Anda di halaman 1dari 15

ANALISA SWOT PADA TPMB AMINAH

KABUPATEN BARRU

Oleh :

AMINAH
NIM : A1A122018

UNIVERSITAS MEGA RESKY


PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN
MAKASSAR
2022

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan rahmat serta anugerah
dari-Nya saya mampu untuk menyelesaikan makalah saya dengan judul “Analisis SWOT Tempat
Praktek Mandiri Bidan Aminah” ini.

Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung kita, yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang
merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan
merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi seluruh alam semesta.

Selanjutnya dengan rendah hati saya meminta kritik dan saran dari pembaca untuk makalah ini supaya
selanjutnya dapat saya revisi kembali. Karena saya sangat menyadari, bahwa makalah yang telah saya
buat ini masih memiliki banyak kekurangan.

saya ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung serta
membantu saya selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya makalah ini.

Demikianlah yang dapat saya haturkan, saya berharap supaya makalah yang telah saya buat ini
mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.

Barru, 10 Agustus 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………… 2


BAB 1 PENDAHULUAN ……………………………………………………………….. 4
A. LATAR BELAKANG..................................................................................................4
B. TUJUAN.......................................................................................................................4
C. METODOLOGI............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………...... 6


A. VISI................................................................................................................................8
B. MISI...............................................................................................................................8
C. STRATEGI....................................................................................................................9
D. ANALISA SWOT (STRENGHT, WEAKNESSES, OPPORTUNITIES,
THREATS)....................................................................................................................9
E. BERDASARKAN ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN PROGRAM PADA
TUGAS SAYA...........................................................................................................11
F. KENDALA.................................................................................................................12
G. SOLUSI.......................................................................................................................12
H. TINDAK LANJUT....................................................................................................12
I. QUALITY CONTROL..............................................................................................12

BAB III PENUTUP ……………………………………………..…………………………14


A. KESIMPULAN.........................................................................................................14
B. SARAN......................................................................................................................14

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia tergolong tinggi

jika dibandingkan dengan negara lain di kawasan ASEAN. Berdasarkan SDKI tahun 2017, AKB di

Indonesia mencapai 32 per 1000 kelahiran. AKB di Indonesia masih menjadI salah satu yang tertinggi

di Asia. Tahun 2002, AKI saat melahirkan mencapai 307 per 100.000 kelahiran hidup. Oleh karena

itu, bidan memiliki legitimasi dalam memberikan pelayanan khusus kesehatan ibu, bayi, dan anak

juga berkewajiban mengambil bagian secara aktif dalam upaya penurunan AKI dan AKB. Pendirian

Tempat Praktek Mandiri Bidan (TPMB) di daerah-daerah sangat berpengaruh dalam penurunan

tingkat AKI & AKB di Indonesia. TPMB yang didirikan harus memiliki kejelasan visi dan misi dan

sesuai standar dalam memberikan pelayanan kebidanan sehingga dihasilkan pelayanan yang

berkualitas dan bermutu. Bidan juga harus mengenali keadaan dan kebutuhan masyarakat yang ada di

lingkungannya tempat ia mendirikan TPMB, salah satu caranya adalah dengan analisa SWOT.

Dengan demikian semakin banyak bidan yang terampil dan cekatan dalam pengambilan dapat

pelayananan keputusan di setiap daerah, terutama untuk daerah-daerah terpencil yang masih minim

sekali fasilitas dan pelayanan kesehatan, diharapkan tingkat AKI dan AKB dapat ditekan. Jasa tempat

praktek mandiri bidan biasanya merupakan usaha yang dijalankan oleh seorang yang memiliki

keahlian atau berprofesi sebagai seorang bidan. Kadangkala usaha praktek bidan yang mereka

jalankan bisa menghasilkan pendapatan yang lebih dibandingkan dengan gaji bulanan mereka.

Beberapa jasa usaha ini adalah persalinan, imunisasi balita, kesehatan ibu dan anak (KIA) yang

meliputi pemeriksaan kehamilan dan pemeriksaan balita tahap awal. Besarnya tarif biasanya

disesuaikan dengan kondisi wilayah mereka tinggal dan kesenioritasan yang mencangkup keahlian

bidan tersebut.

