. Bulan basah 7 bulan,
sedangkan bulan kering berkisar 5 bulan.Wilayah Kabupaten Gunungkidul
sebelah utara merupakan wilayah yang memiliki curah hujan paling tinggi
dibanding wilayah tengah dan selatan. Wilayah Gunungkidul wilayah
selatan mempunyai awal hujan paling akhir.
Suhu udara rata-rata harian 27,7 C, suhu minimum 23,2C dan suhu
maksimum 32,4C.
Kelembaban nisbi berkisar antara 80 % - 85 %, tidak terlalu
dipengaruhi oleh tinggi tempat, tetapi lebih dipengaruhi oleh musim.
1.5. Potensi Sumber Daya Bumi
Potensi sumber daya alam di Dusun Jentir mencakup beberapa sektor,
antara lain :
a. Peternakan : sapi,kambing, ayam, dan itik
b. Pertanian : padi, jagung, ketela pohon, kedelai, dan
kacang tanah
c. Perkebunan : kelapa, manga, kakao, cengkeh, lada, dll
d. Kehutanan : jati, akasia, mahoni, dan sengon laut
e. Bahan Galian : gamping
f. Perikanan : ikan air tawar
1.6. Kependudukan
Jumlah KK : 156 KK
Jumlah Penduduk : 578 Orang
Laki-laki : 306 Orang
Perempuan : 272 Orang
Agama
- Islam : 567 Orang
- Kristen : 7 Orang
- Katolik : 4 Orang

13
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

Penggolongan Pendidikan
- Tidak Sekolah : 58 Orang
- PAUD : 16 Orang
- TK : 14 Orang
- SD : 238 Orang
- SMP : 141 Orang
- SMA : 103 Orang
- Perguruan Tinggi :8 Orang
Tingkat Usia
- 0-5 tahun : 10 Orang
- 6-11 tahun : 34 Orang
- 12-18 tahun : 31 Orang
- 19-45 tahun : 184 Orang
1.7. Sosial, Ekonomi dan Budaya
Rata-rata warga Dusun Jentir bermata pencaharian sebagai buruh
batu tambang dan petani, hal ini didasari karena kondisi geografis di desa
mereka yang menyediakan cadangan batu dan lahan dalam jumlah yang
besar. Jenis batu yang selama ini ditambang adalah berjenis batugamping.
Masyarakat dusun Jentir merupakan penduduk yang majemuk,
karena penduduknya merupakan penduduk dengan berbeda-beda agama,
seperti Kristen, Budha, Katolik, dan agama mayoritasnya adalah agama
Islam. Kemajemukan ini kemudian dapat diatasi dengan rasa tenggang
rasa yang sangat kuat dalam kehidupan bermasyarakatnya.Tenggang rasa
yang ada dalam dusun ini adalah rasa yang sudah tumbuh dan berkembang
dari rasa saling menghormati dan menghargai antar masyarakatnya,
sehingga muncul rasa tentram dan damai dalam hidup bermasyarakatnya.
Masyarakat dusun ini juga masih tertanam nilai-nilai musyawarahnya, ini
terbukti dalam mengambil keputusan berkenaan dengan desa, masyarakat
dusun akan berkumpul dalam balai dusun untuk bermusyawarah dalam
mengambil keputusan.
Budaya untuk saling menghargai dan menghormati ini juga muncul
dalam keramahan warga dusun ini terhadap orang lain. Sehingga orang
lain merasa untuk diterima sebagai suatu keluarga bukan orang asing.

14
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

Selain itu, nilai nilaiini kemudian dijadikan suatu cara untuk masyarakat
dusun bersama-sama membangun dusun ini dengan sumber daya manusia
dan sumber daya alam yang terkandung dalam masyarakat ini agar
menjadikan masyrakat dusun ini lebih sejahtera dan tentram.
Dari jenis batu yang selama ini ditambang adalah berjenis batu
gamping. Dimana batu ini merupakan jenis batu yang sangat mudah
tererosi dan menghasilkan debu bebatuan sehingga berpotensi membuat
kondisi di lingkungan sekitar terpolusi udaranya. Bukit Gamping yang
berada di dusun Jentir dimanfaatkan masyarakat setempat sebagai ladang
mencari nafkah namun kegiatan penambangan yang dilakukan belum
sesuai dengan kaidah penambangan yang baik dan benar sehingga
memiliki potensi terjadinya longsoran.
Air merupakan salah satu masalah di didusun ini, belakangan
masyarakat baru mengetahui bahwa air yang sebagian besar digunakan
oleh warga untuk kebutuhan konsumsi, mandi, cuci, pengairan dan lain-
lain oleh warga mengandung kapur yang berbahaya bagi kesehatan.
1.8. Sarana Dan Prasarana
Dari Kecamatan Ngawen untuk mencapai Desa Sambirejo melalui
jalan raya (aspal) dan semen beton, kemudian dari jalan raya tersebut
masuk ke Dusun Jentir melalui jalan semen beton dan gamping. Kondisi
jalan di Dusun Jentir seluruhnya berupa jalan semen beton dan tanah
berbatu.
Fasilitas publik yang ada di Dusun Jentir yaitu: 1 Balai Dusun, 1
Masjid, 1 Sumur Dusun, dan 1 Lapangan Umum.

15
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

BAB II
RUMUSAN MASALAH

2.1. Pengelolaan Sumber Daya Bumi


Bahan galian di dusun Jentir adalah Gamping, dimana kegiatan
penambangan sudah berlangsung selama belasan tahun. Gamping
termasuk dalam komoditas tambang batuan (UU No.4 tahun 2009).
Pengusahaan tambang di dusun Jentir adalah tambang rakyat.
Kepemilikan lahan tambang sebagian besar berasal dari tanah keluarga,
namun ada juga tanah yang di kontrakkan untuk kegiatan penambangan.

2.2. Pemberdayaan Masyarakat


Dusun Jentir merupakan suatu wilayah yang termasuk ke dalam
desa Sambirejo, kecamatan Ngawen, Gunung Kidul.Dimana di desa ini
terdapat masyarakat dengan kondisi sosial dan ekonomi yang beragam.
Masyarakat di dusun Jentir ini memiliki tingkat pendidikan yang beragam.
Dengan adanya faktor pendidikan tersebut, maka berdampak juga pada
keadaan perekonomian yang dimiliki oleh warga dusun ini. Namun,
ketidakpastian untuk data yang di miliki oleh dusun ini secara tidak
langsung dapat menghambat dalam pemberian informasi ketika ada
beberapa pihak yang ingin mengetahui tentang data valid mengenai kondisi
kependudukan di dusun ini. Sebagai contoh ketika daerah ini sudah
ditemukan potensi sumber daya alamnya, ada sebagian investor dari pihak
luar yang ingin melakukan kerjasama dengan dusun ini dan perlu adanya
data yang pasti tentang kondisi kependudukannya.

16
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

Tercemarnya udara akibat dari polusi yang ditimbulkan oleh


kendaraan pengangkut batu juga menjadi salah satu penyebab
terganggunya kesehatan pada masyarakat, terutama dalam kaitannya
dengan pernafasan. Kondisi air sebagai kebutuhan sehari-hari di daerah ini
juga mengalami kendala, seperti penambangan yang semakin dalam
sehingga permukaan sumur juga turun dan karena banyaknya kandungan
kapur yang bercampur ke dalam sumber mata air sehingga warga enggan
menggunakannya untuk di konsumsi. Ini mengakibatkan pengeluaran
warga menjadi bertambah demi kepentingan air bersih untuk menjamin
kesehatannya.
2.3. Sosial Budaya
TPA (Tempat Pembelajaran Al-Quran)
Dusun Jentir merupakan daerah dengan jumlah anak-anak dan remaja
yang cukup banyak. Sebagai Dusun dengan penganut muslim terbanyak maka
penting bagi generasi muda untuk memiliki landasan agama yang baik, salah
satunya dapat menguasai atau memiliki kemampuan membaca Al-Quran
yang baik dan benar, mengacu pada tujuan tersebut maka tim KKN kami
memiliki berbagai program kerja yang berguna untuk memajukan pendidikan
agama khususnya dalam hal membaca Al-Quran sehingga tim KKN kami
terjun langsung membantu pengurus masjid dalam kegiatan pengajaran TPA.
Tentunya hal tersebut diharapkan dapat membantu warga masyarakat
khususnya bagi anak-anak dan remaja untuk lebih memahami kitab suci Al-
Quran.
Lomba Anak-anak
Di era modernisasi banyak sekali budaya-budaya barat yang masuk ke
negeri kita, dimana budaya-budaya tersebut mulai mengikis kebudayaan
dalam negeri sendiri. Dengan latar belakang hal tersebut maka kami tim KKN
mengadakan kegiatan yang menarik bagi anak-anak dan remaja yaitu
berbagai lomba berkelompok dengan tujuan memeperkokoh rasa saling
tolong menolong dan rasa kepedulian terhadap sesama.

17
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

BAB III
DASAR TEORI

3.1. Pengelolaan Sumber Daya Bumi


Sumber daya bumi yang terdapat di dusun Jentir, desa Sambirejo
adalah batu gamping yang keterdapatannya tersebar secara merata di
seluruh wilayah tersebut. Batuan gamping dimanfaatkan oleh warga sekitar
untuk jalan kampung dan pondasi bangunan. Program kerja yang dilakukan
oleh tim KKN UPN Veteran Yogyakarta meprioritaskan pada sektor
pertambangan.
3.1.1 Pemetaan Topografi
3.1.1.1 Tahap Pembuatan Peta:
a) Orientasi atau peninjauan lapangan
b) Perencanaan
c) Pemasangan patok titik polygon
d) Pengukuran polygon
e) Pengukuran titik detil
f) Perhitungan
g) Penggambaran
3.1.1.2 Macam macam pengukuran
Untuk penggambaran suatu daerah kedalaman peta situasi di
perlukan pengukuran kerangka peta dan detil.
A. Pengukuran Kerangka Peta meliputi:
a) Pengukuran kerangka dasar horizontal
b) Pengukuran kerangka dasar vertikal
Untuk menghitung koordinat titik-titik kerangka dasar di lapangan
diperlukan data-data awal seperti azimuth awal, sudut lurus, jarak
horizontal dan ketinggian
B. Pengukuran Titik Detil
Pada pengukuran ini diikatkan pada kerangka dasar, dan jumlah di
sesuaikan sesuai relief suatu daerah yang di petakan.

18
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

3.1.1.3 Metode pengukuran


Beberapa metode pengukuran titik detil antara lain :
1. Metode koordinat siku-siku
Yaitu dengan cara meproyeksikan titik detil terhadap garis sisi
antar titik polygon hanya pengukuran jarak.
2. Metode Azimuth dan jarak
Titik tikik detil di ukur dari poligon terdekat dengan mengukur
azimuth dan jarak (optis) seperti pada gambar.
3. Metode sudut dan Jarak
Dilakukan dengan mengukur sudut horizontal dari sisi polygon
titik polygon yang ditempati alat dengan titik polygon terdekat
dan ke titik detil dan jarak optis.
Penggambaran titik detil
- Detil Alamiah : Relief permukaan bumi, sungai
- Detil Buatan : Kelokan jalan bangunan sipil
3.1.1.4 Garis Kontur
Garis Kontur adalah garis pada peta yang menghubungkan titik titik detil
yang menghubungkan titik detil yang mempunyai titik ketinggian yang
sama. Dengan adanya susunan garis kontur maka dapat di ketahui bentuk
dan ketinggian permukaan bumi.
Istilah-istilah dalam garis kontur:
1. Interval Kontur
Interval kontur adalah jarak tegak lurus antara dua kontur yang berdekatan.
2. Indeks Kontur
Merupakan garis kontur yang di cetak lebih tebal dari garis kontur
lainnya.
3. Interpolasi Kontur
Jika titik detil tidak di ukur secara langsung atau penyebaran titik titik
kurang rapat maka dapat di lakukan interpolasi kontur linear, dengan
syarat permukaan tanah di antara titik titik detil terakhir.
Ciri-ciri garis kontur:
- Garis kontur yang melingkar satu sama lain tidak memotong dan berhenti
di tengah jalan melainkan berhenti pada garis tepi peta.
- Untuk daerah curam garis kontur lebih rapat di banding daerah lain.

19
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

- Untuk daerah curam garis kontur dapat menjadi satu garis.


3.1.2. Sampling
Eksplorasi adalah penyelidikan geologi yang dilakukan untuk
mengidentifikasi, menentukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran,
kuantitas, dan kualitas suatu endapan bahan galian untuk kemudian dapat
dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukannya penambangan.
Sampling dilakukan untuk memperoleh bukti-bukti nyata yang rinci
danmeyakinkan dari endapan bahan galian terutama yang berada di bawah
permukaan(Prodjosumarto, 1998). Pengambilan conto juga berguna untuk
melakukan analisis lebih jauh mengenai endapan mineral yang dicari,
contohnya untuk mengetahui ciri fisik ataukandungan mineral melalui
serangkaian analisis. Pengambilan conto batuan dapatdilakukan dengan
berbagai cara mulai dari pengambilan conto secara sederhana,misalnya
dengan palu geologi untuk singkapan di permukaan.
Sampel (contoh) merupakan satu bagian yang representatif atau
satu bagian darikeseluruhan yang bisa menggambarkan berbagai
karakteristik untuk tujuan inspeksi atau menunjukkan bukti-bukti kualitas,
dan merupakan sebagian dari populasi stastistik dimana sifat-sifatnya telah
dipelajari untuk mendapatkan informasi keseluruhan.Secara spesifik, conto
dapat dikatakan sebagai sekumpulan material yang dapat mewakili jenis
batuan, formasi, atau badan bijih (endapan) dalam arti kualitatif dan
kuantitatif dengan pemerian (deskripsi) termasuk lokasi dan komposisi dari
batuan, formasi, atau badan bijih (endapan) tersebut. Proses pengambilan
conto tersebut disebut sampling (pemercontoan).
3.1.2.1 Sampling Air
Air merupakan sumber bagi kehidupan manusia. Salah satu sumber
air yang ada di dusun Jentir, desa Sambirejo, Ngawen, Gunungkidul
adalah sumur. Perlunya sampling air bertujuan untuk mengetahui kualitas
air di daerah Jentir karena air di sumur Jentir merupakan sumber air yang

20
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

dipergunakan untuk kegiatan sehari-hari dan untuk dikonsumsi secara


rutin.
Menurut KepMenKes No. 907/MENKES/SK/VII/2002, bahwa
setiap pengelola sumber daya air diwajibkan melakukan pengelolaan dan
pengawasan sumber mata air, dengan cara :
1. Menjamin air yang diproduksi memenuhi syarat-syarat kesehatan,
dengan melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap kualitas air
yang diproduksi
2. Melakukan pengamanan terhadap sumber air baku yang dikelola dari
segala bentuk pencemaran sesuai denga peraturan perundang-
undangan yang berlaku. Dalam melakukan pengelolaan terhadap
sumber air yang memperoleh pengawasan dari pemerintah dan instansi
terkait (Dinas Kesehatan).
Kelayakan air
Kelayakan air dapat diukur secara kualitas dan kuantitas. Kualitas air
adalah sifat air dan kandungan makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain
dalam air.

