Anda di halaman 1dari 17

BIOKIMIA

DosenPengampu : Mustamin,S.Kep.,M.Kes

Kelompok 8
Marwati
Arkas Marsidah
Andi Herawati
Citra Gloriana
Latar Belakang

Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan, hewan,
dan manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah lipid.
Lipid adalah senyawa organik yang terdapat dalam alam serta tak larut dalam
air, tetapi larut dalam pelarut organik nonpolar seperti hidrokarbon atau dietil
eter. Lipid berperan penting dalam komponen struktur membran sel. Lemak
dan minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan
pelindung, dan insulator organ-organ tubuh. Beberapa jenis lipid berfungsi
sebagai sinyal kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon . Senyawa yang
termasuk lipid tidak memiliki rumus struktur yang serupa atau mirip, selain itu
sifat kimia dan fisikanya pun berbeda-beda. Karena itu, senyawa yang memiliki
sifat fisika seperti lemak dimasukkan ke dalam kelompok lipid.
Definisi Metabolisme Lipid
Metabolisme lipid adalah suatu proses pencernaan, penyerapan, transportasi,
penggunaan dan ekskresi lipid di dalam tubuh mahkluk hidup. Lipid yang kita
peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu
trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil
dari pencernaan lipid adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang
masih berupa monogliserid.
A. Proses Transport Lipid dalam Plasma
Proses Transport Lipid dalam Plasma Pencernaan lemak terjadi didalam usus halus
dengan bantuan enzim hidrolitik, yaitu lipase yang mencerna triasilgliserol dan
fosforilase yang mencerna fosfolipid. Triasilgliserol diperoleh dari makanan, kerja
enzim lipase yang dihasilkan pankreas pada triasilgliserol akan menghasilkan 2-
monoasilgliserol dan 2 macam asam lemak (Philip et all., 2006). Kadar lemak
dalam darah akan kembali normal setelah 2,5 hingga 3 jam setelah mengkonsumsi
makanan yang banyak mengandung lemak. Dalam darah lemak diangkut melalui
tiga bentuk yaitu kilomikron, partikel lipoprotein yang sangat kecil dan bentuk
asam lemak yang terikat dalam albumin. Kilomikron yang menyebabkan darah
tampak keruh, terdiri atas 81-82% lemak, 2% protein, 7% fosfolipid dan 9%
kolesterol. Kekeruhan akan hilang dan darah akan kembali jernih kembali apabila
darah telah mengalir melalui beberapa organ tubuh atau jaringan-jaringan karena
terjadinya proses hidrolisis lemak oleh enzim lipoprotein lipase(Poedjiadi, 2007).
Lanjutan….
Kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena
kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian
ditransportasikan menuju hati dan jaringan adiposa. Di dalam sel-sel hati dan
jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi asam-asam lemak dan
gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk kembali
menjadi simpanan trigliserida. Trigliserida dipecah menjadi asam lemak dan
gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi menjadi
energi. Asam lemak tersebut ditransportasikan oleh albumin ke jaringan yang
memerlukan dan disebut sebagai asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).
Kilomikron yang telah melewati pembuluh limfe di dada selanjutnya akan
masuk kedalam darah dan membantu pengangkutan bahan bakar lipid
keberbagai jaringan tubuh(Philip et all., 2006).
B. Biosentisit Lipid
Biosentisit Lipid Tubuh dapat mensintesis berbagai jenis lipid, kecuali beberapa lipid
tertentu misalnya asam lemak esensial. Tubuh dapat membentuk asam lemak melalui
beberapa cara :
1. Sintesis de novo yaitu pembentukan asam lemak baru dari senyawa bukan lipid.banyak
terdapat dalam jaringan tubuh, termasuk jaringan hati, ginjal, otak, paru,kelenjar
payudara dan adiposa.
2. Sepanjangan rantai yaitu penambahan satuan-satuan dwi karbon untuk mengubah
asam lemak yang telah ada menjadi asam lemak yang lebih panjang.
3. Desanturasi yaitu pengadaan ikatan rapat pada gugus radikal hidrokarbon ( gugus alkil)
asam lemak. Biosintesis asam lemak sangat penting, khususnya dalam jaringan hewan,
karena mempunyai kemampuan terbatas untuk menyimpan energi dalam bentuk
karbohidrat. Proses ini dikatalisis oleh asam lemak synthase, suatu multienzim yang
berlokasi di sitoplasma.
C. Metabolisme dan Mobilisasi Lemak dan Jaringan Lemak

