Anda di halaman 1dari 38

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kewirausahaan (Entrepreneurship) adalah proses mengidentifikasi,

mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan. Visi tersebut bisa

berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik dalam menjalankan sesuatu.

Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk pada

kondisi risiko atau ketidakpastian.

Wirausaha secara historis sudah dikenal sejak diperkenalkan oleh Richard

Castillon pada tahun 1755. Beberapa istilah wirausaha seperti di Belanda

dikenadengan ondernemer, di Jerman dikenal dengan unternehmer. Pendidikan

kewirausahaan mulai dirintis sejak 1950-an di beberapa negara seperti Eropa,

Amerika, dan Kanada. Bahkan sejak 1970-an banyak universitas yang

mengajarkan kewirausahaan atau manajemen usaha kecil. Pada tahun 1980-an,

hampir 500 sekolah di Amerika Serikat memberikan pendidikan kewirausahaan.

DI Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa

sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

tantangan seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui

pendidikan formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat

kewirausahaan menjadi berkembang.

Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul

pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara


berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai

motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai

nilai, sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

Melalui makalah ini akan dibahas secara lebih detail dan jelas tentang

semua hal tentang kewirausahaan

1.2 Tujuan Penulisan Makalah

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu :

1. Untuk memenuhi tugas mata pelajaran Midwife Preneur

2. Mengetahui tentang hal-hal yang berkaitan dengan dunia kewirausahaan

C. Metode Pengumpulan Data

Data penulisan makalah ini dilakukan dengan mengambil data melalui

browsing dari internet.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Enterpreneur

Dari uraian tentang sejarah perkembangan entrepreneurship tersebut,

terlihat bahwa entrepreneurship dapat diartikan sebagai aktivitas untuk

menciptakan sesuatu yang baru. bird (1989) memberikan definisi sederhana dari

entrepreneurship sebagai penciptaan nilai melalui penciptaan organanisasi.

Sejauh ini, juga telah terdapat definisi mengenai entrepreneurship yang

mempertimbangkan perspektif bisnis menejerial dan personal Stevenson Roberts

dan grousbeck (1994)memandang entrepreneurship sebagai suatu pendekatan

manajemen dan mendefinisikannya sebagai pengajaran peluang tanpa

memperhatikan sumber daya yang dikendali saat ini schraam (2006)

mendefinisikan entrepreneurship sebagai proses seseorang atau kelompok orang

memikul resiko ekonomi untuk menciptakan organisasi baru yang akan

mengeksploitasi teknologi baru atau proses inovasi yang menghasilkan nilai

untuk orang lain baringer&Ireland (2008)mendefinisikan entrepreneurship

sebagai proses seorang individu mengejar peluang tanpa memperhatikan sumber

daya yang dimiliki saat ini. hisrich. peters dan shepherd (2008)memberikan

definisi entrepreneurship sebagai proses penciptaan kekayaan incremental karena

entrepreneurship ditemui di semua profesi,

Hisrich et al (2008) memberikan definisi yang telah mengakomodir semua

tipe perilaku entrepreneurship sebagai ‘’proses menciptakan sesuatu yang baru,

yang bernilai, dengan memanfaatkan usaha dan waktu yang diperlukan, dengan
memperhatikan resiko social, fisik dan keuangan, dan mnerima imbalan dalam

bentuk uang dan kepuasan personal serta independensi ‘’.

Definisi entrepreneurship oleh hisrich et al (2008) diatas menekankan 4

aspek dasar bagi seorang entrepreneur, yakni ( 1 ) entrepreneurship melibatkan

proses penciptaan, iyalah menciptakan sesuatu yang baru. penciptaan harus

memilki nilai baik untuk entrepreneur maupun audiensnya. (2) entrepreneurship

memerlukan waktu dan usaha hanya mereka yang melalui proses

enterpreneurship menghargai waktu dan usaha yang mereka gunakan untuk

menciptakan susuatu yang baru. (3) entrepreneurship memeiliki resiko tertentu.

resiko ini mengambil berbagai bentuk pada area keuangan, psikologi,dan social.

(4) entrepreneurship melibatkan imbalan sebagai interpreneur, imbalan yang

paling penting adalah independensi , di ikuti oleh kepuasan pribadi.

Jadi secara singkat entrepreneurship adalah suatu proses inovatif yang

menghasilkan sesuatu yang baru. interpreneurship selanjutnya menjadi salah satu

bisnis yang ‘’seksi’’. tokoh tokoh bisnis popular seperti steven jobs, pendiri apple

computer, frenderick semith, pendiri federal express ; ted turner, pendiri turner

broadcasting ;an wang, pendiri wang laboratories, adalah entrepreneur yang

memberikan perhatian yang besar kepada entrepreneurship (Bird, 1989)

Lalu, siapakah yang dapat disebut sebagai entrepreneur? Schumpeter

(1934) menyatakan bahwa entrepreneur adalah seseorang yang memiliki

kemampuan untuk melihat dan mengavaluasi peluang bisnis, memperoleh sumber

daya yang diperlukan untuk mengambil keunggulan darinya dan berinisiataf

mengambil tindakan yang tepat untuk menjamin sukses.


2.2 Pengertian Kewirausahaan

Kewirausahaan berasal dari istilah entrepreneurship, sedangkan wirausaha

berasal dari kata entrepreneur. Kata entrepreneur, secara tertulis digunakan

pertama kali oleh Savary pada tahun 1723 dalam bukunya "Kamus Dagang'.

Entrepreneur adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti, meskipun

orang itu belum mengetahui berapa harga barang (atau guna ekonomi) itu akan

dijual.

Wirausaha adalah seorang pembuat keputusan yang membantu

terbentuknya sistem ekonomi perusahaan yang bebas. Sebagaian besar pendorong

perubahan, inovasi, dan kemajuan di perkonomian kita akan datang dari para

wirausaha; orang-orang yang memiliki kemampuan untuk mengambil reasiko dan

mempercepat pertumbuhan ekonomi.

Kewirausahaan yang dibahasaindonesiakan berkewirausahaan sampai saat

ini belum ada definisi yang telah disepakati bersama diantara para ahli. Hal ini

dapat disimak dari adanya perbedaan beberapa definisi antara satu ahli dengan

ahli lainnya.

Menurut John J.Kao berkewirausahaan adalah: usaha untuk menciptakan

nilai melalui pengenalan kesempatan bisnis, menejemen pengambilan resiko yang

tepat, dan melalui keterampilan komunikasi untuk memobilisasi seseorang,

manusia, uang dan bahan-bahan baku atau sumberdaya lain yang diperlukan

untuk lain yang diperlukan untuk menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan

baik.
Menurut Robert D.Hisrich, Berkewirausahaan adalah proses dinamis atau

penciptaan tambahan kekayaan-kekayaan diciptakan oleh individu yang berani

mengambil resiko utama dengan syarat-syarat kewajaran, waktu, dan komitmen

karir atau penyediaan nilai untuk berbagai barang dan jasa produk dan jasa

tersebut tidak atau mungkin baru atau unik, tetapi nilai tersebut bagaimanapun

juga harus dipompa oleh usahawan dengan penerimaan dan penempatan

kebutuhan, keterampilan dan sumber-sumber daya.

Pengertian kewirausahaan menurut intruksi presiden RI No.4 tahun 1995;

“Kewirausahaan adalah semangat, sikap, prilaku, dan kemampuan seseorang

dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaca mencari,

menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan

meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yangh lebih baik

dan memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Jadi, dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa

berkewirausahaan adalah hal-hal atau upaya-upaya yang berkaitan dengan

penciptaan kegiatan atau usaha atau aktivitas bisnis atas dasar kemauannya

sendiri dan mendirikan usaha atau bisnis dengan kemauan dan kemampuan

sendiri.Banyak orang yang memberi pengertian entrepreneur dan

entrepreneurship, di antaranya sebagai berikut:

1. Ada yang mengartikan sebagai orang yang menanggung risiko.

2. Ada yang mengartikan sebagai orang yang memobilisasi dan

mengalokasikan modal.

3. Ada yang mengartikan sebagai orang yang menciptakan barang baru.


4. Ada yang mengartikan sebagai orang yang mengurus perusahaan.

Dengan demikian, sebenarnya apa yang dimaksud dengan kewirausahaan

dan wirausaha itu? Agar lebih jelas dan ada pegangan, di bawah ini diuraikan

beberapa pengertian kewirausahaan dan wirausaha, sebagai berikut:

1. Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif

berusaha meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan

penghasilan.

2. Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar

peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui

inovasi, tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka

kendalikan (Robin, 1996).

3. Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan tambahan

kemakmuran.

4. Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain

dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan

risiko, serta menerima balas jasa, kepuasan, dan kebebasan pribadi.

5. Dalam lampiran Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 1995, tentang

Gerakan Nasional.

Memasyarakatkan dan membudayakan Kewirausahaan kewirausahaan

adalah semangat, sikap, perilaku, dan kemampuan seseorang dalam menangani

usaha atau kegiatan yang mengarah pada upaya cara kerja, teknologi dan produk

baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang


lebih baik dan keuntungan yang lebih besar. Sedangkan yang dimaksud dengan

wirausaha adalah sebagai berikut:

1. Wirausaha adalah mereka yang berhasil mendapatkan perbaikan

pribadi, keluarga, masyarakat, dan bangsanya.

2. Wirausaha adalah seorang pakar tentang dirinya sendiri.

3. Wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada

dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru dengan

menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku

baru.

4. Wirausaha adalah orang yang berani memaksa diri untuk menjadi

pelayan bagi orang lain.

5. Pandangan menurut seorang businessman, wirausaha adalah

ancaman, pesaing baru atau juga bisa seorang partner, pemasok,

konsumen, atau seorang yang bisa diajak kerja sama.

6. Pandangan menurut seorang pemodal, wirausaha adalah seorang

yang menciptakan kesejahteraan buat orang lain yang menemukan

cara-cara baru untuk menggunakan resources, mengurangi

pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi oleh

masyarakat.

7. Pandangan menurut seorang ekonom, wirausaha adalah seseorang

atau sekelompok orang yang mengorganisir faktor-faktor produksi,

alam, tenaga, modal, dan skill untuk tujuan berproduksi.


8. Pandangan menurut seorang psychologis, wirausaha adalah seorang

yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam untuk memperoleh

sesuatu tujuan, suka mengadakan eksperimen atau untuk

menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.

Penjelasan materi di atas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa

wirausaha itu adalah orangorang yang mempunyai kemampuan melihat dan

menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber-sumber daya

yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dan tindakan yang tepat guna

dalam memastikan kesuksesan.

Siapa saja yang dapat digolongkan menjadi wirausaha itu? Menurut J.A.

Schiunpeter; yang dapat digolongkan sebagai seorang wirausaha adalah seorang

inovator, sebagai individu yang mempunyai kenalurian untuk melihat benda

materi sedemikian rupa yang kemudian terbukti benar mempunyai semangat,

kemampuan, dan pikiran untuk menaklukan cara berpikir lamban dan malas.

Pada zaman sekarang banyak para pemuda yang tertarik dan melirik

profesi bisnis yang cukup menjanjikan masa depan yang cerah. Para remaja pada

umumnya menyatakan sangat menyenangi kegiatan wirausaha dalam dunia

bisnis. Untuk mengantisipasi pekerjaan bisnis, mereka harus mempersiapkan

bekal berupa sikap mental dan menguasai beberapa keterampilan misalnya tata

boga, tata busana, pemasaran, mengetik, komputer, internet, akuntansi,

elektronika, rancang bangun, otomotif, perlistrikan, pertukangan, perbengkelan,

dan sebagainya. Semakin banyak keterampilan yang diperoleh dan dikuasai para

pemuda, semakin banyak pula peluang untuk menjadi wirausahawan.


