Anda di halaman 1dari 103

LAPORAN KEGIATAN

PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN KOMUNITAS DAN KELUARGA


DI RW 05 KELURAHAN SIDUMULYO TIMUR KECAMATAN MARPOYAN
DAMAI KOTA PEKANBARU 27 APRIL – 31 MEI 2023

DISUSUN OLEH:

Sweeta Monica, S. Kep 21091004 Indria Syahfitri S. Kep 22091033


Lilis Romaito Hutajulu, S. Kep 22091008 Alpiansah, S. Kep 22091034
Faliatasya, S. Kep 22091012 Novita Pertiwi Putri, S. Kep 22091038
Nadila Khairiyah, S. Kep 22091018 Siti Nurasiah, S. Kep 22091048
Fadli Anggara S. Kep 22091030 Winda, S. Kep 22091057
Tengku Atika Rahmanisa, S. Kep 22091058

PEMBIMBING
Ns. Raju Nitrigo, S. Kep., M. Epid

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS KESEHATAN


UNIVERSITAS HANG TUAH PEKANBARU
PEKANBARU
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang melimpahkan karunianya kepada kelompok,
sehingga kelompok dapat menyelesaikanlaporan kegiatan keperawatan komunitas di Wilayah
RW 05 Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru-Riau. Menyelesaikan
laporan ini penulis bnayak mendapatkan bantuan baik bersifat bimbingan, maupun petunjuk,
untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Camat Marpoyan Damai Bapak Fauzan, S.STP., M.Si. yang telah memberikan
kesempatan untuk mahasiswa praktik profesi keperawatan komunitas di kelurahan
perhentian marpoyan
2. Ibu Media Nova, S. Sos., M. Si sebagai Lurah Sidomulyo Timur beserta staf yang telah
banyak memberi bantuan kepada mahasiswa selama Praktik Profesi Keperawatan
Komunitas dan Keluarga di wilayah kerja RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
3. Kepala Puskesmas Simpang Tiga beserta staf yang telah banyak membantu dalam
pelaksanaan kegiatan praktik profesi keperawatan komunitas
4. Bapak Novis Nazar selaku ketua RW 05 dan ketua RT 01, RT 02, dan RT 03 yang telah
memberikan kesempatan, dorongan, dan saran-saran yang bermanfaat selama kami praktik
di wilayah RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
5. Ibu Ns. Eka Wisanti, M.Kep., Sp.Kep.Kom selaku koordinator keperawatan komunitas dan
keluarga
6. Bapak Ns. Raju Nitrigo, S. Kep., M. Epid dan Mike Ayu Wulandari, M. Kep selaku
preseptor Klinik RW 05 Kel. Sidomulyo Timur
7. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu

Laporan ini dibuat semaksimal penulis, namun penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam penyusunan laporan ini untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca dan sifatnya membangun. Akhirnya penulis mengucapkan
terimakasih atas sumbangan pemikiran yang telah diberikan, semoga laporan ini membawa
manfaat bagi kita semua

Pekanbaru, 06 Mei 2023

Kelompok 5

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................... i


DAFTAR ISI` ........................................................................................................................ i

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................


1.1 Latar Belakang ...................................................................................................................
1.2 Tujuan Penulisan ................................................................................................................

BAB II TINJAUAN TEORI


2.1 Konsep Keperawatan Komunitas .......................................................................................
2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas .........................................................................

BAB III APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS, PERENCANAAN,


IMPLEMENTASI, EVALUASI, DAN RTL DI RW 05 KELURAHAN SIDOMULYO
TIMUR KECAMATANMARPOYAN DAMAI .................................................................
3.1 Tahap Persiapan ................................................................................................................
3.2 Pelaksanaan Kegiatan .......................................................................................................
3.2.1 Data Windsheild Survey ..................................................................................................
3.2.2 Data Hasil Wawancara ....................................................................................................
3.2.3 Data Kuesioner
3.3 Analisa Data .......................................................................................................................
3.4 Prioritas Masalah ...............................................................................................................
3.5 Planning of Actions ............................................................................................................

BAB IV PENUTUP ................................................................................................................


4.1 Kesimpulan ........................................................................................................................
4.2 Saran ..................................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa, sosial dan spiritual yang
memungkinkan seseorang untuk melangsungkan hidup yang produktif. Kesehatan merupakan
salah satu faktor yang sangat menentukankualitas sumber daya manusia, disamping juga
merupakan karunia Tuhanyang perlu disyukuri. Oleh karena itu kesehatan perlu dipelihara
danditingkatkan serta dilindungi dari ancaman yang merugikan. Derajat kesehatan dipengaruhi
oleh banyak fakor yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan keturunan. Faktor
lingkungan termasuk keadaan pemukiman atau perumahan, tempat kerja, sekolah, tempat
umum, air, udara, teknologi, keadaan sosial, pendidikan dan ekonomi, sedangkan perilaku
tergambar dalam kebiasaan sehari-hari seperti pola makan, kebersihan keluarga dan gaya
hidup. Pelayanan kesehatan mencakup sarana kesehatan, program kesehatan, dan tenaga
kesehatan (Mubarak, 2015).

Salah satu pelayanan kesehatan yang memberikan kontribuasi penting


dalam peningkatan derajat kesehatan adalah keperawatan yang berwenang memberikan asuha
n keperawatan pada komunitas. Komunitasdipandang sebagai target pelayanan kesehatan
sehingga diperlukan suatukerja sama yang melibatkan secara aktif masyarakat untuk
mencapai peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Asuhan
keperawatankomunitas bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatanmasyarakat
serta peran serta masyarakat dalam melakukan upaya preventif, promotif dan mempertahankan
kesehatannya. Praktik dilaksanakan secara komprehensif dan umum, tidak hanya terbatas pada
usia kelompok tertentu atau diagnosa tertentu. Tanggung jawab yang dominan adalah terhadap
komunitas secara keseluruhan dan pelayanan diberikan secara langsung, berkelanjutan dan
tidak episodik yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat luas
(Mahyuddin, 2016).

Tujuan keperawatan komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan


masyarakat melalui upaya pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap
individu, keluarga dankelompok dalam konteks komunitas, kedua perhatian langsung
terhadapkesehatan seluruh masyarakat (Health General community) danmempertimbangkan
bagaimana masalah atau issue kesehatan yang dapat mempengaruhi keluarga, individu dan
kelompok. Dan selanjutnya secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok dan
1
masyarakatmempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi masalah kesehatan yangdialami,
menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalahtersebut, merumuskan serta
memecahkan, menanggulangi masalah kesehatanyang dihadapi, mengevaluasi sejauh mana
pemecahan masalah yang dihadapi yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam
memeliharakesehatan secara mandiri (Mubarak, 2015)

Praktek keperawatan komunitas yang dilaksanakan oleh mahasiswa-mahasiswi


Program Pendidikan Profesi Ners Universitas Hang Tuah Pekanbaru menggunakan konsep
Neuman. Pengkajian terdiri dari dua bagian utama yaitu inti komunitas (core) dan delapan sub
sistem yang melingkupinya, baik garis pertahanan maupun resistensi, stressor maupun
derajat reaksi.Core atau inti menggambarkan masyarakat yang membentuk komunitas. Yang
termasuk kedalam Core dalah demografi, nilai dan kepercayaan serta sejarah dari masyarakat.
Sebagai anggota masyarakat, penduduk setempat dipengaruhi oleh delapan subsistem
komunitas, dan sebaliknya. Delapan subsistem initerdiri atas lingkungan, pendidikan,
keamanan dan transportasi, politik dan pemerintahan, pelayanan kesehatan dan sosial,
komunikasi, ekonomi, dan rekreasi yang terdapat dimasyarakat tersebut (Mc Farlane, 2016).

Pada tanggal 27 April 2023 Sampai 4 Mei 2023 kelompok telah melakukan pengambilan data
melalui kuesioner, wawancara, observasi, dan windshield survey. Pengkajian tersebut bertujuan
untuk mengetahui gambaran kesehatan di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan
Marpoyan Damai, Setelah dilakukan pengkajian didapatkan beberapa masalah antara lain
Kesiapan peningkatan manajemen kesehatan pada lansia di RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kecamatan Marpoyan Damai, ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan lingkungan fisik
di wilayah RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai, prilaku
kesehatan cenderung beresiko pada kelompok pasangan usia subur di wilayah kerja RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai. Kegiatan LKMM 1 yang di
lakukan membahas beberapa masalah kesehatan di wilayah RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kec. Marpoyan Damai yang sebelumnya telah di dapat, Untuk mengatasi beberapa
masalah yang telah didapatkan, dibentuk program RW siaga yang beranggotakan dari
masyarakat RW 05 yang bertujuan untuk bersama-sama mengatasi masalah kesehatan di
lingkungan RW 05 kelurahan Sidomulyo Timur

2
1.2 Tujuan Penulisan
1.2.1 Tujuan Umum
Mendeskripsikan pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas di Lingkungan RW 05
Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru-Riau Melalui pendekatan Proses
keperawatan komunitas tahun 2023.

1.2.2 Tujuan Khusus


1. Mengumpulkan data bedasarkan pengkajian di Lingkungan RW 05 Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru-Riau.
2. Menyusun diagnosa keperawatan komunitas di Lingkungan RW 05 Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru-Riau.
3. Menyusun perencanaan keperawatan komunitas di Lingkungan RW 05 Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru-Riau.
4. Melakukan implementasi keperawatan komunitas di Lingkungan RW 05 Sidomulyo
Timur Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru-Riau.
5. Melakukan evaluasi terhadap semua kegiatan yang telah dilakukanterhadap masyarakat di
Lingkungan RW 05 Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru-Riau.
6. Menyusun rencana tindak lanjut untuk program-program dan kegiatanyang telah dilakukan
di Lingkungan RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur.

3
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Keperawatan Komunitas


2.1.1 Kebijakan pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia dan perkembangan
kesehatan komunitas
Undang Undang Dasar 1945 dan Konstitusi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta Undang-
Undang No. 32 Tahun 1992 tentang kesehatan, menetapkan bahwa kesehatan adalah hak asasi
manusia yang merupakan hak fundamental setiap warga. Dalam Undang-Undang No.17 Tahun
2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) juga dinyatakan bahwa
dalam rangka mewujudkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing,
maka kesehatan bersama-sama dengan pendidikan dan peningkatan daya beli
keluarga/masyarakat adalah tiga pilar utama untuk meningkatkan kualitas SDM dan Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia.

SDM yang berkualitas merupakan subjek sekaligus objek pembangunan. Kualitas SDM
menjadi semakin baik ditandai dengan meningkatnya nilai IPM Indonesia dari 0,586 pada tahun
2000 menjadi 0,728. Meskipun derajat kesehatan masyarakat telah dapat ditingkatkan, namun
derajat kesehatan di Indonesia masih belum memadai.

Pembangunan kesehatan merupakan investasi dalam meningkatkan kualitas SDM, yang pada
hakikatnya merupakan upaya yang dilaksanakan oleh semua komponen Bangsa Indonesia yang
bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi
bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.

Sistem perencanaan pembangunan nasional (SPPN) mengamanatkan bahwa setiap kementerian


perlu menyusun Rencana Strategis (Renstra). Kementerian kesehatan menuangkan hal tersebut
dalam Program Indonesia Sehat 2025. Dalam Indonesia Sehat 2025, lingkungan strategis
pembangunan kesehatan yang diharapkan adalah lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya
keadaan sehat jasmani, rohani maupun sosial, yaitu lingkungan yang bebas dari kerawanan
sosial budaya dan polusi, tersedianya air minum dan sarana sanitasi lingkungan yang memadai,
perumahan dan pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang berwawasan kesehatan,
serta terwujudnya kehidupan masyarakat yang memiliki solidaritas sosial dengan memelihara
nilai-nilai budaya bangsa.

4
Perilaku masyarakat yang diharapkan dalam Indonesia Sehat 2025 adalah perilaku yang bersifat
proaktif untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah risiko terjadinya penyakit,
melindungi diri dari ancaman penyakit dan masalah kesehatan lainnya, sadar hukum, serta
berpartisipasi aktif dalam gerakan kesehatan masyarakat, termasuk menyelenggarakan
masyarakat sehat dan aman (Depkes RI, 2009).

Selain itu, dalam Indonesia Sehat 2025 diharapkan masyarakat memiliki kemampuan
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu dan juga memperoleh jaminan kesehatan, yaitu
masyarakat mendapatkan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatannya.
Pelayanan kesehatan bermutu yang dimaksud adalah pelayanan kesehatan termasuk pelayanan
kesehatan dalam keadaan darurat dan bencana, pelayanan kesehatan yang memenuhi kebutuhan
masyarakat serta diselenggarakan sesuai dengan standardan etika profesi.

2.1.2 Konsep Komunitas


a. Definisi komunitas
Komunitas merupakan kelompok social dari berbagai organism dengan bermacam-macam
lingkungan, pada dasarnya mempunyai habitat serta ketertarikan atau kesukaan yang sama.
Di dalam komunitas individu-individu di dalamnya mempunyai kepercayaan, kebutuhan
resiko, sumber daya, preferensi dan berbagai hal yang serupa atau sama (Hermawan, 2016).
b. Fungsi komunitas
1) Produksi, distribusi, dan konsumsi
Kemampuan memenuhi dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi para anggota.
Biasanya dicerminkan dengan keterlibatan masyarakat dalam kegiatan perdagangan dan
industri yang dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sendiri.
2) Sosialisasi
Kemampuan meneruskan nilai-nilai sosial, moral, budaya, pengetahuan, dan
keterampilan kepada para anggota.
3) Kontrol sosial
Kemampuan memelihara berbagai ketentuan, peraturan serta norma masyarakat.
4) Partisipasi
Cara masyarakat berperan serta dalam memuaskan para anggota melalui berbagai
organisasi masyarakat.

5
5) Dukungan bersama
Kemampuan masyarakat melaksanakan upaya khusus yang diperlukan oleh para
anggota terutama dalam keadaan darurat, dapat berupa bantuan keluarga untuk para
anggota keluarga.
c. Pengaruh Komunitas Terhadap Kesehatan
Fungsi komunitas yang tidak sempurna dapat menimbulkan berbagai masalah, baik
terhadap individu maupun terhadap komunitas secara keseluruhan. Masalah yang bisa
timbul seperti:
1) Gangguan pada fungsi produksi, distribusi dan konsumsi pangan, misalnya
menimbulkan kekurangan gizi
2) Gangguan pada fungsi dukungan bersama pada lansia, misalnya dapat memperberat
berbagai penyakit lansia
3) Gangguan pada fungsi sosialisasi nilai-nilai moral, misalnya dapat menimbulkan
penyakit seksual.

2.1.3 Konsep Pemberdayaan Masyarakat Dan Peran Serta Masyarakat


Masyarakat memiliki peran penting dalam memelihara kesehatan pribadi, keluarga, dan lingkungan.
Selain itu, masyarakat juga terlibat aktif dalam perencanaan program kesehatan hingga melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan program tersebut. Peran serta masyarakat merupakan
keikutsertaan seluruh anggota masyarakat dalam memecahkan suatu permasalahan masyarakat
tersebut. Dalam hal ini, masyarakat sendirilah yang aktif memikirkan, merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasikan program-program kesehatan masyarakat (Notoatmodjo, 2017).

Salah satu proses pendekatan keperawatan komunitas adalah pemberdayaan masyarakat.


Pemberdayaan atau empowerment merupakan suatu kegiatan keperawatan komunitas dengan
melibatkan masyarakat secara aktif untuk menyelesaikan masalah yang ada di komunitas (IPKKI,
2017). Proses pemberdayaan masyarakat memiliki tahapan yang meliputi:
a. Tahap persiapan (engangement)
Pada tahap ini dilakukan persiapan awal atau entry poin proses pemberdayaan yang meliputi
persiapan SDM, sarana, serta lingkungan.
b. Tahap pengkajian (assessment)
Pengkajian dapat dilakukan terhadap individu atau kelompok masyarakat dengan menggunakan
metode focus group discussion, curah pendapat, atau nominal group process.

6
c. Tahap perencanaan kegiatan (designing)
Perawat komunitas melakukan proses penyusunan perencanaan program pemberdayaan
masyarakat pada tahap ini.
d. Tahap implementasi (pelaksanaan program)
Tahap ini merupakan tahap pelaksanaan program pemberdayaan masyarakat yang dilandasi
kerja sama yang baik antara perawat dan masyarakat maupun antar masyarakat.
e. Tahap evaluasi
Evaluasi dilakukan sebagai proses pengawasan dari masyarakat dan perawat terhadap program
yang sedang dijalankan.
f. Tahap terminasi
Pada tahap terakhir ini terjadi ‘pemutusan’ hubungan secara formal dengan komunitas karena
masyarakat telah mampu secara mandiri atau telah mencapai waktu yang ditetapkan sebelumnya.

2.1.4 Keperawatan Komunitas


a. Definisi
Keperawatan komunitas merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan dan praktik
kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan serta memelihara kesehatan
penduduk. Sasaran dari keperawatan kesehatan komunitas adalah individu yaitu balita gizi
buruk, ibu hamil resiko tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular. Sasaran keluarga
yaitu keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan dan prioritas. Sasaran
kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai masalah
kesehatan atau perawatan (Ratih Dwi Ariani, 2015).
b. Tujuan Keperawatan Komunitas
Tujuan keperawatan komunitas adalah mempertahankan system klien dalam keadaan stabil
melalui upaya prevensi primer, sekunder, dan tersier (IPKKI, 2017).
1) Prevensi Primer
Prevensi ini ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang
sehat. Adapun bentuk tindakannya dengan melakukan promosi kesehatan dan
perlindungan spesifik agar terhindar dari masalah penyakit.
2) Prevensi Sekunder
Prevensi sekunder ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat
yang berisiko mengalami masalah kesehatan.
3) Prevensi Tersier

7
Prevensi tersier ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat pada
masa pemulihan setelah mengalami masalah kesehatan
c. Sasaran Keperawatan Komunitas
1) Sasaran Individu
Sasaran prioritas individun adalah balita gizi buruk, ibu hamil risiko tinggi, usia lanjut,
penderita penyakit menular (TB paru, Kusta malaria, demam berdarah, diare, ISPA/
Pneumonia) dan penderita penyakit degeneratif.
2) Sasaran Keluarga
Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap masalah kesehatan
(vulnerable group) atau resiko tinggi (high risk group) dengan prioritas.
3) Sasaran Kelompok
Sasaran kelompok adalah kelompok masyarakat khusus yang rentan terhadap
timbulnya masalah kesehatan baik yang terikat maupun tidak terikat dalam suatu
institusi.
d. Peran dan fungsi perawat komunitas
1) Care provider, memberikan asuhan keperawatan pada klien berdasarkan tahapan
proseskeperawatan;
2) Educator, memberikan pendidikan kesehatan bagiklien;
3) Counselor, membantu klien dalam mengidentifikasi suatu masalah dan bersama dengan
klien mencari solusi terhadap masalahtersebut;
4) Role model, menunjukkan suatu perilaku yang dapat dipelajari oleh masyarakat dalam
upaya meningkatkan derajatkesehatan;
5) Advocate , melindungi dan membela kepentingan klien melalui tahapan menentukan
kebutuhan advokasi, menetapkan jalan masuk yang sesuai untuk membela, memperoleh
fakta terkait dengan situasi, menyampaikan kasus klien terhadap pengambil keputusan,dan
mempersiapkan klien untuk mampu mandiri;
6) Case manager, mengelola kasus dikomunitasyangdimulaidengan mengidentifikasi
kebutuhan kesehatan, membuat rencana perawatan, mengawasi pelaksanaan, dan
melakukanevaluasi;
7) Collaborator, berkomunikasi dengan anggota tim kesehatan lain, berpartisipasi dan
bekerjasama dalam mengambil keputusan serta menyelesaikan masalah klien
8) Case finder, menemukan kasus di masyarakat dengan mengembangkan tanda gejala
kesehatanterkait kondisi dan faktor yang berkontribusi, menggunakan proses diagnostik

8
untuk mengidentifikasi potensial kasus penyakit atau kondisi kesehatan lain, serta
menyediakan follow up care untuk identifikasikasus;
9) Change agent and leader, sebagai perubah perawat mengidentifikasikekuatan penggerak
dan penghambat pelaksanaan situasi untuk berubah, membantu pencairan dan
menimbulkan motivasi untuk berubah, membantu pelaksanaan perubahan, dan membantu
kelompok menginternalisasikan perubahan. Sedangkan, sebagai pemimpin perawat
mengidentifikasi kebutuhan tindakan, mengkaji situasi dan menetapkan gaya kepemimpinan,
memotivasi untuk mengambil tindakan, mengkoordinir aktifitas kelompok dalam
perencanaan dan pelaksanaan tindakan, membantu dalam mengevaluasi efektifitas tindakan,
serta memfasilitasi adaptasi anggotakelompok;
10) Researcher, mereview hasil riset secara kritis, mengaplikasikan hasil riset dalam
praktik, identifikasi masalah riset, merancang dan menyelenggarakan riset
keperawatan,mengumpulkan data dan melakukan riset dalam pengembangan ilmu
keperawatan komunitas.

2.2 Konsep Asuhan Keperawatan Komunitas


Asuhan keperawatan komunitas merupakan suatu bentuk pelayanan keperawatan professional
yang merupakan bagian integral dari proses keperawatan yang berdasarkan pada ilmu
keperawatan, yang ditujukan langsung kepada masyarakat dengan menekankan pada kelompok
risiko tinggi dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal melalui upaya
peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, serta pengobatan dan rehabilitasi. Proses asuhan
keperawatan komunitas merupakan metode asuhan yang bersifat alamiah, sistemis, dinamis,
kontinyu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien
individu, keluarga, serta kelompok melalui beberapa tahapan, yakni (Stanhope & Lancaster,
2016):

2.2.1 Pengkajian
Pengkajian komunitas merupakan proses pengumpulan data yang dilakukan untuk
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat (Anderson
&MC. Farlane, 2011). Dalam tahap pengkajian ini, ada empat kegiatan yang dilakukan, yakni
(Kholifah & Widagdo, 2016):
a. Pengumpulan data
1) Tipe data

9
Data dapat berupa subjektif yang dikaitkan sebagai keluhan atau data objektif yang
dikaitkan dengan tanda-tanda yang dapat dideteksi dengan pengamatan, dan dapat
diukur dengan menggunakan standar.
2) Sumber data
Data yang dikumpulkan dapat berupa data primer atau data sekunder. Dari sumber data,
kita dapat mengetahui apakah data yang dikumpulkan berupa data primer atau data
sekunder. Untuk mengumpulkan data primer komunitas, dapat dilakukan dengan cara
survai epidemiologi, pengamatan epidemiologi, dan penyaringan, sedangkan
pengumpulan data sekunder, sumber datanya dapat berupa seperti berikut:
3) Sarana pelayanan kesehatan, misalnya rumah sakit, puskesmas, atau balai pengobatan.
a) Instansi yang berhubungan dengan kesehatan, misalnya Kementerian Kesehatan,
Dinas Kesehatan, dan Biro Pusat Statistik.
b) Absensi, sekolah, industri, dan perusahaan.
c) Secara internasional, data dapat diperoleh dari WHO, seperti Population and vital
Statistics report, population bulletin, dan sebagainya.
d) Metode pengumpulan data
- Wawancara
Kegiatan ini merupakan proses interaksi atau komunikasi langsung antara
pewawancara dengan penduduk. Data yang dikumpulkan bersifat fakta,
misalnya umur, pendidikan, pekerjaan, penyakit yang pernah diderita. Kedua
adalah sikap, misalnya sikap terhadap pembuatan jamban keluarga, atau keluarga
berencana. Ketiga adalah pendapat, misalnya pendapat tentang pelayanan
kesehatan yang dilakukan oleh perawat di Puskesmas. Keempat adalah
keinginan, misalnya pelayanan kesehatan yang diinginkan. Terakhir adalah
pengalaman, misalnya pengalaman waktu terjadi wabah kolera yang melanda
daerah mereka.
- Angket
Teknik lain dalam pengumpulan data adalah melalui angket. Pada angket,
jawaban diisi oleh penduduk sesuai dengan daftar yang diterima, sedangkan pada
wawancara, jawaban penduduk diisi oleh pewawancara.

- Observasi

10
Observasi merupakan salah teknik pengumpulan data yang menggunakan
pertolongan indera mata.
- Pemeriksaan
Pengumpulan data dapat dilakukan dengan teknik pemeriksaan. Pemeriksaan
yang dilakukan dapat berupa pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan radiologis. Pemeriksaan dapat dilakukan hanya sekali atau
berulang-ulang tergantung pada tujuan. Waktu dan frekuensi pemeriksaan ini
harus ditentukan pada waktu perencanaan sesuai dengan perkiraan timbulnya
insiden. Tempat pemeriksaan dapat dilakukan di lapangan atau sarana pelayanan
kesehatan.
4) Pengorganisasian data
a) Data inti
Data komunitas ini merupakan data yang dikumpulkan dalam inti komunitas yang
meliputi:
- Sejarah atau riwayat (riwayat daerah dan perubahan daerah)
- Demografi (usia, karakteristik jenis kelamin, distribusi ras dan distribusi etnis)
- Tipe keluarga (keluarga/bukan keluarga, kelompok)
- Status perkawinan (kawin, janda/duda, single)
- Statistik vital (kelahiran, kematian kelompok usia, dan penyebab kematian)
- Nilai-nilai dan keyakinan
- Agama.
b) Subsistem
Data subsistem komunitas yang perlu dikumpulkan dalam pengkajian komunitas
sebagai berikut:
- Lingkungan fisik
Sama seperti pemeriksaan fisik klien individu, di komunitas juga dilakukan
pemeriksaan fisik lingkungan komunitas. Panca indera yang digunakan dalam
pengkajian fisik adalah inspeksi, auskultasi, tanda-tanda vital, review sistem, dan
pemeriksaan laboratorium. Seperti berikut ini:
➢ Inspeksi :Pemeriksaan dengan menggunakan semua organ-organ indera dan
dilakukan secara survei yakni berjalan di masyarakat atau mikro-pengkajian
terhadap perumahan, ruang terbuka, batas-batas, layanan transportasi pusat,

11
pasar, tempat bertemu orang-orang di jalan, tanda-tanda pembusukan, etnis,
agama, kesehatan dan morbiditas, serta media politik.
➢ Auskultasi: Mendengarkan warga masyarakat tentang lingkungan fisik.
Tanda-tanda vital dengan mengamati iklim, medan, serta batas alam, seperti
sungai dan bukitbukit. Sumber daya masyarakat dengan mencari tanda-
tanda kehidupan, seperti pengumuman, poster, perumahan dan bangunan
baru. Sistem review, arsitektur, bahan bangunan yang digunakan, air, pipa,
sanitasi, jendela, dan sebagainya. Juga fasilitas bisnis dan rumah ibadah
(masjid, gereja dan vihara, dan sebagainya).
➢ Pemeriksaan laboratorium: Data sensus atau studi perencanaan untuk
proses mapping masyarakat, yang berarti untuk mengumpulkan dan
mengevaluasi data atau informasi tentang status kesehatan komunitas yang
dibutuhkan sebagai dasar dalam perencanaan.
- Pelayanan kesehatan dan social
Pelayanan kesehatan dan sosial perlu dikaji di komunitas, yaitu Puskesmas,
klinik, rumah sakit, pengobatan tradisional, agen pelayanan kesehatan di rumah,
pusat emergensi, rumah perawatan, fasilitas pelayanan sosial, pelayanan
kesehatan mental, apakah ada yang mengalami sakit akut atau kronis.
- Ekonomi
Data yang perlu dikumpulkan terkait dengan ekonomi adalah, karakteristik
keuangan keluarga dan individu, status pekerja, kategori pekerjaan dan jumlah
penduduk yang tidak bekerja, lokasi industri, pasar, dan pusat bisnis.
- Transportasi dan keamanan
Data yang perlu dikumpulkan terkait dengan transportasi dan keamanan adalah:
alat transportasi penduduk datang dan ke luar wilayah, transportasi umum (bus,
taksi, angkot, dan sebagainya serta transportasi privat (sumber transportasi atau
transpor untuk penyandang cacat). Layanan perlindungan kebakaran, polisi,
sanitasi, dan kualitas udara.
- Politik dan pemerintahan
Data yang perlu dikumpulkan meliputi data pemerintahan (RT, RW,
desa/kelurahan, kecamatan, dan sebagainya), kelompok pelayanan masyarakat
(posyandu, PKK, karang taruna, posbindu, poskesdes, panti, dan sebagainya)