Kualitas air
1. Persyaratan Fisik
Menurut Kusnaedi (2004), syarat-syarat sumber mata air yang bisa
digunakan sebagai air bersih adalah sebagai berikut :
a. Kekeruhan
Air yang berkualitas harus memenuhi persyaratan fisik seperti berikut
jernih atau tidak keruh. Air yang keruh disebabkan oleh adanya
butiran-butiran koloid dari bahan tanah liat. Semakin banyak
kandungan tanah liat maka air semakin keruh. Derajat kekeruhan
dinyatakan dengan satuan unit.
b. Tidak berwarna

21
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih.Air yang berwarna


berarti mengandung bahan-bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan.
c. Rasanya tawar
Secara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam,
manis, pahit, atau asin menunjukan bahwa kualitas air tersebut tidak
baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang larut
dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik
maupun asam anorganik.
d. Tidak berbau
Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun
dari dekat. Air yang berbau busuk mengandung bahan-bahan organik
yang sedang mengalami dekomoposisi (penguraian) oleh
mikroorganisme air.
e. Temperaturnya normal
Air yang baik harus memiliki temperatur sama dengan temperatur
udara (20- 260 C). Air yang secara mencolok mempunyai temperatur di
atas atau di bawah temperatur udara berarti mengandung zat-zat
tertentu yang mengeluarkan atau menyerap energi dalam air.
f. Tidak mengandung zat padatan
Bahan padat adalah bahan yang tertinggal sebagai residu pada
penguapan dan pengeringan pada suhu 103 -105oC (Totok Sutrisno,
2004).
2. Persyaratan kimia
Kualiats air tergolong baik bila memenuhi persyaratan kima sebagai berikut :
a. pH netral.
pH adalah merupakan istilah yang digunakan untuk menyatakan
intensitas keadaan asam atau basa suatu larutan. Skala pH diukur
dengan pH meter atau lakumus. Air murni mempunyai pH 7. Apabila

22
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

pH di bawah 7 berarti air bersifat asam, sedangkan bila di atas 7


bersifat basa (rasanya pahit).
b. Tidak mengandung bahan kimia beracun.
Air yang berkualitas baik tidak mengandung bahan kimia beracun
seperti sianida sulfida, fenolik
c. Tidak mengandung garam-garam atau ion-ion logam.
Air yang berkualitas baik tidak mengandung garam atau ion-ion logam
seperti Fe, Mg, Ca, K, Hg, Zn, Cl, Cr, dan lain-lain.
d. Kesadahan rendah.
Kesadahan adalah merupakan sifat air yang disebabkan oleh adanya
ion-ion (kation) logam valensi dua. Tingginya kesadahan berhubungan
dengan garam-garam yang terlarut di dalam air terutama garam Ca dan
Mg.
e. Tidak mengandung bahan organik.
3.1.2.2 Sampling Tanah
Sedangkan tanah dalam pengertian teknik secara umum, tanah
didefinisikan sebagai material yang terdiri dari agregat (butiran)
mineral-mineral padat yang tidak tersementasi (terikat secara kimia)
satu sama lain dan dari bahan-bahan organik yang telah melapuk
(berpartikel padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisi ruang-
ruang kosong di antara partikel-partikel padat tersebut.
Ukuran dari partikel tanah adalah sangat beragam dengan variasi
yang cukup besar. Tanah umunya dapat disebut sebagai kerikil (gravel),
pasir (sand), lanau (silt) atau lempung (clay), tergantung pada ukuran
partikel yang paling dominan pada tanah tersebut.
Beberapa ahli telah mengembangkan batasan-batasan ukuran
golongan jenis tanah (soil separate size limits) berdasarkan ukuran-
ukuran partikelnya. Pada Tabel1.2 ditunjukkan batasan-batasan ukuran

23
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

golongan jenis tanah yang telah dikembangkan oleh beberapa organisasi


yang ahli di bidangnya.

Tabel 3.1
Batasan-Batasan Ukuran Golongan Tanah.
Nama Kelompok Ukuran Butiran (mm)
Organisasi Kerikil Pasir Lanau Lempung
Massachusetts Institute of Technology > 2 2 0,06 0,06 < 0,002
(MIT) 0,002
U.S. Departement of Agriculture > 2 2 0,05 0,05 < 0,002
(USDA) 0,002
American Association of State 76,2 - 2 2 0,075 < 0,002
Highway and Transportation Officials 0,075 0,002
(AASHTO)
Unified Soil Classification System 76,2- 4,75- Halus(yaitu lanau dan
(U.S. Army Corps of Engineers, U.S. 4,75 0,075 lempung)< 0,0075
Bureau of Reclamation)
Sumber : Mekanika Tanah, Braja M Das
Kerikil (gravels) adalah kepingan-kepingan dari batuan yang kadang-
kadang juga mengandung partikel-partikel mineral quartz, feldspar dan
mineral-mineral lain, Diameter butiran > 5 mm.
Pasir (sand) sebagian besar terdiri dari mineral quartz dan feldspar.
Butiran dari mineral yang lain mungkin juga masih ada pada golongan
ini , Diameter butiran 0,0075 5,0 mm.
Lanau (silt) sebagian besar merupakan fraksi mikroskopis (berukuran
sangat kecil) dari tanah yang terdiri dari butiran-butiran quartz yang sangat
halus, dan sejumlah partikel-partikel berbentuk lempengan-lempengan
pipih yang merupakan pecahan dari mineral-mineral mika, Diameter
butiran 0,002 0,0075 mm.

