Anda di halaman 1dari 21

FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

Hari/Tanggal : Minggu, 16 Maret 2020

A. Data Dasar Keluarga


1. Identitas Keluarga
Inisial Kepala Keluarga : Tn. A
Umur : 45 tahun
Pendidikan : S1
Alamat : Jl. Cengkeh, Perum. Mandevila Blok B6, Bukit
Raya
Jarak Kepelayanan Kesehatan : 2 km
Sumber Informasi : Istri
2. Komposisi Keluarga

Nama Jenis Hub. Umur Pendidikan Status Imunisasi


Kelamin Kel.
KK
BC Polio DPT Hepatitis Campak Ket.
G
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
Ny. Z P Istri 40 MAN -
An. I P Anak 20 SMA
An. H P Anak 16 SMP

3. Genogram
Tn.A Ny.Z

4. Tipe Keluarga
Tipe keluarga klien adalah Nuclear Family dikarenakan klien mengatakan hanya tinggal
bersama keluarga inti saja yaitu suami, istri, dan 2 orang anaknya saja.
5. Suku Bangsa : Jawa
6. Agama : Islam
7. Status Sosial Ekonomi
Klien mengatakan suami di rumahnya terdapat 2 orang yang bekerja mencari uang yaitu
suami dan klien sendiri. Suami klien Tn.A bekerja sebagai seorang PNS dan klien
bekerja sebagai seorang guru honorer. Penghasilan dari keduanya +- Rp4.000.000/bulan
dan pengeluaran +- Rp1.500.000/bulan. Sisanya klien tabung untuk keperluan yang tidak
terduga.
8. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Klien mengatakan pergi rekreasi 1 tahun sekali ketika sedang libur hari raya. Dan jika
ada waktu luang, klien mengatakan hanya digunakan untuk bersantai saja di rumah
bersama keluarga.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan klien dan Tn.A saat ini adalah tahp perkembangan dewasa tengah.
Dan anak pertamanya berada pada tahap perkembangan dewasa muda. Sedangkan, anak
kedua mereka berada pada tahap perkembangan remaja.
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tahap perkembangan remaja yang dilalui oleh anak pertama keluarga tidak terpenuhi
dengan baik, berbeda dengan tahap perkembangan usia remaja pada anak kedua yang
sudah mampu terpenuhi.
3. Riwayat Keluarga Inti
Saat ini keluarga telah dikarunia dua orang anak perempuan dari pernikahan yang sah.
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki kelainan mental. Sedangkan, pada keluarga ini
Tn.A memiliki riwayat penyakit kolestrol dan Ny.Z memiliki riwayat penyakit asam urat.

C. Pola Kesehatan Keluarga


1. Riwayat Keluarga Inti
Saat ini keluarga telah dikarunia dua orang anak perempuan dari pernikahan yang sah.
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki kelainan mental. Sedangkan, pada keluarga ini
Tn.A memiliki riwayat penyakit kolestrol dan Ny.Z memiliki riwayat penyakit asam urat.
2. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Keluarga dari Tn.A yaitu ibunya pernah memiliki riwayat penyakit hipertensi dan pernah
stroke ringan meski sekarang sudah kembali sehat seperti sedia kala. Sedangkan keluarga
dari Ny.Z yaitu ayahnya memiliki riwayat sakit jantung, pembengkakan hati, dan
hipertensi.

