Anda di halaman 1dari 125

LAPORAN PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN KOMUNITAS

DAN KELUARGA DI DESA CEMPAKA KECAMATAN PLUMBON


KABUPATEN CIREBON TAHUN 2023

Laporan ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas Praktek Profesi Ners
Keperawatan Komunitas dan Keperawatan Keluarga

Dosen Pembimbing :

Ns. Rony Suhada, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh :

1. Dyka Oktavian JNR0230118


2. Galih Purnama Aji JNR0230121
3. Lu’lu Fitri Nazila JNR0230126
4. Qurrotul Nur Fitroh JNR0230135
5. Citra Anggraeni JNR0230113
6. Millatul Hanifah JNR0230130
7. Tresna Indah Wati JNR0230143
8. Putri Hafidhah Hanin JNR0230134
9. Siska Triana Dewi JNR0230138
10. Inka Desianty JNR0230123
11. Mia Sylviawati JNR0230129
12. Regita Puspa L JNR0230136
13. Siti Rosni Nabilah JNR0230148
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
SEKOLAH TINGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
KAMPUS II
2023
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN KOMUNITAS


DAN KELUARGA DI DESA CEMPAKA KECAMATAN PLUMBON
KABUPATEN CIREBON TAHUN 2023

Program Studi Profesi Ners


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Cirebon, Oktober 2023

Mengesahkan,

Kepala UPTD
Camat Plumbon Pengendalian Penduduk Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak (P5A) Kecamatan Plumbon

Sukana, S.STP., MM Martiningsih, S.St


Pembina Tk. I NIP. 19730314 199203 2 003
NIP. 19811022 200012 1 002

Kepala Desa Cempaka


Pembimbing
Kecamatan Plumbon

Adam Ns. Rony Suhada, S.Kep., M.Kep


NIK. 841228201003034

Mengetahui,
Ketua Program Studi
Ketua STIKes Kuningan
Profesi Ners

Dr. H. Abdal Rohim, S.Kp., M.H Ns. Aria Pranatha., S.Kep., M.Kep
NIK. 700805200908026 NIK. 790405.201010.041

i
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-

Nya, Alhamdulillah kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Praktek

Profesi Ners Keperawatan Komunitas di Desa Cempaka Kecamatan Plumbon

Tahun 2023. Adapun dalam penyusunan laporan ini, kami tidak lepas dari

bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak. Maka kami mengucapkan

terimakasih yang sebesar - besarnya kepada yang terhormat :

1. Prof. Dr. Hj. Dewi Laelatul Badriah, M. Kes, AIFO., selaku Ketua Yayasan

Pendidikan Bhakti Husada Kuningan.

2. Dr. H. Abdal Rohim, S.Kp, M.H., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Kuningan yang telah memberikan saran yang berguna bagi

penulisan laporani ini.

3. Sukana, S.STP., MM selaku Camat Plumbon Kab. Cirebon

4. Martiningsih, S.St selaku Kepala UPTD Pengendalian Penduduk

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P5A) Kecamatan

Plumbon Kab. Cirebon

5. Adam, selaku Kepala Desa Cempaka Kecamatan Plumbon Kab. Cirebon

6. Ns. Aria Pranatha., S.Kep., M.Kep selaku ketua program profesi ners

7. Ns. Asmadi, S.Kep., M.Kep., Sp.Kom., dan Ns. Rony Suhada, S.Kep., M.Kep

selaku pembimbing yang telah memberikan ilmu, motivasi, bimbingan, dan

pengarahan dalam penyusunan laporan ini.

8. Ns. Mohamad Cahyadi, S.Kep dan Khusana Rahmah S.Kep., M.Tr.Kep

selaku pembimbing Profesi Ners Kampus 2 STIKKU RS Ciremai.

ii
9. Seluruh Dosen dan Staff Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan Kampus 2

STIKKU RS Ciremai yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.

Kami menyadari dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari sempurna,

dari segi teknik penulisan maupun teori. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan

saran dari semua pihak yang bersifat membangun untuk bahan perbaikan dimasa

yang akan datang.

Cirebon, Oktober 2023


Penyusun

Mahasiswa Profesi Ners

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I PENDHAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1
1.2 Tujuan Penulisan Laporan.........................................................................6
BAB II METODE PELAKSANAAN PRAKTEK..............................................7
2.1 Pengkajian / Survei Mawas Diri................................................................7
2.2 Musyawarah Masyarakat Desa................................................................12
2.3 Implementasi............................................................................................13
2.4 Evaluasi....................................................................................................14
BAB III HASIL PELAKSANAAN PRAKTEK................................................16
3.1 Hasil Survei Mawas Diri...........................................................................16
3.2 Analisa Data..............................................................................................39
3.3 Penapsian Masalah....................................................................................41
3.4 Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)....................................................41
3.5 Planning Of Action (POA)........................................................................42
3.6 Implementasi dan Evaluasi.......................................................................44
3.7 Kendala Proses Praktik.............................................................................46
BAB IV PENUTUP..............................................................................................48
4.1 Kesimpulan...............................................................................................48
4.2 Saran..........................................................................................................48
DOKUMENTASI.................................................................................................50

iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Peningkatan taraf hidup masyarakat Indonesia di berbagai bidang kehidupan

mengakibatkan pergeseran pola kehidupan masyarakat diantaranya bidang

kesehatan. Dengan berkembangnya Paradigma “Sehat-Sakit”, saat ini telah terjadi

pergeseran, antara lain: perubahan upaya kuratif menjadi upaya preventif dan

promotif, dan segi kegiatan yang pasif menunggu masyarakat berobat ke unit-unit

pelayanan kesehatan menjadi kegiatan penemuan kasus yang bersifat aktif. Hal ini

akan memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk ikut

berperan secara aktif dalam upaya peningkatan status kesehatannya.

Dalam upaya meningkatkan kemampuan bekerja dengan individu, keluarga

dan kelompok pada tatanan pelayanan kesehatan komunitas dengan menerapkan

konsep keperawatan komunitas, serta sebagai salah satu upaya menyiapkan tenaga

perawat profesional yang memiliki potensi dalam meningkatkan kemampuan

keperawatan mandiri sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai, maka

mahasiswa Program Studi Profesi Ners Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kuningan

Tahun Ajaran 2022/2023 melaksanakan Praktik Klinik Keperawatan Komunitas

di Desa Cempaka, Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon dengan menggunakan

3 pendekatan, yaitu pendekatan keluarga, kelompok dan masyarakat yang secara

aktif berpartisipasi dalam upaya peningkatan status kesehatannya.

Praktik keperawatan komunitas di awali dengan persiapan praktik

keperawatan komunitas. Agar pelaksanaan praktik keperawatan komunitas dapat

1
2

berjalan dengan lancar, maka harus dipersiapkan dengan baik dan matang.

Pelaksanaan persiapan praktik keperawatan komunitas dilakukan beberapa hari

sebelum praktik dimulai. Pertama mahasiswa akan mendapatkan pembekalan

praktik oleh dosen pembimbing komunitas. Materi yang diberikan adalah tentang

ketahanan keluarga, penjelasan silabus (mekanisme praktek komunitas,

pembagian kelompok komunitas dan peraturan-peraturan bagi mahasiswa praktik

dan tugas yang harus diselesaikan). Pada tahap ini juga dilakukan pembahasan

dan pendalaman format asuhan keperawatan komunitas dan keluarga.

Persiapan praktik keperawatan komunitas dalam bentuk kegiatan

pembekalan, pengorganisasian kelompok dan persiapan alat dilakukan melalui

tiga tahapan yaitu persiapan, pelaksanaan dan pelaporan. Untuk mencapai tujuan

keperawatan komunitas, perawat memerlukan data yang benar yang dapat

diperoleh di lapangan akan memberikan hasil asuhan keperawatan komunitas

yang berkualitas. Data yang akan diambil dalam asuhan komunitas adalah data inti

dan data sub sistem.

Fokus praktik profesi Departemen komunitas adalah memberikan pelayanan

dan asuhan keperawatan komunitas dan keluarga dalam pencegahan primer,

sekunder, dan tersier terhadap komunitas maupun keluarga dengan masalah

kesehatan yang bersifat aktual, resiko dan potensial. Menjalankan fungsi

advokasi, membuat keputusan legal dan etik serta menggunakan hasil penelitian

terkini terkait dengan keperawatan komunitas dan keluarga merupakan bagian

performance aktivitas mahasiswa pada saat praktik profesi Departemen

komunitas. Praktik profesi ini juga berfokus kepada kebijakan dan program

pemerintah tentang
3

kesehatan masyarakat, pemberdayaan masayarakat maupun keluarga melalui

kerjasama dengan lintas program dan sektoral.

Penerapan pengetahuan tentang konsep keperawatan komunitas dan

keluarga dalam menyelesaikan masalah–masalah keperawatan yang muncul

sebagai akibat tidak terpenuhinya kebutuhan dasar komunitas yang dapat diatasi

dengen intervensi keperawatan komunitas (terapi modalitas keperawatan

komunitas dan keluarga). Pelaksanaan praktik profesi keperawatan komunitas

dilaksanakan di wilayah masyarakat area urban dan semiurban. Pengalaman

belajar ini akan berguna dalam memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan

komunitas di keluarga termasuk bidang keperawatan lain. Pengalaman belajar

meliputi pengalaman belajar komunitas atau pengalaman belajar lapangan.

Praktik klinik keperawatan komunitas menggunakan pendekatan proses

keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, perencanaan, pelaksanaan dan

evaluasi keperawatan komunitas. Bagian ini adalah praktik pengkajian komunitas

yang terdiri dari pengkajian data inti dan delapan data sub sistem. Metode

pengumpulan data bervariasi bisa Windshield survey, wawancara, observasi,

pengukuran, FGD, angket, dsb. Sumber data bisa berasal dari tokoh masyarakat,

tokoh agama, kader kesehatan, organisasi PKK, kepemudaan, keluarga, petugas

kesehatan, aparat pemerintah dan juga pendataan keluarga yang mahasiswa

lakukan.

Asuhan keperawatan yang berkualitas sangat ditentukan atau bergantung

kepada pengakajian keperawatan yang tepat. Pengkajian yang dilakukan secara

tepat dan sistematis akan mendapatkan informasi yang akurat, mendalam, terfokus
4

dan berkualitas. Untuk itu kita harus mempersiapkan diri dengan berbagai

pengetahuan dan keterampilan yang memadai seperti; kemampuan pengkajian

komunitas, pengetahuan tentang demografi, yang ditunjang dengan alat dan

prosedur pengkajian komunitas yang lengkap. Dalam melakukan pengkajian

komunitas, mahasiswa bekerjasama dengan UPTD P5A sebagai pemilik wilayah

binaan, pamong desa/RW dan kader kesehatan desa/RW setempat.

Pembangunan ketahanan keluarga pada hakekatnya merupakan

pembangunan manusia sebagai insan dan sumber daya pembangunan, baik laki

laki maupun perempuan, mulai dari dalam kandungan ibu sampai usia lanjut.

Pembangunan ketahanan keluarga ditunjukan untuk mewujudkan manusia dan

masyarakat Indonesia yang sehat, berpendidikan, bermoral, beretika, berbudaya,

dan beradab, serta berdaya asing untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan

bagi seluruh bangsa Indonesia. Pembangunan ketahanan keluarga bersifat

multidimensi, meliputi seluruh aspek kehidupan manusia dan masyarakat, serta

bersifat lintas bidang dan lintas sector.

Dengan melihat betapa pentingnya pembangunan ketahanan keluarga dalam

pembangunan nasional, proses perencanaan pembangunan niscaya memerlukan

keterlibatan para ilmuwan lintas disiplin agar konsep dan pemikiran mengenai

pembangunan ketahanan keluarga menjadi lebih komprehensif dan terintegrasi.

(Arahan Menteri PPN dalam Kongres Keluarga Indonesia II Tahun 2017).

