Disusun Oleh:
BomBom Prayoga
2018.C.10a.0928
NIM : 2018.C.10a.0928
Dengan memanjatkan Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan anugerah-Nya sehingga penyusun dapat Laporan Pendahuluan
Dan Asuhan Keperawatan pada Ny.M Dengan Diagnosa Medis G1 P0 A0
palangka raya”. Laporan pendahuluan ini disusun guna melengkapi tugas
(PPK3).Laporan Pendahuluan ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh
karena itu, saya ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Maria Adelheid Ensia, S.Pd., M.Kes selaku Ketua STIKes Eka Harap
Palangka Raya.
2. Ibu Meilitha Carolina, Ners., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ners STIKes
Eka Harap Palangka Raya.
3. Ibu Ika Paskaria, S.Kep.,Ners selaku koordinator Praktik Pra Klinik 3 Program
Studi Sarjana Keperawatan
4. Ibu Rimba Aprianti, S.Kep., Ners selaku pembimbing akademik yang telah
banyak memberikan arahan, masukkan, dan bimbingan dalam penyelesaian
asuhan keperawatan ini
5. Ibu Merry Triana, S.Kep., Ners selaku pembimbing lahan yang telah banyak
memberikan arahan masukan dan bimbingan dalam menyelasikan asuhan
keperawatan ini.
6. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksaan kegiatan
pengabdian kepada masyarakat ini.
Saya menyadari bahwa laporan pendahuluan ini mungkin terdapat kesalahan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca dan mudah-mudahan laporan pendahuluan
ini dapat mencapai sasaran yang diharapkan sehingga dapat bermanfaat bagi kita
semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
SAMPUL DEPAN
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................ii.
DAFTAR ISI........................................................................................................iii.
BAB 1PENDAHULUAN....................................................................................IV.
1.1 Latar Belakang...........................................................................................1.
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................2.
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................3.
1.4 Manfaat.....................................................................................................74
BAB 2TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................5.
2.1 Konsep Kehamilan.....................................................................................6.
2.1.1 Definisi Kehamilan.................................................................................7.
2.1.2 Etiologi....................................................................................................8.
2.1.3 Klasifikasi...............................................................................................9.
2.1.4 Patofisiologi..........................................................................................10.
2.1.5 Tanda-Tanda Kehamilan.......................................................................11.
2.1.6 Tanda-tanda kehamilan yang berbahaya...............................................12.
2.1.7 Komplikasi...........................................................................................13.
2.1.8 Penatalaksanaan....................................................................................14.
2.3 Manajemen Asuhan Keperawatan............................................................21
2.3.1 Pengkajian..............................................................................................21
2.3.2 Diagnosa Keperawatan..........................................................................22
2.3.3 Intervensi Keperawatan.........................................................................23
2.3.4 Implementasi Keperawatan....................................................................29
2.3.5 Evaluasi Keperawatan...........................................................................29
BAB 3ASUHAN KEPERAWATAN.......................................................................
3.1 Analisis Data.................................................................................................
3.2 Prioritas Masalah..........................................................................................
3.3 Rencana Keperawatan...................................................................................
3.4 Implementasi Dan Evaluasi Keperawatan....................................................
BAB 4PENUTUP......................................................................................................
4.1 Kesimpulan...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tumor mammae merupakan kelainan mammae yang sering terjadi pada
wanita. Tumor terbagi memjadi dua, tumor jinak dan tumor ganas. Tumor jinak
memiliki ciri-ciri tumbuh secara terbatas, memiliki selubung, tidak menyebar dan
bila dioperasi dapat dikeluarkan secara utuh sehingga dapat sembuh sempurna,
sedangkan tumor ganas memiliki ciri-ciri yaitu dapat menyusup ke jaringan
sekitarnya, dan sel kanker dapat ditemukan pada pertumbuhan tumor tersebut.
Fibroadenoma merupakan tumor jinakyang sering ditemukan, pada kelainan ini
terjadi pertumbuhan jaringan ikat maupun kelenjar, yang banyak ditemukan pada
wanita usia muda 10-30 tahun (www.depkes.go.id)
Di seluruh dunia 8,2 juta orang meninggal dunia setiap tahun akibat kanker.
