Puji syukur kepada Allah swt. karena karunia, rahmat dan hidayah-Nyalah
penyusun dapat menyelesaikan laporan pengajuan program inovasi Ebook Calon
Pengantin (Catin) ini. Penyusun berterimakasih kepada orang tua yang selalu
memberi support moral, pembimbing institusi dan pembimbing lahan yang selalu
sabar memberi bimbingan, serta teman-teman yang memberi semangat serta saran
dalam penyelesaian laporan ini.
Dengan laporan ini penyusun berharap dapat lebih bisa mengoreksi diri dalam
hal membuat inovasi serta berharap bermanfaat bagi orang lain. Laporan ini
disusun tidak tentunya tidak luput dari kesalahan, untuk itu penyusun sangat
menerima kritik dan saran yang membangun.
Penyusun sangat berharap laporan ini dapat berguna di masa sekarang dan
yang akan datang. Semoga laporan ini dapat dipahami dan bermanfaaat bagi
siapapun yang membacanya.
Kelompok II
DAFTAR ISI
HALAMAN AWAL i
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
BAB I 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 4
BAB II 5
A. Ebook Calon Pengantin (catin) 5
B. Bentuk Inovasi 6
C. Tim Penyusun 6
D. Sumber Dana 8
DAFTAR PUSTAKA 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan kesehatan adalah upaya yang dilaksanakan oleh semua
komponen bangsa dalam rangka mencapai tujuan kesehatan yaitu untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap
orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis (Kemenkes RI, 2017). Orientasi kebijakan
pembangunan kesehatan di Indonesia telah mengalami pergeseran menuju
paradigma sehat. Negara Indonesia membuat program yang dinamakan
NAWA CITA yang berisi Sembilan cita-cita. Salah satu programnya adalah
meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, masyarakat diharapkan agar
dapat lebih mengerti tentang kesehatan agar tidak jatuh sakit. Kementerian
Kesehatan meluncurkan program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat atau yang
dikenal dengan GERMAS (Kemenkes RI,2017). Paradigma sehat juga
merupakan suatu kebijakan pembangunan kesehatan dalm rangka mencapai
SDG’s 2030. Dimana proyeksikan tentang keadaan masyarakat mayoritas
hidup dalam lingkungan yang sehat, berperilaku sehat, memiliki kemampuan
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil, dan merata, serta pada
derajat kesehatan yang optimal (Badan pusat Statistik, 2016). Demikian
program penanggulangan masalah kesehatan di masyarakat mencakup aspek
edukatif, yang menangani prilaku di samping aspek medis mengingat
pentingnya upaya penerapan aspek edukatif tersebut, maka penyuluhan
kesehatan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari setiap program
kesehatan (Kemenkes RI, 2016).
Peningkatan kesejahteraan pernikahan pada beberapa tahun terakhir ini
membuat permasalahan pemeriksaan kesehatan pranikah dianggap sangat
penting dan segera dilakukan. Mengingat perempuan yang telah menikah
rentan mengalami masalah kesehatan reproduksi. Permasalahan kesehatan
reproduksi yang sering muncul adalah infeksi menular seksual (IMS) dan
infertilitas. Salah satu upaya yang dapat dilakukan oleh perempuan untuk
mencegah permasalah kesehatan reproduksi adalah dengan melakukan
pemeriksaan kesehatan pranikah (premarital care). Perawatan kesehatan
pranikah merupakan suatu upaya untuk menghindari kesakitan kematian ibu.
Meningkatkan kepedulian dan peran serta masyarakat, melalui pendewasaan
usia perkawinan (PUP) juga berdampak terhadap penurunan angka kesakitan
dan kematian ibu akibat kehamilan yang tidak direncanakan (Setiawati et al.,
2019).
Dalam penelitian Setiawati et al, (2019) terdapat 21,25% calon
pengantin perempuan dan 30% calom pengantin laki-laki tidak mengetahui
pentingnya mempersiakan kesehatan pranikan. Sejalan dengan hasil penelitian
Amalia & Siswantara (2018) menyatakan bahwa 62,5% calon pengantin
memiliki pengetahuan yang rendah mengenai kesehatan reproduksi dan
seksual pranikah. Dalam penelitian lain yang dilakukan pada calon pengantin
untuk mengetahui kesiapan dalam menghadapi pernikahan dan kehamilan
pertama didapatkan hasil 55,8% calon pengantin belum siap menghadapi
kehamilan pertama, hal tersebut salah satunya disebabkan oleh kurangnya
pengetahuan calon pengantin mengenai kesehatan reproduksi dan seksual pra
konsepsi (Rokhanawati & Edi Nawangsih, 2018).
Salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan calon
pengantin mengenai kesehatan reproduksi dan seksual adalah dengan
memberikan buku saku calon pengantin. Berdasarkan hasil peneltian terhadap
intensitas pengetahuan catin pada sebelum dan sesudah diberikan perlakuan
pemberian buku saku kesehatan reproduksi dan seksual bagi catin diperoleh
nilai signifikan p- value 0,000 lebih kecil dari α (0,05). Dengan demikian
dapat disimpulkan secara statistik diyakini ada pengaruh pemberian buku saku
kesehatan reproduksi dan seksual bagi catin terhadap pengetahuan catin
tentang reproduksi dan seksual (Evrianasari & Dwijayanti, 2016).
Pemberian informasi mengenai kesehatan reproduksi dan seksualitas
calon pengantin dengan media buku saku catin tidak hanya dapat diberikan
secara langsung, tetapi dapat di modivikasi dengan memanfaatkan teknologi.
Pendidikan berbasis teknologi merupakan jalur inovatif untuk pemberian
informasi kesehatan. Secara global, penggunaan ponsel semakin cepat pada
kalangan kaum muda. Satu dari dua warga di negara berkembang memiliki
telepon seluler. Penggunaan telepon seluler juga dapat dimanfaatkan untuk
memberikan pendidikan kesehatan. Aplikasi kesehatan berbasis seluler atau
Mobile Health (mHealth) memiliki peluang besar sebagai salah satu intervensi
yang efektif untuk meningkatkan kesehatan masyarakat. Memberikan materi
pendidikan kesehatan seksual yang akurat, komprehensif dan terkini melalui
smartphone dapat membantu meningkatkan kesadaran perilaku seksual
berisiko serta meningkatkan hasil kesehatan seksual dan reproduksi yang lebih
baik (Mayasari et al., 2020).
Dalam penelitian Mayasari et al. (2020) terdapat peningkatan
pengetahuan calon pengantin mengenai kesehatan reproduksi dan seksual
pranikah yang diberikan pendidikan kesehatan berbasis seluler dengan nilai
(pvalue 0,000). Pemberian informasi berupa buku saku calon pengantin dalam
bentuk Ebook dapat mempermudah calon pengantin untuk dapat mengakses
informasi dimanapun dan kapanpun. Selain itu selama masa pandemic Covid
19 jumlah kunjungan calon pengantin yang ingin melakukan konseling dan
pemeriksaan ke Puskesmas mengalami penurunan. Oleh sebab itu penulis
laporan ini tertarik dalam melakukan sebuah terobosan inovasi dalam masalah
yang di temukan di Puskesmas Trauma Center yang berhubungan dengan
pendidikan kesehatan calon pengantin. Maka penulis menemukan inovasi
berbentuk sebuah Ebook yang di dalamnya mengandung informasi tentang
kesehatan reproduksi dan seksual prakonsepsi.
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah membaca Ebook catin calon pengantin dapat mengetahui dan
memahami mengenai persiapan pernikahan.
2. Tujuan Khusus
Setelah membaca Ebook catin, diharapkan calon pengantin dapat :
a. Mengetahui dan memahami Ebook catin yang kami buat.
b. Mengetahui isi Ebook catin yang berisi informasi dan edukasi mengenai
kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin.
BAB II
RANCANGAN KEGIATAN
C. Tim Penyusun
Dalam penyusunan Ebook Catin kami membentuk kepanitiaan. Berikut
adalah pembagian tugas masing-masing:
1. Ketua Erlina Fitriani
2. Wakil Adilah Azmi L.
3. Bendahara Sopi Juliana
4. Editor 1 Deby Yolanda P.S
5. Editor 2 Mustina
6. Editor 3 Fian Nursarita
7. Editor 4 Messy Lestari
D. Sumber Dana
Dalam pembuatan buku saku catin ini tidak membutuhkan biaya sebab
buku dibuat dan diedit sendiri oleh Tim penyusun serta disebarkan secara
daring melalui media social serta melalui Puskesmas.
BAB III
PELAKSANAAN DAN PENERAPAN
A. Analisis Masalah
A. Kesimpulan
Inovasi Ebook Catin dapat menjadi media informasi baru dalam
pelayanan promosi kesehatan pada calon pengantin. Dalam keberlanjutan
program ini mahasiswa Profesi Kebidanan Politeknik Kesehatan Kemenkes
Kaltim hanya dapat melaksanakannya hingga akhir dinas di Puskesmas
Trauma Center.
B. Saran
1. Bagi Puskesmas
Mengembangkan dan memanfaatkan media informasi promosi
kesehatan salah satunya yaitu Ebook Catin.
2. Bagi Calon Pengantin
Menggunakan media informasi yang ada dengan maksimal,
sehingga dapat merencanakan pernikahan yang ideal dan sesuai dengan
harapan.
DAFTAR PUSTAKA
DOKUMENTASI