Ada beberapa sifat dasar dan kemampuan yang biasanya ada pada diri

seorang wirausaha, di antaranya sebagai berikut:

1. Wirausaha adalah seorang pencipta perusahaan.

2. Wirausaha adalah seorang yang selalu melihat perbedaan, baik

antar orang maupun antar fenomena kehidupan sebagai peluang dan

kesulitan.

3. Wirausaha adalah orang yang cenderung mudah jenuh terhadap

segala kemampuan hidup.

2.3 Manfaat Kewirausahaan

Dari beberapa penelitian mengedintifikasi bahwa pemilik bisnis mikro,

kecil, atau percaya bahwa mereka cenderung bekerja lebih keras, menghasilkan

lebih banyak uang, dan lebih membanggakan daripada bekerja di suatu

perusahaan besar. Sebelum mendirikan usaha, setiap calon wirausaha sebaiknya

mempertimbangkan manfaatkepemilikikan bisnis mikro, kecil atau menengah.

Thomas W Zimmerer et al. (2005) merumuskan manfaat kewirausahaan adalah

sebagai berikut:

1. Memberi peluang dan kebebasan untuk mengendalikan nasib sendiri

memiliki usaha sendiri akan memberikan kebebasan dan peluang

bagi pebisnis untuk mencapai tujuan hidupnya. Pebisnis akan

mencoba memenangkan hidup mereka dan memungkinkan mereka


untuk memanfaatkan bisnisnya guna untuk untuk mewujudkan cita-

citanya.

2. Memberi peluang melakukan perubahan

Semakin banyak bisnis yang memulai usahanya karena mereka

dapat menagkap peluang untuk melakukan berbagai perubahan yang

menurut mereka sangat penting. Mungkin berupa penyediaan

perumahan sederhana yang sehat dan layak pakai, dan mendirikan

daur ulang limbah untuk melestarikan sumber daya alam yang

terbatas, pebisnis kini menemukan cara untuk mengombinasikan

wujud kepedulian mereka terhadap berbagai masalah ekonomi

dengan sosial dengan harapan untuk menjalani hidup yang lebih

baik.

3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sepenuhnya

Banyak orang menyadari bahwa bekerja di suatu perusahaan

seringkali membosanka, kurang menantang dan tidak ada daya tarik.

Hal ini tentu tidak berlaku bagi seorang wirausahawan, bagi mereka

tidak banyak perbedaan antara bekerja atau menyalurkan hobi atau

bermain, keduanya sama saja. Bisnis-bisnis yang dimiliki oleh

wirausahawan merupakan alat untuk menyatakan aktualisasidiri.

Keberhasilan mereka adalah suatu hal yang ditentukan oleh

kreativitas, antusias, inovasi, dan visi mereka sendiri. Memiliki

usaha atau perusahaan sendiri memberikan kekuasaan kepada


mereka, kebangkitan spiritual dan mampu mengikuti minat atau

hobinya sendiri.

4. Memiliki peluang untruk meraih keuntungan

Walaupun pada tahap awal uang bukan daya tarik utama bagi

wirausahawan, keuntungan berwirausahawan merupakan faktor

motivasi yang penting untuk mendirikan usaha sendiri, kebanyakan

pebisnis tidak ingin menjadi kaya raya, tetapi kebanyakan diantara

mereka yang menang menjadi berkecukupan. Hampir 75% yang

termasuk dalam daftar orang terkaya (Majalah Forbes) merupakan

wirausahawan generasi pertama. Menurut hasil penelitian, Thomas

stanley dan William Danko, pemilik perusahaan sendiri mencapai

2/3dari jutawan Amerika serika. “Orang-orang yang bekerja

memiliki perusahaan sendiri empat kali lebih besar untuk menjadi

jutawan daripada orang-orang yang bekerja untuk orang lain

(karyawan perusahaan lain).

5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakan dan

mendapatkan pengakuan atas usahanya

Pengusaha atau pemilik usaha kecil seringkali merupakan warga

masyarakat yang paling dihormati dan dipercaya. Kesepakatan

bisnis berdasarkan kepercayaan dan saling merhormati adalah ciri

pengusaha kecil.Pemilik menyukai kepercayaan dan pengakuan

yang diterima dari pelanggan yang telah dilayani dengan setia selam

bertahun-tahun. Peran penting yang dimainkan dalam sistem bisnis


dilingkungan setempat serta kesadaran bahwa kerja memilki

dampak nyata dalam melancarkan fungsi sosial dan ekonomi

nasional adalah merupakan imbalan bagi manajer perusaan kecil.

6. Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai dan

menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakan

Hal yang didasarkan oleh pengusaha kecil atau pemilik perusahaan

kecil adalah bahwa kegiatan usaha mereka sesungguhnya bukan

kerja. Kebanyakan kewierausahawan yang berhasil memilih masuk

dalam bisnis tertententu, sebab mereka tertarik dan mrenyukai

pekerjaan tersebut. Mereka menyalurkan hobi atau kegemaran

mereka menjadi pekerjaan mereka dan mereka senang bahwa

mereka melakukannya. Wirausahawan harus mengikutu nasihat

Harvey McKey. Menurut McKey: “Carilah dan dirikan usaha yang

anda sukai dan anda tidak akan penrnah terpaksa harus bekerja

sehari pun dalam hidup anda” Hal ini yang menjadi penghargaan

terbesar bagi pebisnis/wirausahawan bukan tujuannya, melainkan

lebih kepada proses atau perjalanannya.