Metabolisme dan Mobilisasi Lemak dan Jaringan Lemak Mobilisasi lemak dari
jaringan adiposa dikontrol oleh katekolamin dan insulin. Katekolamin
menstimulasi penguraian lemak melalui jalur B-adrenergik dan menghambat
penguraian lemak melalui jalur a2- adrenergik. Insulin bersifat menghambat
penguraian lemak dari jaringan adiposa. Meningkatnya jumlah hormon
pertumbuhan (GH) menginduksi kenaikan konsentrasi asam lemak bebas dan
gliserol. Mobilisasi lemak dipengaruhi kinerja 2 enzim pokok: hormon sensitif
lipase (HSL) dan lipoprotein lipase( LPL).
D. Lemak Sebagai Sumber Energi untuk
Proses Hidup
Lemak Sebagai Sumber Energi untuk Proses Hidup Tubuh mendapatkan sumber
energi dari makanan yang di konsumsi setiap hari.Kalori yang dihasilkan dari
pembakaran sejumlah bahan makan dalam tubuh, tidak langsung digunakan
tetapi disimpan dalam bentuk senyawa kimia yang kaya energi seperti ATP.
Cadangan energi utama dalam tubuh adalah Glikogen dan lemak ( Trigliserida).
Lemak merupakan bentuk cadangan energi yang tergolong Lipid, lemak
tersimpan dalam jaringan Adiposa dan jaringan lain(otot). Lemak memiliki
kerapatan energi lebih besar dari Glikogen.Jumlah energi yang dapat disimpan
dalam bentuk lemak setiap unit sebesar 2,5x > dari dalam bentuk glikogen.Asam
lemak dioksidasi menghasilkan ATP lebih besar daripada Glukosa.
E. Fungsi Lemak Tak Jenuh

Lemak tak jenuh (unsaturated fat), dibagi menjadi dua yaitu lemak
tak jenuh ganda (poly-unsaturated fat) dan lemak tak jenuh tunggal
(mono-unsaturated fat). Manfaat dari lemak tidak jenuh adalah
memperkecil serangan jantung, menaikkan antibodi tubuh dan
membantu menurunkan kolesterol LDL. Bahkan lemak tak jenuh
tunggal mampu meningkatkan kadar HDL. Contoh dari lemak tak
jenuh ganda adalah ikan dan seafood. Sedangkan lemak tak jenuh
tunggal adalah minyak zaitun, minyak canola peanut oil, unggas dan
alpukat.
F. Metabolisme Lipoprotein Plasma
Metabolisme Lipoprotein Plasma Ekstraksi senyawa lipid plasma dengan pelarut lipid menjadi
berbagai kelompok lipid akan memperlihatkan keberadaan triasigliserol, fosfolipid kolestrol dan
ester kolestrol. Disamping itu terlihat pula adanya fraksi asam lemak rantai panjang.Fraksi ini
yaitu asam lemak bebas (FFA) dan dikenal sebagai lipid plasma. Ada 4 kelompok utama
lipoprotein plasma yang sudah dikenal diantaranya: kilomikron mengangkut lipid yang terbentuk
dari pencernaan dan penyerapan, lipoprotein dengan densitas yang sangat rendah (VLDL: very
low density lipoprotein) mengangkut trigliserol dari hati. Lipoprotein densitas-rendah ( LDL : low
density lipoprotein) juga merupakan lipoprotein yang kaya akan kolesterol serta terbentuk dari
metabolisme VLDL dan lipoprotein densitas-tinggi (HDL: hight density lipoprotein ) juga
merupakan lipoprotein yang kaya akan kolesterol tetapi terlibat di dalam pengeluaran dari
jaringan serta pada metabolisme jenis lipoprotein lainnya. Kilomikron dan VLDL pertama-tama di
metabolisasi melalui hidrolisis dengan enzim lipoprotein lipase di dalam jaringan ekstrahepatik.
Sebagian besar triasilgliserol dikeluarkan dan lipoprotein-sisa tertinggal di dalam sirkulasi. Sisa
ini akan diambil ke dalam hati oleh endositosis yang diperantai sebagai reseptor, tetapi sebagian
sisa lainnya yang terbentuk dari VLDL menjadi LDL dan akhirnya diambil oleh hati serta jaringan
lain lewat reseptor LDL.
G. Peranan Hati pada Metabolisme Lipid

Metabolisme lipid di dalam tubuh merupakan perkiraan hak istimewa hati.


