DISUSUN OLEH:
ARKAS MARSIDAH AGUSTINI
NIM. P07224322172
Mengetahui
Pembimbing Institusi Pembimbing Lahan
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,
hambatan. Namun berkat bantuan dari berbagai pihak akhirnya laporan ini
ini.
iii
…………….
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................. ii
KATA PENGANTAR....................................................................................... iii
DAFTAR ISI...................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A. Latar Belakang........................................................................................ 1
B. Tujuan..................................................................................................... 2
C. Waktu dan Tempat.................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA....................................................................... 3
A. Konsep Teori Keluarga........................................................................... 3
B. Konsep Asuhan Kebidanan dengan Pemberdayaan Keluarga............ 11
C. Konsep Manajemen Asuhan Keluarga.................................................... 18
D. Konsep Dasar Teori Bahaya Merokok .................................................... 19
E. Konsep Dasar Teori Resiko/pengaruh lingkungan yang tidak sehat....... 20
BAB III TINJAUAN KASUS........................................................................... 30
A. Pengkajian Keluarga/ Analisa Masalah.................................................. 30
B. Analisa Data............................................................................................ 39
C. Skoring Prioritas Masalah....................................................................... 40
D. Planning Of Action.................................................................................. 42
E. Pelaksanaan............................................................................................. 44
F. Evaluasi................................................................................................... 46
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................. 48
BAB V PENUTUP............................................................................................. 50
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................ 52
LAMPIRAN....................................................................................................... 53
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama
dengan keterkaitan aturan dan emosional serta individu memiliki peran
masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga.
Dalam rangka memfokuskan percepatan pencapaian target Sustainable
Development Goals (SDGs) tahun 2030 dengan mengurangi hingga sepertiga
angka kematian dini akibat penyakit tidak menular melalui pencegahan dan
pengobatan di Indonesia (Badan Pusat Statistik, 2016).
Kehamilan juga merupakan salah satu episode yang mencemaskan
dalam kehidupan seorang wanita. Wanita perlu melakukan penyesuaian
terhadap keadaan tersebut, karena dapat berpengaruh besar terhadap kondisi
fisik dan terhadap psikologis seorang wanita yang pernah mengalaminya.
Kondisi kehamilan yang awalnya merupakan sumber kebahagiaan dapat
berubah menjadi suatu kecemasan tertentu, salah satunya disebabkan oleh
kondisi kehamilan yang berisiko tinggi (Fourianalistyawati & Caninsti, 2014).
Kematian ibu dapat disebabkan oleh komplikasi obstetri atau penyakit
yang terjadi pada masa kehamilan, persalinan, dan nifas. Dapat pula
ditemukan pada kehamilan berisiko atau memiliki masalah (terlalu banyak,
terlalu muda, terlalu tua, terlalu dekat dengan jarak kehamilan) yang sangat
membahayakan bagi kesehatan ibu atau yang dikenal dengan “4 Terlalu” (4-T)
(H et al., 2015).
Asuhan kebidanan pemberdayaan pada keluarga merupakan asuhan
kebidanan komunitas yang mana pelayanan kebidanan komunitas merupakan
upaya yang dilakukan oleh bidan untuk pemecahan masalah kesehatan.
Kegiatan penyuluhan dan nasihat tentang kesehatan, pemeliharaan kesehatan
dan pengobatan sederhana bagi ibu dan balita, perbaikan gizi keluarga,
imunisasi ibu dan anak, pertolongan persalinan, pelayanan KB, serta dalam
menjaga kesehatan reproduksi.
1
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan asuhan kebidanan di
komunitas dengan pemberdayaan keluarga.
2. Tujuan Khusus
Setelah melaksanakan praktik asuhan kebidanan di komunitas
dengan pemberdayaan keluarga mahasiswa dapat:
a. Melakukan pengkajian kepada keluarga Tn.I
b. Menginterpretasikan masalah apa saja yang terjadi pada
keluarga Tn. I
c. Menentukan diagnosis potensial apa yang terjadi pada keluarga
binaan, keluarga Tn. I
d. Menentukan antisipasi masalah pada keluarga Tn. I
e. Melakukan perencanaan terhadap masalah yang terjadi pada
keluraga Tn. I
f. Melaksanakan perencanaan yang telah dibuat pada keluraga Tn.