12
serta data politik, yaitu kegiatan politik yang ada di wilayah tersebut serta peran
peserta partai politik dalam pelayanan kesehatan.
- Komunikasi
Data yang dikumpulkan terkait dengan komunikasi dapat dikelompokkan
menjadi dua, yaitu komunikasi formal yang meliputi surat kabar, radio dan
televisi, telepon, internet, dan hotline, serta komunikasi informal yang meliputi
papan pengumuman, poster, brosur, halo-halo, dan sebagainya.
- Pendidikan
Data yang terkait dengan pendidikan meliputi, sekolah yang ada di komunitas,
tipe pendidikan, perpustakaan, pendidikan khusus, pelayanan kesehatan di
sekolah, program makan siang di sekolah, dan akses pendidikan yang lebih
tinggi.
- Rekreasi
Data yang perlu dikumpulkan terkait dengan rekreasi yang meliputi, taman, area
bermain, perpustakaan, rekreasi umum dan privat, serta fasilitas khusus.
c) Persepsi
- Tempat tinggal yang meliputi bagaimana perasaan masyarakat tentang
komunitasnya, apa yang menjadi kekuatan mereka, permasalahan, tanyakan pada
masyarakat dalam kelompok yang berbeda (misalnya, lansia, remaja, pekerja,
profesional, ibu rumah tangga, dan sebagainya).
- Persepsi umum yang meliputi pernyataan umum tentang kesehatan dari
komunitas, apa yang menjadi kekuatan, apa masalahnya atau potensial masalah
yang dapat diidentifikasi.
d) Validasi data
Informasi yang dikumpulkan selama tahap pengkajian harus lengkap, faktual dan
akurat, sebab diagnosa keperawatan dan intervensi keperawatan didasarkan
informasi ini. Validasi merupakan verifikasi data untuk mengkonfirmasi bahwa data
tersebut akurat dan faktual. Validasi data sangat membantu perawat dalam
melaksanakan tugas, meyakinkan bahwa informasi pengkajian sudah lengkap, serta
data subjektif dan objektif dapat diterima.
e) Analisis komunitas
Dalam melakukan analisis komunitas ada beberapa tahap yang perlu dilakukan, yaitu
kategorisasi, ringkasan, perbandingan, dan kesimpulan.

13
- Kategorisasi : Data dapat dikategorikan dalam berbagai cara. Pengkategorian
data pengkajian komunitas secara tradisional adalah sebagai berikut:
➢ Karakteristik demografi (ukuran keluarga, usia, jenis kelamin, etnis, dan
kelompok ras).
➢ Karakteristik geografik (batas wilayah, jumlah dan besarnya kepala
keluarga, ruang publik, serta jalan).
➢ Karakteristik sosial ekonomi (pekerjaan dan kategori pekerjaan, tingkat
pendidikan, dan sewa atau pola kepemilikan rumah).
➢ Sumber dan pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik,
Pusat Kesehatan Mental, dan sebagainya).
- Ringkasan : Setelah melakukan kategorisasi data, maka tugas berikutnya adalah
meringkas data dalam setiap kategori. Pernyataan ringkasan disajikan dalam
bentuk ukuran, seperti jumlah, bagan, dan grafik.
- Perbandingan : Tugas berikut adalah analisis data yang meliputi identifikasi
kesenjangan data, dan ketidaksesuaian. Data pembanding sangat diperlukan
untuk menetapkan pola atau kecenderungan yang ada atau jika tidak benar dan
perlu revalidasi yang membutuhkan data asli. Perbedaan data dapat saja terjadi,
karena kesalahan pencatatan data.
- Membuat kesimpulan : Setelah data yang dikumpulkan dibuat kategori,
ringkasan, dan dibandingkan, maka tahap akhir adalah membuat kesimpulan
secara logika dari peristiwa, yang kemudian dibuatkan pernyataan diagnosa
keperawatan komunitas.
- Pendokumentasian data: Untuk melengkapi tahap pengkajian, perawat perlu
mencatat data klien. Dokumentasi secara akurat sangat penting dan dapat
meliputi semua data yang dikumpulkan tentang status kesehatan klien
(komunitas). Data yang dikumpulkan merupakan kondisi yang benarbenar yang
faktual bukan interpretasi dari perawat.

2.2.2 Diagnosa Keperawatan


Diagnosis adalah suatu pernyataan tentang sintesis analisis data. Diagnosis keperawatan adalah
respon manusia terhadap masalah kesehatan aktual atau risiko dan potensial, serta perawat
diberi kewenangan untuk mengatasi. Ada tiga bagian diagnosis keperawatan berikut ini:
a. Menggambarkan masalah, respon, atau keadaan.
b. Identifikasi faktor etiologi berkaitan dengan masalah.
14
c. Tanda dan gejala yang merupakan karakteristik masalah.
Diagnosa keperawatan dibagi menjadi beberapa jenis, diantaranya sebagai berikut :
a. Sehat/wellness/potensial : Komunitas mempunyai potensi untuk ditingkatkan, belum ada data
maladaptif atau paparan masalah kesehatan.
b. Ancaman/risiko : Belum terdapat pemaparan masalah kesehatan, namun sudah ditemukan
beberapa data maladaptif yang memungkinkan timbulnya masalah atau gangguan.
c. Nyata/actual : Gangguan atau masalah kesehatan sudah timbul didukung dengan beberapa
datamaladaptif.

2.2.3 Perencanaan
a. Memprioritaskan Diagnosis Komunitas
Perawat tidak bisa melakukan penyelesaian terhadap seluruh diagnosis keperawatan yang
telah diidentifikasi. Hal ini disebabkan karena keterbatasan sumber daya yang ada (tenaga,
dana dan waktu). Untuk itu perlu menetapkan metode dalam memprioritaskan diagnosis
keperawatan komunitas.
Dalam menetapkan prioritas diagnosis keperawatan komunitas perlu melibatkan
masyarakat atau komunitas dalam suatu pertemuan musyawarah masyarakat. Masyarakat
atau komunitas akan memprioritaskan masalah yang ada dengan bimbingan atau arahan
perawat kesehatan komunitas. Masyarakat atau komunitas dalam musyawarah tersebut
dapat memprioritaskan masalah tersebut dengan menggunakan scoring. Adapun aspek
yang disekor (diberi nilai) meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Kesadaran masyarakat akan masalah
2) Motivasi masyarakat untuk menyelesaikan masalah
3) Kemampuan perawat dalam memengaruhi penyelesaian masalah
4) Ketersediaan ahli/pihak terkait terhadap solusi masalah
5) Beratnya Konsekuensi jika masalah tidak terselesaikan
6) Mempercepat penyelesaian masalah dengan resolusi yang dapat dicapai
b. Menetapkan Sasaran
Setelah menetapkan prioritas masalah kesehatan, maka langkah selanjutnya adalah
menetapkan sasaran. Sasaran merupakan hasil yang diharapkan. Dalam pelayanan
kesehatan sasaran adalah pernyataan situasi ke depan, kondisi, atau status jangka panjang,
dan belum bisa diukur. Berikut ini adalah contoh dari penulisan sasaran:
1) Meningkatkan cakupan imunisasi pada bayi.
2) Memperbaiki komunikasi antara orang tua dan guru.
15
3) Meningkatkan proporsi individu yang memiliki tekanan darah.
4) Menurunkan kejadian penyakit kardiovaskuler.
c. Menetapkan Tujuan
Tujuan adalah suatu pernyataan hasil yang diharapkan dapat diukur, dibatasi waktu, dan
berorientasi pada kegiatan. Berikut ini merupakan karakteristik dalam penulisan tujuan:
1) Menggunakan kata kerja.
2) Menggambarkan tingkah laku akhir.
3) Menggambarkan kualitas penampilan.
4) Menggambarkan kuantitas penampilan.
5) Menggambarkan bagaimana penampilan diukur.
6) Berhubungan dengan sasaran (goal).
7) Adanya batasan waktu.
d. Menetapkan Rencana Intervensi
Dalam menetapkan rencana intervensi keperawatan kesehatan komunitas, maka harus
mencakup:
1) Hal apa yang akan dilakukan
2) Waktu atau kapan melakukannya
3) Jumlah
4) Target atau siapa yang menjadi sasaran
5) Tempat atau lokasi
Hal yang perlu diperhatikan saat menetapkan rencana intervensi meliputi:
1) Program pemerintah terkai dengan masalah kesehatan yang ada
2) Kondisi atau situasi yang ada
3) Sumber daya yang ada di dalam dan di luar komunitas
4) Program yang lalu yang pernah dijalankan
5) Menekankan pada pemberdayaan masyarakat
6) Penggunaan teknologi tepat guna
7) Mengedepankan uoaya promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan
rehabilitatif

2.2.5 Implementasi
Implementasi merupakan tahap kegiatan setelah perencanaan kegiatan keperawatan komunitas
dalam proses keperawatan komunitas. Fokus pada tahap implementasi adalah bagaimana
mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, tetapi yang sangat penting
16
dalam implementasi keperawatan kesehatan komunitas adalah melakukan tindakan-tindakan
berupa promosi kesehatan, memelihara kesehatan atau mengatasi kondisi tidak sehat,
mencegah penyakit, dan dampak pemulihan. Tahap implementasi keperawatan komunitas
memiliki beberapa strategi yakni proses kelompok, promosi kesehatan, pemberdayaan
masyarakat, dan kemitraan (partnership).

2.2.6 Evaluasi
Evaluasi merupakan serangkaian prosedur untuk menilai suatu program dan memperoleh
informasi tentang keberhasilan pencapaian tujuan, kegiatan, hasil, dan dampak serta biayanya.
Fokus utama dari evaluasi adalah mencapai perkiraan yang sistematis dari dampak program.
a. Jenis-jenis evaluasi menurut waktu pelaksanaan
1) Evaluasi formatif : Evaluasi ini dilaksanakan pada waktu pelaksanaan program dan
bertujuan untuk memperbaiki pelaksanaan program. Temuan utama berupa masalah-
masalah dalam pelaksanaan program.
2) Evaluasi sumatif: Dilaksanakan pada saat pelaksanaan program sudah selesai dan
bertujuan untuk menilai hasil pelaksanaan program. Temuan utama berupa capaian-
capaian dari pelaksanaan program
b. Komponen-komponen evaluasi
Beberapa komponen–komponen dalam evaluasi program antara lain sebagai berikut:
1) Evaluasi menjadi bagian integral dari desain program.
2) Evaluasi direncanakan dengan baik sejak awal.
3) Pelaksanaan evaluasi mendapat dukungan dari seluruh pemangku kepentingan.
4) Evaluasi menjadi bagian dari tanggung jawab pemimpin program.
5) Evaluasi memperoleh alokasi sumber daya yang memadai.
c. Proses evaluasi
Proses evaluasi dapat dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut:
1) Menetapkan atau memformulasikan tujuan evaluasi, yakni tentang apa yang akan
dievaluasi terhadap program yang dievaluasi.
2) Menetapkan kriteria yang akan digunakan dalam menentukan keberhasilan program
yang akan dievaluasi.
3) Menetapkan cara atau metode evaluasi yang akan digunakan.
4) Melaksanakan evaluasi, mengolah dan menganalisis data atau hasil pelaksanaan
evaluasi tersebut.

17
5) Menentukan keberhasilan program yang dievaluasi berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan tersebut serta memberikan penjelasan-penjelasan.
6) Menyusun rekomendasi atau saran-saran tindakan lebih lanjut terhadap program
berikutnya berdasarkan hasil evaluasi tersebut.
d. Kriteria penilaian dalam evaluasi
Untuk menilai dalam suatu kegiatan evaluasi dapat menggunakan kriteria sebagai berikut:
1) Relevansi (relevance): Apakah tujuan program mendukung tujuan kebijakan?
2) Keefektifan (effectiveness): Apakah tujuan program dapat tercapai?
3) Efisiensi (efficiency): Apakah tujuan program tercapai dengan biaya paling rendah?
4) Hasil (outcomes): Apakah indikator-indikator tujuan program membaik?
5) Dampak (impact): Apakah indikator-indikator tujuan kebijakan membaik?
6) Keberlanjutan (sustainability): Apakah perbaikan indikator-indikator terus berlanjut
setelah program?

18
BAB III
APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS, PERENCANAAN,
IMPLEMENTASI, EVALUASI, DAN RTL DI RW 05 KELURAHAN SIDOMULYO
TIMUR KECAMATANMARPOYAN DAMAI

Praktik profesi keperawatan komunitas di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan


Marpoyan Damai yang dilaksanakan pada tanggal 17 April - 31 Mei 3023, dimana asuhan
keperawatan diberikan dalam beberapa tahap. Tahap pertama yaitu tahap persiapan mencakup
windshield survey dan tahap pembuatan angket yang dimulai dari 17 April – 19 April 2023.
Dan selanjutnya, tahap penyebaran angket dan membuat perumusan masalah dari tanggal 30
april – 3 Mei 2023 dan kemudian persentasi LKMM I pada tanggal 8 Mei 2023.

