Anda di halaman 1dari 8

CRITICAL THINKING

Dibuat Oleh: Dea Aprilia


Apa itu Critical Thinking?

Kemampuan untuk berpikir jernih dan rasional,


yang meliputi kemampuan untuk berpikir reflektif dan
independen.
Kemampuan untuk menganalisis fakta,
mencetuskan dan menata gagasan,
mempertahankan pendapat, membuat
perbandingan, menarik kesimpulan, mengevaluasi
argumen dan memecahkan masalah (Chance,1986)
Proses intelektual yang dengan aktif dan terampil
mengkonseptualisasi, menerapkan, menganalisis,
mensintesis, dan mengevaluasi informasi yang
dikumpulkan atau dihasilkan dari pengamatan,
pengalaman, refleksi, penalaran, atau komunikasi,
untuk memandu keyakinan dan tindakan (Scriven &
Paul, 1992)
Komponen Critical Thinking

A. Intervensi
B. Analisis
C. Evaluasi
D. Inferensi
E. Penjelasan
F. Self-regulation
Proses Critical Thinking

a. Keterampilan Menganalisis
b. Keterampilan Mensintesis
c. Keterampilan Mengenal dan Memecahkan Masalah
d. Keterampilan Menyimpulkan
e. Keterampilan Mengevaluasi atau Menilai
Penerapan Critical Thinking

Studi Kasus: Bayi yang Lahir Prematur Bisa Picu Depresi dan Kecemasan Orang Tuanya
Tak ada orang tua yang menginginkan bayinya lahir prematur atau sebelum
waktunya. Situasi semacam ini pada akhirnya menimbulkan kesedihan tersendiri.
Bahkan ada sebagian orang tua yang sampai depresi karenanya.
Hal ini dikemukakan peneliti dari Murdoch Children’s Research Institute. Bahkan
mereka terkejut dengan tingginya level depresi dan ansietas yang dirasakan orangtua
bayi yang lahir prematur.
Pemikiran Berhenti dan Terapi Suportif dapat Mengurangi Postpartum Blues dan Kecemasan
Orangtua dari Bayi Prematur

Abstrak: Objektif Orangtua bayi prematur cenderung berisiko mengalami postpartum


blues dan kecemasan. Hal ini disebabkan banyak masalah yang dihadapi ibu
postpartum bayi prematur Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan
pengaruh pemberhentian pikiran dan terapi suportif pada orangtua pasca
melahirkan dan kecemasan pada bayi prematur. Metode ini kuantitatif
dengan quasi-eksperimentasi dengan desain pretest-posttest kelompok kontrol
dan metode consecutive sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah 62 ibu
postpartum bayi prematur di NICU perinatal (Unit Perawatan Intensif Neonatal).
Hasil hasilnya menunjukan bahwa ada penurunan postpartum yang signifikan
blues dan kecemasan (p value = 0,000) dalam kelompok yang dirawat
dengan menggunakan intervensi keperawatan, penghentian pikiran dan
terapi suportif dan penurunan signifikan yang lebih besar dari pada kelompok
yang hanya diobati dengan intervensi keperawatan. Kesimpulan pikiran
berhenti dan terapi suportif mampu menurunkan Postpartum Blues dan
kecemasan orangtua terhadap bayi prematur.
Kesimpulan:

Berpikir kritis adalah suatu proses berpikir sistematik yang penting. Berpikir kritis adalah berpikir
dengan tujuan dan mengarahkan ke sasaran yang membantu individu membuat penilaian berdasarkan kata
bukan pikiran.
Berpikir kritis dalam kebidanan adalah komersial untuk kebidanan profesional karena cara berpikir ini
terdiri atas pendekatan holistik untuk pemecahan masalah.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai