S
DI PUSKESMAS GAJAH MADA
Disusun oleh :
Kelompok 3
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan karunia nya penulis masih
diberikan kesehatan sehingga mampu menyusun laporan individu dengan judul
“Laporan kasus kebidanan pada Ny.S dengan pemasangan infus di Puskesmas Gajah
Mada “.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapatkan bantuan,bimbingan dan
pengarahan dari berbagai pihak .Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bdn.Fajar Sari Tanberika,SST,M.Kes, selaku Dekan Fakultas Kesehatan
IKTA Al-Insyirah Pekanbaru.
2. Bd.Marlina,S.Tr.Keb,selaku Kepala Puskesmas Gajah Mada Tembilahan.
3. Bdn.Wira Ekdeni Aifa ,SST,M.Kes,selaku Kaprodi S1 Kebidanan dan
Profesi Bidan IKTA Al-Insyirah Pekanbaru.
4. Bd.Fatma Nadia,SST,M.Kes,selaku Dosen Pembimbing Akademik KDPK.
5. Bd.Marlina,S.Tr.Keb,selaku Pembimbing Lapangan.
6. Seluruh staf Puskesmas Gajah Mada yang kami hormati.
Penulis berharap laporan ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan
penulis pada khususnya .Penulis menyadari bahwa dalam laporan ini masih
banyak kekurangan . Untuk itu penulis harapkan kritik dan saran yang dapat
mendorong untuk menyempurnakannya.
Penulis
i
LEMBAR PERSETUJUAN
Disusun oleh:
Kelompok 3
Disetujui Oleh
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KASUS TINDAKAN PEMASANGAN INFUS PADA NY.S
Disusun oleh:
Disetujui Oleh
iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR………………............................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................iii
DAFTAR ISI………………………………………………………………..................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Data Subjektif.................................................................................8
B. Data Objektif...................................................................................8
C. Analisa…………………………………………………………….9
D. Penatalaksanaan..............................................................................9
E. Evaluasi…………………………………………………………..10
BAB IV PEMBAHASAN……………………………………………………………………………...11
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………………12
B. Saran…………........................................................................12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
Cairan infus adalah air yang dimurnikan lewat proses penyulingan.Pemberian cairan
melalui infus merupakan tindakan memasukkan cairan melalui intravena untuk
memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai tindakan pengobatan dan
pemberian makanan.Cairan infus juga digunakan sebagai larutan awal bila status
elektrolit pasien belum diketahui,missal pada kasus dehidrasi karena asupan oral tidak
memadai,demam,dan lain-lain.
Fungsi infus sangatlahpenting bagi pasien ,maka proses pemasangan infus harus
dilakukan dengan benar untuk menghindari timbulnya komplikasi yang dapat
mempengaruhi keadaan pasien .Selain itu,pengontrolan dan pemantauan penggunaan
cairan infus harus dilakukan oleh tenaga medis pada rumah sakit/klinik/puskesmas
dengan benar,dimana petugas medis harus memeriksa satu persatu kondisi infus pasien
secara berkala.
Keterbatasan waktu ,jarak antara ruang pasien dan monitoring room serta keterbatasan
jumlah tenaga medis di rumah sakit/puskesmas dapat menyebabkan pasien terlambat
ditanggulangi.Apabila infus habis ,petugas medis diharuskan segera menggantinya
dengan yang baru,dan kondisi seperti inilah yang sering terlambat ditanggulangi oleh
petugas medis.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana tindakan pemasangan infus pada Ny.S ,pemasangan infus karena inpartu
2. Tujuan Khusus
Gajah Mada.
Gajah Mada.
klien dengan tindakan pemasangan infus pada Ny.S di Puskesmas Gajah Mada.
