Anda di halaman 1dari 102

LAPORAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERPADU


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CURUP
KECAMATAN CURUP KOTA
KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU
15-27 JANUARI 2024

Disusun Oleh :
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bengkulu
1. Liya Margareta P00320120021
2. Yevi Sagita Putri P00320120068
3. Cahyani Putri P00320121010
4. Nida Syakila Difani P05150121086
5. Riska Emillia Ananta P05150121098
6. M Dzaki Danuarta P05160021056
7. Gite Putri Wulan Dari P05130121062
8. Sri Dianti P00340221046
9. Rizki Gite Gemilang P00340221038
10. Anggun Melinda P05160021007
11. Helda Triutami P05130121063
12. Anne Wira Ananda P00320121006

DOSEN PEMBIMBING:
Mely Gustina, SKM., M.Kes
197708292001122002

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN AJARAN 2024/2025
HALAMAN PENGESAHAN

PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERPADU


DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CURUP KECAMATAN CURUP
KOTA
KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU
15-27 JANUARI 2024

Telah Diberikan dan Disetujui Oleh Pembimbing Lapangan


Pada tanggal : 15-27 Januari 2024

Diajukan Oleh:
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bengkulu
Kelompok Wilayah Puskesmas Curup

Pembimbing:
NO NAMA NIP TANDA TANGAN
1 Mely Gustina, SKM., 197708292001122002
M.Kes
2 Ns. Ana Noviana 198211222005022001
Tabawati, S. Kep

Menyetujui, Mengetahui,
Pembimbing Kepala puskesmas

Mely Gustina, SKM., M.Kes dr. Rama Dianti


NIP. 197708292001122002 NIP. 197708222014082001

ii
PUSKESMAS CURUP
NO
NAMA PRODI
1 LIYA MARGARETA DOYOSI D3 KEPERAWATAN CURUP
2 YEVI SAGITA PUTRI D3 KEPERAWATAN CURUP
3 CAHYANI PUTRI D3 KEPERAWATAN CURUP
4 NIDA SYAKILA DIFANNI D3 TLM
5 RISKA EMILLIA ANANTA D3 TLM
6 M DZAKI DANUARTA D3 KESLING
7 GITE PUTRI WULAN DARI D3 GIZI
8 SRI DIANTI D3 KEBIDANAN CURUP
9 RIZKI GITE GEMILANG D3 KEBIDANAN CURUP
10 ANGGUN MELINDA D3 KESLING
11 HELDA TRIUTAMI D3 GIZI
12 ANNE WIRA ANANDA D3 KEPERAWATAN CURUP
NAMA MAHASISWA

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun menyampaikan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
rahmat dan ridhonya sehingga penyusun bisa menyelesaikan laporan Praktik
Kerja Lapangan Terpadu (PKLT) di Wilayah Kerja Puskesmas Curup Kabupaten
Rejang Lebong, tepat pada waktunya. Dalam menyelesaikan Praktik Kerja
Lapangan Terpadu(PKLT) ini kami banyak mendapatkan hambatan dan kesulitan,
akan tetapi semuanya dapat teratasi berkat usaha dan kesabaran peyusun serta
bantuan dan bimbingan dari pihak lain. Oleh sebab itu penyusun mengucapkan
terima kasih kepada bapak/ibu:
1. Eliana, SKM., MPH selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu
2. Sahidan, S.Sos., M. Kes selaku ketua Panitia PKLT
3. Wenny Indah Purnama Eka Sari, SST., M.Keb selaku Koordinator PKLT
Puskesmas Curup
4. Mely Gustina, SKM., M.Kes selaku dosen penanggung jawab PKLT
Puskesmas Curup
5. dr. Rama Dianti selaku Kepala Puskesmas
6. Ns. Ana Noviana Tabawati, S. Kep selaku Pembimbing PKLT/ CI
Puskesmas Curup
7. Teman-teman yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu karena telah
mendukung, bertukar pikiran, dan arahannya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini tidak akan
terwujud tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Namun penulis
berharap semoga laporan ini dapat berguna dan bermanfaat bagi perkembangan
ilmu pengetahuan dan kepentingan lainnya. Kepada semua pihak yang telah
berjasa, semoga amal baik yang telah diberikan dapat diterima di sisi ALLAH
SWT dan mendapatkan limpahan rahmat dari-Nya, Aamiin.
Curup,
Januari 2024

Penulis

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
NAMA MAHASISWA.........................................................................................iii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iv
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Deskripsi Wilayah.....................................................................................1
1. Gambaran Umum...................................................................................1
2. Keadaan Demografi...............................................................................1
3. VISI DAN MISI....................................................................................2
B. Permasalahan.............................................................................................3
C. Analisis......................................................................................................3
D. Rencana Program Kerja.............................................................................4
BAB II PELAKSANAAN PROGRAM KERJA.................................................5
A. DATA DASAR PUSKESMAS CURUP..................................................6
I. DATA UMUM..........................................................................................7
II. PROGRAM UNGGULAN PUSKESMAS...........................................7
III. DATA PENUNJANG KESEHATAN...................................................8
IV. MASALAH KESEHATAN YANG ADA SESUAI PROGRAM
PUSKESMAS..................................................................................................9
V. DENTIFIKASI KELUARGA BERISIKO DENGAN MASALAH
KESEHATAN..................................................................................................9
B. PRIORITAS MASALAH........................................................................10
C. PERENCANAAN TINDAKAN.............................................................11
D. PLAN OF ACTION (POA).....................................................................12
E. IMPLEMENTASI (PERENCANAAN TINDAKAN)............................14
F. EVALUASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT..................................20
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................22
A. DIABETES MELITUS...........................................................................22
B. ISPA (ETIKA BATUK, PHBS DAN GOTONG ROYONG )...............23
C. HIPERTENSI..........................................................................................24
BAB IV PENUTUP..............................................................................................25

v
A. Kesimpulan..............................................................................................25
B. Saran........................................................................................................26
LAMPIRAN..........................................................................................................27

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Deskripsi Wilayah
1. Gambaran Umum
BLUD UPT Puskesmas Curup berada di wilayah Kecamatan Curup
Kabupaten Rejang Lebong. Yang beralamat di Jalan DR. Wahidin No. 3.
BLUD UPT Puskesmas Curup merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPT)
dari Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, melaksanakan upaya
kesehatan secara menyeluruh dan terpadu di sebagian wilayah Kecamatan
Curup Kabupaten Rejang Lebong. Batas wilayah kerja BLUD UPT
Puskesmas Curup, yaitu :
1. Sebelah Utara : Kelurahan Karang Anyar
2. Sebelah Selatan : Kelurahan Tempel Rejo
3. Sebelah Barat : Desa Batu Dewa dan Desa Dusun Sawah
4. Sebelah Timur : Kelurahan Talang Rimbo Baru
Secara geografis BLUD UPT Puskesmas Curup mempunyai letak
pada alokasi yang cukup strategis karena berada di tengah kota dan di
tengah pemukiman penduduk. Sedangkan Pustu (Puskesmas Pembantu)
berada pada lokasi yang kurang strategis karena tersembunyi di belakang
rumah penduduk dengan akses jalan yang kurang memadai. Wilayah kerja
BLUD UPT Puskesmas Curup berjumlah 11 Kelurahan yang meliputi 3
Kecamatan yaitu Kecamatan Curup (9 Kelurahan), Kecamatan Curup
Tengah (1 Kelurahan: Kepala Siring) dan Kecamatan Curup Selatan (1
Kelurahan: Air Putih Baru) Semua Kelurahan dalam Wilayah Kerja BLUD
UPT Puskesmas Curup rata-rata sudah dapat dilalui oleh kendaraan
bermotor roda dua maupun roda empat. Berdasarkan pendataan penduduk
awal Tahun 2022, berikut jumlah penduduk di Wilayah Kerja BLUD UPT
Puskesmas Curup.
2. Keadaan Demografi
Wilayah kerja BLUD UPT Puskesmas Curup berjumlah 11
Kelurahan. Meliputi 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Curup (9 Kelurahan),

1
Kecamatan Curup Tengah (1 Kelurahan : Kepala Siring) dan Kecamatan
Curup Selatan (1 Kelurahan : Air Putih Baru) Semua Kelurahan dalam
wilayah kerja BLUD UPT Puskesmas Curup rata-rata sudah dapat dilalui
oleh kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat. Berdasarkan
pendataan penduduk awal Tahun 2022 , berikut jumlah penduduk di
wilayah kerja BLUD UPT Puskesmas Curup.

1. Distribusi Penduduk per Kelurahan di wilayah kerja BLUD UPT


Puskesmas Curup :

Tabel 1.1 Distribusi penduduk per Kelurahan diwilayah kerja Puskesmas


Curup

Jumlah
No Kelurahan Luas Wilayah Jumlah KK
Penduduk
1 Kepala Siring 95.67.Ha 700 3226
Talang Benih 1857
2 97,81. Ha 6789
kurang satu
3 Jalan Baru 126, 66. Ha 1090 3770
4 Air Rambai 12, 64. Ha 1179 5714
5 Air Putih Baru 5,08 Ha 1191 4306

3. VISI DAN MISI


1. Visi

2
“Terwujudnya Puskesmas Curup Menjadi Puskesmas yang
Terdepan Dalam Memberikan Pelayanan Kesehatan”
2. Misi
Untuk mewujudkan Visi tersebut maka BLUD UPT Puskesmas
Curup memiliki Misi sebagai berikut:
a) Memberikan pelayan kesehatan yang berkualitas
b) Memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat
c) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
3. Tata Nilai BLUD UPT Puskesmas Curup
a) Handal :Petugas pemberi pelayanan adalah petugas
profesional dan berkompeten.
b) Akurat :Dengan SOP yang ada, tindakan dapat akurasi dan
terpercaya.
c) Tepat :Tepat waktu dalam pelayanan, tepat dalam
tindakan.
d) Inovatif dan Ikhlas :Selalu berinovasi untuk meningkatkan mutu
pelayanan dan memberikan pelayanan dengan senang hati.
4. Motto BLUD UPT Puskesmas Curup
“ Melayani Dengan Hati “
5. Tujuan
Mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional
yakni meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat
bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja BLUD UPT
Puskesmas Curup.
B. Permasalahan
Resiko peningkatan angka kejadian penyakit tidak menular
khususnya ISPA, hipertensi dan diabetes melitus.
C. Analisis
No Data penunjang Masalah Prioritas
1 Do: ISPA 1
1. 3,8% dari jumlah
penduduk menderita