24
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

Lempung (clays) sebagian besar terdiri dari partikel mikroskopis


dan submikroskopis (tidak dapat dilihat dengan jelas bila hanya dengan
mikroskopis biasa) yang berbentuk lempengan-lempengan pipih dan
merupakan partikel-partikel dari mika. Lempung didefinisikan sebagai
golongan partikel yang berukuran kurang dari 0,002 mm (= 2 mikron).
3.1.3 Pengambilan Data Kekar
Kekar merupakan retakan-retakan yang ada pada suatu bidang
batuan yang tersingkap di permukaan yang tidak mengalami pergeseran/
pergerakan. Pengukuran kekar dilakukan bertujuan untuk mengetahui
potensi arah longsoran yang mungkin akan terjadi sehingga bisa diketahui
wilayah wilayah mana saja yang berpotensi terjadi longsor, pengukuran
kekar juga berguna untuk menentukan arah peledakan dalam kegiatan
pertambangan.
Uji contoh terbagi menjadi dua jenis pengujian, yaitu pengujian
untuk mengetahui sifat fisik dari batuan, dan uji untuk mengetahui sifat
mekanik batuan. Sifat fisik batuan terdiri dari : bobot isi, berat jenis,
porositas, kadar air ,dll. Sifat mekanik batuan terdiri dari: uji kuat tekan
uniaksial (UCS).
3.1.4 Muka Air Tanah
Air tanah adalah air yang bergerak dalam tanah yang terdapat di
dalam ruang-ruang antara butir-butir tanah yang membentuk itu dan
didalam retak-retak dari batuan. Yang terdahulu disebut air lapisan dan
yang terakhir disebut air celah (fissure water) (Mori dkk., 1999).
Keberadaan air tanah sangat tergantung besarnya curah hujan dan besarnya
air yang dapat meresap kedalam tanah. Faktor lain yang mempengaruhi
adalah kondisi litologi (batuan) dan geologi setempat. Kondisi tanah yang
berpasir lepas atau batuan yang permeabilitasnya tinggi akan
mempermudah infiltrasi air hujan kedalam formasi batuan. Dan
sebaliknya, batuan dengan sementasi kuat dan kompak memiliki

25
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

kemampuan untuk meresapkan air kecil. Dalam hal ini hampir semua
curah hujan akan mengalir sebagai limpasan (runoff) dan terus ke laut.
Faktor lainnya adalah perubahan lahan-lahan terbuka menjadi pemukiman
dan industri, serta penebangan hutan tanpa kontrol. Hal tersebut akan
sangat mempengaruhi infiltrasi terutama bila terjadi pada daerah resapan
(recharge area).

3.2. Pemberdayaan Masyarakat


Pemberdayaan masyarakat merupakan proses pembangunan
terhadap perilaku individu atau masyarakat, seperti membangun potensi
dalam diri masyarakat serta pengorganisasian kelompok masyarakat
dimana hal ini bertujuan agar masyarakat memiliki inisiatif untuk
melaksanakan berbagai kegiatan - kegiatan sosial kemasyarakatan di
lingkungannya agar dapat memperbaiki atau meningkatkan kualitas serta
kondisi dari masyrakat dan lingkungannya khususnya dalam hal
pembangunan, pemberdayaan masyarakat hanya dapat terealisasi apabila
adanya partisipasi masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat merupakan strategi pembangunan.dalam
perspektif pembangunan ini, disadari betapa penting kapasitas manusia
dalam upaya meningkatkan kemandirian dan kekuatan internal atas sumber
daya materi dan nonmaterial. Sebagai suatu strategi pembangunan,
pemberdayaan dapat diartikan sebagai kegiatan membantu klien untuk
memperoleh daya guna mengambil keputusan dan menentukan tindakan
yang akan dilakukan, terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi
hambatan pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan melalui
peningkatan kemampuan dan rasa percaya diri untuk menggunakan daya
yang dimiliki dengan mentransfer daya dari lingkungannya (payne, 1997:
266 dalam buku modern social work theory).

26
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

Gagasan pembangunan yang mengutamakan pemberdayaan


masyarakat adalah suatu proses transformasi dalam hubungan sosial,
ekonomi, budaya, dan politik masyarakat. Perubahan struktur yang sangat
diharapkan adalah proses yang berlangsung secara alamiah, yaitu yang
menghasilkan dan harus dapat dinikmati bersama. Begitu pula sebaliknya,
yang menikmati haruslah yang menghasilkan. Proses ini diarahkan agar
setiap upaya pemberdayaan masyarakat dapat meningkatkan kapasitas
masyarakat, yang mana pada gilirannya nanti dapat pula menciptakan
pendapatan yang akhirnya dinikmati oleh seluruh rakyat.
Kemudian, proses transformasi ini harus dapat dilakukan dan
digerakkan oleh masyarakat itu sendiri.Pemberdayaan ini harus diikuti
dengan tetap memperkuat potensi atau daya yang dimiliki oleh setiap
masyarakat.Oleh karena itu pula diperlukan langkah-langkah yang lebih
positif selain dari menciptakan iklim dan suasana.perkuatan ini meliputi
langkah-langkah nyata dan menyangkut penyediaan berbagai masukan
serta membuka akses kepada berbagai peluang yang nantinya dapat
membuat masyarakat menjadi semakin berdaya.

3.3. Sosial Budaya


Manusia hidup dengan beragam tingkah laku yang berdasarkan gaya
pendidikan dan pengaruh kehidupan yang telah dilaluinaya sepanjang
hidupnya. Tingkah laku itu bias berubah karena beragam alasan. Perubahan
itu sendiri terkadang mempunyai arah yang baik tetapi kadang juga
mengarah ke sisi yang gelap.Itulah kehidupan manusia yang sangat rumit.
Apabila hal ini dikaitkan dengan social budaya, kehidupan manusia akan
terlihat lebih berwarna lagi. Andreas Eppink menjelaskan bahwa
kebudayaan adalah segala sesuatu atau tata nilai yang berlaku dalam
sebuah masyarakat, termasuk didalamnya pernyataan intelektual dan nilai-
nilai artistik yang menjadi nilai ciri khas masyarakat dinamakan

27
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

kebudayaan dari masyarakat tersebut. Dusun Jentir sendiri tentunya masih


sangat terlihat kerukunan antar warganya hal tersebut dapat kita lihat dari
kehangatan yang masyarakat berikan dalam menyambut kehadiran kami di
dusun tersebut. Rasa saling menghargai dan menghormati juga dapat dilihat
dari cara mereka bertemu sapa satu sama lain. Namun, itu semua belum
cukup untuk menjamin bahwa masyarakat dusun Jentir dapat
mempertahankan tradisi baik tersebut secara turun temurun, sehingga
diperlukan pembinaan kepada generasi muda baik pembinaan secara
akademik.

BAB IV
PELAKSANAAN

4.1 Pengelolaan Sumberdaya Bumi


4.1.1 Pemetaan Topografi
Orientasi atau peninjauan lokasi daerah yang akan dipetakan.
Perencanaan :
- Menentukan titik kerangka dasar.
- Pengaturan personal peralatan dan perlengkapan
pengukuran.
Pemasangan patok pada titik titik polygon.
Pengukuran :
- Pengukuran kerangka dasar peta (horizontal).

28
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

- Pengukuran di lakukan baik secara biasa maupun


pengukuran luar biasa.
- Pengukuran kerangka dasar vertical.
- Pengukuran titik-titik detil.

Gambar 4.1
Pengukuran Menggunakan Theodolite
4.1.2 Sampling
Lokasi pengambilan sampel terbagi sesuai jenis sampel yang
akan diambil.
1. Pengambilan sampel batuan dan sampel tanah penutup pada bukaan
tambang rakyat. Kegiatan Pengumpulan data batuan yang dilakukan
melalui pengamatan langsung di lapangan diawali dengan :
a. Membuat lintasan pengamatan dari kegiatan survei tinjau,
melakukan tracking.
b. Pengamatan singkapan endapan meliputi: arah jurus
perlapisan, struktur geologi pada badan batugamping, hubungan
dengan formasi pembawa bahan galian, karakteristik endapan
(warna, tekstur, sifat fisik).
c. Ploting posisi geografis setiap titik lokasi pengamatan
(menggunakan GPS) dan mencatatnya pada buku lapangan beserta
sketsa/foto singkapan.