Diperkirakan pada tahun 2025 jumlah orang meninggal dunia akibat kanker
meningkat menjadi 11,5 juta bila tidak dilakukan upaya pencegahan dan
pengendalian yang efektif. Berdasarkan estimasi Globocan, International Agency
for Research on Cancer (IARC) tahun 2012, kanker mammaeadalah kanker
dengan persentase kasus baru tertinggi (43,3%) dan persentase kematian tertinggi
(12,9%) pada perempuan di dunia.
Di Indonesia berdasarkan data sensus tahun 2014- 2015 jumlah penduduk
Indonesia mencapai 254,9 juta jiwa. Selain itu BPS menunjukkan dari total
tersebut penduduk laki-laki mencapai 128,1 juta jiwa dan perempuan sebanyak
126, 8 juta jiwa. Ketua Yayasan Kanker MammaeIndonesia (YLKPI), Linda
Gumelar mengatakan kanker mammaemerupakan jenis kanker tertinggi pada klien
rawat inap maupun rawat jalan di seluruh RS di Indonesia. Pada tahun 2010
jumlah klien kanker mammae28,7 persen dari total penderita kanker. Secara
umum prevalensi penyakit kanker di Indonesia cukup tinggi. Menurut data riset
Kesehatan Dasar 2013 prevalensi kanker di Indonesia adalah 1,4% dari 1000
penduduk atau sekitar 347.000 orang. Di Indonesia kasus baru kanker
mammaemenjadi kasus kematian tertinggi dengan angka 21,5% pada setiap
100.000 penduduk, sekitar 70% kasus klien kanker mammae baru datang ke
fasilitas kesehatan pada stadium lanjut.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalahnya
adalah “Bagaimana Pemberian Asuhan Keperawatan Dengan Tumor mamae”
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan umum
Tujuan umum ini adalah untuk mendapatkan gambaran dan pengalaman
langsung tentang bagaimana menerapkan Asuhan Keperawatan Dengan Diagnosa
Medis Tumor mamae
1.4 Manfaat
1.4.1 Untuk Mahasiswa
Untuk mengembangkan wawasan dari ilmu keperawatan khususnya tentang
Tumor mamae dan pengalaman langsung dalam melakukan penelitian.
1.4.2 Untuk Klien dan Keluarga
Menambah informasi mengenai Tumor mamae dan pengobatannya sehingga
dapat digunakan untuk membantu progam pemerintah.
1.4.3 Untuk Institusi
Sebagai bahan atau sumber data bagi peneliti berikutnya dan bahan
pertimbangan bagi yang berkepentingan untuk melanjutkan penelitian
sejenis dan untuk publikasi ilmiah baik jurnal nasional maupun
internasional.
1.4.4 Untuk IPTEK
Memberikan informasi dalam pengembangan ilmu keperawatan terutama
dalam keperawatan komunitas yang menjadi masalah kesehatan pada
masyarakat.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2 Etiologi
Menurut Iskandar (2012) Sampai saat ini, penyebab pasti tumor
mammae belum diketahui. Namun, ada beberapa faktor resiko yang telah terid
entifikasi, yaitu :
a. Jenis kelamin
Wanita lebih beresiko menderita tumor mammae dibandingkan dengan
pria. Prevalensi tumor mammae pada pria hanya 1% dari seluruh tumor
mammae.
b. Riwayat keluarga
Wanita yang memiliki keluarga tingkat satu penderita tumor mammae
beresiko tiga kali lebih besar untuk menderita tumor mammae.
c. Faktor genetic
Mutasi gen BRCA1pada kromosom 17 dan BRCA2 pada 3 dapat
meningkatkan resiko tumor mammae sampai 85%. Selain itu, gen p53,
BARD1, BRCA3, dan noey2 juga diduga meningkatkan resiko terjadinya
kanker mammae.
d. Faktor usia
Resiko tumor mammae meningkat seiring dengan pertambahan usia.
e. Faktor hormonal
Kadar hormon yang tinggi selama masa reproduktif, terutama jika tidak
diselingi oleh perubahan hormon akibat kehamilan, dapat mening katkan
resiko terjadinya tumor mammae.
f. Usia saat kehamilan pertama
Hamil pertama pada usia 30 tahun beresiko dua kali lipat dib andingkan
dengan hamil pada usia kurang dari 20 tahun.
g. Terpapar radiasi
h. Intake alcohol
i. Pemakaian kontrasepsi oral
Pemakaian kontrasepsi oral dapat meningkatkan resiko tumor mammae.