Berdasarkan uraian konsep keperawatan komunitas maka mahasiswa program studi ilmu
keperawatan Universitas Hang Tuah Pekanbaru mencoba untuk mengaplikasikan asuhan
keperawatan komunitas pada masyarakat RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan
marpoyan Damai. Asuhan keperawatan ini dilaksankan kan pada tanggal 10 Mei 2023 yang
pelaksanaanya sebagai berikut

3.1 Tahap Persiapan


Tahap persiapan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas diantaranya menurut wind
shield survey yaitu mengobservasi secara langsung keadaan wilayah untuk melihat secara garis
besar situasi dan keadaan wilayah RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan marpoyan
Damai. Setelah survey dilakukan, selanjutnya dilaksanakan penyusunan angket untuk
mengetahui secara keseluruhan masalah kesehatan yang terjadi diwilayah RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecamatan marpoyan Damai.

Angket yang telah di susun kemudian disebarkan kepada masyarakat yang bertujuan untuk
mendapatkan data yang berhubungan dengan masyarakat. Hasil pengumpulan data di analisa
untuk mengetahui masalah kesehatan yang mungkin muncul di wilayah RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecamatan marpoyan Damai. Dari hasil pengolahan data tersebut diperoleh
gambaran kesehatan masyarakat di wilayah RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan
marpoyan Damai.

3.2 Pelaksanaan Kegiatan


Tahap ini dimulai dari memperbanyak kuesioner dan menyebar kuesioner dengan
menggunakan wawancara terpimpin, pengumpulan angket, serta observasi terhadap kelompok
19
masyarakat, lingkungan dan kebiasaan masyarakat di RW 05 Kelurahan Sidumulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai. Berdasarkan jumlah penduduk dari 378 KK, dari perhitungan
sampel didapatkan hasil sampel sebanyak 100 KK. Data yang terkumpul sebanyak 100 KK
yang dibagi atas 3 RT, dan hasil yang diperoleh dari penyebaran kuesioner yaitu sebanyak 100
KK. Berdasarkan hasil pengumpulan data masyarakat di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
Kecamatan marpoyan Damai, didapatkan data-data sebagai berikut :

3.2.1 Data Windsheild Survey

Tabel 3.1

Hasil Windsheild Survey

Elemen Komponen yang dikaji Analisa


Batas Daerah Selatan : Kelurahan Maharatu
Utara : Kelurahan Tangkerang Barat
Barat : Kelurahan Sidomulyo Barat
Timur : Kelurahan Simpang Tiga

Kebiasaan Kebiasaan berkumpul warga RW 05 adalah Resiko Perkembangan


di pos Ronda di RT03, pada malam hari nyamuk/ resiko DBD
warga RW 05 khususnya laki-laki melakukan
ronda. Kondisi daerah tempat berkumpul
masih banyak tumbuhan liar.

20
Perumahan Bangunan :
a. Bahan : Permanen,semi permanen
b. Bersatu/berpisah : Perumahan mayoritas
bersatu antara rumah satu dengan rumah
lainnya
Contoh :

21
Lingkugan Lingkungan terbuka : Resiko perkembangan
a. Terdapat lingkungan terbuka di jalan Irkap nyamuk
dengan rumput-rumput yang tumbuh.
Lingkungan tersebut biasanya dipergunakan
untuk beribadah seperti sholat ied

22
Lingkungan/daerah :
Parit yang terdapat pada RT 03 di jalan
sekolah yang dimanfaatkan oleh warga untuk
pemeliharaan ikan.

Terdapat TPA pada RT 03 di jalan pelangi


yang dijadikan sebagian warga RW 05 untuk
pembuangan sampah akhir

23
Transportasi Akses trasnportasi yang dignakan mobil dan Resiko Kecelakaan
motor, kondisi jalan cukup ramai pada pagi
hari dan sore hari, namu terdapat beberapa
lokasi kondisi jalan berlubang dan belum di
aspal.

24
Toko/Warung Terdapat ± 10 tempat usaha seperti warung
sembako, toko sepatu, usaha cucian dan
bengkel serta warung-warung berjualan
sayur mayur dan aneka jenis makanan,
bangunan jenis permanen dan semi
permanen. Lokasi warung mayoritas berada
di tepi jalan dan mudah dijangkau oleh
masyarakat RW 05.

25
26
Pusat Pelayanan Klinik : Terdapat Praktek Dokter Mandiri
pada RT 01 di jalan Melati sebagai pelayanan
kesehatan terdekat dari wilayah masyarakat.

27
Tempat Rekreasi : Terdapat Kolam renang
pada RT 01 di jalan Garuda yang dijadikan
salah satu tempat rekreasi oleh masyarakat.

Sekolah : Terdapat 3 sekolah yaitu


1. Indonesian Creative School (ICS) pada RT
01 di jalan Melati

28
2. TK Qur’an pada RT 02 di jalan Guru

3. SDN 113 pada RT 03 di jalan Irkap

Tempat Ibadah

Keagamaan/ibadah : Terdapat 2 Masjid pada


RT 01 dan RT 03 yang menjadi tempat
ibadah umat muslim di RW 05.
29
30
3.2.1 Data Hasil Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RW 05 serta RT 01- RT 03, dalam bentuk
pelayanan kesehatan yang terdapat di RW 05 berupa Praktek Dokter. Sedangkan jumlah kepala
keluarga di RW 05 sebanyak 378 KK. Kegiatan yang sering dilakukan untuk menjaga
kebersihan berupa gotong royong setiap 1 minggu sekali, dalam kegiatannya mayoritas
masyarakat antusias untuk mengikutinya. .Mayoritas warga RW 05 membuang sampah ke TPA
yang berada di RT 03 dan sebagian warga lebih memilih membakar sampah di lingkungan
sendiri. Didapatkan mayoritas bangunan diwilayah RW 05 dengan bangunan permanen karena
lingkungan perumahan.

Keunikan dari lingkungan RW 05 adalah masyarakat yang kompak, mau bekerja sama dan
menyatu sama lain karena rasa kepedulian masyarakat di sini masih tinggi, salah satu keunikan
RW 05 juga memanfaatkan parit yang ada di RT 03 sebagai tempat peternakan ikan, dengan
tujuan warga sekitar tidak membuang sampah ke parit tersebut, biasanya hasil ternak ikan
tersebut di panen 1 kali dalam 3 bulan. Mayoritas sosial ekonomi masyarakat RW 05 termasuk
kedalam sosial ekonomi menengah kebawah. Kegiatan yang dilakukan pada pag hari biasanya
masyarakat rata-rata bekerja, ada yang bekerja sebagai wiraswasta, pedagang dan PNS.
Transportasi yang biasa digunakan oleh warga RW 05 adalah motor dan mobil. Fasilitas umum
yang ada dilingkungan RW 05 ini ada posyandu, masjid, lapangan, dan praktek dokter. Suku
yang ada di daerah lingkungan RW 05 ini mayoritasnya adalah suku melayu, minang dan jawa.
Agama di RW 05 mayoritas islam tapi ada beberapa juga yang beragama kristen. Sedangkan
untuk masalah penyakit pada tahun 2022-2023 yaitu rata-rata memiliki riwayat penyakit
hipertensi dan diabetes militus.

31
3.3 Hasil Kuesioner

Diagram 1

Distribusi Frekuensi Kepala Berdasarkan Jenis Kelamin di RW 05 Kelurahan


Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

13%

Laki-laki
Perempuan

87%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 100 KK dengan mayoritas kepala keluarga
dengan jenis kelamin laki-laki adalah sebanyak (87%)

Diagram 2
Distribusi Frekuensi Usia Kepala Keluarga di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100KK)

MANULA 66-100
LANSIA AKHIR 56-65 21
LANSIA AWAL 46-55
DEWASA AKHIR 36 - 45
DEWASA AWAL 26-35
REMAJA AKHIR 17-25
0 5 10 15 20 25 30 35

Berdasarkan hasil diagram di atas bahwa jenis kelamin kepala keluarga (KK) usia Dewasa
Akhir (36-45 tahun) sebanyak 29%

32
Diagram 3

Distribusi Frekuensi Pekerjaan RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan


Marpoyan Damai (N=100 KK)

WIRASWASTA 61
TNI/Polri 1
Tidak bekerja 11
PNS 8
PETANI 1 Total
Pensiunan 6
IRT 6
BURUH 6
0 10 20 30 40 50 60 70

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 100 kepala keluarga responden dominan
bekerja sebagai wiraswasta sebanyak (61%)

Diagram 4
Distribusi Frekuensi Pendidikan di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan
Marpoyan Damai (N=100 KK)

Tidak Sekolah 1
SMP 9
SMA 54
SD 15
Total
S2 1
S1 18
D3 2
0 20 40 60

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 100 kepala keluarga mayoritas pendidikan
kepala keluarga adalah SMA sebanyak (54%)

33
Diagram 5
Distribusi Frekuensi Agama di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan
Marpoyan Damai (N=100 KK)

3%

ISLAM

KRISTEN
PROTESTAN
97%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 100 kepala keluarga mayoritas agama kepala
keluarga adalah agama islam sebanyak (97%)

Diagram 6
Distribusi Frekuensi Suku Bangsa di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan
Marpoyan Damai (N=100 KK)

sunda 1
Nias 2
MINANG 30
MELAYU 31 Total
JAWA 33
BATAK 3

0 10 20 30 40

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 100 kepala keluarga mayoritas suku bangsa
kepala keluarga adalah suku jawa sebanyak (33%)

34
Diagram 7
Distribusi Frekuensi RT/RW di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan
Marpoyan Damai (N=100 KK)

RT 03 36

RT 02 17

RT 01 47

0 10 20 30 40 50

Berdasarkan diagram didapatkan RT dengan jumlah warga terbanyak adalah RT 01 sebanyak


(47%), RT 03 sebanyak (36%), RT 02 sebanyak (17%).

Diagram 8
Distribusi Frekuensi Tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

100% Pernah

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas warga sebanyak (100%) megatakan pernah
mendengar tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

Diagram 9
Distribusi Frekuensi Pentingnya Melakukan PHBS RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

13% Menjaga keluarga tetap sehat


dan terhindar dari penyakit
Menyembuhkan penyakit
87%
dalam keluarga

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas keluarga mengetahui tentang pentingnya


melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat bagi keluarga seperti menjaga keluarga tetap sehat
dan terhindar dari penyakit sebanyak (87%)
35
Diagram 9
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang PHBS Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Menggunakan jamban sehat 16

Menggunakan air bersih untuk


49
keperluan rumah tangga

Mencuci tangan dengan air dan sabun 25

Memberantas jentik di rumah 10

0 10 20 30 40 50 60

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data mayoritas warga yang mengetahui PHBS seperti
mencuci tangan dengan air dan sabun sebanyak (49%)
Diagram 10
Distribusi Frekuensi Penolong Bersalin Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

6%
Bidan
Dokter

94%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayorits warga mengatakan penolong ibu melahirkan
bidan sebanyak (94%)
Diagram 11
Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tentang ASI Eksklusif Di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

37% Memberi bayi ASI saja sampai


usia 6 bulan
63% Memberi bayi ASI selama
mungkin

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data mayoritas pengetahuan tentanga ASI Ekslusif di
RW 05 yaitu memberi bayi ASI selama mungkun sebanyak (63%).

36
Diagram 12
Distribusi Frekuensi Berapa Lama Sebaiknya Bayi dan Balita Ditimbang Di Posyandu
Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

42% Setiap
bulan
58%

\
Berdasarkan diagram di atas didapatkan mayoritas balita ditimbang di Posyandu setiap bulan
dan ibu yang mengatakan tidak pernah sebanyak (58%).
Diagram 13
Distribusi Frekuensi Sumber Air Bersih Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Kecamatan
Marpoyan Damai (N=100 KK)

Sumur BOR

100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data sumber air bersih yang baik digunakan untuk
keperluan sehari-hari didapatkan dari sumur sebanyak (100%).
Diagram 14
Distribusi Frekuensi Tentang Air Bersih Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Kecamatan
Marpoyan Damai (N=100 KK)

Air Jernih, tidak berwarna,


dan tidak berbau

100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan pengetahuan warga tentang air bersih yaitu air jernih,
tidak berwarna dan tidak berbau sebanyak (100%)

37
Diagram 15
Distribusi Frekuensi Cara Mencuci Tangan Yang Bersih Di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Air bersih dan sabun

100%

Berdasarkan diagram diatas mayoritas didapatkan data cara mencuci tangan yang bersih
dengan air bersih dan sabun sebanyak (100%).
Diagram 16
Distribusi Frekuensi Tempat Buang Air Besar Yang Baik Di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Jamban

100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data mayoritas warga mengatakan tempat buang air
besarnya yaitu jamban sebanyak (100%)
Diagram 17
Distribusi Frekuensi 3M Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Marpoyan Damai
(N=100 KK)

Menguras, Menutup,
32%
Mengubur

68% Tidak tahu

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data mayoritas warga mengatakan tidak tahu sebanyak
(68%) tentang 3M

38
Diagram 18
Distribusi Frekuensi Makan Sayur Dan Buah Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Setiap Hari

100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data warga mengatakan makan sayur dan buah
seharusnya setiap hari sebanyak (100%)

Diagram 19
Distribusi Frekuensi Aktifitas Fisik yang Baik untuk Menjaga Kesehatan Buah Di RW
05 Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Jalan santai 30
menit
100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data warga mengatakan aktifitas yang yang baik untuk
menjaga kesehatan setiap hari yanitu cara jalan santai 30 menit sebanyak (100%).
Diagram 20
Distribusi Frekuensi Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

15%
Kanker

Polusi Udara
85%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas warga mengatakan bahaya merokok yaitu
kanker sebanyak (85%)
39
Diagram 21
Distribusi Frekuensi Masyarakat yang Mempunyai Bayi/ Balita Di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Mempunyai balita dibawah


12
usia 1-5 tahun

Tidak mempunyai bayi dan


73
balita

Mempunyai bayi dibawah


15
usia 1 tahun

0 20 40 60 80

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas warga tidak mempunyai bayi/balita


sebanyak (73%)

Diagram 22
Distribusi Frekuensi Melahirkan Ditolong Bidan/Dokter Di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Ya
100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data ibu yang melahirkannya ditolong oleh
bidan/dokter sebanyak (100%).

40
Diagram 23
Distribusi Frekuensi Anak yang Ditimbang Di Posyandu Setiap Bulannyan Di RW 05
Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

30%
Tidak
70% Ya

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas keluarga yang menimbang anak yang di
Posyandu setiap bulannya sebanyak (70%)
Diagram 24
Distribusi Frekuensi Usia Bayi Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Marpoyan
Damai (N=100 KK)

19% < 6 bulan


33%
> 12 bulan
6-12 bulan

48%

Berdasarkan diagram di atas didapatkan bahwa mayoritas keluarga di RW 05 yang memiliki


bayi berusia > 12 bulan sebanyak (48%)

Diagram 25
Distribusi Frekuensi Sumber Air Bersih yang di Gunakan untuk Minum, Masak,
Mandi, dan Mencuci Pakai oleh Keluarga Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Kecamatan
Marpoyan Damai (N=100 KK)

Sumur

100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas warga mengatakan sumber air bersih yang
digunakan didapatkan dari sumur sebanyak (100%)

41
Diagram 26
Distribusi Frekuensi Jarak Sumur dengan Penampungan Kotoran Di RW 05
Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

> 10 meter

100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa mayoritas jarak sumur dengan penampungan
kotoran sejauh >10meter sebanyak (100%)

Diagram 27
Distribusi Frekuensi Mencuci Tangan Dengan Sabun Di RW 05 Kelurah
an Sidomulyo Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Ya

100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data mayoritas warga mengatakan selalu mencuci
tangan dengan menggunakan sabun sebelum makan dan setelah BAB sebanyak (100%).

Diagram 28
Distribusi Frekuensi Pengguna Jamban Keluarga dengan Tangki Septik Di RW 05
Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Ya

100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data mayoritas warga mengatakan menggunakan dan
memiliki jamban keluarga dengan tangki septi tank sebanyak (100%).

42
Diagram 29
Distribusi Frekuensi Upaya Memberantas Jentik di Lingkungan Rumah di RW 05
Kelurahan Sidomulyo Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Ya

100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data mayoritas warga mengatakan adanya upaya dalam
memberantas jentik nyamuk di lingkungan rumah sebanyak (100%).

Diagram 30
Distribusi Frekuensi Makan Sayur dan Buah di RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

44%
tidak
56%
Ya

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 100 KK mayoritas keluarga mengkonsumsi
sayur dan buah sebanyak (56%)
Diagram 31
Distribusi Frekuensi Aktifitas Fisik di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Kecamatan
Marpoyan Damai (N=100 KK)

Ya

100%

Berdasarkan diagram di atas didapatkan data dari 100 KK mayoritas melakukan aktifitas fisik
sebanyak (100%)

43
Diagram 32
Distribusi Frekuensi Keluarga yang Merokok di RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

20%

Merokok
80% Tidak merokok

Berdasarkan diagram di atas bahwa mayoritas keluarga yangm memiliki anggota keluarga yang
merokok sebanyak (80%)

Diagram 33
Distribusi Frekuensi Keluarga yang Merokok dalam Rumah di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

14% Merokok didalam


rumah
86% Merokok diluar
rumah

Berdasarkan data di atas bahwa mayoritas individu yang merokok di dalam rumah sebanyak
(14%)

Diagram 34
Distribusi Frekuensi Etnis Berdasarkan Suku di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
Kecematan Marpoyan Damai (N=100K)

sunda 1
Nias 2
MINANG 30
MELAYU 31
JAWA 33
BATAK 3

0 10 20 30 40

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 100 Kepala Keluarga mayoritas Etnis suku
jawa sebanyak (33%)
44
Diagram 35
Distribusi Frekuensi Etnis Berdasarkan Ritual Budaya di RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kecematan Marpoyan Damai (N=100K)

42% Pernah

58% Tidak pernah

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 100 Kepala Keluarga mayoritas Etnis
Berdasarkan ritual budaya adalah tidak pernah (58%)

Diagram 36
Distribusi Frekuensi Etnis Berdasarkan Perayaan Keluarga di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecematan Marpoyan Damai (N=100K)

(blank)

Warga 13

Tidak… 38

Sendiri 13

Keluarga 35

0 10 20 30 40

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 100 Kepala Keluarga mayoritas Etnis
perayaan keluarga adalah tidak melakukan tradisi (38%)

45
Diagram 37
Distribusi Frekuensi Etnis Berdasarkan Ritual Budaya Khusus Di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecematan Marpoyan Damai (N=100KK)

34% Tidak
Ya
66%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 100 Kepala Keluarga mayoritas Etnis
Berdasarkan ritual budaya khusus adalah Tidak (66%).

Diagram 38
Distribusi Frekuensi Tempat untuk Beribadah Khusus di RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kecematan Marpoyan Damai (N=100KK)

2%

Tidak
Ya
98%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas warga mengatakan terdapat tempat


beribadah disekitar tempat tinggal sebanyak (98%)
Diagram 39
Distribusi Frekuensi Jarak Tempat untuk Beribadah Khusus di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecematan Marpoyan Damai (N=100KK)

1 - 2 km 18

> 2 km 5

< 1 km 77

0 50 100

Berdasarkan diagram diatas mayoritas warga mengatakan jarak ke tempat ibadah <1 KM
sebanyak (77%)

46
Diagram 40
Distribusi Frekuensi Warga yang Mengakses Tempat Ibadah Khusus di RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecematan Marpoyan Damai (N=100KK)

10% Kadang-
2%
kadang
Tidak

Ya
88%

Berdasarkan diagram diatas mayoritas warga mengakses tempat ibadah sebanyak (88%)

Diagram 41
Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Pekarangan Rumah di RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kecematan Marpoyan Damai (N=100KK)

21%
Tidak
Ya

79%

Berdasarkan diagram di atas mayoritas warga memanfaatkan pekarangan rumah sebanyak


(79%).

Diagram 42
Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Pekarangan Rumah di RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kecematan Marpoyan Damai (N=100KK)

Toga 16

Tidak ada 29

Taman 42

Kebun sayur/ buah 13

0 10 20 30 40 50

Berdasarkan diagram di atas didapatkan data dari 100 KK mayoritas masyarakat memanfaatkan
pekarangan rumah sebagai taman sebanyak (42%)
47
Diagram 43
Distribusi Frekuensi Sarana Tempat Cuci Tangan Umum Di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

36% Ada
64% Tidak ada

Berdasarkan diagram di atas didapatkan hasil bahwa mayoritas warga mengatakan tidak
terdapat tempat cuci tangan ditempat umum sebanyak (64%)

Diagram 44
Distribusi Frekuensi Tempat Pembuangan Limbah di RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 Kk)

17%

Ada
Tidak ada
83%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan hasil bahwa mayoritas warga mengatakan ada tempat
pembuangan limbah sebanyak (83%)
Diagram 45
Distribusi Frekuensi Tempat Pembuangan Limbah di RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Selokan 17
Menggunakan Jasa pembuangan sampah 16
GOT 15
Dibuang di lahan terbuka, tapi bukan tempat… 28
Bak penampung sampah 24

0 5 10 15 20 25 30

Berdasarkan diagram diatas didapatkan hasil bahwa mayoritas warga mengatakan ada dibuang
dilahan terbuka (28%)

48
Diagram 46
Distribusi Frekuensi Pelayanan Kesehatan Yang Tersedia Di Masyarakat Di Rw 05
Kelurahan sidomulyo timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Rumah Sakit 5
Puskesmas 48
Klinik 42
Dokter Keluarga 5

0 10 20 30 40 50 60

Berdasarkan diagram diatas didapatkan hasil bahwa mayoritas warga mengatakan ada tempat
Pelayanan kesehatan Puskesmas (48%)
Diagram 47
Distribusi Frekuensi Jarak Pelayanan Kesehatan yang Tersedia di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

1-2 km 26

1 km 43

> 2 km 31

0 10 20 30 40 50

Berdasarkan diagram diatas didapatkan hasil bahwa mayoritas warga jarak pelayanan
kesehatan jarak 1 KM (43%)
Diagram 48
Distribusi Frekuensi Keluarga Menjangkau Pelayanan Kesehatan yang Tersedia di
Masyarakat Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai
(N=100 KK)
2% Mudah

Sulit, karena
98% transportasi tidak
memadai

Berdasarkan diagram diatas didapatkan hasil bahwa seluruh masyarakat mengatakan mudah
untuk menjangkau pelayanan kesehatan sebanyak (98%)

49
Diagram 49
Distribusi Frekuensi Pelayanan Kesehatan Rujukan yang Tersedia Di RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 Kk)

Rumah Sakit 8
Puskesmas 48
obat herbal 1
Klinik 42
apotik 1

0 10 20 30 40 50 60

Berdasarkan diagram diatas didapatkan hasil bahwa mayoritas masyarakat pelayanan


kesehatan rujukan puskesmas (48%)
Diagram 50
Distribusi Frekuensi Tenaga Kesehatan ya Sosialisasi ke Masyarakat di RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Tidak mengetahui 17

Tidak ada 26

Ada 57

0 10 20 30 40 50 60

Berdasarkan diagram diatas didapatkan hasil mayoritas warga mengatakan ada sosialisasi
kesehatan terkait pencegahan penyakit sebanyak (57%)

50
Diagram 51
Distribusi Frekuensi Anggota Keluarga yang Sakit 1 Tahun Terakhir di Rw 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 Kk)

Tidak Pernah Periksa 51


1
Stroke 3
3
Penyakit lambung 5
2
Hipertensi 22
7
Demam 4
1
ASMA 1
0 10 20 30 40 50 60

Berdasarkan diagram di atas didapatkan mayoritas anggota keluarga tidak pernah melakukan
pemeriksaan kesehatan (51%)
Diagram 52
Distribusi frekuensi cara mengatasi penyakit Di Rw 05 Kelurahan sidomulyo timur
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 Kk)

Tidak ada 2
Rebus daun belimbing 1
Diobati sendiri 9
Dibiarkan 2
Berobat kedokter spesialis 1
Berobat ke RS 22
Berobat ke puskesmas 42
Berobat ke perawat atau bidan 4
Berobat ke klinik 9
Berobat ke dokter umum 8
0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

Berdasarkan diagram diatas mayoritas tindakan anggota keluarga jika ada yang menderita sakit
yaitu pergi ke Puskesmas (42%)

51
Diagram 53
Distribusi Frekuensi Kebiasaan Keluarga Sebelum Berobat di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Obat-obatan tradisional/ Jamu/… 51


Tidak ada 12
Berobat ke Puskesmas/ Klinik/ RS 5
Beli obat bebas 32
0 20 40 60

Berdasarkan diagram diatas mayoritas keluarga sebelum berobat mengkonsumsi obat-obatan


tradisional/ jamu/ pengobatan tradisional (51%)
Diagram 54
Distribusi Frekuensi Keluarga yang Mendapatkan Pembinaan dan Tenaga Kesehatan
Di Rw 05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Ya 53
Tidak mengetahui 10
Tidak 37
0 50 100

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas keluarga yang mendapatkan pembinaan dan
tenaga kesehatan adalah sebanyak (53%)
Diagram 55
Distribusi Frekuensi Tanggapan Keluarga Mengenai Petugas Kesehatan di RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)
3%
Ramah dan
Informatif
Tidak Ramah
97%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas tanggapan keluarga yang baik mengenai
petugas kesehatan sebanyak (97%)

52
Diagram 56
Distribusi Frekuensi Keluarga Merasa Perlu Mendapatkan Pengarahan di RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 Kk)

Ya 90

Tidak mengetahui 1

Tidak 9

0 20 40 60 80 100

Berdasarkan diagram di atas didapatkan mayoritas tanggapan keluarga merasa perlu


mendapatkan pengarahan sebanyak (90%)
Diagram 57
Distribusi Frekuensi Fasilitas Sosial di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan
Marpoyan Damai (N=100 KK)

Penyebaran informasi
9
rumah ke rumah
Pengumuman dari Masjid/
54
tempat ibadah

Grup whatsapp 37

0 10 20 30 40 50 60

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas tanggapan keluarga mengenai fasilitas sosial
yang ada pengumuman dari masjid (54%)

53
Diagram 58
Distribusi Frekuensi Toko Masyarakat agar Masyarakat Teredukasi RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 Kk)

Membuat spanduk atau poster sebagai…


40
Membagikan selembaran atau menempelkan…
17
Melakukan pengumuman di TOA masjid
29
grup wa
14

0 5 10 15 20 25 30 35 40 45

Berdasarkan diagram di atas didapatkan mayoritas tanggapan keluarga di toko masyarakat agar
teredukasi membuat spanduk (40%)
Diagram 59
Distribusi Frekuensi Mayoritas Pekerjaan Masyarakat Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Marpoyan Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Wiraswasta 92
PNS 6
Buruh 2

0 20 40 60 80 100

Berdasarkan diagram diatas didapatkan hasil bahwa mayoritas kepala keluarga bekerja sebagai
wiraswasta sebanyak (92%)
Diagram 60
Distribusi Frekuensi Mayoritas Pekerjaan Masyarakat Berjalan Baik di RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 Kk)

Ya

100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan hasil bahwa mayoritas pekerjaan masyarakat 100 %
berjalan baik.

