PROFIL LIPID
Ditujukanuntuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kulah Kimia Klinik
311130
Hatimah Inayati H
31113019
Lyana Puspita
311130
Radea Prasetya
311130
Yulia Nurbaeti
311130
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Di Indonesia diperkirakan 18% dari total penduduk Indonesia menderita
kelainan lemak darah. Dari jumlah itu 80% pasien meninggal mendadak akibat
serangan jantung dan 505 meninggal tidak menampakkan gejala sebelumnya.
Kolesterol
sebenarnya
sangat
diperlukan
dalam
berbagai
proses
disebut lipid. Di dalam darah kita ditemukan tiga jenis lipid yaituk olestrol,
trigliserida dan fosfolipid. Oleh karena sifat lipid yang susah larut dalam lemak ,
maka perlu dibuat bentuk yang terlarut. Untuk itu butuh suatu zat pelarut yaitu
suatu protein yang dikenal dengan nama apolipoprotein yang sering diberi nama
secara alfabetis yaitu Apo A, ApoB, Apo C dan Apo E. Senyawa lipid dengan
apoprotein ini sering disebut sebagai lipoprotein. Setiap lipoprotein terdiri atas
Kolestrol (bebas/ester), Trigliserid, Fosfolipid dan Apoprotein. Lipoprotein
berbentuk sferik (bentuk bulat agak melonjong) dan mempunyai inti trigliserid
dan kolestrol ester dan dikelilingi oleh fosfolipid dan sedikit kolestrol bebas.
Apoprotein ditemukan pada permukaan lipoprotein.
Setiap lipoprotein berbeda dalam ukuran, densitas, komposisi lemak, dan
komposisi lipoprotein. Dengan menggunakan ultra sentrifusi, pada manusia
dibedakan enam jenis lipoprotein, yaitu:
1. HDL (High Density Lipoprotein) : lipoprotein yang terlibat dalam
metabolisme VLDL, LDL dan IDL.HDL disintesis oleh usus dan hati.
2. LDL (Low Density Lipoprotein) : adalah stadium akhir dari katabolisme
VLDL. VLDL yang dikeluarkan oleh hati akan berubah menjadi LDL di
dalam sirkulasi darah. LDL banyak mengandung kolesterol dibandingkan
bentuk VLDL.
3. IDL (Intermediate Density Lipoprotein): bentuk peralihan dariVLDL ke
LDL, biasanya terbentuk singkat dalam pembuluh darah.
4. VLDL (Very Low Density Lipoprotein) : adalah lemak yang diangkut dari
hati (dari metabolisme hati).
5. Kilomikron : adalah lemak yang diangkut mukosa usus.
6. FFA (Free Fatty Acid) : adalah asam lemak bebas yang dijumpai dalam
plasma darah sebagai produk lipolisis dari pembuluh darah dan jaringan
adipose..
Berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi ke dalam lipid sederhana
(simple lipid), lipid majemuk (compound lipid), dan lipid turunan (derived lipid).
Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan (animal fat),
lemak susu (milk fat), minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke dalam lipid
majemuk karena lipid tersebut mengandung asam lemak yang dapat di sabunkan,
sedangkan lipid sederhana tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat
di sabunkan. Lipid seperti lilin (wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah ester
yang jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa lainnya
termasuk alkohol. Steroid tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat
dihidolisis. Lipid berperan penting dalam komponen struktur membran sel.
Lemak dan minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan energi,
lapisan pelindung, dan insulator organ-organ tubuh beberapa jenis lipid berfungsi
sebagai sinyal kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon. Fosfolipida
memiliki struktur seperti trigliserida. Bedanya, pada fosfolipida satu asam
lemaknya digantikan oleh gugus fosfat yang mengikat gugus alcohol yang
mengandung
nitrogen,
contohnya
yaitu
fosfatidiletanolamin
(sefalin),
B.
Rumusan Masalah
D. Kegunaan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara
teoritis maupun secara praktis. Sebagai teoritis makalah ini berguna sebagai media
pembelajaran agar mengetahui dan lebih memahami mengenai profil lipid. Secara
praktis makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Penulis, sebagai wahana untuk menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai profil lipid.
2. Pembaca, sebagai media informasi dan tentunya akan menambah
pengetahuan serta wawasan mengenai profil lipid.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Lipid
Lipid adalah sekelompok senyawa heterogen, meliputi lemak, minyak,
steroid, malam (wax), dan senyawa - senyawa lain yang terkait. Sifat umum lipid
antara lain tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut non polar seperti
misalnya eter dan kloroform. Lipid merupakan salah satu zat yang kaya akan
energi yang penting dan dipergunakan dalam metabolisme tubuh.
unsur lemak dengan kandungan yang berbeda - beda. Ikatan ini memungkinkan
unsur lemak itu dapat larut dalam darah dan kemudian dikirim ke seluruh jaringan
tubuh. Penetapan kadar lipid darah dalam plasma dilakukan dengan mengukur
kadar total kolesterol,HDL kolesterol, LDL kolesterol dan trigliserida.