C. Rumusan Masalah

Bagaimana perencanaan membangun Tempat Praktek Mandiri Bidan (TPMB)

4
D. Tujuan

Makalah Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Tentang :

1. Visi, Misi Dan Strategi TPMB Aminah

2. Analisis SWOT TPMB Aminah

3. Dampak analisis SWOT Terhadap Pengembangan Kinerja

4. Kendala, Solusi Dan Tindak Lanjut

5. Quality Control

E. Metodologi

Studi Literatur, Wawancara Dan Dokumentasi

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian TPMB

Tempat Praktek Mandiri Bidan (TPMB) merupakan bentuk pelayanan kesehatan dibidang

kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh

bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan

kemampuannya.

Bidan yang menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin Praktek Bidan (SIPB) sehingga dapat

menjalankan praktek pada sarana kesehatan atau program.(Imamah, 2012:01)

Tempat Praktek Mandiri Bidan memiliki berbagai persyaratan khusus untuk menjalankan

prakteknya, seperti tempat atau ruangan praktek, peralatan, obat – obatan. Namun pada kenyataannya

TPMB sekarang kurang memperhatikan dan memenuhi kelengkapan praktek serta kebutuhan

kliennya. Di samping peralatan yang kurang lengkap tindakan dalam memberikan pelayanan kurang

ramah dan bersahabat dengan klien. Sehingga masyarakat berasumsi bahwa pelayanan kesehatan

bidan praktek mandiri tersebut kurang memuaskan ( Rhiea, 2011 : 01)

Praktek pelayanan bidan mandiri merupakan penyedia layanan kesehatan, yang memiliki

kontribusi cukup besar dalam memberikan pelayanan, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan

ibu dan anak. Supaya masyarakat pengguna jasa layanan bidan memperoleh akses pelayanan yang

bermutu, perlu adanya regulasi pelayanan praktek bidan secara jelas persiapan sebelum bidan

melaksanakan pelayanan praktek seperti perizinan, tempat, ruangan, peralatan praktek, dan

kelengkapan administrasi semuanya harus sesuai dengan standar.

Planning Pembukaan Tempat Praktek Mandiri Bidan (TPMB) Sebelum memulai suatu

perencanaan, sebaiknya harus dapat membuat planning terlebih dahulu itu sangatlah penting bagi

seorang bidan sebelum mendirikan sebuah klinik mandiri atau yang biasa dikenal dengan nama

TPMB, karena dengan adanya suatu perencanaan yang fokus maka akan sangat membantu dalam

merealisasikan langkah-langkah yang nantinya akan jumpai sehingga TPMB yang didirikan nantinya

dapat diterima oleh masyarakat sekitar dan pastinya akan menguntungkan bagi semua pihak baik bagi

6
bidan, klien/pasien bahkan lingkungan masyarakat sekitar. Apabila sudah menjadi seorang bidan yang

professional maka sebelum mendirikan sebuah TPMB disekitar lingkungan masyarakat, maka

sebaiknya juga harus memperhatikan berbagai aspek-aspek yang ada disana mulai dari keadaan

lingkungan yang akan ditempati, kondisi masyarakat yang ada disana, dan aspek keterjangkauan

dimana harapan diklinik itu nantinya bisa menjangkau semua keluhan yang dihadapi oleh pasien dan

bisa dengan mudah dijangkau oleh masyarakat yang lainnya juga sehingga masyarakat tersebut dapat

merasa puas dengan pelayanan kebidanan yang akan diberikan nantinya kepada mereka dan bisa

merasakan kenyamanan dengan fasilitas dari klinik yang didirikan tersebut.

Analisa SWOT adalah sebuah analisa yang dicetuskan oleh Albert Humprey pada dasawarsa

1960-1970an. Analisa ini merupakan sebuah akronim dari huruf awalnya yaitu Strenghts (kekuatan),

Weaknesses (kelemahan), Opportunity (kesempatan) dan Threat (Ancaman).

Analisa SWOT ini juga merupakan analisa kondisi internal maupun eksternal suatu organisasi

yang selanjutnya akan digunakan sebagai dasar untuk merancang strategi dan program kerja.

Analisis internal meliputi penilaian terhadap faktor kekuatan (Strenght) dan kelemahan

(Weakness). Sementara analisis eksternal meliputi penilaian terhadap faktor peluang (Opportunity)

dan tantangan (Threaths).

1. Strengths (Kekuatan) .

adalah segala hal yang dibutuhkan pada kondisi yang sifatnya internal agar supaya kegiatan-

kegiatan organisasi berjalan maksimal.

2. Weakness (Kelemahan)

adalah kegiatan-kegiatan organisasi yang tidak berjalan dengan baik atau sumber daya yang

dibutuhkan oleh organisasi tetapi tidak dimiliki oleh organisasi. Kelemahan ini terkadang

lebih mudah dilihat daripada sebuah kekuatan, namun ada beberapa hal yang menjadikan

kelemahan ini tidak mendapat solusi yang tepat karena tidak adanya kekuatan yang

maksimal yang sudah ada.

3. Opportunity (kesempatan)

Adalah faktor positif yang muncul dari lingkungan dan memberikan kesempatan bagi

organisasi atau program kita untuk memanfaatkannya.Opportunity tidak hanya berupa

7
kebijakan atau peluang dalam hal mendapatkan modal berupa uang, akan tetapi bisa juga

berupa respon masyarakat atau isu yang sedang diangkat.

4. Threats (ancaman)

adalah faktor negative dari lingkungan yang memberikan hambatan bagi berkembangnya

atau berjalannya sebuah organisasi dan program. Ancaman ini merupakan hal yang

terkadang selalu terlewat dikarenakan banyak yang ingin mencoba untuk kontroversi atau

out of stream (melawan arus) namun pada kenyataannya organisasi tersebut lebih banyak

layu sebelum berkembang.

Metode analisa SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yg

paling dasar, yg berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi yang

berbeda. Hasil analisa biasanya adalah arahan/rekomendasi utk mempertahankan kekuatan

dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan

menghindari ancaman. Jika digunakan dgn benar, analisis SWOT akan membantu kita untuk

melihat sisi-sisi yg terlupakan atau tidak terlihat selama ini.

B. VISI

“ Menjadi TPMB Care, Ramah, Sayang Ibu dan Bayi dan kompeten yang berasaskan

keagamaan”

C. MISI

Untuk Mewujudkan Visi Tersebut Diatas Maka Telah Ditetapkan Misi Sebagai Berikut :

1. Menyelenggarakan pelayanan Kesehatan sesuai standar, peduli dan ramah kepada


klien
2. Selalu meningkatkan keterampilan berdasarkan ilmu terbaru
3. Memberikan pelayanan dengan ramah
4. Peduli terhadap keadaan klien
5. Melayani dengan penuh keikhlasan dan kesabaran

8
C. STRATEGI

Peningkatan Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan

a. Pelayanan Kesehatan Dasar

1) Peningkatan kualitas dan cakupan ANC (Ante Natal care), PNC (Pre Natal Care)

dan Linakes (Persalinan oleh tenaga kesehatan)

2) Peningkatan kualitas dan cakupan Imunisasi

3) Perbaikan gizi ibu hamil, bayi dan balita

4) Peningkatan kualitas MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit)

b. Pelayanan Kesehatan Rujukan

1)   Pemantapan Sistem Rujukan

2.   Peningkatan Sumber Daya Kesehatan

c. Peningkatan sumber daya tenaga kesehatan

1) Peningkatan pelatihan tenaga kesehatan

2) Pelatihan berbasis kompetensi

3) Jaga mutu pelayanan kesehatan

d. Ketersediaan sarana sesuai standar dan kebutuhan program

1) Peningkatan kualitas sarana fisik TPMB

2) Pemenuhan bahan habis pakai, alat kesehatan sesuai standar dan kebutuhan

D.  ANALISA SWOT (STRENGHT, WEAKNESSES, OPPORTUNITIES, THREATS)

1.   Kekuatan (Strenght)

a. Lingkungan sekitar termasuk lingkungan yang bersih.

b. Bidan TPMB Aminah ramah dan sopan

c. TPMB yang sudah ada baru 2 dan jaraknya sdkt berjauhan

d. Lingkungan sekitar tempat tinggal termasuk masyarakat yang padat penduduk.

e. Banyak masyarakat yang suka dan sering memeriksakan kehamilannya kebidan.

9
f. Dikelola oleh bidan yg profesional, dan berpendidikan serta berpengalaman . Bidan yang bekerja

sebanyak 3 orang, sdh berpengalaman dan ahli dibidangnya krn bekerja di RS juga

g. Lokasi TPMB dekat dari kota dan strategis karena terletak dipinggir jalan raya

h. Menggunakan dana operasional Mandiri

i. Respon bidan dimedia sosial terhadap pertanyaan klien cepat dibalas

j. Melayani baby n mom spa, pijat bayi, dll di TPMB

k. Menyediakan jasa homecare

l. Peralatan Persalinan yang lengkap

m. Pengurusan berkas pasien yang tidak ribet

n. Memiliki izin praktek dari kantor perizinan

2.   Kelemahan (Weaknesses)

W= Weakness ( kelemahan yang berasal dari internal)

a. Masyarakat masih beranggapan kalau periksa kebidan itu biayanya mahal.

b. Tenaga bidan yang bekerja tidak standby di TPMB

c. ada satu TPMB yang sudah berdiri sejak lama dan dikelola oleh bidan desa

d. Peralatan belum lengkap seperti ambubag dan alat resusitasi

e. Ruang kamar untuk perawatan nifas msh kurang

f. Pengelolaan dana masih diatur sendiri

g. Belum ada kerjasama dg BPJS

h. Belum ada mushollah

i. Promosi lewat media sosial blm optimal

3.   Kesempatan (Opportunities)

Opportunity ( kesempatan yang dari eksternal)

a. Keluarga mendukung berdirinya TPMB

b. Menjaga kebersihan TPMB dengan baik

c. Bidan melayani dengan ramah

d. Klien senang dengan adanya pijat ibu, pijat bayi homecare

10
e. Menjadwalkan pemeriksaan pd hari tertentu dan memberikan pelayanan gratis

f. Klien menyukai terapi batuk pilek bayi tanpa menggunakan obat

4.   Ancaman (Threats)

Threats (Ancaman yang berasal dari eksternal)

a. Akses terlalu dekat dengan RS dan Puskesmas sehingga masyarakat ada yang langsung

berobat ke RS atau Puskesmas     

b. Adanya persepsi berobat dengan dokter spesialis lebih baik

c. Semua pegawai bekerja di RS sehingga jk pasien tdk ada, TPMB juga kosong

d. TPMB blm menggunakan teknologi berbasis online

e. Kerja sama dg BPJS blm ada

f. Tarif persalinan yg mengharuskan konsumen mengeluarkan uang

g. Pembangunan TPMB msh dilakukan sedikit sedikit berdasarkan keuangan yang ada

h. Ruangan yang ada msh terbatas, sehingga msh membutuhkan dana yg banyak untuk

pembuatan ruangan.

i. Karena TPMB baru setahun dibuka, masyarakat banyak yg belum kenal

E.  BERDASARKAN ANALISIS SWOT PENGEMBANGAN PROGRAM PADA TPMB

AMINAH :

1. Meningkatkan promosi pada media sosial

2. Bidan yang jaga di TPMB harus ada dan tidak oleh kosong

3. Melengkapi peralatan yang kurang

4. Membangun dan memperbanyak ruangan yang kurang

5. Bidan mampu meningkatkan skill dan pengetahuan yang terbaru

6. Administrasi dan Keuangan TPMB harus dikelola dg baik

7. Mampu bekerjasama dg BPJS

11
F.   KENDALA

1. Komunikasi dan interaksi antar lintas program msh kurang

2. Tdk adanya dokter umum yg bekerjasama dg BPJS shg tdk bisa dilakukan jejaring

3. Parkiran tidak ada

4. RS dan puskesmas yang dekat sehingga klien yang bersalin kurang

G.  SOLUSI

1. Meningkatkan Promosi lewat brosur atau medsos

2. Meningkatkan Skill, memberikan pelayanan yang nyaman dan ramah

3. Berusaha untuk berjejaring dengan fasilitas yang bekerjasama dg BPJS

4. Mengelola keuangan dg baik

5. Memperbaiki sarana dan prasarana yang dibutuhkan

6. Mengadakan pemeriksaan gratis pd waktu-waktu tertentu

H.  TINDAK LANJUT

1.  Merencanakan, melaksanakan dan megevaluasi semua program kerja secara

berkesinambungan

2.   Menjadwalkan program pemeriksaan gratis bagi pasien.

I.    QUALITY CONTROL

Menjaga pelayanan yang optimal dengan cara memberikan kepuasan kepada customer:

1. Meningkatkan produktifitas

2. Mengefesiensikan sumber daya manusia

3. Meningkatkan kerja sama dan peran serta bidan yang bekerja di TPMB

4. Melibatkan seluruh karyawan dalam pemecahan berbagai macam masalah

5. Meningkatkan komunikasi dan interaksi antar karyawan dan pimpinan

12
6. Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan

7. Menciptakan suasana nyaman dan pasien merasa dihargai serta disayangi ketika

diberikan pelayanan

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Peranan Puskesmas sebagai unit fungsional kesehatan yang terdepan akan sangat

menentukan keberhasilan pencapaian visi dan misi. Secara operasional peran Puskesmas

tersebut harus lebih jelas dan terukur sehingga Puskesmas harus lebih efekktif dan responsif

terhadap masalah-masalah kesehatan di wilayah kerjanya.

Pelayanan kesehatan dituntut untuk memberikan suatu jaminan dalam bentuk layanan

yang memiliki tingkat mutu yang dapat dipertanggungjawabkan. Untuk meningkatkan

pengelolaan pelayanan kesehatan diperlukan komitmen yang penuh kesungguhan.

Analisis SWOT adalah suatu bentuk analisis situasi dengan mengidentifikasikan

berbagai faktor secara sistematis terhadap kekuatan-kekuatan (Strenghts) dan kelemahan-

kelemahan (Weaknesses). Suatu organisasi dan kesempatan-kesempatan (Opportunities) serta

ancaman-ancaman (Threats) dari lingkungan untuk merumuskan strategi organisasi.

B. Saran

Keberhasilan sarana kesehatan dapat dilihat dari sudut dan tingkat kepuasan

pelanggannya. Ukuran keberhasilan layanan kesehatan dapat dilihat dari layanan yang

diberikan. Oleh karena itu maka semua layanan kesehatan harus melaksanakan Gugus

Kendali Mutu (GKM).

14
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Tanpa tahun. Hakikat dan Konsep Dasar Kewirausahaan. Adesyams.

Blogspot.com/.../hakikat-dan-konsep-dasar-kewirausahaan.diunduh 10 Agustus 2022

http://bisnisukm.com/jasa-praktik-bidan-swasta.html. diunduh 10 Agustus 2022

Hariz Sastrawinata. Kepemimpinan Organisasi dalam manajemen Kebidanan Komunitas.

Harizsastrawinata.blogspot.com/2011. Diunduh 10 Agustus 2022

http://bluelightory.blogspot.co.id/2013/04/perencanaan-pendirian-bidanpraktek.html

http://ekawahyuni-unipdu.blogspot.co.id/2013/04/perencanaan-mendirikanbps_3.html

http://konsumsihidupsehat.blogspot.co.id/2013/04/perencanaan-pembuatanbps-bidan-praktek.html, 10

Agustus 2022

http://sitinorhana-hana.blogspot.co.id/2012/01/kewirausahaan-dalam-praktekkebidanan.html

https://vellypuspitasari.wordpress.com/2015/05/20/bpmbidan-praktekmandiri/

Kepmenkes RI Permenkes 1464/2010 Tentang Praktik Bidan, Jakarta 2010

PP-IBI, 50 Tahun Ikatan Bidan Indonesia, Cetakan ke-3 Tahun 2011

15

Anda mungkin juga menyukai