D. Data Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Tipe rumah adalah beton dengan 3 kamar tidur dan 2 kamar mandi, ruang tamu, dapur,
lantai keramik, teras, 1 garasi, dan terdapat ventilasi serta jendela pada setiap ruangan
a. Denah Rumah
Keterangan denah :
1.      Ruang tamu
2.      Kamar anak An. I
3.      Kamar anak An. H
4.      Kamar bapak Tn. A , Ibu Ny. Z
5.      Dapur beserta ruang makan
6.      Kamar mandi (2)
7.      Tempat penjemuran pakaian
8. Teras
9. Garasi
b. Pencahayaan
Rumah keluarga ini mendapatkan pencahayaan yang cukup. Saat siang mendapatkan
pencahayaan dari sinar matahari dan saat malam mendapat pencahayaan dari lampu
listrik.
c. Kelembapan
Bagian rumah klien yang cukup lembap adalah dikamar mandi yang tidak terpapar
sinar matahari.
d. Pembuangan Air Kotor
Keluarga membuang air kotor seperti bekas cucian piring atau cucian baju di selokan
yang ada didepan rumah.
e. Pembuangan Sampah
Keluarga membuang sampah ditempat sampah yang ada dirumah dan meletakkannya
di depan rumah ketika jadwal mobil pengangkut sampah tiba.
f. Sanitasi
Keluarga menagatakn membuang sampah pada tempat sampah dan sebisa mungkin
mengkonsumsi makan-makanan bergizi dan selalu berupaya untuk menjaga
kebersihan lingkungan rumah seperti menyapu, mengepel, dan membersihkan
halaman rumah. Tujuannya adalah untuk menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga
g. Sumber Pencemaran
Tempat tinggal keluarga tidak dekat dengan pabrik industri atau apapun yang
membawa pencemaran. Hanya saja, Tn.A adalah perokok aktif yang dapat
menimbulkan pencemaran udara di rumahnya.
h. Sumber Air Minum
Keluarga Tn.A membeli air gallon untuk diminum dan digunakan untuk memasak
i. Jamban
Keluarga Tn.A memiliki 2 jamban yang layak untuk digunakan dan bersih
j. Kebersihan Umum dan Sanitasi Rumah
Perbaikan sanitasi lingkungan dapat dilakukan dengan cara menerapkan sanitasi pada
lingkungan sekitar tempat tinggal. Rumah merupakan tempat dimana sebagian besar
waktu manusia dihabiskan di sana. Di dalam rumah dimungkinkan dapat terjadi
masalah-masalah kesehatan, antara lain pencemaran lingkungan, penularan penyakit,
dan gangguan kesehatan lainnya. Maka dari itu, sanitasi rumah perlu dilakukan untuk
menjaga kesehatan penghuni rumah, serta orang yang datang atau berkunjung ke
rumah tersebut.
Kondisi sanitasi rumah dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain faktor sosial,
faktor ekonomi, faktor pendidikan, faktor pengetahuan, serta faktor sikap dan perilaku
anggota keluarga. Faktor-faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap kondisi rumah
dan menentukan apakah rumah tersebut memenuhi syarat kesehatan atau tidak
memenuhi syarat kesehatan. Kondisi rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan
dapat menimbulkan berbagai macam gangguan kesehatan dan penyakit seperti
penyakit TBC, ISPA, penyakit kulit, menyebabkan kecelakaan atau cidera, serta
menyebabkan penyakit akibat binatang atau vektor penyakit seperti DBD.
Untuk menciptakan rumah yang sehat perlu campur tangan atau kerja sama antar
anggota keluarga dalam hal menjaga kebersihan dan mengupayakan perbaikan
lingkungan. Orang yang paling berperan dalam menjaga kebersihan dan perbaikan
sanitasi lingkungan rumah yakni ibu rumah tangga. Penelitian yang dilakukan oleh
Nurnahdiaty, dkk (2014) menunjukkan bahwa kesehatan keluarga, pengambilan
keputusan, perawatan anggota keluarga, pemeliharaa lingkungan tempat tinggal, dan
pemanfaatan fasilitas kesehatan kebanyakan keluarga tertumpu pada ibu yang
diposisikan sebagai istri dan sebagai pemberi asuhan kesehatan.
k. Sumber-sumber Zat Berbahaya
2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW
Keluarga tinggal di lingkungan perumahan yang mana jarak antara satu rumah dengan
rumah lainnya sangan berdekatan. Hubungan keluarga Tn.A dengan tetangga berjalan
dengan baik. Tipe komunitas yang berada di sekitar tempat tinggal berasal dari jawa
meskipun banyak berbagai daerah di sumatera barat. Sebagian besar komunitas RW
adalah warga pendatang yang berprofesi sebagai pegawai negeri, pegawai swasta,
maupun pedagang. Sedangkan Ny. Z mengikuti wirid RT yang setiap hari kamis
dilaksanakan ke rumah-rumah. Sedangkan Tn. A sangat antusias berinteraksi dengan
masyarakat sekitarnya. Stiap ada kegiatan di masyarakat seperti gotong royong Tn.A ikut
berpartisipasi dalam melakukannya. Begitu juga dengan kedua anaknya yang antusias
terhadap lingkungan sekitarnya seperti mengikuti kegiatan remaja masjid.
3. Mobilitas Geografi Keluarga
Klien mengatakan sudah pindah ke daerah tersebut pada tahun 2015 lalu. Sebelumnya
keluarga pernah tinggal dekat dengan orang tua Ny.Z yaitu di Jl.Cipta Karya, Panam,
Kota Pekanbaru.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi Keluarga dengan Komunitas

