Disusn oleh :
Eka Oktavia 205491517003
Disusun Oleh:
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Allah SWT, dengan segala rahmat,
kemurahan, kemudahan, ketenangan dan ampunan NYA yang telah diberikan, sehingga penulis
dapat menyelesikan Laporan Keluarga Binaan Profesi Bidan yang berjudul “Asuhan Kebidanan
Ny “L” dengan KEK Ringan ” tepat pada waktunya. Laporan Keluarga Binaan Ini di ajukan
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Profesi Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Nasional
Dalam penyusunan Laporan KK Binaan ini penulis banyak mendapatkan bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak, baik dari institusi, tempat penelitian, keluarga dan teman-teman
terdekat lainnya. Oleh karena itu, melalui kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
ini jauh dari kesempurnaa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
Kehamilan adalah suatu proses pembuahan dalam rangka melanjutkan keturunan sehingga
menghasilkan janin yang tumbuh di dalam rahim seorang wanita dan merupakan masa kehidupan
yang penting (Depkes, 2000). Masalah gizi yang sering dijumpai pada ibu hamil diantaranya
Kurang Energi Kronis (KEK) adalah keadaan seseorang yang menderita kekurangan makanan
yang berlangsung menahun (kronis) yang ditandai dengan lingkar lengan atas (LILA) < 23,5 cm
sehingga mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan. Kurang Energi Kronis (KEK) dapat
terjadi pada wanita usia subur (WUS) dan ibu hamil (Irianto, 2014).
Permasalahan ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) merupakan permasalahan mendasar
yang perlu mendapatkan penanganan yang lebih baik. Ibu hamil yang mengalami Kurang Energi
Kronis (KEK) atau kurang gizi selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu, saat
Dampak Kurang Energi Kronis (KEK) terhadap ibu diantaranya meningkatkan risiko
terjadinya anemia, pendarahan, dan terkena penyakit infeksi (Irianto,2014). Dampak Kurang
Energi Kronis terhadap proses persalinan diantaranya akan berisiko terjadinya persalinan lama,
persalinan sebelum waktunya (premature), dan persalinan dengan operasi cederung meningkat
(Agria, 2012). Dampak Kurang Energi Kronis (KEK) terhadap janin diantaranya berisiko
terjadinya proses pertumbuhan janin terhambat, keguguran atau abortus, bayi lahir mati, kematian
neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir
Masalah ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) disebabkan konsumsi zat gizi yang masih
kurang. Menurut Arisman (2010) penyebab lain terjadinya Kurang Energi Kronis (KEK) adalah
penyakit infeksi, ibu hamil yang asupan makannya cukup tetapi menderita suatu penyakit atau sakit
maka mengalami masalah yang ditandai dengan menurunnya nafsu makan yang menyebabkan
asupan makan berkurang dan ibu hamil yang asupan makannya kurang dapat menurunkan daya
Tingkat pendidikan yang rendah, pengetahuan ibu tentang gizi kurang dan pendapatan
keluarga yang tidak memadahi juga berpengaruh dalam pemenuhan kebutuhan gizi ibu (Arisman,
2010). Paritas ibu yang tinggi atau terlalu sering hamil dapat menguras cadangan zat gizi tubuh,
jarak kehamilan yang terlalu dekat menyebabkan ibu tidak memperoleh kesempatan untuk
memperbaiki tubuh setelah melahirkan, ibu hamil yang beban kerja yang tinggi juga membutuhkan
lebih banyak energi karena cadangan energinya dibagi untuk dirinya sendiri, janin dan
Kecukupan gizi saat kehamilan sangat berpengaruh pada perkembangan fisik dan kognitif
bayi yang akan dilahirkan dan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan bayi dimasa
yang akan datang (Kemenkes, 2015). Selama masa kehamilan terjadi peningkatan kebutuhan gizi
Dari hasil pendataan yang dilakukan Rw 005 Kecamatan Karangpawitan, Ny. “N” merupakan
1.1 Tujuan
Dapat melaksanakan asuhan kebidanan komunitas tentang konseling KEK Pada Ny. “N”
1.2 Manfaat
Penyuluhan ini tidak menghasilkan teori baru. Penyuluhan ini secara teoritis
yang terdapat di masyarakat dan memecahkan masalah tersebut menurut prioritasnya. Selain
ini juga bisa menjadi bahan perbandingan mahasiswa terdapat teori yang di dapat di
terdapat di masyarakat.
