Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN INDIVIDU

KETERAMPILAN DASAR PRAKTEK KLINIK (KDPK) PADA NY. M


DENGAN INJEKSI INTRA MUSKULAR (IM) DI RUANG KIA
PUSKESMAS KARANG TALIWANG
TANGGAL 01 FEBRUARI 2013

DISUSUN :

NAMA : KETUT SINTIA AGUSTANTI


NIM : 16 SYE BID 12
KELAS : 1A

YAYASAN RUMAH SAKIT ISLAM NUSA TENGGARA BARAT


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN YARSI MATARAM
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
ii

2013
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Individu Keterampilan Dasar Praktek Klinik (KDPK) Pada Ny. M


dengan Injeksi Intra Muskular (IM) di Ruang KIA Puskesmas Karang Taliwang
Tanggal 01 Februari 2013.

Disetujui Oleh :

Pembimbing Pendidikan Pembimbing Lahan

(Yopi Suryatim Pratiwi S.SIT) (H.j Masnah ishaka S.ST)

iii
KATA PENGANTAR

Puji sukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

limpahan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga laporan ini dapat terselesaikan pada

waktu yang telah ditentukan.

Adapun tujuan penyusunan laporan ini adalah sebagai dokumentasi hasil

tindakan Keterampilan Dasar Praktek Klinik sejak tanggal 28 Januari s.d 9

Febuari 2013 di Puskesmas Karang Taliwang, agar mahasiswa mampu

melaksanakan praktek pemeriksaan Injeksi Intra Muskular (IM) pada pasien.

Dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekeliruan dan kekurangan

serta masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu saya sangat mengharapkan

kritik dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif dan membangun demi

kesempurnaan penyusunan kedepannya.

Laporan ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa bantuan, arahan serta

bimbingan dari berbagai pihak. Maka dari itu ijinkan saya menyampaikan ucapan

terima kasih kepada yang terhormat,

1. Ns. Agus Supinganto, S.Kep., M.Kes., selaku ketua STIKES Yarsi Mataram,

yang telah memberikan kesempatan praktek di Puskesmas Karang Taliwang

2. Baiq Citra Lestari, S.ST., selaku Kaprodi Kebidanan yang telah memberikan

kesempatan kepada kami praktek di Puskesmas Karang Taliwang

3. Dr. H. Usman Hadi, selaku Kepala Puskesmas Karang Taliwang

4. Hj. Masnah Ishaka, S.ST., selaku Pembimbing Lahan di Puskesmas Karang

Taliwang

5. Yopi Suryatim Pratiwi, S.SiT., selaku Pembimbing Pendidikan

6. Seluruh Bidan, Perawat, dan staf Puskesmas di Puskesmas Karang Taliwang

iv
v

Akhir kata semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua

khususnya saya penulis.

Mataram, Febuari 2013

Penulis
vi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i

LEMBAR PENGESAHAN........................................................................... ii

KATA PENGANTAR..................................................................................... iii

DAFTAR ISI................................................................................................... v

BAB 1 PENDAHULUAN.............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang............................................................................ 1

1.2. Tujuan.......................................................................................... 1

1.3. Manfaat........................................................................................ 2

BAB 2 TINJAUAN TEORI........................................................................... 3

2.1. Injeksi Intra Muskular ................................................................ 3

2.2. Prosedur Pelaksanaan ................................................................ 6

BAB 3 TINJAUAN KASUS .......................................................................... 9

3.1. Identitas ...................................................................................... 9

3.2. Alasan Kunjungan....................................................................... 9

3.3. Diagnosa...................................................................................... 9

3.4. Tindakan ..................................................................................... 9

3.5. Evaluasi ...................................................................................... 10

BAB 4 PEMBAHASAN................................................................................. 11

BAB 5 PENUTUP........................................................................................... 12

5.1 Kesimpulan................................................................................. 12

5.2 Saran ........................................................................................... 12


vii

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pemberian Injeksi merupakan prosedur invasif yang harus dilakukan

dengan menggunakan tehnik steril. Setelah jarum menembus kulit, muncul

resiko injeksi.pemberian obat secara pariental melalui rute Intramuskuler (IM).

Setiap tipe injeksi membutuhkan keterampilan tertentu untuk menjamin obat

mencapai lokasi yang tepat. Efek obat yang diberikan secara pariental dapat

berkembang dengan cepat, bergantung pada kecepatan absorpsi obat. Bidan

mengobservasi respons klien dengan ketat. ( Posted On November 13. 2012 BY

Timolvista)

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan Umum

Mahasiswa mampu melakukan tindakan pemberian obat melalui injeksi

Intra Muskular (IM) kepada pasien secara mandiri sesuai dengan langkah-

langkah dan teori yang diajarkan pada Keterampilan Dasar Praktik Klinik.