3
ISPA dari total
sebanyak 33.942 jiwa
penduduk
2. Rata-rata terbesar
penderita ISPA yaitu
pada seluruh usia
(lansia, dewasa, remaja,
anak)
Do:
1. 2,8% dari jumlah
penduduk menderita
DM dari total sebanyak
2 33. 942 jiwa penduduk Diabetes Mellitus 2
2. Rata-rata terbesar
penderita DM yaitu usia
lanjut/lansia, dewasa
dan ibu hamil
Do:
1. 1,3% dari jumlah
penduduk menderita
hipertensi dari total
sebanyak 33.942 jiwa
3 Hipertensi 3
penduduk
2. Rata-rata terbesar usia
penderita hipertensi
yaitu pada orang dewasa
dan lansia

D. Rencana Program Kerja

SUMBER
MEDIA DAN PENANGGUN
N MASALA RENCANA SASARAN DAYA YANG
METODA YANG G JAWAB
O H TINDAKAN / LOKASI DIPERLUKA
DIGUNAKAN KEGIATAN
N

1. Pendidikan
kesehatan
tentang Sasaran:
etika batuk anak dan
remaja 1. Pj
2. Pendidikan 1. Leaflet Mahasiswa Kegiatan
kesehatan 2. Power point PKLT
1 ISPA Tempat: 2. Seluruh
tentang 3. Sound Puskesmas
Balai Mahasisw
PHBS System Curup
Kelurahan a
3. Melakukan
kegiatan Dwi
gotong Tunggal
royong

4
1. Pemeriksaa
n tanda-
tanda vital
dan gula
darah
sewaktu
2. Pendidikan
kesehatan Sasaran: 1. Pj
tentang Lansia 1. Leaflet Mahasiswa Kegiatan
Diabetes diabetes 2. Food Model PKLT 2. Seluruh
2
Melitus mellitus Tempat: Puskesmas Mahasisw
3. Pendidikan Posko Curup a
kesehatan
tentang
asupan
makanan
pada
penderita
diabetes
mellitus
1. Pemeriksaa
n tanda-
tanda vital Sasaran: 1. Pj
2. Pendidikan Dewasa 1. Leaflet Mahasiswa Kegiatan
kesehatan dan lansia 2. Tensimeter PKLT
3 Hipertensi 2. Seluruh
hipertensi 3. Thermomete Puskesmas Mahasisw
( gaya Tempat: r Curup a
hidup, posko
asupan
makanan)

5
6
BAB II
PELAKSANAAN PROGRAM KERJA

A. DATA DASAR PUSKESMAS CURUP


FORMULIR PENGUMPULAN DATA DASAR
PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERPADU (PKLT)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN
BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2024/2025

PENGENALAN TEMPAT
1 Provinsi Bengkulu

2 Kabupaten Rejang lebong

3 Kecamatan Curup

4 Nama Puskesmas Puskesmas Curup


Wilayah Kerja 1. Kelurahan Kepala Siring
5 (Kelurahan)

2. Kelurahan Air Putih Baru

3. Keluarahan Jalan Baru

4. Kelurahan Pasar Baru

5. Kelurahan Adirejo

6. Kelurahan Timbul Rejo

7. Kelurahan Air Putih Lama

8. Kelurahan Pasar Tengah

9. Kelurahan Air Rambai

10. Kelurahan Talang Benih

11. Kelurahan Dwi Tunggal

6 Alamat Puskesmas Jl. DR. Wahidin No 03 Kel. Pasar Baru Kec. Curup

7
I. DATA UMUM

1 Jumlah penduduk 33.942 Jiwa


Jumlah KK 9.039
Jumlah penduduk berdasarkan jenis Laki-laki : 16.284
kelamin Wanita : 19.039
Jumlah penduduk berdasarkan Usia:
Bayi : 591
Balita : 3072
Pra Sekolah :-
Usia sekolah : 2365
Remaja : 6788
Dewasa :-
Lansia : 2365
Jumlah Wanita Usia Subur : 9413
Jumlah Pasangan Usia Subur : 5769
2 Jenis mata pencaharian PNS, Swasta, TNI, Polri, Petani,
Buruh, Pedangang
3 Rata-rata penghasilan -
4 Agama yang dianut Islam, Kristen, Budha
5 Suku Rejang, Jawa, Sunda, Lembak,
Minang, Cina
6 Jumlah Penyakit DM 1139
7 Jumlah Penyakit Kanker -
8 Jumlah Penyakit Hipertensi 714
9 Jumlah Penyakit Ginjal -
10 Penyakit Terbanyak Di Puskemas ISPA (1552)
(Dalam Angka Dan Persentase

II. PROGRAM UNGGULAN PUSKESMAS


1. Santun Lansia
2. Puskesmas Ramah anak

8
III. DATA PENUNJANG KESEHATAN
1 Presentase Kepemilikan 2581
BPJS Dari Jumlah
Penduduk
2 Jadwal Kegiatan Posyandu 1. Kepala Siring : Tanggal, 1/29, 19 Januari
Balita 2. Dwi Tunggal : Tanggal, 2 Januari
3. Air Putih Lama : Tanggal, 3 Januari
4. Air Putih Baru : Tanggal, 5, 15 Januari
5. Talang Benih : Tanggal, 6, 10, 24 Januari
6. Timbul Rejo : Tanggal, 8 Januari
7. Air Rambai : Tanggal, 9, 22 Januari
8. Pasar Baru : Tanggal, 12 Januari
9. Jalan Baru : Tanggal, 13,17 Januari
10. Adirejo : Tanggal, 16 Januari
11. Pasar Tengah : Tanggal, 26 Januari
3 Jadwal Kegiatan Posyandu 1. Kepala Siring : Tanggal, 1/29, 19 Januari
Lansia 2. Dwi Tunggal : Tanggal, 2 Januari
3. Air Putih Lama : Tanggal, 3 Januari
4. Air Putih Baru : Tanggal, 5, 15 Januari
5. Talang Benih : Tanggal, 6, 10, 24 Januari
6. Timbul Rejo : Tanggal, 8 Januari
7. Air Rambai : Tanggal, 9, 22 Januari
8. Pasar Baru : Tanggal, 12 Januari
9. Jalan Baru : Tanggal, 13,17 Januari
10. Adirejo : Tanggal, 16 Januari
11. Pasar Tengah : Tanggal, 26 Januari
4 Jadwal Kegiatan Posyandu Posyandu tidak terjadwal
Remaja
5 Jadwal Kegiatan Kelas Ibu 1. Kepala Siring : Tanggal, 1/29, 19 Januari
Hamil 2. Dwi Tunggal : Tanggal, 2 Januari
3. Air Putih Lama : Tanggal, 3 Januari
4. Air Putih Baru : Tanggal, 5, 15 Januari
5. Talang Benih : Tanggal, 6, 10, 24 Januari
6. Timbul Rejo : Tanggal, 8 Januari
7. Air Rambai : Tanggal, 9, 22 Januari
8. Pasar Baru : Tanggal, 12 Januari
9. Jalan Baru : Tanggal, 13,17 Januari
10. Adirejo : Tanggal, 16 Januari
11. Pasar Tengah : Tanggal, 26 Januari

9
IV. MASALAH KESEHATAN YANG ADA SESUAI PROGRAM
PUSKESMAS
Program Puskesmas Masalah Data penunjang
Program KIA K6 Tidak Tercapai dan SHK K6 : 60%
SHK : 40 %
Program Gizi IMD 35,8%
Program Promkes PHBS 25 %

Program Kesling STBM 45,5%

Program Pencegahan Penemuan Kasus TB 29 %


Penanggulangan Penyakit
Program Perkesmas Hipertensi 88,05%
Terintergrasi PIS PK

V. DENTIFIKASI KELUARGA BERISIKO DENGAN


MASALAH KESEHATAN
Program Masalah Data Keluarga
Program KIA 1. K6 tidak tercapai karena
kurangnya ibu hamil untuk
melakukan USG.
2. SHK tidak tercapai karna
ada masalah di aplikasi
SHK.
Program Gizi Masih ada yang belum
melakukan IMD karena
kurangnya pengetahuan ibu
tentang IMD.
Program Promkes PHBS tidak tercapai karena
masih banyak anggota keluarga
yang merokok dalam rumah.
Program Kesling STBM tidak tercapai karna
masih ada perilaku BABS di 5
kelurahan.
Program Pencegahan Penemuan Kasus TB karena
Penanggulangan Penyakit kurangnya kesadaran warga
untuk memeriksa diri apabila
batuk lebih dari 2 minggu.

Program Masih ada penderita hipertensi


PerkesmasTerintergrasi PIS yang belum melakukan
PK pengobatan secara teratur
NB : Pilih program sesuai prioritas

10
Form 2. Prioritas Masalah

B. PRIORITAS MASALAH

NAMA PUSKESMAS : Puskesmas Curup KOTA/KAB : Rejang Lebong

KELURAHAN/DESA : Dwi Tunggal PROVINSI : Bengkulu

KECAMATAN : Curup

No Data penunjang Masalah Prioritas


Do:
3. 3,8% dari jumlah
penduduk menderita
ISPA dari total
sebanyak 33.942 jiwa
1 penduduk ISPA 1
4. Rata-rata terbesar
penderita ISPA yaitu
pada seluruh usia
(lansia, dewasa, remaja,
anak)
Do:
3. 2,8% dari jumlah
penduduk menderita
DM dari total sebanyak
2 33. 942 jiwa penduduk Diabetes Mellitus 2
4. Rata-rata terbesar
penderita DM yaitu usia
lanjut/lansia, dewasa
dan ibu hamil
Do:
3. 1,3% dari jumlah
penduduk menderita
hipertensi dari total
sebanyak 33.942 jiwa
3 Hipertensi 3
penduduk
4. Rata-rata terbesar usia
penderita hipertensi
yaitu pada orang dewasa
dan lansia
Form 3. Perencanaan Tindakan dan POA

11
C. PERENCANAAN TINDAKAN

Puskesmas
NAMA PUSKESMAS : KOTA/KAB : Rejang Lebong
Curup
KELURAHAN/DESA : Dwi Tunggal PROVINSI : Bengkulu

KECAMATAN : Curup

RENCANA
NO MASALAH TUJUAN
TINDAKAN
1. Pendidikan kesehatan
Untuk meningkatkan pemahaman
tentang etika batuk
masyarakat mengenai penyakit 2. Pendidikan kesehatan
1 ISPA
ISPA dan mencegah tentang PHBS
3. Melakukan kegiatan
terjadinya penyakit ISPA. gotong royong

1. Pemeriksaan tanda-
tanda vital, gula darah
Untuk meningkatkan pengetahuan
sewaktu
masyarakat tentang penyakit
2. Pendidikan kesehatan
diabetes mellitus serta
Diabetes meningkatkan kesadaran tentang diabetes
2 masyarakat akan pentingnya mellitus
Mellitus 3. Pendidikan kesehatan
menjaga pola makan yang
dianjurkan pada penderita diabetes tentang asupan
mellitus. makanan pada
penderita diabetes
mellitus

1. Pemeriksaan tanda-
Untuk membantu masyarakat dalam
tanda vital
meningkatkan pengetahuan dan bisa 2. Pendidikan kesehatan
3 Hipertensi merubah pola hidup dan kebiasaan tentang hipertensi
(gaya hidup, asupan
yang lebih baik dan juga sehat makanan)
untuk kedepannya.