Pembangunan keluarga menjadi salah satu isu pembangunan nasional

dengan penekanan pada pentingnya penguatan ketahanan keluarga. Secara yuridis,

undang- undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang perkembangan kependudukan

dan
5

pembangunan kelurga sejahtera menyebutkan bahwa “Ketahanan keluarga

berfungsi sebagai alat untuk mengukur seberapa jauh keluarga telah melaksanakan

peranan, fungsi, tugas-tugas, dan tanggung jawabnya dalam mewujudkan

kesejahteraan anggotanya”. Sementara itu, peran penting keluarga tertera pada

peraturan pemerintah republik Indonesia Nomor 21 Tahun 1994 tentang

penyelenggaraan pembangunan keluarga sejahtera. Peraturan pemerintah ini

sangat jelas menyebutkan bahwa keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat

mempunyai peran sangat penting dalam pembangunan nasional.

Ketahanan individu dan keluarga akan berakibat pada terjaminnya

ketahanan masyarakat. Undang-Undang Nomor 52 tahun 2009 tentang

perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga mendefinisikan

ketahanan dan kesejahteraan keluarga sebagai kondisi keluarga yang memiliki

keuletan dan ketangguhan serta mengandung kemampuan fisik material guna

hidup mandiri dan mengembangkan diri dan keluarganya untuk hidup harmonis

dalam meningkatkan kesejahteraan kebahagiaan lahir dan bathin.

Ketahanan keluarga diindikasikan sebagai kecukupan dan kesinambungan

akses terhadap pendapatan dan sumberdaya setidaknya untuk memenuhi

kebutuhan dasar, termasuk didalamnya adalah kecukupan akses terhadap pangan,

air bersih, pelayanan kesehatan, kesempatan pendidikan, perumahan, waktu untuk

berpartisipasi di masyarakat dan integrasi sosial. Dengan demikian, ketahanan

keluarga merupakan konsep yang mengandung aspek multidimensi.

Upaya peningkatan ketahanan keluarga menjadi penting untuk dilaksanakan

dalam rangka mengurangi atau mengatasi berbagai masalah yang menghambat


6

pembangunan desa cempaka. Dengan diketahuinya tingkat ketahanan keluarga

maka dinamika kehidupan sosial keluarga sebagai salah satu aspek kesejahteraan

keluarga juga dapat diukur.

1.2 TUJUAN PENULISAN LAPORAN

1.2.1 Tujuan Umum

Penelitian ini secara umum bertujuan mendeskripsikan untuk meningkatan

derajat kesehatan masyarakat dan ketahanan keluarga di desa Cempaka

Kecamatan Plumbon Kabupaten Cirebon.

1.2.2 Tujuan Khusus:

1. Untuk mengetahui pengkajian Survey Mawas Diri (SMD)

2. Untuk mengetahui Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

3. Untuk mengetahui Hasil pelaksanaan praktek Musyawarah Masyarakat

Desa (MMD)
BAB II

METODE PELAKSANAAN PRAKTEK

2.1 PENGKAJIAN / SURVEY MAWAS DIRI

Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

merupakan suatu upaya bersama yang dilakukan oleh Puskesmas dengan

melibatkan peran serta masyarakat untuk bersama-sama mengidentifikasi

permasalahan kesehatan di masyarakat, dan menggali potensi-potensi yang

dimiliki untuk memecahkan permasalahan tersebut.

Definisi Survei Mawas Diri atau disingkat SMD adalah kegiatan

pengenalan, pengumpulan dan pengkajian masalah kesehatan yang dilakukan oleh

kader dan tokoh masyarakat setempat dibawah bimbingan petugas kesehatan atau

perawat di desa. (Depkes RI, 2007).

2.1.1 Tujuan SMD

a) Dilaksanakannya pengumpulan data, masalah Dilaksanakannya

pengumpulan data, masalah kesehatan kesehatan, lingkungan dan ,

lingkungan dan perilaku.

b) Mengkaji dan Mengkaji dan menganalisis masalah menganalisis masalah

kesehatan, lingkungan kesehatan, lingkungan dan perilaku yang perilaku

yang paling menonjol di masyarakat.

c) Mengiventarisasi sumber daya Mengiventarisasi sumber daya masyarakat

yang dapat masyarakat yang dapat mendukung upaya mendukung upaya

mengatasi masalah kesehatan.

7
8

d) Diperolehnya Diperolehnya dukungan dukungan kepala desa/kelurahan dan

desa/kelurahan dan pemuka masyarakat masyarakat dalam pelaksanaan

penggerakan dan pemberdayaan masyarakat di Desa Siaga.

2.1.2 Pentingnya Pelaksanaan SMD

a) Agar masyarakat masyarakat menjadi menjadi sadar akan adanya masalah,

masalah, karena mereka sendiri sendiri yang melakukan pengumpulan fakta

& data.

b) Untuk mengetahui mengetahui besarnya besarnya masalah masalah yang

ada dilingkungannya dilingkungannya sendiri.

c) Untuk menggali menggali sumber daya yang ada / dimiliki desa.

d) Hasil SMD dapat digunakan digunakan sebagai sebagai dasar untuk

menyusun pemecahan menyusun pemecahan masalah masalah yang

dihadapi.

2.1.3 Sasaran SMD

Sasaran SMD adalah semua rumah yang ada di desa/kelurahan atau

menetapkan sampel rumah dilokasi tertentu (± 450 rumah) yang dapat

menggambarkan kondisi masalah kesehatan, lingkungan dan perilaku pada

umumnya di desa/kelurahan.

2.1.4 Pelaksana SMD

a) Kader yang Kader yang telah dilatih telah dilatih tentang apa tentang apa

SMD, cara SMD, cara pengumpulan data pengumpulan data penyusun

penyusun daftar pertanyaan sederhana) pertanyaan sederhana), cara pen ,

cara
9

pengamatan,cara pengolah gamatan,cara pengolahan/analisa data an/analisa

data sederhana & cara penyajian.

b) Tokoh masyarakat masyarakat di desa.

2.1.5 Cara Pelaksanaan SMD

a) Petugas Puskesmas, Bidan uskesmas, Bidan di desa dan kader/kelom

kader/kelompok warga yang ditugaskan ditugaskan untuk melaksanakan

SMD dengan kegiatan meliputi :

- Pengenalan instrumen Pengenalan instrumen (daftar pertanyaan) y

(daftar pertanyaan) yang akan ang akan dipergunakan dalam

dipergunakan dalam pengumpulan data dan informasi masalah

kesehatan.

- Penentuan Penentuan sasaran sasaran baik jumlah KK ataupun

ataupun lokasinya.

- Penentuan cara Penentuan cara memperoleh informasi masalah

kesehat memperoleh informasi masalah kesehatan dengan cara an

dengan cara wawancara yang menggunakan daftar pertanyaan.

b) Pelaksana SMD

Kader, tokoh masyarakat dan kelompok warga yang telah

ditunjukmelaksanakan dengan bimbingan petugas Puskesmas dan bidan di

desa mengumpulkan informasi masalah kesehatan sesuai dengan rencana

yang telah ditetapkan.

c) Pengolahan Pengolahan Data


10

d) Kader, tokoh masyarakat masyarakat dan kelompok kelompok warga yang

telah ditunjuk ditunjuk mengolah mengolah data SMD dengan bimbingan

petugas Puskesmas dan bidan di desa, sehingga dapat diperoleh perumusan

masalah kesehatan untukselanjutnya merumuskanprioritas masalah

kesehatan, lingkungan dan perilaku di desa/kelurahan desa/kelurahan yang

bersangkutan.

2.1.6 Langkah-Langkah SMD

a) Persiapan

- Menyusun Menyusun daftar pertanyaan pertanyaan :

1) Berdasarkan prioritas Berdasarkan prioritas masalah yang

masalah yang ditemui di ditemui di Puskesma Puskesmas &

Desa (data sekunder)

2) Dipergunakan Dipergunakan untuk memandu memandu

pengumpulan pengumpulan data

3) Pertanyaan harus Pertanyaan harus jelas, singkat, jelas, singkat,

padat & padat & tidak bersifat tidak bersifat mempengaruhi

mempengaruhi respon

4) Kombinasi Kombinasi pertanyaan pertanyaan terbuka, terbuka,

tertutup tertutup dan menjaring

5) Menampung Menampung juga harapan harapan masyarakat

- Menyusun lembar observasi observasi (pengamatan)

Untuk mengobservasi rumah, halaman rumah, lingkungan sekitarnya.


11

- Menentukan Kriteria responden, Kriteria responden, termasuk

termasuk cakupan cakupan wilayah wilayah & jumlah KK

b) Pelaksanaan

- Pelaksanaan Pelaksanaan interview/wawancara interview/wawancara

terhadap terhadap Responden.

- Pengamatan Pengamatan terhadap terhadap rumah-tangga rumah-

tangga & lingkungan lingkungan Membuat Membuat questioner

questioner SMD.

c) Tindak Lanjut

- Meninjau Meninjau kembali kembali pelaksanaan pelaksanaan SMD,

- Merangkum, Merangkum, mengolah mengolah & menganalisis data

menganalisis data yang telah dikumpulkan

- Menyusun Menyusun laporan laporan SMD, sebagai sebagai bahan

untuk MMD

d) Pengolahan Data

Setelah data diolah, sebaiknya disepakati:

- Masalah Masalah yang dirasakan dirasakan oleh masyarakat.

- Prioritas Prioritas masalah

- Kesediaan masyarakat untuk Kesediaan masyarakat untuk ikut

berperan serta ikut berperan serta aktif dalam pemecahan aktif dalam

pemecahan masalah
12

2.2 MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA

Musyawarah masyarakat desa (MMD) dan Musyawarah masyarakat RW

adalah pertemuan seluruh warga desa/RW untuk membahas hasil Survey Mawas

Diri atau hasil pengkajian komunitas dan merencanakan penanggulangan masalah

kesehatan yang diperoleh dari survey mawas diri (Depkes RI, 2007). MMD adalah

menyawarah dengan masyarakat di tingkat desa dan biasanya dilaksanakan di

Balai Desa, sedangkan MMRW dilaksanakan dilaksanakan untuk masyarakat

pada tingkat RW.

MMD/RW dilakukan dengan tujuan agar masyarakat mengenal masalah

kesehatan di wilayahnya, masyarakat sepakat untuk menanggulangi masalah

kesehatan dan masyarakat dapat menyusun rencana rencana kerja untuk

menanggulangi masalah kesehatan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam

pelaksanaan MMD adalah sebagai berikut; musyawarah masyarakat desa harus

dihadiri oleh pemuka masyarakat desa, petugas puskesmas, dan sector terkait di

kecamatan, (seksi pemerintahan dan pembangunan, BKKBN, pertanian, agama,

dan lain-lain), musyawarah Masyarakat desa dilaksanakan di balai desa atau

tempat pertemuan lainnya yang ada didesa dan MMD dilaksanakan segera setelah

SMD dilakukan.

Setelah panitia MMD/RW terbentuk sesegera mungkin untuk melakukan

koordinasi guna mempersiapkan dan menyusun proposal MMD, libatkan seluruh

anggota kelompok untuk berkejasama, kemudian lakukan pembagian tugas yang

merata. Lakukan kolaborasi dengan tokoh masyarakat untuk kelancaran acara.

Kolaborasi dengan kepala desa atau RW untuk menentukan tempat pelaksanaan


13

musyawarah. Buatlah dan sebarlah undangan kepada perangkat desa atau RW dan

RT, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat serta warga masyarakat lain

yang diharapkan dapat hadir pada acara MMD/RW tersebut. Panduan pelaksanaan

MMD/RW atau lokmin ini akan diraikan dalam tiga proses kegiatan yaitu

persiapan, pelaksanaan dan pelaporan.

2.3 IMPLEMENTASI

Implementasi merupakan langkah yang dilakukan setelah perencanaan

komunitas yang tertuang dalam Planning Of Ation (POA). Seringkali perencanaan

yang sudah disusun dengan baik tidak diikuti dengan waktu yang cukup untuk

merencanakan implementasi. Implementasi keperawatan dilakukan untuk

mengatasi masalah kesehatan komunitas menggunakan stategi proses kelompok,

pendidikan kesehatan, kemitraan dan pemberdayaan masyarakat. Anda harus

menggali dan meningkatkan potensi komunitas untuk dapat mandiri dalam

memelihata kesehatannya. Implementasi keperawatan berfungsi untuk

meningkatkan, memelihara atau memulihkan kesehatan, mencegah penyakit dan

memfasilitasi rehabilitasi.

Implementasi melibatkan aktifitas tertentu sehingga program yang ada dapat

dilaksanakan, diterima dan direvisi jika tidak berjalan. Implementasi keperawatan

dilakukan untuk mengatasi masalah kesehatan komunitas menggunakan strategi

proses kelompok, pendidikan kesehatan, kemitraan (patnership) dan

pemberdayaan masarakat (empowerment).