I
g. Melakukan evaluasi terhadap tindakan yang telah dilaksanakan
pada keluraga Tn. I
4
5
e. Keluarga Kawin
Keluarga kawin adalah hubungan suami-istri sebagai dasar bagi
pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi
bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
3. Bentuk Keluarga
Gambaran tentang pembagian tipe keluarga sangat beraneka
ragam, tergantung pada konteks keilmuan dan orang yang
mengelompokkan, namun secara umum pembagian tipe keluarga dapat
dikelompokkan sebagai berikut (Friedman, 2010) :
a. Pengelompokan secara Tradisional
Secara Tradisional, tipe keluarga dapat dikelompokkan
dalam 2 macam, yaitu :
1) Nuclear Family (Keluarga Inti)
Adalah keluarga yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak
yang diperoleh dari keturunannya atau adopsi atau keduanya.
2) Extended Family (Keluarga Besar)
Adalah keluarga inti ditambah anggota keluarga lain yang
masih mempunyai hubungan darah, seperti kakek, nenek,
paman, dan bibi.
b. Pengelompokan secara Modern
Dipengaruhi oleh semakin berkembangnya peran individu
dan meningkatnya rasa individualisme, maka tipe keluarga
modern dapat dikelompokkan menjadi beberapa macam,
diantaranya :
1) Tradisional Nuclear
Adalah keluarga inti (Ayah, Ibu dan Anak) yang tinggal
dalam satu rumah yang ditetapkan oleh sanksi-sanksi legal
dalam suatu ikatan perkawinan, dimana salah satu atau
keduanya dapat bekerja di luar rumah.
2) Niddle Age/Aging Couple
7
4. Peran Keluarga
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar
pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi
dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh
harapan dan pola perilaku dan keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai
berikut (Friedman, 2010) :
a. Ayah sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak – anak, berperan
sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa
aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok
sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkunganya.
b. Ibu sebagai istri dan ibu dari anak – anaknya, ibu mempunyai
peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan
pendidik bagi anak – anaknya, pelindung dan sebagai salah satu
kelompok dari peranan sosial serta sebagai anggota masyarakat di
lingkungannya, disamping itu juga ibu perperan sebagai pencari
nafkah tambahan dalam keluarganya.
c. Anak – anak melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan
tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
5. Fungsi keluarga
Fungsi keluarga menurut Friedman (2010), sebagai berikut:
a. Fungsi Afektif
Yaitu fungsi keluarga yang utama adalah untuk mengajarkan
segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarganya dalam
berhubungan dengan orang lain.
b. Fungsi Sosialisasi
Adalah fungsi mengembangkan dan sebagai tempat melatih anak
untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk
berhubungan dengan orang lain di luar rumah.
9
c. Fungsi Reproduksi
Adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga
kelangsungan keluarga.
d. Fungsi Ekonomi
Adalah fungsi keluarga untuk memenuhi kebutuhan keluarga
secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan
individu dalam meningkatkan penghasilan dalam rangka
memenuhi kebutuhan keluarga.
e. Fungsi Pemeliharaan Kesehatan
Yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota
keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi.
6. Tugas Perkembangan Keluarga
Tahap perkembangan keluarga menurut Friedman (2010) adalah :
a. Tahap 1 : Keluarga pemula, perkawinan dari sepasang insan
menandai bermulanya sebuah keluarga baru, keluarga yang
menikah atau prokreasi dan perpindahan dari keluarga asal atau
status lajang ke hubungan baru yang intim. Adapun tugas
perkembangan keluarga yaitu :
1) Membangun perkawinan yang saling memuaskan.
2) Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
3) Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai
orangtua).
b. Tahap II : Keluarga yang sedang mengasuh anak, tahap kedua
dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berumur 30
bulan. Biasanya orang tua bergetar hatinya dengan kelahiran anak
pertama mereka, tapi agak takut juga. Kekhawatiran terhadap bayi
biasanya berkurang setelah beberapa hari, karena ibu dan bayi
tersebut mulai mengenal. Ibu dan ayah tiba-tiba berselisih dengan
semua peran-peran mengasyikkan yang telah dipercaya kepada
10
2. Analisis
a. Analisis Data
Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan analisis data
adalah bagaimana perkembangan kesehatan keluarga, keadaan
lingkungan rumah dan sosial budaya setempat.
b. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam asuhan keluarga adalah rumusan
masalah keluarga bukan merupakan rumusan permasalahan
individu, sehingga rumusan permasalahan kesehatan keluarga
merupakan cermin dari kesehatan keluarga. Hal yang harus
diperhatikan untuk merumuskan permasalahan kesehatan
keluarga adalah bagaimanakah ancaman kesehatan (keadaan
yang memungkinkan terjadinya penyakit dalam keluarga),
kegagalan dalam memantapkan kesehatan (misalnya kegagalan
pertumbuhan dan perkembangan), keadaan kegawatdaruratan
(misalnya perdarahan), serta 3K (Ketidaktahuan, Ketidakmauan
dan Ketidakmampuan) keluarga dalam melaksanakan tugas-
tugas kesehatan.
c. Prioritas Masalah
Skala prioritas disusun dengan memperhatikan sifat
permasalahan, kemungkinan melakukan pencegahan,
21
MT, 2013).
4. Tanda Bahaya atau Kelainan pada Kehamilan
Tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda / gejala yang
menunjukan ibu atau bayi yang dikandungannya dalam keadaan
bahaya. (Nursalam, 2008) Tanda bahaya pada kehamilan yang perlu
dikenali yaitu:
a. Perdarahan
Perdarahan pada kehamilan 7 - 9 bulan, meskipun hanya sedikit
akan tetapi keadaan tersebut merupaka ancaman bagi ibu dan
janin. Perdarahan melalui jalan lahir pada kehamilan sebelum 3
bulan dapat disebabkan oleh keguguran.
b. Bengkak tangan atau wajah, pusing dan dapat diikuti kejang
Sedikit bengkak pada tungkai bawah pada umur kehamilan 6
bulan keatas mungkin masih normal. Sedikit bengkak pada
tangan atau wajah, yang disertai tekanan darah tinggi dan pusing
atau bahkan sakit kepala merupakan kondisi yang sangat
berbahaya pada kehamilan.
c. Ibu tidak mau makan dan muntah terus
Kebanyakan ibu hamil dengan umur kehamilan 1-3 bulan sering
merasa mual dan kadang – kadang muntah. Akan tetapi mual
muntah yang dialami berlanjut hingga berlangsung secara terus
– menerus akan berbahaya bagi kehamilan
d. Berat badan ibu hamil tidak naik
Selama kehamilan berat badan ibu naik sekitar 9-12 kg, karena
adanya pertumbuhan janin dan bertambahnya jaringan tubuh ibu
akibat kehamilan. Akan tetapi jika berat badan ibu tidak naik
pada akhir bulan keempat atau kurang dari 45 kg pada akhir
bulan keenam, hal ini menandakanpertumbuhan janin terganggu
atau terancam. Kemungkinan penyebab keadaan tersebut adalah
ibu kekurangan gizi.
e. Gerakan janin berkurang atau tidak ada
30
I. IDENTITAS KELUARGA
1. Nama KK : Tn. Isa
2. Jenis Kelamin : Laki-laki
3. Umur/tgl lahir : 16 April 1999
4. Agama : Islam
5. Suku : Banjar
6. Pendidikan : SMA
7. Status Pernikahan : Usia menikah suami : 21 tahun Istri: 16 tahun
Lama pernikahan : 1 tahun
8. Alamat : Jl. Ahmad Yani RT.11 Kelurahan Melak Ulu Kota
Kutai Barat
2. Gangguan Kesehatan
a. Berlaku untuk semua umur
1. Apakah Saudara mempunyai kartu jaminan kesehatan atau JKN / BPJS
Ya ( ˅ ) Tidak ( )
33
2. Keluhan utama
Ibu mengatakan demam dan pilek
5. Riwayat menstruasi
HPHT : 04 Mei 2021
TP : 08 Februari 2022
Siklus : 28 hari
Lama : 5 hari
6. Riwayat obstetrik
No Kehamilan Persalinan Anak Nifas
Suami Ank UK Pny Jns Pnlg Tmpt Pny JK BB/PB H M Abnr Lkts Pny
1 1 H A M I L I N I
7. Riwayat kontrasepsi
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan kontrasepsi apapun.