12
D. PLAN OF ACTION (POA)
NAMA PUSKESMAS : Puskesmas Curup KOTA/KAB : Rejang Lebong
KELURAHAN/DESA : Dwi Tunggal PROVINSI : Bengkulu
KECAMATAN : Curup Kota

MEDIA DAN
SUMBER PENANGGUNG
RENCANA SASARAN/ METODA
NO MASALAH DAYA YANG JAWAB
TINDAKAN LOKASI YANG
DIPERLUKAN KEGIATAN
DIGUNAKAN
4. Pendidikan kesehatan Sasaran: anak dan
tentang etika batuk remaja I. Leaflet 3. Pj Kegiatan
5. Pendidikan kesehatan Mahasiswa PKLT 4. Seluruh
1 ISPA II. Power point
tentang PHBS Tempat: Balai III. Sound System Puskesmas Curup Mahasiswa
6. Melakukan kegiatan Kelurahan Dwi
gotong royong Tunggal
2 Diabetes 4. Pemeriksaan tanda- Sasaran: Lansia 3. Leaflet Mahasiswa PKLT 3. Pj Kegiatan
Melitus tanda vital dan gula 4. Food Model Puskesmas Curup 4. Seluruh
darah sewaktu Tempat: Posko Mahasiswa
5. Pendidikan kesehatan
tentang diabetes
mellitus
6. Pendidikan kesehatan
tentang asupan
makanan pada
penderita diabetes

13
mellitus
3. Pemeriksaan tanda-
tanda vital Sasaran: Dewasa dan 4. Leaflet 3. Pj Kegiatan
3 Hipertensi 4. Pendidikan kesehatan lansia 5. Tensimeter Mahasiswa PKLT 4. Seluruh
hipertensi ( gaya hidup, 6. Thermometer Puskesmas Curup Mahasiswa
asupan makanan) Tempat: posko

14
Form 4. Implementasi

E. IMPLEMENTASI (PERENCANAAN TINDAKAN)


NAMA PUSKESMAS : Puskesmas Curup KOTA/KAB : Rejang Lebong
KELURAHAN/DESA : Dwi Tunggal PROVINSI : Bengkulu
KECAMATAN : Curup Kota

DOKUMENTASI
NO HARI/TANGGAL MASALAH TINDAKAN YANG LOKASI (SCREENSHOOT/ FOTO
DILAKUKAN PELAKSANAAN KEGIATAN)
Diabetes 1. Melakukan pendidikan
Mellitus kesehatan mengenai
pencegahan diabetes
mellitus.
2. Melakukan
pemeriksaan gula darah
sewaktu.

15
1 Sabtu/20-01-2024 Aula Kelurahan Dwi
Tunggal

16
ISPA 1. Melakukan pendidikan
kesehatan mengenai
etika batuk.
2. Melakukan pendidikan
kesehatan mengenai
PHBS

17
Hipertensi Melakukan pemeriksaan
TTV

18
2 Jum’at/26-01-2024 ISPA 1. Melakukan kegiatan Kelurahan Dwi
gotong royong Tunggal

19
20
Form 5. Evaluasi dan Rencana Tindak Lanjut

F. EVALUASI DAN RENCANA TINDAK LANJUT

NAMA PUSKESMAS : Puskesmas Curup KOTA/KAB : Rejang Lebong


KELURAHAN/DESA : Dwi Tunggal PROVINSI : Bengkulu
KECAMATAN : Curup Kota

NO MASALAH HASIL EVALUASI RENCANA TINDAK LANJUT


Diabetes Mellitus Masyarakat dihimbau untuk menjalani
Masyarakat mengikuti kegiatan dengan aktif , kebiasaan pola hidup sehat dan tetap rutin
dan masyarakat memahami apa itu Diabetes mengkonsumsi obat diabetes melitus sesuai
1 Melitus dan mengetahui tentang makanan- anjuran dokter bagi yang mengalami
makanan yang di anjurkan maupun yang tidak penyakit diabetes, menjaga pola makan
dianjurkan pada penderita Diabetes Melitus serta rajin memeriksakan kesehatan ke
puskesmas maupun posbindu.
2 ISPA Masyarakat di dwi tunggal curup masih banyak Masyarakat dihimbau untuk menjalani
yang tidak mengetahui tentang cara etika batuk kebiasaan pola hidup sehat dan dapat
dan benar , saat di ajarkan cara etika batuk menerapkan cara etika batuk yang baik dan
yang benar masyarakat dwi tungal memahami benar.

21
dan bisa melakukan nya secara mandiri dan
pada saat dilakukan penyuluhan mengenai pola
hidup sehat masyarakat akan menerapkan hal
tersebut.
Hipertensi Masyarakat dihimbau untuk menjalani
Masyarakat mengetahui apa itu hipertensi ,
kebiasaan pola hidup sehat dan tetap rutin
penyebab dan pola makan pada penderita
mengkonsumsi obat hipertensi sesuai
3 hipertensi yang baik. Pada saat kegiatan banyak
anjuran dokter bagi yang mengalami
lansia di dwi tunggal yang menderita penyakit
penyakit hipertensi dan menjaga pola
Hipertensi.
makan.

22
BAB III
PEMBAHASAN

Kegiatan yang dilakukan berdasarkan masalah yang diambil dari


Puskesmas Curup dan Kelurahan Dwi Tunggal. Masalah yang ada di bagi menjadi
3 topik utama dengan 5 kegiatan dalam bentuk pendidikan kesehatan,
pemeriksaan kesehatan, pengukuran status gizi dan gotong royong. Kegiatan ini
dilaksanakan sesuai dengan tanggal yang sudah disepakati bersama Puskesmas
Curup dan kelurahan dengan partisipasi sesuai sasaran yang diambil dari setiap
RT yang ada di kelurahan Dwi Tunggal.
A. DIABETES MELITUS
Diabetes melitus atau yang dikenal dengan kencing manis/penyakit gula
merupakan penyakit dimana kadar gula dalam darah cukup tinggi karena
tubuh tidak dapat melepaskan atau menggunakan insulin sehingga gula
didalam darah tidak dapat dimetabolisme. Seseorang dikatakan menderita
diabetes mellitus apabila Menunjukkan gejala DM + kadar gula darah
sewaktu > 200gr/dl menunjukkan gejala DM + kadar gula darah puasa > 126
gr/dl kadar gula darah 2 jam pada tes toleransi glukosa oral (TTGO) lebih
dari 200 gr/dl.
Telah dilakukan pemeriksaan kesehatan terhadap beberapa penderita
penyakit Diabetes Melitus, pendidikan kesehatan dalam bentuk penyuluhan
yang telah terlaksana pada tanggal 23 Januari 2024 tindakan yang dilakukan
pada masyarakat yaitu dengan melakukan pengukur tekanan darah,
melakukan pengukuran tinggi badan dan berat badan, melakukan pengukuran
lingkar pinggang dan pemeriksaan kadar gula darah.
Pendidikan Kesehatan Diabetes Melitus berisi tentang informasi
mengenai pengertian Diabetes Melitus, nilai normal GDS, gejala Diabetes
Melitus, tipe dari Diabetes Melitus, Faktor resiko Diabetes Melitus, cara
pencegahan Diabetes Melitus serta penerapan aturan pola makan dengan
prinsip 3J pada penderita Diabetes Melitus.

23
B. ISPA (ETIKA BATUK, PHBS DAN GOTONG ROYONG )
Kegiatan pendidikan kesehatan dalam bentuk penyuluhan telah terlaksana
pada tanggal 23 Januari 2024, kegiatan awal yang dilakukan pada masyarakat
yaitu dengan melakukan pengukur tekanan darah, melakukan pengukuran tinggi
badan dan berat badan serta pengukuran lingkar pinggang.
Pendidikan kesehatan mengenai etika batuk adalah tata cara batuk yang baik dan
benar dengan cara menutup hidung dan mulut dengan tisu atau lengan baju. Hal
ini berguna untuk mencegah penyebaran bakteri atau virus ke udara sehingga
tidak menularkannya kepada orang lain. Hal ini wajib diperhatikan saat seseorang
sedang batuk atau bersin.
Pendidikan kesehatan mengenai perilaku hidup bersih dan sehat sebuah
rekayasa social yang bertujuan menjadikan sebanyak mungkin anggota
masyarakat sebagai agen perubahan agar mampu meningkatkan kualitas hidup
bersih dan sehat. Tujuannya untuk meningkatkan kualitas kesehatan melalui
penyadartahuan yang menjadi awal dari kontribusi individu-individu dalam
menjalani perilaku kehidupan sehari-hari yang bersi dan sehat.
Gotong royong telah mendarah daging dan bahkan menjadi kepribadian
bangsa, serta sebagai budaya yang sudah berakar kuat dalam kehidupan
masyarakat. Selain itu, sebagai bagian dari kehidupan bermasyarakat yang hampir
semua daerah di Indonesia menanamkan nilai gotong royong.
Manfaat dan tujuan dari gotong royong yang dilakukan oleh
masyarakat, antara lain:
1. Menumbuhkan rasa dan sikap saling tolong menolong, sukarela, saling
membantu, dan mempunyai sifat kekeluargaan.
2. Membina hubungan sosial yang baik terhadap masyarakat disekitar.
3. Menciptakan rasa kebersamaan dan menumbuhkan rasa kasih sayang.
4. Mempererat tali silahturahmi atau persaudaraan.
5. Meringankan pekerjaan dan menghemat waktu dalam menuntaskan suatu
pekerjaan.
6. Meningkatkan produktivitas kerja
7. Terciptanya rasa persatuan dan kesatuan di dalam lingkungan sekitar.

24
C. HIPERTENSI
Hipertensi adalah pengertian medis penyakit tekanan darah tinggi.
Kondisi ini dapat menyebabkan berbagai macam komplikasi kesehatan yang
membahayakan nyawa jika dibiarkan. Bahkan, gangguan ini dapat
menyebabkan peningkatan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, hingga
kematian.
Pada saat kami melakukan pendidikan kesehatan mengenai Diabetes
Melitus dan Etika Batuk pada Selasa, 23 Januari 2024 kami juga melakukan
pemeriksaan tekanan darah dan di dapatkan hasil banyak sekali warga
kelurahan Dwi Tunggal yang menderita Hipertensi. Sebagian besar lansia
memiliki penyakit yang bukan merupakan dari riwayat keluarga melainkan
dari kebiasaan hidup dirinya sendiri seperti kebiasaan merokok, konsumsi
makanan (gula, garam dan minyak).