D. Manfaat
Sebagai sumber referensi ,sumber bahan bacaan dan bahan pengajaran terutama yang
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan sebagai bahan bacaan bagi puskesmas
Gajah Mada dalam kualitas pelayanan kesehatan dan pelaksanaan asuhan kebidanan
3. Bagi Mahasiswa
Ny.S, dan mahasiswa mampu menganalisa keadaan pada Ny.S dan mengerti tindakan
4. Bagi Masyarakat/Klien
Klien dapat menerima pelayanan kesehatan yang memuaskan dari tenaga kesehatan.
BAB II
TINJAUAN TEORI
Memenuhi kebutuhan cairan pada klien yang tidak mampu mengkonsumsi cairan
oral secara adekuat ,menambah asupan elektrolit untuk menjaga keseimbangan
elektrolit,menyediakan glukosa untuk kebutuhan energi dalam proses
metabolisme ,memenuhi kebutuhan vitamin larut air,serta menjadi media untuk
pemberian obat melalui vena (Mubarak,et al,2018). Selain itu,sebagai
pengobatan,mencukupi kebutuhan tubuh akan cairan dan elektrolit,memberi zat
makanan pada pasien yang tidak dapt atau tidak boleh makan melalui mulut (Hidayati,et
al 2018 ).
1. Larutan Nutrien
Larutan ini berisi beberapa jenis karbohidratdan air seperti dekstrosa dan glukosa.
Larutan nutrient yang digunakan umumnya adalah 5% dekstrosadalam air (D,W), 3,3%
glikosa dalam 0,3% NaCL ,dan 5% glukosa dalam 0,45% NaCl. Setiap satu lite cairan
dekstrosa 5% mengandung 170-200 kalori,mengandung asam amino
(Amigen ,Anunasol,Travamin) atau lemak (Lipomul dan Liposin).
2. Larutan Elektrolit
Jenis cairan yang termasuk cairan asam basa adalah natrium laktat dan natrium
bikarbonat.Laktat merupakan jenis garam yang dapat mengikuti ion H+ dari cairan
sehingga mempengaruhi keasaman lingkungan.
3
C. Pemberian Cairan Intravena
a. Ganti lokasi tusukan setiap 72 jam dan gunakan set infus baru.
b. Ganti kasa steril penutup luka setiap 24-48 jam dan evaluasi tanda-tanda infeksi.
c. Observasi tanda atau reaksi alergi terhadap infus atau komplikasi lain.
2. Persiapan Alat
d. Alkohol 70 %
e. Kapas
g. Kasa steril
h. Tourniqued
i. Plester
j. Tiang infus
l. Bengkok
m. Gunting
n. Baki beralas
a. Beritahu pasien tentang tindakan yang akan dilakukan dan tujuan tindakan (informed
consent)
c. Bebaskan daerah yang akan dipasang infus dari pakaian yang menutupi
4
4. Prosedur pemasangan infus intra vena
c. Menjelaskan kepada pasien mengenai prosedur dan sensasi yang akan dirasakan
m. Menutup area insersi menggunakan kasa kering yang steril kemudian diplester
q. Membereskan alat-alat
5. Evaluasi
5
6.Dokumentasi
1. jenis cairan
2. tempat insersi
3. kecepatan aliran
4. ukuran kateter IV
Prosedur perawatan pada daerah kulit tempat pemasangan infus ( Dr.Doris Sylvanus
palangka Raya tahun 2018).