BAB II
TINJAUAN TEORI
beberapa anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu rumah tangga
karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, dimana antara satu dengan yang
lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu anggota keluarga mempunyai
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikitan
aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing–masing yang merupakan
sederhana bagi ibu dan balita, perbaikan gizi keluarga, imunisasi ibu dan anak,
yaitu ibu (prahamil, hamil, bersalin, nifas), anak (bayi baru lahir, balita, anak pra
masyarakat.Yang menjadi sasaran utama adalah ibu dan anak dalam keluarga.
a. Keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
b. Keluarga besar adalah keluarga inti ditambah sanak saudara, misalnya nenek, kakek,
c. Keluarga berantai adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih
d. Keluarga duda/janda adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
e. Keluarga berkomposisi, adalah yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara
bersama-sama.
f. Keluarga kabitas adalah dua orang yang menjadi satau tanpa pernikahan tetapi
keluarga.
2. Fungsi 1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman.
keluarga.
3. Fungsi 1) Membina sosialisasi pada anak.
keluarga.
dimilikinya.
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan
perkembangannya.
b. Cepat meminta bantuan tenaga kesehatan atau unit pelayanan kesehatan bila timbul
Seorang bidan yang bekerja di komuniti harus mengetahui data wilayah kerjanya, data
kehidupan beragama, status kesehatan serta masalah ibu dan anak balita.Keberhasilan bidan
yang bekerja dibidang komuniti tergantung pada peningkatan kesehatan ibu dan anak balita
di wilayah kerjanya.
Sasaran umum kebidanan komunitas asalah ibu dan anak dalam keluarga.Menurut
undang-undang no.12 tentang kesehatan, yang dimaksud dengan keluarga adalah suami,
Di dalam kesehatan keluarga, kesehatan istri mencakup kesehatan masa pra kehamilan,
persalinan, pasca persalinan dan masa di luar masa kehamilan (masa interfal) serta
persalinan.Upaya kesehatan ibu dan anak dilakukan melalui peningkatan kesehatan anak
dalam kandungan, masa bayi, masa balita dan masa pra sekolah.
Masalah gizi pada ibu hamil masih sebagai fokus masalah antara lain Anemia Gizi Besi
(AGB) dan Kurang Energy Kronik (KEK). Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan
suatu keadaan dimana status gizi seseorang buruk disebabkan karena kurangnya konsumsi
pangan sumber energi yang mengandung zat gizi makro yang berlangsung lama atau
Kehamilan merupakan suatu investasi yang perlu dipersiapkan, dalam proses ini gizi
memiliki peran penting untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangan janin. Studi
membuktikan bahwa ibu dengan status gizi kurang dapat menyebabkan gangguan
pertumbuhan janin, melahirkan bayi dengan berat badan lahir yang rendah, dan selanjutnya
Kenaikan berat badan hamil merupakan berat dari beberapa komponen dalam tubuh ibu
hamil yang mengalami perkembangan selama masa kehamilan. Ibu dengan status gizi
kurang (underweight) dengan IMT kurang dari 18,5kg/m2 memiliki simpanan gizi yang
kurang oleh karenanya pada saat hamil harus menaikkan berat badannya lebih banyak
dibandingkan ibu yang normal atau gemuk. Rekomendasi kenaikan berat badan ibu selama
Ibu yang mengalami Kurang Energi Kronik (KEK) selama masa kehamilan akan
berdampak negatif pada siklus kehidupan keturunannya. Ibu KEK umumnya memiliki
kenaikan berat badan hamil yang rendah (tidak memadai untuk mendukung kehamilannya).
Akibatnya berat badan bayi yang dilahirkan rendah atau biasa disebut dengan Bayi Berat
Lahir Rendah (BBLR) yang ditandai dengan berat badan lahir kurang dari 2.500 gram.
(Fikawati, 2015).
