Oleh :
161211015
TAHUN 2021/2022
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
BAB IV PEMBAHASAN.......................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
tenaga medis juga penting untuk memberi pengetahuan tentang kesehatan. Agar
masyarakat tetap menjaga kesehatan dan kebersihan diri juga lingkungan. Seiring
berjalannya zaman yang semakin modern dan perlengkapan atau penanganan medis
yang semakin canggih dan maju. Untuk itu di perlukan beberapa peran penting bagi
Pemeriksaan tanda vital adalah cara untuk mendeteksi perubahan system yang
ada di dalam tubuh. Tanda vital meliputi suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi
pernapasan, dan tekanan darah. Perubahan tanda vital dapat terjadi bila tubuh dalam
gangguan sistem tubuh. Pemeriksaan tanda vital yang dilaksanakan oleh tenaga medis
seperti dokter, bidan, dan perawat digunakan untuk memantau perkembangan pasien.
Tindakan ini bukan hanya merupakan kegiatan rutin pada pasien, tetapi merupakan
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
1
2. Tujuan Khusus
vital pada asuhan kebidanan kehamilan pada Ny.A umur 28 tahun G1P0A0 Di
vital pada asuhan kebidanan kehamilan pada Ny.A umur 28 tahun G1P0A0 Di
masalah tentang tanda- tanda vital pada asuhan kebidanan kehamilan pada
dengan evaluasi tentang tanda- tanda vital pada asuhan kebidanan kehamilan
C. MANFAAT
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
2
Sebagai bahan refrensi / informasi tambahan bagi rekan-rekan
c. Manfaat Ilmiah
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
perubahan sitem tubuh. Tanda vital meliputi suhu tubuh, denyut nadi, frekuensi
pernafasan dan tekanan darah. Tanda vital mempunyai nilai sangat penting pada
fungsi tubuh. Adanya perubahan tanda vital, misalnya suhu tubuh dapat menunjukkan
keadaan metabolisme dalam tubuh; Denyut nadi dapat menunjukkan perubahan pada
dan Tekanan darah dapat menilai kemampuan sistem kardiovaskuler yang dapat
dikaitkan dengan denyut nadi. Semua tanda vital tersebut saling berhubungan dan
mempengaruhi. Perubahan tanda vital dapat terjadi bila tubuh dalam dalam kondisi
aktivitas berat atau dalam keadaan sakit dan perubahan tersebut merupakan indikator
kegiatan rutin pada klien, akan tetapi merupakan tindakan pengawasan terhadap
perubahan atau gangguan sistem tubuh. Pelaksanaan pemeriksaan tanda vital pada
semua klien berbeda satu dengan yang lain. Tingkat kegawatan pasien seperti pada
kondisi pasien kritis akan membutuhkan pengawasan terhadap tanda vital yang lebih
ketat dibanding pada kondisi pasien yang tidak kritis, demikian sebaliknya.
4
Prosedur pemeriksaan tanda vital yang dilakukan pada pasien meliputi
tekanan darah.
vital
9) Saat klien mendapat gejala fisik yang non spesifik dan menggigil adalah respon
Suhu tubuh adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh
proses tubuh dan jumlah panas yang hilang kelingkungan luar. Suhu tubuh diukur
dalam derajat. Pusat pengaturan suhu tubuh diatur oleh Hipotalamus. Pusat ini
menerima pesan dari lokasi reseptor panas ke tubuh yang lain untuk menghasilkan
5
dengan respon terhadap faktor lingkungan sehingga tidak tetap untuk pemantauan
status kesehatan klien. Kondisi normal dari panas tubuh berada antara 36,5 sampai
menilai kondisi metabolisme dalam tubuh , dimana tubuh menghasilkan panas secara
kimiawi melalui metabolisme darah. Suhu tubuh perlu dijaga keseimbangannya, yaitu
antara jumlah panas yang hilang dengan jumlah panas yang diproduksi. Proses
pengaturan suhu terletak pada hypothalamus dalam sistem saraf pusat. Bagian depan
Perubahan suhu tubuh diluar kisaran normal akan mempengaruhi titik pengaturan
kehilangan panas minimal, atau kombinasi hal di atas. Sifat perubahan akan
1. Usia : pengaturan suhu tubuh tidak stabil sampai pubertas, lansia sangat
4. Lingkungan : suhu tubuh secara normal berubah 0,5˚ selama 24 jam titik
6
b. Pemeriksaan suhu
4. Botol berisi air bersih didalamnya, dialasi dengan kain kasa
6. Bengkok
Pelaksaan :
4. Thermometer diperiksa apakah air raksa sudah turun jika belum
ayun – ayun dengan hati – hati sampai air raksa penuh pada titik
menutup mulut.