Dengan beberapa manfaat berkewirausahaan tersebut diatas jelas

bahwa menjadi usahawan lebih memiliki berbagai kebebasan yang

tidak mungkin diperoleh jika seseorang menjadi karyawan atau

menjadi orang gajian atau menjadi pekerja bagi para pemilik

perusahaan.
 Fungsi Wirausaha

Pada dasarnya manusia membutuhkan makan, minum, pakaian, dan

sebagainya. Kebutuhan itu akan semakin meningkat seiring dengan kemajuan

zaman yang menuntun manusia untuk melakukan kegiatan konsumtif.

Pengangguran yang semakin meningkat kalau tidak ditanggulangi akan membuat

manusia berpotensi ke arah negatif. Oleh karena itu, dibutuhkan jiwa

kewirausahaan bagi setiap manusia sehingga menekan jumlah pengangguran.

Setiap Wirausaha memiliki fungsi pokok dan fungsi tambahan sebagai berikut:

1. Fungsi pokok wirausaha yaitu:

a. Membuat keputusan-keputusan penting dan mengambil resiko

tentang tujuan dan sasaran perusahaan.

b. Memutuskan tujuan dan sasaran perusahaan.

c. Menetapkan bidang usaha dan pasar yang akan dilayani.

d. Menghitung skala usaha yang diinginkannya.

e. Menentukan modal yang diinginkan (modal sendiri atau modal dari

luar).

f. Memilih dsan mernetapkan kreteria pegawai/karyawan dan

memotivasinya.

g. Mengendalikan secara efektif dan efesien.

h. Mencari dan menciptakan cara baru.


i. Mencari terobosan baru dalam mendapatkan masukan atau input serta

mengelolahnya menjadi barang atau jasa yang menarik.

j. Memasarkan barang dan jasa tersebut untuk memuaskan pelanggan

dan sekaligus dapat memperoleh dan mempertahankan keuntungan

maksimal.

2. Fungsi tambahan wirausaha, yaitu:

a. Mengenali lingkungan perusahaan dalam rangka mencari dan

menciptakan peluang usaha.

b. Mengendalikan lingkungan ke arah yang menguntungkan bagi

perusahaan.

c. Menjaga lingkingan usaha agar tidak merugiakan masyarakat mauoun

merusak lingkungan akibat dari limbah usaha yang mungkin

dihasilkannya.

d. Meluangkan dan peduli atas CSR. Setiap pengusaha harus peduli dan

turut serta bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar

 Prinsip Kewirausahaan

Prinsip-Prinsip kewirausahaan yang paling penting adalah Berani atau

keluar dari Rasa takut akan gagal.makna berani disini adalah tindakan dimana

kita harus bisa mengambil sikap atas peluang-peluang yang muncul dalam hidup

ini terutama peluang untuk mendirikan usaha.Seorang wirausahawan tidak

mengenal tingkat pendidikan tapi mengenal pada tingkat seseorang berani

mengambil Resiko.Walaupun pendidikan itu penting tapi perannya disini justru


adalah pada tingkatan keberanian akan usaha yang akan kita buat.Pendidikan

disini berguna pada tingkat keahlian dari bidang usaha yang akan kita dirikan tapi

hal tersebut bukan lah jadi prinsip dasar dalam membangung usaha tapi

keberanian kita lah yang dapat menjadi prinsip dasar dalam membangun usaha.

Disamping itu untuk menjadi wirausahawan kita juga dituntut untuk

berfikir optimis atas peluang dan segala usaha yang kita lakukan,karena dengan

begitu semangat dan kemauan yang keras juga ketekunan kita akan menciptakan

usaha kita yang maju dan terus berkembang.Juga disamping itu kita harus berfikir

alternatif dimana dengan berfikir alternatif kita menciptakan suatu Ide dan

strategy dari dan atas usaha yang akan kita lakukan untuk usaha kita.

Primsip-prinsip entrepreneurship menurut Dhidiek D. Machyudin, yaitu:

1. Harus optimis

2. Ambisius

3. Dapat membaca peluang pasar

4. Sabar

5. Jangan putus asa

6. Jangan takut gagal

7. Kegagalan pertama dan kedua itu biasa, anggaplah

kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda


Ada pula prinsip entrepreneurship yang diungkapkan oleh Khafidhul Ulum. Ada

tujuh prinsip yang diberikan, diantaranya:

1. Passion (semangat)

2. Independent (mandiri)

3. Marketing sensitivity (peka terhadap pasar)

4. Creative and innovative (kreatif dan inovatif)

5. Calculated risk taker (mengambil resiko dengan penuh perhitungan)

6. Persistent (pantang menyerah)

7. High ethical standard (berdasar standar etika)

Jadi, apabila kedua pendapat tersebut digabungkan ada 12 prinsip dalam

berwirausaha yaitu:

1. Jangan takut gagal.

Banyak yang berpendapat bahwa untuk berwirausaha dianalogkan

dengan impian seseorang untuk dapat berenang. Walaupun teori

mengenai berbagai gaya berenang sudah bertumpuk,sudah dikuasai

dengan baik dan literatur-literatur sudah lengkap, tidak ada gunanya

kalau tidak di ikuti menyebur ke dalam air (praktek berenanga)

demikian halnya untuk berusaha, tidak ada gunanaya berteori kalau

tidak terjun langsung, sehingga mengalami (berpengalaman), dan

sekalilagi jangan takut gagal sebab kegagalan adalah kesuksesan yang

tertunda.
2. Penuh semangat

Hal yang menjadi penghargaan terbesar bagi pembisnis atau

perwirausahaan bukanlah tujuannya melainkan lebih kepada proses dan

perjalanannya.

3. Kreativ dan Inovativ.

Kreativitas dan Inovasi adalah modal bagi seorang pengusaha. Seorang

wirausaha tidak boleh berhenti dalam berkreativitan dan berinovasi

dalam segala hal.

4. Bertindak dengan penuh perhitungan dalam mengambil resiko.

Resiko selalu ada dimanapun kita berada. Seringkali kita menghindra

dari resiko yang satu, tetapi menemui bentuk resiko lainnya. Namun

yang harus diperhitungkan adalah perhitugkan deangan baik-baik

sebelum memutuskan sesuatu, terutama yang tingkat resikonya tinggi.

5. Sabar, ulet dan tekun.

Prinsip lain yang tidak kalah penting dalam berusa adalah kesabaran

dan keytekunan. Saban dan tekun meskipun harus menghadapi

berbagai bentuk permasalahan, percobaan, dan kendala bahkan

diremehkan oleh orang lain.

6. Harus optimis.

Optimis adalah modal usaha yang cukup penting bagi usahawan, sebab

kata optimis nerupakan sebuah prinsip yang dapat memotivasi


kesadaran kita sehingga apapun usaha yang kita lakukan harus penuh

optimis bahwa usaha yang kita laksanakan akan sukses.

7. Ambisius.

Demikian juga prinsip ambisius seorang wirausahawan harus

berambisi, apapun jenis usaha yang akan dilakukannya.

8. Pantang menyerah atau jangan putus asa.

Prinsip pantang menyerah adalah bagian yang harus dilakukan

kapanpun waktunya.

9. Peka terhadap pasar atau dapat baca peluang pasar.

Prinsip peka terhadap pasar atau dapat baca peluang pasa radalah

prinsip mutlak yang harus dilakukan oleh wirausahawan, baik pasar

ditingkat lokal, regional, maupun internasional. Peluang pasar sekecil

apapun harus di identifikasi dengan baik, sehingga dapat mengambil

peluang pasar tersebut dengan baik.

10. Berbisnis dengan standar etika.

Prinsip bahwa setiap pebisnis harus senantiasa memegang secara baik

tentang standar etika yang berlaku secara universal.

11. Mandiri.

Prinsip kemandirian harus menjadi panduan dalam berwirausaha.

Mandiri dalam banyak hal adalah kunci penting agar kita dapat
menghindarkan ketergantungan dari pikak-pikak atau para pemangku

kepentingan atas usaha kita.

12. Jujur.

Menurut Pytagoras, kejujuran adalah mata uang yang akan laku dimana-

mana. Jadi, jujur kepada pemasok dan pelanggan atau kepada seluh

pemangku kepentingan perusahaan adalah prinsip dasar yang harus

dinomorsatukan dalam berusaha.

13. Peduli lingkungan.

Seorang pengusaha harus memiliki kepedulian terhadap lingkungan

sehingga haruas turut serta menjaga kelestarian lingkungan tempat

usahanya.[5]

Dan yang terakhir dalam prinsip kewirausahaan adalah membangun

Relasi dan network dengan sesama wirausahawan karena dengan begitu

proses pembelajaran dan pengetahuan akan kewirausahawan kita akan

berkembang. Semakin banyaknya network atau relasi juga akan

menciptakan peluang-peluang kita dalam mengembangkan dan

mencapai usaha yang baik.usaha yang baik dan maju disini bukan berarti

rasa puas dan rasa nyaman yang telah kita dapatkan,karena dengan rasa

puas dan nyaman tersebut justru nantinya akan menurunkan semangat

dan optimalisasi dalam kita meningkatkan usaha kita.


2.4 Persyaratan Untuk Berjiwa Entrepreneur Dari Wirausahawan

1. yakin, mandiri, optimistis, dan individualis dalam hal hal tertentu,

2. senantiasa mempunyai effort untuk dapat terus beprestasi, tabah, punya tekad

yang kuat, senang bekerja keras, dan juga energik serta berinisiatif,

3. mempunyai kemampuan mengambil risiko dan suka tantangan,

4. dapat berperan sebagai pemimpin, supel, dan terbuka terhadap kritik dan saran

yang bersifat membangun,

5. mampu berinovasi dan berkreasi, fleksibel, dan mempunyai relasi yang luas,

6. mempunyai cara pandang dan persepsi serta proyeksi terhadap masa depan,

dan

7. berkeyakinan bahwa hidup adalah kerja keras yang harus diusahakan.

2.5 Ciri-ciri Enterpreneur

Guna meraih tujuan yang telah ditetapkan dalam usaha wirausaha, maka

seorang individu hendaknya mempunyai ciri dan sifat wirausaha dibawah ini. ciri

ciri dari seorang wirausahawan adalah percaya diri yang tinggi, berorientasi pada

hasil dan tugas yang dilaksanakan, berani take a risk, berjiwa pemimpin,

mempunyai ide yang orisinil, mampu berorientasi ke depan, serta tekun dan jujur

dalam menjalankan usahanya.


2.6 Tahap-Tahap Entrepreneur

Terdapat beberapa tahapan dalam memulai kegiatan wirausaha,

diantaranya adalah tahapan persiapan, tahapan memulai, tahapan melaksanakan,

dan tahapan mempertahankan usaha.

1. Persiapan

Disini anda dituntut untuk membuat planning dan mengeluarkan berbagai ide dan

gagasan untuk mulai berwirausaha. Termasuk juga memikirkan tentang sistem

permodalan dan prosedur dalam menjalankan usaha anda

2. Memulai

Lihatlah peluang yang ada dan mulailah untuk melakukan usaha yang telah

ditetapkan sebelumnya. Dalam memulai wirausaha, anda tidak boleh gampang

menyerah karena memang tidak ada usaha yang dimulai tanpa kerugian terlebih

dulu.

3. Melaksanakan Usaha

Dalam tahapan ini anda akan mengelola berbagai macam aspek dalam wirausaha

yang meliputi pembiayaan, sumber daya manusia, organisasi, kepemimpinan,

penngambilan keputusan, dan hal hal lainnya berikut pemasaran produk sampai

pada tahap evaluasi.

4. Mempertahankan Usaha

Tahapan ini adalah tahapan yang sulit untuk dilalui karena disamping anda harus

bersaing dengan kompetitor, anda juga dituntut untuk dapat terus berinovasi dan

mengembangkan usaha yang telah anda pertahankan tadi. Tentu saja semuanya
dilakukan untuk mencapai tujuan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, selain

untuk mendapatkan profit yang sebesar besarnya.

2.7 Sikap Dan Perilaku Wirausaha

a. Sikap wirausahawan

1. Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif

2. Mampu bekerja tekun, teliti dan produktif

3. Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat

4. Mampu berkarya dengan semangat kemandirian

5. Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sisitematis


dan berani mengambil resiko

b. Perilaku wirausahawan

1) Memiliki rasa percaya diri

a) Teguh pendiriannya

b) Tidak tergantung pada orang lain

c) Berkepribadian yang baik

d) Optimis terhadap pekerjaannya

2) Berorientasi pada tugas dan hasil

a) Haus akan prestasi

b) Berorientasi pada laba / hasil

c) Ketekunan dan ketabahan

d) Mempunyai dorongan kuat, motivasi tinggi dan kerja keras

3) Pengambil resiko
a) Enerjik dan berinisiatif

b) Kemampuan mengambil resiko

c) Suka pada tantangan

4) Kepemimpinan

a) Bertingkah laku sebagai pemimpin

b) Dapat menanggapi saran-saran dan kritik

c) Dapat bergaul dengan orang lain

5) Keorisinilan

a) Inovatif, kreatif dan fleksibel

b) Serba bisa dan mengetahui berbagai hal

c) Mempunyai banyak sumber kemampuan

6) Berorientasi ke masa depan

a) Memiliki pandangan ke masa depan

b) Optimis memandang masa depan

Disamping harus memiliki sikap dan perilaku tersebut diatas, seorang


wirausahawan juga dituntut memiliki ketrampilan-ketrampilan yang dapat
menunjang keberhasilan.

Adapun ketrampilan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Ketrampilan dasar

a. Memiliki sikap mental dan spiritual yang tinggi

b. Memiliki kepribadian yang unggul

c. Pandai berinisiatif

d. Dapat mengkoordinasikan kegiatan usaha

2. Ketrampilan khusus
1. Ketrampilan konsep (conceptual skill) : ketrampilan melakukan kegiatan
usaha secara menyeluruh berdasarkan konsep yang dibuatnya

2. Ketrampilan teknis ( technical skill) : ketrampilan melakukan teknik


tertentu dalam mengelola usaha

3. Human skill : ketrampilan bekerja sama dengan orang lain, bawahannya,


dan sesame wirausahawan

2.8 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dan Menghambat Tumbuhnya


Sifat Enterpreneur

1. Kurang Kontrol Diri

Anda jangan sembrono, karena kesembronoan menjadi sumber kurangnya kontrol


diri dan selalu menganggap ringan setiap persoalan yang datang. Padahal
ketelitian memegang faktor yang menentukan sekali dalam menanggulangi
kesuksesan setiap persoalan, baik yang kecil maupun yang besar. Kurang dapat
menguasai diri sendiri menyebabkan hal-hal negatif dibiarkan berlarut-larut
mengeram di dalam diri anda dan ini menunjukkan bahwa anda kurang disiplin.
Kurangnya kontrol diri tidak hanya dalam bidang kesembronoan yang telah
diperbuat tetapi meliputi sifat-sifat negatif seperti kemalasan, keculasan,
keegoisan, kemauan yang kurang kuat, tidak bertanggung jawab, tidak konsisten,
tidak tanggap dan lain-lainnya. Semua ini harus mendapat kontrol secara ketat
dalam menuju kearah perbaikan.

2. Pikiran dan Jiwa Yang Tertutup

Sifat kekakuan dalam menerima ide dari pihak lain ataupun dari manapun
datangnya juga merupakan suatu masalah yang dapat menghambat kemajuan
anda karena pikiran dan jiwa yang terlampau angkuh tidak mau menerima ide
yang baik.
2. Tidak Mempunyai Tujuan Yang Kuat

Apabila anda berbisnis dan sering berpindah-pindah dari satu usaha ke usaha
yang lain dalam waktu yang singkat dapat dipastikan usaha anda akan duduk
ditempat alias tidak akan maju dan ini merupakan kegagalan karena harapan anda
tidak akan terjangkau, hal ini disebabkan anda tidak mempunyai tujuan yang
kuat, terarah dan jelas maksudnya, anda kurang dapat menggunakan kemampuan
sepenuhnya untuk tujuan yang PASTI. Ini sangat penting karena kebanyakan
orang mempunyai rasa putus asa dan mudah berubah pada bisnis lain apabila
menemukan kegagalan dalam suatu persoalan. Yang seharusnya dengan suatu
daya upaya yang diiringi dengan kemauan yang kuat, PASTI pada saatnya nanti
akan dapat dicapai asalkan anda tetap brkonsentrasi pada apa yang anda cari.

4. Tidak Adanya Modal

Kekurangan modal merupakan penghalang bagi anda untuk dapat memperoleh


jalan pada kemajuan seperti yang anda inginkan. Dan pada bisnis online modal
kecil bisa dilakukan untuk memperoleh hasil yang maksimal misalnya sebagai
reseller atau afilliate.

4. Kurang Mampu Mempergunakan Pikiran

Penyesalan dikemudian hari biasanya akan mewarnai keadaan orang yang kurang
dapat mempergunakan daya pikirnya. Penyakit yang paling kronis dan banyak
menjangkit adalah tidak mampunya menggunakan pikiran untuk menelaah apa-
apa yang diterimanya, sehingga mengakibatkan kerugian-kerugian yang tidak
sedikit.

5. Sikap Yang Kurang Simpatik

Bila anda mempunyai sikap yang kurang simpatik maka anda akan terbawa kepada
kerugian yang tidak sedikit, karena secara diam-diam banyak orang yang menjauhi
anda karena tidak menyukai anda, dan anda harus tahu bahwa keberhasilan anda
adalah karena adanya dukungan dari pihak lain. Sebab bila anda bekerja sendiri
hasil yang anda peroleh akan terlalu lama.

7. Kurangnya Keluwesan Dalam Bekerjasama

Banyak sekali kesempatan yang baik terlewatkan begitu saja dan kurang dapat
dimanfaatkan sebagaimana mestinya disebabkan kurang adanya keluwesan dalam
kerjas sama. Biasanya rizki tidak selalu datang secara langsung dan kemungkinan
datangnya dari teman ataupun didapatkan melalui suatu kerja sama dengan pihak
lain.

8. Ketidak Jujuran

Nama baik memegang peranan yang penting sekali dalam percaturan hidup
manusia sehingga bisa membawa dirinya pada kedudukan yang terpandang dan
juga disegani di mana-mana serta dapat dipercaya untuk memegang urusan yang
penting. Ketidak jujuran merupakan efek yang paling negatif dan akan membuat
dirinya tidak diprcaya dan akan setengah dikucilkan dalam lingkungan yang telah
mengetahui perbuatannya.

9. Melakukan Kesalahan-Kesalahan Dengan Rela

Bila anda sadar bahwa anda telah melakukan kesalahan namun anda merasa hal itu
suatu yang biasa dan tidak ada niat untuk merubahnya dan berani melakukannya
dengan alasan untuk kepuasan batin maka dapat dipastikan bisnis anda tidak akan
bisa maju.

10. Lingkungan Bergaul dan Pengaruhnya

Kebiasan bergaul yang sembrono akan dapat membawa pengaruh buruk terhadap
perkembangan jiwa seseorang dan juga dalam hubungan berbisnis. Anda boleh saja
bergaul dengan siapapun juga demi untuk menunjukkan bahwa anda sebagai
manusia yang tidak kaku dan tidak angkuh, tetapi untuk melakukan pergaulan yang
rapat sekali harus dapat melihat pada situasinya.

11. Kesehatan Yang Buruk

Tidak ada pekerjaan atau usaha yang dapat tercapai dengan sepenuhnya
memuaskan apabila anda selalu sakit-sakitan. Untuk itu kesehatan anda perlu dijaga
termasuk anda memperhatikan kapan anda harus istirahat agar fisik anda selalu fit.

12. Kurangnya Konsentrasi Dalam Bidang Usahanya

Fokus dan konsentrasi pada bidang usaha yang digelutinya sangat penting, sehingga
segala masalah sehubungan dengan bisnis yang dilakukan dapat teratasi lebih cepat.

13. Kurang Antusias

Sering kita lihat ada orang yang kerja keras tetapi selalu berpindah usaha sehingga
apa yang dirintisnya mentah kembali, ini karena tidak adanya antusias pada apa
yang diusahakannya, untuk itu apapun hasilnya harus dikerjakan dengan perasaan
gembira, harus dijiwai dan harus dinikmati, sehingga rasa bosan dapat dihindari.

14. Tingkat Pendidikan

Faktor Pendidikan dapat membuka kesempatan yang lebih luas dalam jangkauan
untuk mencapai apa yang dicita-citakan, tetapi hanya menggantungkan pada
pendidikan saja juga kurang mengena tanpa ada faktor yang menunjangnnya,
terutama dalam mengetrapkan ilmu yang dimilikinya.

2.9 Menyebutkan Ciri-Ciri Wirausaha Yang Berhasil

a) Memiliki visi dan tujuan yang jelas. Hal ini berfungsi untuk menebak ke
mana langkah dan arah yang dituju sehingga dapat diketahui langkah yang
harus dilakukan oleh pengusaha tersebut
b) Inisiatif dan selalu proaktif. Ini merupakan ciri mendasar di mana pengusaha
tidak hanya menunggu sesuatu terjadi, tetapi terlebih dahulu memulai dan
mencari peluang sebagai pelopor dalam berbagai kegiatan.

c) Berorientasi pada prestasi. Pengusaha yang sukses selalu mengejar prestasi


yang lebih baik daripada prestasi sebelumnya. Mutu produk, pelayanan yang
diberikan, serta kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama. Setiap waktu
segala aktifitas usaha yang dijalankan selalu dievaluasi dan harus lebih baik
dibanding sebelumnya.

d) Berani mengambil risiko. Hal ini merupakan sifat yang harus dimiliki
seorang pengusaha kapanpun dan dimanapun, baik dalam bentuk uang
maupun waktu.

e) Kerja keras. Jam kerja pengusaha tidak terbatas pada waktu, di mana ada
peluang di situ dia datang. Kadang-kadang seorang pengusaha sulit untuk
mengatur waktu kerjanya. Benaknya selalu memikirkan kemajuan usahanya.
Ide-ide baru selalu mendorongnya untuk bekerja kerjas merealisasikannya.
Tidak ada kata sulit dan tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan.

f) Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baik


sekarang maupun yang akan datang. Tanggungjawab seorang pengusaha
tidak hanya pada segi material, tetapi juga moral kepada berbagai pihak.

g) Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh
dan harus ditepati. Komitmen untuk melakukan sesuatu memang merupakan
kewajiban untuk segera ditepati dana direalisasikan.

h) Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak,


baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun
tidak. Hubungan baik yang perlu dlijalankan, antara lain kepada : para
pelanggan, pemerintah, pemasok, serta masyarakat luas.

i) Dari analisis pengalaman di lapangan, ciri-ciri wirausaha yang pokok untuk


dapat berhasil dapat dirangkum dalam tiga sikap, yaitu :
j) Jujur, dalam arti berani untuk mengemukakan kondisi sebenarnya dari usaha
yang dijalankan, dan mau melaksanakan kegiatan usahanya sesuai dengan
kemampuannya. Hal ini diperlukan karena dengan sikap tersebut cenderung
akan membuat pembeli mempunyai kepercayaan yang tinggi kepada
pengusaha sehingga mau dengan rela untuk menjadi pelanggan dalam jangka
waktu panjang ke depan

k) Mempunyai tujuan jangka panjang, dalam arti mempunyai gambaran yang


jelas mengenai perkembangan akhir dari usaha yang dilaksanakan. Hal ini
untuk dapat memberikan motivasi yang besar kepada pelaku wirausaha untuk
dapat melakukan kerja walaupun pada saat yang bersamaan hasil yang
diharapkan masih juga belum dapat diperoleh.

l) Selalu taat berdoa, yang merupakan penyerahan diri kepada Tuhan untuk
meminta apa yang diinginkan dan menerima apapun hasil yang diperoleh.
Dalam bahasa lain, dapat dikemukakan bahwa ”manusia yang berusaha,
tetapi Tuhan-lah yang menentukan !” dengan demikian berdoa merupakan
salah satu terapi bagi pemeliharaan usaha untuk mencapai cita-cita.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari apa yang telah kami paparkan dalam pembahasan diatas, maka kami

dapat menarik kesimpulan sebagai berikut

1. kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan

menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan resiko serta menerima balas

jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi. Kewirausahaan adalah suatu sikap

mental, pandangan, wawasan serta pola pikir dan pola tindak seseorang terhadap

tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya dan selalu berorientasi kepada

pelanggan. Atau dapat juga diartikan sebagai semua tindakan dari seseorang yang

mampu memberi nilai terhadap tugas dan tanggungjawabnya.

2. Terdapat beberapa ciri – ciri dan karakteristik kewirausahaan. Ciri-ciri

seorang wirausahaan adalah:

a) Memiliki visi dan tujuan yang jelas.

b) Inisiatif dan selalu proaktif.

c) Berorientasi pada prestasi.

d) Berani mengambil risiko.

e) Kerja keras.

f) Bertanggungjawab terhadap segala aktifitas yang dijalankannya, baik


sekarang maupun yang akan datang.
g) Komitmen pada berbagai pihak merupakan ciri yang harus dipegang teguh
dan harus ditepati.

h) Mengembangkan dan memelihara hubungan baik dengan berbagai pihak,


baik yang berhubungan langsung dengan usaha yang dijalankan maupun
tidak.

3.2 Saran

Demikianlah makalah yang kami buat mudah – mudahan apa yang saya

paparkan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih

mengenal dunia kewirausahaaan .Kami menyadari apa yang kami paparkan

dalam makalah ini tentu masih belum sesuai apa yang di harapkan,untuk itu

kami berharap masukan yang lebih banyak lagi dari guru pembimbing dan teman

– teman semua.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.dosenpendidikan.co.id/6-sifat-yang-harus-di-miliki-seorang-

wirausahawan/

http://anikmugirahayu.blogspot.com/2012/07/sikap-dan-perilaku-

wirausahawan.html

http://manajemen-ekonomi-dessy.blogspot.com/2017/10/faktor-pendorong-dan-

penghambat.html?m=1

http://nurulazamigo.blogspot.com/2012/10/ciri-ciri-wirausaha-yang-

berhasil.html?m=1

http://rasimunway.blogspot.com/2011/05/ciri-wirausaha-yang-berhasil.html?m=1
LEMBAR PENGESAHAN

Makalah dengan judul “ Midwivery Preneur “ disetujui dan disahkan

pada :

Hari :

Tanggal :

PJMK Midwivery Preneur Ketua Kelompok III

ERNAWATI ANGGRAENI,SST,MM ANIS KUMALA

NIK: NIM: 17030030

Mengetahui,

Ketua Prodi D III Kebidanan,

Herlidian Putri,S.ST,M.Kes

NIK: 19861023 2013092 034


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan

karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah sebagai tugas mata

kuliah Midwifery Preneur dengan judul ”Enterpreneur“

Makalah ini merupakan salah satu tugas dalam mata kuliah Midwifery

Preneur . Dalam proses penyusunan laporan penulis menyadari banyak pihak

yang telah memberikan bantuan, sehingga dalam kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun demi perbaikan dan

kesempurnaan laporan ini sangat penulis harapkan.

Akhirnya dengan terselesainya penyusunan makalah ini maka penulis

mengharap semoga dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan.


DAFTAR ISI

LEMBAR PEMGESAHAN................................................................ i

KATA PENGANTAR ......................................................................... ii

DAFTAR ISI ........................................................................................ iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................. 2

1.3 Metode Pengumpulan Data ............................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Enterpreneur .................................................................. 3

2.2 Pengertian Kewirausahaan .............................................................. 5

2.3 Manfaat Kewirausahaan .................................................................. 10

2.4 Persyaratan Untuk Berjiwa Entrepreneur Dari Wirausahawan ...... 21

2.5 Ciri-ciri Enterpreneur ...................................................................... 21

2.6 Tahap-Tahap Entrepreneur.............................................................. 22

2.7 Sikap Dan Perilaku Wirausaha ....................................................... 23

2.8 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dan Menghambat Tumbuhnya Sifat


Enterpreneur .......................................................................................... 25

2.9 Menyebutkan Ciri-Ciri Wirausaha Yang Berhasil .......................... 28


BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................................... 31

3.2 Saran ................................................................................................ 32

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 33


MIDEWIFERY PRENEUR

“ENTERPRENEUR”

KELOMPOK 3

Nama Anggota :

1. Wika Novianti (17030024)


2. Yunita Amiatur Rohmah (17030025)
3. Yffa Sri Endang (17030026)
4. Amelinda Kustari (17030027)
5. Angeliana Putri Tristanto (17030028)
6. Anis Kumala (17030030)
7. Aprilia Jesica Arisagita (17030031)
8. Asma Farahana Sosal (17030032)
9. Azizah Ayu Ramadhani (17030034)
10. Cindy Dewi Wulandari (17030035)
11. Citra Maya Andhika (17030036)

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN dr. SOEBANDI JEMBER

YAYASAN PENDIDIKAN JEMBER INTERNATIONAL SCHOOL

2019-2020

Anda mungkin juga menyukai