Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

SISTEM PELAYANAN KEBIDANAN


Dosen pengempu: Happy Marthalena. S, SST., Keb

Disusun oleh:
Nama: NURUL ISTIQOMAH
Nim: Po.62.24.2.17.374

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALANGKA RAYA
JURUSAN KEBIDANAN
2019
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................................
A. Latar Belakang ........................................................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................
C. Tujuan .....................................................................................................................
D. Manfaat ...................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................................
A. Metode One Way Text Massaging Program ...........................................................
B. Obstetri Monitoring ................................................................................................
C. ANC Class (Antenatal Care) ...................................................................................
D. Prenancy Exercise (senam hamil) ...........................................................................
BAB III PENUTUP ...........................................................................................................
A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran .......................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Penerapan Teknologi Informasi dalam Peningkatan Pelayanan Kesehatan Pada Ibu
Hamil sangat diperlukan. Angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) saat ini
masih menjadi perbincangan di lapisan masyarakat. Masih tingginya AKI dan AKB dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya yaitu kurang adekuat saat pelayanan antenatal
akibat kurangnya akses terhadap pelayanan kesehatan, kurangnya informasi terkait dengan
kesehatan selama kehamilan.
Bertambahnya informasi dan pengetahuan pada ibu hamil dan masyarakat umumnya
diharapkan dapat meningkatkan status kesehatan dengan perubahan perilaku untuk hidup
sehat, sehingga dapat membantu pencapaian Millenium Development Goals (MDGs) atau
sekarang dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDGs).
Kualitas pelayanan saat ini telah diakui sebagai masalah yang diabaikan dalam agenda
kesehatan internasional, khususnya yang berkaitan dengan kepedulian terhadap asuhan ibu
hamil, ibu bersalin dan perawatan bayi. Menurut Tamburlini, Siupsinskas, Bacci (2011),
berdasarkan kesepakatan pada konfrensi tingkat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
pada tahun 2000 ditetapkan 8 tujuan pembangunan Millenium pada tahun 2015 ( Millenium
Development Goals/ MDGs), dan diantara 8 tujuan tersebut yaitu mengurangi angka kematian
bayi (AKB) dan AKI yang terdapat pada MDGs 4 dan 5. Angka Kematian Bayi (AKB) di
Indonesia masih tergolong tinggi, jika dibandingkan dengan negara lain di kawasan ASEAN.
Berdasarkan data Human Development Report 2010, AKB di Indonesia mencapai 31 per 1.000
kelahiran.
Tingginya angka kematian bayi menunjukkan masih rendahnya status
kesehatan,rendahnya akses pelayanan kesehatan serta kurang adanya kesadaran masyarakat
yang tinggi dalam menjaga kesehatan pada saat hamil, melahirkan, nifas dan perawatan bayi
(Whitaker, et, al, 2012). Kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan
baik pada ibu hamil maupun janinnya, karena masyarakat khususnya ibu hamil akan terus
mencari tahu tentang hal-hal yang berkaitan tentang kesehatan selama kehamilannya.
Kehamilan merupakan suatu hal yang menantang terutama bagi para ibu yang hamil
pertama kalinya, sering kita ketahui dalam masyarakat banyak ibu hamil mengandalkan
informasi yang turun temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya, informasi tersebut
mungkin tidak akurat karena pengalaman setiap kehamilan berbeda-beda dan dapat
dipengaruhi oleh budaya yang tabu (Maniam, Ken, Chenapiah, 2013).
Kesadaran akan pentingnya kesehatan pada masa kehamilan di Indonesia saat ini masih
belum optimal karena kurangnya penyuluhan, fasilitas kesehatan, tenaga medis serta
infrastruktur yang kurang memadai dari pemerintah daerah ataupun pusat. Keadaan seperti ini
sangat tidak kita harapkan karena masyarakat kita membutuhkan pelayanan dan edukasi
kesehatan yang akhirnya menjadikan sebuah gaya hidup sehat dan dapat didukung dengan
adanya perkembangan teknologi informasi yang berkembang saat ini..
Pendekatan dan sentuhan teknologi informasi menjadikan salah satu solusi alternatif
yang dilakukan untuk mengeliminir kesenjangan tersebut diatas, tanpa mengganggu pola dan
gaya hidup dari masyarakat tersebut (Cormick, et, al, 2012). Era globalisasi dan informasi yang
akhir-akhir ini mulai masuk ke Indonesia telah membuat tuntutan baru di segala sektor dalam
negara kita. Tidak terkecuali dalam sektor pelayanan kesehatan. Era globalisasi dan informasi
seakan telah membuat standar baru yang harus dipenuhi oleh seluruh pemain di sektor ini. Hal
tersebut telah membuat dunia kesehatan di Indonesia menjadi tertantang untuk terus
mengembangkan kualitas pelayanan kesehatan yang berbasis teknologi informasi.
Berdasarkan pola dan gaya hidup masyarakat inilah maka teknologi informasi yang
paling sesuai pada saat ini ada beberapa solusi alternative yang dapat diterapkan dalam
teknologi informasi dibidang kesehatan yaitu dengan cara penggunaan alat bantu atau aplikasi
maupun metode konseling edukasi. Informasi dan edukasi kesehatan yang diberikan kepada
ibu hamil tanpa dibatasi ruang dan waktu dan tanpa harus bertatap muka langsung dengan
tenaga kesehatan.
Beberapa solusi alternative yang dapat diterapkan untuk menigkatkan kualitas
pelayanan antenatal atau pelayanan pada masa kehamilan adalah dengan Sistem Metode One
Way Text Massaging Program (SMS), Mobile Obstetri Monitoring (MOM), Antenatal Class,
dan Pregnancy Exercise.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas maka perumusan masalah pada
makalah ini adalah “bagaimana sistem penunjang dalam kehamilan yang meliputi Metode one-
way text-messaging program, Mobile Obstetrik Monitoring, ANC Kelas, dan Pregnancy
Exercise?”