25
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh Mahasiswa
Poltekkes Kemenkes Bengkulu pada tanggal 15 Januari s.d 27 Januari 2023
dapat disimpulkan bahwa :
1. Pengkajian (pengumpulan data) dilakukan terhadap masyarakat yang ada
di wilayah kerja BLUD UPT Puskesmas Curup Kabupaten Rejang Lebong
Provinsi Bengkulu
2. Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan tersebut dapat ditegakkan
beberapa permasalahan kesehatan yang ada di wilayah kerja BLUD UPT
Puskesmas Curup Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu, yaitu :
a. Risiko penyakit tidak menular yaitu hipertensi, diabetes mellitus dan
ISPA di wilayah kerja BLUD UPT Puskesmas Curup Kabupaten
Rejang Lebong Provinsi Bengkulu
b. Kasus risiko penyakit tidak menular 3 terbesar yang ada di wilayah
kerja BLUD UPT Puskesmas Curup yaitu kasus hipertensi merupakan
kasus yang terbanyak, kasus ISPA menjadi kasus kedua terbanyak
sedangkan kasus diabetes melitus berada pada urutan ketiga.
3. Praktik Kerja Lapangan Terpadu (PKLT) telah dilaksanakan pada tanggal
15 Januari 2024 sampai dengan 27 Januari 2024. Adapun di dapatkan hasil
sebagai berikut, terdapat 3 prioritas masalah yang ada di wilayah kerja
puskesmas curup Kabupaten rejang lebong yaitu : ISPA, Diabetes
Mellitus, Hipertensi.
4. Setelah ditemukan masalah kesehatan, maka disusunlah suatu rencana
yang sesuai dan kemudian di tuangkan dalam suatu Plan Of action (POA).
5. Berdasarkan rencana dari POA yang telah disusun, mahasiswa mulai
melakukan Implementasi.
6. Setiap selesai melakukan implementasi maka mahasiswa melakukan
evaluasi (terlampir dalam laporan hasil kegiatan) dan secara keseluruhan.

26
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas maka kami dapat mengemukakan saran
sebagai berikut:
1. Kepala Puskesmas dan Kepala Tata Usaha Puskesmas Curup selaku
penanggung jawab diharapkan senantiasa melakukan pembinaan dan
bimbingan sehingga program-program tetap berjalan sesuai rencana.
2. Kader dan masyarakat sebaiknya saling berkerja sama dalam mengikuti
kegiatan yang berada dilingkungan wilayah kerja Puskesmas Curup
khususnya kelurahan Dwi Tunggal pada kegiatan yang diselenggarakan
oleh Puskesmas dan mahasiswa
3. Kegiatan yang telah dilaksanakan diharapkan dapat dilanjutkan oleh
masyarakat daerah dwi tunggal kabupaten rejang lebong agar masalah
yang ada dapat diatasi bersama – sama sehingga terbangunnya masyarakat
yang sehat yang ada di daerah dwi tunggal.
4. Pembimbing lahan praktik dan pembimbing akademik diharapkan dosen
membimbing dan mendampingi mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan
yang telah direncanakan.
5. Bagi mahasiswa yang melaksanakan Praktek Kerja Lapangan Terpadu
diharapkan dapat meningkatkan kerja sama dan saling mendukung dengan
pihak-pihak yang terkait baik lintas program dan lintas sektoral.
6. Bagi Poltekkes Kemenkes Bengkulu sebagai lembaga formal tempat
mahasiswa menuntut ilmu, diharapkan dapat mempertahankan dan
meningkatkan keterlibatan dalam pemberian bimbingan.

27
L
RAN

L
A
M
P
I
R
A
N

28
PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS CURUP KECAMATAN CURUP
KABUPATEN REJANG LEBONG PROVINSI BENGKULU

DOKUMENTASI KEGIATAN

Penyuluhan DM Kegiatan di Kelurahan

Pengumpulan Data Bimbingan CI

29
Posyandu Apel Bersama

Posyandu dan Poswindu Pengukuran TD

Pengecekan GDS
Kegiatan Posko

30
Lampiran SAP (SATUAN ACARA PENYULUHAN)

PROPOSAL
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) DIABETES MELITUS
DI BLUD UPT PUSKESMAS CURUP

DISUSUN OLEH :
1. Liya Margareta P00320120021
2. Yevi Sagita Putri P00320120068
3. Cahyani Putri P00320121010
4. Nida Syakila Difani P05150121086
5. Riska Emillia Ananta P05150121098
6. M Dzaki Danuarta P05160021056
7. Gite Putri Wulan Dari P05130121062
8. Sri Dianti P00340221046
9. Rizki Gite Gemilang P00340221038
10. Anggun Melinda P05160021007
11. Helda Triutami P05130121063
12. Anne Wira Ananda P00320121006

DOSEN PEMBIMBING :
Mely Gustina, SKM.M.Kes
197708292001122002

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN BENGKULU
TAHUN AJARAN 2024/2025

31
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Diabetes Melitus


Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Januari 2024
Waktu Pertemuan : 35 menit
Tempat : Kelurahan Dwi Tunggal
Sasaran : Masyarakat Posbindu Lansia di Kelurahan Dwi Tunggal
Metode : Ceramah dan Tanya jawab
Media : Leaflet dan Power Point
Presentator : Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bengkulu

A. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta mengetahui
tentang penyakit Diabetes Melitus.
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah pemberian penyuluhan ini diharapkan peserta akan mampu :
a. Dapat memahami dan menjelaskan Pengertian Diabetes Melitus
b. Dapat memahami dan menjelaskan Penyebab Diabetes Melitus
c. Dapat memahami dan menjelaskan Tanda dan Gejala Diabetes Melitus
d. Dapat memahami dan menjelaskan Pencegahan & Faktor Resiko
Diabetes Melitus
e. Dapat memahami dan menjelaskan Tentang makanan yang dianjurkan
pada Diabetes Melitus

B. SUB POKOK BAHASAN


1. Pengertian penyakit Diabetes Melitus.
2. Penyebab penyakit Diabetes Melitus.
3. Resiko & Pencegahan penyakit Diabetes Melitus.
4. Tanda dan Gejala Diabetes Melitus.
5. Makanan yang dianjurkan atau Diit Diabetes Melitus.

32
C. KEGIATAN

NO WAKTU KEGIATAN PESERTA


. PENYULUHAN
1. 5 menit PEMBUKAAN
 Mengucapkan salam  Menjawab
 Memperkenalkan diri  Mendengar
 Menanyakan keadaan dan  Mendengarkan dan
kabar memperhatikan
 Menjelaskan topik, waktu
dan tujuan penyuluhan
2. 25 menit KEGIATAN INTI
 Menggali pegetahuan  Memperhatikan
peserta mengenai
penyakit Diabetes
Melitus.  Memperhatikan
 Menjelaskan pengertian
penyakit Diabetes  Mengajukan
Melitus. pertanyaan
 Menjelaskan Penyebab
Diabetes Melitus.  Mengemukakan
 Menjelaskan Tanda dan pendapat
Gejala Diabetes Melitus  Mendengarkan
 Menjelaskan Resiko dan  Menjawab
Pencegahan Diabetes
Melitus
 Menjelaskan Makanan
yang dianjurkan pada
penderita Diabetes
Melitus
 Memberikan kesempatan

33
peserta untuk bertanya
 Memberikan jawaban atas
pertanyaan dari pasien
dan kelurga mengenai
materi yang di sampaikan.

3. 15 menit PENUTUP
 Bersama peserta  Bersama-sama
menyimpulkan atau menyimpulkan
merangkum kembali apa
yang telah disampaikan  Menjawab
 Mengevaluasi pertanyaan
pengetahuan peserta
tentang materi Diabetes
Melitus yang telah  Memperhatikan dan
disampaikan mendengarkan
 Membagikan leaflet  menjawab salam
 Memberi salam untuk
menutup pertemuan

D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. MEDIA/ALAT BANTU
1. Leaflet
2. Power Point
3. Proyektor & InFocus
4. Laptop

34
F. STRUKTUR ORGANISASI
1. Ketua Panitia : Helda Triutami
2. Moderator : Anggun Melinda
3. Presentator : Nida Syakila Difanni
4. Notulen : Liya Margareta
5. Operator : M Dzaki Danuarta
6. Fasilitator : Yevi Sagita Putri, Cahyani Putri, Anne Wira
Ananda,
Rizki Gite Gemilang, Gite Putri Wulan Dari
7. Dokumentasi : Sri Dianti & Riska Emillia Ananta
G. SETTING TEMPAT

Keterangan :
Moderator :
Operator :
Notulen :
Presentator :
Fasilitator :
Audience :

35
H. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur :
a. Peserta hadir di tempat pelaksanaan pada waktu yang telah
ditentukan
b. Persiapan dilaksanakan satu hari sebelum acara
2. Evaluasi Proses :
a. Jumlah peserta penyuluhan minimal 10 peserta.
b. Media yang digunakan adalah leaflet dan lembar balik.
c. Waktu penyuluhan adalah 35 menit.
d. Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan
penyuluhan.
e. Pembicara diharapkan menguasai materi dengan baik.
f. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat kegiatan
penyuluhan berlangsung.
g. Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan.
3. Evaluasi Hasil :
a. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan peserta diharapkan 70%
peserta mengerti dan memahami tentang Pengertian penyakit
Diabetes Melitus, Penyebab penyakit Diabetes Melitus, Tanda dan
Gejala Diabetes Melitus, Faktor dan Pencegahan penyakit Diabetes
Melitus, Makanan yang dianjurkan atau Diit Diabetes Melitus.
b. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ada perubahan
perilaku kesehatan, yaitu masyarakat menjaga pola hidup sehat
terutama pada anaknya dan rutin melakukan skrining kesehatan,
yaitu pemeriksaan GDS di pelayanan kesehatan.