Tn.A mengatakan jarang berkumpul dengan keluarganya dikarenakan sibuk bekerja,


meskipun begitu ketika ada waktu luang, Tn.A gunakan waktu luangnya untuk bersantai
saja di rumah sambil bercengkrama dengan kedua anaknya beserta Ny. Z, kemudian,
dalam berinteraksi dengan komunitas dilingkungan rumahnya sangatlah baik karena
setiap pulang kerja atau hari libur jika ada kegiatan di lingkungannya Tn.A selalu ikut
berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Begitu pula dengan Ny.Z, meskipun pekerjaannya
banyak dan juga sebagai guru hornorer, tetapi Ny.Z sangat antusias terhadap
lingkungannya terutama Ny.Z mengikuti wirid RT, karena menurut Ny. Z dengan
mengikuti kegiatan wirid RT dapat mempererat silaturrahmi terhadap tetangga.

5. Sistem Pendukung Keluarga


System pendukung keluarga Tn.A ini adalah anggota keluarganya sendiri yaitu istrinya
dan dua orang anaknya. Tidak hanya itu, tetapi Tn.A juga mendapat system pendukung
dari ibu kandungnya dan dari mertuanya yaitu orang tua Ny.Z.

E. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Keluarga ini merupakan keluarga yang harmonis. Dan setiap mendapat suatu masmalah,
maka keluarga akan mendiskusikannya bersama dan bermusyawarah sebelum
mengambil keputusan. Hal ini yang dicontohkan oleh Tn.A dan Ny.Z kepada anak-
anaknya sehingga anak-anaknyapun jika mendapatkan maslaah akan bercerita kepada
kedua orang tuanya.

2. Struktur Kekuatan Keluarga


Anak-anak di keluarga ini sangat menuruti perintah kedua orang tuanya terutama
ayahnya yaitu Tn.A. Tn.A adalah seorang kepala keluarga yang tegas jika dalam konteks
mengambil keputusan. Sehingga istri dan anaknya akan selalu mentaati keputusan yang
sudah diambil oleh Tn.A
3. Struktur Peran
Tn.A dihormati sebagai kepala keluarga di rumah, sebagai pengambil keputusan, sebagai
suami dan juga ayah dari dua orang anak perempuan
Ny.Z didalam keluarga dihormati sebagai seorang ibu dari anaknya dan sebagai istri.
Ny.Z juga sering menjadi pengingat suaminya dan sebagai teman untuk berbagi pikiran
Tn.A serta menjadi teman berbagi cerita kedua anaknya
An.I sebagai anak pertama bertanggung jajwab terhadap kuliahnya saat ini dan
bertanggung jawab membantu orang tuanya dalam mengawasi adiknya. Sebagai tempat
berbagi cerita adik.
An.H adalah anak bungsu dari keluarga ini yang bertanggung jawab terhadap sekolahnya
saat ini dan bertanggung jawab membantu pekerjaan rumah.
4. Struktur Nilai Keluarga
Tn. A merupakan pemegang keputusan dalam keluarga dapat mempengaruhi orang lain
untuk merubah perilakunya.