C. Tujuan
Mengetahui apa saja tekhnologi yang dapat diterapkan pada pelayanan
antenatal dengan Sistem Metode One Way Text Massaging Program (SMS), Mobile
Obstetri Monitoring (MOM), Antenatal Class, dan senam Ibu Hamil.
D. Manfaat
Sebagai bahan dalam menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mengenai materi
yang dibahas dalam makalah ini yaitu teknologi tepat guna tentang sistem dalam kehamilan.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Sistem Metode One Way Text Massaging Program


a. Definisi
Pesan text yang dikirimkan dalam frekuansi tertentu selama satu minggu oleh
server, sms yang dikirim berupa pesan-pesan terkait kondisi adaptasi fisiologis dan
psikologis dari ibu hamil (Jarrehtum, Titapant, Tienthal, Vibonchart, Chuenwattana &
Chatchainoppakhun, 2008).

Sistem ini hanya bersifat satu arah, artinya pengguna layanan hanya dapat
menerima informasi yang diberikan namun tidak dapat mengirim sms balasan.

b. Manfaat/Kegunaan
Penggunaan pesan teks tidak membutuhkan biaya yang mahal sehingga
memudahkan pemberian informasi kesehatan kepada pengguna ponsel. Selain itu
penggunaan short message service (sms) yang dilakukan oleh tenaga kesehatan lebih
efektif dalam meningkatkan kunjungan klien ke pelayanan kesehatan dibandingkan
dengan penggunaan phone reminder (Chen, Fang, Chen, & Dai, 2008). Penelitian lain
yang dilakukan oleh Costa, Salomao, Martha, Pisa, Sigulem, (2009) menunjukkan
bahwa pengiriman pengingat janji kunjungan dengan menggunakan text messenger
mampu meningkatkan kunjungan klien ke klinik.

c. Subsistem yang terdapat pada layanan SMS


1. SME (Short Message Entity), merupakan tempat penyimpanan dan pengiriman
message yang akan dikirimkan ke MS tertentu.
2. SC (Service Centre), bertugas untuk menerima message dari SME dan melakukan
forwarding ke alamat MS yang dituju.
3. SMS-GMSC (Short Message Service – Gateway SMC ), melakukan penerimaan
message dari SC dan memeriksa parameter yang ada. Selain itu GMSC juga
mencari alamat MS yang dituju dengan bantuan HLR, dan mengirimkannya
kembali ke MSC yang dimaksud.
4. SMS – IWMSC (Short Message Service – Interworking MSC), berperan dalam
SMS Message Origiating , yaitu menerima pesan dari MSC
Setiap jaringan telepon seluler memiliki satu atau lebih service senter yang
berfungsi untuk menyimpan dan meneruskan (store and forward fashion) pesan dari
pengirim ke pelanggan tujuan, sebagai Interface antara PLMN (public land mobile
network) GSM dengan berbagai sistem lainnya, seperti : elektronic mall, faximile, atau
suatu content provider. SC tersambung ke PLMN melalui BSC.

d. Kemungkinan Pengembangan Tekhnologi


Kemajuan tekhnologi informasi saat ini menuntut tenaga kesehatan untuk
mengembangkan pelayanan kesehatan yang mudah dan mampu meningkatkan minat
masyarakat untuk menggunakan pelayanan kesehatan. Salah satu tekhnologi yang
berkembang cepat adalah telepon seluler atau ponsel, pengguna ponsel saat ini tidak
hanya kalangan menengah keatas namun kalangan menengah kebawah saat ini juga
memanfaatkan tehnologi ini. Sekitar 83% orang dewasa menggunakan ponsel dan 72%
diantaranya memanfaatkan pesan teks untuk komunikasi dengan rata – rata
penggunaan 10 teks per hari.