7
6. Tunggu 10 menit, keluarkan thermometer dan keringkan dengan
dengan putaran.
mata putar – putar diantaranya jari sampai batas air raksa jelas.
2) Diketiak/ aksila
4. botol berisi air bersih didalamnya, dialasi dengan kain kasa
9. Lap thermometer memakai tisu dengan gerakan memutar dari arah
8
11. Membantu klien merapikan bajunya
4. Botol berisi air bersih didalamnya dialasi dengan kain kasa
6. Bengkok
Pelaksanaan :
9
6. Mengatur posisis klien
7. Dewasa : SIM atau miring dan kaki sebelah atas tekuk ke arah perut
10. Membuka anus dengan menaikkan bokong atas dengan tangan kiri
14. Lap thermometer memakai tisu dengan gerakan memutar dan buang
tisu ke bengkok
10
22. Mencatat hasil
1. Demam
penurunan jumlah pirogen berakibat puncak demam dan turun dalam waktu
yang berbeda.
2. Hipertermia
11
dapat memengaruhi mekanisme pengeluaran panas. Hipertermia malignan
adalah kondisi bawaan dimana tidak dapat mengontrol produksi panas yang
tertentu.
3. Hipotermia
Ringan: 33°-36°.
Sedang: 30°-33°.
Berat: 27°-30°.
diketahui selama beberapa jam. Ketika suhu tubuh turun menjadi 35°C,
12
4. Kelelahan Akibat Panas
dan gejala kurang volume cairan adalah hal yang umum selama kelelahan
akibat panas.
5. Heat Stroke
pengeluaran panas. Kondisi ini disebut heat stroke. Penderita heat stroke
hipotalamus. Heat stroke dengan suhu yang lebih besar dari 40,5°C
perubahan suhu tubuh. Adanya perubahan suhu tubuh memang sangat sulit
menyerang sekalipun, resiko penyakitnya tak akan terlalu parah dan juga
13
menjaga kebugaran dan kesehatan tubuhnya memiliki daya imun yang
kuat.
2. Tekanan Darah
Tekanan darah adalah tekanan yang ditimbulkan pada dinding arteri. Darah
mengalir karena adanya perubahan tekanan, dimana terjadi perpindahan dari area
bertekanan tinggi ke area bertekanan rendah. Tekanan puncak terjadi saat ventrikel
berkonstraksi dan disebut tekanan sistolik. Tekanan darah sistemik atau arterial
diastolic adalah tekanan terendah yang terjadi saat jantung beristirahat. Tekanan
darah biasanya digambarkan sebagai rasio tekanan sistolik terhadap tekanan diastolic,
dengan nilai dewasa normalnya berkisar dari 100/60 – 140/90. Rata – rata tekanan
pembuluh darah berperan penting dalam proses ini di mana jantung sebagai pompa
muscular yang menyuplai tekanan untuk menggerakkan darah dan pembuluh darah
14
yang memiliki dinding yang elastic dan kehanan yang kuat. Tekanan darah di ukur
dalam satuan millimeter air raksa (mmHg). Untuk mengukur tekanan darah maka
Mean Arterial Pressure atau biasa disebut MAP adalah hitungan rata-rata tekanan
darah arteri yang dibutuhkan agar sirkulasi darah sampai ke otak. MAP yang
dibutuhkan agar pembuluh darah elastis dan tidak pecah serta otak tidak kekurangan
oksigen/normal MAP adalah 70-100 mmHg. Apabila < 70 atau > 100 maka tekanan
rerata arteri itu harus diseimbangkan yaitu dengan meningkatkan atau menurunkan
bawah ini:
a) Pasien duduk santai dengan lengan rileks di atas meja, telapak tangan
periksa.