1.2.2 Tujuan Khusus

1. Mahasiswa mampu mengetahui cara melakukan tindakan pemberian obat

melalui injeksi Intra Muskular (IM) kepada pasien secara mandiri

2. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi dari pemberian obat melalui injeksi

Intra Muskular (IM).

1
2

1.3 Manfaat

1. Bagi Puskesmas Karang Taliwang

Sebagai dokumentasi dan bahan dalam meningkatkan kualitas pelayanan

dan pemberian obat dengan cara yang tepat untuk meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

2. Bagi Mahasiswa

Menambah pengetahuan dan mampu melaksanakan serta menjelaskan

tujuan dari pemberian obat melalui Intramuskuler.

3. Bagi Pendidik

Tercapainya kompetensi yang ditargetkan bagi pendidik kepada

mahasiswa, sehingga benar-benar melahirkan calon bidan yang berkualitas dan

matang baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan.


BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1. Injeksi Intra Muskular

Pemberian Injeksi prosedur invasif yang harus dilakukan dengan

menggunakan tehnik steril. Ada berbagai spuit dan jarum yang tersedia dan

masing-masing didesain untuk menyalurkan volume obat tertentu ketipe jaringan

tertentu. Sistem injeksi memanfaatkan komunisme plastik yang dapat dipakai

kembali, yang memiliki unit jarum pluru (cartridge) steril. Menyiapkan injeksi

dari sebuah ambul yang berbentuk cairan dan tersedia dalam beberapa ukuran

(Potter, 2005).

Dalam pemberian obatnya harus dilakukan dengan akurat. Bidan harus

menggunakan pemberian obat dengan 5 benar:

1. Benar Obat

Apabila pasien mempertanyakan obat, perawat tidak boleh mengabaikan

hal tersebut.Pasien akan waspada mengatahui apakah obat yang diberikan

berbeda dari yang diberikan sebelumnya.

2. Benar Dosis

Sistem unit dosis distribusi obat memanimalkan kesalahan karena

kebanyakan obat tersedia dalam dosis yang sesui.Apabila sebuah obat harus

disediakan dari volume atau kekuatan obat yang lebih besar atau lebih kecil dari

yang dibutuhkan.

3
4

3. Benar Pasien

Langkah penting dalam pemberian obat dengan aman adalah meyakinkan

bahwa obat tersebut diberikan pada pasien yang benar.pasien sering mempunyai

nama akhair yang serupa dan menyulitkan mengingat sebuah nama dan wajah,

khususnya bila perawat bebas tugas sebelumnya selama beberapa hari.

Hal ini sangat penting bahkan jika perawat telah merawat pasiennya

selama beberapa hari, supaya pasien merasa aman dan nyaman, perawat dapat

mengatakan bahwa dalam pemberian obat secara rutin ia perlu mengidentifikasi

nama pasien.

4. Benar Waktu

Perawat harus mengetahui alasan sebuah obat diprogramkan untuk waktu

tertentu dalam satu hari dan jadwal yang berubah.

5. Benar Cara

Apabila sebuah instruksi obat tidak menerangkan cara pemberian obat,

perawat mengonsultasikan kepada dokter. Demikian pula, bila cara pemberian

obat bukan cara yang direkumendasikan, perawat harus segera mengingatkan

dokter. Dalam melakukan injeksi cara yang benar sangat penting untuk

menyiapakan injeksi hanya dari preparat yang telah ditetapkan untuk

menggunakan parenteral. Menginjeksi cairan yang dirancang untuk penggunaan

obat dapat menimbulkan komplikasi, misalnya abses steril atau efek sistemik

yang fatal.

(Cunningham, 2005).
5

Dalam melakukan injeksi, setiap cara injeksi unik berdasarkan tipe

jaringan yang akan diinjeksi obat. sebelum menyuntik sebuah obat, perawat

harus mengetahui takaran obat yang diberika. konsekuensi yang serius akan

terjadi, jika injeksi tidak diberikan dengan cepat. Kegagalan memilih tempat

injeksi yang tepat,sehubungan dengan penanda anatomi tubuh, dapat

menyebabkan timbulnya kerusakan saraf atau tulang selama insersi jarum.

Banyak pasien, khususnya anak-anak, takut terhadap injeksi.Pasien yang

menderita penyakit serius atau kronis sering kali diberi banyak injeksi setiap

harinya, perawat dapat berupaya meminimalkan rasa ketidaknyamanan dengan

cara berikut:

1. Gunakan jarum yang tajam dan memiliki bevel dan panjang serta ukurannya

yang kecil, tetapi sesuai.

2. Berikan pasien posisi senyaman mungkin untuk mengurangi ketegangan

otot.