Tenaga kesehatan di Indonesia diharapkan mampu meningkatkan pemberian


pelayanan kesehatan sesuai dengan pengembangan teknologi informasi. Penggunaan
program SMS untuk prenatal care mampu memudahkan pemberian informasi dan
edukasi bagi ibu hamil. Edukasi yang diberikan pada ibu hamil dapat berupa perubahan
– perubahan yang dialami selama hamil, serta perencanaan untuk persalinan,
perawatan bayi, dan persiapan kontrasepsi untuk pasca persalinan. Prenatal care
dengan SMS dapat diterapkan di Indonesia karena mudah dan tidak memerlukan
banyak biaya, serta dengan gaya hidup masyarakat yang mayoritas memiliki telepon
seluler. Program ini sangat tepat diterapkan pada rumah sakit pemerintah sehingga
memudahkan dalam pemberian pendidikan kesehatan dan perencanaan perawatan
kehamilan dan paska melahirkan.

Kemungkinan tekhnologi yang dapat berkembang setelah Sistem Metode One


Way Text Massaging Program adalah suatu sistem yang dapat bersifat 2 arah, artinya
sipenerima layanan juga dapat berkomunikasi 2 arah atau membalas informasi dari
penyedia layanan agar lebih efektif. Selain itu tekhnologi kedepannya dapat
dikembangkan dengan saling terkoordinasinya antara si penerima layanan, petugas
kesehatan, dan layanan kesehatan/fasilitas kesehatan (RS, Puskesmas, klinik, BPM,
dll).

2. Mobile Obstetri Monitoring


a. Definisi
Sampai saat ini, tidak ada definisi standar yang telah ditetapkan. Untuk
keperluan survei, Observatorium Global untuk eHealth (GOE) didefinisikan sebagai
praktek kesehatan medis dan masyarakat yang didukung oleh perangkat mobile,
seperti ponsel, pasien perangkat monitoring, personal digital assistant (PDA), dan
perangkat nirkabel lainnya. MOM melibatkan penggunaan dan kapitalisasi pada
utilitas inti ponsel untuk suara dan pesan singkat layanan (SMS) serta lebih fungsi
kompleks dan aplikasi termasuk general packet radio layanan (GPRS), ketiga dan
generasi keempat telekomunikasi selular (sistem 3G dan 4G), global yang positioning
system (GPS), dan teknologi Bluetooth (WHO, 2011).
Definisi lain MOM adalah sebuah platform prototupe telehealth yang bisa
diadaptasi sesuai dengan kebutuhan spesifik daerah pedesaan maupun perkotaan
dengan mamanfaatkan aplikasi ponsel. MoM bisa memantau wanita hamil dengan
jarak jauh, untuk mengidentifikasikan bila ditemukan kehamilan berisiko tinggi.