Menurut Ryadi (2010) menyatakan bahwa implementasi keperawatan

adalah pelaksanaan rencana keperawatan oleh perawat dan pasien. Adapun

menurut
14

Setiadi (2012), implementasi keperawatan merupakan pengelolaan dan

perwujudan dari rencana keperawatan yang telah disusun pada tahap perencanaan.

. Untukk Kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan agar sesuai dengan

rencana keperawatan, perawat harus mempunyai kemampuan kognitif

(intelektual), kemampuan dalam hubungan interpersonal, dan keterampilan

dalam melakukan

tindakan. Proses pelaksanaan implementasi harus berpusat kepada kebutuhan

klien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi kebutuhan keperawatan, strategi

implementasi keperawatan, dan kegiatan komunikasi. (Kozier et al., 1995).

Implementasi keperawatan komunitas dilakukan berdasarkan rencana

intervensi yang disusun dengan berpegang pada prinsip intervensi keperawatan

yaitu proses kelompok, pendidikan kesehatan, kemitraan dan pemberdayaan

masyarakat. Pelaksanaan implementasi keperawatan, pada bagian akhir kami

lampirkan standar operating prosedur (SOP) yang dapat dijadikan pegangan dalam

melaksanakan implementasi.

2.4 EVALUASI

Evaluasi terhadap kegiatan implementasi keperawatan dapat dilakukan dengan

menggunakan mengamati setiap proses implemetasi menggunakan lembar observasi, tes

formatif menilai aktifitas mahasiswa selama proses implementasi berjalan sampai akhir

kegiatan. Evaluasi dilakukan oleh dosen pembimbing dan atau instruktur klinik. Setalah

kegiatan selesai, catatlah dalam logbook dan mintalah paraf atau tanda tangan

pembimbing praktik.

Evaluasi diarahkan untuk menilai sejauhmana proses pembelajaran ini

berlangsung. Evaluasi dilaksanakan bersamaan dengagn proses kegiatan

perumusan diagnosa keperawatan keluarga. Pembimbing/instruktur klinik dapat


15

mengamati bagaimana proses perumusan diagnosa keperawatan keluarga itu

berjalan. Kendala atau kesulitan apa yang anda rasakan, semua dapat dicatat dan

dirangkum untuk dapat dijadikan sebagai bahan untuk perencanaan pembelajaran

pada masa yang akan datang. Evaluasi perumusan diagnosa keperawatan keluarga

dapat dilakukan menggunakan format evaluasi seperti yang tertera dalam lampiran

kedua dari panduan priktik ini.


BAB III

HASIL PELAKSANAAN PRAKTEK

3.1 HASIL SURVEY MAWAS DIRI (SMD)

Hasil Survey Mawas Diri (SMD) yang dilakukan pada tanggal 17

sampai dengan 20 Oktober 2023, adalah sebagai berikut :

1. Data Geografi

a. Lokasi

Provinsi : Jawa Barat

Kabupaten / kotamadya : Kabupaten Cirebon

Kecamatan : Plumbon

Desa : Cempaka

b. Luas Wilayah :139 Ha

c. Batas daerah/wilayah

Utara : Desa Pamijahan

Selatan : Kelurahan Tukmudal

Barat : Desa Kejuden

Timur : Kelurahan Kaliwadas

d. Keadaan tanah menurut pemanfaatannya

Tanah sebagian digunakan untuk pemukiman dan pertanian.

2. Data Demografi

Jumlah Penduduk : 6.917 jiwa

16
p
17

a. Berdasarkan jenis kelamin

Tabel Distribusi Frekuensi Jenis Kelamin Penduduk Desa Cempaka

Tahun 2023
No. Jenis Kelamin F %
1. Laki – Laki 3.490 50
2. Perempuan 3.427 50
Total 6.917 100

Berdasarkan tabel diatas distribusi jenis kelamin, menunjukan

bahwa sebagian besar penduduk berjenis kelamin laki-laki dengan

jumlah 3.490 orang (50%), dan perempuan 3.427 orang (50%).

Berdasarkan jenis kelamin Desa Cempaka (yang terkaji)

No. Jenis Kelamin F %


1. Laki – Laki 34 53,0
2. Perempuan 45 57,0
Total 79 100
Berdasarkan tabel diatas dijelaskan bahwa dari 79 (100%) kepala

keluarga yang dikaji, sebagian besar berjenis kelamin perempuan

dengan jumlah 45 orang (57%), dan laki-laki 34 orang (53%).

b. Berdasarkan kelompok usia

Tabel Distribusi Kelompok Usia Penduduk Desa Cempaka Tahun 2023

No Umur/ tahun F %
1 Anak (0 - <18 tahun) 1.740 23
2 Dewasa (18 - <60 tahun) 5.395 71
3 Lansia (< 60 tahun) 443 6
Total 7.578 100

Berdasarkan tabel distribusi umur, menunjukkan bahwa

kelompok umur tertinggi yaitu dewasa berjumlah 5.395 orang (71 %),

sedangkan kelompok umur yang terendah adalah kelompok umur


p
18
lansia berjumlah 443 orang (6 %).

Berdasarkan kelompok usia Desa Cempaka (Yang Terkaji)

No Umur/ tahun F %
1 Anak (0 - <18 tahun) 13 16
2 Dewasa (18 - <60 tahun) 23 30
3 Lansia (< 60 tahun) 43 54
Total 79 100

Berdasarkan tabel distribusi umur dari KK yang dikaji, menunjukan

bahwa umur tertinggi yaitu Lansia berjumlah (43%), sedagkan

kelompok umur terendah adalah Anak berjumlah 13 orang (16%).

3. Ethnicity

Tabel Distribusi Frekuensi Etnis (Suku) Kepala Keluarga Desa Cempaka Tahun 2023

Etnis Laki-laki Perempuan


Aceh - orang - orang
Batak - orang - orang
Minang 12 orang 9 orang
Betawi - orang - orang
Sunda 21 orang 15 orang
Jawa 3013 orang 2914 orang
Jumlah 3046 orang 2938 orang

Berdasarkan hasil data demografi masyarakat Desa Cempaka

menunjukkan bahwa mayoritas bersuku Jawa sebanyak 3.013 orang.


p
19
4. Berdasarkan agama

Tabel Distribusi Frekuensi Agama Kepala Keluarga Desa Cempaka Tahun

2023

Agama Laki-laki Perempuan


Islam 3028 orang 2923 orang
Kristen 7 orang 8 orang
Katholik 4 orang 2 orang
Hindu - orang - orang
Budha 7 orang 5 orang
Khonghucu - orang - orang
Kepercanaan kepada Tuhan Yang Maha Esa - orang - orang
Aliran Kepercayaan lainnya - orang - orang
Jumlah 3046 orang 2938 Orang

Berdasarkan hasil data demografi penduduk Desa Cempaka

menunjukkan bahwa seluruhnya beragama islam yaitu 3028.

5. Pendidikan

Tabel Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan Kepala Keluarga Desa

Cempaka Bulan Oktober Tahun 2023

No Pendidikan Frekuensi %
1 Tidak Sekolah 6 5
2 SD 50 38
3 SMP 25 19
p
20

4 SMA 44 34
5 D3 1 1
6 D4/S1 4 3
Total 130 100

Pendidikan
1% 3%

5%
Tidak Sekolah
SD
34% SMP
38%
SMA
D3

19% D4/S1

Berdasarkan tabel distribusi hasil wawancara tingkat pendidikan

terakhir diketahui bahwa tingkat pendidikan terakhir tertinggi yaitu SD

sebanyak 50 Kepala Keluarga (38%), sedangkan yang terendah yaitu D3

sebanyak 1 Kepala Keluarga (1 %).


p
21

6. Pekerjaan

Tabel Distribusi Frekuensi Pekerjaan Kepala Keluarga Desa Cempaka

Tahun 2023

No. Pekerjaan Frekuensi %


1 Petani 79 2,54
2 Nelayan 4 0,13
3 Pedagang 586 18,81
4 Pejabat 40 1,28
5 PNS 222 7,12
6 Pegawai 906 29,08
7 Wiraswasta 561 18
8 Pensiun 69 2,21
9. Pekerja Lepas 649 20,83
10. Tidak Bekerja 3.029 49,29
Total 6145 100

Berdasarkan tabel data demografi pekerjaan penduduk Desa Cempaka

mayoritas bekerja sebagai pegawai sebanyak 906 (29,08%), dan minoritas

bekerja sebagai nelayan sebanyak 4 (0,13%).

7. Jaminan Kesehatan

Tabel Distribusi Frekuensi Jaminan Kesehatan Kepala Keluarga Desa

Cempaka Bulan Oktober Tahun 2023.

Dana jaminan keshatan Frekuensi (f) Persentase (%)


BPJS / KIS 112 92
UMUM 10 8
TOTAL 122 100

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 122 (100%) kepala

keluarga yang dikaji, yang memiliki dana jaminan kesehatan berupa

BPJS/KIS sebanyak 112 KK (92%), dan kepala keluarga yang tidak

memiliki dana jaminan kesehatan atau umum sebanyak 10 (8%).


p
22

8. Lingkungan Fisik

a. Perumahan

1) Kepemilikan

Tabel Distribusi Frekuensi kepemilikan rumah Kepala Keluarga di

Desa Cempaka Kec. Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023

Frekuensi Persentase
Kepemilikan Rumah
(f) (%)
Sewa 7 5,8
Menumpang 10 8,2
Milik Sendiri 105 86
Jumlah 122 100
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

Kepemilikan Rumah

6%
8%
sewa
menumpang
milik Sendiri

86%

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 122

(100%) kepala keluarga yang memiliki rumah milik sendiri sebanyak

105 (86%), sewa 7 (5,8%) dan menumpang 10 (8,2%).

2) Jenis Perumahan

Tabel Distribusi Frekuensi jenis rumah Kepala Keluarga di Desa

Cempaka Kec. Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023


p
23
Frekuensi Persentase
Jenis Rumah
(f) (%)
Permanen 107 87
Semi Permanen 15 13
Jumlah 122 100
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

Jenis Rumah

13%

permanen
semi permanen

87%

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 122

(100%) kepala keluarga yang memiliki jenis rumah permanen

sebanyak 107 (87%) dan yang memiliki jenis rumah semi permanen

sebanyak 15 (13%).
p
24

3) Jenis Lantai

Tabel Distribusi Frekuensi jenis lantai perumahan Keluarga di Desa

Cempaka Kec. Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023

Frekuensi Pesentase
Jenis Lantai Rumah
(f) (%)
Tanah 7 6
Tegel / Semen / Keramik
115 94
Jumlah 122 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

jenis lantai rumah

6%

Tanah
Tegel/Semen/Keramik

94%

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 122

(100%) kepala keluarga yang memiliki rumah dengan jenis lantai

rumah tanah sebanyak 7 (6%) dan yang memiliki jenis lantai rumah

tegel/semen/keramik sebanyak 115 (94%).

4) Ventilasi Rumah

Tabel Distribusi Frekuensi Ventilasi rumah di Desa Cempaka Kec.

Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023

Ventilasi Rumah Frekuensi (f) Persentase (%)


<10% dari luas lantai 39 31
>10% dari luas lantai 83 69
Jumlah 122 100
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023
p
25

Ventilasi Rumah

31% <10% dari luas lantai


>10% dari luas lantai

69%

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 122

(100%) kepala keluarga yang memiliki ventilasi rumah <10% dari

luas lantai sebanyak 39 (31%) dan yang memiliki ventilasi rumah

>10% dari luas lantai sebanyak 83 (69%).


p
26

5) Pencahayaan Sinar Matahari

Tabel Distribusi Frekuensi Pencahayaan Sinar Matahari di Desa

Cempaka Kec. Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023

Pencahayaan Sinar Matahari Frekuensi (f) Persentase (%)


masuk kedalam rumah 107 88
tidak masuk kedalam rumah 15 12
Jumlah 122 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

Pencahayaan Sinar Matahari

12%

masuk kedalam rumah


tidak masuk kedalam rumah

88%

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 122

(100%) kepala keluarga yang pencahayaan sinar matahari masuk

kedalam rumah sebanyak 107 (88%) dan yang pencahayaan sinar

matahari yang tidak masuk kedalam rumah sebanyak 15 (12%).