B. Kolesterol
1. Definisi
Kolesterol ( C27H45OH ) adalah alkohol steroid yang ditemukan dalam
lemak hewani / minyak, empedu, susu, kuning telur. Kolesterol sebagian besar
disintesiskan oleh hati dan sebagian kecil diserap dari diet. Keberadaan
kolesterol dalam pembuluh darah yang kadarnya tinggi akan membuat
endapan / kristal lempengan yang akan mempersempit / menyumbat pembuluh
darah. ( Sutejo A.Y. 2006 ).
steroid dan cortex gl. suprarenalis, estrogen dan androgen. Kolesterol berasal
dari tubuh yang terus menerus mengalami sintesis, perombakan dan pendauran
ulang: kemungkinan besar kolesterol dari makanan hampir tidak ikut serta
dalam reaksi metabolik. (Widmann, FK, 1995)
3. Sumber dan Fungsi Kolesterol
Sumber kolesterol berasal dari semua bahan makanan asal hewani, daging,
telur, susu, dan hasil perikanan, jaringan otak, jaringan saraf, dan kuning telur
(Sitepoe,1992, Graha KC, 2010).
Kolesterol dalam tubuh juga mempunyai fungsi yang penting diantaranya:
Pembentukan hormon testosteron pada pria dan hormon estrogen pada wanita,
pembentukan vitamin D, dan sebagai sumber energi (Graha KC, 2010).
4. Sintesis Kolesterol
Kolesterol dibentuk melalui asetat yang diproduksi dari nutrien dan energi
serta hasil metabolisme lainnya disamping kolesterol juga memproduksi
energi. Sumber energi berlebihan mengakibatkan pembentukan asetat sebagai
perantara juga berlebih, dan lemak di dalam tubuh juga akan bertambah.
Pembentukan kolesterol melalui asetat merupakan proses yang sangat
kompleks, diantaranya yang memegang peranan penting adalah enzim
d. Trigliserida,
yaitu
jenis
lemak
dalam
darah
yang
dapat
240
mg/dl.
Kategori
ketiga
inilah
yang
termasuk
hiperkolesterolemia.
Tabel 1. Angka Total Kolesterol
banyak
lemak
yang
disimpan
di
hati
yang
akan
kecil
miskin
kolesterol
5. HDL Kolesterol
HDL (High Density Lipoprotein) merupakan salah satu dari tiga
komponen lipoprotein yaitu kombinasi lemak dan protein, mengandung
kadar protein tinggi, sedikit trigliserida dan fosfolipid, mempunyai sifat
umum protein dan terdapat pada plasma darah, disebut juga lemak baik
yang membantu membersihkan penimbunan plak pada pembuluh darah
(Sutedjo, 2008).
HDL bersifat
protektif
terhadap
kemungkinan
terjadinya
arteriosklerosis. Bila kadar HDL dalam darah rendah maka resiko terhadap
penyakit kardiovaskuler pun meningkat, demikian pula sebaliknya.
Walaupun sebagian besar kolesterol dalam darah dibawa oleh LDL,
jumlah sedikit yang dibawa HDL cukup berarti. Oleh karena itu sangat
penting kadar kolesterol HDL dalam darah diperiksa, terutama bila
seseorang memiliki sejarah keluarga yang memiliki dislipidemia. HDL
kolesterol yang bersifat menguntungkan dan melindungi tersebut harus
dipertahankan dalam kadar yang ideal yaitu 60 mg/ dl, sebagai upaya
preventif terhadap kejadian arteriosklerosis. Seperti halnya dengan total
kolesterol dan LDL, untuk menilai tinggi rendahnya kadar HDL digunakan
angka standar dari NCEP.
6. LDL Kolesterol
LDL (Low Density Lipoprotein) adalah lipoprotein dalam plasma
yang mengandung sedikit trigliserida, fosfolipid sedang dan kolesterol
tinggi. LDL mengandung paling banyak kolesterol dari semua lipoprotein
dan merupakan pengirim kolesterol utama dalam darah. Sel - sel tubuh
memerlukan kolesterol untuk bisa tumbuh dan berkembang sebagaimana
mestinya. Sel - sel ini memperoleh kolesterol dari LDL. Walaupun
demikian jumlah kolesterol yang bisa diserap oleh sebuah sel ada
batasannya. Oleh karena itu makin banyak lemak jenuh atau makan
makanan yang mengandung kolesterol yang tinggi akan mengakibatkan
kadar kolesterol dalam darah tinggi (Sutedjo, 2008).