b. Manfaat/Kegunaan
Dengan menggunakan aplikasi ponsel (mobile phone), bidan dapat dengan
mudah mengumpulkan data dari pemeriksaan fisik dan tes di klinik lokal atau bahkan
di rumah ibu hamil tersebut. Dokter kandungan di lokasi berbeda kemudian bisa
menentukan apakah kehamilan bisa berisiko tinggi, kapan pun di mana pun. Dengan
demikian, ibu dengan kehamilan berisiko bisa segera mendapatkan pertolongan. Bagi
kebanyakan ibu hamil yang tinggal di daerah terpencil, pemeriksaan kandungan
umumnya hanya dilakukan oleh bidan. Masalahnya, bidan tak bisa menolong ibu
dengan kehamilan berisiko, sehingga dibutuhkan bantuan dokter kandungan. Dengan
adanya teknologi, pemeriksaan ke dokter kandungan pun bisa dilakukan hanya dengan
menggunakan ponsel.
Program ini menerapkan sebuah solusi telehealth baru untuk memantau kondisi
ibu hamil dari jarak jauh, sehingga dapat mendeteksi dini kehamilan berisiko tinggi.
"Dengan aplikasi ini, seorang bidan bisa membuat profil kesehatan ibu hamil yang
relevan melalui pengumpulan data yang didapat dari pemeriksaan fisik, serta tes yang
dilakukan di Puskesmas setempat atau di rumah ibu hamil tersebut.
Dengan memadukan panduan lokal angka risiko dalam solusi ini, spesialis
kebidanan atau dokter kandungan bisa menentukan apakah sebuah kehamilan berisiko
tinggi, sehingga bisa segera memberikan pertolongan memadai. Dengan MOM maka
para dokter dan bidan dapat mengidentifikasi kehamilan berisiko jauh lebih cepat,
sehingga dapat memberikan saran terhadap penanganan yang tepat dan pada
waktunya. "Solusi MOM dapat mengatasi keterbatasan sumber daya manusia dengan
memanfaatkan teknologi layanan kesehatan jarak jauh."
Seorang bidan yang berpartisipasi dalam MOM, kini bisa berinteraksi dengan
lebih banyak pasien. Dia pun mendapatkan supervisi dari ahli kandungan untuk
mengidentifikasi kehamilan berisiko secara cepat, sehingga dapat membantu para ibu
mencapai kehamilan sempurna dan melahirkan secara normal.
Tujuan proyek MoM adalah untuk pengumpulan dan pemantauan data
kebidanan secara menyeluruh guna mengidentifikasi sejak dini kehamilan beresiko
tinggi. Sebagai solusi Mobile Obstetrical Monitoring (MoM) untuk wilayah terpencil
, proyek ini menghadirkan layanan kesehatan yang lebih baik bagi ibu dengan
kehamilan resiko tinggi di daerah pedesaan yang tidak memiliki akses ke dokter ahli
kebidanan.
Solusi Mobile Obstetrical Monitoring (MoM) untuk wilayah terpencil ini
memungkinkan para tenaga kesehatan untuk memasukkan data klinis dan rekam medis
pasien. MoM juga memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk memasukkan
data dari hasil diagnosa kebidanan dan alat pemantau lainnya seperti ultrasound,
Doppler, dan fetal monitor.
Di area pedesaan,dengan solusi Mobile Obstetrical Monitoring (MoM) untuk
wilayah terpencil ini para bidan dapat memasukkan data melalui SMS kepada dokter
spesialis yang bisa memberikan saran medis kapan pun dan dari mana pun juga. Sistem
ini akan membantu tenaga kesehatan seperti bidan untuk membuat keputusan yang
tepat dengan stratifikasi resiko berdasarkan panduan standar klinis yang berlaku.
Solusi Mobile Obstetrical Monitoring (MoM) untuk wilayah terpencil ini diharapkan
dapat mengidentifikasi kehamilan beresiko tinggi sejakdini.
c. Subsistem yang terdapat pada layanan MOM
Melalui MOM, data kehamilan bisa diunggah secara online atau melalui SMS,
yang kemudian dihubungkan ke pusat data utama. Selanjutnya ahli kandungan
memonitor laporan-laporan tersebut. Laporan yang masuk lantas diidentifikasi untuk
diketahui mana yang termasuk kehamilan berisiko tinggi. Penanganan lanjutan akan
diberikan sesuai kebutuhan.

d. Kemungkinan Pengembangan Tekhnologi


MoM cocok diterapkan di daerah-daerah terpencil di Indonesia yang jarang
memiliki dokter kandungan. Dengan sebagian besar masyarakat memiliki akses
dengan ponsel, MoM telah disesuaikan agar dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan
pedesaan dan perkotaan yang spesifik. Indonesia memiliki kemampuan
penyelenggaraan pada pelayanan kesehatan di daerah terpencil. Pemerintah juga
memberi dukungan.

Dengan adanya aplikasi ini, dapat diharapkan bisa membantu Indonesia untuk
menurunkan angka kematian ibu dengan meningkatkan akses perawatan ibu hamil di
daerah-daerah terpencil dengan pemantauan jarak jauh. "MoM memberikan
kesempatan untuk memanfaatkan teknologi inovatif dalam membantu memperbaiki
AKI selama kehamilan berlangsung,"

3. Antenatal Class
a. Definisi
Kelas ibu hamil adalah kelompok belajar ibu-ibu hamil dengan umur kehamilan
antara 4 minggu - 36 minggu (menjelang persalinan) dengan jumlah peserta maksimal
10 orang. Di kelas ini ibu-ibu akan belajar bersama, diskusi dan tukar pengalaman
tentang kesehatan ibu dan anak secara menyeluruh dan sistematis serta dapat
dilaksanakan secara terjadwal dan berkesinambungan. Kelas ini di fasilitasi oleh
bidan/tenaga kesehatan dengan menggunakan paket kelas ibu hamil yaitu buku KIA,
flipchart (lembar balik), pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil, pegangan fasilitator dan
buku senam ibu hamil.

b. Manfaat/Kegunaan Antenatal Class


1. Meningkatkan pengetahuan/pemahaman, merubah sikap dan perilaku ibu tentang:
a. Kehamilan, perubahan tubuh dan keluhan selama kehamilan dan cara
mengatasinya, pengaturan gizi termasuk pemberian tablet tambah darah.
b. Perawatan kehamilan (kesiapan psikologis, hubungan suami istri, tanda bahaya
kehamilan, perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi (P4K).
c. Persalinan (tanda-tanda persalinan, tanda bahaya persalinan dan proses
persalinan).
d. Perawatan nifas (ASI Ekslusif, tanda bahaya dan penyakit dalam nifas,
bagaimana menjaga kesehatan dalam nifas).
e. KB pasca persalinan
f. Perawatan bayi baru lahir (pemberian K1 dan imunisasi HB0 pada bayi baru
lahir, tanda bahaya dan penyakit bayi baru lahir, perawatan tali pusat).
g. Mitos/kepercayaan/adat istiadat setempat yang berkaitan dengan kesehatan ibu
dan anak.
h. Penyakit menular (IMS, informasi dasar HIV-AIDS, pencegahan dan
penanganan malaria pada ibu hamil).
i. Akte kelahiran.
2. Terjadi interaksi dan berbagi pengalaman antar peserta (ibu hamil dengan ibu
hamil) dan antar ibu hamil dengan tenaga kesehatan/bidan tentang kehamilan,
keluhan selama hamil, persalinan, perwatan nifas, KB pasca melahirkan, bayi baru
lahir, adat istiadat setempat, penyakit menular dan akte kelahiran.