36
MATERI
DIABETES MELITUS

A. Pengertian Diabetes Melitus


Merupakan suatu gejala klinis yang ditandai dengan peningkatan
glukosa darah plasma atau hiperglikemia. Kondisi hiperglikemia pada
DM yang tidak dikontrol dapat menyebabkan gangguan serius pada
sistem tubuh ,terutama saraf dan pembuluh darah (Novidiantoko, 2021).
Diabetes Melitus terbagi menjadi 3, yaitu :
1. Diabetes melitus tipe 1
Diabetes melitus tipe 1 adalah jenis diabetes yang tergantung
insulin sehingga disebut insulin dependent diabetes melitus (IDDM).
Tipe ini terjadi karena berkurangnya kadar insulin di dalam darah akibat
kerusakan sel beta pankreas. Penyakit ini bisa terjadi pada anak-anak
maupun orang dewasa, tetapi umumnya lebih sering terjadi pada usia di
bawah 40 tahun sehingga penyakit ini sering disebut dengan diabetes
remaja.
2. Diabetes Melitus tipe 2
Diabetes melitus tipe 2 adalah jenis diabetes yang tidak tergantung
insulin (non dependent diabetes melitus). Diabetes tipe ini tidak
disebabkan oleh rasio insulin dalam darah tetapi karena kelainan sistem
metabolisme yang disebabkan oleh mutasi gen yang mengekspresikan
disfungsi sel beta, gangguan sekresi hormon insulin dan resistensi sel
terhadap insulin.
3. Diabetes Gestasional
Diabetes gestasional (GDM) adalah jenis diabetes yang terjadi
hanya pada saat hamil dan akan sembuh setelah melahirkan. Meskipun
terjadi hanya sementara, jika tidak ditangani dengan baik bisa
membahayakan kesehatan ibu dan janinnya.

37
B. Penyebab Diabetes Melitus
Menurut Pribadi dalam Rismayanthi (2011), ada beberapa tipe
diabetes melitus:
1. Diabetes mellitus tipe I disebut DM yang tergantung pada insulin.
Diabetes mellitus tipe ini disebabkan akibat kekurangan insulin dalam
darah yang terjadi karena kerusakan dari sel beta pankreas. Gejala yang
menonjol adalah terjadinya sering buang air kecil (terutama malam
hari), sering lapar dan sering haus, sebagian besar penderita DM tipe ini
berat badannya normal atau kurus. Biasanya terjadi pada usia muda dan
memerlukan insulin seumur hidup.
2. Diabetes mellitus tipe II atau disebut DM yang tidak tergantung pada
insulin. Diabetes mellitus tipe II ini disebabkan insulin yang ada tidak
dapat bekerja dengan baik, kadar insulin dapat normal, rendah atau
bahkan meningkat tetapi fungsi insulin untuk metabolisme glukosa
tidak ada / kurang.
3. Diabetes Gestasional adalah diabetes yang berlangsung selama masa
kehamilan sampai proses persalinan, kondisi ini umumnya terjadi pada
trimester ke dua atau trimester ke tiga.
C. Pencegahan & Resiko Penyakit Diabetes Melitus
Resiko penderita diabetes melitus scbagian besar berasal dari
keluarga/keturunan di mana terdapat ahli-ahli yang mengidap penyakit
kencing manis yang usianya diatas 40 tahun, yang mempunyai berat badan
berlcbihan atau gemuk mempunyai risiko yang lebih untuk mendapat
kencing manis. Seseorang yang memiliki faktor resiko diabetes adalah:
1. Mereka yang memiliki riwayat keluarga pendcrita diabetes.
2. Berusia lebih dari 45 tahun.
3. Memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi dan
trigliserida tinggi.
4. Pernah melahirkan bayi dengan berat badan >4000 gr.
Kegiatan untuk mencapai program penccgahan penyakit pada
penderita diabctes melitus yaitu sebagai berikut:

38
1. Diet yaitu menkonsumsi makanan yang berserat tinggi, rendah gula,
dan banyak air putih.
2. Olahraga yang teratur.
3. Olahraga intermiten (I 3 I) untuk mengelola kadar glukosa darah dan
memperbaiki propel lipid. Perbandingan irama gerak 1 (ancrob), 3
(acrob), dan I (anaerob)
4. Stretching dan loosening untuk kelenturan sendi dan lancarnya aliran
darah tepi.
5. Meditasi dan Senam Pernafasan.
D. Tanda Dan Gejala Diabetes Melitus
Berdasarkan gejalanya Diabetes Melitus dibagi menjadi 2, yaitu
gejala utama dan gejala tambahan. Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Gejala Utama
a. Intensitas buang air kecil yang cukup sering
b. Cepat merasa lapar
c. Sering merasa haus
2. Gejala Tambahan
a. Berat badan menurun cepat tanpa ada penyebab yang jelas
b. Kesemutan
c. Gatal di daerah kemaluan pada wanita
d. Keputihan pada wanita
e. Luka yang sulit sembuh
f. Impotensi pada pria
g. Bisul yang hilang timbul
h. Penglihatan yang kabur
i. Cepat lelah
j. Mudah mengantuk
Dengan mengetahui berbagai gejala diabetes melitus diatas,
diharapkan masyarakat dapat memahami dan bersegera untuk
melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat, sesaat setelah
mengalami beberapa gejala di atas. Tetap terapkan perilaku hidup

39
sehat dengan memakan makanan yang bergizi, berolahraga atau
aktivitas fisik ringan minimal 30 menit sehari dan rutin melakukan
cek gula darah ke fasilitas kesehatan terdekat.
E. Prinsip Diet Diabetes Mellitus
Banyaknya makanan yang dianjurkan untuk penyandang diabetes
didasarkan pada kebutuhan setiap energy yang dinyatakan sebagai diit
diabetes. Diit diabetes meliitus dikelompokkan menjadi diet 1100 kalori
sampai 2500 kalori. Atur pola makan dengan prinsip rendah karbohidrat
sederhana dan 3J yaitu :
1. Jumlah, jumlah makanan yang dikonsumsi disesuaikan dengan berat
badan memadai yaitu berat badan yang dirasa nyaman untuk seorang
diabetes mellitus.
2. Jenis, jenis makanan utama yang dikonsumsi disesuaikan dengan
konsep piring makan model T yaitu ½ dari piring makan yang terdiri
dari sayuran dan buah, ¼ dari piring makan dipenuhi dengan biji-
bijian utuh dari beras, gandung atau pasta, ¼ dari piring makan yang
diisi dengan protein hewani dan nabati.
3. Jadwal makan, jadwal makan terdiri dari 3x makan utama dan 2-3x
makanan selingan mengikuti prinsip porsi kecil.
F. Makanan yang Dianjurkan Diabetes Melitus
Menurut Frandinata et al (2020), diet pada pasien DM, antara lain:
1. Jumlah kalori ditentukan menurut umur, jenis kelamin, BB, TB,
aktivitas sehari-hari dan kondisi tubuh
2. Hindari penggunaan Karbohidrat sederhana (gula pasir, gula merah
dan gula batu)
3. Protein cukup sesuai kebutuhan
4. Pilihlah lemak tak jenuh
5. Tinggi serat

Makanan yang dianjurkan:

40
1. Sumber protein hewani: daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan
dan putih telur
2. Sumber protein nabati: tempe, tahu, kacang-kacangan
3. Sayuran: Kangkung, daun kacang, oyong, ketimun, tomat, labu air,
kol, kembang kol, sawi, lobak, seledri, selada, terong.
4. Buah-buahan atau sari buah: jeruk siam, apel, pepaya, belimbing,
melon, jambu air, salak, semangka, belimbing
5. Susu skim atau susu rendah lemak misalnya yoghurt dan susu
kacang.

Makanan yang tidak dianjurkan:


1. Karbohidrat: Menggandung banyak karbohidrat sederhana seperti
gula pasir, gula tebu, madu, sirup, jam, jelly, dodol, kue-kue manis,
buah yang diawatkan dengan gula, susu kental manis, minuman
botol ringan,es krim.
2. Lauk hewani: sumber protein yang tinggi kandungan
kolesterol,seperti jeroan, otak, dan daging serta ikan yang diawetkan
seperti ikan asin, sarden, dan kornet
3. Lauk nabati: Kacang-kacangan yang diawetkan dengan gula
4. Lemak: Gajih, magarin, santan kental, krim, lemak nabati.

G. Latihan Olahraga
Menurut Hanstandra (2017), manfaat dari latihan olahraga pada
pasien DM yaitu:
1. Meningkatkan energi
2. Membakar kelebihan kalori
3. Meningkatkan sensitivitas insulin
4. Meningkatkan kadar kolesterol HDL
5. Latihan fisik 5 – 10 menit pemanasan, 20 – 30 menit latihan aerobik
(75 – 80% denyut jantung maksimal), 15 – 20 menit pendinginan.
Hal yang Perlu Diperhatikan:
1. Latihan dilakukan 3 – 5x/minggu.

41
2. Jangan lakukan latihan jika glukosa darah > 250 mg/dl.
3. Jika glukosa darah < 100 mg/dl sebelum latihan makan camilan dulu.
4. Rekomendasi latihan bagi penderita yang mengalami komplikasi
disesuaikan dengan kondisinya.
5. Sediakan camilan karbohidrat sederhana.
6. Lakukan latihan 2 jam setelah makan.
H. Perawatan Kaki Diabetik
Menurut Hanstandra (2017), perawatan kaki pasien DM sangat
perlu diperhatikan. Beberapa cara perawatan kaki, antara lain:
1. Selalu menjaga kaki dalam keadaan bersih.
2. Bersihkan dan cuci kaki setiap hari dengan suam-suam kuku ,
gunakan sabun lembut dan keringkan dengan sempurna & hati-hati
terutama diantara jari-jari kaki.
3. Gunakan krem kaki yang baik pada kulit yang kering atau tumit yang
retak- retak, dan jangan menggosok antara jari-jari kaki .
4. Hindari memakai bedak, sebab ini akan menyebabkan kulit menjadi
kering dan retak-retak.
5. Menggunting kuku kaki secara lurus, kemudian kikir agar licin.
Potong kuku sesudah mandi, sewaktu kuku lembut
6. Jika kuku kaki yang menusuk daging dan kalus, hendaknya diobati
oleh podiatrist. Jangan gunakan pisau cukur atau pisau biasa, yang
bias tergelincir; dan ini dapat menyebabkan luka pada kaki.
Memeriksa kaki dan celah kaki setiap hari apakah terdapat kalus,
bula, luka dan lecet.
7. Hindari penggunaan air panas atau bantal panas.

I. Suntik Insulin
Suntik insulin di gunakan untuk mengontrol gula darah pada penderita
diabetes tipe 1 dan diabetes tipe 2 (Hanstandra, 2017).
Tipe Diabetes Melitus:

42
1. Diabetes Melitus I: Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh
menyerang dan menghancurkan sel- sel pankreas, tempat insulin
dibuat
2. Diabetes tipe II: Pada diabetes tipe 2, tubuh bisa memproduksi
insulin. Hanya saja, sel-sel tubuh tidak merespon terhadap insulin
tersebut.
3. Diabetes Gestasional: Diabetes gestasional terjadi pada perempuan
hamil. Ketika hamil, beberapa orang menjadi kurang sensitif
terhadap insulin.