15
pemasangan ini mempengaruhi hasil, bebatan hendaknya tidak terlampau
d) Letakan ujung stetoskop pada lipat siku tempat denyut nadi paling keras
liang telinga.
e) Pegang bola karet tensimeter dengan tangan kanan. Putar katup di pangkal
bola pemompa dengan jempol dan telunjuk jarum jam untuk menutup
selang. Sambil stetoskop ditangan kiri tetap menekan, lalu pompakan bola
karetnya sehingga air raksa tampak berangsur naik sehingga bunyi detak
f) Perlahan- lahan putar balik pemutar katup kebalikan arah jarum jam
dengan jempol dan telunjuk tangan kanan setelah selesai memompa. Atur
g) Perhatikan turunnya air raksa pada skala saat pertama kali bunyi detak
jantung mulai terdengar . Saat itulah ditetapkan sebagai nilai tekanan atas
atau sistolik. Sementara itu air raksa tetap turun. Perhatikan pula skala air
raksa saat bunyi jantung sudah hilang. Saat itulah ditetapkan sebagai nilai
diastolik.
16
h) Apabila gagal mendengar bunyi degup pertama, ulangi sekali lagi akan
tetapi pastikan dulu skala air raksa sudah menunjukan ketinggian dibawah
situasi);
4) Tentukan Lokasi Pemeriksaan. biasanya, lokasi ini adalah pada bagian lengan
5) Pasang manset pada lengan atas dengan memberi jarak kira kira 2-3 jari di atas
fossa kubiti;
9) Raba arteri radialis atau brachialis dengan satu tangan, dan setelah teraba,
selanjutnya adalah memperhatikan angka skala air raksa ketika: denyut nadi
terakhir masih teraba melalui palpasi. Angka pada skala tersebut adalah
17
melakukan pemeriksaan dengan aulkutasi, denyut nadi pertama yang tidak
sebagai berikut:
a. pompa kembali air raksa ke batas angka ketika denyut nadi tidak teraba dan
ditambah dengan 30 mmHg. Misal: angka pada skala air raksa ketika denyut
nadi tidak teraba adalah 140 mmHg, maka air raksa dipompa sampai angka
dengan 1 skala/detik
e. lihat dan lihat skala air raksa ketika detak pertama dari penurunan air raksa
tersebut terdengar dan sampai detak terakhir yang tidak terdengar. Hasil
13) Rapikan peralatan yang telah dipakai: stetoskop bagian flat dibersihkan dengan
18
raksa pada skala sphymomanometer pada angka nol kunci skrup reservoir -
14) Cuci tangan pada air mengalir atau menggunakan handscrub (tergantung
situasi); dan
1. Hipertensi
140mmHg atau lebih, terapi tekanan diastolik kurang dari 90mmHg dan tekanan
diastolik masih dalam kisaran normal. Hipertensi ini sering ditemukan pada usia
lanjut sejalan dengan bertambahnya usia, hampir setiap orang mengalami kenaikan
berkurang perlahan – lahan bahkan menurun drastis. Hipertensi ini juga disebabkan
oleh berbagai masalah kebutuhan nutrisi, seperti penyebab dari adanya obesitas serta
anti hipertensi dan turunkan jumlah dosisnya yang disediakan dengan langkah -
langkah :
a. Menurunkan berat badan bila terdapat kelebihan (indek masa tubuh lebih dari 27
kg)
19
c. Mengurangi asupan natrium (< 100 mmol Na/2,4 gr Na/ 6gr Nacl/hari)
e. Berhenti merokok dan mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol dalam
makanan.
b) Sirkulasi
20
c) Integritas ego
d) Eliminasi
Gejala : gangguan ginjal saat ini/yang lalu seperti infeksi atau riwayat penyakit
masa lalu
Gejala : makanan yang disukai yang dapat mencakup makanan tinggi garam,
Tanda : berat badan normal atau obeisitas, adanya edema, konghesti vena.
f) Nyeri
pada tungkai).
g) Pernafasan
Gejala : dispnea yang berkaitan dengan aktivitas atau kerja takipnea, ortopnea,
Tanda : bunyi nafas tambahan, distress respiorasi atau penggunaan otot aksesoris
pernafasan sianosis.
h) Keamanan
21
Gejala : gangguan koordinasi atau cara berjalan, episode perestasia, unilateral,
22
d. Tekanan Darah Pada Ibu Hami
didasarkan pada pengukuran tekanan darah. Kondisi ini berkonstribusi pada lebih dari
darah adalah sangat penting. Pemantauan tekanan darah adalah tes skrining yang
penting dan sering dilakukan pada masa antenatal/kehamilan yang harus dilakukan
oleh tenaga kesehatan termasuk bidan pada semua ibu hamil secara teratur.