c. Sasaran Antenatal Class


Peserta kelas ibu hamil sebaiknya pada umur kehamilan 4 – 36 minggu karena
pada umur kehamilan ini kondisi ibu sudah kuat, tidak takut terjadi keguguran, efektif
melakukan senam hamil. Suami / keluarga ikut serta minimal 1X pertemuan sehingga
dapat mengikuti materi yang penting, misalnya tentang persiapan persalinan atau yang
lainnya.

d. Jadwal Pertemuan dan Materi


Dalam perkembangan tekhnologinya Pertemuan kelas ibu hamil menurut buku
pedoman pelaksanaan kelas ibu hamil KemenKes RI tahun 2014 direvisi menjadi 4
kali pertemuan

4. Pregnancy Exercise (Senam Hamil)


a. Definisi

Senam hamil adalah bagian dari olah raga yang gunanya untuk menjaga
kebugaran ibu hamil. Jenis gerakan senam hamil dan seberapa lama durasinya tentu
saja tergantung pada kondisi kesehatan ibu, kondisi kehamilannya dan aktivitas sehari-
hari ibu hamil.

b. Manfaat Senam Hamil (Pregnancy Exercise)


Manfaat senam hamil adalah :

1. Memperbaiki sirkulasi darah.


2. Mengurangi bengkak terutama pada kaki.
3. Meningkatkan keseimbangan otot-otot.
4. Mengurangi resiko gangguan gastrointestinal/ pencernaan lebih baik.
5. Mengurangi kejang kaki/kram.
6. Menguatkan otot perut.
7. Mempercepat penyembuhan setelah kehamilan.
8. Memperbaiki posisi janin.
9. Tidur menjadi lebih nyenyak.

c. Senam Hamil per Trimester dalam Kehamilan Trimester I


Latihan pernafasan adalah olah raga yang cocok untuk ibu hamil pada usia
kehamilan trimester pertama. Ketika merasa capek gunakan latihan pernafasan untuk
berelaksasi dan berpikirlah positif.

Latihan pernafasan bisa dilakukan sambil duduk, bersila, maupun berbaring.


Poinnya adalah ibu hamil merasa nyaman, relaks dan positif. Prinsip dasar senam
hamil untuk ibu hamil muda adalah fokus terhadap latihan pernafasan. Hal ini
dikarenakan Ibu hamil membutuhkan oksigen (O2) 20% lebih banyak dibandingkan
saat sebelum hamil. Kebutuhan oksigen tersebut tidak hanya untuk ibu,
namun oksigen juga dibutuhkan oleh janin di dalam kandungan. Bagi
janin oksigen berguna untuk memaksimalkan perkembangan otak dan syaraf janin.
Karena pada awal kehamilan, perkembangan otak dan syaraf janin mulai berkembang
secara cepat.

Lama waktu yang baik untuk latihan senam hamil dilakukan dalam waktu 30
menit hingga 60 menit. Latihan senam hamil muda ini juga bisa dilakukan 3 hingga 5
kali dalam satu minggu. Latihan senam hamil boleh dilakukan karena harus
memperhatikan beberapa persyaratan, seperti memperhatikan kondisi fisik ibu dan
kehamilan. Kehamilan sebaiknya dalam keadaan normal tanpa indikasi gangguan
penyakit seperti hipertensi dan kehamilan dengan plasenta privea. Indikasi kehamilan
kembar juga harus seijin dokter yang merawat. Dan gerakan senam hamil juga harus
disesuaikan dengan usia kehamilan.

