Oleh:
Dessy Putri Jovani P2.06.24.6.16.006
Fitri Faridah P2.06.24.6.16.011
Ghina Septiany N. W P2.06.24.6.16.013
Hesty Fitria P2.06.24.6.16.014
Wulandari Meila P2.06.24.6.16.020
Pusfita Putri Salsabila P2.06.24.6.16.029
Septiara Q Sri Hani P2.06.24.6.16.033
Purwati P2.06.24.6.16.035
Tria Nuradila Rahmah P2.06.24.6.16.037
Viola Aigistyaneu P2.06.24.6.16.038
Budiman Widya Eka
Ningrum
Oleh:
i
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing, Pembimbing,
Mengetahui,
Puji syukur penyusun panjatkan kehadiran Ilaihi Robbi, Karena atas berkat
dan penyusunan laporan ini dengan lancar sesuai waktunya. Tujuan Penyusunan
laporan ini sebagai salah satu tugas pada pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
dan arahan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penyusun
Masyarakat Kesehatan.
Kabupaten Majalengka
8. Lusy, Amd. Keb, selaku Bidan Desa dan pembimbing lahan praktik di Desa
iii
9. Rani Widiyanti S. A., SST, M.Keb, selaku Penanggungjawab Praktik Kerja
Lapangan (PKL) Kebidanan Komunitas serta Dosen Wali prodi sarjana terapan
12. Aparatur Desa dan Kader yang telah membantu dalam pemenuhan data dalam
pembuatan laporan.
13. Kedua orangtua dan keluarga tercinta sebagai motivator terbesar yang do’anya
maupun materil.
Akhir kata penyusun ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak atas dukungan, bimbingan, serta do’a yang telah diberikan. Penyusun
menyadari bahwa laporan PKL ini belum sempurna, masih banyak kekeliruan dan
kesalahan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan kritik dan saran yang
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...............................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................xiii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang.......................................................................................1
B. Sistematika Pelaporan............................................................................3
C. Perumusan Masalah................................................................................3
D. Tujuan.....................................................................................................4
F. Praktikan.................................................................................................5
C. Analisis Masalah....................................................................................14
v
B. Gambaran Umum Desa Lame....................................................................21
A. Pembahasan Tabel......................................................................................85
B. Identifikasi Masalah...................................................................................94
C. Analisis SWOT...........................................................................................95
D. Prioritas Masalah........................................................................................96
E. Planning Of Action.....................................................................................97
F. Pembinaan..................................................................................................98
G. Evaluasi....................................................................................................101
BAB V PENUTUP.............................................................................................103
A. Kesimpulan..............................................................................................103
B. Saran.........................................................................................................105
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................106
vi
DAFTAR TABEL
vii
Tahun 2020.............................................................................................................36
viii
Tabel 28 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Rencana Penolong
Persalinan Di Desa Lame Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka
Tahun 2020.............................................................................................................50
ix
Tabel 43 Distribusi Frekuensi Pasangan Usia Subur (PUS) Berdasarkan Jenis
Kontrasepsi di Desa Lame Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka
Tahun 2020.............................................................................................................65
Tabel 45 Distribusi Frekuensi Peran Serta dalam Pemanfaatan Posyandu oleh Ibu
Hamil dan Bayi Balita di Desa Lame Kecamatan Leuwimunding Kabupaten
Majalengka Tahun 2020.........................................................................................67
x
Tabel 55 Distribusi Frekuensi Kesejahteraan Masyarakat Berdasarkan Kecukupan
Istirahat di Desa Lame Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka Tahun
2020........................................................................................................................77
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
BAB I
PENDAHULUA
N
A. Latar Belakang
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan
pada peri kemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta
Antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia, dan keluarga miskin.
Pelayanan kebidanan berfokus pada prempuan, bayi baru lahir, balita, serta
masyarakat untuk berperan dalam peningkatan kesehatan ibu dan anak melalui
1
upaya promotif dan preventif. Disamping itu, lulusan diharapkan mamu
penapisan awal atau deteksi dini pada kasus-kasus kebidanan dengan penyulit
dan patologi kebidanan melalui tugas kolaborasi dan rujukan. Untuk itu Bidan
diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di lapangan. Maka dari itu,
dan preventif.
Upaya promotif dan preventif harus tepat sasaran dan seusai dengan
kegiatan penting yaitu SMD dan MMD. Survei Mawas diri (SMD) adalah
masyarakat. Hasil dari SMD tersebut akan diolah dan disajikan dalam suatu
2
MMD bertujuan untuk mengupayakan agar masyarakat mengenali sendiri
C. Rumusan Masalah
1. Berapa jumlah data yang diperoleh dari hasil pendataan kesehatan ibu dan
3. Adakah masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dai hasil analisis data
3
D. Tujuan Penyusunan Laporan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang telah dilakaukan di Desa Lame
yang diperoleh.
c. Untuk mengetahui adakah masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dai
masalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) yang terdapat di Desa Lame
4
F. Praktikan
berjumlah 10 orang.
PKL Cirebon
terima)
Desa (MMD)
kecamatan, dan
Desa
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
dan perilaku
pemuka masyarakat
6
e. Dalam pelaksanaan penggerakan dan pemberdayaan masyarakat di
Desa Siaga
4. Sasaran
Sasaran SMD adalah semua rumah yang ada di desa atau kelurahan
a. Kader yang telah dilatih tentang apa SMD, cara pengumpulan data,
7
1) Pengenalan instrumen (daftar pertanyaan) yang akan dipergunakan
b. Pelaksanaan SMD
c. Pengolaha data
siaga tentang rencana survei mawas diri terkait dengan tujuan, metode
8
c. Wawancara dengan kunjungan rumah, bersama kader desa wisma
anggotanya
a. Persiapan
mempengaruhi
sekitarnya.
jumlah KK
b. Pelaksanaan
9
2) Pengamatan terhadap rumah-tangga dan lingkungan
c. Tindak lanjut
dikumpulkan
d. Pengolahan data
2) Prioritas masalah
pemecahan masalah
10
c. Secara grafikal (menggunakan grafik) adalah gambar-gambar yang
yang biasanya dibuat berdasarkan dari data tabel yang telah dibuat.
1. Pengertian
warga desa untuk membahas hasil Survei Mawas Diri (SMD) dan
masalah kesehatan
11
c. Musyawarah Masyarakat Desa dilakukan segera setelah SMD
dilakukan
berikut:
f. Penutup
12
C. Analisis Masalah
1. Pengertian
dilakukan
13
e. Periksa hasil pelaksanaannya untuk mengetahui apakah tujuan tercapai
2. Pengambilan Keputusan
keputusan.
terakhir adalah aktivitas memilih, pada proses ini kita diperintahkan untuk
sebelumya.
yaknin bersifat tunggal dan ganda. Maksud dari bersifat tunggal yakni
14
keputusan tersebut hanya berlaku untuk satu permasalahan saja dan tidak
15
menyangkut ke permasalahan lain. Sedangakan, maksud dari bersifat ganda
yang ada.
sebelumnya.
untuk mencapai tujuan dan sasaran, dan daya saing alterntif pada masa
16
g. Pengenalian dan evaluasi : pelaksanaan keputusan perlu pengendalian
17
BAB III
18
2. Luas Wilayah dan Batasannya
Kabupaten Cirebon.
a. Visi Puskesmas
19
kesehatan yang masyarakatnya hidup dalam lingkungan dengan
b. Misi Puskesmas
dan masyarakat.
20
B. Gambaran Umum Desa Lame
1. Peta Wilayah
Sungai Cikadongdong.
21
Sebagai ganti pekerja pembuat jalan tersebut, Kanjeng Dalem
Kartadiningrat yang menjabat pada tahun 1848 s/d 1857 menjadi sorotan
tang ingin menetap dan pihak yang ingin berpindah. Berkat kebijaksanaan
itu”. Ditetapkan pula Bapak Nisajaya sebagai pimpinan atau Kuwu. Yang
1849 s/d 1850 yang digantikan oleh putranya yang bernama Buyut Gede
22
dengan masa kepemimpinan Tahun 1850 s/d 1851. Dan dilanjutkan
jabatannya oleh kakaknya Buyut Wairan pada Tahun 1851 s/d 1852,
Pengaruh nasionalisme saat itu sudah mulai ada, hal ini diakibatkan
adanya Perang Dipenogoro. R.A Bahu Denda yang memerintah pada saat
dengan masa kepemimpinan pada Tahun 1920 s/d 1926. Pada masa
lame
23
dan sejahtera serta bermartabat”
24
Pencapaian misi diterapkan dengan upaya mencapaian misi pembangunan
pemerintah
25
d. Desa/Kelurahan Sebelah Barat : Desa Parakan
5. Luas Wilayah
Luas wilayah Desa Lame adalah 177,5 Ha, Desa Lame terdiri dari 2
18 RT.
6. Jarak Lokasi
berikut :
26
C. Hasil Survei Mawas Diri (SMD)
1. Data Umum
a. Jumlah Kepala Keluarga
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Penduduk Berdasarkan Jumlah
Kepala Keluarga di Desa Ciperna Kabupaten Cirebon
Tahun 2021
RW Total
Jumlah Kepala RT 01 RT 02 N %
Kelurga 8 35 100 100
Sumber: Hasil Survey Mawas Diri (SMD) Tahun 2021
b. Jumlah Penduduk
Tahun 2021
RW Total
Jenis Kelamin RT 01 RT 02 F %
Perempua 13 61
Total 28 129
27
orang (23%). Mayoritas penduduk Desa Lame memiliki jenis kelamin
Tahun 2021
RW Jumlah %
Usia
RT 01 RT 02
36-50 tahun 4 25 24
>50 tahun 5 19 20
28
Berdasarkan Tabel 3, jumlah penduduk di Desa Lame berdasarkan umur
sebanyak 3662 orang (100%) diperoleh jumlah penduduk dengan kategori umur
terbanyak adalah umur 1-5 tahun yaitu 2331 orang (33,6%) dan yang paling
sedikit adalah usia 0-6 bulan dengan jumlah 1 di RW 01 dan RW 05 (0,02%).
Sementara jumlah penduduk yang paling banyak berada di RW 01 sebanyak 842
orang (23%).
Tahun 2021
RW Total
Agama RT 01 RT 02 F %
Non-Islam - -
Total 28 129
Sumber: Hasil Survey Mawas Diri (SMD) Tahun 2020
29
e. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pendidikan
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan di
Desa Ciperna Kabupaten Cirebon
Tahun 2021
RW Total
Pendidikan
RT 01 RT 02 F %
Tidak tamat SD - 4 229 6.2
Belum Tamat SD 4 10 346 9.5
Belum/Tidak Sekolah 4 13 620 17
D3-S1 1 - 126 3.4
SMA 5 26 437 12
SMP 4 12 719 19.6
SD 6 46 1185 32.3
Belum Tamat SMP 2 10
Belum Tamat SMA 2 8
Total 842 792 3662 100
30
f. Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 6 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Penduduk di Desa
Lame Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
Pekerjaan RW Totak
01 02 03 04 05 Jumlah %
PNS 2 4 7 5 2 20 2
Wiraswasta 57 49 28 50 43 227 22
Karyawan Swasta 9 13 14 26 16 78 7.6
Buruh 105 84 78 118 97 482 46.8
Tidak Bekerja 37 68 17 42 51 215 20.9
Perangkat Desa 3 1 2 0 1 7 0.7
Total 213 219 146 241 210 1029 100
31
2. Ibu Hamil
a. Distribusi usia ibu hamil
Tabel 7 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Usia
Penduduk di Desa Lame Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka Tahun 2020
Usia Ibu RW
F %
Hamil 01 02 03 04 05
<20 tahun 0 0 0 0 0 0 0
20-35 tahun 2 4 1 2 4 13 76.5
>35 tahun 1 0 1 1 1 4 23.5
Total 3 4 2 3 5 17 100
Sumber: Hasil Survey Mawas Diri (SMD) Tahun 2020
Berdasarkan Tabel 7, jumlah ibu hamil di Desa Lame
berjumlah 17 orang sebagian besar ibu hamil usia 20-35 tahun
sebanyak 13 orang (76.5%) jumlah terbanyak ibu hamil yang berusia
20-35 tahun berada di RW 02 dan RW 05 masing-masing sebanyak 4
orang (23.5%).
32
Berdasarkan Tabel 8, sebagian besar ibu hamil berada pada
Trimester III yaitu 8 orang (72.9%) dari 17 ibu hamil yang berada di
Desa Lame. Jumlah trimester III paling banyak yaitu 3 orang (17.6%)
yang berada di RW 01.
33
d. Jumlah Kehamilan
Tabel 10 Distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan jumlah
kehamilan (gravida) di Desa Lame Kecamatan
Leuwimunding Kabupaten Majalengka Tahun 2020.
RW
Jumlah Kehamilan F %
01 02 03 04 05
Primigravida 0 2 1 1 2 6 36.3
Multigravida 3 2 1 1 3 10 57.8
Grandemulti gravida 0 0 0 1 0 1 5.9
Total 3 4 2 3 5 17 100
Sumber : Hasil Survey Mawas Diri (SMD) Tahun 2020
e. Jarak Kehamilan
Tabel 11 Distribusi frekuensi ibu hamil berdasarkan jarak
kehamilan dengan persalinan terakhir di Desa Lame Kecamatan
Leuwimunding Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
RW
Jarak Kehamilan F %
01 02 03 04 05
Belum Pernah Melahirkan 0 2 2 1 2 7 41.2
<2tahun 0 0 0 0 1 1 5.9
>2 tahun 3 2 0 2 2 9 52.9
Total 3 4 2 3 5 17 100
Sumber : Hasil Survey Mawas Diri (SMD) Tahun 2020
34
Berdasarkan tabel 11, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar jarak
antar persalinan ibu hamil yang pernah melahirkan yaitu > 2th sebanyak 9 orang
(52,9%).
35
g. Status Imunisasi
Tabel 13 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Status
Imunisasi di Desa Lame Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
RW
Stutus Imunisasi F %
01 02 03 04 05
Belum 0 0 0 0 0 0 0
TT1 0 0 1 0 2 3 17.6
TT2 2 3 1 2 2 10 58.8
TT3 0 1 0 0 1 2 11.8
TT4 1 0 0 1 0 2 11.8
TT Lengkap 0 0 0 0 0 0 0
Tidak Pernah 0 0 0 0 0 0 0
Total 3 4 2 3 5 17 100
Sumber : Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
Berdasarkan tabel 13 dapat disimpulkan bahwa status imunisasi
TT pada ibu hamil sebagian besar TT2 yaitu sebanyak 10 orang
(58,8%)
36
h. Masalah Saat Hamil
Tabel 14 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Masalah
Kehamilan Sekarang di Desa Lame Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
Masalah RW F %
Kehamilan 01 02 03 04 05
Ada 0 0 1 1 0 2 11.8
Tidak Ada 3 4 1 2 5 15 88.2
Total 3 4 2 3 5 17 100
Sumber : Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
Berdasarkan tabel 14, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
ibu hamil tidak memiliki penyulit yaitu 15 ibu hamil (88.20%).
Sedangkan ibu hamil dengan penyulit sebanyak 2 orang (11.80%)
dengan penyulit plasenta letak rendah, umur lebih dari 35 tahun dan
TORCH (toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes Simplex
Virus).
i. Konsumsi Tablet Fe
Tabel 15 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Konsumsi
Tablet Fe di Desa Lame Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
Konsumsi RW F %
Tablet Fe 01 02 03 04 05
Konsumsi 2 4 1 2 5 14 82.4
Tidak 1 0 1 1 0 3 17.6
Total 3 4 2 3 5 17 100
37
Sumber : Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 202
Berdasarkan tabel 15, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah sebanyak 14 orang
(82.40%), sedangkan yang tidak meminum tablet tambah darah
sebanyak 3 orang (17.60%) dengan alasan mual dan muntah.
j. Pemeriksaan Hb
Tabel 16 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan
Pemeriksaan Hb di Desa Lame Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
Pemeriksaan RW Total
Hb 01 02 03 04 05 F %
Ya 2 4 2 3 4 15 88,20
Tidak 1 0 0 0 1 2 11,80
Total 3 4 2 3 5 17 100
Sumber : Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
Berdasarkan tabel 16, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
ibu hamil yaitu 15 orang (88.20%) sudah melakukan pemeriksaan Hb,
sedangkan ibu hamil yang tidak melakukan pemeriksaan Hb sebanyak 2
orang (11.80%) dengan alasan belum waktunya dan jarang malakukan
pemeriksaan di fasilitas kesehatan.
38
k. Nilai Hb
Tabel 17 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Nilai Hb di
Desa Lame Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
RW Total
Nilai Hb
01 02 03 04 05 F %
Normal 1 4 1 2 1 9 53
Anemia 1 0 1 0 4 6 46
Belum
Diperiksa 0 0 1 1 0 2 11
Total 2 4 3 3 5 17 100
Sumber : Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
Berdasarkan tabel 17, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
ibu hamil yaitu 9 orang (53%) memiliki nilai Hb normal.
39
m. Riwayat Penyakit
Tabel 19 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Riwayat
Penyakit Terakhir di Desa Lame Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
Riwayat RW Total
Penyakit 01 02 03 04 05 F %
Ada 1 1 0 0 0 2 11,80
Tidak ada 2 3 2 3 5 15 88,20
Total 3 4 2 3 5 17 100
Sumber : Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
Berdasarkan tabel 19, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
ibu hamil yaitu 15 orang (88.20%) tidak memiliki riwayat penyakit
yang mepengaruhi kehamilan, sedangkan 2 ibu hamil (11.80%)
memiliki riwayat penyakit yang mempengaruhi kehamilan yaitu asma
dan paru- paru.
n. Jenis Persalinan
Tabel 20 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Jenis
Persalinan Terakhir di Desa Lame Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
RW Total
Jenis persalinan
01 02 03 04 05 F %
Normal 3 2 0 2 3 10 58.80
Dengan tindakan 0 0 0 0 0 0 0
Belum Pernah Melahirkan 0 2 2 1 2 7 41.20
Total 3 4 2 3 5 17 100
Sumber : Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
40
Berdasarkan tabel 20, dapat disimpulkan bahwa jenis persalinan terakhir
pada ibu hamil sebagian besar persalinan normal sebanyak 10 orang
(58.80%). Sedangkan 6 orang lainnya (41.20%) belum pernah melahirkan.
o. Masalah Persalinan
Tabel 21 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Masalah
Persalinan Terakhir di Desa Lame Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
Masalah Persalinan RW Total
Terakhir 01 02 03 04 05 F %
Ada 0 1 0 0 2 3 17.60
Tidak Ada 3 1 0 2 1 7 41.20
Belum Pernah Melahirkan 0 2 2 1 2 7 41.20
Total 3 4 2 3 5 17 100
Sumber : Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
Berdasarkan tabel 21, didapati bahwa sebanyak 3 orang
(17.60%) mengalami masalah persalinan terakhir diantaranya riwayat
persalinan IUFD, Ketuban Mekonial, dan Kala I Fase Aktif
Memanjang.
p. Pengetahuan P4K
Tabel 22 Distribusi Frekuensi Ibu Hamil Berdasarkan Pengetahuan
Program Perencanaan Persalinan dan Komplikasi di Desa Lame
Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
Program RW Total
P4K 01 02 03 04 05 F %
Tahu 1 4 0 0 3 8 47,10
Tidak 2 0 2 3 2 9 52,90
Total 3 4 2 3 5 17 100
Sumber : Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
41
Berdasarkan tabel 22, dapat disimpulkan bahwa ibu yang
memiliki pengetahuan mengenai P4K sebanyak 8 orang (47,10%) dan
yang tidak mengetahui P4K sebanyak 9 orang (52,90%).
42
Berdasarkan tabel 24, dapat disimpulkan bahwa semua ibu
hamil sebanyak 17 ibu hamil (100%) memiliki buku KIA.