6) Luas bangunan/orang

Tabel Distribusi Frekuensi Luas bangunan/orang di Desa Cempaka

Kec. Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023

Luas_Bangunan Frekuensi (f) Persentase (%)


<8m2/orang 81 67
>8m2/orang 41 33
Total 122 100,0
p
27
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

Luas Bangunan

33% <8m2/orang
>8m2/orang

67%

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 122

(100%) kepala keluarga yang memiliki luas bangunan <8m2 sebanyak

81 (67%) dan yang memiliki luas bangunan >8m2 sebanyak 41 (33%).


p
28

7) Pemanfaatan Pekarangan

Tabel Distribusi Frekuensi Pemanfaatan Pekarangan di Desa Cempaka

Kec. Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023

Pemanfaatan Pekarangan Frekuensi (f) Persentase (%)


Sayuran/buah-buahan 60 50
Tanaman obat keluarga 3 2
Tanaman hias/bunga 15 12
Tidak ditanami 44 36
Total 122 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

Pemanfaatan Pekarangan

Sayuran/buah-buahan
36% Tanaman obat keluarga
Tanaman hias/bunga
50% Tidak ditanami

12%
2%

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 122

(100%) kepala keluarga yang memanfaatkan pekarangan dengan

sayuran/buah- buahan sebanyak 60 (50%) dengan tanaman obat

keluarga 3 (2%) dengan tanaman hias/bunga sebanyak 15 (12%) dan

yang tidak ditanami sebanyak 44 (36%).

b. Pembuangan

1) Pembuangan Air Besar


p
29

Tabel Distribusi Frekuensi Pembuangan Air Besar di Desa Cempaka

Kec. Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023

Pembuangan Air Besar Frekuensi (f) Persentase (%)


Sungai 3 2
WC 119 98
Total 122 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

Sales

2%

Sungai
WC

98%
p
30

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 122

(100%) kepala keluarga yang Pembuangan Air Besar di Sungai 3

(2,5%) dan pembuangan air besar di WC sebanyak 119 (97,5%).

2) Jenis Jamban

Tabel Distribusi Frekuensi Jenis Jamban di Desa Cempaka Kec.

Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023

Frekuensi Persentase
JenisJamban
(f) (%)
septik tank 100 82
WC cemplung 22 18
Total 122 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

Sales

18%
septik Tank
WC Cemplung

82%

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 128

(100%) kepala keluarga yang memiliki jenis jamban septi tank

sebanyak 100 (79,1%), dan WC cemplung sebanyak 28 (21%).

3) Jarak WC Dengan Sumber Air

Tabel Distribusi Frekuensi Jarak WC Dengan Sumber Air di Desa

Cempaka Kec. Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023


p
31
Frekuensi Persentase
Jarak WC Dengan Sumber Air
(f) (%)
<10m 100 82
>10m 22 18
Total 122 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

Sales

18%
<10 m
>10 m

82%
p
32

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 122

(100%) kepala keluarga yang jarak WC ke sumber air berjarak <10m

100 (82%), dan yang berjarak >10m sebanyak 22 (18%).

4) Kondisi Jamban

Tabel Distribusi Frekuensi Kondisi Jamban di Desa Cempaka Kec.

Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023

Kondisi Jamban Frekuensi (f) Persentase (%)


Terawat 95 78
Tidak Terawat 27 22
Total 122 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

Kondisi Jamban

22%
Terawat
Tidak Terawat

78%

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 122

(100%) kepala keluarga yang kondisi jambannya terawat 95 (78%)

dan kondisi jamban nya yang tidak terawat sebanyak 27 (22%).

c. Sumber Air

1) Sumber Air Mandi/cuci

Tabel Distribusi Frekuensi Sumber Air Mandi/cuci di Desa Cempaka

Kec. Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023.


p
33
Sumber Air Mandi/cuci Frekuesni (f) Persentase (%)
PDAM 55 45
Sumur Bor 67 55
Jumlah 122 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

sumber air mandi/cuci

PDAM
Sumur Bor
45%
55%
p
34

Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 122

(100%) kepala keluarga yang menggunakan sumber air untuk

mandi/cuci dari sumur bor sebanyak 67 (55%), PDAM sebanyak 55

(45%).

2) Penyediaan Air Minum

Tabel Distribusi Frekuensi Penyediaan Air Minum di Desa Cempaka

Kec. Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023.

Sumber Air Minum Frekuensi (f) Persentase (%)


PDAM 22 18
Sumur bor 35 29
Air Galon 65 53
Total 122 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023.

Sumber Air Minum

18%
PDAM
Sumur Bor
Air Galon
53%
29%

Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 122

(100%) kepala keluarga yang menggunakan sumber air minum

menggunakan sumur bor sebanyak 35 (29%), PDAM sebanyak 22

(18%), dan air galon 65 (53%).

3) Pengelolaan Air Minum

Tabel Distribusi Frekuensi Pengelolaan Air Minum di Desa Cempaka


p
35
Kec. Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023.

Pengelolaan Air Minum Frekuensi (f) Persentasi (%)


Dimasak 44 36
Tidak dimasak (Air Galon) 78 64
Total 122 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023.

Pengelolaan Air Minum

36% Dimasak
Tidak Dimasak (Air Galon)

64%
p
36

Berdasarkan diagram diatas dapat dijelaskan bahwa dari 122

(100%) kepala keluarga yang pengelolaan air minum dimasak

sebanyak 44 (36%) dan yang tidak dimasak (air galon) sebanyak 78

(64%).

d. Tempat Penampungan Air

1) Jenis Tempat Penampungan Air

Tabel Distribusi Frekuensi Jenis Tempat Penampungan Air di Desa

Cempaka Kec. Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023

Tempat Penampungan Air Frekuensi (f) Persentase (%)


Bak 57 47
Ember 10 8
Torn 55 45
Jumlah 122 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

45% BAK
47%
Ember
Torn

8%

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 122


(100%) kepala keluarga yang dikaji, sebagian besar kepala keluarga
sebanyak 122 (100%) menggunakan bak sebagai penampungan air,
sebanyak 57 (47%) menggunakan ember sebanyak 10 (8%)
menggunakan torn sebanyak 55 (45%)

2) Kondisi Tempat Penampungan Air

Tabel Distribusi Frekuensi Kondisi Tempat Penampungan Air di Desa

Cempaka Kec. Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023


p
37
Kondisi Penampungan Air Frekuensi (f) Persentase (%)
Tertutup 23 18,8
Terbuka 99 81,2
Jumlah 122 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

Kondisi Penampungan Air

19%
Tertutup
Terbuka

81%
p
38

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 122

(100%) kepala keluarga yang dikaji, sebagian besar kepala keluarga

sebanyak 122 (100%) dengan kondisi penampungan air tertutup

sebanyak 23 (18,8%) dan sebanyak 99 (81,2%) dengan kondisi

penampungan air terbuka.

3) Pengurasan Tempat Penampungan Air

Tabel Distribusi Frekuensi Pengurasan Tempat Penampungan Air di

Desa Cempaka Kec. Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023

Pengurasan Tempat
Frekuensi (f) Persentase (%)
Penampungan Air
Setiap Hari 3 3
Setiap 2 Hari 4 3
Setiap 3 Hari 5 4
Lain-lain 110 90
Jumlah 122 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

Pengurasan Tempat Penampungan


Setiap Hari
Setiap 2 Hari
3% Setiap
3% 3 Hari
4%

Lain-lain
90%

Setiap Hari Setiap 2 Hari Setiap 3 Hari Lain-lain

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 122

(100%) kepala keluarga yang dikaji, sebagian besar kepala keluarga

sebanyak 122 (100,0%) setiap hari menguras tempat penampungan

air, sebanyak 3 (2,5%) setiap 2 hari sekali menguras tempat

penampungan air, sebanyak 4 (3,3%) setiap 3 hari sekali sebanyak 5


p
39
(4,0%) lebih dari 3 hari sekali sebanyak 110 (90,2%)

4) Pengurasan Tempat Penampungan Air Per Bulan

Tabel Distribusi Frekuensi Pengurasan Tempat Penampungan Air Per

Bulan di Desa Cempaka Kec. Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023


p
40

Pengurasan Per Bulan Frekuensi (f) Persentase (%)


2 Kali 43 35
3 Kali 45 37
Lebih dari 3 Kali 34 28
Jumlah 122 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

Pengurasan Per Bulan

28% 2 kali
35% 3 kali
lebih dari 3 kali

37%

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 122

(100%) kepala keluarga yang dikaji, sebagian besar kepala keluarga

sebanyak

122 (100%) menguras tempat penampungan air 2 kali per bulan,

sebanyak 43 (35%) menguras tempat penampungan air 3 kali per

bulan, dan sebanyak 45 (37%) menguras lebih dari 3 kali per bulan

sebanyak 34 (28%)

5) Kondisi Air

Tabel Distribusi Frekuensi Kondisi Air di Desa Cempaka Kec.

Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023

Frekuensi Persentase
Kondisi Air
(f) (%)
Berwarna 49 40
Tidak berbau, tidak berwarna dan tidak berasa 73 60
Jumlah 122 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023
p
41

Kondisi Air

Berwarna
Tidak Berbau, Tidak Berwarna dan
40% Tidak Berasa

60%

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 122

(100%) kepala keluarga yang dikaji, sebagian besar kepala keluarga

sebanyak 122 (100%) dengan kondisi air berwarnan sebanyak 49

(40%) dengan kondisi air tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak

berasa sebanyak 73 (60%)


p
42

e. Pembuangan Sampah dan Limbah

1) Tempat Pembuangan Sampah

Tabel Frekuensi dan Presentase Tempat Pembuangan Sampah di Desa

Cempaka Kec. Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023

Frekuensi Persentase
Tempat Pembuangan Sampah
(f) (%)
Dibakar 62 51
Disungai 15 12
Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 45 37
Total 122 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023.

Tempat Pembuangan Sampah

Dibakar
37% Disungai
Tempat Pembuangan Sampah (TPS)
51%

12%

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 122

(100%) ,kepala keluarga terdapat 62 (51%) yang membuang sampah

dengan cara dibakar, 15 (12%) kepala keluarga membuang sampah

ke sungai dan yang membuang sampah dengan cara di buang ke

tempat pembuangan sampah (TPS) sebanyak 45 (37%)

2) Tempat Sampah

Tabel Frekuensi dan Persentase Tempat Sampah di Desa Cempaka

Kec. Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023


p
43

Frekuensi Persentase
Tempat Sampah
(f) (%)
Tertutup, kedap air 2 2
Terbuka, tidak kedap air 85 70
Tertutup, tidak kedap air 15 12
Terbuka, kedap air 20 16
Total 122 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

Tempat Sampah

2%
16%
Tertutup, kedap air
Terbuka, tidak kedap air
12% Tertutup, tidak kedap air
Terbuka, kedap air

70%

Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari 122

(100%) kepala keluarga terdapat 85 (70%) kepala keluarga yang

memiliki tempat sampat sampah terbuka dan tidak kedap air, 20

(16,3%) kepala keluarga yang memiliki tempat sampah terbuka dan

kedap air, 15 (12,1%) kepala keluarga yang memiliki tempat sampah

tertutup dan tidak kedap air dan 2 (1,6%) kepala keluarga yang

memiliki tempat sampah tertutup dan kedap air.

3) Pembuangan Air Limbah

Tabel Frekuensi dan Persentase Pembuangan Air Limbah di Desa

Cempaka Kec. Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023


p
44
Frekuensi Persentase
Pembuangan Air Limbah
(f) (%)
Got 100 82
Sungai 20 16,3
Sembarangan Tempat 2 1,7
Total 122 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

Pembuangan Air Limbah

2%
16%
Got
Sungai
Sembarangan Tempat

82%
p
45

Berdasarkan hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari 122

(100%) kepala keluarga, terdapat 100 (82%) kepala keluarga

membuang air limbah ke got, 20 (16,3%) kepala keluarga membuang

air limbah ke sungai, dan 2 (1,7%) kepala keluarga membuang air

limbah ke sembarang tempat.