Penggunaan pada usia kurang dari 20 tahun beresiko lebih tinggi
dibandingkan dengan penggunaan pada usia lebih tua.
2.1.3 Klasifikasi
2.1.4 Patofisiologi
Tumor merupakan kelompok sel yang berubah dengan ciri-ciri: proliferasi
sel yang berlebihan dan tidak berguna yang tidak mengikuti pengaruh struktur
jaringan sekitarnya.Neoplasma yang maligna terdiri dari sel-sel kanker yang
menunjukkan proliferasi yang tidak terkendali yang mengganggu fungsi jaringan
normal dengan menginfiltrasi dan memasukinya dengan cara menyebarkan anak
sebar ke organ-organ yang jauh. Di dalam sel tersebut terjadi perubahan secara
biokimia terutama dalam intinya. Hampir semua tumor ganas tumbuh dari suatu
sel di mana telah terjadi transformasi maligna dan berubah menjadi sekelompok
sel-sel ganas di antar sel-sel normal.
carsiuma mamae
B1 B2 B3 B5 B6
2.1.7 Komplikasi
1. Gangguan neurovaskuler
2. Metastasis : otak, paru, hati, tulang, tengkorak, vertebrata, iga, tulang
panjang.
3. Fraktur patologis
4. Fibrosis payudara
5. Kematian
2.1.7 pemeriksaan penunjang
a. Laboratorium meliputi:
1) Morfologi sel darah
2) Laju endap darah
3) Tes faal hati
4) Tes tumor marker (carsino Embrionyk Antigen/CEA) dalam serum atau
plasma
5) Pemeriksaan sitologis
b. Pemeriksaan sitologik
Pemeriksaan ini memegang peranan penting pada penilaian cairan yang
keluarspontan dari putting mammae, cairan kista atau cairan yang keluar
dari ekskoriasi.
c. Mammagrafi
Pengujian mammae dengan menggunakan sinar untuk mendeteksi secara
dini. Memperlihatkan struktur internal mammae untuk mendeteksi kanker
yang tidak teraba atau tumor yang terjadi pada tahap awal. Mammografi
pada masa menopause kurang bermanfaat karean gambaran kanker di antara
jaringan kelenjar kurang tampak.
d. Ultrasonografi
Biasanya digunakan untuk mendeteksi luka-luka pada daerah padat pada
mammae ultrasonography berguna untuk membedakan tumor sulit dengan
kista. Kadang-kadang tampak kista sebesar sampai 2 cm.
e. Thermography
Mengukur dan mencatat emisi panas yang berasal dari mammae atau
mengidentifikasi pertumbuhan cepat tumor sebagai titik panas karena
peningkatan suplaydarah dan penyesuaian suhu kulit yang lebih tinggi.
f. Xerodiography
Memberikan dan memasukkan kontras yang lebih tajam antara pembuluh-
pembuluh darah dan jaringan yang padat. Menyatakan peningkatan sirkulasi
sekitar sisi tumor.
g. Biopsi
Untuk menentukan secara menyakinkan apakah tumor jinak atau ganas,
dengancara pengambilan massa. Memberikan diagnosa definitif terhadap
massa dan berguna sebagai klasifikasi histologi, pentahapan dan seleksi
terapi .
h. CT-Scan
Dipergunakan untuk diagnosis metastasis carsinoma mammae pada organ
lain.
i. Pemeriksaan hematologi
Yaitu dengan cara isolasi dan menentukan sel-sel tumor pada peredaran
darah dengan sendimental dan sentrifugis darah.