43
Berdasarkan tabel 26, dapat disimpulkan bahwa
sebagian besar ibu hamil yaitu sebanyak 9 orang (52,9 %)
belum menyiapkan calon donor darah.
44
Berdasarkan tabel 28, dapat disimpulkan bahwa semua
ibu hamil sebanyak 17 orang (100 %) merencanakan
persalinannya di tenaga kesehatan.
3. Ibu Nifas
1. Jumlah Ibu Nifas
Tabel 29 Distribusi Frekuensi Ibu Nifas Di Desa Lame Kecamatan
Leuwimunding Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
RW Total
Ibu Nifas 01 02 03 04 05 F %
Total 1 2 0 0 1 4 100
Sumber : Hasil SMD Tanggal 11-13 Februari 2020
Pemeriksaan RW Total
Nifas 01 02 03 04 05
KF 1 0 0 0 0 0 0
KF 2 0 1 0 0 0 1
KF 3 1 1 0 0 1 3
Total 1 2 0 0 1 4
Sumber : Hasil SMD Tanggal 11-13 Februari 2020
45
Analisis : Berdasarkan tabel 30 dapat disimpulkan bahwa
terdapat 3 ibu nifas dalam kategori kunjungan ketiga dan 1 ibu nifas
dalam kategori kunjungan nifas kedua.
c. Masalah Nifas
Tabel 31 Distribusi Frekuensi Ibu Nifas Berdasarkan Masalah
Nifas Di Desa Lame Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
F Total
Masalah RW
%
Nifas 01 02 03 04 05
Ada 0 0 0 0 0 0 0
Tidak 1 2 0 0 1 4 100
Total 1 2 0 0 1 4 100
Sumber : Hasil SMD Tanggal 11-13 Februari 2020
c. Perawatan Payudara
Tabel 32 Distribusi Frekuensi Ibu Nifas Berdasarkan Perawatan
Payudara Di Desa Lame Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
Ibu Nifas RW F Total
Berdasarkan 01 02 03 04 05 %
Perawatan 1 2 0 0 1 4 100
Payudara
Sumber : Hasil SMD Tanggal 11-13 Februari 2020
46
d. Konsumsi Vitamin A Ibu Nifas
Tabel 33 Distribusi Frekuensi Ibu Nifas Berdasarkan Konsumsi
Vitamin A Di Desa Lame Kecamatan Leuwimunding Kabupaten
Majalengka Tahun 2020
Konsumsi Vitamin A RW F Total
01 02 03 04 05 %
Mengkonsumsi 1 2 0 0 1 4 100
Tidak 0 0 0 0 0 0 0
Mengkonsumsi
Sumber : Hasil SMD Tanggal 11-13 Februari 2020
47
b. ASI Eksklusif
Tabel 35 Distribusi Frekuensi Bayi dan Balita Berdasarkan
Pemberian ASI Ekslusif Di Desa Lame Kecamatan
Leuwimunding Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
ASI Ekslusif RW Total
01 02 03 04 05 F %
Ya 37 31 7 28 44 147 74,6
tidak 25 11 9 4 1 50 25,4
Total 100
Sumber : Hasil SMD Tanggal 11-13 Februari 2020
Berdasarkan tabel 35 dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
bayi dan balita diberikan ASI ekslusif yaitu 147 (74,6 %) bayi dan
balita. Sedangkan 50 (25,4 %) bayi dan balita tidak diberikan ASI
ekslusif dengan alasan ASI sedikit, ASI tidak keluar, ibu kerja, bayi
tidak mau diberi ASI karena bingung putting dan ibu bayi meninggal.
Pemantauan RW Total
Tumbuh Kembang 01 02 03 04 05 F %
Teratur 52 40 16 32 45 184 93,4
Tidak Teratur 11 2 0 0 0 13 6,6
Total 100
Sumber : Hasil SMD Tanggal 11-13 Februari 2020
48
Berdasarkan tabel 36 dapat disimpulkan bahwa hampir
semua bayi dan balita dilakukan pemantauan tumbuh kembang
yaitu sebanyak 184 (93,4 %) bayi dan balita. Namun masih ada
13 (6,6 %) bayi balita tidak teratur dikarenakan bayi tidur,
orang tua nya sedang mengantar anak ke sekolah, anak tidak
kooperatif dan ibu kerja.
d. Status Imunisasi
Tabel 37 Distribusi Frekuensi Bayi dan Balita Berdasarkan Status
Imunisasi Di Desa Lame Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
Status Imunisasi RW Total
01 02 03 04 05 F %
Lengkap 36 21 5 5 23 90 45,7
Tidak Lengkap 2 0 1 2 2 7 3,5
Belum Waktunya 24 21 10 25 20 100 50,8
Tidak Pernah 0 0 0 0 0 0 0
Total 100%
Sumber : Hasil SMD Tanggal 11-13 Februari 2020
49
e. Riwayat Pertolongan Persalinan
Tabel 38 Distribusi Frekuensi Bayi Balita Berdasarkan
Pertolongan Persalinan di Desa Lame Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
Pertolongan RW Total
Persalinan
01 02 03 04 05 F %
Nakes 62 42 16 32 45 197 100
Non Nakes 0 0 0 0 0 0 0
Sumber: Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
50
masalah pada proses persalinan seperti hipertensi, posisi sungsang,
partus lama, bayi besar, inersia uterim mekoneal, dan KPD. dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar bayi dan balita tidak memiliki
riwayat masalah pada proses persalinan sebanyak 158 (80%) anak.
Sedangkan 39 (20%) anak mengalami masalah pada proses persalinan
seperti hipertensi, posisi sungsang, partus lama, bayi besar, inersia
uterim mekoneal, dan KPD.
01 02 03 04 05 F %
Punya 62 42 15 32 45 196 99,5
Tidak 0 0 1 0 0 1 0,5
Total 100
Sumber: Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
51
5. Pasangan Usia Subur (PUS)
a. Jumlah PUS
Tabel 41 Distribusi Frekuensi Pasangan Usia Subur (PUS) di
Desa Lame Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
Jumlah PUS RW Total
01 02 03 04 05 F %
109 107 66 110 144 536 100
Sumber: Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
b. Akseptor KB
Tabel 42 Distribusi Frekuensi Pasangan Usia Subur (PUS)
Berdasarkan Keikutsertaan dalam Menggunakan Kontrasepsi di
Desa Lame Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
52
c. Jenis Kontrasepsi
Jenis RW Total
01 02 03 04 05 F %
Suntik 67 67 24 69 102 329 99,5
Pil 8 7 17 5 9 46 0,5
AKDR 6 1 2 11 3 23 5,5
Implant 0 0 0 1 2 3 0,7
Kondom 0 2 2 0 0 4 0,9
MOW 3 5 3 6 1 18 4,25
Lainnya 0 0 0 0 0 0 0
Total 100
Sumber: Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
53
d. Alasan Tidak Menjadi Akseptor KB
Tabel 44 Distribusi Frekuensi Pasangan Usia Subur (PUS)
Berdasarkan Alasan Tidak Menjadi Akseptor KB di Desa Lame
Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
Jenis RW Total
01 02 03 04 05 F %
Ingin Punya Anak 19 21 11 14 15 80 72,9
Takut Efek Samping 1 0 0 2 1 4 3,6
Tidak Diizinkan 0 0 5 2 3 10 5
Suami
Hamil 3 4 2 3 5 17 15,3
Total 100
Sumber: Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
Berdasarkan Tabel 44 dapat disimpulkan sebagian besar alasan
tidak ber-KB adalah karena ingin punya anak sebanyak 80 (72,9 %)
orang, sedangkan yang paling sedikit yaitu karena takut efek samping
dari penggunaan KB sebanyak 4 ( 3,6 %) orang.
54
6. Peran Serta Masyarakat
a. Posyandu
Tabel 45 Distribusi Frekuensi Peran Serta dalam Pemanfaatan Posyandu
oleh Ibu Hamil dan Bayi Balita di Desa Lame Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
Pemanfaatan RW Total
Posyandu
01 02 03 04 05 F %
Ya 65 46 18 35 50 214 100
Tidak 0 0 0 0 0 0 0
Total 100
Sumber: Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
b. Dana Sehat/Tabulin
Tabel 46 Distribusi Frekuensi Peran Serta Berdasarkan Keikutsertaan Dana
Sehat/Tabulin di Desa Lame Kecamatan LeuwimundingKabupaten
Majalengka Tahun 2020
Dana RW Total
Sehat 01 02 03 04 05 F %
Ada 0 0 0 0 0 0 0
Tidak 842 792 515 727 786 3662 100
55
c. Minat Pembentukan Dana Sehat
Tabel 47 Distribusi Frekuensi Peran Serta Berdasarkan Minat
Pembentukan Dana Sehat/Tabulin di Desa Lame Kecamatan
Leuwimunding Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
Pembentukan RW Total
Dana Sehat 01 02 03 04 05 F %
Minat 253 594 103 437 669 2056 56,1
Tidak Minat 589 198 412 290 117 1606 43,9
Total 842 792 515 727 786 3662 100
Sumber: Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
d. Pengetahuan Poskesdes
Tabel 48 Distribusi Frekuensi Peran Serta Berdasarkan Pengetahuan
Poskesdes di Desa Lame Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
Pengetahuan RW Total
Poskesdes 01 02 03 04 05 F %
Ya 842 792 515 727 786 3662 100
Tidak 0 0 0 0 0 0 0
Total 842 792 515 727 786 3662 100
Sumber: Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
56
e. Pemanfaatan Poskesdes
Tabel 49 Distribusi Frekuensi Peran Serta Berdasarkan Pemanfaatan
Poskesdes di Desa Lame Kecamatan Leuwimunding
Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
Pemanfaatan RW Total
Poskesdes 01 02 03 04 05 F %
Manfaat 757 633 463 581 589 3023 82,5
Belum 85 159 52 146 197 639 17,5
Total 842 792 515 727 786 3662 100
Sumber: Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
57
f. Pemahaman Desa Siaga
Pemahaman RW Total
Desa Siaga 01 02 03 04 05 F %
Paham 211 158 51 145 118 683 18,6
Tidak 631 634 464 582 668 2979 81,4
Total 842 792 515 727 786 3662 100
7. Analisis Gender
a. Kesejahteraan
Tabel 51. Distribusi Frekuensi Kesejahteraan Masyarakat Berdasarkan
Frekuensi Makan Dalam Satu Hari di Desa Lame Kecamatan
Leuwimunding Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
Jumlah RW Total
makan 01 02 03 04 05 F %
<2x 0 0 0 0 2 2 0,1
2-3x 671 554 304 723 707 2959 80,8
>3x 171 238 211 4 77 701 19,1
Total 842 792 515 727 786 3662 100
Sumber: Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
58
Berdasarkan Tabel 51. , dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
penduduk memiliki pola makan 2-3 kali per hari yaitu sebanyak 2959 (80,8%)
orang, sedangkan penduduk yang makan kurang dari dua kali per hari
sebanyak 2 (0,1%) orang.