43
POWER POINT

44
DAFTAR PUSTAKA

Hanstandra. (2017). Mengenal Dan Mengatasi Diabetes Dengan Cepat Dan


Mudah. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Frandinata et al. (2020). Managemen Terapi Pada Penyakit Degeneratif. Penerbit
Graniti, Gresik.
Novidiantoko. (2021). Asuhan Keperawatan Diabetes Melitus Dan Asuhan
Keperawatan Stroke. Penerbit CV Budi Utomo, Yogyakarta.

45
LAPORAN PERSETUJUAN

Proposal Satuan Acara Penyuluhan di Puskesmas Curup ini telah


disetujui untuk dilakukan
Pada tanggal 20 Januari 2024

Oleh :
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan/CI

Mely Gustina, SKM., M.Kes (Ns. Ana Noviana, S.Kep)


NIP. 197708292001122002 NIP. 198211222005022001

46
LAPORAN KEGIATAN
HIPERTENSI DI DAERAH DWI TUNGGAL
PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERPADU (PKLT)
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2024

A. NAMA KEGIATAN
HIPERTENSI (Pengukuran Tekanan Darah)

RUNDOWN ACARA
PENDIDDIKAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI
DI DAERAH DWI TUNGGAL
PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERPADU (PKLT) POLTEKKES
KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2024

NO NAMA KEGIATAN WAKTU RINCIAN


KEGIATAN
1. Absensi 09.30-10.00 WIB Absensi pagi
2. Pengukuran 10.00-10.15 Melakukan pengukuran
berat badan WIB berat badan
3. Pengukuran 10.15-10.25 WIB Melakukan
lingkar perut Pengukuran
lingkar perut
4. Pengukuran 10.25-10.40WIB Melakukan
tekanan darah pengukuran
tekanan darah
dan penkes
hipertensi

B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Hari/ Tanggal : Selasa/23 Januari 2024


Pukul : 10.00 WIB
Tempat : Aula kelurahan dwi tunggal

C. DESKRIPSI KEGIATAN

1. Tahap Persiapan

a. Pendidikan kesehatan hipertensi

b. Konsultasi Kegiatan dengan pembimbing

47
c. Konsultasi dengan pihak puskesmas dan kader untuk menentukan
kapan dan dimana tempat penyuluhan
d. Bekerjasama dengan kader untuk menyiapkan tempat acara dan
peralatan yang diperlukan
e. Menyiapkan materi untuk pendidikan kesehatan tentang hipertensi

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan diawali dengan warga mengisi absen, dilanjutkan dengan


mengukur berat badan, lingkar perut, tekanan darah, menanyakan keluhan
yang dirasakan setelah melewati semua proses tersebut warga di berikan
obat oleh pegawai puskesmas.
D. PESERTA
Kegiatan ini dikuti oleh 30 peserta.
E. HASIL
Warga yang mengikuti kegiatan pengukuran tekanan darah ini terlihat
antusias serta ada beberapa warga yang menanyakan seputar tentang hipertensi.
F. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT
Faktor pendukung warga antusias dengan kegiatan yang dilakukan
sedangkan faktor penghambatnya adalah tempat yang kurang memadai.
G. EVALUASI DAN SARAN
Untuk evaluasi kedepannya, diharapkan warga dapat mengimplementasikan
H. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan ini kami buat agar dapat digunakan
sebagaimana mestinya untuk kemajuan Praktek Kerja Lapangan Terpadu
Poltekkes Kemenkes Bengkulu atas perhatian semua pihak kami ucapkan
terima kasih.

48
DOKUMENTASI KEGIATAN

49
ABSEN KEGIATAN

50
LAPORAN KEGIATAN
PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG DIABETES MELLITUS
DI KELURAHAN DWI TUNGGAL
PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERPADU (PKLT)
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2024

A. NAMA KEGIATAN
Pendidikan kesehatan Diabetes Mellitus

RUNDOWN ACARA
PENDIDIDKAN KESEHATAN DIABETES MELITUS
DI KELURAHAN DWI TUNGGAL
PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERPADU(PKLT)
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2024

NO NAMA KEGIATAN WAKTU RINCIAN


KEGIATAN
1. Absensi 09.30- 10.00 WIB Absensi pagi
2. Edukasi Diabetes Melitus
Pembukaan 10.30 wib-selesai MC membuka acara
Kata sambutan 10.40-10.45 WIB Kata sambutan
- Pembimbing
lapangan ( Ns.
Anna Noviana
Tabawati
S.Kep)
Pemaparan materi 10.50-11.05 WIB Pemparan materi oleh
moderator
Tanya jawab 11.05-11.10 WIB Sesi tanya jawab
6. Foto bersama 11.10-11.15 WIB Dokumentasi
7. Penutup 11.15-11.20 WIB Acara di tutup oleh
MC

B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Hari/Tanggal : Selasa, 23 Januari2024


Pukul : 10.00 WIB
Tempat : Aula Dwi Tunggal

51
C. DESKRIPSI KEGIATAN
1. Tahap Persiapan

a. Persiapan Kegiatan pendidikan kesehatan Diabetes Melitus

b. Konsultasi laporan dengan pembimbing

c. Konsultasi dengan pihak puskesmas dan kader untuk menentukan


kapan dan dimana tempat penyuluhan
d. Bekerjasama dengan kader untuk menyiapkan tempat acara dan
peralatan yang diperlukan
e. Menyiapkan perlengkapan leaflet
2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan diawali dengan warga mengisi absen, dilanjutkan dengan


menimbang berat badan, tekanan darah, setelah itu warga diarahkan oleh
mahasiswa untuk pengecekan gula darah sewaktu, setelah warga selesai
pengecekan gula darah sewaktu warga duduk kembali dan diberikan
lifleat untuk mendengarkan penjelasan mengenai Diabetes Melitus.
D. PESERTA
Kegiatan ini diikuti oleh 30 peserta.
E. HASIL

Warga yang mengikuti penyuluhan di aula kelurahan dwi tunggal


terlihat antusias serta ada beberapa warga yang menanyakan seputar
pemaparan yang di sampaikan oleh mahasiswa, warga mengatakan akan
mencoba untuk menerapkan hal yang di sampaikan.
F. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT
Faktor pendukung warga antusias dengan kegiatan yang dilakukan
sedangkan faktor penghambatnya adalah tempat yang kurang memadai.
G. EVALUASI DAN SARAN
Untuk evaluasi kedepannya, diharapkan warga tetap dapat menjaga dan
meningkatkan derajat kesehatannya.

52
H. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan ini kami buat agar dapat digunakan
sebagaimana mestinya untuk kemajuan Praktek Kerja Lapangan Terpadu
Poltekkes Kemenkes Bengkulu. Atas perhatian semua pihak kami ucapkan
terima kasih.

53
DOKUMENTASI KEGIATAN

54
LEAFLET KEGIATAN

55
ABSEN KEGIATAN

56
LAPORAN KEGIATAN
HIPERTENSI DI DAERAH DWI TUNGGAL
PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERPADU (PKLT)
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2024

A. NAMA KEGIATAN
HIPERTENSI (Pengukuran Tekanan Darah)

RUNDOWN ACARA
PENDIDDIKAN KESEHATAN TENTANG HIPERTENSI
DI DAERAH DWI TUNGGAL
PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERPADU (PKLT) POLTEKKES
KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2024

NO NAMA KEGIATAN WAKTU RINCIAN


KEGIATAN
1. Absensi 09.30-10.00 WIB Absensi pagi
2. Pengukuran 10.00-10.15 Melakukan pengukuran
berat badan WIB berat badan
3. Pengukuran 10.15-10.25 WIB Melakukan
lingkar perut Pengukuran
lingkar perut
4. Pengukuran 10.25-10.40WIB Melakukan
tekanan darah pengukuran
tekanan darah
dan penkes
hipertensi

B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Hari/ Tanggal : Selasa/23 Januari 2024
Pukul : 10.00 WIB
Tempat : Aula kelurahan dwi tunggal

C. DESKRIPSI KEGIATAN
1. Tahap Persiapan

a. Pendidikan kesehatan hipertensi

b. Konsultasi Kegiatan dengan pembimbing

c. Konsultasi dengan pihak puskesmas dan kader untuk menentukan

57
kapan dan dimana tempat penyuluhan
d. Bekerjasama dengan kader untuk menyiapkan tempat acara
dan peralatan yang diperlukan
e. Menyiapkan materi untuk pendidikan kesehatan tentang
hipertensi

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan diawali dengan warga mengisi absen, dilanjutkan dengan


mengukur berat badan, lingkar perut, tekanan darah, menanyakan keluhan
yang dirasakan setelah melewati semua proses tersebut warga di berikan
obat oleh pegawai puskesmas.
D. PESERTA
Kegiatan ini dikuti oleh 30 peserta.
E. HASIL
Warga yang mengikuti kegiatan pengukuran tekanan darah ini terlihat
antusias serta ada beberapa warga yang menanyakan seputar tentang
hipertensi.
F. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT
Faktor pendukung warga antusias dengan kegiatan yang dilakukan
sedangkan faktor penghambatnya adalah tempat yang kurang memadai.
G. EVALUASI DAN SARAN
Untuk evaluasi kedepannya, diharapkan warga dapat
mengimplementasikan
H. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan ini kami buat agar dapat digunakan
sebagaimana mestinya untuk kemajuan Praktek Kerja Lapangan Terpadu
Poltekkes Kemenkes Bengkulu atas perhatian semua pihak kami ucapkan
terima kasih.