F. Nilai dan Norma Keluarga


1. Funsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
Keluarga cukup rukun dan perhatian dalam membina rumah tangga
b. Fungsi Sosialisasi
Kerukunan terjaga dengan baik, interaksi dalam keluarga sangat baik dengan
komunikasi yang dilakukan secara terbuka. Dan interaksi dengan masyarakat sangat
baik. Anak-anaknyapun sudah diajarkan untuk saling menghormati dan bertegur sapa
dengan tetangga-tetangga.
2. Fungsi Perawatan Kesehatan
a. Mengenal masalah kesehatan
Kelurga sangat tanggap jika salah satu anggota keluarganya ada yang merasa sedang
tidak enak badan atau merasa sakit.
b. Mengambil Keputusan tentang Tindakan yang Tepat
Ketika salah satu keluarga sakit, maka anggota keluarga yang lain akan menyarankan
untuk pergi ke puskesmas atau membeli obat di apotik atau warung tergantung dari
seberapa parag gejala yang dialami
c. Merawat Anggota Keluarga yang Sakit
Jika ada anggota kelaurga yang sakit maka yang lain kaan merawat, terutama Ny.Z
sebagai ibu sangat perhatian dan juga cekatan dalam merawat suami dan anak-
anaknya ketika sakit
d. Memelihara Lingkungan Rumah
Dalam memelihara kebersihan lingkungan rumah, keluarga melakukannya bersama-
sama.
e. Memanfaatkan Fasilitas Kesehatan
Jika salah satu anggota keluarga ada yang sakit dan tidak kunjung sembuh setelah
diberikan obat dari warung atau apotik, biasanya akan langsung dibawa ke pskesmas
atau ke dokter,
3. Fungsi Reproduksi
Ny.Z mengambil keputusan menggunakan KB sampai saat ini dikarenakan sudah tidak
ada lagi keinginan untuk memiliki anak apalagi diusia yang sudah beresiko untuk hamil.
4. Fungsi Ekonomi
Tn.A bekerja sebagai PNS dan dibantu juga oleh istrinya yaitu Ny.Z bekerja sebagai
guru honorer di salah satu SD

G. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor Jangka Panjang
Orang tua ingin tetap dapat memenuhi kebutuhan anak-anaknya terutama dalam
pendidikan. Orng tua berharap agar anak-anaknya dapat mempunyai pendidikan yang
tinggi
2. Kemampuan Keluarga dalam Berespon Terhadap Situasi/Stressor
Kedua orang tua bekerja keras mencari uang dan sebisa mungkin menabung dari gaji
yang diperoleh untuk pendidikan anak-anaknya
3. Strategi Adaptif Disfungsional
Keluarga selalu menggunakan pendekatan yang adaptif dan edukatif kepada anak-
anaknya

H. Pemeriksaan Fisik
I. Ayah (Tn. A)
a. Keadaan Umum
Kesadaran : Compas mentis
b. Tanda-tanda vital (Pukul: 14.25 WIB)
TD : 130/90 mmHg N : 92 x/menit

RR : 20 x/menit S : 36,2 °C
c. Sistem Pernapasan
Dada
Inspeksi: kesimetrisan dada(+), bentuk/postur dada (normal), warna kulit (sawo
matang), ikterik/ sianosis (-), udem (-), edema (-), lesi (-), retraksi dinding dada (-),
deformasi tulang dada (-).
Palpasi: nyeri tekan (-), massa (-), lesi (-), taktil vermitus cenderung sebelah kanan
(jelas).
Perkusi: paru ekskrusi diagrafma (normal resenan), pada sisi dada kiri dari atas
kebawah ditemukan sonor/resonon ICS 7/8 (paru-lambung), sisi dada kanan ICS 4/5
Auskultasi: bunyi veikuler (normal)
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
d. Sistem kardiovaskuler
Jantung
Inspeksi: sianosis (-), denyutan pada area jantung (+), retraksi pada area jantung
(normal).
Palpasi: pada area aorta pulmunal (normal), denyutan dan getaran pada area jantung
(+)
Perkusi: paru ekskrusi diafragma (normal), pada ICS II-V sebelah kiri bunyinya
(dullness)
Auskultasi: terdengar bunyi lup-dup-lup-dup
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
e. Sistem pencernaan
Abdomen
Inspeksi : warna (coklat), elatisitas (+), lembab (+), bekas garukan (-), jaringan
parut (-), striae (-), pelebaran pembuluh darah vena (+).
Palpasi : nyeri tekan (-), udem (-)
Auskultasi : suara pristaltik usus (12 x), suara usus terdengar jelas
f. Sistem indera
Mata : simetris kanan dan kiri (+), konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-),
udem (-)
Hidung : tulang hidung (+), kepatenan hidung kiri/kanan (+), nyeri tekan (-)
Telingga : kesimetrisan (+), udem (-), peradangan (-), nyeri tekan (-)
g. Sistem saraf
Status mental : tidak ada kelainan status mental
Fungsi motorik : mampu merasakan suatu ransangan yang diberikan.
Uji romberg : ataksia bersifat sensorik
Pengkajian Fungsi Syaraf Cranial
NO Syaraf Cranial TEMUAN
I Olfaktorius Tidak ada masalah
penciuman
II Optikus Tidak ada masalah
penglihatan
III Okulomotorius Tidak ada masalah
mengering
IV Troklearis Tidak ada masalah pada
otot mengunyah
V Trigeminus Tidak ada masalah pada
saat menggerakkan bola
mata
VI Abdusen Tidak ada masalah dalam
pengerakkan mata, sisi
mata.
VII Fasialis Tidak ada pergerakan
otot lidah yang
abnormal, dan mampu
menggerakkan lidah
kekanan dan kekiri
VII Auditorius Tidak ada masalah
I
IX Glosofaringeus Tidak ada masalah
X Vagus Tidak ada masalah
XI Aksesorius Tidak ada masalah pada
otot leher
XII Hipoglosus Gerak lidah leluasa

