KABUPATEN BARRU
Oleh :
AMINAH
NIM : A1A122018
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat serta anugerah
dari-Nya saya mampu untuk menyelesaikan makalah saya dengan judul “Analisis SWOT Tempat
Praktek Mandiri Bidan Aminah” ini.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang
merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan
merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.
Selanjutnya dengan rendah hati saya meminta kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini supaya
selanjutnya dapat saya revisi kembali. Karena saya sangat menyadari, bahwa makalah yang telah saya
buat ini masih memiliki banyak kekurangan.
saya ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung serta
membantu saya selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya makalah ini.
Demikianlah yang dapat saya haturkan, saya berharap supaya makalah yang telah saya buat ini
mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia tergolong tinggi
jika dibandingkan dengan negara lain di kawasan ASEAN. Berdasarkan SDKI tahun 2017, AKB di
Indonesia mencapai 32 per 1000 kelahiran. AKB di Indonesia masih menjadI salah satu yang tertinggi
di Asia. Tahun 2002, AKI saat melahirkan mencapai 307 per 100.000 kelahiran hidup. Oleh karena
itu, bidan memiliki legitimasi dalam memberikan pelayanan khusus kesehatan ibu, bayi, dan anak
juga berkewajiban mengambil bagian secara aktif dalam upaya penurunan AKI dan AKB. Pendirian
Tempat Praktek Mandiri Bidan (TPMB) di daerah-daerah sangat berpengaruh dalam penurunan
tingkat AKI & AKB di Indonesia. TPMB yang didirikan harus memiliki kejelasan visi dan misi dan
sesuai standar dalam memberikan pelayanan kebidanan sehingga dihasilkan pelayanan yang
berkualitas dan bermutu. Bidan juga harus mengenali keadaan dan kebutuhan masyarakat yang ada di
lingkungannya tempat ia mendirikan TPMB, salah satu caranya adalah dengan analisa SWOT.
Dengan demikian semakin banyak bidan yang terampil dan cekatan dalam pengambilan dapat
pelayananan keputusan di setiap daerah, terutama untuk daerah-daerah terpencil yang masih minim
sekali fasilitas dan pelayanan kesehatan, diharapkan tingkat AKI dan AKB dapat ditekan. Jasa tempat
praktek mandiri bidan biasanya merupakan usaha yang dijalankan oleh seorang yang memiliki
keahlian atau berprofesi sebagai seorang bidan. Kadangkala usaha praktek bidan yang mereka
jalankan bisa menghasilkan pendapatan yang lebih dibandingkan dengan gaji bulanan mereka.
Beberapa jasa usaha ini adalah persalinan, imunisasi balita, kesehatan ibu dan anak (KIA) yang
meliputi pemeriksaan kehamilan dan pemeriksaan balita tahap awal. Besarnya tarif biasanya
disesuaikan dengan kondisi wilayah mereka tinggal dan kesenioritasan yang mencangkup keahlian
bidan tersebut.
C. Rumusan Masalah
4
D. Tujuan
5. Quality Control
E. Metodologi
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian TPMB
Tempat Praktek Mandiri Bidan (TPMB) merupakan bentuk pelayanan kesehatan dibidang
kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan
kemampuannya.
Bidan yang menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin Praktek Bidan (SIPB) sehingga dapat
Tempat Praktek Mandiri Bidan memiliki berbagai persyaratan khusus untuk menjalankan
prakteknya, seperti tempat atau ruangan praktek, peralatan, obat – obatan. Namun pada kenyataannya
TPMB sekarang kurang memperhatikan dan memenuhi kelengkapan praktek serta kebutuhan
kliennya. Di samping peralatan yang kurang lengkap tindakan dalam memberikan pelayanan kurang
ramah dan bersahabat dengan klien. Sehingga masyarakat berasumsi bahwa pelayanan kesehatan
Praktek pelayanan bidan mandiri merupakan penyedia layanan kesehatan, yang memiliki
kontribusi cukup besar dalam memberikan pelayanan, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan
ibu dan anak. Supaya masyarakat pengguna jasa layanan bidan memperoleh akses pelayanan yang
bermutu, perlu adanya regulasi pelayanan praktek bidan secara jelas persiapan sebelum bidan
melaksanakan pelayanan praktek seperti perizinan, tempat, ruangan, peralatan praktek, dan
Planning Pembukaan Tempat Praktek Mandiri Bidan (TPMB) Sebelum memulai suatu
perencanaan, sebaiknya harus dapat membuat planning terlebih dahulu itu sangatlah penting bagi
seorang bidan sebelum mendirikan sebuah klinik mandiri atau yang biasa dikenal dengan nama
TPMB, karena dengan adanya suatu perencanaan yang fokus maka akan sangat membantu dalam
merealisasikan langkah-langkah yang nantinya akan jumpai sehingga TPMB yang didirikan nantinya
dapat diterima oleh masyarakat sekitar dan pastinya akan menguntungkan bagi semua pihak baik bagi
6
bidan, klien/pasien bahkan lingkungan masyarakat sekitar. Apabila sudah menjadi seorang bidan yang
professional maka sebelum mendirikan sebuah TPMB disekitar lingkungan masyarakat, maka
sebaiknya juga harus memperhatikan berbagai aspek-aspek yang ada disana mulai dari keadaan
lingkungan yang akan ditempati, kondisi masyarakat yang ada disana, dan aspek keterjangkauan
dimana harapan diklinik itu nantinya bisa menjangkau semua keluhan yang dihadapi oleh pasien dan
bisa dengan mudah dijangkau oleh masyarakat yang lainnya juga sehingga masyarakat tersebut dapat
merasa puas dengan pelayanan kebidanan yang akan diberikan nantinya kepada mereka dan bisa
Analisa SWOT adalah sebuah analisa yang dicetuskan oleh Albert Humprey pada dasawarsa
1960-1970an. Analisa ini merupakan sebuah akronim dari huruf awalnya yaitu Strenghts (kekuatan),
Analisa SWOT ini juga merupakan analisa kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi
yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja.
Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor kekuatan (Strenght) dan kelemahan
(Weakness). Sementara analisis eksternal meliputi penilaian terhadap faktor peluang (Opportunity)
1. Strengths (Kekuatan) .
adalah segala hal yang dibutuhkan pada kondisi yang sifatnya internal agar supaya kegiatan-
2. Weakness (Kelemahan)
adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang
dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak dimiliki oleh organisasi. Kelemahan ini terkadang
lebih mudah dilihat daripada sebuah kekuatan, namun ada beberapa hal yang menjadikan
kelemahan ini tidak mendapat solusi yang tepat karena tidak adanya kekuatan yang
3. Opportunity (kesempatan)
Adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan kesempatan bagi
7
kebijakan atau peluang dalam hal mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa juga
4. Threats (ancaman)
adalah faktor negative dari lingkungan yang memberikan hambatan bagi berkembangnya
atau berjalannya sebuah organisasi dan program. Ancaman ini merupakan hal yang
terkadang selalu terlewat dikarenakan banyak yang ingin mencoba untuk kontroversi atau
out of stream (melawan arus) namun pada kenyataannya organisasi tersebut lebih banyak
paling dasar, yg berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi yang
dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan
menghindari ancaman. Jika digunakan dgn benar, analisis SWOT akan membantu kita untuk
B. VISI
“ Menjadi TPMB Care, Ramah, Sayang Ibu dan Bayi dan kompeten yang berasaskan
keagamaan”
C. MISI
Untuk Mewujudkan Visi Tersebut Diatas Maka Telah Ditetapkan Misi Sebagai Berikut :
8
C. STRATEGI
1) Peningkatan kualitas dan cakupan ANC (Ante Natal care), PNC (Pre Natal Care)
2) Pemenuhan bahan habis pakai, alat kesehatan sesuai standar dan kebutuhan
9
f. Dikelola oleh bidan yg profesional, dan berpendidikan serta berpengalaman . Bidan yang bekerja
sebanyak 3 orang, sdh berpengalaman dan ahli dibidangnya krn bekerja di RS juga
g. Lokasi TPMB dekat dari kota dan strategis karena terletak dipinggir jalan raya
c. ada satu TPMB yang sudah berdiri sejak lama dan dikelola oleh bidan desa
10
e. Menjadwalkan pemeriksaan pd hari tertentu dan memberikan pelayanan gratis
a. Akses terlalu dekat dengan RS dan Puskesmas sehingga masyarakat ada yang langsung
c. Semua pegawai bekerja di RS sehingga jk pasien tdk ada, TPMB juga kosong
g. Pembangunan TPMB msh dilakukan sedikit sedikit berdasarkan keuangan yang ada
h. Ruangan yang ada msh terbatas, sehingga msh membutuhkan dana yg banyak untuk
pembuatan ruangan.
AMINAH :
2. Bidan yang jaga di TPMB harus ada dan tidak oleh kosong
11
F. KENDALA
2. Tdk adanya dokter umum yg bekerjasama dg BPJS shg tdk bisa dilakukan jejaring
G. SOLUSI
berkesinambungan
Menjaga pelayanan yang optimal dengan cara memberikan kepuasan kepada customer:
1. Meningkatkan produktifitas
3. Meningkatkan kerja sama dan peran serta bidan yang bekerja di TPMB
12
6. Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan
7. Menciptakan suasana nyaman dan pasien merasa dihargai serta disayangi ketika
diberikan pelayanan
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peranan Puskesmas sebagai unit fungsional kesehatan yang terdepan akan sangat
menentukan keberhasilan pencapaian visi dan misi. Secara operasional peran Puskesmas
tersebut harus lebih jelas dan terukur sehingga Puskesmas harus lebih efekktif dan responsif
Pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan suatu jaminan dalam bentuk layanan
B. Saran
Keberhasilan sarana kesehatan dapat dilihat dari sudut dan tingkat kepuasan
pelanggannya. Ukuran keberhasilan layanan kesehatan dapat dilihat dari layanan yang
diberikan. Oleh karena itu maka semua layanan kesehatan harus melaksanakan Gugus
14
DAFTAR PUSTAKA
http://bluelightory.blogspot.co.id/2013/04/perencanaan-pendirian-bidanpraktek.html
http://ekawahyuni-unipdu.blogspot.co.id/2013/04/perencanaan-mendirikanbps_3.html
http://konsumsihidupsehat.blogspot.co.id/2013/04/perencanaan-pembuatanbps-bidan-praktek.html, 10
Agustus 2022
http://sitinorhana-hana.blogspot.co.id/2012/01/kewirausahaan-dalam-praktekkebidanan.html
https://vellypuspitasari.wordpress.com/2015/05/20/bpmbidan-praktekmandiri/
15