Akibat lain yang ditimbulkan karena ibu menderita KEK saat kehamilan adalah terus
menerus merasa letih, kesemutan, muka tampak pucat, kesulitan sewaktu melahirkan dan air
susu yang keluar tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi, sehingga bayi akan
kekurangan air susu ibu pada waktu menyusui. Akibat pada janin yang dikandung ibu adalah
terhambat hingga kemungkinan nantinya kecerdasan anak kurang, bayi lahir sebelum
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN
IDENTITAS / BIODATA
Nama Ibu : Ny N Nama suami : Tn P
Umur : 24 Tahun Umur : 26 tahun
Suku/Bangsa : Sunda/Ina Suku/Bangsa : Sunda/Ina
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan :Wiraswasta
Alamat Rumah : Desa Situjaya Alamat Rumah :Desa Situjaya
Alamat Kantor : - Alamat Kantor : Karangpawitan
Telepon : 085213247744 Telepon : 085213247744
g. Seksualitas :
- Frekuensi : 1 kali seminggu
- Keluhan : Tidak Ada
Sistematis
1. Kepala
a. Rambut :
- Distribusi : Penyebaran Merata
- Jumlah : lebat
- Kualitas : kuat dan tidak rontok
- Kebersihan : bersih
- Bekas luka : tidak ada
b. Wajah :
- Simetris : ya
- Warna : Tidak ada cyanosis
- Oedema : tidak
- Kloasma : tidak
c. Mata :
- Simetris : ya
- Conjungtiva : Pucat
- Sklera : putih
- Kelainan : tidak ada
d. Telinga :
- Simetris : Ya
- Pendengaran : baik
- Kebersihan : bersih
e. Mulut dan kerongkongan :
- Bibir - Gusi
Simestris : ya Berdarah : tidak
Warna : merah muda - Lidah
Lesi : tidak Kebersihan : bersih
- Gigi Warna : merah muda
Berlubang : tidak - Orofaring
Karies : tidak Pembesaran tonsil: tidak
Tanda infeksi:
Pernafasan bau: tidak
2. Leher
a. Tidak ada Pembesaran kelenjar tiroid kelenjar
limfe dan kelenjar
3. Dada
a. Simetris : tidak
b. Rithme : Reguler
c. Kelainan : tidak ada
d. Payudara :
- Simetris : ya
- Puting : menonjol kanan dan kiri
- Kolostrum : tidak ada
e. Jantung :
- Rithme: teratur
- Kelainan : tidak ada
4. Abdomen
a. Inspeksi :
- Bekas operasi : Tidak ada
- Striae : Tidak Ada
- Linea : Tidak Ada
b. Palpasi :
- Kontraksi uterus : Tidak ada
- Leopold I : Teraba satu bagian besar Bulat lunak, dan tidak
melenting(bokong) 2 Jari atas pusat.
- Leopold II : Teraba bagian-bagian terkecil janin disebelah kiri yaitu
ekstremitas dan keras seperti papan disebelah kanan yaitu
punggung.
- Leopold III : Teraba bagian janin lunak, keras, melenting yaitu kepala
- Leopold IV : tidak dilakukan
c. Auskultasi :
- DJJ : 136x/menit
6. Anogenital :
a. Vulva & vagina
Inspeksi :
- Varices : tidak
- Bekas episiotomi : tidak
- Massa/kista : tidak
- Pengeluaran cairan : tidak
Palpasi :
- Pembesaran kelenjar bartolini : tidak
- Nyeri : tidak
Inspekulo :tidak dilakukan
Periksa dalam :tidak dilakukan
Pelvimetri Klinis : tidak dilakukan
b. Anus :
- Haemoroid : tidak
- Lain-lain : tidak ada
7. Ekstremitas
a. Oedema tangan dan jari : tidak
b.Varices tungkai : tidak
c. Gerakan : bebas
d.Refleks Patella : positif
C. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
1. Darah :
a. Hb : 11 gr/dl
b. Gol. Darah : B Rhesus :
2. Urine :
a. Protein : negatif
b. Glukosa : negatif
II. INTERPRETASI DATA
a. Diagnosa : Ny “A” G2PIA0 umur 25 tahun, hamil 23
minggu, janin hidup tunggal, intra urin, punggung kanan (puka), presentasi kepala
(preskep), kepala belum masuk panggul, dengan hamil KEK.