b.Persiapan alat :
1. Kasa steril
3.agaunting plester
4. Plester
5. lidi kapas
6. Alkohol 70 %
7. povidon iodin
8. NaCL 0,9 %
6
c. Tindakan
2. cuci tangan
7
BAB III
LAPORAN KASUS
KETERAMPILAN DASAR KEBIDANAN
PEMASANGAN INFUS PADA Ny.S DENGAN INPARTU
DI UGD PUSKESMAS GAJAH MADA
A.Data Subjektif
1. Identitas Pasien
2. Keluhan Utama
Pasien mengeluh mulas-mulas disertai nyeri perut ,keluar lender bercampur
darah
B.Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : composmetis
Emosi : Stabil
Berat Badan : 60 kg
2.Tanda-tanda vital
Nadi : 86 x/menit
Suhu : 36,5 C
Respirasi : 20 x/ menit
8
3.Pemeriksaan fisik
C. Analisa
D. Penatalaksanaan
9
3. Melakukan pemasangan infus
a. Persiapan alat dan obat atau cairan infus
- Set infus yang steril
- Cairan infus sesuai kebutuhan
- IV cateter atau abocath
- Plester
- Tourniquet
- Gunting
- Bengkok
- Alas/perlak
- Handscoun yang steril
- Kasa steril
- Kapas alcohol
- Betadin
- Tiang infus
1. Sebelum menyentuh pasien bidan harus mencuci tangan terlebih dahulu agar
steril dari kuman dan bakteri.
2. Pasien mendapatkan penjelasan tentang kandungan infus yang akan diberikan
serta efek samping dan sensasi yang dirasakan.
3. Pemasangan infus sesuai SOP adalah pasien dalam keadaan berbaring
4. Menyambungkan botol cairan infus dengan selang kemudian digantungkan pada
standar infus.
5. Menentukan area vena yang akan ditusuk kemudian memasang alas dibawah
nya.
6. Pasangkan tourniquet kurang lebih sekitar 15 cm diatas area vena yang akan
ditusuk.
7. Memakai sarung tangan
8. Bersihkan area vena yang akan ditusuk dengan kapas alkohol
9. Tusukkan jarum kedalam vena menghadap ke jantung
10. Pastikan jarum IV masuk ke vena kemudian lepaskan jarum dan lepaskan
tourniquet.
11. Sambungkan abocath dengan selang infus
12. Tutup area yang ditusuk dengan kasa dan berikan plester untuk mempertahankan
letak jarum.
13. Atur kecepatan tetesan infus sesuai kebutuhan.
14. Memasang label tindakan yang berisi nama,tanggal serta jam pelaksanaan.
15. Bereskan alat dan memberitahukan kepada pasien bahwa prosedur sudah selesai.
16. Cuci tangan dan lakukan observasi pasien.
E. EVALUASI
10
BAB IV
PEMBAHASAN
Ny. S berjenis kelamin perempuan yang lahir pada tanggal 05 april 1988 dan saat
ini berusia 35 tahun. Ny.S berasal dari suku jawa dan beragama islam .Pendidikan
terakhir Ny.S adalah SMP. Ny.S berdomisili di jalan M.Boya tembilahan .Ny.S masuk
di Puskesmas Gajah Mada pada tanggal 20 mei 2023 dengan diagnosa in partu kala 1
dengan pembukaan serviks 7 cm. Kemudian dilakukan pemeriksaan mulai dari
Anamnesa,pemeriksaan umum,pemeriksaan tanda-tanda vital dan pemeriksaan fisik.
Hasil pemeriksaan umum yang dilakukan kepada pasien didapatkan hasil bahwa
kesadaran pasien composmetis,keadaan emosi stabil,berat badan 60 kg dan tinggi badan
159 cm,kemudian dari pemeriksaan tanda-tanda vital pasien didapatkan hasil yang
normal dengan hasil pemeriksaan tekanan darah 120/70 mmHg,keadaan umum pasien
baik,nadi 86x/menit,suhu 36,5 C ,Respirasi 20x/menit.Pengkajian data subjektif dan
objektif yang telah dilakukan tidak ditemukan kesenjangan antara teori dengan lahan
praktek.
Prosedur Tindakan
Seluruh prosedur tindakan yang telah dilakukan ,tidak dikemukakan kesenjangan antara
teori dengan lahan praktik.
11
BAB V
PENUTUP
A.Kesimpulan
B.Saran
12
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
DOKUMENTASI PERSIAPAN ALAT UNTUK PEMASANGAN INFUS