Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan sistem usaha pembangunan masyarakat supaya
lebih produktif dan efisien, diperlukan teknologi. Pengenalan teknologi yang telah
berkembang di dalam masyarakat adalah teknologi yang telah dikembangkan
secara tradisional, atau yang dikenal dengan "teknologi tepat guna" atau teknologi
sederhana dan proses pengenalannya banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan
dan mata pencaharian pokok masyarakat tertentu.
Pertumbuhan dan perkembangan teknologi, ditentukan oleh kondisi dan
tingkat isolasi dan keterbukaan masyarakat serta tingkat pertumbuhan kehidupan
sosial ekonomi masyarakat tersebut. Untuk memperkenalkan teknologi tepat guna
perlu disesuaikan dengan kebutuhan, yaitu kebutuhan yang berorientasi kepada
keadaan lingkungan geografis atau propesi kehidupan masyarakat yang
bersangkutan. Teknologi yang demikian itu merupakan barang baru bagi
masyarakat dan perlu dimanfaatkan dan diketahui oleh masyarakat tentang nilai
dan kegunaannya. Teknologi tersebut merupakan faktor ekstern dan diperkenalkan
dengan maksud agar masyarakat yang bersangkutan dapat merubah kebiasaan
tradisional

dalam

proses

pembangunan

atau

peningkatan

kesejahteraan

masyarakat.
1.1 Rumusan Masalah
1. Pembahasan konsep fetal doppler
2. Pembahasan konsep pengukuran TB
3. Pembahasan breast pump
4. Pembahasan reflek hammer
5. Pembahasan umbilical cord, Clean, Nylon
6. Pembahasan tournique
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, manfaat, cara penggunaan, dan
kekurangan beserta efek konsep fetal doppler.

2. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, manfaat, cara penggunaan, dan


kekurangan beserta efek konsep pengukuran TB.
3. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, manfaat, cara penggunaan, dan
kekurangan beserta efek breast pump.
4. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, manfaat, cara penggunaan, dan
kekurangan beserta efek reflek hammer.
5. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, manfaat, cara penggunaan, dan
kekurangan beserta efek umbilical cord, Clean, Nylon.
6. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, manfaat, cara penggunaan, dan
kekurangan beserta efek tournique.

BAB I
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teknologi Tepat Guna
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi tepat
guna adalah suatu alat yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat berguna serta
sesuai dengan fungsinya. Selain itu, teknologi tepat guna atau yang disingkat
dengan TTG adalah teknologi yang digunakan dengan sesuai (tepat guna). Ada
yang menyebutnya teknologi tepat guna sebagai teknologi yang telah
dikembangkan secara tradisional, sederhana dan proses pengenalannya banyak
ditentukan oleh keadaan lingkungan dan mata pencaharian pokok masyarakat
tertentu.
Secara teknis TTG merupakan jembatan antara teknologi tradisional dan
teknologi maju. Oleh karena itu aspek-aspek sosio-kultural dan ekonomi juga
merupakan dimensi yang harus diperhitungkan dalam mengelola TTG. Dari
tujuan yang dikehendaki, teknologi tepat guna haruslah menerapkan metode yang
hemat sumber daya, mudah dirawat, dan berdampak polutif minimalis
dibandingkan dengan teknologi arus utama, yang pada umumnya beremisi banyak
limbah dan mencemari lingkungan.
2.2 Penggunaan Teknologi Tepat Guna Dalam Kebidanan
2.1.1 konsep fetal doppler
a. pengertian fetal doppler
Fetal doppler adalah alat diagnostik yang digunakan untuk mendeteksi
denyut

jantung

bayi

yang

menggunakan

prinsip

pantulan

gelombang

elektromagnetik. Alat ini sangat berguna untuk mengetahui kondisi kesehatan


janin, dan aman digunakan dan bersifat non invasif.

Gambar 1. Alat fetal doppler


Doppler juga merupakan alat yang digunakan untuk mendengarkan detak
jantung janin selama masih ada didalam kandungan. Doppler biasanya terdapat di
ruang kebidanan untuk membantu perawat dalam untuk mengetahui kondisi
jantung janin dalam kandungan ibu. Doppler menggunakan 2 sensor yaitu :
1. Ultrasound Menggunakan transmitter dan receiver, Keuntungannya lebih
peka dan akurat, tetapi harganya lebih mahal.
2. Mikrosound Tidak menggunakan transmitter dan receiver.Hanya menerima,
tidak memancarkan,sehingga kurang peka.
b. tujuan fetal doppler
Untuk mengetahui detak jantung normal atau tidak, dan Untuk
menunjukkan adanya perbedaan frekuensi bunyi yang diterima oleh pendengar
dan yang dikeluarkan oleh sumber bunyi.
c. manfaat fetal doppler
fetal doppler secara otomatis mengukur detak jantung dengan menggunakan
teknologi mikroprosessor dan out put secara digital, alat ini sangat berguna untuk

mengetahui kondisi kesehatan janindan aman digunakan karena bersifat non


invasif.
Adapun manfaat dari fetal dopler yaitu :
1. Mendeteksi dan mengukur kecepatan aliran darah dengan sel darah merah
sebagai reflektor yang bergerak.
2. Dapat menghitung jumlah dan menilai ritme denyut janin.
d. cara penggunaan
Alat ini mengubah sinyal bio elektro yang kemudian diteruskan ke preAmp sehingga sinyal tersebut di ubah ke bentuk suara melalui sebuah speaker.
Ada pun cara menggukanan fetal doppler:
1. Nyalakan doppler, untuk memeriksa apakah doppler dapat digunakan
2. Usapkan jelly pada abdomen ibu, tepat pada daerah yang telah ditentukan.
Kegunaan jelly adalah sebagai kontak kedap udara antara kulit abdomen
dengan permukaan sensor.
3. Tempatkan sensor pada daerah yang akan didengarkan, kemudian tekan
tombol start untuk mendengarkan denyut jantung janin.
4. Lakukan penyesuaian volume seperlunya dengan menggunakan tombol
pengatur volume.
5. Lihat denyut jantung janin pada angka yang ditunjukkan melalui monitor.
6. frekuensinya 120-160 kali per menit.
e. kekurangan / efek
efek doppler ini sendiri yaitu ketika gelombang ultrasound ditransmisikan
kearah sebuah reflektor stationer, gelombang yang dipantulkan memiliki frekuensi
yang sama. Jadi, jika reflektor bergerak kearah transmiter, frekuensi yang
dipantulakn akan lebih tinggi, sedangkan jika reflektor bergerak menjauhi maka
frekuensi yang dipantulkan akan lebih rendah.

2.1.2 Konsep pengukuran tinggi badan (TB)

a. pengertian konsep pengukuran tinggi badan (TB)

Gambar 2 alat ukur tinggi badan


Pengukuran tinggi badan digunakan untuk menilai status perbaikan gizi.
Pengukuran ini dapat dilakukan dengan sangat mudah dalam menilai gangguan
pertumbuhan dan perkembangan.
Tinggi Badan merupakan antropometri yang menggambarkan keadaan
pertumbuhan skeletal. Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan
pertambahan umur. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti berat badan, relatif
kurang sensitif pada masalah kekurangan gizi dalam waktu singkat. Pengaruh
defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan akan nampak dalam waktu yang relatif
lama.
Tinggi Badan (TB) merupakan parameter paling penting bagi keadaan
yang telah lalu dan keadaan sekarang, jika umur tidak diketahui dengan tepat.
Tinggi badan juga merupakan ukuran kedua yang penting, karena dengan
menghubungkan berat badan terhadap tinggi badan (quac stick) faktor umur dapat
dikesampingkan.Tinggi badan untuk anak kurang dari 2 tahun sering disebut
dengan panjang badan. Saat baru lahir, panjang badan normal bayi adalah sekitar

45 cm-55 cm, Pada usia 0-3 bulan, panjang badan (PB) bayi normalnya mencapai
55 cm-60 cm, dengan kenaikan tiap bulannya yang tidak terlalu signifikan.
b. tujuan
Pengukuran tinggi badan berguna untuk menilai status perbaikan gizi,
disamping berkaitan dengan faktor genetik.Dalam tahun pertama, panjang badan
rata-rata bayi Indonesia bertambah 23 cm. pada umur 1 tahun panjangnya menjadi
71 cm. Kondisi kecepatan pertumbuhan berkurang sehingga setelah umur 2 tahun,
kecepatan bertambah panjang badan/tinggi badan kira-kira 5 cm.
c. manfaat
adapun manfaat dari mengukur tinggi badan yaitu :
1. Mengetahui risiko wanita usia subur (KEK) dan kurang energi kronis
(WUS), baik ibu hamil maupun calon ibu, untuk menapis wanita yang
mempunyai risiko melahirkan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR).
2. Meningkatkan perhatian dan kesadaran masyarakat agar lebih berperan
dalam pencegahan dan penanggulangan KEK.
3. Mengembangkan gagasan-gagasan baru di kalangan masyarakat dengan
tujuan meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak.
4. Meningkatkan peran petugas lintas sektor dalam upaya perbaikan gizi
WUS yang menderita KEK.
5. Mengarahkan pelayanan kesehatan pada kelompok sasaran WUS yang
menderita KEK
d. cara penggunaan
Alat yang digunakan untuk mengukur panjang bayi adalah infatometer dengan
ketelitian 0,1 cm atau 1 mm. Bagian dari infatometer adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.

Bagian kepala atau head board tidak dapat digerakkan atau fix
Bagian kaki atau foot board yang bisa digerakkan
Alas yang rata
Bagian skala dengan ketelitian 0.1 cm atau 1 mm

Cara mengukur tinggi badan menggunakan infantometer adalah sebagai berikut :

1. Sebelum mengukur panjang bayi letakkanlah alat pada permukaan yang


rata dengan ketinggian yang nyaman untuk mengukur dan cukup kuat.
2. Beri alas yang tidak terlalu tebal, bersih, dan nyaman misalnya selembar
selimut tipis atau kertas tisu yang lebar.
3. Sebelum megukur tinggi badan bayi lepaskan tutup kepala bayi misalnya
topi, hiasan rambut, dan kaos kaki bayi
4. Kemudian pengukur berdiri pada salah satu sisi. Sebaiknya sisi yang
paling dekat dengan skala pengukur
5. Letakkan bayi dengan kepala menempel pada bagian kepala atau head
board
6. Posisikan kepala bayi sehingga sudut luar mata dan sudut atas liang telinga
berada pada garis yang tegak lurus dengan bidang infantometer.
7. Usahakan dapat mempertahankan kepala bayi pada posisi
8. Luruskan tubuh bayi sejajar dengan bidang infantometer
9. Luruskan tungkai bayi bila perlu salah satu tangan pengukur menahan agar
lutut bayi lurus
10. Tangan pengukur menekan lutut bayi kebawah dengan lembut
11. Dengan tangan yang lain pengukur mendorong atau menggerakkan bagian
kaki atau foot board sehingga menempel dengan tumit bayi.
12. Posisi kaki bayi adalah jari kaki menunjuk ke atas
13. Baca ukuran panjang badan bayi sampai 0,1 cm terdekat. Pengukuran
dapat dilakukan pada satu atau dua kaki bayi.
Pengukuran panjang bayi dapat juga menggunakan alat yang paling
sedarhana yaitu pita(meteran).
Cara mengukur panjang bayi dengan menggunkan pita ( meteran adalah
sebagai berikut :
1. Siapkan pita pengukur (meteran)
2. Baringkan anak telentang tanpa bantal (supinasi), luruskan lutut
sampaimenempel pada meja (posisi ekstensi)
3. Luruskan bagian puncak kepala dan bagian bawah kaki lalu ukur sesuai
dengan skala yang tertera.
4. Memberi tanda pada tempat tidur (tempat tidur harus rata/datar) berupa
garis atau titik pada bagian puncak kepala dan bagian tumit kaki bayi. Lalu
ukur jarak antara kedua tanda tersebut dengan pita pengukur.

5. Tinggi badan juga dapat diperkirakan berdasarkan rumus dari Behram


(1992)
Tinggi

badan

dapat

juga

diperkirakan.

Berikut

ini

adalah

cara

memperkirakan tinggi badan dengan menggunakan rumus Behram :


1.
2.
3.
4.
5.
6.

Perkiraan panjang lahir : 50 cm


Perkiraan panjang badan usia 1 tahun = 1,5 x Panjang Badan Lahir
Perkiraan panjang badan usia 4 tahun = 2 x panjang badan lahir
Perkiraan panjang badan usia 6 tahun = 1,5 x panjang badan usia 1 tahun
Usia 13 tahun = 3 x panjang badan lahir
Dewasa = 3,5 x panjang badan lahir atau 2 x panjang badan 2 tahun

Atau dapat digunakan rumus Behrman (1992):


1. Lahir : 50 cm
2. Umur 1 tahun : 75 cm
3. 2 12 tahun ; umur (tahun) x 6 + 77e
e. kekurangan/ efek
Alat pengukur panjang badan bayi aluminium ini mempunyai kelemahan
pada panel penggeser maupun panel untuk menempel di kepala, sebab tidak statis
(mudah digerak-gerakan ke kiri dan ke kanan). Oleh sebab itu pengukur harus
berhati-hati dalam mengukur, pembacaan dilakukan ketika posisi kedua papan
tersebut tegak lurus. Caranya adalah minta bantuan petugas pengunpul data lain
atau ibu anak/bayi untuk memegang papan bagian kepala, dan pengukur
memegang papan bagian kepala.
Batas pengukuran maksimal adalah 100 cm. Apabila ditemukan panjang
bayi lebih. Dari 100 cm, dapat digunakan meteran kain dengan menempelkan
meteran pada papan. Bila panjang badan bayi kurang dari batas minimal alat ukur,
dapat digunakan penggaris atau alat tambahan sampai ke batas minimal, kemudian
diukur selisihnya untuk mendapatkan hasil panjang badan bayi yang sebenarnya.
2.1.3 Breast Pump
a. pengertian breast pump

Gambar 3 Breast Pump


Breastpump atau Pompa ASI adalah alat bantu yang digunakan ketika bayi
tidak bisa langsung menyusu langsung ke Ibu karena berbagai alasan. Terbagi
menjadi 2 kategori yaitu manual dan elektrik. Manual dioperasikan dengan tangan
sedangkan elektrik bisa dioperasikan dengan listik.

b. tujuan
Breast pump bertujuan untuk membantu menghasilkan ASI untuk bayi
yang dapat di tampung kapan saja sehingga bayi yang tidak bisa menyusu
langsung ke ibu dapat asupan ASI.
c. Manfaat
Breast pump diciptakan untuk membantu ibu menyusui mengeluarkan ASI
dari payudara agar dapat disimpan untuk persediaan. Biasanya breast pump /
pompa ASI sangat bermanfaat bagi ibu-ibu pekerja yang tidak mempunyai cukup
waktu bersama bayi karena tuntutan dari aktivitas lain dan tetap memberikan ASI
eksklusif yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bayi.

10

d. Cara Penggunaan
Adapun cara menggunakan Breast Pump adalah :
1. Pastikan breast pump Anda dalam keadaan steril, dengan merendamnya
dalam air panas selama 10 menit sebelum penggunaan.
2. Basuh tangan anda sebelum memasang breast pump set.
3. Duduk dengan tubuh condong ke depan, dan dapat menstimulasi aliran
susu dengan mengurut payudara.
4. pasang corong pompa tepat di puting payudara.
5. lakukan pemompaan secara pelan dan teratur, apabila menggunakan
pompa ASI elektrik payudara akan dipompa secara otomatis dan teratur.
Anda dapat memompa ASI sebanyak 2 kali dalam sehari. Waktu yang
dibutuhkan untuk penggunaan pompa ASI manual kurang lebih 45 menit
dan untuk penggunaan pompa ASI elektrik berkisar 15 menit. Jika aliran
susu berhenti selama memompa, Anda dapat mengurut payudara dan
mengistirahatkannya selama beberapa menit untuk membantu pengaliran
ASI.
6. Pada awal menggunakan breast pump / pompa ASI, ada kemungkinan ASI
yang keluar tersendat-sendat dan tidak banyak. Tetapi, bila Anda tetap
melakukan pemompaan secara berkala, lama kelamaan produksi ASI yang
lancar akan semakin berlimpah dan Anda akan memiliki cukup persediaan
untuk bayi Anda.
7. Sebaiknya menyimpan ASI setelah dipompa dalam plastik atau botol kaca
steril ke dalam kulkas. Setelah selesai menggunakan breast pump, cuci dan
pastikan setiap bagian yang terkena susu untuk bersih dan kering sebelum
disimpan.
2.1.4 reflek hummer
a. pengertian reflek hummer

11

Gambar 4 Reflek hammer


Reflex Hammer/palu refleks merupakan alat medis yang digunakan oleh
dokter untuk menguji refleks tendon dalam/lutut. Pengujian refleksitas pasien
merupakan bagian penting dari pemeriksaan fisik neurologis untuk mendeteksi
kelainan pada sistem saraf pusat atau perifer.
b. tujuan
Reflex Hammer (palu refleks) digunakan untuk memeriksa kemampuan refleksi
dari bagian-bagian tertentu tubuh kita, biasanya lutut kita.
c. Manfaat
1. Untuk memancing reaksi dan refleks, karena pengujian reflek bagian
penting dari pemeriksaan fisik
2. Untuk mendeteksi kelainan dalam sistem saraf pusat atau perifer
2.1.5 Umbilical Cord Clem Nylon
a. pengertian umbilical cord clem nylon

12

Gambar 5 umbilical cord clem nylon


umbilical cord clem nylon merupakan alat yang digunakan untuk menjepit
tali pusat bayi baru lahir yang baru saja dipotong dari plasenta atau ari ari guna
mencegah pendarahan pada pusar. Penggunaan klem tali pusar ini di pasang oleh
bidan atau dokter kandungan yang membantu persalinan. Klem memiliki
mekanisme kunci yang sekali di pasang tidak dapat dibuka lagi, jadi ia akan
menempel terus di tali pusat bayi sampai terlepas dengan sendirinya.
b. Cara Penggunaan
cara penggunaan umbilical cord clem nylon ini tidak bisa di pakai berulang, hanya
sekali pakai saja dan tidak bisa di sterilisasi. Penggunaan umbilical cord clem
nylon sangat mudah dan praktis, anda tinggal menekan kedua sisi dari klem
sampai terdengar bunyi klick yang tandanya bahwa umbilical cord clem nylon
telah terkunci menjepit tali pusat.
2.1.6 Tourniquet
a. pengertian tourniquet

13

Gambar 6 tourniquet
Tourniquet adalah alat untuk mengerutkan (constricting) dan menekan
(compressing). Saat digunakan tourniquet berfungsi untuk mengontrol aliran
darah pada vena atau arteri dengan cara menekan dan melepas dalam rentang
waktu tertentu. Aplikasi pertama tourniquet ada sejak tahun 199 SM pada Bangsa
Romawi saat melakukan tindakan amputasi lengan atau tungkai.
Tourniquet adalah alat untuk penekanan perdarahan pada pembedahan,
pada operasi Extremitas Inferior dengan menggunakan anestesi spinal pooling
darah di segmen yang diblok menyebabkan penurunan darah, dan dikarenakan
penggunaan torniquet merupakan prosedur tetap pembedahan, oleh karena itu
maka dilakukan pemilihan alternatif dengan menggunakan torniquet di area yang
tidak dilakukan pembedahan, yang diharapkan dapat membantu mengurangi
penurunan perdarahan akibat anestesi spinal.
b. tujuan
1. Menghentikan perdarahan pada luka terbuka di lengan atau tungkai
(biasanya pada kasus traumatik di medan perang atau kecelakaan lalu
lintas), bila dikhawatirkan akan membuat penderita/korban dapat
kehabisan darah.
2. Menghentikan aliran darah saat dilakukan operasi pada lengan atau
tungkai. Penghentian ini dilakukan secara sementara dengan sistem buka
tutup untuk rentang waktu tertentu.

14

3. Pada tindakan IVRA (Intravenous Regional Anesthesia) yang dikenal


dengan nama Bier block anesthesia atau Biers method. Fungsinya agar
obat anestesi hanya berpengaruh pada regio tertentu di lengan atau
tungkai.
4. Pada aplikasi yang membutuhkan akses sementara ke vena seperti
pengambilan sampel darah, pemasangan iv catheter, atau menyuntikkan
obat intra vena.
c. Manfaat
tourniquet bermanfaat untuk mengontrol aliran darah pada vena atau ateri dengan
cara menekan dan melepas dalam rentang waktu tertentu. Dan untuk membuat
pembuluh darah vena di tangan/ di kaki tersembul keluar agar dapat dilaksanakan
pemberian infuse atau suntikan.
d. Cara Penggunaan
dalam keadaan darurat cara menggunakan tourniquet sederhana putarlah seutas
tali dua kali disekeliling tungkai dan lengan. Sebuah dasi, kaus kaki, atau sapu
tangan yang besar boleh digunakan untuk maksud ini. Ikatlah satu simpul,
sesudah itu peganglah sebuah tongkat kecil di atas simpul itu, dan ikatlah dua
simpul lagi. Putarlah tongkat itu perlahan-lahan sampai tali itu cukup erat untuk
menghentikan aliran darah. jangan putar melebihi batas ini. Biarkanlah tourniquet
ditempat itu sampai dokter datang. Bila akan berlangsung lebih dari setengah jam,
linggarkanlah tourniquet itu setiap 20 menit selama beberapa detik, sesudah itu
eratkan lagi. Catatlah jam yang tepat waktu tourniquet itu digunakan.
Apabila menggunakan alat yang telah tersedia di pasaran hanya dengan
memasukkan tourniquet ke lubang yang tersedia, tarik dengan kencang sesuai
kebutuhan yang di inginkan, dan untuk melepaskannya hanya dengan menekan
tombol yang tersedia.

15

Anda mungkin juga menyukai