h. Sistem integumen
Warna dan pigmen kulit :warna kulit sawo matang, tidak terdapat pigmen
kulit.
Kelembaban, tekstur : teraba lembut dan lembab.
Turgor kulit : elastis
Edema : tidak terlihat dan tidak teraba edema
Lesi, pruritus : lesi atau ruam (-)
Tanda lahir : tidak terdapat tanda lahir.
Kuku dan rambut : kuku tampak bersih, rambut bersih, dan rambut
berwarna hitam.
i. Sistem endokrin
Inspeksi : penampilan umum kelemahan (-), bentuk tubuh (tinggi), hiperpigmentasi
(-), massa (-), lesi(-), peningktan JVP (-)
Palpasi : kelembapan (+), lesi (-), tekstur kulit (kasar)
j. Sistem perkemihan
Inspeksi : warna urin (bening), perubahan warna urin (-), nyeri saat mengejan (-),
inkontenensia (-), kostipasi (-)
k. Sistem reproduksi
a. Genetalia:
Inspeksi: distribusi rambut pubis (+), sirkum sisi (+), lesi (-), edema dan peradangan
pada penis dan skrotum (-),
Palpasi: nyeri (-), udem (-).
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
b. Rektum dan Anus:
Inspeksi:anus ( +), edema (-), lesi (-), massa (-), udem (-).
Palpasi: nyeri tekan (-), nodul dan udem (-)
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
2. Ibu (Ny. Z)
a. Keadaan Umum
Kesadaran : Compas mentis
b. Tanda-tanda vital (Pukul: 14.25 WIB)
TD : 120/80 mmHg N : 82 x/menit