LDL kolesterol sering dianggap sebagai
indikator
dalam
7. Trigliserida
Trigliserida merupakan senyawa yang terdiri dari 3 molekul asam
lemak yang teresterisasi menjadi gliserol, disintesis dari karbohidrat dan
disimpan dalam bentuk lemak hewani. Dalam serum dibawa oleh
lipoprotein, merupakan penyebab utama penyakit arteri dibanding
kolesterol. Peningkatan trigliserida biasanya diikuti oleh peningkatan
VLDL (Very Low Density Lipoprotein). Pada peristiwa hidrolisis lemak lemak ini akan masuk dalam pembuluh darah dalam bentuk lemak bebas
(Sutedjo, 2008).
Trigliserida adalah salah satu jenis lemak bukan kolesterol yang
terdapat dalam darah dan berbagai organ tubuh. Dari sudut ilmu kimia,
trigliserida merupakan substansi yang terdiri dari gliserol yang mengikat
gugus asam lemak. Makan - makanan yang mengandung lemak akan
meningkatkan kadar trigliserida dalam darah dan 14 cenderung
meningkatkan kadar kolesterol. Lemak yang berasal dari buah - buahan
seperti kelapa, durian dan alpukat tidak mengandung kolesterol tetapi
kadar trigliseridanya tinggi. Sejumlah faktor dapat mempengaruhi kadar
karbohidrat,
lemak,
protein
maupun
alkohol
dapat
peningkatan
kolesterol
dengan
risiko
terkena
menonton
televisi
berjam-jam.
Faktor
genetik
fisik
dan
disamping
dapat
memicu
adrenalin
juga
dapat
Gambar 1. Mekanisme
Sederhana Statin (Raharjo,
2009).
senyawa statin dapat mengakibatkan cacat pada bayi (Tjay dan Kirana,
2007).
a. Simvastatin
Simvastatin merupakan nama generik obat, sedangkan nama
dagangnya adalah Zocor. Simvastatin adalah obat penurun kolesterol
yang bekerja dengan menghambat produksi kolesterol di hati, di usus,
menurunkan kolesterol darah secara keseluruhan dan menurunkan kadar
LDL-kolesterol darah. Indikasi penggunaan simvastatin adalah untuk
penderita hiperkolesterolemia primer, pasien yang tidak cukup
memberikan respon terhadap diet, mengurangi kejadian klinis,
memperlambat progresif atherosklerosis koroner pada pasien penyakit
jantung koroner dan penderita kadar kolesterol 5,5 mmol/l atau lebih.
Kontra indikasi sediaan ini adalah untuk wanita hamil, menyusui,
pasien dengan penyakit hati aktif atau peningkatan serum transaminase
yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya. Dosis tunggal awal adalah 10
mg/hari. Dalam interval kurang dari empat minggu dosis dapat
menyesuaikan dalam kisaran lazim 10-40 mg/hari. Penderita penyakit
jantung koroner awal 20 mg/hari. Efek samping simvastatin adalah
pusing, sakit kepala, konstipasi, diare, dispepsia, mual, ruam kulit, nyeri
abdomen, nyeri dada, gangguan penglihatan, hepatitis dan anemia.
Pemakaian simvastatin dalam jangka waktu yang lama menyebabkan
gangguan fungsi kognitif seperti amnesia, transient global amnesia,
aphasia dan gangguan memori jangka pendek.
b. Lovastatin
Lovastatin merupakan salah satu obat penurun kolesterol
golongan statin. Lovastatin sebagai agen hipokolesterolemik mampu
menurunkan kadar serum kolesterol, LDL, trigliserol dan VLDL dalam
darah (Albert, 1989). Obat golongan ini sangat efektif untuk mengobati
hiperlipidemia karena merupakan inhibitor kompetitif dari 3-hidroksi-3metilglutaril-koenzim-A
(HMG-KoA)
reduktase
(Goodman
dan
hati dari obat tersebut cukup besar, maka efek utamanya terjadi di hati
(Katzung, 2002). Lovastatin di metabolisme oleh hidroksilasi dan
dieksresi melalui empedu, sedangkan sekitar 80% suatu dosis oral
muncul dalam tinja, ini menggambarkan eksresi obat dalam empedu
sebaik obat yang tidak diabsorpsi.Efek samping akut lovastatin rendah.
Disfungsi hepar terlihat sekitar 2% pasien (Raharjo,2009).
c. Atorvastatin
Atorvastatsin merupakan molekul garam kalsium trihidrat,
sebuah molekul kalsium atorvastatin yang mengikat tiga molekul air.