Gambaran gerakan yang bisa dijadikan panduan pada senam hamil trimester I
adalah:

1. Persiapkan matras sebagai alas duduk.


2. Ambil posisi duduk tegak dengan kaki bersilang.
3. Awali dengan mengambil napas panjang dari hidup, tahan beberapa detik, lalu
hembuskan melalui mulut. Ulangi setidaknya 2 kali. Tujuannya untuk
menciptakan suasana santai dan rileks.
4. Gerakkan tangan membuka ke atas kepala sembari menarik napas dari hidung,
tahan posisi tangan dan napas sebentar, lalu gerakkan tangan turun sembari
hembuskan napas. Ulangi setidaknya 2 kali.
5. Gerakkan kedua lengan memutar ke arah depan beberapa kali, sambung dengan
gerakan memutar ke arah belakang beberapa kali supaya tubuh lebih rileks.
6. Miringkan tubuh dan tangan kanan ke arah kiri, gunakan siku kiri sebagai
tumpuan, lakukan berbarengan dengan mengambil napas dari hidung. Tahan
beberapa detik lalu tegakkan posisi duduk kembali berbarengan dengan waktu
membuang napas. Lakukan untuk sisi yang lain.
7. Buka kaki. Posisikan kedua tangan anda seolah ingin menggapai lutut kiri. Lalu
perlahan gerakkan kedua tangan seolah ingin menggapai ujung kaki. Rasakan
tarikan pada bagian tubuh sebelah kanan. Tahan beberapa detik lalu kembali ke
posisi tegak. Lakukan gerakan yang sama untuk sisi yang lain.
8. Gerakan selanjutnya dengan mengambil posisi seperti kuda. Kedua tangan dan
lutut dijadikan tumpuan. Tarik napas kemudian lepaskan
sembari menggerakkan perut ke sisi atas.
9. Gerakan latihan masih boleh dilanjutkan bila tidak ada perubahan pada kondisi
ibu hamil. Akan tetapi bila didapati bercak sebaiknya latihan segera dihentikan.

d. Trimester II dan Trimester III


Senam hamil (Pregnancy Exercise) pada TM II dan TM III terdiri atas 4 bagian
yaitu :

a) Latihan Umum. Boleh dilakukan oleh ibu hamil dengan usia kehamilan lebih dari
22 minggu dan diijinkan oleh dokter kandungan untuk senam hamil.
b) Latihan Khusus untuk usia kehamilan 22-30 minggu.
c) Latihan Khusus untuk usia kehamilan 30-36 minggu.
d) Latihan Khusus untuk usia kehamilan 36-40 minggu.
Perlu diingat hentikan senam hamil jika terjadi kram perut, perdarahan,
demam, dan tidak enak badan. Bagi ibu yang mempunyai riwayat abortus atau
kelahiran premature bias konsultasi dulu dengan dokter sebelum melakukan senam
hamil. Bidan hendaknya menyarankan agar ibu hamil melakukan masing-masing
gerakan sebanyak 2X pada awal latihan dan dilanjutkan dengan kecepatan dan
frekuensi menurut kemampuan dan kehendak mereka sendiri minimal 5X tiap
gerakan. Senam hamil dilakukan minimal 1X seminggu secara rutin.