RW Total
Jenis makan
01 02 03 04 05 F %
Variasi 0 0 0 0 0 0 0
Tidak
Bervariasi 842 792 515 727 786 3662 100
Total 842 792 515 727 786 3662 100
Sumber: Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
59
c. Penggunaan Pembalut Pada Wanita Usia Subur (WUS)
Tabel 53. Distribusi Frekuensi Kesejahteraan Masyarakat
Berdasarkan Penggunaan Pembalut Pada Wanita Usia Subur
(WUS) di Desa Lame Kecamatan Leuwimunding Kabupaten
Majalengka Tahun 2020
Penggunaan RW Total
pembalut 01 02 03 04 05 F %
Ya 150 149 82 183 123 687 100
Tidak 0 0 0 0 0 0 0
Total 150 149 82 183 123 687 100
Sumber: Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
Frekuensi RW Total
Ganti
Pembalut 01 02 03 04 05 F %
<2x 0 0 0 0 0 0 0
2-3x 112 141 53 137 90 533 77,5
>3x 38 8 29 46 33 154 22,5
Total 150 149 82 183 123 687 100
Sumber: Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
60
Berdasarkan Tabel 54. dapat disimpulkan bahwa di Desa Lame
sebagian besar Wanita Usia Subur (WUS) mengganti pembalut 2-3 kali sehari
sebanyak 533 (77,5%) orang dan tidak ada Wanita Usia Subur yang
mengganti pembalut 1 kali sehari saat menstruasi.
e. Kecukupan Istirahat
Tabel 55. Distribusi Frekuensi Kesejahteraan Masyarakat
Berdasarkan Kecukupan Istirahat di Desa Lame Kecamatan
Leuwimunding Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
RW Total
Istirahat
01 02 03 04 05 F %
Cukup 780 750 504 695 741 3470 94,7
Tidak 62 42 11 32 45 192 5,3
Total 842 792 515 727 786 3662 100
Sumber: Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
8. Akses
a. Peran Produktif Wanita Usia Subur (WUS)
Tabel 56. Distribusi Frekuensi Akses Berdasarkan Peran
Produktif Wanita Usia Subur (WUS) di Desa Lame
Kecamatan Leuwimunding Kabupaten Majalengka
Tahun 2020
Peran RW Total
Produktif 01 02 03 04 05 F %
Ya 105 111 57 128 86 487 70,8
61
Tidak 45 38 25 55 36 200 29,2
Total 150 149 82 183 123 687 100
Pelatihan RW Total
(WUS) 01 02 03 04 05 F %
Pernah 30 24 16 37 25 135 19,2
Tidak 120 125 66 146 98 555 80,8
Total 150 149 82 183 123 687 100
Sumber: Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
62
Berdasarkan Tabel 57. dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
Wanita Usia Subur (WUS) yang tidak pernah mengikuti pelatihan
sebanyak 555 (80,8%) orang. Sedangkan yang pernah mengikuti
pelatihan sebanyak 135 (19,2%) orang.
RW Total
Jarak
01 02 03 04 05 F %
< 500 0 169 96 191 0 456 58,5
>500 163 0 0 0 160 323 41,5
Total 150 149 82 183 123 779 100
Sumber: Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
RW Total
Biaya
01 02 03 04 05 F %
Terjangkau 213 219 146 241 210 1029 100
Tidak 0 0 0 0 0 0 0
Total 150 149 82 183 123 779 100
63
Sumber: Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
64
Keputusan RW Total
Ber-KB 01 02 03 04 05 F %
Istri 3 7 13 66 0 89 16,6
Bersama 98 90 46 33 144 411 76,7
Suami 8 10 7 11 0 36 6,7
Total 109 107 66 110 144 536 100
RW Total
65
Keputusan Menentukan
Jumlah Anak Dan Jarak
Kehamilan 01 02 03 04 05 F %
Istri 0 0 13 6 0 19 3,5
Bersama 109 107 49 77 144 486 90,7
Suami 0 0 4 27 0 31 5,8
Total 109 107 66 110 144 536 100
Sumber: Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
Berdasarkan Tabel 61. Dapat disimpulkan bahwa Pengambilan
Keputusan Menentukan Jumlah Anak dan Jarak Kehamilan Pada Pasangan Usia
Subur (PUS) terbanyak adalah dilakukan bersama sebanyak 486 (90,7%) orang.
RW Total
66
Keputusan Menentukan
Jumlah Anak Dan Jarak
Kehamilan 01 02 03 04 05 F %
Istri 38 5 10 6 4 63 11,8
Bersama 54 85 49 77 102 367 68,4
Suami 17 17 7 27 38 106 19,8
Total 109 107 66 110 144 536 100
Sumber: Hasil SMD tanggal 11-13 Februari 2020
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Pembahasan Tabel
67
1. Berdasarkan Tabel 1, diperoleh jumlah Kepala Keluarga di Desa Lame
KK (23.4%).
umur terbanyak adalah umur 1-5 tahun, yaitu 2331 orang (33.6%) dan
yang paling sedikit adalah usia 0-6 bulan dengan jumlah 1 di RW 01 dan
islam yaitu 3662 orang (100%) dan jumlah yang paling banyak berada di
RW 01 sebanyak 842 orang (23%) dan yang paling sedikit adalah 515
orang di RW 03 (14.3%).
68
6. Berdasarkan Tabel 6 dapat disimpulkan bahwa jumlah kepala keluarga di
Desa Lame berjumlah 1029 KK sebagian besar Kepala Keluarga memiliki
status pekerjaan buruh yaitu sebanyak 482 orang (46,8%).
7. Berdasarkan Tabel 7, jumlah ibu hamil di Desa Lame berjumlah 17 orang.
Sebagian besar ibu hamil berusia 20-35 tahun denga jumlah 13 orang
(70.7%) dan jumlah terbanyak ibu hamil yang berusia 20-35 tahun berada
8. Berdasarkan Tabel 8, sebagian besar ibu hamil berada pada Trimester III
yaitu 8 orang (72.9%) dari 17 ibu hamil yang berada di Desa Lame.
Jumlah trimester III menjadi paling banyak yaitu 3 orang (17.6%) yang
tidak diinginkan).
10. Berdasarkan tabel 10, dapat disimpulkan bahwa ibu hamil sebagian besar
dalam kategori multigravida (ibu yang sudah pernah melahirkan lebih dari
69
11. Berdasarkan tabel 11, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar jarak antar
persalinan ibu hamil yang pernah melahirkan yaitu > 2th sebanyak 9 orang
(52,9%).
12. Berdasarkan tabel 12, dapat disimpulkan bahwa ibu hamil seluruhnya
13. Berdasarkan tabel 13, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar status
14. Berdasarkan tabel 14, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil
tidak memiliki penyulit yaitu 15 ibu hamil (88.20%). Sedangkan ibu hamil
15. Berdasarkan tabel 15, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil
16. Berdasarkan tabel 16, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil
70
17. Berdasarkan tabel 17, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil
18. Berdasarkan tabel 18, dapat disimpulkan bahwa semua ibu hamil
19. Berdasarkan tabel 19, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil
paru.
20. Berdasarkan tabel 20, dapat disimpulkan bahwa jenis persalinan terakhir
22. Berdasarkan tabel 22, dapat disimpulkan bahwa ibu yang memiliki
23. Berdasarkan tabel 23, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil
71
24. Berdasarkan tabel 24, dapat disimpulkan bahwa semua ibu hamil
25. Berdasarkan tabel 25, dapat disimpulkan bahwa sebanyak 14 ibu hamil
26. Berdasarkan tabel 26, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar ibu hamil
27. Berdasarkan tabel 27, dapat disimpulkan bahwa hampir semua ibu hamil
rujukan.
28. Berdasarkan tabel 28, dapat disimpulkan bahwa semua ibu hamil
kesehatan.
29. Berdasarkan tabel 29, dapat disimpulkan bahwa ada 4 orang ibu nifas di
Desa Lame.
30. Berdasarkan tabel 30, dapat dsimpulkan bahwa terdapat 3 ibu nifas dalam
kategori kunjungan ketiga (KF3) dan satu ibu nifas dalam kategori
31. Berdasarkan tabel 31, dapat disimpulkan bahwa 100% ibu nifas tidak
32. Berdasarkan tabel 32, dapat disimpulkan bahwa 100% ibu nifas
72
33. Berdasarkan tabel 33, dapat disimpulkan bahwa 100% ibu nifas
34. Berdasarkan tabel 34, dapat disimpulkan bahwa jumlah bayi dan balita
35. Berdasarkan tabel 35, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bayi dan
balita diberikan ASI ekslusif yaitu 147 (74,6 %) bayi dan balita.
dengan alasan ASI sedikit, ASI tidak keluar, ibu kerja, bayi tidak mau
36. Berdasarkan tabel 36, dapat disimpulkan bahwa hampir semua bayi dan
%) bayi dan balita. Namun masih ada 13 (6,6 %) bayi balita tidak teratur
dikarenakan bayi tidur, orang tua nya sedang mengantar anak ke sekolah,
37. Berdasarkan tabel 37, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bayi dan
(50,8
ada 7 (3,5 %) bayi dan balita dengan alasan anak sedang sakit, telat karena
73
lupa imunisasi, isu imunisasi palsu dan anak memiliki riwayat kejang.