3. Nadi
Nadi adalah gerakan atau aliran darah pada pembuluh darah arteri yang
dihasilkan oleh kontraksi dari ventrikel kiri jantung. Denyut nadi adalah rangsangan
kontraksi jantung yang dimulai dari NODES SINOURI atau NODUS SINOS
ATRIAL yang merupakan bagian atas serambi kanan jantung. Salah satu indikator
kesehatan jantung adalah terjadinya peningkatan denyut nadi pada saat beristirahat.
Pemeriksaan nadi sangat penting dilakukan agar petugas kesehatan yang melakukan
pemeriksaan nadi dapat mengetahui keadaan nadi (frekuensi irama dan kuat lemah
nadi ). Mengukur denyut nadi yang terasa pada pembuluh darah arteri yang
2. Untuk menegetahui jumlah denyut jantung yang terasa pada pembuluh darah.
23
Kecepatan denyut jantung bereaksi terdapat rangsangan yang ditimbulkan
oleh system saraf simpatis dan saraf parasimpatis, beberapa hal yang mempengaruhi
jumlah denyut: emosi, nyeri, aktivitas, dan obat-obatan. Kecepatan denyut nadi
bertambah bila tekanan darah turun karena jantung berusaha meningkatkan keluarnya
darah.
Pelaksanaan
6. Menghitung dengan ujung jari kedua, ketiga, empat dan tekan dengan
lembut
24
8. Jika denyut teratur hitung selama 30 detik dan kalikan hasilnya dengan
2. Apabila denyut tidak teratur dan pada paien yang baru dilakukan
Pulse atau istilah nadi' merupakan istilah yang sebelumnya digunakan untuk
mendeklarasikan* jantung. Saat ini, baik detak jantung dan detak jantung harus
dinilai, karena kedua hal tersebut adalah berbeda. Denyut jantung dan denyut nadi
dimunculkan ketika detak jantung atau istilah nadi diperiksa frekuensinya (biasanya
dalam 1 menit).
*Informasi istilah:
25
Detak jantung digunakan ketika pemeriksa menggunakan metode auskultasi,
(EKG). Untuk ranah kebidanan, bidan sebagai aktor pemeriksa harus menggunakan
istilah 'detak' karena bidan menggunakan metode auskultasi dalam menghitung detak
jantung, begitu juga ketika bidan memeriksa detak jantung janin atau DJJ (yang dulu
disebut dengan denyut) dengan menggunakan Doppler atau Laennec. nadi yang
digunakan karena pemeriksa menggunakan istilah palpasi. rate dalam Bahasa Inggris
menunjukkan Istilah frekuensi dalam satu menit jantung diauskultasikan untuk detak,
irama, dan suara ekstra, seperti murmur, sedangkan denyut nadi dipalpasi di bagian-
4. Pernafasan
Pernafasan atau respirasi adalah peristiwa menghirup udara dari luar yang
mengandung CO2 (karbon dioksida) sebagai sisa dari oksidasi keluar tubuh.
normal orang dewasa bernafas kira – kira 16 – 20 x/menit, sementara bayi dan anak
kecil lebih cepat daripada orang dewasa. Naiknya kecepatan bernafas disebut
polypnea. Jika suhu badan naik kecepatan bernafas bertambah, karena tubuh berusaha
26
Faktor – faktor yang mempengaruhi pola pernafasan:
terganggunya O2
Anak usia sekolah dan remaja, resiko infeksi saluran pernafasan dan merokok
Dewasa, muda dan pertengahan, diet yang tidak sehat, kurang aktivitas, stress
Nutrisi
koroner.