RR : 22 x/menit S : 36 °C
c. Sistem Pernapasan
Dada
Inspeksi: kesimetrisan dada (+), bentuk/postur dada (normal), warna kulit (sawo
matang), ikterik/ sianosis (-), udem (-), edema (-), lesi (-), retraksi dinding dada (-),
deformasi tulang dada (-).
Palpasi: nyeri tekan (-), massa (-), lesi (-), taktil vermitus cenderung sebelah kanan
(jelas).
Perkusi: paru ekskrusi diagrafma (normal resenan), pada sisi dada kiri dari atas
kebawah ditemukan sonor/resonon ICS 7/8 (paru-lambung), sisi dada kanan ICS 4/5
Auskultasi: bunyi veikuler (normal)
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
d. Sistem kardiovaskuler
Jantung
Inspeksi: sianosis (-), denyutan pada area jantung (+), retraksi pada area jantung
(normal).
Palpasi: pada area aorta pulmunal (normal), denyutan dan getaran pada area jantung
(+)
Perkusi: paru ekskrusi diafragma (normal), pada ICS II-V sebelah kiri bunyinya
(dullness)
Auskultasi: terdengar bunyi lup-dup-lup-dup
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
e. Sistem pencernaan
Abdomen
Inspeksi : warna (coklat), elatisitas (+), lembab (+), bekas garukan (+), jaringan
parut (-), striae (+), pelebaran pembuluh darah vena (-).
Palpasi : nyeri tekan (-), udem (-)
Auskultasi : suara pristaltik usus (12 x), suara usus terdengar jelas
f. Sistem indera
Mata : simetris kanan dan kiri (+), konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-),
udem (-)
Hidung : tulang hidung (+), kepatenan hidung kiri/kanan (+), nyeri tekan (-)
Telingga : kesimetrisan (+), udem (-), peradangan (-), nyeri tekan (-)
g. Sistem saraf
Status mental : tidak ada kelainan status mental
Fungsi motorik : mampu merasakan suatu ransangan yang diberikan.
Uji romberg : ataksia bersifat sensorik
Pengkajian Fungsi Syaraf Cranial
NO Syaraf Cranial TEMUAN
I Olfaktorius Tidak ada masalah
penciuman
II Optikus Tidak ada masalah
penglihatan
III Okulomotorius Tidak ada masalah
mengering
IV Troklearis Tidak ada masalah pada
otot mengunyah
V Trigeminus Tidak ada masalah pada
saat menggerakkan bola
mata
VI Abdusen Tidak ada masalah dalam
pengerakkan mata, sisi
mata.
VII Fasialis Tidak ada pergerakan
otot lidah yang
abnormal, dan mampu
menggerakkan lidah
kekanan dan kekiri
VII Auditorius Tidak ada masalah
I
IX Glosofaringeus Tidak ada masalah
X Vagus Tidak ada masalah
XI Aksesorius Tidak ada masalah pada
otot leher
XII Hipoglosus Gerak lidah leluasa

h. Sistem integumen
Warna dan pigmen kulit :warna kulit sawo matang, tidak terdapat pigmen
kulit.
Kelembaban, tekstur : teraba lembut dan lembab.
Turgor kulit : elastis
Edema : tidak terlihat dan tidak teraba edema
Lesi, pruritus : lesi atau ruam (-)
Tanda lahir : tidak terdapat tanda lahir.
Kuku dan rambut : kuku tampak bersih, rambut bersih, dan rambut
berwarna hitam.
i. Sistem endokrin
Inspeksi : penampilan umum kelemahan (-), bentuk tubuh (tinggi), hiperpigmentasi
(-), massa (-), lesi(-), peningktan JVP (-)
Palpasi : kelembapan (+), lesi (-), tekstur kulit (kasar)
j. Sistem perkemihan
Inspeksi: warna urin (bening), perubahan warna urin (-), nyeri saat mengejan (-),
inkontenensia (-), kostipasi (-)
k. Sistem reproduksi
a. Genetalia:
Inspeksi: distribusi rambut pubis (+), lesi (-), edema dan peradangan (-),
Palpasi: nyeri (-), udem (-).
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
b. Rektum dan Anus:
Inspeksi:anus ( +), edema (-), lesi (-), massa (-), udem (-).
Palpasi: nyeri tekan (-), nodul dan udem (-)
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah

3. Anak (An. I)
a. Keadaan Umum
Kesadaran : Compas mentis
b. Tanda-tanda vital (Pukul: 14.25 WIB)
TD : 110/80 mmHg N : 88 x/menit