74
38. Berdasarkan Tabel 38, dapat disimpulkan bahwa 100% persalinan bayi
39. Berdasarkan Tabel 39, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bayi dan
40. Berdasarkan Tabel 40, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bayi dan
balita memiliki buku KIA sebanyak 196 (99,5%) anak. Sedangkan ada 1
(0,5%) anak yang tidak memiliki buku KIA dengan alasan hilang.
41. Berdasarkan Tabel 41, dapat disimpulkan bahwa jumlah PUS di Desa
42. Berdasarkan Tabel 42, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar PUS
43. Berdasarkan Tabel 43, dapat disimpulkan sebagian besar jenis KB yang
digunakan adalah suntik yaitu sebanyak 329 (77,8 %) dan tidak ada PUS
sistem kalender.
44. Berdasarkan Tabel 44, dapat disimpulkan sebagian besar alasan tidak ber-
sedangkan
75
yang paling sedikit yaitu karena takut efek samping dari penggunaan KB
45. Berdasarkan Tabel 45, dapat disimpulkan bahwa 100% ibu hamil, bayi
46. Berdasarkan Tabel 46, dapat disimpulkan bahwa 100% warga tidak
47. Berdasarkan Tabel 47, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar warga
dikarenakan sudah ada BPJS/KIS dan ada sebagian warga yang merasa
kebutuhan sehari-hari.
48. Berdasarkan Tabel 48, dapat disimpulkan bahwa semua warga yaitu
49. Berdasarkan Tabel 49, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar warga
50. Berdasarkan Tabel 50, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar warga
yaitu sebanyak 2979 (81,3 %) orang tidak paham mengenai desa siaga.
51. Berdasarkan Tabel 51, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk
memiliki pola makan 2-3 kali per hari yaitu sebanyak 2959 (80,8%) orang,
sedangkan penduduk yang makan kurang dari dua kali per hari sebanyak 2
(0,1%) orang.
76
52. Berdasarkan Tabel 52, dapat disimpulkan bahwa 100% jenis makanan
53. Berdasarkan Tabel 53, dapat disimpulkan bahwa di Desa Lame semua
54. Berdasarkan Tabel 54, dapat disimpulkan bahwa di Desa Lame sebagian
besar Wanita Usia Subur (WUS) mengganti pembalut 2-3 kali sehari
sebanyak 533 (77,5%) orang dan tidak ada Wanita Usia Subur yang
55. Berdasarkan Tabel 55, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar penduduk
sebanyak 3470 (94,7%) orang dan 192 (5,3%) orang tidak memiliki waktu
56. Berdasarkan Tabel 56, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar Wanita
Usia Subur (WUS) memiliki peran produktif yaitu sebanyak 487 (70,8%)
dan lain-lain.
57. Berdasarkan Tabel 57, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar Wanita
Usia Subur (WUS) yang tidak pernah mengikuti pelatihan sebanyak 555
(19,2%) orang.
77
58. Berdasarkan Tabel 58, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar jarak
antara rumah dan fasilitas kesehatan <500 meter sebanyak 456 rumah
(58,5%).
59. Berdasarkan Tabel 59, dapat disimpulkan bahwa 100% kepala keluarga
orang.
orang.
B. Identifikasi Masalah
Dari hasil Survey Mawas Diri (SMD) diperoleh masalah sebagai berikut :
3. Ibu hamil dengan nilai Hemoglobin dibawah batas normal sebanyak 46%.
78
5. Ibu hamil belum mengetahui golongan darah sebanyak 17,6%.
79
6. Ibu hamil belum mengetahui calon pendonor sebaanyak 52,9%.
9. Bayi dan balita yang tidak lengkap status imunisasinya sebanyak 3,5%.
10. Pasangan usia subur yang tidak menjadi akseptor KB sebanyak 21,1%.
13. Wanita usia subur yang belum mengikuti pelatihan sebanyak 80,8%.
C. Analisis SWOT
80
Menunjang
Desa SIaga
a. Adanya a. Kuantitas a. Lokasi c. Kurangnya
tenaga dan Wilayah Desa Pengetahuan
profesional Kualitas Lame Yang Masyarakat
(personil Nakes Cukup Luas Dan
medis) Yang Namun Dukungan
b. Adanya Masih Secara Dari
fasilitas Kurang Keseluruhan Keluarga
penunjang b. Kurangnya Mudah Terhadap
puskesmas Partisipasi Dijangkau Manfaat
(lab) Lintas Oleh Petugas. Dan
3. Stunting
Sektoral b. Adanya Pentingnya
Kurangnya Kader ASI
Upaya Kesehatan Di Ekslusif
Kesehatan Wilayah Desa Pada Bayi.
Dalam Hal Lame Per d. Tingkat
Promotif Blok Pendidikan
(KIE-ASI) Posyandunya. Dan Status
Ekonomi
Yang Masih
Rendah
D. Prioritas Masalah
berikut :
81
E. Planning Of Action (POA)
82
F. Pembinaan
Dalam pembinaan, mahasiswi PKL beserta masyarakat melakukan kegiatan yang telan disepakati
sebelumnya pada saat MMD untuk menanggulangi masalah yang ada di desa kegiatan yang dilakukan berupa
penyuluhan,door to door dan pemeriksaan yang dilakukan oleh mahasiswi serta didukung pula oleh berbagai
macam pihak seperti aparat desa, bidan desa, kader dan juga petgas puskesmas. Adapun kegiatan yang telah
No. Masalah Hasil Pelaksanaan Sasaran Waktu Tempat Penghambat Pendukung Evaluasi
Pembinaan Pelaksanaan Pelaksanaan
1. Masih Telah Mahasiswi Seluruh Rabu, 19 Rumah bayi Beberapa Dukungan Melakukan
adanya dilakukannya telah bayi dan Februari dan balita balita tidak dari aparat pendekatan dan
kejadian pemeriksaan berkoordinasi balita 2020 yang kooperatif desa, bidan membina
stunting di antropometri dengan bidan yang Pukul 09.00 mengalami saat desa dan hubungan baik
Desa Lame dan KPSP desa, kader mengala WIB s.d stunting dilakukan kader dengan balita
secara door to dan aparat mi selesai pemeriksaan setiap RW agar mudah
door. Serta desa lainnya. stunting antropometri. dilakukan
dilakukannya Kamis, 20 pemeriksaan
pertemuan Februari
kelas Ibu 2020 Pukul
Balita 13.00 s.d
15.00 WIB
2. Belum Telah Mahasiswi Aparat Kamis, 20 Kantor Hanya Dukungan Perlu dilakukan
aktif dan Dilakukan telah Desa Februari Kepala beberapa dari sosialisasi
belum ada Pemekaran berkoordinasi 2020 Pukul Desa Lame aparat desa Kepala mengenai Desa
Kejelasan Desa Siaga dengan 10.00 s.d yang hadir Desa Siaga kepada
Mengenai aparat desa. 12.00 WIB Lame
83
Desa dan Masyarakat Desa
Siaga di restrukturisasi Lame
Desa Kepengurusan
Lame Desa Siaga
2. Sebagian Telah Mahasiswi Seluruh Kamis, 20 Balai Desa Waktu Dukungan Dikarenakan
besar dilakukannya telah ibu Februari Lame kedatangan dari aparat keterbatasan
masyarakat penyuluhan berkoordinasi hamil 2020 warga dan desa, bidan waktu dan jarak,
tidak sekaligus dengan bidan beserta Pukul 14.00 ibu hamil desa dan maka baiknya
mengetahu pertemuan ibu desa, kader masyara WIB – tidak sesuai kader dilakukan
i desa hamil kepada dan aparat kat di selesai perjanjian setiap RW kembali
siaga serta seluruh desa lainnya. Desa awal dan ada pembinaan dan
tidak masyarakat Lame sebagian ibu penyuluhan di
adanya dan ibu hamil hamil yang setiap posyandu.
kelas ibu tentang desa tidak hadir
hamil siaga
3. Ibu hamil Telah Mahasiswi Seluruh Jumat, 21 Balai Desa Ada Dukungan Dikarenakan
tidak dilakukannya telah ibu Februari Lame beberapa ibu dari aparat keterbatasan
mengetahu pemeriksaan berkoordinasi hamil 2020 hamil yang desa, bidan waktu dan
i golongan golongan dengan bidan beserta Pukul 10.00 tidak datang desa dan kesibukan ibu
darah dan darah kepada desa, kader keluarga WIB s.d kader hamil yang
juga tidak ibu hamil dan dan aparat nya selesai setiap RW berbeda-beda,
memiliki calon desa lainnya. maka perlu
calon pendonor dilakukannya
pendonor (keluarga ibu pemeriksaan
darah hamil) golongan darah
door to door
4. Stiker Telah Mahasiswi Ibu Jum’at, 21 Rumah Ibu Ada Ibu Dukungan Masih perlu
84
P4K ibu dilakukannya telah Hamil Februari Hamil Hamil yang dari Bidan dilakukannya
hamil pemasangan berkoordinasi 2020 pukul stiker P4K Koordinat sosialisasi stiker
masih
belum stker P4K dengan 14.00 WIB nya hilang or, Bidan P4K pada Ibu
terpasan Pada Ibu Bidan Desa s.d selesai dan Ibu Desa, dan Hamil dan Kader
g Hamil secara Lame dan Hamil yang Kader
door to door Kader tinggal tidak
menetap
85
82
G. Evaluasi
Majalengka, di dapatkan hasil bahwa bayi dan balita yang sudah dilakukan
desa.
Berdasarkan hasil penyuluhan yang telah dilakukan pada ibu hamil dalam
PENUTUP
A. Kesimpulan
selama 18 hari, sejak tanggal 10 Februari 2020 sampai dengan 27 Februari 2020
berjumlah 3662 jiwa (1814 jiwa laki-laki penduduk berjenis kelamin dan
1848 jiwa penduduk berjenis kelamin perempuan). Selain itu Desa Lame
terdiri dari 1029 Kepala Keluarga dimana seluruhnya beragama Islam dan
mayoritas penduduknya dalam rentang usia 20-35 tahun berjumlah 1002 jiwa.
Majalengka, diketahui 13 ibu hamil berusia 20-35 tahun dan 4 ibu hamil
berada di trimester II, dan 8 ibu hamil berada di trimester III. Ibu hamil yang
84
85
yang belum mendapatkan pemeriksaan Hb, ibu hamil yang belum mengetahui
golongan darahnya dan juga golongan darah keluarganya, dan pengetahuan serta
pemasangan stiker P4K yang keseluruhan ibu hamil belum memahaminya. Selain
itu, terdapat permintaan dari pihak perangkat Desa Lame untuk mengangkat
masalah yang akan diseselaikan mengenai stunting pada balita di Desa Lame.
Oleh karena itu diadakan pertemuan ibu hamil dan ibu balita yang kegiatannya
berupa penyuluhan mengenai pengertian dan manfaat dari IMD, ASI eksklusif,
nutrisi ibu hamil, PMT, dan pencegahan stunting sebagai bentuk pencegahan
stunting pada bayi dan balita generasi selanjutnya. Selain itu dilakukan pula
penyuluhan mengenai pengertian dan juga manfaat dari stiker P4K dan desa siaga
khusuanya bagi ibu hamil karena seluruh ibu hamil di Desa Lame belum
memahami dan memasang stiker P4K yang merupakan bagian dari desa siaga.
Selain itu, dilakukan pula kegiatan pemeriksaan golongan darah pada ibu hamil
kembali infomasi oleh peserta penyuluhan yang dilakukan dengan baik. Namun
yang berkaitan antara lain puskesmas, aparat desa, dan dinas kesehatan sehingga
B. Saran
1. Bidan Desa
2. Kelurahan/Desa
3. Puskesmas
4. Pendidikan
----------------, (2013) ‘Buku Saku Kesehatan Ibu Fasilitas Kesehatan Dasar dan
Rujukan’.
Prasetyawati, Arsita Eka. 2012. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dalam Millenium
Development Goald (MDG’s). Yogyakarta: Nuha Medika.
87
88
LAMPIRAN-LAMPIRAN
89
Yth.
Kepala Puskesmas Leuwimunding
di Tempat
Dengan hormat,
Besar harapan kami agar Bapak/Ibu untuk hadir dalam kegiatan tersebut. Sekian
dan terima kasih.
Hormat Kami,
Sekertaris
Ketua
Viola Aigistyaneu
Ghina Septiany Nurul W
Budiman NIM
NIM P2.06.24.6.16.013
P2.06.24.6.16.037
90
Yth.
Kepala Desa Lame
di Tempat
Dengan hormat,
Besar harapan kami agar Bapak/Ibu untuk hadir dalam kegiatan tersebut. Sekian
dan terima kasih.
Yth.
Kepala Puskesmas Leuwimunding
di Tempat
Dengan hormat,
Besar harapan kami agar Bapak/Ibu untuk hadir dalam kegiatan tersebut. Sekian
dan terima kasih.
Hormat Kami,
Sekertaris
Ketua
Viola Aigistyaneu
Ghina Septiany Nurul W
Budiman NIM
NIM P2.06.24.6.16.013
P2.06.24.6.16.037
92
Yth.
Kepala Desa Lame
di Tempat
Dengan hormat,
Besar harapan kami agar Bapak/Ibu untuk hadir dalam kegiatan tersebut. Sekian
dan terima kasih.
Yth.
Kepala Desa Lame
di Tempat
Dengan hormat,
Besar harapan kami agar Bapak untuk hadir dalam kegiatan tersebut. Sekian dan terima
kasih.
Hormat Kami,
Sekertaris Ketua
Yth.
Kepala Desa Lame
di Tempat
Dengan hormat,
Besar harapan kami agar Bapak untuk hadir dalam kegiatan tersebut. Sekian dan terima
kasih.
Hormat Kami,
Sekertaris Ketua
Yth.
Kepala Puskesmas Leuwimunding
di Tempat
Dengan hormat,
Besar harapan kami agar Ibu untuk hadir dalam kegiatan tersebut. Sekian dan terima
kasih.
Hormat Kami,
Sekertaris Ketua
Yth.
Kepala Desa Lame
di Tempat
Dengan hormat,
Besar harapan kami agar Bapak untuk hadir dalam kegiatan tersebut. Sekian dan terima
kasih.
Hormat Kami,
Sekertaris Ketua
Yth.
Kepala Puskesmas Leuwimunding
di Tempat
Dengan hormat,
Besar harapan kami agar Ibu untuk hadir dalam kegiatan tersebut. Sekian dan terima
kasih.
Hormat Kami,
Sekertaris Ketua
Yth.
Kepala Desa Lame
di Tempat
Dengan hormat,
Besar harapan kami agar Bapak/Ibu untuk hadir dalam kegiatan tersebut. Sekian dan
terima kasih.
Hormat Kami,
Sekertaris Ketua
Lampiran 3
Anggota :
1. Pelaksanaan :
Hari, tanggal : Selasa, 18 Februari
2020 Waktu : 09.00 WIB – selesai
Tempat : Balai Desa Lame
2. Panitia MMD
Penanggung Jawab : Hj. Kartisem. SKM, MKM
Pengarah : Bidan Hj. Nunung Muslihatun, SST
Bidan Lusi. Amd. Keb
Ketua pelaksanan : Ghina Septiany Nurul
Wahdah Sekertaris : Viola Aigistyaneu Budiman
Pemateri : Ghina Septiany Nurul
Wahdah Hesty Fitria
Wulandari
Shi Hani Purwati
Fish bone : Tria Nuradila Rahmah
Viola Aigistyaneu
Budiman
Moderator : Meila Pusfita Putri
Notulen : Fitri Faridah
Pembacaan doa : Widya Eka Ningrum
Registrasi : Salsabilla Seprtiara
Q
Dokumentasi : Dessy Putri Jovani
100
3. Susunan acara
No. Waktu Kegiatan Penangung jawab
1 09.00-09.30 a. Registrasi Fitri, Salsabilla
b. Pembagian snack
2 09.30-10.00 a. Pembukaan oleh MC Bd. Nunung, Bd. Lusi
b. Menyanyikan lagu Indonesia
Raya
c. Sambutan oleh Kepala
Puskesmas atau yang mewakili
3 10.00-10.10 Sambutan kepala desa dan pembukaan Ade Endang S
kegiatan MMD
4 10.10- 10.15 Pembukaan oleh moderator Meila, Pak Ade
5 10.15-10.40 Pemaparan pemateri Hesty, Ghina, Sri
6 10.40-11.10 Identifikasi masalah Tria, Viola
7 11.10-11.30 Perumusan POA Tria, Viola
8 11.30-11.40 Pengesahan POA Ade Endang S
(Kuwu), Hj. Kartisem
(Kepala Puskesmas)
9 11.40-12.00 Tan jawab dann diskusi Meila, Pak Ade
10 12.00-12.10 Kesimpulan oleh notulen Fitri
11 12.10-12.20 Pembagian doorprize Meila
12 12.20-12.25 Pembacaan doa dan penutupan Widya
13 12.25-12.30 Sesi foto Dessy
101
Lampiran 4
B. Materi Penyuluhan
Terlampir
102
C. Langkah-langkah Penyuluhan
Rangkaian Kegiatan
No. Waktu
Kegiatan Penyuluh Sasaran
1. 5 menit Pembukaan 1. Memberi salam 1. Menjawab salam
2. Memperkenalkan 2. Menyimak
diri 3. Mendengarkan
3. Menjelaskan tujuan
2. 20 menit Pengembangan 1. Menjelaskan tentang Menyimak dan
materi penyuluhan, memperhatikan
diantaranya :
a. Pengertian PMT
b. Manfaat PMT
pada bayi
c. Macam-macam
PMT
d. Saat tepat
pemberian PMT
3. 5 menit Penutup 1. Membuka sesi tanya 1. Bertanya dan
jawab menjawab
2. Menyimpulkan 2. Memperhatikan
3. Memberi salam 3. Menjawab salam
D. Metode
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. Media
1. Leaflet
103
F. Evaluasi
1. Menjelaskan ulang tentang pengertian PMT untuk bayi
2. Menjelaskan ulang tentang manfaat PMT untuk bayi
3. Menyebutkan ulang macam-macam PMT untuk bayi
4. Menjelaskan ulang tentang saat yang tepat pemberian PMT untuk bayi
G. Daftar Pustaka
1. Almetsier S. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
2. Departemen Kesehatan RI. Pedoman Umum Pemberian Makanan Tmabahan.
Depkes RI 2006
104
B. Manfaat PMT
1. Melengkapi zat gizi ASI yang sudah berkurang.
2. Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam-macam
makanan dengan berbagai rasa dan bentuk.
3. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.
4. Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi.
Lampiran 5
107
2. Tujuan khusus :
a. Menjelaskan tentang pengertian Stunting
b. Mengerti penyebab Stunting
c. Mengerti tentang ciri anak dengan Stunting
d. Mengerti pengaruh stunting pada anak
e. Mengerti pencegahan stunting pada anak
f. Mengerti penanggulangan stunting pada anak
B. Materi (terlampir)
C. Media
1. Leaflet
D. Metode
1. Ceramah
108
2. Diskusi
3. Tanya jawab
E. Kegiatan penyuluhan
No. Waktu Kegiatan Penyuluhan Respon Peserta
F. Evaluasi
1. Menjelaskan tentang pengertian Stunting
2. Mengerti penyebab Stunting
3. Mengerti tentang ciri anak dengan Stunting
4. Mengerti pengaruh Stunting pada anak
5. Mengerti pencegahan Stunting pada anak
6. Mengerti penanggulangan Stunting pada anak
MATERI PENYULUHAN STUNTING
A. Pengertian Stunting
Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita (bayi dibawah lima
tahun) akibat dari kekurangan gizi kronis sehingga anak terlalu pendek untuk
usianya. Balita/baduta (bayi dibawah usia dua tahun) yang mengalami
stunting akan memiliki tingkat kecerdasan tidak maksimal, menjadikan anak
menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan di masa depan dapat beresiko
pada menurunnya tingkat produktivitas. Pada akhirnya secara luas stunting
akan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, meningkatkan kemiskinan,
dan memperlebar ketimpangan (Riset Kesehatan Dasar/Riskesdas 2013).