54
Diagram 61
Distribusi Frekuensi Warga Memperoleh Bantuan dari Pemerintah di RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

16%

Tidak
Ya
84%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan hasil bahwa mayoritas masyarakat yang memperoleh
bantuan dari pemerintah(84%)
Diagram 62
Distribusi Frekuensi sumber penghasilan dikeluarga di RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Lebih dari 2 orang (ayah, ibu, anak) 19

Ibu 11

Ayah 59

Anak 11

0 10 20 30 40 50 60 70

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas sumber penghasilan dikeluarga adalah ayah
sebanyak (59%)
Diagram 63
Distribusi Frekuensi Penghasilan Keluarga RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

44% < Rp. 3.319.023,-


56% ≥ Rp. 3.319.023,-

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas penghasilan <3.319.023 sebanyak (56%)

55
Diagram 64
Distribusi Frekuensi Keluarga Merasa Cukup dengan Penghasilan di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

14%

Tidak
Ya
86%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas keluarga merasa cukup dengan penghasilan
ya (86%)

Diagram 65
Distribusi Frekuensi Keluarga Mempunyai Tabungan di RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100KK)

18%
Tidak
Ya
82%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas keluarga mempunyai tabungan (82%)

Diagram 66
Distribusi Frekuensi Keluarga Mempunyai Jaminan Kesehatan di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100Kk)

Tidak ada 6

Ada, BPJS Kesehatan/ BPJS Ketenagakerjaan 91

Ada, Ansuransi Swasta 3

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas keluarga mempunyai jaminan kesehatan bpjs
kesehatan (91%),asuransi swasta (3%),tidak ada (6%).

56
Diagram 67
Distribusi Frekuensi Keluarga yang Mempunyai Alat Transportasi Pribadi di RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

1%

Tidak

Ya

99%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas masyarakat memiliki alat transportasi


pribadi sebanyak 99%

Diagram 68
Distribusi Frekuensi Jenis Transportasi Masyarakat Di RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

(blank)
Tidak ada 1
Motor atau honda;Mobil 13
Motor atau honda 84
Mobil 2

0 20 40 60 80 100

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas masyarakat menggunakan alat transportasi


motor/honda sebanyak 84%

57
Diagram 69
Distribusi Frekuensi Penduduk yang Merasa Aman Tinggal di Daerah RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Ya
100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas masyarakat merasa aman tinggal didaerah
RW 05 sebanyak 100%

Diagram 70
Distribusi Frekuensi Seberapa Sering Kegiatan Pos Ronda di Daerah RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Tidak pernah 24

Sering 61

Jarang 15

0 10 20 30 40 50 60 70

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa kegiatan pos ronda yang dilakukan di RW 05
dalam kategori sering dilakukan sebanyak 61%

Diagram 71
Distribusi Frekuensi Tindakan Kejahatan Di Daerah RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Ada, seperti pencurian


44% sepeda motor/barang
perkakas rumah/lainnya
56% Tidak ada

Berdasarkan diagram diatas didapatkan (56%) pernah terjadi tindakan kejahatan didaerah
RW05

58
Diagram 72
Distribusi Frekuensi Seberapa Jarak Rumah Dari PolSek Sekitar Di Daerah RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

1-2 km 33
> 2 km 59
< 1 km 8

0 10 20 30 40 50 60 70
Berdasarkan diagram diatas didapatkan (59%) warga mengatakan jarak rumah dari polsek
sekitar sejauh >2 km

Diagram 73

Distribusi Frekuensi Anggota Keluarga yang Bekerja di Pemerintahan Seperti RT/RW


Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas responden anggota keluarga tidak bekerja

25%

Tidak Ya
75%

di Pemerintahan seperti RT/RW sebanyak (75%)

Diagram 74
Distribusi Frekuensi Aturan Yang Ditetapkan oleh Pemerintah Di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

3%

Tidak
Ya
97%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas responden menjawab adanya aturan yang
ditetapkan oleh pemerintah yang diterapkan dengan baik di lingkungan RW 05 yaitu sebanyak
(97%)
59
Diagram 75
Distribusi Frekuensi Peran Organisasi Masyarakat Dalam Pencegahan Penyakit Dari
Pihak RT, Kelurahan, Kecamatan, Kelompok Pelayanan Masyarakat Di RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Baik
100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data peran organisasi masyarakat dalam pencegahan
penyakit dari pihak RT, Kelurahan, Kecamatan, Kelompok pelayanan masyarakat yang baik
sebanyak (100%).

Diagram 76
Distribusi Frekuensi Apakah Ada Partai atau Organisasi yang Turun Memberikan
bantuan Kepada Masyarakat yang terkena Musibah Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

24%

Tidak
Ya
76%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan adanya partai atau organisasi yang turun memberikan
bantuan kepada masyarakat yang terkena musibah sebanyak (76%)

60
Diagram 77
Distribusi Frekuensi Darimana Keluarga Mendapatkan Sumber Informasi Tentang
Kesehatan Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai
(N=100 KK)

tidak ada 1
Televisi 19
Surat kabar 3
Total
posyandu 1
Internet 76

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas keluarga mendapatkan sumber informasi


tentang kesehatan dari internet sebanyak (76%)

Diagram 78
Distribusi Frekuensi Fasilitas Pelayanan Sosial Yang Tersedia Di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

tidak ada 1

Grup media sosial 44

Disiarkan dari tempat ibadah/ Toa… 47

Di informasikan dari rumah ke rumah 8

0 10 20 30 40 50

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data fasilitas pelayanan sosial yang ada di lingkungan
RW 05 yaitu disiarkan dari tempat ibadah/toa masjid sebanyak (47%)

61
Diagram 79
Distribusi Frekuensi Cara TOMA agar Warganya Teredukasi Tentang Pencegahan
Penyakit di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai
(N=100 KK)

tidak ada 2
Membuat spanduk atau poster sebagai… 14
Membagikan selembaran atau menempelkan… 31
Melakukan pengumuman di TOA mesjid 48
grup wa 5

0 20 40 60

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data cara TOMA agar warganya teredukasi tentang
pencegahan penyakit yaitu dengan cara melakukan pengumuman di TOA mesjid sebanyak
(48%)

Diagram 80
Distribusi Frekuensi Saran dan Prasarana Pendidikan Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Ya (PAUD, TK, SD,


SMP & MDA)

100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa adanya sarana dan prasarana pendidikan di
lingkungan RW 05 yaitu sebanyak (100%) terdapat Paud, TK, SD dan SMP.

62
Diagram 81
Distribusi Frekuensi Pelaksanaan Pendidikan Saran dan Prasarana Pendidikan Di
RW05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Lancar

100%
Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas responden menjawab bahwa pelaksanaan
pendidikan di lingkungan RW 05 berjalan dengan lancar sebanyak (100%).

Diagram 82
Distribusi Frekuensi Kegiatan Mengaji Anak-anak Di Masjid di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

10%

Tidak
Ya
90%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan bahwa adanya kegiatan mengaji pada anak-anak
sekolah di masjid/mushollah yang berjalan dengan lancar sebanyak (90%)

Diagram 83
Distribusi Frekuensi Yang Dilakukan Keluarga Dalam Menghabiskan Waktu Luang Di
RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Menonton Televisi 40
Mengobrol dengan tetangga 5
Melakukan permainan didalam… 29
Melakukan pekerjaan rumah 1
Melakukan kreativitas memasak 18
Jalan-jalan 7
0 20 40 60

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data mayoritas kegiatan rekreasi yang dilakukan oleh
keluarga dalam menghabiskan waktu luangnya yaitu dengan cara menonton Televisi sebanyak
(40%),
63
Diagram 84
Distribusi Frekuensi Tempat Rekreasi Yang Ada Di Sekitar Tempat Tinggal Di RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

22%
Tidak
Ya
78%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas responden menjawab bahwa terdapat tempat
rekreasi di lingkungan tempat tinggal sebanyak (78%)

Distribusi 85
Distribusi Frekuensi Pasangan Usia Subur Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

33%

67% Tidak
Ya

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas keluarga bukan merupakan Pasangan Usia
Subur (PUS) sebanyak (67%)

64
Diagram 86
Distribusi Frekuensi Alat Kontrasepsi/KB Yang Digunakan Di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

30% Tidak
Ya
70%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas keluarga tidak menggunakan alat


kontrasepsi/KB sebanyak (70%)

Diagram 87
Distribusi Frekuensi Jenis Alat Kontrasepsi/KB yang Digunakan Tinggal Di RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Tidak ada 72
Suntik 18
Spiral 1
Pil 5
Kondom 3
Implan/susuk 1
0 20 40 60 80

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data mayoritas jenis KB yang digunakan yaitu suntik
sebanyak (18%)

65
Diagram 88
Distribusi Frekuensi Keluhan Selama Menggunakan Alat Kontrasepsi/KB Di RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Tidak ada 83
Tekanan darah meningkat 1
Haid yang lama 2
Haid tidak teratur 11
Berat badan meningkat 3
0 20 40 60 80 100

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas keluhan yang dialami selama menggunakan
KB yaitu tidak ada keluhan (83%)

Diagram 89

Distribusi Frekuensi Cara Menanggulangi Keluhan Selama Menggunakan Alat


Kontrasepsi/KB Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai
(N=100 KK)

Tidak ada 84
Pergi ke Pelayanan Kesehatan terdekat 10
Ganti alat kontrasepsi lain 5
Dihentikan untuk sementara 1

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Berdasarkan diagram diatas didapatkan cara menanggulangi KB yaitu dengan cara berhenti
menggunakan KB yaitu dibiarkan sebanyak (84%)

Diagram 90
Distribusi Frekuensi Tempat Pelayanan KB Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Rumah sakit 1
Total
Puskesmas 13
Praktik dokter 2
Praktik bidan 10
Posyandu 1
0 2 4 6 8 10 12 14

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data mayoritas tempat keluarga memperoleh pelayanan
KB yaitu ke Puskesmas sebanyak (13%)
66
Diagram 91
Distribusi Frekuensi Penyakit yang Diderita Ibu Selama 3 Bulan Terakhir Di RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Tidak ada
Mual muntah
Keputihan
Hipertensi (tekanan darah tinggi)
Haid tidak teratur
Anemia (kurang darah)

0 2 4 6 8 10 12 14 16

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data penyakit yang pernah ibu alami selama 3 bulan
terakhir yaitu tidak pernah melakukan pemeriksaan sebanyak 85%

Diagram 92
Distribusi Frekuensi Kehamilan Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan
Marpoyan Damai (N=100 KK)

Hamil
1%

Hamil
Tidak hamil

Tidak hamil
99%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa tidak ada ibu yang sedang hamil di RW 05
sebanyak (99%).

67
Diagram 93
Distribusi Frekuensi Kehamilan Yang Keberapa Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

1%
1
Tidak hamil

99%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa tidak ada ibu yang sedang hamil di RW 05
sebanyak (99%).

Diagram 94
Distribusi Frekuensi Berapa Kali Melahirkan Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

1%

0
Tidak hamil
99%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data tidak adanya ibu yang melahirkan saat ini
sebanyak (100%).

68
Diagram 95
Distribusi Frekuensi Berapa Kali Keguguran Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

1%

Tidak
Tidak hamil
99%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data tidak adanya ibu yang mengalami keguguran saat
hamil sebanyak (100%)

Diagram 96
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Yang Hidup Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

1%

0
Tidak hamil
99%
Berdasarkan diagram diatas didapatkan data tidak adanya ibu yang melahirkan dengan anak
yang hidup saat ini sebanyak (100%).

Diagram 97
Distribusi Frekuensi Usia Ibu Saat Hamil Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

1%

26 Tidak
hamil
99%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data ibu hamil berusia 26 tahun sebanyak (1%).

69
Diagram 98
Distribusi Frekuensi Usia Kehamilan Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

1%

3
Tidak hamil
99%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data adanya ibu hamil dengan usia kehamilan 3 bulan
saat ini sebanyak (1%).

Diagram 99
Distribusi Frekuensi Kehamilan Yang diinginkan Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

1%

Tidak hamil
Ya

99%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data adanya kehamilan yang diinginkan saat ini
sebanyak (1%).

70
Diagram 100
Distribusi Frekuensi Kekhawatiran Saat Hamil Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

1%

Tidak
Tidak hamil

99%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data adanya ibu hamil tidak khawatir dengan
kehamilannya saat ini sebanyak (1%).

Diagram 101
Distribusi Frekuensi Kekhawatiran Saat Melaksanakan Persalinan Di RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

1%

Tidak hamil

Ya

99%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data adanya ibu hamil khawatir dengan persalinan
sebanyak (1%).

71
Diagram 102
Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Kehamilan Secara Rutin Di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

1%

Tidak Ya
hamil
99%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data pemeriksaan kehamilan secara rutin saat ini
sebanyak (1%).

Diagram 103
Distribusi Frekuensi Alasan Tidak Periksa Kehamilan RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

1%

Tidak ada

99% Tidak hamil

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data adanya ibu hamil saat ini sebanyak (1%).

72
Diagram 104
Distribusi Frekuensi Tempat Pemeriksaan Kehamilan Kekhawatiran Saat
Melaksanakan Persalinan Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan
Marpoyan Damai (N=100 KK)
1%
Dokter
spesialis/bidan/pusk
esmas/rumah sakit
Tidak hamil
99%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data adanya ibu hamil memeriksakan kehamilannya di
puskesmas saat ini sebanyak (1%).

Diagram 105
Distribusi Frekuensi Imunisasi TT (Tetanuus Toxxoid) Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

1%

1 kali
Tidak hamil

99%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data adanya ibu hamil telah melakukan imunisasi TT
saat ini sebanyak (1%).

73
Diagram 106
Distribusi Frekuensi Mengkonsumsi Multivitamin (Tambah Darah) Saat Hamil Di RW
05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

1%

Tidak hamil
Ya
99%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data adanya ibu hamil telah mengkonsumsi saat ini
sebanyak (1%).

Diagram 107
Distribusi Frekuensi Informasi/Penyuluhan Kesehatan Tentang Kehamilan RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

1%
Tidak
hamil
Ya
99%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa ibu hamil mendapatkan informasi atau
penyuluhan tentang kehamilan saat ini sebanyak (1%).