O:
1. Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum : baik
Kesadaran : composmentis
Tanda-tanda vital :
a. Tekanan darah : 120/80 mmHg
b. Suhu : 36°C
c. Nadi : 78x/menit
d. Pernafasan : 18x/menit
Antropometri
37
2. Pemeriksaan fisik
Kepala : Bersih, tidak ada lesi, rambut hitam, tidak ada edema
Wajah : Simetris, bersih, ada chloasma gravidarum
Mata : Simetris, sclera warna putih, konjungtiva warna merah
muda
Telinga : Simetris, bersih, tidak ada pengeluaran cairan
Hidung : Bersih dan tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak
ada polip
Mulut : Simetris, tidak pucat, bersih, mukosa bibir lembab, tidak
ada stomatitis, tidak ada karies dan karang gigi, tidak
nampak peradangan pada tosil dan ovula, lidah bersih
Leher : ada chloasma gravidarum, tidak ada pembengkakan
Dada : Simetris, tidak nampak retraksi dinding dada, tidak
menggunakan otot bantu pernafasan, bunyi nafas
vesikuler, BJ I dan II terdengar jelas.
Payudara : Simetris, ada hyperpigmentasi pada areola, puting
susu menonjol, tidak ada dimpling, tidak ada
benjolan, tidak terdapat pengeluaran ASI
Abdomen : Tidak ada Linea Nigra, nampak membesar, tidak ada
luka bekas operasi SC
Leopold I : bagian fundus teraba lunak, tidak
terlalu
bulat dan tidak melenting
Leopold II : bagian kiri ibu teraba keras, panjang
dan
rata sedangkan bagian kanan ibu teraba
38
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak ada
A
Diagnosis : GIP0000, usia kehamilan 32 minggu 1 hari
Masalah : tidak ada
Diagnosis potensial : tidak ada
Masalah potensial : tidak ada
Kebutuhan segera : tidak ada
P:
1. Menganjurkan ibu untuk beristirahat
Peran Suami : Membantu keluarga memfasilitasi kebutuhan sumber
nutrisi yg seimbang, sumber zat besi
Peran Mertua (Ibu) :
Peran Adik : membantu ibu dalam melakukan aktivitas
2. Menganjurkan ibu untuk selalu meminum air putih minimal 8 gelas sehari
Peran Suami : membantu ibu untuk mengambilkan minum
39
Peran Mertua (Ibu) : mengingatkan ibu untuk selalu minum air putih
Peran Adik : membantu ibu dalam mengambilkan minum dan
mengingatkan minum air putih
ANALISA DATA
N RUMUSAN MASALAH
DATA
O DIAGNOSIS MASALAH
1. DS : Keluarga dengan ibu Kurangnya pengetahuan
Salah satu anggota keluarga Tn. J ada ibu hamil risiko tinggi keluarga tentang tentang
hamil risiko tinggi G1P0000 usia 17 tahun G1P0000 usia 17 tahun kehamilan risiko tinggi
Pola nutrisi Ny. N makan 3-4x sehari dengan
porsi sedang dan mengonsumsi sayuran
hijau.
DO :
Kesadaran compos mentis
TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 78 x/menit
RR : 18 x/menit
T : 36 0C
Antropometri :
BB : 55 kg
TB : 151,5 cm
Lila : 26 cm
Pemeriksaan fisik
Wajah tidak tampak pucat dan warna
konjungtiva merah muda
TFU : 28 cm
L 1 : bokong, L2 : punggung kiri, L3: kepala,
L4: divergen. DJJ:144x/menit
Tidak ada pengeluaran cairan dari jalan lahir
Tidak ada odem dan varices pada ekstremitas
sehari.