4) Kondisi Saluran Limbah

Tabel Frekuensi dan Persentase Kondisi Saluran Limbah di Desa

Cempaka Kec. Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023

Kondisi Saluran Frekuensi Persentase


Limbah (f) (%)
Terbuka 63 52
Tertutup 30 24
Lancar 22 18,
Tergenang 7 6
Total 122 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

Tempat Sampah

6%

18% Terbuka Tertutup Lancar

52% tergenang

24%

Berdasarkan hasil tabel diatas dapat disimpulkan bahwa dari

122 (100%) kepala keluarga, terdapat 63 (70,5%) kepala keluarga

mempunyai kondisi saluran limbah terbuka, 30 (24,5%) kepala

keluarga mempunyai kondisi saluran limbah tertutup, 22 (18,0%)

kepala keluarga mempunyai kondisi saluran limbah lancar, dan 7


p
46
(5,8%) kepala keluarga mempunyai saluran limbah yang tergenang.
p
47

9. Lansia

a. Jumlah Lansia

Tabel Distribusi Frekuensi Jumlah Lansia di Desa Cempaka Kec.

Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023

Frekuensi Persentase
Jenis Kelamin
(f) (%)
Laki-laki 32 11
Perempuan 254 89
Total 286 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

Jenis Kelamin (Lansia)

11%

Laki-laki
Perempuan

89%

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah di desa

Cempaka terdapat 286 lansia, laki-laki sebanyak 32 (11%) dan

perempuan sebanyak 254 (89%).

b. Umur Lansia

Tabel Distribusi Frekuensi umur lansia di Desa Cempaka Kec.

Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023

Umur_Lansia Frekuensi (f) Persentase (%)


Pra Lansia 209 73
Lansia 77 27
Total 286 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023
p
48

umur Lansia

27%
Pra Lansia
Lansia

73%

Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan bahwa dari 286

(100%) terdapat umur lansia 45-59 tahun atau di sebut pra lansia

sebanyak 209 (73,1%) dan umur lansia lebih dari 60 tahun yang di

sebut lansia sebanyak 77 (26,9%).


p
49

c. Jenis Keluhan Penyakit

Tabel Distribusi Frekuensi jenis keluhan penyakit di Desa Cempaka

Kec. Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023

Frekuensi Persentase
Jenis Keluhan
(f) (%)
Hipertensi 75 61
Diabetes Melitus 30 24
Stroke 10 8
Stunting 7 6
Total 122 100
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

Jenis Keluhan

6%
8% Hipertensi
diabetes Melitus
stroke
stunting
24%
62%

d. Hasil Pemeriksaan Tekanan Darah Pada Lansia

Tabel Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Tekanan Darah Pada Lansia

di Desa Cempaka Kec. Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023

Jenis Keluhan Frekuensi (f) Persentase (%)


Hipertensi Tingkat I 64 85
Hipertensi Tingkat II 11 15
Total 75 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023
p
50
Jenis Keluhan

15%

Hipertensi Tingkat I
Hipertensi Tingkat II

85%

e. Berkunjung Posbindu

Tabel Distribusi Frekuensi kegiatan berkunjung ke posbindu pada

lansia di Desa Cempaka Kec. Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023

Frekuensi Persentase
Kegiatan Posbindu
(f) (%)
Ya 50 67
Tidak 25 33
Total 75 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

Kegiatan Posbindu

33% YA
TIDAK

67%
p
51

10. Balita

a. Gizi Balita

Tabel Distribusi Frekuensi Gizi Balita Desa Cempaka Kec. Plumbon

Bulan Oktober Tahun 2023

Gizi Balita Frekuensi (f) Persentase (%)


Normal 264 93
Risiko Stunting 14 5
Terindikasi Stunting 7 2
Total 285 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

Jenis Keluhan

2%
5%
Normal
Risiko Stunting
Terindikasi Stunting

93%

b. Imunisasi

Imunisasi Frekuensi (f) Persentase (%)


Lengkap 53 88
Tidak Lengkap 7 12
Total 60 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023
p
52
Imunisasi

12%

Lengkap
Tidak Lengkap

88%

11. Ibu Hamil

a. Pengetahuan Tanda Bahaya Kehamilan

Tabel Distribusi Frekuensi Pengetahuan Tanda dan Bahaya selama

Kehamilan pada ibu hamil di Desa Cempaka Kec. Plumbon Bulan

Oktober Tahun 2023

Tanda Bahaya Kehamilan Frekuensi (f) Persentase (%)


Mengetahui 30 97
Tidak Mengetahui 1 3
Total 31 100
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

Tanda Bahaya Kehamilan

3%

Mengetahui
Tidak Mengetahui

97%

b. Konsumsi Vitamin Selama Kehamilan

Tabel Distribusi Frekuensi Konsumsi Vitamin selama Kehamilan pada

ibu hamil di Desa Cempaka Kec. Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023

Konsumsi Vitamin Frekuensi (f) Persentase (%)


Mengonsumsi 30 97
Tidak Mengonsumsi 1 3
Total 31 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023
p
53
Konsumsi Vitamin

3%

Mengonsumsi
Tidak Mengonsumsi

97%

c. Melakukan Senam Ibu Hamil

Tabel Distribusi Frekuensi Melakukan Senam Ibu hamil selama

Kehamilan pada ibu hamil di Desa Cempaka Kec. Plumbon Bulan

Oktober Tahun 2023

Senam ibu hamil Frekuensi (f) Persentase (%)


Trimester 1 12 39
Trimester 2 13 42
Trimester 3 6 19
Total 31 100
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

Senam ibu hamil

29%
melakukan
tidak melakukan

71%
12. Anak Sekolah
Tabel Distribusi Frekuensi jenis kelamin pada Anak Sekolah di Desa Cempaka Kec. Plumbon Kabupaten Cirebon
Jenis Kelamin Frekuensi (f) Persentase (%)
TK Al hidayah
a. Laki-laki 18
65
b. Perempuan 10 35
SDN 1 Cempaka
a. Laki-laki 190 48
b. Perempuan 204 52
SDN 2 Cempaka
a. Laki-laki 152 49
b. Perempuan 153 51
MTs Assyidqiyah
a. Laki-laki 35 50
b. Perempuan 34 50
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023
a. Tindakan kekerasan pada anak sekolah

Tabel Distribusi Frekuensi tindakan kekerasan pada Anak Sekolah di SDN 1 Cempaka Kec.

Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023.

Kekerasan Fisik YA TIDAK


Jumlah % Jumlah %
1.
Apakah kamu pernah 50 13 344 87
dicubit
2.
Apakah kamu pernah 0 0 394 100
dipukul dengan tangan?
3.
Apakah kamu pernah di 6 1,5 388 98,5
siram air?
4.
Orangtua saya tidak 4 1,0 390 99
pernah memukul saya?
5.
Apakah kamu pernah 0 0 394 100
dipukul dengan alat?
6.
Apakah kamu pernah di 23 6 371 94
jewer?
7.
Apakah kamu pernah 0 0 394 100
ditempeleng?
8.
Apakah kamu pernah 22 6 372 94
ditendang?
9.
Orangtua saya tidak 0 0 394 100
pernah mencubit saya?
kekerasan fisik
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9

YA TIDAK

Kekerasan Verbal YA TIDAK


Jumlah % Jumlah %
1.
Orang tua saya percaya 394 100 0 0
bahwa saya bisa
menjadi anak yang
berhasil.
2.
Orang tua saya 9 2,2 385 97,8
memanggil sambil
berteriak atau
membentak meskipun
saya berada didekat
mereka.
3.
Orang tua saya 376 95,4 18 4,6
memberikan saya
nasehat ketika saya
melakukan suatu
kesalahan.
4.
Orang tua saya 0 0 394 100
menyumpahi saya
dengan kata-kata yang
tidak baik ketika saya
sedang melakukan
suatu kesalahan.
5.
Orang tua saya selalu 388 98,4 6 1,6
memperhatikan segala
kebutuhan saya.
6.
Orang tua saya tidak 394 100 0 0
memarahi saya apabila
saya melakukan suatu
kesalahan.
7.
Orang tua saya merasa 0 0 394 100
biasa saja saat tahu
saya mendapat
hukuman oleh guru
apabila saya sakit.
8.
Orang tua memarahi 25 6 367 94
dan melakukan
tindakan yang
menyakiti fisik saya
(menampar, mencubit,
menjewer, menjambak
rambut, dll) pada saat
tahu bahwa saya
dihukum oleh guru
karena melanggar
peraturan di sekolah.
9.
Orang tua mau 394 100 0 0
menerima dan
memaafkan ketika
saya mengakui
kesalahan yang telah
saya lakukan sambil
memeluk saya.
10.
Orang tua saya 0 0 394 100
memanggil saya
dengan nama lain yang
tidak saya senangi.
11.
Orang tua memaki dan 0 0 394 100
melakukan tindakan
yang menyakiti fisik
saya (menampar,
mencubit, menjewer,
menjambak rambut,
dll) pada saat saya
pulang hingga larut
malam setelah
bermain.
12.
Orang tua saya 0 0 394 100
memarahi saya ketika
saya mendapatkan
nilai kurang baik
disekolah.
13.
Orang tua memarahi 0 0 394 100
saya meskipun saya
tidak melakukan
kesalahan.
14.
Orang tua saya 70 17,7 324 82,3
menanyakan apa yang
saya rasakan pada saat
saya mengalami suatu
peristiwa yang kurang
menyenangkan.
15.
Orang tua 0 0 394 100
menyalahkan saya
dalam berbagai hal
tanpa menanyakan
terlebih dahulu
permasalahan yang
sebenarnya.
16.
Saat saya melakukan 394 100 0 0
suatu kesalahan orang
tua saya memberitahu
apa kesalahan yang
telah saya lakukan
dengan baik tanpa
memarahi saya.
17.
Orang tua saya tetap 394 100 0 0
memberikan nasehat
dan dukungan positif
pada saat saya
melakukan suatu
kesalahan tanpa
memarahi saya secara
berlebihan.
18.
Orang tua berkata 0 0 394 100
dengan sinis bahwa
saya anak yang baik
hati pada saat saya
menolak untuk
mengantar orang tua
saya ke suatu tempat
19.
Orang tua selalu 394 100 0 0
berkata jujur kepada
saya jika tindakan saya
keliru
20.
Orang tua memberikan 60 15,2 334 84,8
pujian pada saat saya
mendapat juara kelas.

kekerasan Verbal
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 P19 P20

YA TIDAK
Motivasi Belajar YA TIDAK
Jumlah % Jumlah %
1. Saya Mengerjakan 394 100 0 0
tugas yang diberikan
guru sampai selesai
2. Saya bertanya kepada 25 6,4 369 93,6
guru apabila
tidakpaham
3. Saya berusaha 361 91,6 33 8,4
mengerjakan soal yang
sulit sampai
menemukan
jawabannya
4. Saya bersemangat 391 99 3 1
ketika sedang
berdiskusi dengan
teman
5. Saya berusaha mencari 360 91,3 34 8,7
jalan keluar ketika
sedang berdiskusi
dengan teman
6. Saya tidak malu 338 86 56 14
bertanya kepada guru
7. Saya mengerjakan 333 84 61 16
sendiri tugas yang
diberikan oleh guru
8. Saya mampu 381 96,7 13 4
mengerjakan tugas
tanpa bertanya ke
teman
9. Saya mengerjakan 0 0 394 100
soal-soal tanpa di
suruh guru
10. Saya suka membaca 17 4 377 96
buku dirumah ataupun
sekolah
11. Saya berusaha untuk 394 100 0 0
mendapatkan nilai
yang baik
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

MOTIVASI BELAJAR
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11

YA TIDAK
Tindakan Kekerasan YA TIDAK Persentase (%)
Kekerasan Fisik 3 97 100
Kekerasan verbal 9 91 100
Motivasi Belajar 78 22 100

Kekerasan Fisik

3%

YA
TIDAK

97%

Kekerasan Verbal

9%

YA
TIDAK

91%
Motivasi Belajar

22%
YA
TIDAK

78%

Tabel Distribusi Frekuensi tindakan kekerasan pada Anak Sekolah di SDN 2 Cempaka Kec.

Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023.