Atorvastatin merupakan salah satu zat aktif penurun kolesterol darah
golongan statin atau penghambat/inhibitor HMG-CoA reduktase, yaitu
senyawa yang dapat menghambat konversi enzim HMG-CoA reduktase
menjadi mevalonat sehingga menghambat pembentukan kolesterol
endogen. Berbeda dengan prodrug lakton lovastatin dan simvastatin,
atorvastatin memiliki 3 asam hidroksil aktif dan tidak memerlukan
hidrolisis in vivo. Atorvastatin dan metabolit aktifnya yang secara
struktur serupa dengan HMG-CoA berkompetisi untuk menempati sisi
aktif HMG-CoA reduktase. Penurunan konsentrasi kolesterol total dan
LDL dihasilkan oleh dosis biasa atorvastatin yang secara substansial
menghasilkan penurunan lebih besar dibandingkan dengan monoterapi
dengan antilipemik lainnya. Dalam sebuah studi terkontrol dan tak
terkontrol rata-rata penurunan kolesterol total 17-46%, 25-61% LDL,
dan 10-37% trigliserida pada pasien dengan hiperkolesterolemia primer
yang menerima atorvastatin 2,5-80 mg/hari selama setidaknya 6
Efek umum
Efek samping yang ditimbulkan obat golongan statin berupa, nyeri
dada, sakit kepala, rasa lelah gangguan saluran cerna, ruam dan insomnia
dan nyeri otot. Terutama dari bokong dan tungkai atas, di sebabkan oleh
nerkurangnya kadar koenzim Q (Tjay dan Kirana,2007).
Efek Langka
Efek samping lain yang dijumpai pada 5% pasien adalah miopati ,
muncul sebagai gejala nyeri pada otot dan persendian tanpa adanya
perubahan kadar kreatin kinase (CK).
Efek Fatal
BAB III
SIMPULAN
A. Kesimpulan
Lipid adalah sekelompok senyawa heterogen, meliputi lemak, minyak,
steroid, malam (wax), dan senyawa - senyawa lain yang terkait. Dua
lemak utama dalam darah adalah kolesterol dan trigliserida. Lemak
mengikat dirinya pada protein tertentu sehingga bisa larut dalam darah;
gabungan antara lemak dan protein ini disebut lipoprotein. Lipoprotein
yang utama adalah :
Kilomikron
DAFTAR PUSTAKA
Albert AW. 1989. Lovastatin. Cardiovascular Drugs Reviews VII. 7: 89-109.
Baraas F., 1996. Mencegah Serangan Jantung dengan Menekan Kolesterol.
Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama
Dalimartha S. 2000. 36 Resep Tumbuhan Obat untuk Menurunkan Kolesterol.
Jakarta : Penebar Swadaya
Graha KC. 2010.100 Question & Answers Kolesterol., Jakarta: Gramedia
Hertog Nursanyoto, dkk. 1992. Ilmu Gizi. Jakarta: Golden Teray on Press.
Huli A., 2001. Penyakit Jantung, Hipertensi dan Nutrisi. Jakarta : PT Bumi
Aksara
Iman Soeharto, 2004, Serangan Jantung dan Stoke Hubungannya Dengan Lemak
dan Kolesterol, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Katzung BG. 2002. Farmakologi Dasar dan Klinik. Jakarta: Salemba Medika.
Terjemahan dari: Basic and Clinical Pharmacology.
Mayes PA. 2003. Sintesis, pengangkutan dan ekskresi kolesterol. Di alam
Hartono A, penerjemah; Bani AP dan Tiara MN, editor. Biokimia
Harper.Ed ke-25. Jakarta: EGC. Terjemahan dari: Harpers
Biochemistry.
Sutedjo AY., 2008. Buku Saku. Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan
Laboratorium. Penerbit Amara Books. Cetakan Ketiga,
Yogyakarta.
Sutedjo, A.Y., 2006, Mengenal Penyakit Melalui Hasil Pemeriksaan
Laboratorium. Yogyakarta : Amara Books
Suyatna, et al. 2007. Farmakologi dan Terapi Edisi 5. Jakarta : FKUI Press.
Syarif et al. 2003. Farmakologi dan Terapi. Jakarta: UI Press.
Tjay Hoan dan Kirana, 2007.Obat-obat penting: Khasiat, Kegunaan, dan
Efek-efek Sampingnya. Jakarta:Gramedia.
Waspadji, Sarwono, dkk. 2003.Indeks Glikemik Berbagai Makanan Indonesia.
Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Widmann FK,. 1995. Tinjauan klinis atas hasil pemeriksaan laboratorium. Edisi
9 : EGC.