DO
Kesadaran composmentis
TTV : TD : 130/80 mmHg
N : 80x/menit
RR : 19x/menit
T : 36,3 0C
Pemeriksaan fisik
Suara napas normal dan bunyi jantung
normal
Ekstremitas normal
SKORING PRIORITAS MASALAH
RUMUSAN MASALAH
NO KRITERIA PERHITUNGAN NILAI PEMBENARAN
DIAGNOSIS MASALAH
1. Keluarga dengan ibu Kurangnya pengetahuan Sifat masalah
hamil risiko tinggi keluarga tentang Skala :
G1P0000 usia 17 tahun kehamilan risiko tinggi Tidak/ kurang sehat 2/3 x 1 2/3 Sifat masalah ibu dalam skala
Ancaman kesehatan ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
Kemungkinan masalah
dapat diubah
Skala : Kemungkinan masalah sebagian
Dengan mudah 1/2 x 2 1 dapat diubah dengan memberikan
Hanya sebagian pendidikan kesehatan
Tidak dapat
Potensi masalah untuk
diubah Potensi masalah untuk diubah
Skala : 2/3 x 1 2/3 dengan skala cukup dengan
Tinggi memberikan pendidikan kesehatan
Cukup
Rendah
Menonjolnya masalah Keluarga beranggapan masalah
Skala : 2/2 x 1 1
Tersebut berat dan harus segera
Masalah berat harus
ditangani
ditangani
Masalah yang tidak perlu 3 1/3
segera ditangani
Masalah tidak dirasakan
42
Masalah sejahtera
SKORING PRIORITAS MASALAH
RUMUSAN MASALAH
NO KRITERIA PERHITUNGAN NILAI PEMBENARAN
DIAGNOSIS MASALAH
2. Keluarga dengan bapak Kurangnya pengetahuan Sifat masalah
usia 22 tahun perokok keluarga tentang bahaya Skala : Sifat masalah keluarga Tn. J
aktif merokok bagi kesehatan Tidak/ kurang sehat 2/3 x 1 1/3 dengan skala ancaman kesehatan
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
Kemungkinan masalah
dapat diubah Kemungkinan masalah tidak
Skala : 0/2 x 2 1 dapat diubah dengan
Dengan mudah memberikan pendidikan
Hanya sebagian kesehatan
Tidak dapat
Potensi masalah untuk
diubah Potensi masalah untuk diubah
Skala : 1/3 x 1 2/3 dengan skala rendah dengan
Tinggi memberikan pendidikan
Cukup kesehatan
Rendah
Menonjolnya masalah
Skala : 0/2 x 1 1/2
Keluarga beranggapan masalah
Masalah berat harus
tidak dirasakan.
ditangani
Masalah yang tidak perlu 2 1/2
segera ditangani
43
1. Keluarga dengan ibu hamil Kurangnya Setelah dilakukan Keluarga mengerti tentang Berikan pendidikan 1. Pendidikan
risiko tinggi G1P0000 usia pengetahuan keluarga asuhan keluarga pada hamil risiko tinggi kesehatan tentang kesehatan adalah
17 tahun tentang kehamilan keluarga Tn. J kehamilan risiko untuk merubah
risiko tinggi diharapkan keluarga tinggi! perilaku
mengetahui kehamilan perseorangan dan
risiko tinggi atau masyarakat
dalam bidang
kesehatan (WHO)
2. Pendidikan
kesehatan dapat
menghasilkan
perubahan atau
peningkatan dan
akan berpengaruh
pada sikap dan
perilaku
(Notoadmodjo,
2007)
2. Keluarga dengan bapak Kurangnya Setelah dilakukan Keluarga mengerti tentang Berikan pendidikan 1. Pendidikan
usia 22 tahun perokok pengetahuan keluarga asuhan keluarga pada bahaya merokok bagi kesehatan tentang kesehatan adalah
aktif tentang bahaya keluarga Tn. J kesehatan bahaya merokok untuk merubah
merokok bagi diharapkan keluarga bagi kesehatan! perilaku
kesehatan mengetahui tentang perseorangan dan
bahaya merokok bagi atau masyarakat
kesehatan dalam bidang
kesehatan (WHO)
2. Pendidikan
kesehatan dapat
menghasilkan
perubahan atau
peningkatan dan
akan berpengaruh
pada sikap dan
perilaku
(Notoadmodjo,
2007)
PELAKSANAAN
N RUMUSAN MASALAH
INTERVENSI IMPLEMENTASI DUKUNGAN HAMBATAN
O DIAGNOSIS MASALAH
1. Keluarga dengan ibu hamil Kurangnya pengetahuan Berikan pendidikan Memberikan pendidikan 1. Keluarga Tidak ada
46
risiko tinggi G1P0000 usia keluarga tentang kesehatan tentang kehamilan kesehatan tentang kooperatif dan hambatan yang
17 tahun kehamilan risiko tinggi risiko tinggi! kehamilan risiko tinggi, terlibat aktif pada berarti pada saat
meliputi: setiap tahapan pelaksanaan
Definisi kehamilan risiko kegiatan kegiatan
tinggi
Cara menjaga kehamilan
Persiapan saat kehamilan
Zat gizi yang baik saat
hamil
Hal yang harus dihindari
saat hamil
47
PELAKSANAAN
N RUMUSAN MASALAH
INTERVENSI IMPLEMENTASI DUKUNGAN HAMBATAN
O DIAGNOSIS MASALAH
2. Keluarga dengan bapak Kurangnya pengetahuan Berikan pendidikan Memberikan pendidikan 1. Bapak Ketua RT Sulitnya mengatur
usia 22 tahun perokok aktif keluarga tentang bahaya kesehatan tentang bahaya kesehatan tentang bahaya setempat waktu dengan Tn.J
merokok bagi kesehatan merokok bagi kesehatan merokok, meliputi : memberikan dikarenakan Tn.J
Definisi perokok aktif dukungan kepada bekerja
dan pasif mahasiswa
Bahaya merokok dengan ikut
Penyakit yang terlibat dalam
ditimbulkan dari asap kegiatan asuhan
rokok keluarga
2. Keluarga
kooperatif dan
terlibat aktif pada
setiap tahapan
kegiatan
48
EVALUASI
EVALUASI
50
51
jarak kelahiran anak kurang dari 2 tahun, adanya kesulitan pada kehamilan atau
persalinan yang lalu, sering terjadi keguguran sebelumnya, kepala pusing hebat,
kaki bengkak, perdarahan pada waktu hamil, keluar air ketuban pada waktu hamil.