58
DOKUMENTASI KEGIATAN

59
ABSEN KEGIATAN

60
PROPOSAL
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ISPA
DI BLUD UPT PUSKESMAS CURUP

DISUSUN OLEH :
1. Liya Margareta P00320120021
2. Yevi Sagita Putri P00320120068
3. Cahyani Putri P00320121010
4. Nida Syakila Difani P05150121086
5. Riska Emillia Ananta P05150121098
6. M Dzaki Danuarta P05160021056
7. Gite Putri Wulan Dari P05130121062
8. Sri Dianti P00340221046
9. Rizki Gite Gemilang P00340221038
10. Anggun Melinda P05160021007
11. Helda Triutami P05130121063
12. Anne Wira Ananda P00320121006

DOSEN PEMBIMBING :
Mely Gustina, SKM.M.Kes
197708292001122002

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

61
POLITEKNIK KEMENTERIAN KESEHATAN BENGKULU
TAHUN AJARAN 2024/2025
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : ISPA (Etika Batuk)


Hari/Tanggal : Selasa, 23 Januari 2024
Waktu Pertemuan : 20 menit
Tempat : Kelurahan Dwi Tunggal
Sasaran : Masyarakat Posbindu Lansia di Kelurahan Dwi Tunggal
Metode : Ceramah dan Tanya jawab
Media : Brosur
Presentator : Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bengkulu

A. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta mengetahui
tentang bagaimana etika batuk.
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah pemberian penyuluhan ini diharapkan peserta akan mampu :
a. Dapat memahami dan menjelaskan Pengertian Etika Batuk
b. Dapat memahami dan menjelaskan cara mencegah atau penularan
batuk dengan melakukan etika batuk

B. SUB POKOK BAHASAN


1. Pemahaman mengenai Etika Batuk
2. Bagaimana cara melakukan Etika Batuk

62
C. KEGIATAN

NO WAKTU KEGIATAN PESERTA


. PENYULUHAN
1. 5 menit PEMBUKAAN
 Mengucapkan salam  Menjawab
 Memperkenalkan diri  Mendengar
 Menanyakan keadaan dan  Mendengarkan dan
kabar memperhatikan
 Menjelaskan topik, waktu
dan tujuan penyuluhan
2. 10 menit KEGIATAN INTI
 Menggali pegetahuan  Memperhatikan
peserta mengenai Etika
Batuk.  Memperhatikan
 Menjelaskan pemahaman
Etika Batuk.  Mengajukan
 Memberikan kesempatan pertanyaan
peserta untuk bertanya.  Menjawab
 Memberikan jawaban atas
pertanyaan dari pasien dan
kelurga mengenai materi
yang di sampaikan.
3. 5 menit PENUTUP
 Bersama peserta  Bersama-sama
menyimpulkan atau menyimpulkan
merangkum kembali apa
yang telah disampaikan  Menjawab
 Mengevaluasi pertanyaan

63
pengetahuan peserta
tentang materi Etika  Memperhatikan
Batuk yang telah dan mendengarkan
disampaikan  menjawab salam
 Memberi salam untuk
menutup pertemuan

D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. MEDIA/ALAT BANTU
1. Brosur
2. Power Point
3. Proyektor & InFocus
4. Laptop
F. STRUKTUR ORGANISASI
1. Ketua Panitia : M Dzaki Danuarta
2. Moderator : Anggun Melinda
3. Presentator : Anne Wira Ananda
4. Notulen : Liya Margareta
5. Operator : Yevi Sagita Putri
6. Fasilitator : Helda Triutami , Cahyani Putri, Nida Syakila
Difanni, Rizki Gite Gemilang, Gite Putri Wulan
Dari
7. Dokumentasi : Sri Dianti & Riska Emillia Ananta

64
G. SETTING TEMPAT

Keterangan :
Moderator :
Operator :
Notulen :
Presentator :
Fasilitator :
Audience :

H. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur :
a. Peserta hadir di tempat pelaksanaan pada waktu yang telah ditentukan
b. Persiapan dilaksanakan satu hari sebelum acara
2. Evaluasi Proses :
a. Jumlah peserta penyuluhan minimal 20 peserta.
b. Media yang digunakan adalah leaflet dan lembar balik.
c. Waktu penyuluhan adalah 20 menit.
d. Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan
penyuluhan.
e. Pembicara diharapkan menguasai materi dengan baik.
f. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat kegiatan
penyuluhan berlangsung.

65
g. Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan.

3. Evaluasi Hasil :
a. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan peserta diharapkan 70% peserta
mengerti dan memahami tentang pemahaman mengenai etika batuk,
bagaimana cara melakukan etika batuk.
b. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan adanya perubahan
perilaku kesehatan terhadap masyarakat dalam menjaga pola hidup
sehat.

66
MATERI
ETIKA BATUK

A. Pengertian Etika Batuk


Etika Batuk merupakan Etika batuk adalah tata cara batuk yang baik
dan benar dengan cara menutup hidung dan mulut dengan tisu atau lengan
baju. Hal ini berguna untuk mencegah penyebaran bakteri atau virus ke
udara sehingga tidak menularkannya kepada orang lain. Hal ini wajib
diperhatikan saat seseorang sedang batuk atau bersin.
Etika batuk sangat efektif untuk menghindari penyebaran penyakit
menular yang disebabkan oleh air liur yang dapat berterbangan di udara,
Selain itu, cairan yang mengandung virus tersebut juga dapat menempel
selama berjam-jam pada benda yang terkontaminasi. Hal ini terjadi ketika
benda tersebut dipegang, lalu tangan menyentuh wajah sehingga bakteri
dan virus dapat menimbulkan infeksi saat masuk ke tubuh.
B. Tata Cara Etika Batuk
1. Gunakan tisu untuk menutupi mulut dan hidung setiap kali akan batuk
atau bersin. Jika tidak ada, kamu dapat mengarahkan batuk ke siku.
Pastikan untuk tidak batuk ke tangan atau udara terbuka.
2. Selalu palingkan atau menjauhkan wajah dari orang-orang sekitar saat
batuk atau bersin.
3. Jika menggunakan tisu, buanglah bekasnya segera di tempat sampah.
4. Pastikan untuk mencuci tangan setelahnya dengan sabun dan air atau
hand sanitizer.
Dengan mengetahui teknik efektif dan etika ketika batuk, kamu
dapat mencegah orang lain untuk terserang batuk atau bahkan lebih parah.
Pastikan selalu melakukan hal-hal tersebut pada kehidupan sehari-hari.
Cara ini juga dapat memastikan orang-orang yang kamu sayangi di rumah
selalu terlindungi dari penyakit berbahaya yang penyebarannya melalui
batuk atau bersin.

67
Lampiran Leaflet

BROSUR ETIKA BATUK

68
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI (2017). Pedoman Dan Standar Etik Penelitian Dan Pengembangan


Kesehatan Nasional. Rev 31/7/2017. Komisi Etik Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Nasional.
Kemenkes RI. (2017). No. 27. Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan

69
LAPORAN PERSETUJUAN

Proposal Satuan Acara Penyuluhan di Puskesmas Curup ini telah


disetujui untuk dilakukan
Pada tanggal 23 Januari 2024

Oleh :
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan/CI

(Mely Gustina, SKM., M.Kes) (Ns. Ana Noviana, S.Kep)

70
LAPORAN KEGIATAN
PENDIDDIKAN KESEHATAN
TENTANG ISPA (ETIKA BATUK)
DI DAERAH DWI TUNGGAL
PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERPADU (PKLT)
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2024

A. NAMA KEGIATAN
Pendidikan Kesehatan tentang ISPA (Etika Batuk)

RUNDOWN ACARA
PENDIDDIKAN KESEHATAN TENTANG ISPA
DI DAERAH DWI TUNGGAL
PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERPADU (PKLT) POLTEKKES
KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2024

NO NAMA WAKTU RINCIAN KEGIATAN


KEGIATAN
1. Absensi 09.30-10.00 WIB Absensi pagi
2. Pengukuran 10.00-10.15 WIB Melakukan pengukuran
berat badan berat badan
3. Pengukuran 10.15-10.25 WIB Melakukan
lingkar perut Pengukuran lingkar
perut
4. Pengukuran 10.25-10.40WIB Melakukan
tekanan darah pengukuran tekanan
darah dan penkes
Ispa

B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Hari/ Tanggal : Selasa/23 Januari 2024


Pukul : 10.00 WIB
Tempat : Aula kelurahan dwi tunggal
C. DESKRIPSI KEGIATAN

1. Tahap Persiapan

a. Pendidikan kesehatan ISPA (Etika Batuk)

b. Konsultasi Kegiatan dengan pembimbing

c. Konsultasi dengan pihak puskesmas dan kader untuk menentukan

71
kapan dan dimana tempat penyuluhan
d. Bekerjasama dengan kader untuk menyiapkan tempat acara
dan peralatan yang diperlukan
e. Menyiapkan materi untuk pendidikan kesehatan tentang ISPA (Etika
Batuk)

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan diawali dengan warga mengisi absen, dilanjutkan dengan


mengukur berat badan, lingkar perut, tekanan darah, menanyakan
keluhan yang dirasakan setelah melewati semua proses tersebut warga di
berikan obat oleh pegawai puskesmas.
D. PESERTA
Kegiatan ini dikuti oleh 30 peserta.
E. HASIL
Warga yang mengikuti penyuluhan mengenai ISPA (Etika Batuk)
terlihat antusias serta ada beberapa warga yang menanyakan seputar tentang
etika batuk yang disampaikan oleh mahasiswa, warga mengatakan akan
mencoba untuk menerapkan hal yang di sampaikan.
F. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT
Faktor pendukung warga antusias dengan kegiatan yang dilakukan
sedangkan faktor penghambatnya adalah tempat yang kurang memadai.
G. EVALUASI DAN SARAN
Untuk evaluasi kedepannya, diharapkan warga dapat
mengimplementasikan cara etika batuk yang benar.
H. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan ini kami buat agar dapat digunakan sebagaimana
mestinya untuk kemajuan Praktek Kerja Lapangan Terpadu Poltekkes
Kemenkes Bengkulu. Atas perhatian semua pihak kami ucapkan terima kasih.

72
DOKUMENTASI KEGIATAN

73
BROSUR KEGIATAN

74
ABSEN KEGIATAN

75
PROPOSAL
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) ISPA
DI BLUD UPT PUSKESMAS CURUP

DISUSUN OLEH :
1. Liya Margareta P00320120021
2. Yevi Sagita Putri P00320120068
3. Cahyani Putri P00320121010
4. Nida Syakila Difani P05150121086
5. Riska Emillia Ananta P05150121098
6. M Dzaki Danuarta P05160021056
7. Gite Putri Wulan Dari P05130121062
8. Sri Dianti P00340221046
9. Rizki Gite Gemilang P00340221038
10. Anggun Melinda P05160021007
11. Helda Triutami P05130121063
12. Anne Wira Ananda P00320121006

DOSEN PEMBIMBING :
Mely Gustina, SKM.M.Kes
197708292001122002

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK


KEMENTERIAN KESEHATAN BENGKULUTAHUN
AJARAN 2024/2025

76
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : ISPA (PHBS)


Hari/Tanggal : Selasa, 23 Januari 2024
Waktu Pertemuan : 20 menit
Tempat : Kelurahan Dwi Tunggal
Sasaran : Masyarakat Posbindu Lansia di Kelurahan Dwi Tunggal
Metode : Ceramah dan Tanya jawab
Media : Leaflet
Presentator : Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Bengkulu

A. TUJUAN
1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan peserta mengetahui
tentang bagaimana Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS).
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah pemberian penyuluhan ini diharapkan peserta akan mampu :
c. Dapat memahami dan menjelaskan Pengertian PHBS
d. Dapat memahami dan menjelaskan cara menerapkan PHBS dalam
kehidupan sehari-hari