Diagram 108
Distribusi Frekuensi Materi yang Pernah di Peroleh Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

1%

Gizi ibu
hamil;Senam
99% hamil

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data adanya ibu hamil telah memperoleh materi terkait
gizi ibu hamil dan senam hamil selama kehamilan sebanyak (1%).
74
Diagram 109
Distribusi Frekuensi Sumber Informasi Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

1%
Puskesmas/praktek
dokter/bidan/balai
pengobatan/posyandu
Tidak hamil

99%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data adanya ibu hamil mendapatkan sumber informasi
dari puskesmas, praktek dokter/bidan, posyandu saat ini sebanyak (1%).

Diagram 110
Distribusi Frekuensi Keluhan Selama Hamil Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

1%

Tidak
hamil
Ya
99%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data adanya ibu memiliki keluhan selama hamil saat
ini sebanyak (1%).

75
Diagram 111
Distribusi Frekuensi Apa Saja Keluhan Ibu Selama Hamil Di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)
1%

Mual dan
Muntah

Tidak hamil
99%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data adanya ibu hamil memiliki keluhan mual dan
muntah saat ini sebanyak (1%).

Diagram 112
Distribusi Frekuensi Program Imunisasi Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

4%

Tidak

96% Ya

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa mayoritas masyarakat mengetahui program
imunisasi sebanyak (96%).

76
Diagram 113
Distribusi Frekuensi Program Imunisasi Yang Diketahui Ibu Hamil Di RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Polio;Campak;Hepatitis B 1
Polio;Campak 1
Polio 6
Hepatitis B 1
DPT;Polio;Campak 1
DPT;Polio 1
DPT;Campak 2
DPT 5
Campak 9
BCG;Polio;Hepatitis B 1
BCG;Polio;Campak;Hepatitis B 1
BCG;Polio;Campak 1
BCG;Polio 3
BCG;DPT;Polio;Campak;Hepatitis B 33
BCG;DPT;Polio;Campak 1
BCG;DPT;Polio 2
BCG 31
0 10 20 30 40
Berdasarkan diagram diatas didapatkan data program imunasi yang ibu ketahui yaitu seperti
imunisasi BCG, DPT, POLIO, CAMPAK, HEPATITIS B sebanyak (40%), BCG sebanyak
(31%).

Diagram 114
Distribusi Frekuensi Tempat Untuk Mendapatkan Imunisasi Di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Posyandu/Puskesmas
100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data tempat untuk mendapatkan imunisasi yaitu di
posyandu/puskesmas sebanyak (100%).

77
Diagram 115
Distribusi Frekuensi Siapa Saja Yang Mendapatkan Imunisasi Dasar Di RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Bayi umur 0-11


bulan
100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas yang mendapatkan imunisasi dasar yaitu
bayiumur 0-11 bulan sebanyak (100%).

Diagram 116
Distribusi Frekuensi Kapan Waktu Pertama Kalinya Bayi Mulai Di Imunisasi Di RW05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

Segera
setelah lahir

100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data mayoritas ibu mengatakan bayi seharusnya di
imunisasi segera setelah lahir yaitu sebanyak (100%).

78
Diagram 117
Distribusi Frekuensi Jumlah Lansia Di Rumah Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 KK)

31% 1
2
54%
15% Tidak ada lansia

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data jumlah lansia dalam rumah saat ini yang
berjumlah 2 yaitu sebanyak (15%), jumlah lansia yang berjumlah 1 di dalam rumah yaitu
sebanyak (31%), dan yang tidak memiliki lansia di dalam rumah yaitu sebanyak (54%).

Diagram 118
Distribusi Frekuensi Penyakit Keturunan Dalam Keluarga Di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 Kk)

Tidak ada 77

Jantung;Diabetes;Hipertensi 3

Jantung 2

Hipertensi;Nyeri sendi, riwayat stroke 1

Hipertensi 13

Diabetes;Hipertensi 2

Diabetes 1

Asma 1

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Berdasarkan diaagram diatas didapatkan mayoritas penyakit keturunan dalam keluarga yaitu
penyakit Hipertensi sebanyak (13%), Asma sebanyak (1%), Diabetes sebanyak (1%), Jantung
sebanyak (2%).

79
Diagram 119
Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Gula Darah Dalam Waktu 3 Bulan Terakhir Di RW
05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 Kk)

17%
Pernah
Tidak Pernah

83%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan lansia yang tidak pernah melakukan pemeriksaan gula
darah dalam waktu 3 bulan terakhir sebanyak (83%), dan sebanyak (17%) yang pernah
melakukan pemeriksaan gula darah dalam waktu 3 bulan terakhir.

Diagram 120
Distribusi Frekuensi Kondisi Lansia Saat Ini Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 Kk)

Sehat

100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan kondisi lansia yang sakit pada saat ini tidak ada, dan
lansia yang sehat seanyak (100%).

80
Diagram 121
Distribusi Frekuensi Keluhan Lansia/Diagnosa Medisnya Di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 Kk)

85
Stroke 1
1
Pusing dan perut terasa sakit 1
1
Nyeri lutut 1
1
Lutut sering nyeri 1
1
Lemah anggota ekstermitas 1
2
Hipertensi 1
2
Batuk dan Stroke 1
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Berdasarkan diagram diatas didapatkan keluhan/diagnosis medis lansia yang batuk dan stroke
sebanyak (1%), demam (2%), hipertensi (1%), dan lemah anggota ekstremitas sebanyak (1%).

Diagram 122
Distribusi Frekuensi Cara Mengatasi Penyakit Lansia RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 Kk)

Minum obat warung 1


Kepelayanan kesehatan 94
Alternative 5
0 20 40 60 80 100

Berdasarkan diagram diatas didapatkan cara yang dilakukan untuk mengatasi penyakit lansia
yaitu dengan cara ke pelayanan kesehatan sebanyak (94%), minum obat warung sebanyak
(1%), dan alternatif sebanyak (5%).

81
Diagram 123
Distribusi Frekuensi Kegiatan Lansia Sehari-hari Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 Kk)

Tidak bekerja 78
1
1
Menonton tv 1
1
1
Menajaga cucu 1
1
1
Kekebun bertanam 1
1
1
Duduk, menyapu, bersih-bersih 1
1
1
Bersantai-santai dirumah 1
1
1
Berkebun di teras rumah 1
1
2
Berjalan menggunakan tongkat kruk 1
0 10 20 30 40 50 60 70 80 90

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data kegiatan lansia yaitu tidak bekerja (78%), dan
lansia yang berkebun sebanyak (2%).

Diagram 124
Distribusi Frekuensi Posyandu Lansia di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 Kk)

TIDAK ADA
POSWINDU

100%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan mayoritas lansia yang tidak pernah mengunjungi
posyandu lansia yaitu sebanyak (100%) dikarenakan tidak adanya poswindu.

82
Diagram 115
Distribusi Adanya Anak Usia Sekolah di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 Kk)

32% Tidak

68% Ya

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data mayoritas tidak ada anak usia sekolah dirumah
yaitu berjumlah (68%). Jumlah anak usia sekolah yang ada di rumah yaitu sebanyak (32%).

Diagram 116
Distribusi Frekuensi Jumlah Anak Usia Sekolah Di Rw 08 Kelurahan Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 Kk)

Tidak ada 72

3 3

2 8

1 17

0 10 20 30 40 50 60 70 80

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data jumlah 1 anak usia sekolah dalam keluarga yaitu
(17%), 2 anak usia sekolah dalam keluarga yaitu (8%), 3 anak usia sekolah dalam keluarga
yaitu (3%), dan tidak ada anak usia sekolah dalam keluarga yaitu (72%).

83
Diagram 117
Distribusi Frekuensi Merawat Keluarga Yang Sakit Di Rw 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 Kk)

Tidak ada
Penyakit Kulit
Kejang
Diare dan Demam
Diare
Demam

0 2 4 6 8 10 12 14 16

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data bahwa anak usia sekolah yang mengalami demam
yaitu (14%), diare (2%), kejang (1%), masalah kulit (1%), dan tidak ada penyakit (79%).

Diagram 118
Distribusi Frekuensi Hal Yang Di Lakukan Ketika Anak Sakit Di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=10 Kk)

10

TIDAK
YA
90%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data merawat anak yang sakit dalam keluarga yaitu ya
(90%) dan tidak (10%)

84
Diagram 119
Distribusi Frekuensi dilakukan ketika anak Sakit Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100KK)

(blank)
Diobati sendiri 29
Berobat kedokter spesialis 2
Berobat ke RS 9
Berobat ke puskesmas 57
Berobat ke dokter umum 3

0 10 20 30 40 50 60

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data keluarga mengatakan dilakukan ketika saat anak
sakit yaitu berobat ke dokter umum (29%), berobat ke puskesmas (57%), berobat ke RS (9%).

Diagram 120
Distribusi Frekuensi dilakukan kebiasaan anak Sakit Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100KK)
Tidak ada 12
Praktek swasta 1
Jamu 4
Bidan/perawat 7
Beli obat bebas 14

0 2 4 6 8 10 12 14 16

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data kebiasaan anak sakit yaitu beli obat bebas (37%),
bidan/perawat (18%), jamu (10%), praktek swasta (3%), dan tidak ada diobati sebanyak (32%).

85
Diagram 121
Distribusi Frekuensi Adanya Remaja Dalam Keluarga Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo
Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 Kk)

35%
Tidak
Ya
65%

Berdasarkan diagram di atas didapatkan data anak remaja umur 12-19 tahun yang ada di RW
05 yaitu (35%) dan tidak ada anak remaja umur 12-19 tahun yaitu (65%).

Diagram 122
Distribusi Frekuensi Jumlah Remaja Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 Kk)

26% 1

65% 9% 2

Tidak

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data anak remaja yang ada di rumah berjumlah 1 anak
yaitu sebanyak (26%), 2 anak remaja sebanyak (9%), dan yang tidak ada anak remaja di dalam
rumah sebanyak (65%).

86
Diagram 123
Distribusi Frekuensi Remaja Yang Bersekolah Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100KK)

35% Tidak

65% Ya

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data anak remaja yang bersekolah sebanyak (35%),
anak remaja yang tidak bersekolah sebanyak (65%).

Diagram 124
Distribusi Frekuensi Remaja Yang Merokok Di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai (N=100KK)
4%

Tidak
Ya

96%

Berdasarkan diagram diatas didapatkandata anak remaja yang tidak merokok sebanyak (96%),
dan anak remaja yang merokok sebanyak (4%).

Diagram 125
Distribusi Frekuensi Tanggapan Orang Tua Saat Anak Merokok Di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100 Kk)
1%

Melarang
33% Mengizinkan
Tidak
Tidak Peduli
65%
1%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data dari 100 KK bagaimana tanggapan orang tua
terhadap anak remajanya yang merokok yaitu ada yang mengatakan melarang anak remaja nya

87
merokok sebanyak (33%), orang tua yang mengizinkan sebanyak (1%), dan yang tidak peduli
sebanyak (65%).

Diagram 126
Distribusi Frekuensi Remaja Yang Sering Ke Luar Malam Di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai (N=100KK)

1%

Tidak
Ya

99%

Berdasarkan diagram diatas didapatkan data anak remaja yang jarang keluar rumah sebanyak
(99%) dan remaja yang sering keluar malam sebanyak (1%).

Diagram 127
Distribusi Frekuensi Remaja Mengalami Sakit di RW 05 Kelurahan Sidomulyo Timur
Kecamatan Marpoyan Damai

21%
Tidak
Ya
79%

Berdasarkan diagram di atas didapatkan data bahwa anak remaja yang mengalami sakit
sebanyak (21%) dan yang tidak mengalami sakit sebanyak (79%).

88
Diagram 128
Distribusi Frekuensi Remaja Yang Memperoleh Informasi Kesehatan di RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai

33% Tidak
Ya
67%

Berdasarkan diagram di atas didapatkan data anak remaja yang memperoleh informasi
kesehatan sebanyak (33%) dan yang tidak memperoleh informasi kesehatan sebanyak (67%).

Diagram 129
Distribusi Frekuensi Remaja Yang Memperoleh Informasi Kesehatan Apa Saja di RW
05 Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai

6%
9% Kesehatan
reproduksi
Napza

21% Rokok
64%
Tidak

Berdasarkan diagram di atas didapatkan data anak remaja yang memperoleh informasi
kesehatan reproduksi sebanyak (6%), NAPZA (9%), rokok (21%), dan tidak memperoleh
informasi kesehatan apapun sebanyak (64%).

89
Diagram 130
Distribusi Frekuensi Remaja Memperoleh Sumber Informasi Kesehatan di RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai
1% 1%
Penyuluhan

31%
Penyuluhan di
Sekolah
65%
Sosial Media
2%
Televisi

Berdasarkan diagram di atas didapatkan data anak remaja mendapatkan sumber informasi
kesehatan yaitu dari penyuluhan sebanyak (65%), penyuluhan di sekolah (1%), sosial media
(31%), televisi (2%), dan tidak ada sumber informasi sebanyak (1%).

3.3 Analisa Data

Analisa Data

No Data Masalah Keperawatan


1. Lingkungan Fisik Pemeliharaan Kesehatan Tidak Efektif:
Hasil Angket: Lingkungan Fisik di RW 05 Kelurahan
1) Semua rumah responden tidak sidomuilyo Timur Kec. Marpoyan Damai
tersedia sarana dan prasarana cuci
tangan
2) Semua rumah responden tidak
terdapat tempat pembuangan
sampah sementara
Observasi :
1) Sebagian kecil (17%) rumah
responden meletakkan sampah di
depan pagar warga
2) Mayoritas (83%) responden
mengolah sampah dengan cara
dibakar.

90
2. Anak Usia Sekolah Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan di
Hasil Angket: RW 05 Kelurahan sidomuilyo Timur Kec.
1) 32 KK dari 100 KK memiliki Marpoyan Damai
anak usia sekolah di RW 05
Sidomulyo Timur
2) 53% dari 32 KK di RW 05 anak
usia sekolah memiliki riwayat
sakit Demam dalam 1 tahun
terakhir
Observasi:
- RW 05 memiliki satu SD,
Madrasah

3. Lansia Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan di


Hasil Angket: RW 05 Kelurahan sidomuilyo Timur Kec.
1) 46% KK memiliki lansia Marpoyan Damai
2) Jumlah lansia yg ditemukan
sebanyak 56 orang
3) 19 dari 56 lansia memiliki riwayat
hipertensi
4) 6 dari 56 lansia memiliki riawayat
Diabetes melitus
5) 67,8% lansia belum melakukan
pemeriksaan gula darah dalam 3
bulan terakhir.