Kehamilan risiko tinggi merupakan kehamilan patologi yang dapat mempengaruhi
keadaan ibu dan janin (Fourianalistyawati & Caninsti, 2014).
Kehamilan dengan risiko tinggi dapat mengakibatkan beberapa hal berikut
ini, yaitu: bayi lahir belum cukup bulan, bayi lahir dengan berat lahir rendah,
keguguran (abortus), persalinan tidak lancar atau macet, perdarahan sebelum dan
sesudah persalinan, janin mati dalam kandungan, ibu hamil atau bersalin
meninggal dunia, keracunan kehamilan atau kejang-kejang (Fourianalistyawati &
Caninsti, 2014).
Solusi untuk mengatasi masalah tersebut maka mahasiswa memberikan
pendidikan kesehatan kepada Ny. N mengenai perilaku kesehatan saat kehamilan.
Klien atau Ny. N perlu tahu tentang perilaku kesehatan saat kehamilan khususnya
pada ibu hamil berisiko tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh, masalah dengan
teori tidak ada kesenjangan.
Menurut hasil penelitian (Khadijah & Arneti, 2018) menyatakan bahwa
semakin baik pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan resiko tinggi
maka semakin tinggi pula kemampuan ibu dalam melakukan deteksi dini resiko
tinggi kehamilan. Pengetahuan tentang manfaat deteksi dini resiko tinggi pada
kehamilan menyebabkan seorang ibu hamil mempunyai sikap yang positif dan
akan mempengaruhi ibu untuk melakukan deteksi dini resiko tinggi kehamilan
dan pemeriksaan antenatal care sedini mungkin ke petugas kesehatan.
Hambatan terhadap pemberian asuhan keluarga pada keluarga Tn. J yang
dilakukan oleh mahasiswa, tidak ditemukan hambatan yang berarti. Keluarga Tn.
J sangat kooperatif dan kerjasama yang baik terjalin antara mahasiswa dengan
keluarga Tn. J selama pemberian asuhan keluarga oleh mahasiswa.
Setelah dilakukan asuhan keluarga pada keluarga Tn. J, keluarga bersedia
untuk melakukan rutin pemeriksaan kehamilan ke tenaga kesehatan untuk
mengetahui keadaan kehamilan Ny. J apabila terdapat keluhan dan cara
menangani atau mengurangi keluhan tersebut.
52
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Asuhan Kebidanan Pemberdayaan Keluarga dilaksanakan selama 7 hari,
yaitu tanggal 01 Desember 2021 hingga 08 Desember 2021 dengan lingkup
pemberdayaan keluarga dan usaha-usaha untuk meningkatkan derajat
kesehatan keluarga lebih banyak melibatkan peran serta keluarga, adapun
kesimpulan yang dapat ditarik dari kegiatan ini, yaitu :
1. Melakukan pengkajian data dasar pada keluarga Tn.J.
2. Melakukan analisis data pada keluarga Tn.J.
3. Menentukan perumusan masalah pada keluarga Tn.J.
4. Menentukan prioritas masalah pada keluarga Tn.J. Adapun prioritas
masalah pada keluarga Tn.J telah ditentukan dengan skoring dari dua
masalah kesehatan, yaitu kurangnya pengetahuan Ny.N tentang perilaku
1
sehat selama kehamilan dengan skor 3 .