Kecemasan
27
4. Faktor lingkungan
Tempat kerja
Suhu lingkungan
Olahraga
Stress
a. Menghitung pernafasan
Pelaksanaan
3. Mencuci tangan
28
4. Hitunglah naik turunnya dada klien (pernafasan) sambil memegang arteri
5. Jika irama respirasi teratur hitung selama 30 detik dan kalikan hasilnya
dengan dua. Jika irama respirasi tidak teratur hitung selama 1 menit
penuh
6. Membereskan alat
7. Mencuci tangan
8. Mencatat hasil
Biot’S : Cepat dan dalam, berhenti tiba2, kedalaman sama (kerusakan
saraf)
Cheyne stoke : bertahap dangkal – lebih cepat dan dalam – lambat –
nafas
29
4. Palpasi
Taktil fremitus
Caranya : letakkan tangan sama dengan cara pemeriksaan ekspansi dada
rasakan getaran
5. Perkusi
- Pneumothoraks : hipersonor
- Batas organ
30
Sisi dada kiri : dari atas ke bawah ditemukan sonor/resonan- tympani : ICS
7/8 (Paru-lambung)
paru
6. Auskultasi
- Bronchovesikuler
Bronchial
31
Lakukan dengan intonasi yang sama kuat sambil mendengarkan secara
7. Suara Tambahan
Suara yang tidak terputus, akibat adanya getaran dalam lumen saluran
Suara yang terputus, akibat aliran udara melewati cairan dan terdengar pada
saat inspirasi
c) Wheezes – wheezing
32
respirasi mencakup pengamatan tingkat atau tingkat (jumlah per menit), kedalaman
dan keteraturan napas, dan tanda-tanda yang terkait (misalnya warna kulit). Suara
nafas atau suara nafas mungkin terdengar, atau dada terasa naik dan turun, yang dapat
diamati secara visual. Laju pernapasan normal bagi orang dewasa yang sehat saat
istirahat adalah minimal 12 per menit (tergantung referensi yang dibaca) dan
maksimal 24 per menit (tergantung referensi yang dibaca). Respirasi atau pernafasan
dapat dikontrol secara sadar, oleh karena itu menghitung laju pernafasan tidak dapat
BAB III
TINJAUAN KASUS
1. IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny.A
Umur : 28 tahun
33
Agama : Islam
A. Data Subjektif
2. Keluhan
3. Data Kebidanan
G...P...A... : G1P0A0
HPHT : 15-03-2021
TP : 22-12-2021
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Fisik
Kesadaran : Composmentis
Pernafasan : 16 x/menit
34
Nadi : 80 x/menit
Suhu : 36,6 oC
- Palpasi
melenting (kepala)
C. ANALISA DATA
Normal
D. PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan pada ibu bahwa hasil pemeriksaan tanda-tanda vital dalam batas
35
2. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda bahaya selama kehamilan yaitu
pandangan kabur, odema di sekitar tangan, kaki dan wajah. Sakit kepala yang
5. Mengajurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi seperti sayuran hijau,
6. Menganjurkan ibu untuk minum yang cukup yaitu 8 gelas per hari.
7. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup siang minimal 1 jam dan malam
8. Memberikan terapi tablet Fe dan menjelaskan pada ibu tentang tablet Fe dan
manfaat tablet Fe, tablet Fe adalah tablet tambah darah yang mengandung zat
36
besi, untuk membentuk sel darah merah mencegah terjadinya anemia pada
minum setiap hari 1x1 selama kehamilan di minum sebelum tidur malam.
Efek samping meminum tablet fe ini adalah mual dan muntah serta rasa tidak
enak diperut.
9. Menganjurkan ibu untuk olahraga minimal 15 menit seperti jalan pagi dan
sore.
10. Menganjurkan ibu untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi apabila terdapat
BAB VI
PEMBAHASAN
36,60 C, didapat usia kehamilan 36 minggu. Berdasarkan teori untuk tanda-tanda vital
37
dalam batas normal. Dimana Nilai normalnya tekanan darah adalah 120/80 mmHg, R:
Dengan didapatkannya hasil pemeriksaan vital pada ibu hamil maka keadaan
ibu dalam batas normal dan sehat. Penatalaksanaan asuhan selanjutnya adalah ibu
harus menjaga kesehatannya terutama untuk tekanan darah agar tetap berada dalam
batas normal.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Telah dilaksanakan pengkajian dan analisa data pada ibu hamil Ny.A umur 28
Boyolali..
38
2. Telah dilaksanakan pemeriksaan tekanan darah, pernafasan, nadi dan suhu
pada Ny.A keadaan baik dan sehat, serta Tanda-Tanda Vital dalam batas
normal.
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
masyarakat .
DAFTAR PUSTAKA
Medika.
39
Yuni Kusmiati. 2010. Keterampilan Dasar Praktik Klinik Keperawatan. Yogyakarta:
Fitramaya .
Keperawatan./.html#ixzz2N9JXTthu
40