1. Humairoh (22030084)
2. Indah Fitriyani (22030092)
3. Lenia Vira Eka Putriani (22030066)
4. Lusia Amanda (22030103)
5. Maryam (22030075)
6. Marjuki (22030077)
7. Siti Retno Alifah (22030097)
8. Arieska Dwi Aryanti (22030086)
9. Bides Indra Cahya (22030101)
TANGERANG-BANTEN
2022/2023
HALAMAN PENGESAHAN PENYULUHAN KESEHATAN
i
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun laporan penyuluhan
kesehatan sesuai dengan waktu yang ditentukan, penyuluhan kesehatan yang akan
kami lakukan berjudul “Kombinasi KMC dan Terapi Mozart Terhadap Suhu
Tubuh BBLR di Ruang Perinatologi RSUD Kab Tangerang”. Kegiatan dilakukan
agar dapat mengatasi dan menstabilkan suhu tubuh pada BBLR selama di rumah
sakit. Kami menyadari bahwa jalannya penyuluhan kesehatan ini tidak akan
maksimal tanpa bantuan dari berbagai pihak, terutama RSUD Kabupaten
Tangerang yang sudah sangat mendukung dalam menyediakan tempat penyuluhan
kesehatan, sehingga penyuluhan kesehatan dapat berjalan optimal. Masih adanya
kekurangan dan kelemahan di dalam penyusunan proposal ini, baik pada isi,
bahasa maupun penyajiannya, maka kami sangat mengharapkan adanya tanggapan
berupa kritik dan saran yang membangun dari Pembimbing akademik dan CI
lahan guna penyempurnaan proposal ini di kemudian hari. Semoga proposal ini
dapat di terima oleh Pembimbing Akademik dan CI lahan sehingga kami dapat
melakukan penyuluhan kesehatan sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
bahwa kejadian BBLR di daerah masih cukup tinggi dan menjadi salah
satu penyebab kematian neonatal.
Semakin rendah berat badan bayi saat lahir berpengaruh terhadap
probabilitas kelangsungan hidup neonatal yang semakin rendah pula
(Simbolon, 2012). Vazirinejad dkk (2011) mengemukakan bahwa harapan
BBLR untuk bertahan hidup sebelum usia 28 hari adalah 76,2%, angka ini
meningkat dibandingkan tahun 2010 yang hanya 66,6%. Masalah BBLR
merupakan masalah yang perlu mendapat perhatian khusus, karena BBLR
dapat menyebabkan gangguan perkembangan fisik, pertumbuhan
terhambat, dan gangguan perkembangan mental pada masa mendatang
(Aizid, 2012). Intervensi perawatan standar pada BBLR yang sering
dilakukan adalah meletakkan bayi dalam inkubator untuk menjaga suhu
tubuh agar tetap hangat, memberikan nutrisi sesuai kebutuhan bayi dan
memegang bayi seminimal mungkin untuk mengurangi penyebaran infeksi
(Bobak, Lowdermik & Jensen, 2005).
Bayi dengan BBLR juga sangat rentan terjadinya hipotermia,
karena tipisnya cadangan lemak dibawah kulit dan belum matang nya
pusat pengatur panas di otak. Oleh sebab itu perawatan BBLR dilakukan
dalam inkubator (Priya, 2004). Di rumah sakit perawatan BBLR dengan
inkubator selain jumlahnya yang terbatas, penggunaan inkubator
memerlukan biaya yang tinggi hal ini terjadi dikarenakan perawatan
BBLR memerlukan waktu perawatan yang panjang (Andriyati & Romlah,
2015).
Perawatan Metode Kanguru (PMK) adalah perawatan bayi baru
lahir dengan melekatkan bayi di dada ibu (skin to skin contact) sehingga
suhu tubuh bayi tetap hangat (DEPKES, 2008). Terapi musik adalah
rangsangan suara yang terdiri dari melodi, ritme, harmoni, bentuk dan
gaya yang diorganisir sedemikian rupa sehingga tercipta musik yang
bermanfaat untuk kesehatan fisik dan mental (Sari, 2013). Pijat bayi
adalah mengurut bagian tubuh untuk melemaskan otot sehingga peredaran
darah lancar yang dilakukan pada seluruh permukaan tubuh bayi. Seni
pijat adalah terapi sentuhan kulit dengan menggunakan tangan. Pijat
3
TINJAUAN PUSTAKA
5
6
2. Bayi cukup bulan (BCB) atau term, yaitu usia gestasi antara
37 minggu sampai 41 minggu 6 hari
3. Bayi lebih bulan (BLB) atau posterm, yaitu usia gestasi 42
minggu atau lebih
2. Solusio plasenta
3. Insufisiensi plasenta
4. Berbagai masalah anatomis, seperti infark multiple,
trombosis vaskuler umbilikal dan haemangioma
e. Faktor lainnya, seperti ketuban pecah dini dan oligohiramnion
2.5.2 Tujuan Kombinasi Kangaroo Mother Care (KMC) Dan Terapi Mozart
Bertujuan untuk dapat membantu termoregulasi pada bayi
dengan mengurangi kehilangan panas pada bayi dengan cara membuat
bayi tidur secara tenang (Hariati, 2010 dalam Penelitian et al., 2019)).
Bayi baru lahir banyak menghabiskan waktunya sekitar 70% atau
lebih untuk tidur aktif, sedangkan untuk tidur aktif ini membutuhkan
pemakaian energi yang lebih karena frekuensi jantung, tekanan darah,
aliran darah ke otak dan frekuensi pernafasan lebih tinggi, dengan
dilakukannya terapi musik dapat mengurangi pemakaian energi
dengan meningkatkan tidur tenang (Penelitian et al., 2019).
BAB III
METODE KEGIATAN
14
15
Hari
No Agenda Kegiatan
1 2 3
3 Kegiatan penyuluhan
5 Pelaporan akhir
Tabel 3.1
Rekapitulasi Usulan Pembiayaan Pendidikan Kesehatan
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kombinasi KMC dan terapi muzart terhadap suhu tubuh BBLR
adalah bahwa pemberian kombinasi lebih efektif diterapkan untuk
meningkatkan suhu tubuh pada bayi dengan berat lahir rendah atau BBLR
dibandingkan dengan hanya pemberian terapi musik mozart saja.
4.2 Saran
4.2.1 Bagi orang tua
Bagi orang tua yang memiliki bayi dengan berat badan lahir
rendah dapat menerapkan kangaroo mother care dan terapi musik
mozart dalam membantu meningkatkan suhu tubuh bayi berat lahir
rendah yang sering kali mengalami hipotermi.
4.2.2 Bagi Pelayanan Keperawatan
Agar lebih memahami bagaimana manfaat kombinasi
Kangoroo Mother Care (KMC) dan terapi musik mozart untuk
dapat meningkatkan suhu tubuh pada BBLR dan dapat diterapkan
sebagai intervensi selama perawatan dan dapat diaplikasikan serta
sebagai pengobatan non farmakologis dalam meningkatkan suhu
tubuh pada bayi berat lahir rendah (BBLR).
4.2.3 Bagi Institusi Pendidikan
Dari hasil pendidikan kesehatan ini diharapkan dapat
memberikan hasil yang signifikan terkait kombinasi KMC dan
terapi musik mozart terhadap suhu tubuh BBLR serta pemahaman
mengenai metode non farmakologi yang efektif untuk
meningkatkan suhu tubuh BBLR.
17
DAFTAR PUSTAKA
18