3
5. Menentukan dan melaksanakan rencana tindakan asuhan kebidanan
terhadap masalah kesehatan pada keluarga Tn.J di rumah keluarga Tn.J
yaitu pendidikan kesehatan tentang perilaku sehat selama kehamilan dan
bahaya merokok bagi kesehatan.
6. Melaksanakan evaluasi pada keluarga Tn.J
B. Saran
1. Bagi Klien
Diharapkan dengan dilakukannya asuhan kebidanan pemberdayaan
pada keluarga secara menyeluruh oleh mahasiswa dapat membantu
keluarga dalam mengatasi masalah kesehatan yang dialami atau
menemukan masalah kesehatan yang sebelumnya tidak diketahui oleh
keluarga.
53
54
LAMPIRAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN
( SAP )
C. Sasaran
Klien dan Keluarga Klien
D. Materi
a. Cara menjaga kehamilan
b. Kontrol kehamilan ke tenaga kesehatan
c. Persiapan saat kehamilan
d. Zat gizi yang baik dikonsumsi saat hamil
e. Hal yang harus dihindari selama kehamilan
f. Cara menghadapi komplikasi saat hamil berisiko
g. Aktivitas yang baik dilakukan selama hamil
h. Cara menjalani kehamilan
E. Metode
a. Diskusi
b. Tanya jawab
F. Media
a. Ceramah
b. Leaflet
c. Lembar balik
G. Kegiatan Penyuluhan
H. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Kelengkapan media: tersedia dan siap digunakan
2) Pelaksana siap melakukan penyuluhan/pendidikan kesehatan
3) Sasaran siap diberikan penyuluhan/pendidikan kesehatan
b. Evaluasi Proses
1) Sasaran mengikuti penyuluhan sesuai waktu yang telah ditentukan
2) Sasaran aktif dalam kegiatan penyuluhan
3) Pelaksana menyajikan materi secara lengkap
4) Pelaksana menyajikan materi sesuai waktu yang telah ditentukan
c. Evaluasi Hasil
1) Sebutkan kembali cara menjaga kehamilan
2) Sebutkan kembali berapa kali kontrol kehamilan ke tenaga kesehatan
3) Sebutkan kembali persiapan saat kehamilan
4) Sebutkan kembali zat gizi yang baik dikonsumsi saat hamil
5) Sebutkan kembali hal yang harus dihindari selama kehamilan
6) Sebutkan kembali cara menghadapi komplikasi saat hamil berisiko
7) Sebutkan kembali aktivitas yang baik dilakukan selama hamil
8) Sebutkan kembali cara menjalani kehamilan
MATERI PENYULUHAN
2. Berapa kali jumlah minimal ibu hamil memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan .
..
a. 4 kali
b. 2-3 kali
c. 1 kali
2. Berapa kali jumlah minimal ibu hamil memeriksakan kehamilan ke tenaga kesehatan .
..
a. 4 kali
b. 2-3 kali
c. 1 kali
3. Kalsium
1. Zat Besi
Terdapat pada daging merah,
berasal dari brokoli, jeruk, susu,
telur, kacang-kacangan, sayur-
gandum, kacang kedelai, apel,
sayuran hijau, ikan pepaya.
Yang Harus Dihindari Komplikasi
Selama Kehamilan Kehamilan Berisiko
C. Sasaran
Klien dan keluarga klien
D. Materi
1. Kriteria perokok
2. Bahaya merokok bagi kesehatan
3. Kerugian merokok
4. Langkah-langkah berhenti merokok
E. Metode
1. Diskusi
2. Tanya jawab
F. Media
1. Ceramah
2. Leaflet
G. Kegiatan Penyuluhan
H. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a. Kelengkapan media : tersedia dan siap digunakan
b. Pelaksanaan siap melakukan penyuluhan / pendidikan kesehatan
c. Sasaran siap diberikan penyuluhan/pendidikan kesehatan
2. Evaluasi proses
a. Sasaran mengikuti penyuluhan sesuai waktu yang telah ditentukan
b. Sasaran aktif dalam kegiatan penyuluhan
c. Pelaksana menyajikan materi secara lengkap
d. Pelaksana menyajikan materi sesuai dengan waktu yang telah ditentukan
3. Evaluasi hasil
a. Klien mengerti dan memahami tentang bahaya rokok bagi kesehatan
TINJAUAN PUSTAKA
“Bahaya Rokok Bagi Kesehatan”
A. Kriteria Perokok
Kriteria perokok ringan sampai berat dapat dilihat dari waktu (menit) yang
dibutuhkan seseorang untuk segera merokok setelah bangun pagi dan jumlah batang
rokok yang dihisap dalam sehari.