Kekerasan Fisik YA TIDAK


Jumlah % Jumlah %
1.
Apakah kamu pernah 60 20 245 80
dicubit
2.
Apakah kamu pernah 0 0 305 305
dipukul dengan tangan?
3.
Apakah kamu pernah di 8 2,7 297 97,3
siram air?
4.
Orangtua saya tidak 5 2 300 98
pernah memukul saya?
5.
Apakah kamu pernah 0 0 305 100
dipukul dengan alat?
6.
Apakah kamu pernah di 25 8 280 92
jewer?
7.
Apakah kamu pernah 0 0 305 100
ditempeleng?
8.
Apakah kamu pernah 24 8 281 92
ditendang?
9.
Orangtua saya tidak 0 0 305 100
pernah mencubit saya?

kekerasan fisik
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9

YA TIDAK

Kekerasan Verbal YA TIDAK


Jumlah % Jumlah %
1.
Orang tua saya percaya 305 100 0 0
bahwa saya bisa
menjadi anak yang
berhasil.
2.
Orang tua saya 10 3,2 295 96,8
memanggil sambil
berteriak atau
membentak meskipun
saya berada didekat
mereka.
3.
Orang tua saya 285 93,4 20 6,6
memberikan saya
nasehat ketika saya
melakukan suatu
kesalahan.
4.
Orang tua saya 0 0 305 305
menyumpahi saya
dengan kata-kata yang
tidak baik ketika saya
sedang melakukan
suatu kesalahan.
5.
Orang tua saya selalu 297 97,3 8 2,7
memperhatikan segala
kebutuhan saya.
6.
Orang tua saya tidak 305 100 0 0
memarahi saya apabila
saya melakukan suatu
kesalahan.
7.
Orang tua saya merasa 0 0 305 100
biasa saja saat tahu
saya mendapat
hukuman oleh guru
apabila saya sakit.
8.
Orang tua memarahi 27 9 278 91
dan melakukan
tindakan yang
menyakiti fisik saya
(menampar, mencubit,
menjewer, menjambak
rambut, dll) pada saat
tahu bahwa saya
dihukum oleh guru
karena melanggar
peraturan di sekolah.
9.
Orang tua mau 305 100 0 0
menerima dan
memaafkan ketika
saya mengakui
kesalahan yang telah
saya lakukan sambil
memeluk saya.
10.
Orang tua saya 0 0 305 100
memanggil saya
dengan nama lain yang
tidak saya senangi.
11.
Orang tua memaki dan 0 0 305 100
melakukan tindakan
yang menyakiti fisik
saya (menampar,
mencubit, menjewer,
menjambak rambut,
dll) pada saat saya
pulang hingga larut
malam setelah
bermain.
12.
Orang tua saya 0 0 305 100
memarahi saya ketika
saya mendapatkan
nilai kurang baik
disekolah.
13.
Orang tua memarahi 0 0 305 100
saya meskipun saya
tidak melakukan
kesalahan.
14.
Orang tua saya 80 26,2 225 73,8
menanyakan apa yang
saya rasakan pada saat
saya mengalami suatu
peristiwa yang kurang
menyenangkan.
15.
Orang tua 0 0 305 100
menyalahkan saya
dalam berbagai hal
tanpa menanyakan
terlebih dahulu
permasalahan yang
sebenarnya.
16.
Saat saya melakukan 305 100 0 0
suatu kesalahan orang
tua saya memberitahu
apa kesalahan yang
telah saya lakukan
dengan baik tanpa
memarahi saya.
17.
Orang tua saya tetap 305 100 0 0
memberikan nasehat
dan dukungan positif
pada saat saya
melakukan suatu
kesalahan tanpa
memarahi saya secara
berlebihan.
18.
Orang tua berkata 0 0 305 100
dengan sinis bahwa
saya anak yang baik
hati pada saat saya
menolak untuk
mengantar orang tua
saya ke suatu tempat
19.
Orang tua selalu 305 100 0 0
berkata jujur kepada
saya jika tindakan saya
keliru
20.
Orang tua memberikan 50 16,3 255 83,7
pujian pada saat saya
mendapat juara kelas.

Motivasi Belajar YA TIDAK


Jumlah % Jumlah %
1. Saya Mengerjakan 305 305 0 0
tugas yang diberikan
guru sampai selesai
2. Saya bertanya kepada 30 9,9 275 90,1
guru apabila
tidakpaham
3. Saya berusaha 265 86,9 40 13,1
mengerjakan soal yang
sulit sampai
menemukan
jawabannya
4. Saya bersemangat 301 99 4 1
ketika sedang
berdiskusi dengan
teman
5. Saya berusaha mencari 269 88,1 36 11,9
jalan keluar ketika
sedang berdiskusi
dengan teman
6. Saya tidak malu 245 80 60 20
bertanya kepada guru
7. Saya mengerjakan 235 77 70 24
sendiri tugas yang
diberikan oleh guru
8. Saya mampu 299 98 6 2
mengerjakan tugas
tanpa bertanya ke
teman
9. Saya mengerjakan 0 0 305 100
soal-soal tanpa di
suruh guru
10. Saya suka membaca 20 7 285 93,4
buku dirumah ataupun
sekolah
11. Saya berusaha untuk 305 305 0 0
mendapatkan nilai
yang baik
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

Tindakan Kekerasan YA TIDAK Persentase (%)


Kekerasan Fisik 15 85 100
Kekerasan verbal 9 91 100
Motivasi Belajar 68 32 100

Kekerasan Fisik

15%

YA
TIDAK

85%
Kekerasan Verbal

9%

YA
TIDAK

91%

Motivasi Belajar

32% YA
TIDAK

68%
c. Pengetahuan Cara Mencuci Tangan

Tabel Distribusi Frekuensi Pengetahuan Cara Mencuci Tangan pada Anak Sekolah di SDN 1 dan SDN 2 Desa

Cempaka Kec. Plumbon Bulan Oktober Tahun 2023

Pengetahuan Cara Frekuensi (f) Persentase (%)


Mencuci Tangan Dengan
Benar
Ya 40 6
Tidak 659 94
Total 699 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023
Pengetahuan Cara Mencuci Tangan Dengan
Benar

6%
YA
TIDAK

94%

d. Pengetahuan PHBS

Tabel Distribusi Frekuensi Pengetahuan mengenai PHBS pada Anak Sekolah di SDN 1 Cempaka Kec. Plumbon

Bulan Oktober Tahun 2023

Pengetahuan PHBS Frekuen Persentase


si (f) (%)
Ya 94 13
Tidak 605 87
Total 699 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023
Pengetahuan PHBS

13%

YA
TIDAK

87%

HASIL PENGKAJIAN HIPERTENSI

Jenis Kelamin Frekuen Persentase


si (f) (%)
Laki-laki 64 85
Perempuan 11 15
Total 75 100,0
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023
Umur Frekuen Persentase
si (f) (%)
< 40 tahun 18 24
> 40 tahun 57 76
Total 75 100
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

Pendidikan Frekuen Persentase


si (f) (%)
SD 27 36
SMP 32 43
SMA 12 17
PT 4 4
Total 75 100

Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023

Pekerjaan Frekuen Persentase


si (f) (%)
Petani 6 8
Buruh 28 37
Pegawai/swasta 19 25
Tidak Bekerja 22 30
Total 75 100
Sumber : Data Pengkajian Kesehatan 2023
HASIL PENGKAJIAN HIPERTENSI
YA TIDAK
Gaya Hidup JUMLA PRESENTAS JUMLA PRESENTAS
H E (%) H E (%)
Apakah
bapak/ibu
melakukan
23 30,7 52 69,3
kegiatan
olahraga setiap
hari
Apakah
bapak/ibu
melakukan
kegiatan
olahraga ≥30
menit dalam 23 30,71 52 69,3
sehari (senam
aerobik,
bersepeda,
joging dan lain
– lain)
Apakah 75 100 0 0
bapak/ibu
melakukan
kegiatan/aktifit
as sehari –
hari,
melakukan
pekerjaan
rumah,
mencuci,
membersihkan
rumah, bekerja
dan lain – lain)

YA TIDAK
Pola PRESENTAS
JUMLA JUMLA PRESENTAS
Makan H E% H E%
Apakah
bapak/ibu
memakan
daging < 3
kali dalam 14 18,7 61 81,3
seminggu
(dagig ayam,
kambing,
sapi, dll)
apakah 67 89,3 13 17,3
bapak/ibu
memakan
makanan
berlemak
tinggi
(misalnya:
santan dan
jeroan) < 3
kali dalam
seminggu
Apakah
bapak/ibu
memakan
makanan 8 10,7 67 89,3
gorengan < 3
kali dalam
seminggu
Apakah
bapak/ibu
memakan
makanan
diluar rumah 11 14,7 64 85,3
atau cepat
saji < 3 kali
dalam
seminggu
Apakah
bapak/ibu
mengkonsum
si minuman
59 78.7 16 21,3
yang
berkafein < 3
kali dalam
seminggu
Apakah 67 89,3 8 10,7
bapak/ibu
memakan
makanan
yang
diasinkan
(ikan asin,
udang kering)
< 3 kali
dalam
seminggu
Apakah
bapak/ibu
memakan
69 92 6 8
sayuran > 3
kali dalam
seminggu

YA TIDAK
Kebiasaa
PRESENTAS
n JUMLA JUMLA PRESENTAS
Istirahat H E% H E%
Apakah
bapak/ibu
terbangun
< 2 kali 43 57,3 32 42,7
pada waktu
tidur
malam
Apakah 40 53,3 35 46,7
bapak/ibu
mengalami
susah tidur
< 2 kali
dalam
seminggu
Apakah
bapak/ibu
istirahat
atau tidur 34 45,3 41 54,7
siang > 3
kali dalam
seminggu
Apakah
bapak/ibu
tidur secara
teratur
dalam
42 56 33 44
seminggu
(6 – 8 jam
pada
malam
hari)

Kebiasaa YA TIDAK
n JUMLA PRESENTAS JUMLA PRESENTAS
Merokok H E% H E%
Apakah 32 43 43 57
bapak/ibu
merokok
Apakah
bapak/ibu
menghisap
rokok > 20 32 43 43
batang
dalam
sehari

Pengetahua YA TIDAK
n Tentang JUMLA PRESENTAS JUMLA PRESENTAS
Hipertensi H E% H E%
Penyakit
hipertensi
merupakan 75 100 0 0
tekanan darah
tinggi
Penderita
tekanan darah
tinggi penting
memeriksaka
51 68 24 32
n ke
pelayanan
kesehatan
yang terdekat
Membatasi 25 33,3 50 66,7
makanan
berlemak
merupakan
salah satu
usaha untuk
mencegah
tekanan darah
tinggi
Mengkonsum
si garam
berlebihan
akan
75 100 0 0
menyebabkan
tekanan darah
tinggi
meningkat
Selain dari
mengkonsum
si buah
buahan segar,
usaha lain
untuk 32 43,7 43 57,3
mencegah
tekanan darah
tinggi adalah
olahraga
secara teratur
Apakah
hipertensi
dapat 75 100 0 0
menyebabkan
stroke
Apakah 60 80 15 20
hipertensi
dapat
disebabkan
oleh faktor
keturunan
Apakah sakit
kepala, stress,
kelelahan
merupakan 34 45,3 41 54,7
salah satu
penyebab
hipertensi
Dukungan
keluarga
merupakan
salah satu
yang penting
untuk
75 100 0 0
memotivasi
penderita
hipertensi
menjalankan
perubahan
gaya hidup

HIPERTENSI YA TIDAK Presentase (%)


BAIK
Tingkat Pengetahuan 74 26 100
Gaya hidup 54 46 100
Pola makan 54 46 100
Kebiasaan merokok 57 43 100
Kebiasaan istirahat 74 26 100