T1 ≤ 1.0 mm 1.0 cm
T2 >1.0–2.0 mm 1.0–2.0 cm
T3 >2.0–4.0 mm 2.0 cm
b. PEMERIKASAAN FISIK
1. Keadaan Umum :
Keadaan umum adalah keadaan saat kita melakukan pengkajian
2. Tanda-tanda Vital :
a. Suhu/T :……………….0C Axilla Rektal Oral
b. Nadi/HR : ………………x/mt
c. Pernapasan/RR : …..…………..x/tm
d. Tekanan Darah/BP : ……...………..mm Hg
I PENGKAJIAN
B. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. K
Umur : 50 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Dayak/indonesia
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Pendidikan : SMP
Status Perkawinan : Menikah
Alamat : Jl. G.obos 14
Tgl MRS : 2 oktober 2021
Diagnosa Medis : Tumor mammae
KETERANGAN:
= Laki-laki
= Perempuan
= Meninggal
= Hubungan keluarga
= Tinggal serumah
=Pasien
b. PEMERIKASAAN FISIK
1. Keadaan Umum :
kesadara pasien compos mentis, klien tampak cemas tidak ada
terpasang terapi apapun. klien mengatakan merasa takut karena harus
melakukan operasi
2. Tanda-tanda Vital :
a. Suhu/T : 36 0C Axilla Rektal Oral
e. Nadi/HR : 89 x/mt
f. Pernapasan/RR : 18 x/tm
g. Tekanan Darah/BP : 120/70 mm Hg
3. DATA PENUNJANG (RADIOLOGIS, LABORATURIUM,
PENUNJANG LAINNYA)
pemeriksaan labilatorium
Tanggal Jenis Pemeriksaan Hasil Normal
Pemeriksaan (satuan)
Terapi
3. post operatif
Setelah tindakan eksisi selesai dari OK, pasien dibawa ke ruang recovery
room, untuk diobservasi lebih lanjut. Setelah pasien kembali optimal atau
pulih, pasien di jemput oleh perawat dari ruangan dan pasien diserah
terimakan
BomBom Prayoga
A. Pre operatif
ANALISIS DATA
No DATA SUBYEKTIF DAN KEMUNGKINAN
MASALAH
. DATA OBYEKTIF PENYEBAB
1. DS: Timbulnya sel kanker Ansietas
Klien mengatakan cemas dan pada jaringan epitel
merasa takut karena baru pertama
kali menjalani operasi Hyperplasia sel
kanker pada jaringan
DO: epitel
1. Klien ampak gelisah
2. Klien tampak cemas terdapat tumor
3. klien tampak takut mammae
4. Skala ansietas 2 (sedang)
5. TTV adanya benjolan
Suhu/T : 36 0C
N/HR : 89 x/mt pra operasi
RR : 18 x/tm
ansietas/ cemas
TD/BP: 120/70 mm Hg
B. Intra Operasi
ANALISIS DATA
No DATA SUBYEKTIF DAN KEMUNGKINAN
MASALAH
. DATA OBYEKTIF PENYEBAB
1. DS:-
Proses Intra Operasi Resiko
DO: Hipotermia
1. Suhu dalam ruangan OK Tidak ada paparan
dingin dengan suhu 200 0C dengan suhu luar
2. pasien tampak terpasang
infus RL 30 tt/menit Suhu ruangan dingin
3. CRT: 3 detik
4. akral dingin Kehilangan panas
5. Kelembapan ruangan 45 % berlebih
6. Lama tindaka operasi 2 jam
7. TTV Resiko hipotermia
Suhu/T : 32 0C
N/HR : 102 x/mt
RR : 18 x/tm
TD/BP: 120/70 mm Hg
C. Post Operasi
ANALISIS DATA
No DATA SUBYEKTIF DAN KEMUNGKINAN
MASALAH
. DATA OBYEKTIF PENYEBAB
1. DS: Timbulnya sel kanker
Klien mengatakan nyeri pada pada jaringan epitel Nyeri akut
luka post operasi
bagian payudara kanan, nyeri Hyperplasia sel
seperti di tusuk-tusuk, nyeri tidak kanker pada jaringan
menyebar ke bagian lain hanya di epitel
bagian payudara saja, skala nyeri
6 (0-10), nyeri berlangsung terdapat tumor
selama 10-20 menit saat bergerak mammae
PRIORITAS MASALAH
Selasa 5-10- Diagnosa Kep : Ansietas Evaluasi dilakukan pukul 08.00 WIB
2021/ 1 Mengidentifikasi saat tingkat ansietas berubah
2 Memonitor tanda-tanda ansietas S : Klien mengatakan cemas dan merasa takut