Jaringan mempunyai kemampuan untuk mengoksidasi asam lemak sampai
tuntas. Jaringan adiposa memiliki sifat metabolisme yang aktif untuk
memodifikasi terhadap peranan hati yang bersifat sentral dan unit di dalam
metabolisme lipid merupakan konsep yang penting. Fungsi Utama Peran Hati
Pada Metabolisme Lipid: Hati melaksanakan sejumlah fungsi utama berikut ini
pada metabolisme lipid: Hati memfasilitasi pencernaan dan penyerapan lipid
melalui produksi empedu yang mengandung kolesterol serta garam-garam
empedu yang disintesis didalam hati secara de novo atau ambilan kolesterol
lipid. Hati mempunyai sistem enzim yang aktif untuk sintesis serta oksidas
asam lemak dan untk sintesis triasilgliserol serta fosfilipid. Hati mengonversi
asam lemak menjadi badan keton (ketogenesis) Hati memainkan peranan
integral dadalam sintesis serta metabolism lipoprotein plasma.
H. Proses Xetogenesis dan Terjadinya Ketosis
• Proses Ketogenesis diatur pada 3 tahap yang menentukan :
1. Pengontrolan dilaksanakan di jaringan adiposa.
2. Asam lemak dialami oleh hati dan sesudah di aktifkan menjadi asli – KoA,yaitu asam lemak tersebut
akan mengalami oksidasi menjadi CO2 atau esterifikasi menjadi triasilgliserol dan fosfolipid.
3. Asetil KoA yang terbentuk pada oksidasi akan teroksidasi di dalam siklus asam sitrat akan memasuki
lintasan ketogenesis untuk membentuk badan keton.
• Ketogenesis terjadi akibat Ketosis yang memanjang : Terdapat badan keton dengan jumlah tinggi
menunjukkan Ketonemia. Sementara peningkatan kadar badan dinamakan Ketonuria. Bentuk ketosin
yang sederhana terjadi pada kelaparan. Tidak ada keadaan lain secara kualitatif. Bentuk ketosis
nonpatologis dijumpai pada keadaan dengan diet tinggi lemak.
• Terjadinya Ketosis Ketosis adalah kondisi yang disebabkan oleh ketidakseimbangan metabolik. Dalam
istilah ilmiah itu didefinisikan sebagai akumulasi berlebihan dari badan keton dalam jaringan tubuh
dan cairan.
I. Metabolisme Kolesterol
Metabolisme kolesterol dalam tubuh

Metabolisme kolesterol dapat melalui jalur eksogen, jalur endogen, dan jalur
balik kolesterol (reverse cholesterol transport). Jalur endogen dan eksogen
berhubungan dengan metabolisme LDL (Low-Density Lipoprotein) alias
kolesterol jahat, sedangkan jalur balik kolesterol berhubungan dengan
metabolisme HDL (High-Density Lipoprotein) alias kolesterol baik.
1. Jalur eksogen
Pada sistem eksogen, kolesterol dan trigliserida berasal dari asupan makanan.
Keduanya masuk ke dalam usus halus untuk dicerna bersama dengan
kolesterol yang disekresi oleh hati bersama empedu. Proses metabolisme
kolesterol yang berlangsung adalah sebagai berikut:
• Setelah melewati mukosa usus halus, kolesterol diesterifikasi menjadi
kolesterol ester.
• Kolesterol ester bersamaan dengan trigliserida, fosfolipid, dan
apolipoprotein membentuk lipoprotein kilomikron.
• Kilomikron akan memasuki saluran limfe menuju ke aliran darah, kemudian
diserap oleh endotel sebagai asam lemak bebas atau disimpan di jaringan
adiposa sebagai trigliserida.
• Sebagian kelebihan kolesterol ester diambil oleh hati untuk membentuk
trigliserida hati.
2. Jalur endogen
Pada sistem endogen, metabolisme kolesterol berawal dari sintesis kolesterol
dan trigliserida di hati.
• Kedua molekul tersebut diekskresikan ke dalam sirkulasi darah berupa VLDL
(Very Low-Density Lipoprotein).
• VLDL kemudian dihidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase sehingga berubah
menjadi IDL (Intermediate-Density Lipoprotein)
• Sebagian IDL kembali ke hati, dan sebagian dihidrolisis kembali menjadi LDL.
• LDL akan dibawa ke hati dan ke berbagai jaringan steroidgenik lainnya.
• Sebagian LDL lainnya akan dioksidasi dan ditangkap oleh reseptor
scavenger-A (SR-A) di makrofag (sel darah putih yang membunuh
mikroorganisme dan menstimulasi sistem imun tubuh) dan menjadi sel
busa.
3. Jalur balik kolesterol
Jalur balik kolesterol berkaitan dengan fungsi HDL sebagai pembersih
kolesterol dari makrofag.
• HDL dari usus halus dan hati dilepaskan sebagai HDL nascent, yakni
partikel kecil rendah kolesterol dan mengandung apolipoprotein.
• HDL nascent menuju makrofag untuk mengambil kolesterol dan berubah
menjadi HDL dewasa.
• Kolesterol tersebut kemudian diesterifikasi menjadi kolesterol ester untuk
dikembalikan ke hati secara langsung, yakni kolesterol ester dikirimkan
langsung ke hati; dan tidak langsung, yaitu kolesterol ester dipertukarkan
terlebih dahulu dengan trigliserida dari VLDL dan IDL yang akan kembali ke
hati.
Terimakasih…

Anda mungkin juga menyukai