b. Ibu :
Dasar
S :
- Ibu mengatakan umurnya 24 tahun dan sedang hamil
- Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya yang kedua
O : Keadan umum : baik Kesadaran : composmentis
Vital sign :T : 110/70 N :84 x/ mnt
S : 36°C R : 24x/mnt
HPHT : 22-11-2020
HPL : 29-08-2021
Lila : 23 cm
Umur kehamilan: 23 minggu,
Auskultasi: Djj (+) : 11, 12, 11 (frekuensi 136 x / mnt) teratur
Puntum maksimum : setinggi pusat
Palpasi : Leopold I : TFU 2 jari di atas pusat
Leopold II : Bagian kanan teraba punggung dan bagian kiri teraba ekstremitas kaki
dan tangan
Leopold III : Bagian terendah kepala belum masuk pinggul
Leopold IV : Tidak dilakukan
TBJ : (28-12) x 155 = 2480 gram
2. Menganjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi untuk hamil KEK
a. Membantu ibu untuk mengkonsumsi makanan yang memiliki sumber-sumber protein
sebaiknya (2/3 bagian) pangan yang bernilai biologi tinggi, seperti daging tak berlemak,
ikan, telur, susu. Bila tidak ada diganti dengan sayuran, tempe, dan tahu.
b. Menganjurkan ibu untuk minum susu ibu hamil.
BAB IV
PEMBAHASAN
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada ibu hamil Ny.N dengan KEK di RW 05 desa Situjaya
Kecamatan Karangpawitan Kabupaten garut ,penulis akan membahas dan menguraikan isi dari
laporan kasus ini, khususnya tinjauan kasus untuk melihat kesenjangan-kesenjangan yang terjadi
pada asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan KEK. Pada pembahasan ini penulis juga
membandingkan teori-teori yang ada dengan asuhan kebidanan yang telah diberikan kepada Ny.N
Namun tidak ada kesenjangan pada saat memberikan asuhan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan asuhan kebidanan pada Ny. “N” G1P0A0 dengan KEK ringan, penulis
menyimpulkan sebagai berikut.
Penulis telah mendapatkan pengalaman nyata dalam penerapan asuhan kebidanan ibu hamil
patologis pada Ny.N dengan menggunakan tujuh langkah varney. Hasil pengkajian yang
penulis didapatkan yaitu : Ku= baik ,kesadaran= CM, T: 110/70 mmHg, N: 84x/menit, R: 24
x/menit, S: 36°C, HPHT : 28-03-2018, HPL : 5-12-2018, UK : 23 minggu, preskep, puka,
DJJ : 136 x / menit , TFU : 28 cm , TBJ: 2480 gram. Dalam keadaan normal ibu tidak
mmpunyai penyakit menurun (DM), menular (hepatitis), menahun (jantung), perencanaan :
Berikan informasi kepada ibu tentang kondisi kehamilannya, Anjurkan ibu untuk makan-
makanan yang bergizi untuk gizi ibu hamil, Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup, Ajarkan
ibu untuk membersihkan payudara selama hamil, Anjurkan ibu untuk minum obat sesuai
terapi, Anjurkan ibu untuk periksa kehamilan 1 bulan lagi, Evaluasi: Ku= baik ,kesadaran=
CM, T: 110/70 mmHg, N: 84x/menit, R: 24 x/menit, S:36°C, Ibu sudah mengerti bahwa
janinnya dalam kondisi baik dan tumbuh normal, sesuai dengan umur kehamilan, Ibu sudah
mengerti tentang makanan-makanan yang bergizi untuk ibu hamil KEK, Ibu bersedia untuk
istirahat yang cukup, Ibu bersedia membersihkan payudara sebelum mandi, Ibu bersedia
untuk minum obat sesuai dengan terapi.
5.2 Saran
Pada kasus Asuhan Ibu Hamil dengan KEK ringan, dari tindakan yang
dilakukan terdapat beberapa saran yaitu :
Bagi tenaga Kesehatan
Dapat meningkatkan pengetahuan serta kemampuan dalam mendiagnosa dan menangani
kasus KEK Ringan secara baik dan benar
Bagi mahasiswa
Dapat melakukan asuhan yang baik dan benar pada Ny N dengan KEK ringan.
DAFTAR PUSTAKA
Wiknjosastro, H. 2002. Ilmu Kebidanan Edisi 3. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Saifudin , Abdul Bari et al ,2002 . Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal . Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
DOKUMENTASI