E. Pencegahan
1. Pemberian ASI secara baik dan tepat disertai dengan pengawasan berat
badan secara teratur dan terus menerus
2. Menghindari pemberian makanan buatan kepada anak untuk mengganti
ASI sepanjang ibu masih mampu menghasilkan ASI, terutama pada usia
dibawah empat bulan
3. Meningkatkan pendapatan keluarga yang dapat dilakukan dengan upaya
mengikutsertakan para anggota keluarga yang sudah cukup umur untuk
bekerja dengan diimbangi dengan penggunaan uang yang terarah dan
efisien. Cara lain yang dapat ditempuh ialah pemberdayaan melalui
peningkatan keterampilan dan kewirausahaan
4. Meningkatkan intensitas komunikasi informasi edukasi (KIE) kepada
masyarakaat, terutama para ibu mengenai pentingnya konsumsi zat besi
yang diatur sesuai kebutuhan. Hal ini dapat dikoordinasikan dengan
kegiatan posyandu.
F. Penanggulangan
1. Periode yang paling kritis dalam penanggulangan stunting dimulai sejak
janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun yang disebut
dengan
periode emas (seribu hari pertama kehidupan). Oleh karena itu
perbaikan gizi diprioritaskan pada usia seribu hari pertama kehidupan
yaitu 270 hari selama kehamilannya dan 730 hari pada kehidupan
pertama bayi yang dilahirkannya.
2. Secara langsung masalah gizi disebabkan oleh rendahnya asupan gizi
dan masalah kesehatan. Selain itu asupan gizi dan masalah kesehatan
merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Adapun pengaruh tidak
langsung adalah ketersediaan makanan, pola asuh dan ketersediaan air
minum (bersih), sanitasi dan pelayanan kesehatan. Seluruh faktor
penyebab ini dipengaruhi oleh beberapa akar masalah yaitu
kelembagaan, politik dan ideologi, kebijakan ekonomi, dan
sumberdaya, lingkungan, teknologi, serta kependudukan.
3. Berdasarkan faktor penyebab masalah gizi tersebut, maka perbaikan
gizi dilakukan dengan dua pendekatan yaitu secara langsung (kegiatan
spesifik) dan secara tidak langsung (kegiatan sensitif). Kegiatan spesifik
umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan seperti PMT ibu hamil KEK,
pemberian tablet tambah darah, pemeriksaan kehamilan, imunisasi TT,
pemberian vitamin A pada ibu nifas. Untuk bayi dan balita dimulai
dengan inisiasi menyusu dini (IMD), ASI eksklusif, pemberian vitamin
A, pemantauan pertumbuhan, imunisasi dasar, pemberian MP-ASI.
Sedangkan kegiatan yang sensitif melibatkan sektor terkait seperti
penanggulangan kemiskinan, penyediaan pangan, penyediaan lapangan
kerja, perbaikan infrastruktur (perbaikan jalan, pasar), dll
4. Kegiatan perbaikan gizi dimaksudkan untuk mencapai pertumbuhan
yang optimal. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Multicentre
Growth Reference Study (MGRS) Tahun 2005 yang kemudian menjadi
dasar standar pertumbuhan internasional, pertumbuhan anak sangat
ditentukan oleh kondisi sosial ekonomi, riwayat kesehatan, pemberian
ASI dan MP-ASI. Untuk mencapai pertumbuhan optimal maka seorang
anak perlu mendapat asupan gizi yang baik dan diikuti oleh dukungan
kesehatan lingkungan.
5. Penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada seribu hari
pertama kehidupan, meliputi :
a. Pada ibu hamil
1) Memperbaiki gizi dan kesehatan Ibu hamil merupakan cara
terbaik dalam mengatasi stunting. Ibu hamil perlu mendapat
makanan yang baik, sehingga apabila ibu hamil dalam keadaan
sangat kurus atau telah mengalami Kurang Energi Kronis
(KEK), maka perlu diberikan makanan tambahan kepada
ibu hamil tersebut.
2) Setiap ibu hamil perlu mendapat tablet tambah darah, minimal
90 tablet selama kehamilan.
3) Kesehatan ibu harus tetap dijaga agar ibu tidak mengalami sakit
b. Pada saat bayi lahir
1) Persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih dan begitu
bayi lahir melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
2) Bayi sampai dengan usia 6 bulan diberi Air Susu Ibu (ASI)
saja (ASI Eksklusif)
c. Bayi berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun
1) Mulai usia 6 bulan, selain ASI bayi diberi Makanan
Pendamping ASI (MP-ASI). Pemberian ASI terus dilakukan
sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih. Bayi dan anak
memperoleh kapsul vitamin A, taburia, imunisasi dasar
lengkap.
2) Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diupayakan oleh
setiap rumah tangga.
Dengan kata lain stunting dapat diketahui bila seorang balita
sudah ditimbang berat badannya dan diukur panjang atau tinggi
badannya, lalu dibandingkan dengan standar, dan hasilnya berada
dibawah normal. Jadi secara fisik balita akan lebih pendek
dibandingkan balita seumurnya.
Lampiran 6
C. MATERI
Terlampir
D. MEDIA
1. Materi SAP
2. Leaflet
E. METODE
a) Ceramah
b) Tanya jawab
c) Demonstrasi
F. EVALUASI
Metode Evaluasi : Tanya Jawab
1. Jenis pertanyaan:
Jelaskan apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif 6 bulan?
Sebutkan manfaat ASI ekslusif bagi ibu?
Sebutkan manfaat ASI ekslusif bagi bayi?
Asih (fisik-biomedis)
Strategi
Tahap Kegiatan fasilitator Kegiatan peseta
Menjawab
Pembukaan
salam
1. Memberi salam
Mendengarkan
2. Memperkenalkan diri
Memperhatikan
3. Menyampaikan tujuan
Pendahuluan penyuluhan
(5 menit) 4. Memotivasi peserta dengan
menekankan pentingnya
materi ini untuk dipahami
5. Menggali pengetahuan peserta
tentang P4K
Penyuluhan
1. Memberikan penjelasan
mengenai pengertian dari P4K
Penyajian 2. Memberikan penjelasan Memperhatikan
(30 menit) tentang kegunaan stker P4K
dan tujuannya
3. Memberikan penjelasan
mengenai manfaat dari P4K
4. Memberikan penjelasan
mengenai jenis kegiatan dari
P4K
Penutup
1. Mempersilahkan peserta Bertanya
bertanya kepada penyaji
2. Memberikan evaluasi kepada Peserta
Penutup peserta mengenai gambaran menjawab
(5 menit) umum P4K, kegunaan stiker pertanyaan
P4K, manfaat P4K dan jenis- Menerima
jenis kegiatan P4K doorprize
3. Menyimpulkan hasil Menjawab
penyuluhan keseluruhan
Evaluasi
Jenis Evaluasi : Mengajukan pertanyaan kepada audiens mengenai materi
penyuluhan yang sudah diberikan.
Waktu : Akhir Kegiatan
Lampiran 8
Definisi
Nutrisi adalah gabungan proses yang terlibat dalam pemgambilan nutriment
dan asimilasi serta pemakaiannya (Kamus Saku Kedokteran DORLAND).
Nutriment adalah makanan, material gizi (Kamus Saku Kedokteran
DORLAND).
Nutrisi ibu hamil adalah zat-zat yang dibutuhkan oleh ibu hamil untuk
memenuhi kebutuhan ibu dan janin.
Zat makanan sangat penting bagi ibu hamil karena berfungsi untuk
perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu kebutuhan akan zat
makanan harus terpenuhi didalam tubuh ibu hamil karena janin memerlukan
gizi untuk perkembangannya. Kehamilan sangatlah memiliki arti yang sangat
penting bagi kehidupan perempuan karena dapat mempengaruhi kondisi
fisiologis dan kejiwaan. Dalam masa ini akan terjadi penurunan nafsu
makanakibat faktor fisik maupun psikis sering muncul diawal kehamilan.
Untuk mengatasi hal tersebut sebaiknya ibu hamil makan dalam jumlha kecil
tetapi sering.
Makanan yang dimakan juga hendaknya tidak kekurangan dan tidak
kelebihan. Namun yang pasti haruslah yang banyak mengandung gizi dan
cukup mengandung vitamin dan mineralyang banyak diperlukan oleh tubuh
ibu hamil. Sebab ibu hamil sangat memerlukan zat makanan yang lebih
banyak dari biasanya karena ibu hamil makan bukan hanya untuk dirinya
tetapi juga untuk janinnya yang berada didalam tubuh.
Dalam mengkonsumsi makanan ibu hamil harus memperhitungkan nilai
gizi makanan yang dikonsumsi, baik bagi dirinya maupun bagi janin yang ada
didalam kandungannya. Kebutuhan gizi akan terus meningkat, terutama
setelah memasuki kehamilan trimester ke dua.sebab pada saat itu
pertumbuhan janin berlangsung sangat cepat dan berat badan ibu pun turut
naik sangat pesat. Ini berbeda pada kehamilan trimester pertama. pada saat ini
pertumbuhan janin masih belum begitu pesat, sehingga kebutuhan gizinya
juga masih belum optimal. Pada dua bulan terakhir kehamilan otak bayi
berkembang sangat cepat. Pada periode ini gizi diperlukan bagi
perkembangan otak dan jaringan saraf sang bayi. Sebaiknya makan setiap 4
jam sekali meskipun tidak lapar, kemungkinan bayi lapar.
Kegunaan makanan pada ibu hamil adalah:
1. Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan.
2. Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri
3. Mempercepat kesembuhan luka-luka seperti luka persalinan
4. Sebagai cadangan masa laktasi.
Makanan dengan gizi seimbang dapat diperoleh dari karbohidrat dan
lemak sebagai sumber zat tenaga protein sebagai sumber zat pembangun,
serta vitamin dan mineral sebagai zat pengatur. Sebagai sumber tenaga yang
menghasilkan kalori, karbohidrat dapat diperoleh dari serealia, umbi-umbian.