80 74%
60 54% 54% 52%
57%

40 46% 46% 48% 43%

20 26%

0 Baik
Tidak Baik
p

an

ok

HT
ha
du

ak

ok
ra

tg
Hi

aM

er
Isti

tn
ya

an
l
Ga

n
Po

n
aa

hu
aa
ias

ta
as
b

er
bi
Ke

ng
Ke

Pe

HASIL PENGKAJIAN DIABETES MELITUS


AKTIVITAS YA TIDAK
FISIK JUMLAH Persentas JUMLAH Persentase
e (%) (%)
Apakah saat 19 63,3 11 36,7
bapak/ibu
bepergian yang
tidak terlalu jauh
sering
menggunakan
kendaraan bermotor
dari pada berjalan
kaki
Apakah Bapak/Ibu 21 70 9 30
sering melakukan
aktivitas seperti
menonton TV
dengan waktu yang
lama
Apakah Bapak/Ibu 5 16,7 25 83,3
berolahraga secara
benar dan teratur,
minimal 2 kali
dalam seminggu
Apakah bapak/ibu 7 23,3 23 76,7
olahraga yang
disarankan oleh
dokter yaitu
berjalan kaki,
bersepeda dan
berenang
Pola Makan YA TIDAK
JUMLAH Persentas JUMLAH Persentase
e (%) (%)
Apakah Bapak/Ibu
mengkonsumsi
makanan atau
22 73,3 8 26,7
minuman yang
manis-manis atau
tinggi gula
Selain nasi, apakah
bapak/ibu
menggantinya
dengan makanan
10 33,3 20 66,7
yang mengandung
karbohidrat lain
seperti: kentang,
sagu, atau ubi
Apakah Bapak/Ibu
selalu makan lebih 12 40 18 60
dari 3 kali sehari
Apakah setiap
bapak/ibu setiap
kali minum teh,
kopi atau susu,
17 56,7 13 43,3
selalu memberi
banyak gula lebih
dari 3 sendok
makan
Apakah Bapak/Ibu 20 66,7 10 33,3
setiap hari
mengkonsumsi
sayuran dan buah-
buahan
Apakah Bapak/Ibu
mengkonsumsi
makanan tinggi
minyak atau tinggi 11 36,7 19 63,3
lemak seperti
makanan siap saji,
gorengan dll.
Apakah Bapak/Ibu
selalu makan
diselingi dengan 16 53,3 14 46,7
cemilan sebanyak
2-3 kali sehari
Untuk menentukan
pola makan apakah
Bapak/Ibu rutin
melakukan
21 70 9 30
pemeriksaan gula
darah di puskesmas
atau layanan
kesehatan lainnya.
Apakah Bapak/Ibu 13 43,3 17 56,7
makan makanan
sesuai dengan
jadwal yang
dianjurkan dokter,
perawat dan
petugas kesehatan
lain.

Pengetahuan YA TIDAK
Tentang Diabetes Persentase Persentase
JUMLAH (%) JUMLAH (%)
Mellitus
Dibetes Mellitus
(DM) adalah
penyakit dimana
terjadinya 24 80 6 20
peningkatan kadar
gula darah diluar
batar normal
Dibetes Mellitus
(DM) sering disebut
25 83,3 5 16,7
dengan kencing
manis
Kemungkinan
timbulnya penyakit
Dibetes Mellitus
(DM) hanya 27 90 3 10
dipengaruhi oleh
riwayat keluarga atau
keturunan
Kegemukan adalah
faktor pencetus
13 43,3 17 56,7
timbulnya Dibetes
Mellitus (DM)
Memakan terlalu 23 76,7 7 23,3
banyak gula
merupakan faktor
utama penyakit
Dibetes Mellitus
(DM)
Pada penderita
Dibetes Mellitus
(DM) jika ada luka 22 73,3 8 26,7
akan sulit
disembuhkan
Sering buang air
kecil dan haus adalah
80
tanda-tanda 24 6 20
menderita Dibetes
Mellitus (DM)
DIABETES YA TIDAK Presentase
MILITUS (%)
Pola Makan 50,3 49,7 100
Tingkat 75 25 100
Pengetahuan
Aktivitas Fisik 73 27 100
- Dari hasil pengkajian yang dilakukan di Desa Cempaka, Pola makan sebagian besar baik (50,3%).

- Dari hasil pengkajian yang dilakukan di Desa Cempaka, Pengetahuan tentang DM sebagian besar baik (75%)

- Dari hasil pengkajian yang dilakukan di Desa Cempaka, Aktifitas Fisik tentang DM sebagian besar kurang (73%).
Pola Makan
Pengetahuan tntg DM

Baik
Kurang

25%
50% 50% Baik
Kurang

75%
Aktifitas Fisik

27% Baik
Kurang

73%
HASIL PENGKAJIAN STROKE
YA TIDAK
STROKE JUMLA PRESENTAS JUMLA PRESENTAS
H E% H E%
Apakah anda
menderita 10 100 0 0
stroke?
Apakah anda
sudah
menderita 0 0 10 100
stroke lebih dari
5 tahun?
Apakah 4 4 6 60
pandangan anda
tiba-tiba kabur
pada salah satu
mata?
Apakah anda
tiba-tiba mati
10 100 0 0
rasa pada satu
kaki?
Apakah anda
tiba-tiba 10 100 0 0
pusing?
Apakah anda
mengalami
kelemahan
lengan 10 100 0 0
mendadak,
khususnya pada
satu sisi?
Berapa sering
Anda
mengonsumsi 7 70 3 0
garam dan
lemak
Apakah anda
melakukan
kegiatan
2 20 8 80
olahraga ≥30
menit dalam
sehari?
Apakah anda 0 0 10 100
melakukan
kegiatan/aktifita
s sehari-hari,
melakukan
pekerjaan
rumah,
mencuci,
membersihkan
rumah bekerja
dan lain-lain?
Apakah anda
mengkonsumsi 0 0 10 100
alkohol?
Apakah anda
mengkonsumsi
minuman yang
3 30 7 70
berkafein < 3
kali dalam
seminggu?
Apakah Anda
2 20 8 80
merokok?
Apakah Anda
mengonsumsi
makanan yang
3 30 7 70
tinggi serat?
(buah dan
sayur)
Apakah Anda 4 40 6 60
mengalami
emosi yang
tidak stabil?
(cepat marah
dan
tersinggung)

STROKE Baik Buruk Presentase


(%)
Pola makan 67,5 32,5 100
Pola aktifitas 20 80 100
Stres 60 40 100

100 80%

80 67,5% 60%

60 32,5% 40%
40 20%
20
Baik Buruk
0
s
an

ta

ss
vi
ak

re
kti
M

St
A
la

la
Po

Po
Dari hasil pengkajian yang dilakukan di Desa Cempaka, banyaknya yang dirasakan penderita menghambat mobilitas fisik.

HASIL PENGKAJIAN STUNTING

Gizi Balita Frekuen Persentase


si (f) (%)
Normal 264 93
Risiko Stunting 14 5
Terindikasi Stunting 7 2
Total 285 100,0
STUNTIN YA TIDAK
G PRESENTAS
JUMLA JUMLA PRESENTAS
H E (%) H E%
Apakah ibu
memberi asi
yang pertama
kali keluar 2 28,6 5 71,4
(kolostrum)
saat bayi ibu
lahir....
Apakah ibu
memberikan
asi saja
3 42,9 4 57,1
kepada anak
sampai umur
6 bulan
Apakah ibu
memberikan
makanan lain
seperti
pisang, susu
1 14,2 6 85,8
botol, dan
nasi lembek
kepada bayi
sebelum
umur 6 bulan
Apakah ibu
Memahami
6 85,8 1 14,2 Dari hasil pengkajian yang
Makanan
bergizi dilakukan di Desa Cempaka,
Apakah ibu terdapat 7 kasus yang terindikasi
selalu stunting, 14 kasus yang memiliki
memberi risiko stunting dan 264 anak
Mpasi yang 7 100 0 0
bergizi memiliki gizi normal.
kepada anak
(>6bulan)
Apakah ibu
selama Hamil
memakan 7 100 0 0
makanan
bergizi
Apakah ibu
rutin
membawa 5 71,5 2 28,5
Hasil Pengkajian Stunting

5%2%
Normal
Risiko Stunting
Terindikasi Stunting

93%

3.1 Analisa Data

1. Hipertensi

Data Etiologi Problem


DS: Ketidakmampuan Manajemen
- Dari hasil wawancara keluarga dalam kesehatan
bersama klien dengan mengenal masalah keluarga tidak
Hipertensi, sebagian besar kesehatannya efektif
tidak mengetahui soal
Hipertensi.
- Hasil wawancara klien
dengan Hipertensi
didapatkan keluhan –
keluhan yaitu mayoritas
klien merasa pusing dan
sakit kepala.
- Dari hasil wawancara
keluarga klien, keluarga
mengatakan klien tidak
menjaga pola makannya.

2. Diabetes Militus

Data Etiologi Problem


DS: Ketidakmampuan Ketidakstabilan
- Dari hasil wawancara keluarga dalam kadar gula darah
bersama klien dengan DM, mengenal masalah
sebagian besar tidak kesehatannya
mengetahui soal DM.
- Hasil wawancara klien
dengan DM didapatkan
beberapa keluhan yaitu
sering pipis, penglihatan
kabur, rasa haus
meningkat.

3. Stroke

Data Etiologi Problem


DS: Ketidakmampuan Gangguan
- Dari hasil wawancara keluarga merawat mobilitas fisik
bersama klien dengan anggota keluarga
Stroke, klien mengetahui yang sakit
masalah kesehatannya
namun tidak
menindaklanjuti masalah
tersebut.
- Hasil wawancara beberapa
keluarga masih bingung
cara merawat anggota
keluarganya yang sakit
Stroke.
- Hasil wawancara keluarga
klien dengan Stroke
didapatkan beberapa
keluhan yaitu memiliki
keterbatasan ekstermitas
atas dan bawah
DO :
- Dari hasil pengakjian,
beberapa klien dengan
Stroke tidak bisa bicara

4. Stunting
Data Etiologi Problem
DS: Ketidakmampuan Defisit nutrisi
- Dari hasil wawancara keluarga dalam
bersama keluarga klien mengenal masalah
dengan Stunting, sebagian kesehatannya
besar tidak mengetahui
soal Stunting.
- Hasil wawancara keluarga
klien dengan Stunting
didapatkan beberapa
keluhan yaitu
pertumbuhan lambat, BB
rendah, dan tubuh pendek.
- Beberapa keluarga klien
tidak menyadari kalau
anaknya terindikasi
Stunting
3.2 Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)

MMD dilakukan pada hari Selasa, 30 Oktober 2023 pada pukul 08.00 WIB. Pertemuan ini dihadiri oleh berbagai lapisan

masyarakat, diantaranya Kepala Kecamatan, Kepala Desa beserta perangkat desa, Perwakilan UPTD P5A, Perwakilan

Puskesmas Lurah, Ketua RT, Ketua RW, Kader Kesehatan, Dosen Pembimbing Akademik.

Kegitan MMD ini dimulai pukul 08.00 WIB yang dimulai dengan sambutan dari Kepala Kecamatan Plumbon, Kepala

desa, Ketua P5A yang kemudian dilanjutkan dengan penyajian hasil SMD oleh Penyaji. Selajutnya, dilakukan diskusi untuk

memnentukan prioritas masalah dan perumusan rencana tindakan tiap masalah yang muncul

Berdasarkan hasil disukusi bersama masyrakat, disepakati 4 prioritas masalah yaitu:

1. Hipertensi
2. DM
3. Stroke
4. Stunting
3.3. Plan Of Action
No. Diagnosa Kriteria Hasil Rencana Tindakan Sasaran Waktu Tempa Biaya PJ
Keperawatan t
1. Manajemen Pengetahuan tentang 1. Pendidikan kesehatan Klien dan 1. 06 Rumah Kader dan
kesehatan pencegahan Hipertensi tentang: pengertian Keluarga November Klien Mahasiswa
keluarga tidak meningkat. Hipertensi, penyebab 2023
efektif b.d Hipertensi, tanda dan 2. 07
Ketidakmampu gejala Hipertensi, November
an keluarga pencegahan dari 2023
dalam Hipertensi serta
mengenal komplikasi dari
masalah Hipertensi.
kesehatannya 2. Melakukan penyuluhan
tentang Penanganan
secara Herbal untuk
menurunkan tekanan
darah.
2. Ketidakstabilan Kadar glukosa darah 1. Pendidikan kesehatan Klien dan 1. 6 Rumah Kader dan
kadar gula membaik, serta tentang: Pengertian, keluarga November Klien Mahasiswa
darah b.d peningkatan kesadaran Penyebab, Tanda dan 2023
Ketidakmampu untuk perilaku hidup Gejala, Pencegahan serta 2. 7
an keluarga sehat meningkat Komplikasi dari November
dalam Diabetes Mellitus. 2023
mengenal 2. Memonitor GDS
masalah 3. Melakukan penyuluhan
kesehatannya tentang Penanganan
secara Herbal untuk
menurunkan kadar
glukosa darah
3. Defisit nutrisi Mampu menngunalan 1. Pendidikan kesehatan Klien dan 1. 2 Rumah Kader dan
b.d fasilitas pelayanan tentang: Pengertian, Keluarga November Klien Mahasiswa
Ketidakmampu kesehatan dengan baik Penyebab, Tanda dan 2023
an keluarga Gejala, Pencegahan 2. 3
dalam serta Komplikasi dari November
mengenal Stunting. 2023
masalah 2. Pemberian PMT
kesehatannya (Pemberian Makanan
Tambahan)
4. Gangguan Dapat 1. Pendidikan kesehatan Klien dan 1. 4 Rumah Kader dan
mobilitas fisik mempertahankan tentang: Pengertian, Keluarga November Klien Mahasiswa
b.d posisi yang optimal, Penyebab, Tanda dan 2023
Ketidakmampu meningkatkan Gejala, Pencegahan 2. 5
an keluarga kekuatan dan fungsi serta Komplikasi dari November
merawat bagian tubuh yang Stroke. 2023
anggota terkena, 2. Ajarkan Latihan ROM 3. 6
keluarga yang mendemonstrasikan November
sakit perilaku yang 2023
memungkinkan
aktivitas sehari – hari
3.4. Diagnosa Keperawatan
1. Manajemen kesehatan keluarga tidak efektif b.d Ketidakmampuan
keluarga dalam mengenal masalah kesehatannya
2. Ketidakstabilan kadar gula darah b.d Ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal masalah kesehatannya
3. Defisit nutrisi b.d Ketidakmampuan keluarga dalam mengenal
masalah kesehatannya
4. Gangguan mobilitas fisik b.d Ketidakmampuan keluarga merawat
anggota keluarga yang sakit