RR : 20 x/menit S : 35 °C
c. Sistem Pernapasan
Dada
Inspeksi: kesimetrisan dada(+), bentuk/postur dada (normal), warna kulit (sawo
matang), ikterik/ sianosis (-), udem (-), edema (-), lesi (-), retraksi dinding dada (-),
deformasi tulang dada (-).
Palpasi: nyeri tekan (-), massa (-), lesi (-), taktil vermitus cenderung sebelah kanan
(jelas).
Perkusi: paru ekskrusi diagrafma (normal resenan), pada sisi dada kiri dari atas
kebawah ditemukan sonor/resonon ICS 7/8 (paru-lambung), sisi dada kanan ICS 4/5
Auskultasi: bunyi veikuler (normal)
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
d. Sistem kardiovaskuler
Jantung
Inspeksi: sianosis (-), denyutan pada area jantung (+), retraksi pada area jantung
(normal).
Palpasi: pada area aorta pulmunal (normal), denyutan dan getaran pada area jantung
(+)
Perkusi: paru ekskrusi diafragma (normal), pada ICS II-V sebelah kiri bunyinya
(dullness)
Auskultasi: terdengar bunyi lup-dup-lup-dup
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
e. Sistem pencernaan
Abdomen
Inspeksi : warna (coklat), elatisitas (+), lembab (+), bekas garukan (-), jaringan
parut (-), striae (-), pelebaran pembuluh darah vena (+).
Palpasi : nyeri tekan (-), udem (-)
Auskultasi : suara pristaltik usus (12 x), suara usus terdengar jelas
f. Sistem indera
Mata : simetris kanan dan kiri (+), konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-),
udem (-)
Hidung : tulang hidung (+), kepatenan hidung kiri/kanan (+), nyeri tekan (-)
Telingga : kesimetrisan (+), udem (-), peradangan (-), nyeri tekan (-)
g. Sistem saraf
Status mental : tidak ada kelainan status mental
Fungsi motorik : mampu merasakan suatu ransangan yang diberikan.
Uji romberg : ataksia bersifat sensorik
Pengkajian Fungsi Syaraf Cranial
NO Syaraf Cranial TEMUAN
I Olfaktorius Tidak ada masalah
penciuman
II Optikus Rabun jauh (+)
III Okulomotorius Tidak ada masalah
mengering
IV Troklearis Tidak ada masalah pada
otot mengunyah
V Trigeminus Tidak ada masalah pada
saat menggerakkan bola
mata
VI Abdusen Tidak ada masalah dalam
pengerakkan mata, sisi
mata.
VII Fasialis Tidak ada pergerakan
otot lidah yang
abnormal, dan mampu
menggerakkan lidah
kekanan dan kekiri
VII Auditorius Tidak ada masalah
I
IX Glosofaringeus Tidak ada masalah
X Vagus Tidak ada masalah
XI Aksesorius Tidak ada masalah pada
otot leher
XII Hipoglosus Gerak lidah leluasa

h. Sistem integumen
Warna dan pigmen kulit :warna kulit sawo matang, tidak terdapat pigmen
kulit.
Kelembaban, tekstur : teraba lembut dan lembab.
Turgor kulit : elastis
Edema : tidak terlihat dan tidak teraba edema
Lesi, pruritus : lesi atau ruam (-)
Tanda lahir : tidak terdapat tanda lahir.
Kuku dan rambut : kuku tampak bersih, rambut bersih, dan rambut
berwarna hitam.
i. Sistem endokrin
Inspeksi : penampilan umum kelemahan (-), bentuk tubuh (tinggi), hiperpigmentasi
(-), massa (-), lesi(-), peningktan JVP (-)
Palpasi : kelembapan (+), lesi (-), tekstur kulit (kasar)
j. Sistem perkemihan
Inspeksi: warna urin (bening), perubahan warna urin (-), nyeri saat mengejan (-),
inkontenensia (-), kostipasi (-)
k. Sistem reproduksi
a. Genetalia:
Inspeksi: distribusi rambut pubis (+), lesi (-), edema dan peradangan (-),
Palpasi: nyeri (-), udem (-).
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
b. Rektum dan Anus:
Inspeksi:anus ( +), edema (-), lesi (-), massa (-), udem (-).
Palpasi: nyeri tekan (-), nodul dan udem (-)
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah

4. Anak (An. H)
a. Keadaan Umum
Kesadaran : Compas mentis
b. Tanda-tanda vital (Pukul: 14.25 WIB)
TD : 110/70 mmHg N : 87 x/menit