Sementara protein sebagai sumber zat pembangun dapat diperoleh dari
daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan sebagai sumber zat pengatur,
vitamin dan mineral dapat diperoleh dari buah-buahan dan sayuran.
Beberapa vitamin dan mineral untuk meningkatkan kebugaran antara lain:
1. Vitamin A
Bermanfaat untuk pertumbuhan dan kesehatan sel dan jaringan janin.
Sumber makanan yang mengandung vitamin A antara lain: sayur
berwarna merah, hati, dan kuning telur.
2. Vitamin B Kompleks
Dijumpai pada serealia, biji-bijian, kacang-kacangan, sayuran hijau, ragi,
telur dan produk susu. Vitamin B Kompleks berguna untuk menjaga
sisem saraf, otot dan jantung agar berfungsi secara normal.
3. Vitamin C
Bermanfaat memudahkan penyerapan zat besi oleh tubuh selain untuk
menjaga kesehatan gigi dan gusi.
4. Vitamin D
berguna untuk pertumbuhan dan pembentukan tulang bayi karena
membantu penyerapan kalsium. Sumbernya terdapat pada minyak hati
ikan, kuning telur dan susu.
5. Vitamin E
Berguna bagi pembentukan sel darah merah yang sehat, yang terdapat
pada lembaga biji-bijian terutama gandum, kacang-kacangan, minyak
sayur dan sayuran hijau.
6. Asam Folat
Berguna untuk perkembangan sistem saraf dan sel darah, dan banyak
terdapat pada beras merah, buah-buahan dan sayuran berwarna hijau
gelap seperti bayam, kembang kol, dan brokoli. Pada buah-buahan asam
folat banyak terdapat pada jeruk, pisang, wortel dan tomat. Kebutuhan
asam folat selama hamil adalah 800 mcg per hari terutama pada 12
minggu pertama kehamilan. Kekurangan asam folat dapat mengganggu
pembentukan otak, sampai cacat bawaan pada susunan saraf pusat
maupun otak janin.
7. Zat Besi
Berfungsi untuk pembentukan darah. Kekurangan zat besi dapat
menyebabkan anemia yang berbahaya bagi ibu dan bayinya. Kebutuhan
zat besi meningkat pada trimester II dan trimester III. Suplemen zat besi
diperlukan mulai minggu ke 20 kehamilan, terutama bila ibu hamil
memperlihatkan tanda-tanda anemia. Sumber zat besi terdapat pada
sayuran hijau (bayam, kangkung, daun singkong dan daun pepaya),
kacang-kacangan, biji-bijian, danging dan hati.
8. Kalsium
Konsumsi kalsium 1000mg/hari diperlukan untuk menjaga pertumbuhan
tulang dan gigi, kontraksi otot, dan sistem saraf. Selama trimester ketiga
terjadi pemindahan sejumlah kalsium kepada janin yang sedang mulai
membentuk dan memperkuat tulang-tulangnya. Jika ibu tidak
meningkatkan asupan kalsiumnya kebutuhan kalsium bagi janin yang
sedang dalam masa pembentukan tulang ini akan diambil dari kalsium
ibu. Hal ini bisa mengakibatkan osteoporosis. Konsumsi kalsium cukup
dapat mengurangi tekanan darah tinggi. Sumber kalsium terdapat pada :
susu dan produk olahan, ikan atau hasil laut, sayuran hijau, kacang-
kacangan.
9. Asam Lemak Tak Jenuh Ganda
Pertumbuhan otak tergantung dari terbnetuknya PUFA. Docosahexaenoic
Acids (DHA) dan Arachidonic Acid (AA) merupakan komponen terbesar
dari PUFA yang sangat penting bagi pembentukan jaringan saraf otak
dan retina pada janin. DHA terbentuk dari proses sintesis biokimia
dengan bahan asam alpha linoleat dari grup omega 3. Tubuh manusia
dapat memproduksi DHA dan AA. Bahan mkanan sumber asam linolenat
dan linoleat yaitu ikan laut, daging, telur, hati.
Ibu akan memasok asam linoleat dan linolenat melalui plasenta
sehingga konsumsi ikan perlu tinggi. Janin yang sehat dan memadai akan
mengolah menjadi DHA dan AA. Pada bayi premature dengan enzim
yang belum memadai perlu menambah DHA dan AA. PUFA bayi
premature lebih rendah dari bayi aterm. Sehingga pemberian DHA pada
masa kehamilan dapat memperbaiki prognosa bayi premature.
10. Zink
zink merupakan mineral makro essensial untuk fungsi sitem reproduksi,
pertumbuhan janin sistem pusat saraf dan fungsi kekebalan tubuh.
Kebutuhan Zn meningkat dua kali lipat saat hamil. Sumber makanan
yang mengandung Zn yaitu bahan makanan hewani (daging, makanan
laut dan unggas) dan padi-padian.
Makanan yang harus dihindari ibu hamil :
Ada beberapa makanan yang harus dihindari oleh ibu hamil, karna
kemungkinan membawa bibit penyakit atau parasit yang membahayakan
janin. Jenis bibit penyakit atau parasit yang membahayakan kandungan
dan terbawa pada makanan antara lain:
Listeria
dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir mati, atau keracunan darah
bakteri listeria monocytogenes banyak terdapat pada :
a. Produk unggas (termasuk telur), ikan atau daging sapi yang diolah
setengah matang.
b. Selada, buah dan sayuran tidak dicuci bersih, terutama bila dimakan
dengan keadaan mentah
c. Beberapa jenis keju lunak, seperti briye, camembert, blue cheese, serta
keju lain yang dibuat oleh susu kambing atau domba
Bakteri E.Coli
sering ditembukan pada daging yang diolah setengah matang, dan susu
yang tidak mengalami pasteurisasi. Racun yang dikeluarkanya dapat
merusak usu dan ginjal.
Salmonella dan Toksoplasma
Untuk menghindari bakteri jenis ini, sebaiknya tidak mengkonsumsi
daging dan telur dalam bentuk mentah atau setengah matang.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemenuhan nutrisi ibu hamil yaitu:
a. Ibu harus makan telur tiga kali sehari
b. Hidangan harus tersusun dari bahan makanan bergizi yang terdiri:
Makanan pokok, lauk pauk, sayuran dan buah-buahan dan diusahakan
minum susu satu gelas setiap hari
c. Menggunakan aneka ragam makanan yang ada
d. Memilih berbagai macam makanan yang segar.
Contoh menu:
1. Pagi: susu manis, nasi, telur, tempe goreng, tumis kacang panjang.
2. Jam 10.00: bubur kacang iji
3. Siang: nasi, ikan goreng, tempe goreng, sayur asam, pepaya
4. Jam 16.00: kolak labu kuning + pisang
5. Malam: nasi, semur daging, tumis capcai, pisang.
1. Ibu hamil harus lebih banyak makan daripada saat tidak hamil
2. Untuk mencegah kurang darah selama hamil banyak makan makanan
sumber zat besi seperti: sayuran hijau, tahu, tempe, kacang-
kacangan, telur, ikan dan daging.
3. Jangan lupa minum tablet tambah darah 1 tablet setiap hari.
4. Kenali gejala anemia selama hamil yaitu: pucat, pusing,
lemah, penglihatan kabur.
5. Untuk mencegah gigi rontok dan tulang rapuh banyak makan
makanan yang sumber zat kapur seperti: kacang-kacangan, telur,
ikan dan sayur-sayuran
6. Bila nafsu makan ibu berkurang makanlah maknanan yang
segar seperti: buah-buahan, sayur bening
7. Hindari pantangan terhadap makanan karena akan
merugikan kesehatan ibu
8. Hindari merokok dan minuman keras karena dapat
membahayakan bagi ibu dan janin.
Sumber:
4. Media
Materi dari SAP dan Buku KIA
5. Kegiatan Penyuluhan
Waktu
No. Penyuluh peserta
(menit)
Pembukaan: Menjawab salam
1. Memberi salam pembuka dan menyepakati
1. dan perkenalan 5 menit kontrak waktu
2. Menjelaskan tujuan yang telah
3. Membuat kontrak waktu ditentukan
Penjelasan: Memperhatikan
2. 1. Pengertian nutrisi 15 menit dengan penuh
2. Manfaat nutrisi perhatian
3. Sumber makanan yang
diperlukan oleh ibu hamil
4. Macam-macam nutrisi
yang dibutuhkan ibu
hamil
Penutup: Menanyakan hal
1. Sesi tanya jawab yang belum jelas,
2. Menyimpulkan hasil aktif bersama
3. penyuluhan 10 menit dalam
3. Memberikan salam menyimpulkan
penutup dan membalas
salam
6. Evaluasi
1. Mengajukan pertanyaan lisan
a. Apakah kegunaan nutrisi untuk ibu hamil?
b. Sebutkan sumber makanan yang mengandung zat besi!
c. Sebutkan makanan yang harus dihindari ibu hamil!
2. Observasi
a. Respon/tingkah laku ibu saat diberi pertanyaan: apakah diam
atau menjawab (benar atau kurang tepat)
b. Ibu antusias atau tidak
c. Ibu mengajukan pertanyaan atau tidak
Lampiran 9
Evaluasi
1. Diskusi
2. Jenis : tanya jawab
3. Butir pertanyaan :
a. Jelaskan pengertian desa siaga
b. Sebutkan komponen desa siaga
c. Sebutkan kriteria desa siaga
Kegiatan SMD
Kegiatan FGD
Kegiatan MMD
Kegiatan Penyuluhan kepada Ibu Hamil dan Ibu Balita
Kegiatan Pemeriksaan Tekanan Darah, Golongan Darah, Hemoglobin, dan
Konseling
Rapat Pemekaran Desa Siaga
Kegiatan Pemeriksaan TB/U pada Balita Stunting
Leaflet ASI Eksklusif
Leaflet Stunting
Leaflet PMT
Leaflet P4K
Leaflet Desa Siaga