Observasi:
RW 05 belum
memiliki posyandu
lansia

4. Pelayanan Sosial dan Kesehatan Defisit Kesehatan Komunitas di RW 05 Kelurahan


Hasil Angket: sidomuilyo Timur Kec. Marpoyan Damai
1) 26% dari 100 KK tidak
mendapatkan sosialisasi
kesehatan dan 27% dari 100 KK
tidak mengetahui adanya
sosialisasi kesehatan
2) 20% dari 100 KK warga
mengalami penyakit hipertensi
3) 37% dari 100 KK warga tidak
mendapat binaan dari tenaga
kesehatan dan 10% dari 100 KK
warga tidak mengetahui binaan
dari tenaga kesehatan
4) 9% dari 100 KK warga merasa
tidak perlu mendapatkan
pengarahan, binaan dan informasi
91
kesehatan
Observasi:
- -Warga merasa dirinya sehat
tanpaadanya pemeriksaan
kesehatan dan berfokus pada
kegiatan sehari-hari tanpa
mengetahui penyakit yang
diderita

Sosial Kesiapan Peningkatan Koping Komunitas di RW


5. Hasil Angket: 05Kelurahan sidomuilyo Timur Kec. Marpoyan
1) 40% dari 100 KK mendapatkan Damai
informasi melalui via offline
2) 31% dari 100 KK mendapatkan
informasi melalui via online
3) 29% dari 100 KK mendapatkan
informasi melalui via online dan
offline

6. Imunisasi Kesiapan Peningkatan Manajemen Kesehatan


Hasil Angket: diRW 05 Kelurahan sidomuilyo Timur Kec.
1) 4 ibu dari 100 KK yang memiliki Marpoyan Damai
anak tidak mengetahui program
imunisasi
2) Sebagian besar ibu dari 100 KK
yang memiliki anak kurang
mengetahui apa saja jenis
imunisasi
Observasi:
- Hasil wawancara bahwa sebagian
besar ibu mengatakan tidak ingat
semua jenis imunisasi

92
7. Remaja Defisit Pengetahuan
Hasil Angket:
1) 65% dari 44 remaja yang tidak
bersekolah
2) 4 dari 44 remaja merokok
3) 1 dari 44 remaja sering keluar
malam
4) 21 dari 44 remaja mengalamisakit
5) 29 dari 44 remaja tidak pernah
memperoleh informasi kesehatan
6) 28 dari 44 remaja tidak ada
sumber informasi kesehatan
Observasi:
- Hasil wawancara mengatakan
jarang remaja berkumpul dan lebih
suka menyendiri masing- masing di
rumah

93
3.4 Perencanaan Keperawatan
Diagnosa Tujuan Rencana Kegiatan
No NOC
Keperawatan Umum Khusus NIC
1. Pemeliharaan Setelah dilakukan Setelah dilakukan kegiatan 2 Prevensi primer Prevensi primer
Kesehatan Tidak kegiatan selama2 minggu diharapkan : a. Pengetahuan a. Melakukan
Efektif (D.0117) minggu diharapkan 1. Meningkatkanpngetahuan meningkat penyuluhan tentang
B.d terjadi peningkatan masyarakat dan keluarga mengenai pengelolaan sampah
Ketidakcukupan kesehatan lingkungan mengenai kesehatan pengelolaan Prevensi sekunder
sumber daya fisik dan masyarakat lingkungan dan penyakit- sampah. a. Melakukan gotong
D.d Kurang di RW05. penyakit akibat Prevensi sekunder royong
menunjukkan lingkungan yang tidak a. Kepatuhan
pemahaman sehat. perilaku
tentang perilaku 2. Meningkatnya b. Partisipasi
sehat dan kurang kesehatandan motivasi dalam
menunjukkan minat keluarga dan masyarakat pengambilan
untuk untuk berperilaku hidup keputusan
meningkatkan sehat. perawatan
perilaku sehat kesehatan.
c. Kontrol resiko
2. Kesiapan Setelah dilakukan Setelah dilakukan kegiatan Prevensi Primer Prevensi Primer
Peningkatan kegiatan selama 2 selama 2 minggu diharapkan : 6) Pengetahuan a) Berikan pendidikan
Manajemen minggu diharapkan 7) Meningkatnya meningkat kesehatan atau
Kesehatan peningkatan pengetahuan lansia mengenai penyuluhan kesehatan
(D.0112) Pada Usia kesehatan pada lansia tentang hipertensi, penyakit tidak mengenai penyakit
Lanjut kolesterol dan penyakit menular (PTM) tidak menular
D.d Pilihan lainnya 7) Pengetahuan b) Berikan pendidikan
ditemukan adanya 8) Meningkatkan kualitas meningkat kesehatan/penyuluhan
gejala masalah hidup lansia mengenai kesehatan mengenai
kesehatan atau 9) Meningkatkan derajat manfaat toga manfaat toga untuk
penyakit yang tidak kesehatan lansia untuk penyakit penyakit yang tidak
terduga 10) Meningkatkan kemauan tidak menular menular (PTM)
dan kemampuan keluarga (PTM) Prevensi Sekunder

95
dan masyarakat dalam Prevensi Sekunder a. Lakukan pemeriksaan
membudidayakan dan a. Perilaku kesehatan
memanfaatkan tanaman meningkatkan (Hipertensi,
obat keluarga kesehatan kolesterol, dll pada
b. Motivasi lansia)
c. Kepercayaan b. Lakukan penanaman
kesehatan : TOGA ( Tanaman
merasa mampu Obat dan Keluarga)
mengontrol
d. Kepercayaan
kesehatan :
merasa mampu
mengatasi
3. Kesiapan Setelah dilakukan Setelah dilakukan kegiatan Prevensi Primer Prevensi Primer
Peningkatan kegiatan selama 2 selama 2 minggu diharapkan : 1. Pengetahuan tentang 1. Lakukan pendidikan cuci
Manajemen minggu diharapkan 1. Meningkatnya perilaku kesehatan tangan
Kesehatan peningkkatan pengetahuan anak usia tentang Cuci tangan 2. Lakukan demonstrasi
(D.0112) Pada manajemen sekolah tentang cuci 2. Pengetahuan penangan luka sederhana
Anak Usia Sekolah kesehatan diri anak tangan siswa/i kelas 1 pengobatan
D.d Pilihan usia sekolah 2. Mningkatnya penanganan luka
ditemukan adanya dwilayah RW05 pengetahuan dalam sederhana
gejala masalah Penerapan penanganan
kesehatan atau luka sederhana siswa/i
penyakit yang tidak kelas 5.
terduga

96
3.4 Planning of Actions

Planning of Actions

No. Diagnosa Tujua Kegiatan Waktu Tempat Sumber Dana Penanggung


n
Keperawatan Jawab
1. Pemeliharaan Kesehatan Setelah dilakukan 1. Mensosialisasikan 3M- Jum’at, 12 Mei Masjid Kelompok 5 Mahasiwa
Tidak Efektif: Lingkungan kegiatanselama 3 Plus 2023 (Pukul Mu’allimin Kelompok 5 di
Fisik di RW 05 Kelurahan minggu 16.00-17.00) wilayah kerja
sidomuilyo Timur Kec.
diharapkan RW 05
Marpoyan Damai
terjad Sidomulyo Timur
i
peningkatan 2. Mengadakan gotong Minggu, 14 Wilayah RW 05 Kelompok 5 Mahasiwa
kesehatan royong massal RTSe- Mei 2023 Kelurahan Kelompok 5 di
lingkungan fisik RW 05 Kelurahan (Pukul 06.00- sidomuilyo wilayah kerja
dan Sidomulyo Timur , Timur Kec. RW 05
09.00)
masyarakat Kecamatan Marpoyan Marpoyan
Sidomulyo Timur
Damai Damai

3. Membuat Apotik Sehat Minggu, 14 Wilayah RW 05 Kelompok 5 Mahasiwa


(TOGA) di wilayah RW Mei 2023 Kelurahan Kelompok 5 di
05 Kelurahan (Pukul 06.00- sidomuilyo wilayah kerja
sidomuilyo Timur Kec. Timur Kec.
09.00 RW 05
Marpoyan Damai Marpoyan
Damai Sidomulyo Timur

97
2. Kesiapan Peningkatan Setelah dilakukan kegiatan Melakukan penyuluhan Selasa, 16 Posyandu RW Kelompok 5 Nadila dan
Manajemen Kesehatan selama 3 minggu tentang stunting dan Mei 05 Sidomulyu Elisa (PJ
Kesehatan Ibu dan Anak diharapkan meningkatnya pemeriksaan pada ibu dan 2023 Timur Posyandu)
diRW 05 Kelurahan Anak di Posyandu (08.00
manajamen kesehatan pada
sidomuilyo Timur Kec. -
Marpoyan Damai warga RW 05
selesai)

3. Kesiapan Setelah dilakukan kegiatan 1) Melakukan Rabu, 17 SD Negeri 113 Kelompok 5 Sweeta dan
Peningkatan selama 3 minggu pembentukkan Dokter Mei Pekanbaru Winda
Manajemen diharapkan meningkatnya Kecil di SDN 113 2023
KesehatanKesehatan Pekanbaru (10.00
manajamen kesehatan pada
Anak Usia Sekolah -
di RW 05 Kelurahan warga RW 05
2) Melakukan penyuluhan selesai)
sidomuilyoTimur kesehatantentang
Kec. Marpoyan kesehatan Gigidan
Damai Kamis, 18
Mulut pada AnakUsia
Mei
Sekolah
2023
(10.00
-
selesai)
4. Kesiapan Peningkatan Setelah dilakukan kegiatan 1) Melakukan senam Minggu, Lapangan Kelompok 5 Mahasiswa
Manajemen Kesehatan selama 3 minggu Lansia 2 Masjid Nurrul Kelompok 5
Kesehatan: Lansia di RW diharapkan meningkatnya 1 Ihsan
05 Kelurahan sidomuilyo Mei 2023
manajamen kesehatan pada
Timur Kec. Marpoyan 2) Melakukan (06.00-selesai)
Damai warga RW 05
pemeriksaan gratis
Minggu, 21
Mei 2023
(06.00-selesai)

98
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

4.1.1 Pengkajian yang dilakukan melalui pengumpulan data dengan kuesioner dilakukan
terhadap 100 KK yang ada di RW 06 Kelurahan Sidomulyo Timu Kecamatan Marpoyan
Damai Kota Pekanbaru RT 01, RT 02, dan RT 03 oleh mahasiswa Program Studi Profesi
Ners Fakultas Kesehatan Universitas Hang Tuah Pekanbaru. Ruang lingkup pengkajian
didapat saat Windshield Survey dan wawancara.

4.1.2 Berdasarkan hasil pengumpulan data melalui kuesioner, windshield survey, dan
wawancara tersebut, didapatkan permasalahan kesehatan komunitas di RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru yaitu:

1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan: sampah diwilayah RW 05 Kelurahan


Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai.
2. Prilaku cenderung berisiko (merokok) pada komunitas diwilayah RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai.
3. Prilaku kesehatan cenderung berisiko pada lansia diwilayah RW 05 Kelurahan
Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai.
4. Prilaku cenderung berisiko pada kelompok pasangan usia subur diwilayah RW 05
Kelurahan Sidomulyo Timur Kecamatan Marpoyan Damai.

4.1.3 Setelah masalah keprawatan komunitas ditentukan, maka disusunlah rencana


keperawatan komunitas sekaligus dibentuk Kelompok Kerja Kesehatan (POKJAKES)
untuk membantu mengatasi masalah-masalah tersebut. POKJAKES ini terbagi dalam
lima unit yaitu: unit kesehatan ibu dan anak, unit kesehatan lingkungan, unit kesehatan
sekolah, unit remaja atau pemuda, dan unit lansia.

Rencana kegiatan dibuat dengan strategi:

a. Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE)


b. Penyebaran informasi
c. Penggerakan massa
d. Promosi kesehatan

Rencana kegiatan Planning Of Action (POA):

97
a. Penanaman TOGA
b. Pemeriksaan kesehatan gratis
c. Penyuluhan tentang penyakit

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka kelompok dapat mengemukakan beberapa saran antara
lain:
4.2.1 Bagi puskesmas simpang tiga

Puskesmas simpang tiga selaku pembina POKJAKES di RW 05 Kelurahan Sidomulyo


Timur Kecamatan Marpoyan Damai Kota Pekanbaru, diharapkan dapat membimbing
dan membina sehingga program-program dapat berjalan sesuai dengan rencana.

4.2.2 Bagi Keluarahan sidomulyo timur

Kelurahan sidomulyo timur selaku pemantau POKJAKES di RW 05 dalam menjalankan


rencana dan program dari POKJAKES, terutama dalam lintas program dan lintas
sektoral. Diharapkan kerjasama dari masing-masing unit keesehatan di POKJAKES yang
akan berjalan.

98
DAFTAR PUSTAKA

Ayupir. A. dkk. (2022). Keperawatan Komunitas. Bandung: Media sains Indonesia.

Efendy. F., & makhfudli. (2009). Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik dalam
Keprawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia (IPKKI). 2017. Panduan Asuhan Keperawatan
Individu, Keluarga, Kelompok, dan Komunitas dengan Modifikasi NANDA, ICNP, NOC,
dan NIC di Puskesmas dan Masyarakat. Jakarta : Universitas Indonesia (UI-Press).

Notoatmodjo, Soekidjo.( 2017). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta. Rineka Cipta..

Widiyawati. W. (2020). Keperawatan Komunitas 2. Sumedang: Literasi Nusantara.

99

Anda mungkin juga menyukai