Latihan Umum

1) Latihan pernapasan dada


Ibu telentang dengan lutut ditekuk dan tangan terjalin di atas dada. Tiupkan nafas
dari mulut sepanjang mungkin sambil kedua tangan menekan dada pada hitungan
5-6-7-8. Kemudian tarik napas dalam dengan menggembungkan dada pada
hitungan 1-2-3-4. Ulangi sampai 8X8 hitungan.
2) Latihan pernapasan diafragma
Posisi sperti di atas dan tangan di atas perut, lakukan hal yang sama dan dimulai
pada hitungan yang sama. Ulangi sampai 8X8 hitungan.
3) Latihan penguatan dan pelemasan otot dasar panggul
Ibu telentang dengan lutut ditekuk dan tangan di samping badan. Kerutkan otot-
otot yang ada di kedua paha hingga dengan sendirinya pantat terlepas dari alas
tidur. Kemudian lepaskan kerutan pelan-pelan sehingga pantat kembeli
menyentuh alas tidur (1-2). Ulangi sampai 8X8 hitungan.
4) Latihan penguatan dan pelemasan otot dasar tungkai
Ibu telentang dengan lutut kiri ditekuk dengan tungkai kanan lurus, tangan
disamping badan. Angkat lurus tungkai kanan kemudian gerakkan pergelangan
kaki ke depan dank e belakang kemudian luruskan kembali dalam hitungan 1-2-
3-4. Ulangi sampai 8X8 hitungan. Lakukan hal yang sama pada tungkai kiri
dengan lutut kanan ditekuk.
5) Latihan penguluran dan perlemasan otot pinggang, perut, dan paha
Gerakan 1 :
Ibu telentang dengan lutut kiri ditekuk dan tungkai kanan lurus, tangan disamping
badan. Gerakkan tungkai secara rata dengan alas tidur, kea rah pantat (sehingga
tungkai pendek) dank e arah mata kaki (sehingga tungkai seperti panjang) dalam
hitungan 8X8 hitungan. Lakukan hal yang sama pada tangan kiri dengan menekuk
lutut kanan.
Gerakan 2 :
Ibu telentang dengan lutut kanan ditekuk dan tungkai kiri lurus serta tangan di
samping badan. Dengan menjijitkan telapak kaki kanan, gerakan lutut ke arah
kaki (sehingga paha seperti memanjang) kemudian tapakkan lagi kaki kanan dan
lutut tetap lurus. Dalam hitungan 1-2. Ulangi sampai 8X8 hitungan.
Gerakan 3 :
Ibu telentang dengan kedua lutut ditekuk dan kedua lengan membuka di
samping badan (seperti sayap pesawat terbang) kemudian gulingkan kedua lutut
kekenan dengan menjaga badan tetap pada posisinya, kemudian gulingkan kekiri
dalam hitungan 1-2. Ulangi 8X8 hitungan.
Gerakan 4 :
Ibu duduk dengan tangan bertelekan di belakang badan, kedua tungkai lurus
terbuka selebar bahu. Gerakan pergelangan kaki ke depan dank e belakang
bergantian, dalam hitungan 1-2. Ulangi sampai 8X8 hitungan.
Gerakan 5 :
Pada posisi ibu seperti di atas tetapi hanya menggerakkan pergelangan kaki ke
samping luar dank e dalam. Dalam hitungan 1-2. Ulangi sampai 8X8 hitungan.
6) Latihan sendi bahu dan payudara
Ibu duduk bersila, kedua tangan memegang bahu sisi yang sama. Gerakan bahu
memutar kea rah dalam lengan dengan mempertemukan kedua siku ke depan
dada dan dengan menekankan lengan atas ke payudara dan bahu di putar dengan
putaran penuh (sampai ketiak terbuka). Satu kali putaran penuh dalam satu
hitungan. Ulangi sampai 8X8 hitungan. Kemudian lakukan hal yang sama dengan
memutar bahu ke luar.
7) Latihan koreksi sikap
Tujuan untuk mengurangi beban yang disangga pinggang selama kehamilan. Ibu
berdiri dengan kedua kaki lurus namun rileks. Agar posisi ibu tidak terlalu tegak,
maka aturlah agar dada dan perut agak terdorong ke belakang dan pantat agak
terdorong ke depan. Pertahankanlah posisi ini semampi mungkin setiap saat.
8) Latihan relaksasi umum
Gerakan-gerakan ini dilakukan saat ibu beristirahat.
Gerakan 1 :
Tidur telentang dengan kepala disangga bantal dan kedua tungkai disangga guling
hamper kea rah pantat.
Gerakan 2 :
Tidur miring dengan kepala disangga bantal, tungkai yang sisi atas disangga bantal
(baik tertumpang diatas tungkai sebelah bawah maupun yang bertumpu pada alas
tidur). Bila perut sudah cukup besar pada sisi antar perut dan alas tidur diganjal
bantal tipis atau selimut yang terrlipat.
Gerakan 3 :
Posisi duduk pada kursi yang ada sandaran punggungnya, namun wajah
menghadap ke arah sandaran kursi. Kedua tungkai ada di samping-samping kursi,
kedua lengan terlipat di atas puncak sandaran kursi untuk tempat menyandarkan
kepala.

Latihan Khusus (usia kehamilan 22-30 minggu)

1. Latihan umum diulang.


2. Latihan-latihan untuk penguatan, perlemasan otot tungkai, pinggang dan perut.
Gerakan 1 :
Posisi ibu merangkak, lengan dan tungkai atas tegak lurus dengan lantai.
Cembungkan punggung bawah sambil menundukkan kepala, kemudian
cekungkan punggung bawah sambil menengadahkan kepala dengan hitungan 1
dan 2. Ulangi sampai 8X8 hitungan.
Gerakan 2 :
Posisi ibu merangkak, lengan dan tungkai atas tegak lurus dengan lantai.
Angkat lengan kiri, kemudian belokkan tubuh ke kanan dan kembali lagi ke
posisi semula. Hitungan 1 dan 2. Lakukan hal yang sama pada lengan kanan,
dengan hitungan 3 dan 4.. Ulangi sampai 8X8 hitungan.
Gerakan 3 :
Posisi ibu berdiri atau duduk ( di kursi atau di tempat tidur), kedua tangan di
pinggang, angkat lengan kiri ke atas, belokkan badan ke kanan, kembali lagi ke
posisi semula. Hitungan 1 dan 2. Lakukan hal yang sama pada lengan kanan,
dengan hitungan 3 dan 4.. Ulangi sampai 8X8 hitungan.
3. Latihan otot pinggang (pelvic tilting laterally)
Posisi ibu berdiri dengan lengan lurus di samping badan dan tangan membuka
ke samping. Gerakan panggul kanan ke atas dengan tungkai tetap lurus
sehingga telapak kaki kanan lebih tinggi dari telapak kaki kiri, kemudian
kembali ke posisi semula. Hitungan 1 dan 2. Lakukan hal yang sama untuk
panggul kiri, dengan hitungan 3 dan 4.. Ulangi sampai 8X8 hitungan.
4. Latihan otot perut, otot dasar panggul, otot punggung dan penguluran otot paha
bagian dalam serta peningkatan gerakan sendi pangkal paha (pelvic fordward
and backward).
Ibu berdiri tungkai dibuka selebar bahu dan lutut sedikit di tekuk. Letakkan
tangan memegang tulang panggul (SIAS) dengan jari-jari di sisi depan dan ibu
jari di sisi belakang. Gerakan [panggul ke depan dan ke belakang dengan
hitungan 1 dan 2. Ulangi sampai 8X8 hitungan.
5. Latihan rotasi tubuh.
Ibu berdiri dan tungkai dibuka selebar bahu, tangan di pinggang. Putar badan
ke kanan dan pandangan tetap lurus ke depan, serta tungkai tetap lurus.
Kemudian kembali ke posisi semula dengan hitungan 1 dan 2. Lakukan gerakan
yang sama kea rah kiri dengan hitungan 3 dan 4. Ulangi sampai 8X8 hitungan.
6. Latihan pernapasan.
Gerakan 1 :
Latihan pernapasan pada saat latihan umum diulang.
Gerakan 2 (panting quik breathing) :
Tiupkan napas dengan cepat dank eras lewat mulut kemudian tari napas dalam
lewat hidung dengan mulut terkatup pada hitungan 1 dan 2. Ulangi sampai 8X8
hitungan.