3. Memilih tempat injeksi yang tepat dengan menggunakan penanda anatomis

tubuh

4. Kompres dengan es tempat injeksi untuk menciptakan anestesia lokal

sebelum jarum diinsersi.

5. Alihkan perhatian pasien dari injeksi dengan mengajak pasien bercakap-

cakap.

6. Insersi jarum dengan perlahan dan cepat untuk memanimalkan menarik

jaringan.

7. Pegang spuit dengan mantap selama jarum berada dalam jaringan.


6

8. Pijat-pijat tempat injeksi dengan lembut selama beberapa detik, kecuali

diskontraindikasi.

Injeksi Intramuskuler memungkinkan absorbsi obat yang lebih cepat

daripada cara subcutan karena pembuluh darah yang lebih banyak terdapat otot.

Bahaya kerusakan jaringan berkurang ketika obat mamasuki otot yang dalam,

tetapi bila tidak hati-hati, ada resiko menginjeksi obat langsung ke pembuluh

darah (Behrman, 2006).

2.2. Prosedur Pelaksanaan

1. Menyiapkan alat

a. Bak instrumen

b. Spuit 3cc dengan volume sesuai kebutuhan

c. Cairan dalam ampul atau vial

d. Kapas Alkohol/DTT dalam tempatnya

e. Tempat alat suntik habis pakai

f. Bengkok

g. Larutan klorin 0,5 %

h. Kartu catatan pengobatan

2. Pelaksanaan

a. Mencuci tangan

b. Menjelaskan kepada pasien tindakan yang akan dilakukan

c. Mengatur posisi pasien dengan posisi fowler/sim dan posisikan pasien

senyaman mungkin, untuk menghindari ketegangan otot yang biasa

berpengaruh pada trauma jarum.


7

d. Bebaskan daerah yang disuntikatau bebaskan suntikan dari pakaian. Apabila

mengenakan baju, maka dibuka atau dikeataskan

e. Mengambil obat dalam tempatnya sesuai dengan dosis yang akan diberikan

f. Menentukan tempat penyuntikan yang tidak ada bekas luka, kerusakan kulit,

bengkak, nyeri tekan, kemerahan, dan hangat

g. Menentukan lokasi penyuntikan dengan cara :

1) Pada bokong dengan menarik garis lurus dan SIAS menuju Os.coccygeus

kemudian dibagi tiga kuadran dan diambil satu pertiga dari SIAS

2) Pada otot pangkal lengan (muskulus deltoideus)

3) Pada otot paha bagian luar,yaitu sebelah luar satu per tiga

h. Mendensinfeksi tempat penyuntikan dengan kapas DTT atau kapas alkohol

i. Meregangkan kulit pada daerah yang akan dilakaukan penyuntikan

intramuskular dengan tangan kiri

j. Lakukan penusukan dengan lubang jarum menghadap keatas. Masukkan

jarum dengan cepat, dengan posisi tegak lurus 90 dengan cepat sedalam 2/3

bagian

k. Melakukan aspirasi dengan menarik plunger, bila darah tidak terlihat dengan

cepat mendorong plunger untuk menginjeksi obat dengan perlahan-lahan

l. Menarik spuit dengan cepat dan tahan dengan kapas alkohol. Masukkan spuit

yang sudah dipakai kedalam bengkok .

m. Mengadakan komunikasi dengan klien bahwa proses sudah selesai

dikerjakan.