07. 00 WIB karena baru pertama kali menjalani operasi
3 Menciptakan suasana terapeutik untuk menumbuhkan berkurang
kepercayaan
07.05 WIB
4 Memahami situasi yang membuat ansietas O:
07.10 WIB 5 Menganjurkan keluarga untuk tetap besama pasien, 1 Ansietas karena melakukan operasi
2 TTV
jika perlu
07.15 WIB Suhu/T : 36 0C
6 Melalatih kegiatan pengalihan untuk mengurangi N/HR : 89 x/mt
07.20 WIB ketegangan RR : 18 x/tm
7 Melatihan teknik rileksasi BomBom
TD/BP: 120/70 mm Hg
07.25 WIB 8 kolaborasi pemberian obat antidepresan jika perlu. 3 keluarga menemi pasien saat sebelum Prayoga
tindakan dimulai
07.30 WIB 4 sudah diberikan teknik rileksasi
07.35 WIB A : Masalah belum teratasi
P: Hentikan intervensi (Tindakan Operasi)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Selasa 5-10- Diagnosa Kep : Resiko Hipotermia Evaluasi dilakukan pukul 09.00 WIB
2021/ S:
1 Memonitor suhu tubuh O:
08.10 WIB 2 Mengidentifikasi penyebab hipotermia
1. Suhu tubuh klien 32 C
3 Memonitor tanda dan gejala hipotermia
2. TTV
08.15 WIB 4 Mnyediakan lingkungan yang hangat
Suhu/T : 36 0C
5 Lakukan penghangatan aktif internal
08.18 WIB N/HR : 89 x/mt
6 Kolaborasi pemberian obat analgetik narkose / anti
RR : 18 x/tm
spasme pethidine
08.20 WIB TD/BP: 120/70 mm Hg
A : Masalah belum teratasi
08.25 WIB P: Lanjutkan intervensi nomor2,3,4,5,dan 6 ke BomBom
ruangan Recovery room Prayoga
08.30 WIB
3. Mengidentifikasi penyebab hipotermia
4. Memonitor tanda dan gejala hipotermia
5. Mnyediakan lingkungan yang hangat
6. Lakukan penghangatan aktif internal
7. Kolaborasi pemberian obat analgetik
narkose / anti spasme pethidine
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Selasa 5-10- Diagnosa Kep : Nyeri akut Evaluasi dilakukan pukul 10.00 WIB
2021 1. Mengidentifikasi skala nyeri S : Klien mengatakan nyerinya berkurang
2. Memonitor TTV O:
09. 20 WIB 3. Mempertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
1 Klien tampak lebih tenang skala nyeri
pemilihan strategi meredakan nyeri
menurun menjadi 3 (ringan) BomBom
09. 25 WIB 4. Memberikan teknik nonfarmakologis
2 TTV Prayoga
5. Menjelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri
09. 30 WIB Suhu/T : 36 0C
6. Mengajarkan teknik relaksasi dan teknik distraksi
N/HR : 89 x/mt
7. Berkolaborasi pemberian obat analgetic sesuai
09. 35 WIB RR : 18 x/tm
indikasi
TD/BP: 120/70 mm Hg
09. 40 WIB 3 Klien tampak bisa melakukan teknik
nonfarmakologis secara mandiri
09. 45 WIB A : Masalah teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi nomor 1,3 dan 5 (ruang
09. 50 WIB Dahlia)
1. Mengidentifikasi skala nyeri
2. Mempertimbangkan jenis dan sumber
nyeri dalam pemilihan strategi meredakan
nyeri
3. Menjelaskan penyebab, periode, dan
pemicu nyeri
DAFTAR PUSTAKA
Andarmoyo Sulistyo. 2013. Konsep dan Proses Keperawatan Nyeri. Yogyakarta: Ar-
Ruzz Media
Balitbang kemenkes RI. 2014. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta: Balitbang Kemenkes
RI
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 2017.Standar Diagnosis Keperawatan
Indonesia (SDKI).Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI). 2018.Standar Luaran Keperawatan
Indonesia (SLKI). Jakarta Selatan: Dewan Pengurus Pusat PPNI.