3.5. Implementasi dan Evaluasi


1. Hipertensi

Tanggal Implementasi Evaluasi

1.Membina hubungan S =
saling percaya Keluarga mengatakan
2.Mengecek TTV sudah paham tentang
3.Memberikan edukasi Hipertensi
tentang Hipertensi
(pengertian, tanda gejala, O =
penyebab, komplikasi). - Keluarga tampak
4.Memberikan kesempatan memperhatikan saat
pada keluarga untuk saya menjelaskan.
bertanya. - Keluarga tampak
5.Memberikan penjelasan mengerti dan paham
kembali. (tidak bingung)
6.Biarkan keluarga
mengulang kembali apa A =
yang sudah dijelaskan. Masalah teratasi sebagian

Berikan apresiasi untuk


P=
keluarga.
- Intervensi dilanjutkan
- Anjurka keluarga
mencari tahu tentang
Hipertensi yang dialami
klien ke tenaga
kesehatan.

1.Mengecek TTV S=
2.Mendemonstrasikan Keluarga mengatakan
senam Hipertensi. sudah paham gerakan
3.Biarkan klien mengulang Senam Hipertensi
gerakan senam
Hipertensi. O=
4.Menganjurkan klien - Keluarga tampak
melakukan senam memperhatikan saat
Hipertensi sendiri. saya
5.Memberikan kesempatan mendemonstrasikan
pada keluarga dan klien Senam Hipertensi.
bertanya - Keluarga tampak
6.Memberikan penjelasan mengerti dan paham
kembali. (tidak bingung)
7.Biarkan keluarga
mengulang kembali apa A =
yang sudah Masalah belum teratasi
dijelaskan/dilakukan.
P=
Berikan apresiasi untuk
Intervensi dilanjutkan
keluarga

1.Mengecek TTV S=
2.Menjelaskan tentang Keluarga mengatakan
Pola makan untuk sudah paham pola makan
Hipertensi. untuk Hipertensi
3.Memberikan kesempatan
pada keluarga untuk O =
bertanya. - Keluarga tampak
4.Memberikan penjelasan memperhatikan saat
kembali. saya menjelaskan
5.Biarkan keluarga - Keluarga tampak
mengulang kembali apa mengerti dan paham
yang sudah dijelaskan. (tidak bingung)
Berikan apresiasi untuk
keluarga.
A=
Masalah belum teratasi

P=
Intervensi dilanjutkan

2. DM

Tanggal Implementasi Evaluasi


1.Membina hubungan S =
saling percaya Keluarga mengatakan
2.Mengecek TTV klien sudah paham tentang
3.Mengecek GDS klien DM
4.Memberikan edukasi
tentang DM O =
(pengertian, tanda - Keluarga tampak
gejala, penyebab, memperhatikan saat
komplikasi). saya menjelaskan.
5.Memberikan - Keluarga tampak
kesempatan pada mengerti dan paham
keluarga untuk (tidak bingung)
bertanya.
6.Memberikan A=
penjelasan kembali. Masalah teratasi
7.Biarkan keluarga
mengulang kembali P =
apa yang sudah - Intervensi dilanjutkan
dijelaskan Anjurkan keluarga mencari
8.Berikan apresiasi tahu tentang DM yang
untuk keluarga. dialami klien ke tenaga
kesehatan.
1.Menjelaskan cara S =
perawatan anggota Keluarga mengatakan
keluarga dengan sudah mengerti tentang
penyakit DM perawatan pada klien
2.Mengecek TTV klien DM
3.Menjelaskan dan
mendemonstrasikan O=
perawatan pada klien - Keluarga mampu
DM menyebutkan cara
4.Memberikan perawatan pada klien
kesempatan keluarga DM
untuk
mendemonstrasikan A=
perawatan pada klien
DM Masalah belum teratasi
5.Memberikan pujian
atas pelaksanaan yang P =
dilakukan keluarga Lanjutkan intervensi
6.Melakukan kontrak
waktu,topik dan tempat
untuk tindakan
selanjutnya

1.Mengecek TTV klien S=


2.Mengecek GDS klien Keluarga mengatakan
3.Menjelaskan dan sudah mengerti tentang
mendemonstrasi cara senam kaki pada klien
senam kaki DM DM
4.Memberikan O=
kesempatan keluarga - Keluarga mampu
untuk mendemonstrasikan
mendemonstrasikan ulang cara senam
senam kaki pada klien pada klien DM
DM
5.Memberikan pujian A =
atas pelaksanaan yang Masalah belum teratasi
dilakukan keluarga
6.Mengevaluasi P=
keberhasilan keluarga
anjurkan keluarga untuk
dalam melakukan memeriksakan
perawatan keluarga kesehatannya ke
dengan penyakit DM fasilitas kesehatan

3. Stroke

Tanggal Implementasi Evaluasi


Edukasi: S:
1. Memberi edukasi Keluarga mengatakan
pada keluarga Ny. R tidak mau
pentingnya melakukan terapi
pengobatan
O:
Terapi: Keluarga tampak
1. Mengajarkan mendengarkan
keluarga untuk terapi
komunikasi A:
2. Menganjurkan Masalah belum teratasi
keluarga untuk terapi
rekreasi (terapi P:
musik) atau distraksi Lanjutkan intervensi

Pemberdayaan keluarga:
1. Menganjurkan
keluarga untuk
melakukan aktivitas
harian yang
terjadwal
Edukasi: S:
1. Memberi edukasi Keluarga mengatakan
pada keluarga akan membantu
pentingnya membujuk Ny. R untuk
pengobatan melakukan terapi

Terapi: O:
1.Mengajarkan keluarga Ny. R melakukan
untuk terapi komunikasi mobilisasi dengan cara
2.Menganjurkan mengesot
keluarga untuk terapi
rekreasi (terapi musik) A:
atau distraksi Masalah belum teratasi

Pemberdayaan keluarga: P:
1. Menganjurkan Lanjutkan intervensi
keluarga untuk
melakukan aktivitas
harian yang
terjadwal
Edukasi: S:
1. Memberi edukasi Keluarga mengatakan
pada keluarga Ny. R mau untuk
pentingnya melakukan terapi
pengobatan Keluarga mengatakan
Ny. R mau berjemur
Terapi: saat pagi
1.Mengajarkan keluarga
untuk terapi komunikasi O:
2.Menganjurkan Ny. R tampak
keluarga untuk terapi tersenyum saat diajak
rekreasi (terapi musik) berbicarra (komunikasi)
atau distraksi Ny. R tampak tenang
saat melakukan distraksi
Pemberdayaan keluarga: Keluarga tampak
1. Menganjurkan memantau Ny. R yang
keluarga untuk sedang melakukan terapi
melakukan aktivitas Keluarga dapat
harian yang menjelaskan manfaat
terjadwal fasilitas pelayanan
kesehatan

A:
Masalah teratasi

P:
Hentikan intervensi

4. Stunting
Tanggal Implementasi Evaluasi
1. Mengidentifikasi S=
kesiapan dan - Ibu pasien
kemampuan mengatakan tidak
keluarga menerima mengetahui
informasi penyebab dan gejala
2. Menjadwalkan stunting
pendidikan - Ibu pasien
kesehatan sesuai mengatakan nafsu
kesepakatan makan anaknya
3. Memberikan berkurang
kesempatan O:
bertanya BB TB anak belum
4. Mengajarkan berubah
perilaku hidup A:
bersih dan sehat masalah belum teratasi

P:
lanjutkan intervensi

1. menjelaskan S:
tentang stunting - ibu pasien mengatakan
2. menyediakan paham dengan apa
materi penyuluhan yang dijelaskan
menggunakan - ibu pasien mengatakan
leaflet akan berperilaku
3. memberikan bersih dan sehat
kesempatan ibu
pasien untuk O:
bertanya - ibu pasien bertanya
4. mengajarkan penyebab dari stunting
perilaku hidup - ibu pasien tampak
bersih dan sehat menerima informasi
5. menjadwalkan yang diberikan
pertemuan
selanjutnya A:
masalah teratasi
sebagian

P:
lanjutkan intervensi
1. menanyakan S:
kembali materi ibu pasien mengatakan
yang sudah paham dengan materi
diberikan yang sudah diberikan
2. memberikan
kesempatan ibu O:
pasien untuk - ibu pasien tidak
bertanya bertanya
3. mengajarkan - ibu pasien mampu
perilaku hidup menjawab
bersih dan sehat pertanyaan
- ibu pasien mampu
mengulangi materi
yang sudah diberika
secara singkat
A:
masalah teratasi
sebagian

P:
intervensi dihentikan
BAB IV
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Berdasarkan pengkajian, implemntasi dan evaluasi mahasiswa

selama periode tanggal 16 Oktober 2023 sampai 16 November 2023,

maka dapat disimpulkan bahwa :

2. Adanya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang kondisi

kesehatannya

3. Meimngkatkan kesadaran kesehatan masyarakat tentang keadaan

dirinya dan keluarganya

4. Adanya peningkatan pengetahuan ibu dan anak balita terhadap

kasus stunting

4.2. SARAN
Hal-hal yang masih perlu dilakukan dalam upaya menangani

permasalahan-permasalahan yang terjadi di Desa Cempaka tersebut

adalah:

1. Mahasiswa Program Profesi Ners

Mahasiswa Program Profesi Ners selanjutnya yang akan melaksanakan

praktik keperawatan di Desa Cempaka supaya melakukan pengkajian

atau survei mawas diri (SMD) lebih menyeluruh dan menggali lebih

dalam masalah-masalah kesehatan yang ada di Desa Cempaka

2. Masyarakat Desa Cempaka

Mengadakan kegiatan sosial dengan melibatkan remaja atau

masyarakat usia produktif di Desa Cempaka


a. Peningkatan kunjungan ibu dan balita ke tempat posyandu secara

rutin

b. Selalu ikut berperan aktif dalam segala kegiatan yang berhubungan

dengan masalah kesehatan

3. Pemerintah Desa Cempaka

a. Memberdayakan Karang Taruna dan para kader untuk membentuk

program kegiatan untuk anak usia sekolah di setiap RT/RW

b. Memberdayakan para kader dan karang taruna untuk

menindaklanjuti setiap kegiatan supaya terus berjalan

4. UPTD Puskesmas Lurah

Pihak puskesmas secara berkala dapat membantu memberi pembinaan

lanjutan dan arahan positif dalam meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan kader Desa Cempaka yang berperan sebagai fasilitator

kesehatan serta puskesmas diharapkan dapat selalu mmengevaluasi

keberhasilan dari pelaksaaan program kerja kader kesehatan secara

periodik. Secara khusus, diharapakan puskesmas dapt membantu

mewujudkan dan memantau penyelenggaraan program pelayanan yang

berkaitan dengan kesehatan di unit RW/Dusun


DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai