Disusun oleh :
2021
1. Definisi Kesehatan Reproduksi
Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera fisik, mental dan sosial
yang menyeluruh dan tidak tidak semata-mata terbebas dari penyakit atau
kecacatan dalam semua hal berhubungan dengan sistem reproduksi dan fungsi
serta prosesnya. (ICPD, Kairo, 1994)
Landasan hukum:
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan RI no 64 tahun 2013: tentang
penanggulangan krisis kesehatan, Pelayanan Kesehatan Reproduksi masuk
ke dalam pelayanan kesehatan yang harus disediakan pada tahap tanggap
darurat dan pasca krisis
Pasal 22:
Pemenuhan kebutuhan kesehatan antara lain berupa sumber daya manusia
kesehatan, pendanaan, fasilitas untuk mengoperasionalkan system
pelayanan kesehatan yang meliputi pelayanan medic, obat dan perbekalan
kesehatan, gizi, pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan,
kesehatan jiwa, kesehatan reproduksi dan identifikasi korban sesuai
kebutuhan.
Undang-undang RI No 24 Tahun 2007 tentang penanggulangan bencana.
Fokus pelayanan dari kesehatan reproduksi dalam kondisi darurat juga
mencakup kelompok rentan. Pengaturan dan layanan kepada kelompok
rentan telah masuk kedalamUU tentang penanggulangan bencana.Di
dalam Undang-undang tersebut terdapat dua pasal yang mengatur antara
lain pasal 48 dan pasal 55. Di dalam pasal 48, Penyelenggaraan
penanggulangan bencana pada saat tanggap darurat sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 33 huruf (b) meliputi:
a. Pengkajian secara cepat,tepat terhadap lokasi, kerusakan, dan sumber
daya;
b. Penentuan status keadaan darurat bencana;
c. Penyelamatan dan evakuasi masyarakat terkena bencana;
d. Perlindungan prioritas untuk mendapatkan penyelamatan, evakuasi,
pengamanan, pelayanan kesehatan dan pemenuhan kebutuhan dasar;
e. Perlindungan terhadap kelompok rentan; dan
f. Pemulihan dengan segera prasarana dan sarana vital.