RR : 22 x/menit S : 36,5 °C
c. Sistem Pernapasan
Dada
Inspeksi: kesimetrisan dada(+), bentuk/postur dada (normal), warna kulit (sawo
matang), ikterik/ sianosis (-), udem (-), edema (-), lesi (-), retraksi dinding dada (-),
deformasi tulang dada (-).
Palpasi: nyeri tekan (-), massa (-), lesi (-), taktil vermitus cenderung sebelah kanan
(jelas).
Perkusi: paru ekskrusi diagrafma (normal resenan), pada sisi dada kiri dari atas
kebawah ditemukan sonor/resonon ICS 7/8 (paru-lambung), sisi dada kanan ICS 4/5
Auskultasi: bunyi veikuler (normal)
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
d. Sistem kardiovaskuler
Jantung
Inspeksi: sianosis (-), denyutan pada area jantung (+), retraksi pada area jantung
(normal).
Palpasi: pada area aorta pulmunal (normal), denyutan dan getaran pada area jantung
(+)
Perkusi: paru ekskrusi diafragma (normal), pada ICS II-V sebelah kiri bunyinya
(dullness)
Auskultasi: terdengar bunyi lup-dup-lup-dup
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
e. Sistem pencernaan
Abdomen
Inspeksi : warna (coklat), elatisitas (+), lembab (+), bekas garukan (-),
jaringan parut (-), striae (-), pelebaran pembuluh darah vena (+).
Palpasi : nyeri tekan (-), udem (-)
Auskultasi : suara pristaltik usus (12 x), suara usus terdengar jelas
f. Sistem indera
Mata : simetris kanan dan kiri (+), konjungtiva anemis (-), sclera ikterik (-),
udem (-)
Hidung : tulang hidung (+), kepatenan hidung kiri/kanan (+), nyeri tekan (-)
Telingga : kesimetrisan (+), udem (-), peradangan (-), nyeri tekan (-)
g. Sistem saraf
Status mental : tidak ada kelainan status mental
Fungsi motorik : mampu merasakan suatu ransangan yang diberikan.
Uji romberg : ataksia bersifat sensorik
Pengkajian Fungsi Syaraf Cranial
NO Syaraf Cranial TEMUAN
I Olfaktorius Tidak ada masalah
penciuman
II Optikus Tidak ada masalah
penglihatan
III Okulomotorius Tidak ada masalah
mengering
IV Troklearis Tidak ada masalah pada
otot mengunyah
V Trigeminus Tidak ada masalah pada
saat menggerakkan bola
mata
VI Abdusen Tidak ada masalah dalam
pengerakkan mata, sisi
mata.
VII Fasialis Tidak ada pergerakan
otot lidah yang
abnormal, dan mampu
menggerakkan lidah
kekanan dan kekiri
VII Auditorius Tidak ada masalah
I
IX Glosofaringeus Tidak ada masalah
X Vagus Tidak ada masalah
XI Aksesorius Tidak ada masalah pada
otot leher
XII Hipoglosus Gerak lidah leluasa

h. Sistem integumen
Warna dan pigmen kulit :warna kulit sawo matang, tidak terdapat pigmen
kulit.
Kelembaban, tekstur : teraba lembut dan lembab.
Turgor kulit : elastis
Edema : tidak terlihat dan tidak teraba edema
Lesi, pruritus : lesi atau ruam (-)
Tanda lahir : tidak terdapat tanda lahir.
Kuku dan rambut : kuku tampak bersih, rambut bersih, dan rambut
berwarna hitam.
i. Sistem endokrin
Inspeksi : penampilan umum kelemahan (-), bentuk tubuh (tinggi), hiperpigmentasi
(-), massa (-), lesi(-), peningktan JVP (-)
Palpasi : kelembapan (+), lesi (-), tekstur kulit (kasar)
j. Sistem perkemihan
Inspeksi: warna urin (bening), perubahan warna urin (-), nyeri saat mengejan (-),
inkontenensia (-), kostipasi (-)
k. Sistem reproduksi
c. Genetalia:
Inspeksi: distribusi rambut pubis (+), lesi (-), edema dan peradangan (-).
Palpasi: nyeri (-), udem (-).
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah
d. Rektum dan Anus:
Inspeksi:anus ( +), edema (-), lesi (-), massa (-), udem (-).
Palpasi: nyeri tekan (-), nodul dan udem (-)
Masalah Keperawatan: tidak ada masalah

Anda mungkin juga menyukai