29
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

Pengambilan contoh bahan galian dari singkapan dapat


menggunakan palu geologi.

Gambar 4.2
Kondisi Bukaan Tambang Batugamping
Gambar 4.3
Pengambilan Sampel Batugamping

2. Sampel air tanah


Melakukan pengukuran MAT sekaligus pengambilan sampel air
dari sumur sumur warga di Dusun Jentir dan dusun Jentir.
Ketersediaan air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari merupakan
masalah yang cukup pelik di dusun ini, akan tetapi setelah adanya
fasilitas PAM, warga dipermudah untuk mendapatkan air dengan
membeli. Sumur dengan kualitas air yang memadahi untuk
dikonsumsi hanya terdapat satu dan letraknya disebelah balai dusun
yang menjadi sumber air lainnya se;lain adanya air PAM. Hal ini
karena kondisi fisik wilayahnya berupa perbukitan dengan batuan

30
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

yang keras, batu padas, sehingga tidak mudah bagi penduduk untuk
membuat sumur maupun mendapat sumber air yang tepat.

4.1.3 Pengambilan data kekar


Pengukuran kekar pada kegiatan KKN dilaksanakan pada:
Hari/tanggal : tanggal 24 Juni 2016
Kondisi cuaca : cerah, (suhu 30 C)
Lokasi :wilayah tambang rakyat di Dusun Jentir,Desa
Sambirejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunung
Kidul.
Data : 100 120 kekar
Peralatan : Kompas Geologi, Penggaris, Busur, Tali Rafia,
Alat Tulis

Gambar 4.4
Pengambilan data kekar

31
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

4.1.4 Muka Air Tanah


Pengukuran muka air tanah dilakukan di dusun Jentir, Desa
Sambirejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarnta.
Melakukan survey terlebih dahulu ke rumah warga atau ke halaman warga
yang terdapat sumur air tanahnya.
Kegiatan pengukuran tinggi muka air tanah diawali dengan
mencari sumur air tanah di lokasi yang akan dilakukan penelitian. Dimana
dengan kegiatan tersebut dapat mengetahui koordinat sumur air tanah dan
tinggi muka air tanah. Kemudian mencari kedalaman sumur dengan
menggunakan tali yang sudah diukur panjangnya dengan meteran.
Kegiatan pengukuran muka air tanah memerlukan alat alat
sebagai berikut :
1. GPS
2. Meteran dan Tali Rafia
3. pH meter

Gambar 4.5

32
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

Pengambilan Data Air Tanah

4.1.5 Inventarisasi Bahan Galian


Penelitian dan inventarisasi dilaksanakan dengan melakukan
pengamatan langsung di lapangan mengenai singkapan dan potensi bahan
galian seperti, jenisnya, penyebaran batuan, lingkungan pengendapan, lokasi
dankeadaan geologi. Selama di lapangan telah dilakukan penentuan lokasi,
deskripsi singkapan, pengambilan foto dan contoh batuan. Dalam
pelaksanaanya diperoleh bahan galian batugamping. Dalam pelaksanaannya
diperlukan perlengkapan dan peralatan untuk mempermudah pekerjaan di
lapangan. Peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan antara lain adalah
GPS, kompas geologi, palu geologi, larutan HCl, kamera, kantong conto.

Gambar 4.6
Pengambilan Data Inventaris Bahan Galian

4.2 Sarana dan Prasarana


1. Lingkungan
Pengadaan Papan Penunjuk Arah dan Peringatan Dilarang
Berburu
Penanggung Jawab : Edy Pangestu
Tempat Pelaksanaan : RT 01, 02, 03,04,05 di dusun Jentir
,dankepala dukuh
Waktu Pelaksanaan :
- Senin, 10 Juli 2017

33
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

Pukul 10.00 14.00


Pemesanan kayu untuk plang
- Jumat-Kamis, 14-20 Juli 2017
Pukul 09.00 15.00
Pengecat plang
- Jumat-Sabtu, 21-22 Juli 2017
Pukul 13.00 17.00
Tujuan Pelaksanaan : Pembuatan dan pemasangan plang ini
dilakukan guna memberikan informasi bagi masyarakat dan diluar
masyarakat sebagai petunjuk tempat dan peringatan bagi warga
setempat maupun non-lokal untuk tidak memburu liar.

Gambar 4.7
Pemasangan Papan Penunjuk Arah

Perbaikan Jembatan
Penanggung Jawab : Muchammad Ali Imron
Tempat Pelaksanaan : RT 02 di dusun Jentir
Waktu Pelaksanaan :
- Selasa-Kamis, 11-13 Juli 2017
Pukul 09.00-13.00 dan 19.00 - Selesai
Pengecoran Jembatan
Tujuan Pelaksanaan : Pembangunan Jembatan ini dimaksudkan
untuk memudahkan akses warga setempat mengingat jembatan
sebelumnya rusak akibat banjir. Pembangunan Jembatan ini
bersifat kerjasama antara peserta KKN dan warga.

34
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

Gambar 4.8
Perbaikan Jembatan
2. Administrasi
Bentuk Kegiatan : Pembuatan Denah Dusun
Penanggung Jawab : Adhitya Noval Pratama
Tempat Pelaksanaan : Balai Dusun Jentir
Waktu Pelaksanaan:
- Rabu, 26 Juli 2017
Pukul 10.00 17.00 WIB
Tujuan Pelaksanaan : Pembuatan Denah Dusun dilakukan agar
memudahkan pengunjung untuk mengetahui lokasi - lokasi penting di
Dusun Jentir, Desa Sambirejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten
Gunungkidul.
4.3 Peningkatan Sumber Daya Manusia
1. Bimbingan belajar PAUD, SD dan SMP
Penanggung Jawab : Wildan Naufal
Tempat Pelaksanaan : Balai Dusun
Waktu Pelaksanaan :
- Selasa, 11 Juli 2017
Pukul 09.00-12.00
- Kamis, 13 Juli 2017
Pukul 09.00-12.00
- Selasa, 18 Juli 2017

35
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

Pukul 15.00-17.00
- Kamis, 20 Juli 2017
Pukul 15.00-17.00
Lokasi : Balai Dusun Jentir
Tujuan pelaksanaan : Pelaksanaan Bimbingan Belajar untuk
PAUD, SD dan SMP dilaksanakan bersamaan setiap hari Selasa dan
Kamis dengan teknis pelaksanaan dibagi menjadi kelompok kecil
berdasarkan tingkat belajar. Kami berperan sebagai pendamping
siswa dalam kegiatan belajar, dan membantu apabila ada kesulitan
bagi siswa dalam memahami pelajaran yang diterima di sekolah.

36
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

Gambar 4.9
Kegiatan Bimbingan Belajar

2. Bimbingan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA)


Penanggung Jawab : Idhandi Justin
Tempat Pelaksanaan : Masjid Al Barokah Dusun Jentir
Waktu Pelaksanaan :
- Senin, 10 Juli 2017
Pukul 16.00-17.00
- Jumat, 14 Juli 2017
Pukul 16.00-17.00
- Senin, 17 Juli 2017
Pukul 16.00-17.00
- Rabu, 19 Juli 2017
Pukul 16.00-17.00
- Senin, 24 Juli 2017
Pukul 16.00-17.00
Tujuan pelaksanaan : Untuk meningkatkan ilmu agama bagi
anak-anak di Dusun Jentir. Dalam pelaksanaanya dihadiri oleh
kurang lebih 40 anak-anak dusun Jentir dan mereka sangat
antusias. Pengajaran TPA bekerjasama dengan ustadz yang
bersangkutan.

Gambar 4.10
Bimbingan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA)

3. Pemutaran Film Edukasi

37
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

Penanggung Jawab : Ardi Cahyo Santoso


Tempat Pelaksanaan : Balai Dusun Jentir
Waktu Pelaksanaan : Sabtu, 15 dan 22 Juli 2017
Pukul 19.00-22.00
Tujuan pelaksanaan : Untuk memberikan pembelajaran/ pesan-
pesan moral dengan cara yang lebih santai agar dapat diterima
dengan mudah oleh anak-anak sekaligus untuk mengakrabkan
dengan warga

Gambar 4.11
Pemutaran Film Edukasi

4. Sosialisasi mengenai Kestabilan Lereng dan Longsor


Penanggung Jawab : Mega Dwi Aprilia
Tempat Pelaksanaan : Balai Dusun Jentir
Waktu Pelaksanaan : Minggu, 23 Juni 2016.
Pukul 14.00 16.00 WIB
Tujuan pelaksanaan : untuk meningkatkan kewaspadaan warga
mengenai potensi longsoran bukit gamping sekaligus memberikan
informasi mengenai cara penambangan yang baik dan benar sehingga
dapat meminimalkan resiko longsoran.

38
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

Gambar 4.12
Sosialisasi Kestabilang Lereng dan Longsor

5. Pengadaan Taman Bacaan


Penanggung Jawab : Akhmad Syarief Thabrani
Tempat Pelaksanaan : Rumah Kepala Dukuh Dusun Jentir
Waktu Pelaksanaan :
- Sabtu, 08 Juli 2017
Pukul 07.00 15.00
Pengambilan Buku
- Minggu, 09 Juli 2017
Pukul 08.00 15.00
Sortir Buku
- Senin, 10 Juli 2017
Pukul 09.00-14.00
Pembelian cat dan Pemesanan Rak buku
- Jumat-Senin 14-17 Juli 2017
Pukul 09.00-13.00
Pengecatan Rak Buku
- Rabu, 19 Juli 2017
Pukul 09.00-14.00
Penyusunan Buku kedalam Rak buku
Tujuan Pelaksanaan : Pengadaan taman bacaan ini dimaksudkan
untuk meningkatkan minat baca warga dusun jentir terutama anak-

39
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

anak dusun jentir sehingga dapat meningkatkan kualitas


sumberdaya dusun Jentir.

Gambar 4.13
Pengadaan Taman Bacaan

4.4 Kesehatan Masyarakat


1. Cek Kesehatan
Penanggung Jawab : David Joudan Manalu
Tempat Pelaksanaan : Balai dusun Jentir
Waktu Pelaksanaan :
- Rabu, 26 Juli 2017
Pukul 11.00 13.00
Tujuan pelaksanaan : meningkatkan kesadaran akan pentingnya
kesehatan bagi warga dusun Jentir sehingga manyarakat dapat menjaga
pola hidup dan pola makan yang baik sehingga tingkat kesehatan

40
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

masyarakat akan semakin bertambah seiring bertambahnya kepedulian


masyarakat terhadap kesehatan.

Gambar 4.14
Cek Kesehatan Masyarakat Dusun Jentir
2. Pemberdayaan Ibu-ibu PKK melalui Kegiatan Senam
Penanggung Jawab : Nur Rokhimah
Tempat Pelaksanaan : Balai Dusun Jentir
Waktu Pelaksanaan :
- Selasa, 11 Juli 2017
Pukul 14.30-16.00
Pelaksanaan senam Aerobik
- Jumat, 14 Juli 2017
Pukul 14.30-16.00
Pelaksanaan senam Aerobik
- Selasa, 18 Juli 2017
Pukul 14.30-16.00
Pelaksanaan senam Aerobik
- Jumat, 21 Juli 2017
Pukul 14.30-16.00

41
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

Tujuan pelaksanaan : Untuk meningkatkan kebugaran dan kesehatan


jasmani serta menambah variasi dari gerakan senam yang pernah ada
sebelumnya. Dilaksanakan oleh 2 Mahasiswi.

Gambar 4.15
Senam Ibu-ibu PKK

3. Analisis Kualitas Air Sumur


Penanggung Jawab : Arfani Kurniawan
Tempat Pelaksanaan : Sumur di dusun Jentir
Waktu Pelaksanaan : Rabu, 26 Juli 2017.
Pukul 15.00 17.00 WIB
Tujuan pelaksanaan : Kegiatan ini bertujuan agar mengetahui kualitas air
minum yang ada di sumur warga di dusun Jentir, apakah air yang
digunakan termasuk layak minum dan tidak mengandung zat berbahaya,
sehingga kesehatan warga dapat terjaga.

4.5 Sosial, Budaya, dan Ekonomi


1. Perlombaan Untuk Anak -Anak
Penanggung Jawab : Yauri Dwiputra
Tempat Pelaksanaan : Balai Dusun dan Lapangan Dusun Jentir
Waktu Pelaksanaan :
- Kamis, 20 Juli 2017
Pukul 15.00- 17.00
Bimbingan persiapan lomba TPA
- Senin-Rabu, 24-26 Juli 2017
Pukul 12.00-15.00 dan 19.00-23.00
Persiapan Lomba dan hadiah
- Kamis, 27 Juli 2017
Pukul 14.00-20.00

42
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

Lomba Mewarnai, estafet kelereng, Pisang, sepeda dan


tebak kata
Tujuan pelaksanaan : Kegiatan Lomba Mewarnai, estafet
kelereng, Pisang, sepeda dan tebak kata dimaksudkan untuk
meningkatkan kreativitas dan motivasi anak-anak sekaligus
meningkatkan SDM serta melatih anak-anak untuk dapat
bekerjasama satu sama lain dan menekan ego masing-masing.

Gambar 4.16
Kegiatan Lomba Mewarnai

43
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

Gambar 4.17
Kegiatan Lomba Kelereng

Gambar 4.18
Kegiatan Lomba

44
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

Gambar 4.19
Kegiatan Lomba dan Penyerahan Hadiah kepada Pemenang Lomba

4.5.1 Malam Perpisahan


Penanggung Jawab : Surya Maulana
Tempat Pelaksanaan : Balai Dusun Jentir
Waktu Pelaksanaan:
- Kamis, 27 Juli 2017
Pukul 19.00 22.00 WIB
Tujuan Pelaksanaan : Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan
keakraban antara mahasiswa KKN dengan seluruh warga di dusun
Jentir, serta merupakan kegiatan perpisahan antara mahasiswa KKN
dengan warga dusun Jentir. Dengan kegiatan mencakup pembagian
hadiah lomba, pembagian doorprize dan makan bersama.

45
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

Gambar 4.17
Malam Perpisahan bersama Warga Dusun Jentir

BAB V
HASIL KEGIATAN

5.1 Pengelolaan Sumber Daya Bumi


5.1.1 Pemetaan Topografi
Setelah melakukan pemetaan topografi di wilayah ijin usaha
penambangan yang telah ditentukan oleh Program Studi Teknik
Pertambangan menggunakan alat Total Station diperoleh data-data
koordinat dan kemudian diolah menggunakan perangkat lunak komputer,
sehingga diperoleh hasil gambaran topografi dusun Jentir. Hasil
pemetaan berupa garis kontur sesuai bentang alam di dusun Jentir, Desa
Sambirejo, Kecamatan Ngawen.
Banyak garis kontur yang tidak rapat, agak rapat, dan sangat
rapat, sehingga secara umum morfologi daerah Dusun Jentir, Desa

46
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

Sambirejo, Kecamatan Ngawen dapat dikelompokkan kedalam 3 satuan


morfologi utama yaitu, morfologi pegunungan terjal dengan punggungan
memanjang, perbukitan bergelombang dan dataran rendah.
5.1.2 Inventarisasi Bahan Galian
Dari hasil survey tinjau yang dilakukan selama kegiatan KKN
diketahui bahwa satuan batuan yang terdapat di daerah tersebut terdiri
atas batugamping. Satuan batuan tersebut di atas berpotensi sebagai
bahan galian tambang. Untuk batu gamping, warga dusun Jentir memang
sudah menambangnya sejak tahun 1994 hingga sekarang.
5.1.3 Sampel Batuan
Batuan hasil sampling diletakkan dalam plastik sampel. Batuan
napal tersebut dipotong dalam ukuran 5x5x10 yang akan digunakan dalam
pengujian mekanika batuan. Sehingga untuk mengetahui sifat mekanik
batuan dan massa batuan dilakukan berbagai macam uji coba baik itu
dilaboratorium maupun dilapangan langsung atau secara insitu.
Untuk mengetahui sifat mekanik batuan dilakukan beberapa
percobaan seperti uji kuat tekan uniaksial, uji kuat tarik, uji triaksial.
Misalkan dilakukan Uji Kuat Geser ( Direct Shear Test). Tujuannya untuk
mengetahui kuat geser batuan, harga kohesi dan sudut geser dalam baik
puncak (peak), semu (apparent) atau sisa dari batuan pada tegangan
normal tertentu. Uji mekanika batuan dilakukan juga untuk mengetahui
kualitas bahan galian batugamping. Hal diperoleh dari uji kuat tekan dan
akan diperoleh nilai kuat tekan (UCS).
5.1.4 Sampel air Tanah
Air tanah yang diambil dari sumur memiliki kualitas &
kuantitasyang berbeda-beda. Di dusun Jentir dan dusun Jentir ( tempat
dilakukan pengambilan sampel air tanah ) rata-rata penduduk masih
menggunakan air sumur sebagai air minum dan untuk kebutuhan sehari-
hari. Potensi air tanah bervariasi antara tempat yang satu dengan tempat
yang lain, sehingga kualitas dan kuantitas air yang satu dan yang lain pun

47
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

tidak sama. Salah satu jenis sumber air bersih yang banyak digunakan
adalah sumur gali.Pembuatanya relatif sederhana dengan menggali hingga
kedalaman tertentu dan menemukan mata air. Akan tetapi keberadaan air
tanah sulit diprediksi karena kedalaman tiap sumur sangat bervariasi dan
tinggi muka air tanah sangat kontras beda tingginya.
Hal ini karena kondisi fisik wilayahnya berupa perbukitan dengan
batuan yang keras, batu padas, batugaming, sehingga tidak mudah bagi
penduduk untuk membuat sumur. Sementara sampel air sumur ini
digunakan untuk pengujian laboratorium seperi TSS & TDS yaitu tingkat
kejernihan , kekeruhan air apakah air warga jenuh / tidak. Selain itu untuk
sebagai kontrol apakah air tanah mengalami dampak akibat banyaknya
kegiatan penambangan.
5.2 Sarana dan Prasarana
Lingkungan : Pemasangan penunjuk arah, Plang peringatan dilarang
berburu dan pembangunan jembatan.
Hasil yang didapat jembatan yang dibangun memudahkan akses
masyarakat ke dusun lain mamupun antar RT . Pemasangan penunjuk
arah memudahkan penduduk untuk mengetahui tempat-tempat penting di
dusun Jentir. Selain itu, pemasangan plang dilarang berburu diharapkan
dapat mengurangi kegiatan berburu liar dan melindungi rusa hutan dan
ayam hutan.
Administrasi : Pembuatan denah dusun
Dengan adanya denah dusun, memudahkan bagi pendatang ataupun tamu
karena dapat terbantu untuk menuju lokasi-lokasi yang ada di wilayah
dusun Jentir. Selain itu dari denah dusun yang dibuat, dapat diketahui
luas wilayah dusun Jentir yang merupakan wilayah area pertambangan
gamping, area persawahan dan area perumahan penduduk.

5.3 Peningkatan Sumber Daya Manusia


1. Bimbingan Belajar PAUD, SD dan SMP
Kegiatan Bimbingan Belajar ini dilakukan oleh mahasiswa KKN
terhadap siswa SD dan SMP di dusun Jentir. Hasil yang didapat adalah

48
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

anak-anak lebih memahami materi yang belum dimengerti, lebih berani


untuk bertanya, meningkatkan kreativitas, dan meningkatkan komunikasi
dengan orang lain.
2. Bimbingan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA)
TPA adalah salah satu wadah untuk anak-anak memperdalam ilmu
membaca Al-Quran. Kami berusaha untuk membantu warga dusun,
khususnya anak-anak yang berusia sekitar TK dan SD. Kegiatan
bimbingan pendidikan Al Quran menghasilkan generasi muda di dusun
Jentir menjadi lebih baik, meningkatkan tali silaturahmi, dan
meningkatkan akhlak yang mulia.
3. Pemutaran Film Edukasi dan Keagamaan
Kegitan ini memberikan hasil anak-anak dapat secara praktis mencontoh
nilai-nilai yang ada pada film edukasi yang ditonton, dengan
menerapkannnya pada kehidupan sehari-hari.
4. Sosialisasi Kestabilan Lereng dan Longsor
Kegiatan ini berdampak pada meningkatnya kewaspadaan masyarakat
setempat mengenai longsor dan bahayanya kegiatan penambangan tanpa
mengacu kaidah penambangan yang baik dan benar
5. Taman Bacaan
Pengadaan taman bacaan ini menjadikan anak-anak dusun jentir menjadi
gemar membaca dan diharapkan dapat meningkatkan wawasan anak-
anak dusun jentir sehingga meningkatkan kualitas sumber daya
masyarakat.

5.4 Kesehatan Masyarakat


1. Cek Kesehatan
Hasil dari kegiatan Cek kesehatan ini menjadikan warga mengetahui
kondisi kesehatannya, sehingga dapat memberikan tindakan untuk
meningkatkan kesehatan jasmani sekaligus mengatur pola hidup dan
makan sebagai kegiatan preventif agar lebih sehat.
2. Pemberdayaan Ibu-ibu PKK melalui Kegiatan Senam
Hasil dari kegiatan ini ibu ibu PKK bisa lebih bersemangat dalam
menjaga kebugaran, dan meningkatkan kesehatan ibu-ibu PKK. Serta
menambah variasi gerakan senam bagi ibu-ibu PKK.

49
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

3. Analisis Kualitas Air Sumur


Hasil dari kegiatan ini adalah dapat diketahui bahwa air sumur yang
berada di dusun Jentir memiliki PH 6,8 sehingga tergolong baik dan
layak untuk digunakan.

5.5 Sosial, Budaya, dan Ekonomi


1. Mengikuti Kegiatan Pengajian dan Tahlilan
Kegiatan ini semakin menguatkan tali silaturahmi antara mahasiswa
KKN dengan warga di dusun Jentir, sehingga hubungan yang terjalin
antara mahasiswa KKN dengan warga sekitar dusun Jentir menjadi
semakin baik.
2. Perlombaan Untuk Anak-Anak
Hasil dari kegiatan ini adalah semakin mengakrabkan antara mahasiswa
KKN dengan anak-anak di lingkungan dusun Jentir. Selain itu juga
meningkatkan jiwa kompetitif dan kreativitas dari anak-anak dusun
Jentir.
3. Malam Perpisahan
Merupakan kegiatan terakhir di dusun Jentir, mahasiswa KKN
menyampaikan permohonan pamit kepada kepala dusun dan warga
dusun Jentir, serta berdoa bersama agar kedepannya mahasiswa dapat
mencapai kesuksesan dan warga dusun Jentir juga semakin maju.

BAB VI
PENUTUP

`6.1 Kesimpulan
Dengan melihat keadaan yang terjadi di Dusun Jentir dapat kita tarik
kesimpulan bahwa Dusun Jentir masih memerlukan perhatian dari pemerintah

50
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

baik oleh pemerintah daerah maupun oleh pemerintah provinsi. Bidang yang
perlu diperhatikan diantaranya administrasi pemerintahan desa, bidang
pemberdayaan masyarakat dan perhatian pemerintah daerah mengenai sarana
prasarana terutama penerangan jalan yang baru di dusun tersebut,begitupun
dengan bidang-bidang lainnya yang memerlukan tindakan nyata dan
perhatian juga dari semua pihak.
Kehadiran mahasiswa KKN UPN Veteran Yogyakarta terasa cukup
membantu masyarakat maupun pihak kantor desa dalam upaya pemecahan
masalah masyarakat. Hal ini diharapkan akan membawa perubahan yang
membangun masyarakat menuju arah yang lebih baik, bukan saja untuk
masyarakat tetapi juga dalam rangka menjalankan Tri Dharma Perguruan
Tinggi, yang diharapkan mampu dirasakan oleh mahasiswa KKN sendiri.
Dari hasil inventarisasi bahan galian yang dilakukan di dusun Jentir dan
Jentir dapat disimpulkan bahwa potensi sumberdaya bahan galian yang ada di
daerah tersebut cukup potensial apabila ditambang, terutama untuk batuan
gamping, mengingat besarnya permintaan pasar akan kebutuhan bahan galian
tersebut, terutama dalam bidang proyek kontruksi, pertanian, dan sebagainya.
Namun, perlu dilakukan pengkajian secara mendalam sebelum melakukan
proses penambangan, terutama terkait masalah perizinan, K3, dan
Lingkungan. Hal yang perlu diperhatiakn bahwa bahan Tambang suatu saat
akan habis, sehingga masyarakat harus sudah mulai memikirkan apa yang
bisa dilakukan untuk mencari mata pencaharian lain dan resiko yang
ditimbulkan pasca penambangan.

6.2 Saran
Untuk semua pihak agar mampu memberikan perhatian dan memikirkan
pembanguan desa sebagai pangkal pembangunan nasional. Dan program
KKN harus terus dijalankan, melirik pada desa-desa yang tertinggal yang
sekiranya masih memerlukan perhatian dan upaya perubahan kearah yang
lebih baik.

51
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

Kepada pemerintahan, instansi-instansi terkait agar kiranya


memperhatikan aspirasi dari bawah kalangan masyarakat, mendukung
program-program yang berorientasi pada pembangunan desa, program KKN
salah satunya, dukungan yang diharapkan bukan hanya moril tetapi tindakan
nyata melalui upaya realisasi program dan aspirasi dari pemerintah untuk
kemajuan desa yang lebih baik lagi maupun bagi desa ataupun masyarakat
secara nyata.
Hasil inventarisasi ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan bagi
Pemerintah Pusat dan Daerah dalam pembangunan dan pemanfaatan
sumberdaya bahan galian, selain itu dapat digunakan sebagai acuan bagi
pengusaha industri pertambangan yang ada di daerah dusun Jentir.

52
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

DAFTAR PUSTAKA

KKN, Tim(2016), Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata UPN Veteran


Yogyakarta, Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat, Lembaga
penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat UPN Veteran
Yogyakarta.
Bemmelen, R W, Van (1949), First Regional Of Geology Indonesia
Basins Tectonism and Sedimentary, Possibility Of Indonesia
Geologist Indonesia.

53
KKN TEMATIK 62
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN
YOGYAKARTA
Jl. SWK 104 (Lingkar Utara) Condong Catur, Yogyakarta 55283

Lampiran

54
LAMPIRAN A

REKAPITULASI DANA PELAKSANAAN KKN UPN VETERANYOGYAKARTA

DUSUN JENTIR DESA SAMBIREJO KECAMATAN NGAWEN KABUPATEN GUNUNGKIDUL

Program Sumber Dana (ribuan rupiah)


No Swadaya
Sub Bidang Sektor Kegiatan Mhs KKN UPN Jumlah
Masyar
A. Sarana dan Lingkungan
1. Prasarana a. Pengadaan Papan Penunjuk
Arah dan Peringatan dilarang Rp 907.000,- - Rp 907.000,-
berburu

b. Perbaikan Jembatan - Rp. 10.400.000

c. Pengadaan taman bacaan :


Rp. 400.000
- Pembuatan Lemari
Rp. 10.000.000
- Pengadaaan Buku
. a. Pembuatan Denah Dusun Rp 38.000,- -
Administrasi Administrasi Rp 38.000,-

a. Bimbingan Belajar PAUD, SD -


Rp 30.000,- - Rp. 30.000,-
dan SMP

b. Bimbingan Belajar Taman -


Sumber - - -
Peningkatan Pendidikan Agama ( TPA )
2. Sumber Daya Daya
Manusia Manusia c. Pemutaran Film Edukasi dan -
-
Keagamaan

d. Taman Bacaan Rp 389.000,- - Rp 389.000,-

a. Cek Kesehatan -
Rp 102.000 - Rp 102.000,-
3. Kesehatan Kesehatan
Masyarakat b. Pemberdayaan Ibu-ibu
Rp 200.000,- - - Rp 200.000,-
PKK pkk melalui kegiatan senam

c. Analisis Kualitas Air Sumur -


- - -

4. Sosial, Ekonomi, Sosial, a. Pengajian dan Tahlilan


dan Budaya Ekonomi, dan
Budaya
b. Perlombaan Rp 150.000,- - Rp 150.000,-

c. Malam Perpisahan Rp 850.000,- - Rp 850.000,-

a. Biaya listrik dan air Rp 350.000,- - Rp 350.000,-

5. Lain-lain b. Biaya akomodasi Rp 225.000 - Rp 225.000,-

Rp
TOTAL PENGELUARAN Rp 13.641.000,- 300.000,- - Rp 13.641.000,-

Anda mungkin juga menyukai