Latihan Khusus (Usia Kehamilan 30-36 Minggu)

1. Latihan umum diulang.


2. Gerakan pada usia 22-30 minggu diulang sampai 4X8 hitungan.
3. Mengatasi keluhan.
Nyeri punggung bawah :
a. Infra merah
b. Meratakan kurva tulang belakang 4X5.
Bengkak kedua tungkai :

a. Penguluran otot betis


b. Meninggikan kedua tungkai pada saat istirahat.
Latihan Khusus (Usia Kehamilan 36-40 Minggu)

1. Duduk bersila kedua tumit bertemu sedekat mungkin dengan selangkangan.


Dengan bantuan berat badan tekan kedua lutut dengan telapak tangan 4X8
hitungan.
2. Berpegangan pada sesuatu yang berat (meja, dll) kemudian berjongkok sampai
tumit tanpa mengangkat tumit kemudian kembali ke posisi berdiri.
Lakukan 4X8 hitungan.
3. Latihan napas saat mulai terjadi pembukaan jalan lahir (mulas-mulas).
Ulangi lagi (panting quik breathing) 4X8 hitungan.
4. Latihan meneran/mengejan (valsava).
Ibu tidur telentang dengan bantal agar tinggi. Sebelum melakukan gerakan
mengejan tarik napas dulu, ditahan di daerah dada, diikuti lutut ditekuk dibuka
ke samping dan kedua tangan memegang pergelangan kaki, angkat kepala
dengan mendorong kepala kea rah jalan lahir. Gerakan ini dipertahankan
sampai tidak kuat lagi. Kemudian napas dikeluarkan lewat mulut secara tiba-
tiba.
5. Masase payudara 1Xsehari.
6. Kurangi nyeri punggung bawah dengan kompres hangat.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
saat ini sangat berguna untuk menurunkan AKI dan AKB, mempermudah
pengguna layanan (pasien) dan pemberi pelayanan (Bidan dan Dokter), jangkauan
pelayanan informasi menyeluruh bahkan hingga ke daerah terpencil.

B. Saran
Penerapan tekhnologi tepat guna dalam pelayanan masih harus tetap dikembangkan
lagi guna untuk membenahi pelayanan maupun fasilitas yang sudah ada saat ini karena
hingga tahun 2015 target MDG’S untuk indonesia masih belum tercapai.
DAFTAR PUSTAKA

Astutiyuni. 2013 https://www.google.co.id. diunduh tanggal 03 agustus 2019.

Fenieldafitri. 2014. Penerapan teknologi informasi mobile health mhealth dalam peningkatan
pelayanan kesehatan pada ibu hamil http://www.kompasiana.com. diunduh tanggal 03 agustus
2019.

___________. 2014. Zaman serba mobile periksa ke dokter kandungan cukup dengan ponsel
http://m.detik.com. diunduh tanggal 03 agustus 2019.

___________. 2014. Solusi mobile obstetrical monitoring mom untuk wilayah terpencil
http://ajang-berita.blogspot.co.id. diunduh tanggal 03 agustus 2019.

___________. 2014. https://www.google.co.id. diunduh tanggal 03 agustus 2019.

___________. 2014. http://sesiliathe.blogspot.co.id diunduh tanggal 03 agustus 2019.

___________. 2014. Tips senam hamil untuk usia kehamilan trimester 1 https://tips-sehat-
keluarga-bunda.blogspot.co.id. Diunduh tanggal 03 agustus 2019.

___________. 2015. Andalkan teknologi angka kematian ibu ditekan melalui aplikasi ponsel
http://m.detik.com diunduh 03 agustus 2019.

Anda mungkin juga menyukai