n. Merapikan pasien (anjurkan pasien untuk berbaring 3 menit) dan lingkungan


8

o. Spuit disepul dengan larutan klorin lalu spuit dipisahkan dengan jarum

dibuang di safety box

p. Merapikan dan membuang sampah pada tempatnya

q. Mencuci tangan

r. Mencatat reaksi pemberian, tanggal,waktu pemberian, dan jenis/dosis obat

s. Melakukan tindakan dengan teliti dan hati-hati


BAB 3

KETERAMPILAN DASAR PRAKTEK KLINIK (KDPK) PADA NY. M


DENGAN INJEKSI INTRA MUSKULAR (IM) DI RUANG KIA
PUSKESMAS KARANG TALIWANG
TANGGAL 01 FEBRUARI 2013

Hari/tanggal : Jumat, 01 Februari 2013

Waktu Pengkajian : 08.30 WITA

Tempat : Puskesmas Karang Taliwang

3.1. Identitas

Nama klien : Ny M

Umur : 29 Tahun

Suku / Bangsa : Sasak / Indonesia

Alamat : Karang Mas-Mas

Berat Badan : 51 kg

3.2. Alasan kunjungan

Suntik KB 3 Bulan

3.3. Diagnosa

Pasien dengan kebutuhan Suntik KB 3 Bulan

3.4. Tindakan

1. Menyiapkan alat

a. Bak instrumen

b. Spuit 3cc dengan volume sesuai kebutuhan

c. Cairan dalam ampul atau vial

9
10

d. Tempat alat suntik habis pakai

e. Bengkok

f. Keranjang sampah anti septik

g. Kartu catatan pengobatan

2. Tindakan

a. Mengambil obat dengan spuit sesuai dengan jenis dan

dosis obat yang telah ditentukan yaitu 0,5 cc

b. Membuang gelembung udara yang ada di dalam spuit

dengan menekuk spuit tegak lurus

c. Membuka dan menutup spuit dengan teknik one hand

d. Memberitahukan pasien tindakan apa yang akan dilakukan

e. Melindungi prevasi pasien

f. Mengatur posisi pasien

g. Menentukan tempat penyuntikan yang tidak ada bekas

luka, kerusakan kulit, bengkak, nyeri tekan, kemerahan, dan hangat

h. Mendensinfeksi tempat penyuntikan dengan kapas DTT

atau kapas alkohol

i. Meregangkan kulit pada daerah dengan tangan kiri

j. Masukkan jarum dengan cepat, dengan sudut 90 ke dalam

intramuskuler

k. Melakukan aspirasi dengan menarik plunger, bila darah

tidak terlihat dengan cepat mendorong plunger untuk menginjeksi obat


11

l. Menarik jarum dengan cepat dan memberikan tekanan

kuat pada tempat injeksi dengan menggunakan kapas DTT atau kapas

alkohol

3.5. Evaluasi

1. Pasien sudah diberikan tindakan injeksi

intramuskuler

2. Memberitahu pasien bahwa tindakan sudah

selesai dilakukan
BAB 4

PEMBAHASAN

Menurut data tindakan yang saya dapatkan di Puskesmas Karang

Taliwang dengan hasil pengkajian Injeksi Intra Muskuler pada Ny. M tidak

jauh beda dengan tindakan yang saya dapatkan dari kampus mengenai IM.

Dimana tata cara pelaksanaannya seperti mulai mempersiapkan alat dan

melakukan tindakan dan sesuai dengan teori menggunakan pemberian obat

dengan 5 benar yaitu:

1. Benar Obat

2. Benar Dosis

3. Benar Pasien

4. Benar Waktu

5. Benar Cara

Serta dalam melakukan injeksi, setiap cara injeksi unik berdasarkan tipe

jaringan yang akan diinjeksi obat. Sebelum menyuntik sebuah obat, harus

diketahui takaran obat yang diberikan. konsekuensi yang serius akan terjadi, jika

injeksi tidak diberikan dengan cepat. Kegagalan memilih tempat injeksi yang

tepat, sehubungan dengan penanda anatomi tubuh, dapat menyebabkan

timbulnya kerusakan saraf atau tulang selama insersi jarum.

12
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dalam melakukan injeksi, setiap cara injeksi unik berdasarkan tipe

jaringan yang akan diinjeksi obat. Sebelum menyuntik sebuah obat, perawat

harus mengetahui takaran obat yang diberikan. Konsekuensi yang serius akan

terjadi, jika injeksi tidak diberikan dengan cepat.

Pemberian Injeksi merupakan prosedur invasif yang harus dilakukan

dengan menggunakan tehnik steril. Setelah jarum menembus kulit, muncul

resiko injeksi. Pemberian obat secara pariental melalui rute Intramuskuler (IM).

Setiap tipe injeksi membutuhkan keterampilan tertentu untuk menjamin obat

mencapai lokasi yang tepat.

5.2 Saran

1. Untuk Puskesmas Karang Taliwang

Diharapkan terus meningkatkan mutu pelayanan agar dapat

meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara umum dan kesehatan ibu dan

anak khususnya

2. Untuk Pembimbing

Saya berharap kepada pembimbing untuk bersedia membimbing para

mahasiswa yang melaksanakan praktek untuk dapat menerapkan teori yang telah

diperoleh dari institusi masing-masing dalam memberi asuhan kebidanan.

13
14

3. Untuk Mahasiswi

Saya berharap kepada mahasiswi yang sedang praktek dapat menerapkan

teori yang telah didapatkan di kampus dengan sebaik-baiknya, selalu berlaku

jujur, dan taat pada peraturan di tempat praktek sehingga apa yang dikerjakan

dapat bermanfaat bagi semua.


DAFTAR PUSTAKA

Behrman, RE dkk,(2005), Textbook of Pediatric, Philadelphia, WB Sauders


Company

Cunningham, F. Gari. 2005. William Obstetrik. Jakarta: EGC

Potter, Perry. Ganiswara. 2005. Farmakologi dan Terapi. Jakarta : Famakologi,


FKUI.

www.pdfgirl.com/pdf/injeksi.Intramuskuler.html

wikimedia.blogsport.com/2011/injeksi-Intra muskuler.html

Anda mungkin juga menyukai