1. Perokok sangat berat. Menghabiskan lebih dari 31 batang sehari. Hanya 5 menit
setelah bangun pagi ia harus merokok.
2. Perokok berat. Menghabiskan 21-30 batang per hari. Selang waktu 6-30 menit
setelah bangun pagi ia merokok.
3. Perokok sedang. Menghabiskan 11-20 batang sehari. Selang waktu 31-60 menit
setelah bangun tidur ia akan merokok.
4. Perokok ringan. Menghabiskan sekitar 10 batang sehari dan baru merokok dalam
waktu lebih dari 60 menit setelah bangun pagi.
B. Bahaya Merokok
1. Bagi Perokok
a. Jangka pendek : Sesak napas, peningkatan denyut jantung, peningkatan asma,
impotensi, kekurang suburan dan peningkatan karbonmonoksida dalam darah.
b. Jangka panjang : Serangan jantung, stroke, kanker paru, dan kanker lainnya
(tenggorokan, rongga mulut, faring, kerongkongan, pancreas, kandung
kencing, leher rahim, leukemia), kerusakan ginjal, kebutaan, serta penyakit
paru seperti bronchitis kronis dan emfisema.
2. Bagi orang-orang di sekeliling perokok
Bukan hanya si perokok, orang sekelilingnya juga akan terkena pengaruh asap
tembakau.
a. Kematian mendadak pada bayi yang bernapas di tengah-tengah asap rokok.
b. Penyakit pernapasan dan penyakit telinga tengah pada anak-anak.
c. Kanker paru-paru dan penyaki jantung pada orang dewasa
C. Kerugian Merokok lainnya
1. Dosa. Rokok adalah perbuatan yang dilarang dalam agama. Perihal rokok amat
jelas berbahaya dan membahayakan diri sendiri bahkan orang lain adalah sesuatu
yang diharamkan.
2. Kerugian Ekonomi, merokok tentunya akan menguras uang yang seharusnya bisa
digunakan untuk hal yang lebih bermanfaat seperti : biaya sekolah anak, membeli
ikan, dan buah-buahan yang bergizi dan bermanfaat bagi kesehatan.
3. Masalah Sosial, kebiasaan merokok meningkatkan resiko untuk menggunakan
minuman keras dan narkotika yang banyak menjadi penyebab terjadinya tindakan
kriminal.
D. Berhenti Merokok
Penelitian menunjukkan bahwa bila seseorang berhenti merokok dua jam saja,
maka nikotin mulai meninggalkan tubuh, berhenti 6 jam akan menurunkan denyut
nadi dan tekanan darah dan berhenti 12 jam akan membuat CO meninggalkan tubuh.
Bila seseorang terus berhenti merokok 3-9 bulan, maka batuk dan gangguan
pernapasan mulai menghilang serta fungsi paru-paru meningkat 10 %. Lima tahun
berhenti merokok membuat resiko penyakit jantung koroner turun 50 %, dan bila
telah 10 tahun berhenti merokok, maka resiko penyakit jantung koroner sama seperti
yang tidak merokok dan resiko mendapat kanker paru turun sekitar 50 %.
asma.
Perokok Aktif
DAMPAK NEGATIF MEROKOK
Adalah orang yang menghisap rokok dan
a.Bahaya bagi kesehatan
menghisap asap hasil pembakaran rokok tersebut
· Nicotin ~ kecanduan (bersifat adiktif)
yang dikeluarkan dari ujung rokok yang dihisap
· Daya ingat menurun
rokok yang disebut asap utama
· 1X isapan = menghisap > 4000 bahan kimia beracun
Perokok Pasif
· gigi, jari, dan kuku menjadi kuning
Adalah orang yang berada di sekitar
· bronkhitis
perokok aktif yang turut menghisap asap rokok
· nicotin ~ kanker paru-paru
bukan hasil pembakaran rokoknya sendiri melainkan
Misalnya:
adalah?
Jawab:
365x12 = 4380buah
Jadi saya
harus
bagaimana
?
4. Carilah hobi, kesibukan yang disenangi segera setelah
berhenti merokok
LANGKAH-LANGKAH KEBIASAAN MEROKOK
BERHENTI MEROKOK
anda merokok