B. SUB POKOK BAHASAN


1. Pemahaman mengenai PHBS
2. Bagaimana cara melakukan PHBS

77
C. KEGIATAN

NO WAKTU KEGIATAN PESERTA


. PENYULUHAN
1. 5 menit PEMBUKAAN
 Mengucapkan salam  Menjawab
 Memperkenalkan diri  Mendengar
 Menanyakan keadaan dan  Mendengarkan dan
kabar memperhatikan
 Menjelaskan topik, waktu
dan tujuan penyuluhan
2. 10 menit KEGIATAN INTI
 Menggali pegetahuan  Memperhatikan
peserta mengenai PHBS.
 Menjelaskan pemahaman  Memperhatikan
PHBS.
 Memberikan kesempatan  Mengajukan
peserta untuk bertanya. pertanyaan
 Memberikan jawaban atas  Menjawab
pertanyaan dari peserta
mengenai materi yang di
sampaikan.
3. 5 menit PENUTUP
 Bersama peserta  Bersama-sama
menyimpulkan atau menyimpulkan
merangkum kembali apa
yang telah disampaikan  Menjawab
 Mengevaluasi pertanyaan
pengetahuan peserta
tentang materi SAP yang  Memperhatikan
telah disampaikan

78
 Memberi salam untuk dan mendengarkan
menutup pertemuan  menjawab salam

D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab
E. MEDIA/ALAT BANTU
1. Brosur
2. Power Point
3. Proyektor & InFocus
4. Laptop
F. STRUKTUR ORGANISASI
1. Panitia : M Dzaki Danuarta
2. Ketua Moderator : Anggun Melinda
3. Presentator : M Dzaki Danuarta
4. Notulen : Liya Margareta
5. Operator : Yevi Sagita Putri
6. Fasilitator : Helda Triutami , Cahyani Putri, Nida Syakila
Difanni, Rizki Gite Gemilang, Gite Putri Wulan Dari, Anne Wira Ananda
7. Dokumentasi : Sri Dianti & Riska Emillia Ananta

79
G. SETTING TEMPAT

Keterangan :
Moderator :
Operator :
Notulen :
Presentator :
Fasilitator :
Audience :

H. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur :
a. Peserta hadir di tempat pelaksanaan pada waktu yang telah ditentukan
b. Persiapan dilaksanakan satu hari sebelum acara
2. Evaluasi Proses :
a. Jumlah peserta penyuluhan minimal 20 peserta.
b. Media yang digunakan adalah leaflet dan lembar balik.
c. Waktu penyuluhan adalah 20 menit.
d. Persiapan penyuluhan dilakukan beberapa hari sebelum kegiatan
penyuluhan.
e. Pembicara diharapkan menguasai materi dengan baik.
f. Tidak ada peserta yang meninggalkan ruangan saat kegiatan
penyuluhan berlangsung.
g. Peserta aktif dan antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan.

80
3. Evaluasi Hasil :
a. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan peserta diharapkan 70%
peserta mengerti dan memahami tentang pemahaman mengenai etika
batuk, bagaimana cara melakukan etika batuk.
b. Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan adanya perubahan
perilaku kesehatan terhadap masyarakat dalam menjaga pola hidup
sehat.

81
MATERI
PHBS

A. Pengertian PHB
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada dasarnya merupakan sebuah
upaya untuk menularkan pengalaman mengenai perilaku hidup
sehat melalui individu, kelompok ataupun masyarakat luas dengan jalur –
jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. Ada berbagai informasi
yang dapat dibagikan seperti materi edukasi guna menambah pengetahuan
serta meningkatkan sikap dan perilaku terkait cara hidup yang bersih dan
sehat.
PHBS adalah sebuah rekayasa sosial yang bertujuan menjadikan
sebanyak mungkin anggota masyarakat sebagai agen perubahan agar
mampu meningkatkan kualitas perilaku sehari – hari dengan tujuan hidup
bersih dan sehat.
Terdapat langkah-langkah berupa edukasi melalui pendekatan
pemuka atau pimpinan masyarakat, pembinaan suasana dan juga
pemberdayaan masyarakat dengan tujuan kemampuan mengenal dan tahu
masalah kesehatan yang ada di sekitar; terutama pada tingkatan rumah
tangga sebagai awal untuk memperbaiki pola dan gaya hidup agar lebih
sehat.
Tujuan utama dari gerakan PHBS adalah meningkatkan kualitas
kesehatan melalui proses penyadartahuan yang menjadi awal dari
kontribusi individu – individu dalam menjalani perilaku kehidupan sehari
– hari yang bersih dan sehat. Manfaat PHBS yang paling utama adalah
terciptanya masyarakat yang sadar kesehatan dan memiliki bekal
pengetahuan dan kesadaran untuk menjalani perilaku hidup yang menjaga
kebersihan dan memenuhi standar kesehatan.

82
B. Tatanan PHBS
1. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan,
2. Mengonsumsi jajanan sehat,
3. Menggunakan jamban bersih dan sehat
4. Olahraga yang teratur
5. Memberantas jentik nyamuk
6. Tidak merokok di lingkungan sekolah
7. Membuang sampah pada tempatnya, dan
8. Melakukan kerja bakti bersama warga lingkungan sekolah untuk
menciptakan lingkungan yang sehat.
Dengan mengetahui perilaku hidup bersih dan sehat, kamu dapat
mencegah penyakit datang menghampiri kamu. Pastikan selalu
melakukan hal-hal tersebut pada kehidupan sehari-hari. Cara ini juga
dapat memastikan orang-orang yang kamu sayangi di rumah selalu
terlindungi dari penyakit berbahaya yang penyebarannya melalui
berbagai penyakit berbasis lingkungan

83
Lampiran Leaflet

BROSUR PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT (PHBS)

84
DAFTAR PUSTAKA

https://ayosehat.kemkes.go.id/phbs

85
LAPORAN PERSETUJUAN

Proposal Satuan Acara Penyuluhan di Puskesmas Curup ini telah


disetujui untuk dilakukan
Pada tanggal 23 Januari 2024

Oleh :
Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan/CI

(Mely Gustina, SKM., M.Kes) (Ns. Ana Noviana, S.Kep)

86
LAPORAN KEGIATAN
PENDIDIKAN KESEHATAN
TENTANG ISPA (PHBS)
DI DAERAH DWI TUNGGAL
PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERPADU (PKLT)
POLTEKKES KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2024

A. NAMA KEGIATAN
Pendidikan Kesehatan tentang ISPA (PHBS)

RUNDOWN ACARA
PENDIDDIKAN KESEHATAN TENTANG ISPA
DI DAERAH DWI TUNGGAL
PRAKTIK KERJA LAPANGAN TERPADU (PKLT) POLTEKKES
KEMENKES BENGKULU
TAHUN 2024

NO NAMA WAKTU RINCIAN KEGIATAN


KEGIATAN
1. Absensi 09.30-10.00 WIB Absensi pagi
2. Pengukuran 10.00-10.15 WIB Melakukan pengukuran
berat badan berat badan
3. Pengukuran 10.15-10.25 WIB Melakukan
lingkar perut Pengukuran lingkar
perut
4. Pengukuran 10.25-10.40WIB Melakukan
tekanan darah pengukuran tekanan
darah dan penkes
Ispa

B. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN


Hari/ Tanggal : Selasa/23 Januari 2024
Pukul : 10.00 WIB
Tempat : Aula kelurahan dwi tunggal
C. DESKRIPSI KEGIATAN
1. Tahap Persiapan

a. Pendidikan kesehatan ISPA (PHBS)

b. Konsultasi Kegiatan dengan pembimbing

c. Konsultasi dengan pihak puskesmas dan kader untuk menentukan


kapan dan dimana tempat penyuluhan

87
d. Bekerjasama dengan kader untuk menyiapkan tempat acara
dan peralatan yang diperlukan
e. Menyiapkan materi untuk pendidikan kesehatan tentang ISPA
(PHBS)

2. Tahap Pelaksanaan

Kegiatan diawali dengan warga mengisi absen, dilanjutkan dengan


mengukur berat badan, lingkar perut, tekanan darah, menanyakan
keluhan yang dirasakan setelah melewati semua proses tersebut warga di
berikan obat oleh pegawai puskesmas dan memberikan penyuluhan
tentang PHBS.
D. PESERTA
Kegiatan ini dikuti oleh 30 peserta.
E. HASIL
Warga yang mengikuti penyuluhan mengenai ISPA (PHBS) terlihat
antusias serta ada beberapa warga yang menanyakan seputar tentang etika
batuk yang disampaikan oleh mahasiswa, warga mengatakan akan mencoba
untuk menerapkan hal yang di sampaikan.
F. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT
Faktor pendukung warga antusias dengan kegiatan yang dilakukan
sedangkan faktor penghambatnya adalah tempat yang kurang memadai.
G. EVALUASI DAN SARAN
Untuk evaluasi kedepannya, diharapkan warga dapat
mengimplementasikan cara etika batuk yang benar.
H. PENUTUP
Demikian laporan kegiatan ini kami buat agar dapat digunakan
sebagaimana mestinya untuk kemajuan Praktek Kerja Lapangan Terpadu
Poltekkes Kemenkes Bengkulu. Atas perhatian semua pihak kami ucapkan
terima kasih.

88
DOKUMENTASI KEGIATAN

89
LEAFLET PHBS

90
ABSEN KEGIATAN

LOGBOOK PEMBIMBING

91
NAMA PEMBIMBING : Mely Gustina, SKM., M.Kes
PUSKESMAS : Puskesmas Curup
KECAMATAN : Curup Kota
KABUPATEN/KOTA : Rejang Lebong

MATERI
NO TANGGAL HASIL SCREENSHOOT/FOTO
BIMBINGAN
1. Rabu, 10 1. Pembekalan
Januari 2024 PKLT bersama
pembimbing

2. Kamis, 11 1. Arahan
Januari 2024 mengenai
pengantaran
surat dan
kerangka acuan
puskesmas
melalui WA

3. Rabu, 17 1. Melakukan
Januari 2024 bimbingan atau
konsultasi
laporan data
sampai POA
melalui WA

92
4. Kamis, 18 1. Melakukan
Januari 2024 bimbingan
melalui WA

5. Senin, 22 1. Melakukan
Januari 2024 bimbingan
melalui WA
mengenai SPJ
bendahara dan
penyuluhan

6. Selasa, 23 1. Kunjungan
Januari 2024 dosen
pembimbing di
kelurahan dwi
tunggal pada
saat melakukan
pendidikan
kesehatan
mengenai
Diabetes Melitus

93
7. Kamis, 25 1. Bimbingan
Januari 2024 melalui WA
mengenai
laporan individu
dan laporan
kelompok
2. Kunjungan
dosen
pembimbing ke
posko

94
8 Jum’at, 26 1. Bimbingan
Januari 202 melalui WA
mengenai
laporan individu
dan laporan besar
kelompok

Matriks kegiatan bimbingan pembimbing PKLT tahun 2024

95
96

Anda mungkin juga menyukai