ANSIETAS (KECEMASAN)
Disusun Oleh
BomBom Prayoga
(2018.C.10a.0928)
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pembelajaran selama 30 menit, klien dan keluarga
mampu memahami dan mengetahui cara mengatasi kecemasan
B. Tujuan Khusus
Klien dan keluarga mampu :
E. Media
1. Leaflet
2. Lembar Balik
G. Evaluasi
1. Prosedur : Diberikan diakhir pendidikan
kesehatan
2. Waktu : 5 menit
3. Bentuk soal : lisan
4. Jumlah soal :2
5. Jenis soal : Essay
6. Butir soal /pertanyaan :
a. Apakah yang dimaksud dengan kecemasan ?
b. Bagaimana cara mengurangi cemas?
I. Lampiran
A. Pengertian Kecemasan
Ansietas adalah perasaan takut yang tidak jelas dan didukung
oleh situasi (Videbeck, 2008).
Ansietas adalah kekhawatiran yang tidak jelas menyebar
dialam dan terkait dengan perasaan ketidakpastian dan
ketidakberdayaan perasaan isolasi, keterasingan an ketidakamanan
juga hadir (Stuart, 2006)
Ansietas adalah gangguan alam perasaan (afektif) yang
ditandai dengan perasaanketakutan atau kekhawatiran yang mendalam
dan berkelanjutan, tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas
(RTA), kepribadian masih tetap utuh (tidak mengalami keretakan
kepribadian/ splitting of personality), perilaku dapat terganggu tetapi
masih dalam batas-batas normal (NANDA, 2010).
B. Tingkat Kecemasan
Ansietas memiliki dua aspek yakni aspek yang sehat dan aspek
membahayakan, yang bergantung pada tingkat ansietas, lama ansietas
yang dialami, dan seberapa baik individu melakukan koping terhadap
ansietas. Menurut Peplau (dalam, Videbeck, 2008) ada empat tingkat
kecemasan yang dialami oleh individu yaitu ringan, sedang, berat dan
panik.
3. Ansietas berat, yakni ada sesuatu yang berbeda dan ada ancaman,
memperlihatkan respons takut dan distress. Menurut Videbeck
(2008), respons dari ansietas berat adalah sebagai berikut :
a. Respons fisik : ketegangan otot berat, hiperventilasi, kontak
mata buruk, pengeluaran keringat meningkat, bicara cepat,
nada suara tinggi, tindakan tanpa tujuan dan serampangan,
rahang menegang, mengertakan gigi, mondar-mandir,
berteriak, dan meremas tangan, gemetar
b. Respons kognitif : lapang persepsi terbatas, proses berpikir
terpecah-pecah, sulit berpikir, penyelesaian masalah buruk,
tidak mampu mempertimbangkan informasi, hanya
memerhatikan ancaman, preokupasi dengan pikiran sendiri,
egosentris
c. Respons emosional : sangat cemas, agitasi, takut, bingung,
merasa tidak adekuat. menarik diri, penyangkalan dan ingin
bebas
Ansietas Sedang
1. lingkungan yang asing
cemas yang memungkinkan
BAGAIMANA TANDA DAN seseorang untuk memusatkan pada hal yang 2. kehilangan kemandirian
GEJALANYA? penting dan mengesampingkan yang lain
sehingga mengalami ketergantungan
Nafas pendek
Ansietas Berat
melalui mulut
Hindari kafein alkohol dan
Ulangi selama 3 kali Teknik
rokok
guided imagery (Hipnotis)
olahraga
Diri dalam keadaan rileks
Tulislah rasa cemas dalam secarik
DISUSUN OLEH:
Teman dan konselor kertas
membimbing anda dengan
Bersantai atau rileks BOMBOM PRAYOGA
kondisi verbal (bicara perlahan dan
mendengarkan musik untuk (2018.C.10a.0928)
lembut)
Anda dapat terbaa ketempat yang mengurangi cemas dan mengalihkan
YAYASAN EKA HARAP PALANGKARAYA
paling aman yang diinginkan oleh suara cemas
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
hatinya
PRODI S1 KEPERAWATAN
TAHUN 2021